Anda di halaman 1dari 15

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIYATA HUSADA SAMARINDA


RESUME ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Tanggal Masuk : 25 November 2019

Tanggal Pengkajian : 26 November 2019

Ruang/ Kelas : Melati / 3

No. Kamar : 05

Diagnosa Masuk : Hypospedia

A. Identitas
1. Nama : An.C
2. Umur : 3 tahun 6 bulan
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Agama : katolik
5. Suku/Bangsa : Toraja/ Indonesia
6. Pendidikan : Belum sekolah
7. Pekerjaan : Belum bekerja
8. Alamat : jl. Merbabu samarinda
9. Penanggung Jawab : BPJS Kelas II

B. Riwayat Sakit dan Kesehatan


1. Keluhan Utama
Nyeri pada bagian operasi
P : klien mengatakan ada nyeri pada bergerak
Q : nyeri seperti disilet-silet
R : alat reproduksi
S : skala nyeri berdasarkan wong_baker 5
T : nyeri hilang timbul
2. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan anak nya sejak lahir memang tidak memiliki lobang
untuk BAK, setahun lalu dilakukan operasi. Dan sekarang akan dilakukan
operasi kembali. Pada saat dilakukan pengkajian di ruang Melati pada tanggal
26 November 2019 keluhan utama nyeri, kesadaran compos mentis, GCS
E4V5M6, tanda-tanda vital didapatkan TD : 100/70, N : 100x/i, RR : 22x/i,
suhu : 36,4°C, BB : 12kg, TB : 92cm, LILA : 12cm, Lingkar kepala : 45cm,
lingkar perut : 46cm, dan lingkar dada : 47cm
3. Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan anaknya pernah dirawat dengan sakit yang sama.
4. Riwayat kehamilan dan kelahiran
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan pada saat hamil anaknya tidak ada masalah ataupun
gangguan. Ibu klien juga mengatakan rutin memeriksakan kehamilannya di
klinik bidan 1x dalam sebulan.
b. Intranatal
Ibu klien mengatakan pada saat proses melahirkan anaknya normal, dibantu
oleh bidan. Anaknya lahir segera menangis. Dengan BB : 2,8 gram dan
panjang badan : 48cm.
c. Postnatal
Ibu klien mengatakan pada saat setelah melahirkan ia langsung memberikan
ASI eksklusif pada anaknya sampai anaknya berusia 2 tahun.
5. Riwayat alergi
Ibu klien mengatakan anak nya tidak memiliki riwayat alergi
6. Pertumbuhan dan perkembangan (DDST)
Intepretasi :
Pertumbuhan dan perkembangan anak dalam batas normal, karena tidak ada
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak semua sesuai dengan usia
anak. Anak bisa tengkurap usia 4 bulan, duduk usia 6 bulan, berdiri usia 9
bulan, berjalan usia 1,2 tahun, bicara usia 9 bulan, tumbuh gigi usia 5-6 bulan.
7. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan imuninasi anaknya sudah lengkap
- Imunisasi BCG baru lahir
- Imunisasi DPT pada usia 1 tahun lebih
- Hepatitis B ibu klien mengatakan lupa
- Imunisasi polio usia 4 bulan
- Campak. usia baru lahir, usia 2 bulan dan usia 5 bulan

C. Pemeriksaan fisik (Data Fokus)


An.C berusia 3 tahun 6 bulan datang dengan diagnosa medis
Hypospedia, keluhan utama yaitu nyeri pada daerah kelamin. Keadaan umum :
baik, kesadaran: composmentis, tanda – tanda vital : respirasi : 23 x/menit,
Nadi: 107 x/menit, suhu: 36,2°C, BB: 12 kg, TB: 102 cm, LL : 15 cm, LK: 85
cm, LD: 58 cm dan LP: 55 cm.
Keadaan kulit klien kering, teraba hangat, turgor kulit <3 detik, warna
kulit sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada edema. Bentuk kepala simetris,
sebaran rambut rata, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri
tekan. Telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada serumen, tidak ada lesi, tidak
ada peradangan, pendengaran normal. Bentuk hidung simetris, tidak ada polip,
tidak ada penyumbatan, tidak ada lesi, penciuman normal. dan tidak ada
pernafasan cuping hidung. Mukosa bibir lembab. Leher tidak ada benjolan, dan
tidak ada pembengkakan kelenjar limfe.
Dada klien simetris, pergerakan dada kanan dan kiri bersamaan, tidak
ada lesi, tidak ada nyeri tekan. Abdomen dalam keadaan normal, tidak ada
asites. Genetalia klien mengalami hypospedia sejak lahir. Muskuloskeletal anak
baik , anak tidak pernah mengalami fraktur, tidak ada kelemahan eksremitas
Pasien saat di kaji mengeluh nyeri di bagian kelaminnya. Anak juga
terlihat meringis saat di dekati oleh perawat karena takut, anak selalu di
dampingi oleh ibunya apabila ingin melakukan tindakan seperti injeksi, anak
terkadang menolak dengan kedatangan petugas perawat. Anak juga tidak ingin
jauh-jauh dari orang tuanya.
D. Pemeriksaan penunjang
Hasil Laboratorium pada tanggal 13 November 2019

