Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Nutrisi Seimbang Bagi Lansia


Sub Topik : Manfaat nutrisi seimbang
Sasaran : Lansia wisma Mawar
Tempat : Wisma Mawar
Hari/Tanggal : kamis , 22 Agustus 2019
Waktu : 08.00-08.20 WITA

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi yang seimbang untuk
lansia maka diharapkan keluarga dan lansia dapat memahami pentingnya nutrisi
yang seimbang bagi lansia.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Keluarga dan lansia dapat mengetahui definisi nutrisi.
2. Keluarga dan lansia kebutuhan uutrisi pada lansia.
3. Keluarga dan lansia dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan gizi pada lansia.
4. Keluarga dan lansia dapat mengetahui menu sehat bagi lansia.
5. Keluarga dan lansia dapat mengetahui pedoman untuk memilih bahan
makanan yang sehat.
6. Keluarga dan lansia dapat memahami cara mengolah makanan.
7. Keluarga dan lansia dapat memahami cara menghidangkan makanan.
8. Keluarga dan lansia dapat mengetahui cara pemantauan status nutrisi.
C. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : ceramah, diskusi dan praktek
2. Media : LCD, Laptop, Power point, Leaflet

D. Garis Besar Uraian Materi


1. Definisi
2. Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia
4. Menu Sehat Bagi Lansia
5. Pedoman untuk memilih bahan makanan yang sehat
6. Cara mengolah makanan
7. Cara menghidangkan makanan
8. Pemantauan Status Nutrisi

E. Langkah-langka Kegiatan
No. Waktu Kegitan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
 Salam dan  Menyambut salam
memperkenalkan
diri
 Melakukan kontrak  Mendengarkan
waktu
 Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
 Persepsi dengan
memberi pertanyaan
awal tentang nutrisi.
 Menjelaskan
manfaat dari
penyuluhan
2. 30 menit Pelaksanaan :
 Menyampaikan  Mendengarkan
definisi nutrisi dan
 Kebutuhan Nutrisi memperhatikan
Pada Lansia
 Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Kebutuhan Gizi
Pada Lansia
 Menu Sehat Bagi
Lansia
 Pedoman untuk
memilih bahan
makanan yang sehat
 Cara mengolah
makanan
 Cara
menghidangkan
makanan
 Pemantauan Status
Nutrisi
31 10 menit Penutup :
 Menanyakan  Peserta menjawab
pertanyaan/kuis pertanyaan
mengenai materi
yang telah
diberikan.
 Menyampaikan  Mendengarkan
simpulan dan uraian dan membalas
materi yang telah salam
diberikan
 Mengucapkan
salam penutup

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penggunaan media yang lengkap, kondisi tempat yang kondusif
c. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan Wisma Mawar
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi
kesehatan kepada peserta
b. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui tentang Nutrisi Seimbang bagi Lansis
b. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan tentang manfaat
G. Evaluasi
Bentuk : lisan
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi ?
2. Bagaiman cara mengolah makanan untuk lansia ?
3. Sebutkan 8 pedoman dalam memilih bahan makanan untuk lansia ?
Jawaban :
1. Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organisme dan makanan
yang dikonsumsinya.
2. Cara mengolah makanan :
a. Bersihkan sayuran sebelum dimasak.
b. Cuci sayuran dalam keadaan utuh, kemudian potong-potong agar zat gizi
yang terkandung di dalamnya tidak hilang.
c. Rebus sayur sesingkat mungkin.
d. Bahan makanan dimasukkan / dikukus setelah air mendidih.
e. Makanan bias di tim atau di tumis.
f. Batasi garam dan bumbu penyedap yang merangsang.
g. Pakailah penyedap rasa alamiah seperti bawang putih, kunyit, jahe, dll.
3. 8 pedoman dalam memilih makanan :
a. Makanan yang beraneka ragam dan mengandung gizi yang cukup.
b. Makanan yang mudah dikunyah dan dicerna.
c. Protein yang berkualitas seperti susu, telur, daging, dan ikan.
d. Sumber karbohidrat seperti roti, daging, dan sayur-sayuran berwarna hijau.
e. makanan yang terutama mengandung lemak nabati dikurangi serta kurangi
makanan yang mengandung lemak hewani.
f. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, daging,
bayam, sayuran hijau, dan makanan yang mengandung kalsium seperti ikan
atau sayur-sayuran.
g. Batasi makanan yang diawetkan.
h. Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air meningkat serta
untuk memperlancar proses metabolisme. Banyak minum air putih dapat
mencegah terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) serta menurunkan
risiko menderita batu ginjal.
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, B. (n.d.). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier. Jakarta: EGC.

Maryam, S. (2012). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba


Medika.

Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Jakarta: EGC
Lampiran

1.1 Definisi
Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organisme dan makanan
yang dikonsumsinya. Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang dimakan seseorang
dan bagaimana tubuh menggunakannya. Nutrient adalah zat organik, zat
nonorganik, dan zat yang memproduksi energy yang ditemukan dalam makanan
dan dibutuhkan untuk fungsi tubuh. Manusia memerlukan nutrient yang penting
dalam makanan untuk pertumbuhan dan mempertahankan semua jaringan tubuh
serta fungsi normal dari seluruh proses tubuh.
1.2 Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
Setiap mahkluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan
kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan
tubuh untuk melakukan kegiatan metabolismenya. Bagi lansia pemenuhan
kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses
beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh
sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang
karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori
yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat,
misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok
besar, yaitu:
1. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :
a. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung,
gandum, ubi, roti, singkong, selain itu dalam bentuk gula seperti gula,
sirup, madu dan lain-lain.
b. Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan, mentega,
margarine, susu dan hasil olahannya.
2. Kelompok zat pembangun
Kelompok ini meliputi makanan – makanan yang banyak mengandung
protein, baik protein hewani maupun nabati, seperti daging, ikan, susu,
telur, kacangkacangan dan olahannya.
3. Kelompok zat pengatur
Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung vitamin
dan mineral, seperti buah-buahan dan sayuran.
1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia
1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau
ompong.
2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.
1.4 Menu Sehat Bagi Lansia
1. Perencanaan Makanan untuk Lansia
a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka
ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih
sering dengan porsi yang kecil.
b. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat
memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan
yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah
kemungkinan terjadinya darah tinggi.
c. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan, mentega dan lain-lain.
Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Memakan makanan yang mudah
dicerna, menghindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-
gorengan, bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu
kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang, makan dalam
porsi kecil tetapi sering, makanan selingan atau snack, susu, buah, dan
sari buah sebaiknya diberikan.
d. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan
sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah
nafsu makan.
e. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur,
daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
f. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus,
direbus, atau dipanggang, kurangi makanan yang digoreng.
1.5 Pedoman Untuk Memilih Bahan Makanan Yang Sehat
1. Makanan yang beraneka ragam dan mengandung gizi yang cukup.
2. Makanan yang mudah dikunyah dan dicerna.
3. Protein yang berkualitas seperti susu, telur, daging, dan ikan.
4. Sumber karbohidrat seperti roti, daging, dan sayur-sayuran berwarna hijau.
5. makanan yang terutama mengandung lemak nabati dikurangi serta kurangi
makanan yang mengandung lemak hewani.
6. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, daging,
bayam, sayuran hijau, dan makanan yang mengandung kalsium seperti ikan
atau sayur-sayuran.
7. Batasi makanan yang diawetkan.
8. Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air meningkat serta untuk
memperlancar proses metabolisme. Banyak minum air putih dapat mencegah
terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) serta menurunkan risiko menderita
batu ginjal.
1.6 Cara Mengolah Makanan
1. Bersihkan sayuran sebelum dimasak.
2. Cuci sayuran dalam keadaan utuh, kemudian potong-potong agar zat gizi yang
terkandung di dalamnya tidak hilang.
3. Rebus sayur sesingkat mungkin.
4. Bahan makanan dimasukkan / dikukus setelah air mendidih.
5. Makanan bias di tim atau di tumis.
6. Batasi garam dan bumbu penyedap yang merangsang.
7. Pakailah penyedap rasa alamiah seperti bawang putih, kunyit, jahe, dll.
1.7 Cara Menghidangkan Makanan
1. Jenis sayura yang dihidangkan hendaknya berganti-ganti.
2. Makanan yang dihidangkan secara menarik agar menimbulkan selera makan.
3. Bila menyajikan sayuran mentah, cucilah sampai bersih.
4. Kurangi minum the, kopi, dan coklat.
5. Hindari minuman yang mengandung alkohol.

1.8 Pemantauan Status Nutrisi


1. Penimbangan Berat Badan
a. Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali,
waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu.
Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap
kelebihan berat badan dan penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg
/minggu menunjukkan kekurangan berat badan.
b. Menghitung berat badan ideal pada dewasa :
IMT = BB
TB x TB
BB = Berat Badan (kg)
TB = Tinggi Badan (m)
Apabila : IMT 25-27 = kegemukan
IMT >27 = 0besitas
2. Kekurangan kalori protein
Waspadai lansia dengan riwayat : Pendapatan yang kurang, kurang
bersosialisasi, hidup sendirian, kehilangan pasangan hidup atau teman,
kesulitan mengunyah, pemasangan gigi palsu yang kurang tepat, sulit untuk
menyiapkan makanan, sering mangkonsumsi obat-obatan yang mangganggu
nafsu makan, nafsu makan berkurang, makanan yang ditawarkan tidak
mengundang selera. Karena hal ini dapat menurunkan asupan protein bagi
lansia, akibatnya lansia menjadi lebih mudah sakit dan tidak bersemangat.
3. Kekurangan vitamin D
Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar
matahari, jarang atau tidak pernah minum susu, dan kurang mengkonsumsi
vitamin D yang banyak terkandung pada ikan, hati, susu dan produk
olahannya.

Anda mungkin juga menyukai