No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Unit


Hematologi
1 Leukosit 17.10 6.00-17.00 10^3/µL
2 Eritrosit 4.37 3.90-5.90 10^6/µL
3 Hemoglobin 11.3 14.0-18.0 g/dL
4 Hematokrit 33.9 34.0-40.0 %
5 MCV 77.6 81.0-99.0 fL
6 MCH 25.9 27.0-31.0 Pg
7 PLT (trombosit) 405 150-450 10^3/µL

Hasil Laboratorium pada tanggal 13 November 2019

No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Unit


Kimia klinik
1 Ureum 21.4 19.3 mg/dL
2 Creatinin 0.3 0.7-1.3 mg/dL
3 Natrium 143 134-155 mmol/L
4 Kalium 4.3 3.6-5.5 mmol/L
5 Chloride 105 98-108 mmol/L
Hemostasis
6 APTT pasien 38.4 24.0-36.0 Detik
7 PT pasien 15.8 10.8-14.4 Detik
8 INR 1.33 -

E. Terapi
a. Terapi Pemberian Infus
- Infus D 5 ½ 8 tpm
b. Terapi Pemberian Obat Oral
- Kompolax syrup 1x 1 CTH
c. Terapi Pemberian Obat Injeksi
- Cefotaxime 3x400 mg
- Santagesik 3x150 mg
- Asam tranexamat 3x150 mg
Analisa Data
No Data Penunjang Kemungkinan Penyebab Masalah
1 DS : Agens Cedera fisik Nyeri Akut
Ibu klien mengatakan nyeri di bagian
operasi
P : klien mengatakan ada nyeri pada
bergerak
Q : nyeri seperti disilet-silet
R : alat reproduksi
S : skala nyeri berdasarkan
wong_baker 5
T : nyeri hilang timbul

DO :
- Klien bersikap protektif (
waspada, posisi menghindari
nyeri )
- Klien tampak lemah,
- klien tampak hanya
berbaring ditempat tidur
saja,
- klien tampak tidak nyaman,
- Skala berdasarkan wong-
baker 5 (nyeri sedang)
2 DS : Krisis Situasional Ansietas
Ibu klien mengatakan anaknya (Hospitalisasi)
gelisah, terkadang rewel dan sering
menangis, apabila ada perawat
datang anak langsung memeluk
ibunya karena takut.

DO :
- Klien tampak takut kepada petugas
perawat
- Klien tampak kurang kooperatif
bila di tanya
- Klien selalu menolak apabila ingin
di bawa keruang tindakan
- Klien terlihat rewel dan menangis
- Klien selalu mencari ibunya
apabila sedang dilakukan tindakan
3 DS : - Peningkatan paparan organisme Risiko Infeksi
DO : patogen lingkungan
- Terdapat perban pada bagian yang
dioperasi
- Hasil Laboratorium :
Leukosit : 17.10 (10^3/µL
Rencana Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI


1 Nyeri akut Tingkat nyeri Manajemen nyeri :
berhubungan Definisi : Definisi :
dengan Agens Pengalaman sensorik atau emosional Mengidentifiksi dan mengelola
cedera fisik yang berkaitan dengan kerusakan pengalaman sendorik atau emosional
jaringan actual atau fungsional, dengan yang berkaitan dengan kerusakan
onset mendadak atau lambat dan jaringan atau fungsional dengan onset
berintensitas ringan hingga berat dan mendadak atau lamat dan
konstan berintensitas ringan hingga berat dan
Setelah` dilakukan tindakan keperawatan konstan
selama 3x24 jam diharapkan terjadi
perubahan dari kondisi penyimpangan Tindakan :
yang besar (1) sampai tidak adanya Observasi :
penyimpangan (5). Ditujukkan dengan 1.1 identifikasi lokasi,karakteristik,
indicator sebagai berikut : durasi, frekuensi, kualitas,
indikator Awal Target intensitas nyeri
Mengeluhkan 2 4 1.2 identifikasi skala nyeri
nyeri 1.3 identifikasi respons nonverbal
meringis 2 4 terapeutik :
gelisah 2 4 1.4 berikan Teknik
Berfokus pada 3 4 nonfarmakologis untuk
diri sendiri mengurangi rasa nyeri
1.5 kontrol lingkungan yang
Keterangan : memperberar rasa nyeri
1 : meningkat 1.6 fasilitas istirahat dan tidur
2 : cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun

2 Ansietas Tingkat Ansietas Teknik Distraksi


berhubungan Definisi : Definisi :
dengan Kondisi emosi dari pengalaman subjektif Mengalihkan perhatian atau
Hospotalisasi terhadap objek yang idak jelas dan mengurangi emosi dan pikiran negatif
spesifik akibat antisipasi bahaya yang terhadap sensasi yang tidak diingkan
memungkinkan individu melakukan
tindakan untuk mengahadapi ancaman Aktivitas :
1.1 Gunakan pendekatan yang
Setelah` dilakukan tindakan keperawatan tenang dan meyakinkan
selama 3x24 jam diharapkan terjadi 1.2 Identifikasi tingkat kecemasan
perubahan dari kondisi penyimpangan 1.3 Dorong keluarga untuk
yang besar (1) sampai tidak adanya mendampingi klien dengan cara
penyimpangan (5). Ditujukkan dengan yang tepat
indicator sebagai berikut : 1.4 Identifikasi pilihan teknik
indikator Awal Target distraksi yang diinginkan
Perilaku 2 4 1.5 Gunakan teknik distraksi
gelisah (Biblioterapi : buku cerita
Verbilisasi 2 4 Bergambar)
kebingungan 1.6 Jelaskan manfaat dan jenis
Kontak mata 2 4 distraksi bagi panca indera
Konsentrasi 3 4 1.7 Anjurkan membuat daftar
Perilaku 3 5 aktivitas yang menyenangkan
tegang 1.8 Anjurkan berlatih teknik
distraksi
1.9 Puji/kuatkan perilaku yang baik
secara tepat
Keterangan :
1 : meningkat
2 : cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun

3 Risiko infeksi Control Risiko Pencegahan infeksi


Definisi : Definisi :
Kemampuan untuk mengerti, mencegah, Mengidentifikasi dan menurunkan
mengeliminasi, atau mengurangi risiko terserang organisme patogenik
ancaman kesehatan yang dapa Akivitas :
dimodifikasi 1.1 Monior adanya tanda dan gejala
infeksi sistemik dan local
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.2 Batasi jumlah pengunjung
selama 3x24 jam diharapkan terjadi 1.3 cuci tangan sebelum dan sesudah
perubahan dari kondisi penyimpangan kontak dengan pasien dan
yang besar (1) sampai tidak adanya lingkungannya
penyimpangan (5). Ditujukkan dengan 1.4 Pertahankan teknik aseptik pada
indicator sebagai berikut : pasien berisiko tinggi
indikator awal target 1.5 Ajarkan cuci tangan dengan
benar’
Mencari 2 4 1.6 Anjurkan meningkatkan asupan
informasi terkait nutrisi
control infeksi 1.7 Anjurkan meningkatkan asupan
(4) cairan
Menidentifikasi 3 5
factor resiko
infeksi
Mengetahui 3 5
konsekuensi
terkait infeksi
Memonitor 3 5
factor di
lingkungan yang
berhubungan
dengan risiko
infeksi
Mengidentifikasi 3 5
tanda dan gejala
infeksi
Keterangan :
1 : menurun
2 : cukup menurun
3 : sedang
4 cukup meningkat
meningkat
Implementasi Keperawatan

NO DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI Evaluasi


KEPERAWA
TAN
1 Nyeri akut 26 Nov 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri S:
berhubungan 21.00 : lokasi,karakteristik, durasi, P : klien mengatakan ada nyeri
dengan agens frekuensi, kualitas, pada bergerak
cidera fisik intensitas nyeri Q : nyeri seperti disilet-silet
EP : R : alat reproduksi
P : klien mengatakan ada S : skala nyeri berdasarkan
nyeri pada bergerak wong_baker 5
Q : nyeri seperti disilet-silet T : nyeri hilang timbul
R : alat reproduksi
S : skala nyeri berdasarkan O:
wong_baker 5 - Klien tampak meringis
T : nyeri hilang timbul - Klien gelisah
21.10 2. Mengidentifikasi skala nyeri - Klien sesekali melindungi area
pasie yang nyeri
EP :Skala nyeri pasien - Skala nyeri wong-baker : 5
berdasarkan wong-baker : 5 A : Masalah nyeri akut belum teratasi
21.15 3. Mengobservasi reaksi indikator Awal Targe akhir
nonverbal pasien t
EP :Klien terihat meringis Mengeluhkan 2 4 2
06.00 4. Mengajarkan pasien Teknik nyeri
nonfarmakologi untuk meringis 2 4 2
mengurangi nyeri gelisah 2 4 2
EP : mengajari pasien untuk Berfokus pada 3 4 3
latihan nafas dalam apabila diri sendiri
nyeri timbul kembali
06.15 P : lanjutkan intervensi
5. Mengontrol lingkungan
yang dapat mempengaruhi 1.7 identifikasi lokasi,karakteristik,
nyeri seperti suhu ruangan, durasi, frekuensi, kualitas,
pencahayaan, dan intensitas nyeri
kebisingan 1.8 identifikasi skala nyeri
EP : klien terlihat nyaman 1.9 identifikasi respons nonverbal
07.00 terapeutik :
6. Meningkatkan istiharan dan
tidur klien 1.10 berikan Teknik nonfarmakologis
EP : klien dapat beristihat untuk mengurangi rasa nyeri
dan tidur dengan nyaman 1.11 kontrol lingkungan yang
memperberar rasa nyeri
1.12 fasilitas istirahat dan tidur

2 Ansietas 26 Nov 2019 1. menggunakan S : orang tua klien mengatakan anak nya
berhubungan 21.00 pendekatan yang dapat masih takut dan cemas, beum berkurang
dengan menenangkan klien,
Hopitalisasi dengan Teknik BHSP O:
EP : berbicara lembut - klien masih gelisah
pada klien, bertanya - kontak mata (+)
pada klien nanum klien - klien masih takut ketika perawat
21.10 belum mau menjawab . datang
2. mengidentifikasi tingkat - klien selalu memanggil orang
kecemasan klien lembar tuanya ketika perawat datang
21.15 observasi dengan skor = - klien belum kooperatif
24 (kecemasan sedang) - klien tegang mengidentifikasi
3. menganjurkan orang tua tingkat kecemasan klien lembar
untuk damping klien observasi dengan skor = 24
dengan cara yang tepat
untuk mengurangi rasa A : masalah ansietas belum teratasi
takut :
EP : orang tua selalu indiator Awa Targe akhir
22.00 berada didekat klien. l t
Pada saat klien takut Perilaku 2 4 2
untuk dilakukan tindakan gelisah
4. mengidentifikasi terapi Verbilisasi 2 4 2
06.00 untuk klien kebingungan
EP : perawat memilih Kontak mata 2 4 2
terapi biblioterapi Konsentrasi 3 4 3
5. membantu klien/orang Pola tidur 3 5 3
tua mengenal situasi
yang dapat menimbulkan P : lanjutkan intervensi
cemas .1 Gunakan pendekatan yang tenang
EP : klien merasa cemas dan meyakinkan
ketika mau diberikan .2 Identifikasi tingkat kecemasan
injeksi obat. .3 Dorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan cara
yang tepat
.4 Identifikasi pilihan teknik distraksi
yang diinginkan
.5 Gunakan teknik distraksi
(Biblioterapi : buku cerita
Bergambar)
.6 Anjurkan berlatih teknik distraksi
.7 Puji/kuatkan perilaku yang baik
secara tepat

3 Risiko Infeksi 26 Nov 2019 1. membersihkan S:-


21.10 lingkungan setelah
dipakai dengan pasien O:
lain - lingkungan pasien bersih
EP : lingkungan klien - pengunjung dibatasi
bersih - petugas mencuci tangan
2. membatasi pengunjung sebelum dan sesudah tindakan
yang berada dikamar - lingkungan klien bersih dari
01.00 klien sumber infeksi
EP : pengunjung pasien
dibatasi A : masalah risiko infeksi teratasi
3. mencuci tangan setiap
sebelun dan sesudah indikator awl trgt akhr
melakukan tindakan
pada klien Mencari 3 4 4
EP : perawat mencuci informasi terkait
06.30 tangan sebelum dan control infeksi
sesudah melakukan (4)
tindakan keperawatan
4. mengajarkan klien cara Menidentifikasi 3 4 4
07.00 cuci tangan 6 langkah factor resiko
dengan benar infeksi
EP : klien hanya melihat Mengetahui 3 4 4
belum mau iut konsekuensi
meragakan terkait infeksi
Memonitor 3 4 4
5. menganjurkan klien factor di
untuk makan dan minum lingkungan yang
yang banya berhubungan
EP : klien menghabiskan dengan risiko
porsi makanannya. infeksi
Mengidentifikasi 3 4 4
tanda dan gejala
infeksi

P : Pertahankan intervensi
1.1 monitor adanya tanda dan gejala
infeksi
1.2 cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan klien
1.3 batasi jumlah pengunjung

NO DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI Evaluasi


KEPERAWA
TAN
1 Nyeri akut 28 Nov 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri : S : ibu klien mengatakan nyeri yang
berhubungan 08.00 lokasi,karakteristik, durasi, dirasakan anak nya mulai berkurang
dengan agens frekuensi, kualitas, intensitas P : klien mengatakan ada nyeri pada
cidera nyeri bergerak
fisiologis EP : Q : nyeri seperti disilet-silet
P : klien mengatakan ada R : alat reproduksi
nyeri pada bergerak S : skala nyeri berdasarkan
Q : nyeri seperti disilet-silet wong_baker 4
R : alat reproduksi T : nyeri hilang timbul
S : skala nyeri berdasarkan O:
wong_baker 5 - Klien gelisah
T : nyeri hilang timbul - Klien terlihat sesekali memegangi
area yang nyeri
08.10 2. Mengidentifikasi skala nyeri - Skala nyeri wong-baker : 4
pasie - Klien terlihat sesakli saja meringis
EP :Skala nyeri pasien A : Masalah nyeri akut teratas sebagian
berdasarkan wong-baker : 5 indikator Aw Tar Akhir
08.20 3. Mengobservasi reaksi al get
nonverbal pasien Mengeluhkan 2 4 3
EP :Klien tidak terlihat nyeri
meringis lagi meringis 2 4 4
09.00 4. Mengajarkan pasien Teknik gelisah 2 4 3
nonfarmakologi untuk Berfokus pada 3 4 4
mengurangi nyeri diri sendiri
EP : mengajari pasien untuk
latihan nafas dalam apabila P : lanjutkan intervensi
nyeri timbul kembali 1.13 identifikasi lokasi,karakteristik,
11.00 5. Mengontrol lingkungan yang durasi, frekuensi, kualitas,
dapat mempengaruhi nyeri intensitas nyeri
seperti suhu ruangan, 1.14 identifikasi skala nyeri
pencahayaan, dan kebisingan 1.15 identifikasi respons nonverbal
EP : klien terlihat nyaman terapeutik :
12.00 6. Meningkatkan istiharan dan 1.16 berikan Teknik nonfarmakologis
tidur klien untuk mengurangi rasa nyeri
EP : klien dapat beristihat dan 1.17 kontrol lingkungan yang
tidur dengan nyaman memperberar rasa nyeri
1.18 fasilitas istirahat dan tidur
2 Ansietas 28 Nov 2019 1. menggunakan S : orang tua klien mengatakan anak nya
berhubungan 07.30 pendekatan yang dapat masih takut dan cemas sudah berkurang
dengan menenangkan klien,
Hopitalisasi dengan Teknik BHSP O:
EP : berbicara lembut - gelisah klien berkurang
pada klien, bertanya - kontak mata ada
pada klien dan klien - klien masih takut ketika perawat
sudah mau menjawab dating
07.40 2. mengidentifikasi tingkat - orang tua klien selalu menemani
kecemasan klien lembar anaknya
observasi dengan skor 24 - klien sudah kooperatif
08.00 3. menganjurkan orang tua - klien masih tegang ketika ingin
untuk damping klien diakukan tindakan
dengan cara yang tepat - mengidentifikasi tingkat kecemasan
untuk mengurangi rasa klien lembar observasi dengan skor =
takut : 22
EP : orang tua selalu
berada didekat klien. A : masalah ansietas teratasi sebagian
Pada saat klien takut
untuk dilakukan tindakan indiator Awal Target akhir
09.00 4. mengidentifikasi terapi Perilaku 2 4 3
untuk klien gelisah
EP : perawat memilih Verbilisasi 2 4 3
terapi biblioterapi kebingunga
10.00 5. memberikan terapi n
biblioterpi :buku cerita Kontak 2 4 3
bergambar pada klien mata
EP : klien mau Konsentras 3 4 3
mendengarkan perawat i
bercerita Pola tidur 3 5 3
10.35 6. membantu klien/orang
tua mengenal situasi P : lanjutkan intervensi
yang dapat menimbulkan 1.1 Gunakan pendekatan yang tenang
cemas dan meyakinkan
EP : klien merasa cemas 1.2 Identifikasi tingkat kecemasan
ketika mau diberikan 1.3 Dorong keluarga untuk mendampingi
injeksi obat. klien dengan cara yang tepat
1.4 Identifikasi pilihan teknik distraksi
yang diinginkan
1.5 Gunakan teknik distraksi
(Biblioterapi : buku cerita
Bergambar)
1.6 Anjurkan berlatih teknik distraksi
3 Risiko Infeksi 28 Nov 2019 1. membersihkan S:-
08.00 lingkungan setelah
dipakai dengan pasien O:
lain - lingkungan pasien bersih
11.00 EP : lingkungan klien - pengunjung dibatasi
bersih - petugas mencuci tangan
2. membatasi pengunjung sebelum dan sesudah tindakan
yang berada dikamar - lingkungan klien bersih dari
12.00 klien sumber infeksi
EP : pengunjung pasien
dibatasi A : masalah risiko infeksi teratasi
3. mencuci tangan setiap
sebelun dan sesudah indikator awal target Akhir
melakukan tindakan
pada klien Mencari 3 4 4
EP : perawat mencuci informasi
12.30 tangan sebelum dan terkait
sesudah melakukan control
tindakan keperawatan infeksi (4)
4. mengajarkan klien cara
cuci tangan 6 langkah Menidentifik 3 4 4
12.40 dengan benar asi factor
EP : klien hanya melihat resiko infeksi
belum mau iut Mengetahui 3 4 4
meragakan konsekuensi
5. menganjurkan klien terkait
untuk makan dan minum infeksi
yang banya Memonitor 3 4 4
EP : klien menghabiskan factor di
porsi makanannya. lingkungan
yang
berhubungan
dengan risiko
infeksi
Mengidentifi 3 4 4
kasi tanda
dan gejala
infeksi

P : Pertahankan intervensi
.1 monitor adanya tanda dan gejala
infeksi
.2 cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan klien
.3 batasi jumlah pengunjung
NO DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI Evaluasi
KEPERAWA
TAN
1 Nyeri akut 29 Nov 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri S:
berhubungan 15.00 : lokasi,karakteristik, durasi, Orang tua klien mengatakan anak nya
dengan agens frekuensi, kualitas, tidak mengeluh kan nyeri lagi
cidera intensitas nyeri
fisiologis EP : tidak ada keluhan nyeri O:
15.10 2. Mengidentifikasi skala nyeri - Klien terlihat nyaman
pasien - Klien tidak meringis lagi
EP :tidak ada keluhan nyeri A : Masalah nyeri akut teratasi
15.20 3. Mengobservasi reaksi indikator Aw Target Akhir
nonverbal pasien al
EP :klien sudah tidak Mengeluhkan 2 4 4
17.00 meringis nyeri
4. Mengajarkan pasien Teknik meringis 2 4 4
nonfarmakologi untuk gelisah 2 4 4
mengurangi nyeri Berfokus pada 3 4 4
EP : mengajari pasien untuk diri sendiri
latihan nafas dalam apabila
18.30 nyeri timbul kembali P : pertahankan intervensi
5. Mengontrol lingkungan 1.1 identifikasi lokasi,karakteristik,
yang dapat mempengaruhi durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri seperti suhu ruangan, nyeri
pencahayaan, dan 1.2 identifikasi skala nyeri
20.00 kebisingan 1.3 identifikasi respons nonverbal
EP : klien terlihat nyaman terapeutik :
6. Meningkatkan istiharan dan 1.4 berikan Teknik nonfarmakologis
tidur klien untuk mengurangi rasa nyeri
EP : klien dapat beristihat 1.5 kontrol lingkungan yang
dan tidur dengan nyaman memperberar rasa nyeri
1.6 fasilitas istirahat dan tidur

2 Ansietas 29 Nov 2019 1. menggunakan pendekatan S : orang tua klien mengatakan anak nya
berhubungan 15.00 yang dapat menenangkan masih takut dan cemas sudah berkurang
dengan klien, dengan Teknik BHSP
Hopitalisasi EP : berbicara lembut pada O:
klien, bertanya pada klien - gelisah klien berkurang
dan klien sudah mau - kontak mata sudah ada
menjawab - klien sudah tidak menangis ketika
15.10 2. mengidentifikasi tingkat perawat datang
kecemasan klien lembar - klien sudah kooperatif
observasi dengan skor 20 - mengidentifikasi tingkat kecemasan
15.20 3. menganjurkan orang tua klien lembar observasi dengan skor
untuk damping klien dengan = 19
cara yang tepat untuk
mengurangi rasa takut : A : masalah ansietas teratasi
EP : orang tua selalu berada
didekat klien. Pada saat indiator Awal Target akhir
klien takut untuk dilakukan Perilaku 2 4 4
tindakan gelisah
17.00 4. mengidentifikasi terapi Verbilisasi 2 4 4
untuk klien kebingunga
EP : perawat memilih terapi n
biblioterapi Kontak 2 4 4
18.30 5. memberikan terapi mata
biblioterpi :buku cerita Konsentras 3 4 4
bergambar pada klien i
EP : klien mau Pola tidur 3 5 4
mendengarkan perawat
bercerita P : lanjutkan intervensi
1.1 Gunakan pendekatan yang tenang
20.00 6. membantu klien/orang tua dan meyakinkan
mengenal situasi yang dapat 1.2 Identifikasi tingkat kecemasan
menimbulkan cemas 1.3 Dorong keluarga untuk
EP : klien merasa cemas mendampingi klien dengan cara
ketika mau diberikan injeksi yang tepat
obat. 1.4 Identifikasi pilihan teknik distraksi
yang diinginkan
1.5 Gunakan teknik distraksi
(Biblioterapi : buku cerita
Bergambar)
1.6 Anjurkan berlatih teknik distraksi

3 Risiko Infeksi 29 Nov 2019 1. membersihkan lingkungan S:-


15.00 setelah dipakai dengan pasien
lain O:
EP : lingkungan klien bersih - lingkungan pasien bersih
15.10 2. membatasi pengunjung yang - pengunjung dibatasi
berada dikamar klien - petugas mencuci tangan
EP : pengunjung pasien sebelum dan sesudah tindakan
dibatasi - lingkungan klien bersih dari
15.20 3. mencuci tangan setiap sebelun sumber infeksi
dan sesudah melakukan
tindakan pada klien A : masalah risiko infeksi teratasi
EP : perawat mencuci tangan
sebelum dan sesudah indikator awal target Akhir
melakukan tindakan
keperawatan Mencari 3 4 4
17.00 4. mengajarkan klien cara cuci informasi
tangan 6 langkah dengan terkait
benar control
EP : klien hanya melihat infeksi (4)
belum mau iut meragakan
18.30 5. menganjurkan klien untuk Menidentifik 3 4 4
makan dan minum yang asi factor
banya resiko infeksi
EP : klien menghabiskan Mengetahui 3 4 4
porsi makanannya. konsekuensi
terkait
infeksi
Memonitor 3 4 4
factor di
lingkungan
yang
berhubungan
dengan risiko
infeksi
Mengidentifi 3 4 4
kasi tanda
dan gejala
infeksi
P : Pertahankan intervensi
1.1 monitor adanya tanda dan gejala
infeksi
1.2 cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan klien
1.3 batasi jumlah pengunjung

Anda mungkin juga menyukai