Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Ny. H YANG MENGALAMI CARSINOMA NASOFARING (KANKER NASOFARING)

DI RUANG UNIT KEMOTERAPI

DI Susun Oleh

MUSTIKA

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA

SAMARINDA

2018
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi Carsinoma Nasofaring

Kanker nasofaring adalah jenis kanker tenggorokan yang terjadi pada lapisan luar nasofaring.
Nasofaring merupakan salah satu bagian pada tenggorokan bagian atas yang terletak di belakang

hidung dan di balik langit – langit rongga mulut. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa
benjolan pada tenggorokan, penglihatan kabur, hingga kesulitan membuka mulut.

B. Cara kerja obat – obatan

Obat – obatan yang diberikan pada pasien sebelum tindakan kemoterapi adalah sebagai berikut :
- Ranitidine adalah obat untuk mengurangi jumlah asam lambung dalam perutnya. Fungsinya

untuk mengatasi dan mencegah rasa panas perut, maag dan sakit perut yang disebabkan
oleh tukak lambung.

- Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah serta mengobati mual dan
muntah yang di sebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterafi atau oprasi. Terjadinya

mual dan muntah disebabkan oleh senyawa alami tubuh yang bernama serotonin. Jumlah
serotonin dalam tubuh akan meningkat ketika kita menjalani kemoterapi, radioterapi, dan

oprasi. Serotonin akan bereaksi terhadap reseptor 5HT3 yang berada di usus kecil dan otak.
Ondesentron akan menghambat serotonin bereaksi pada reseptor 5HT3 sehingga membuat

kita tidak mual dan berhenti muntah.


- Dexamethasone adalah obat yang berfungsi untuk mengobati kondisi seperti arthritis,

gangguan darah/hormone/system kekebalan tubuh, reaksi alergi, masalah kulit dan mata
tertentu, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu dan kanker tertentu. Obat ini

mengurangi respon defensif alami tubuh dan menurangi gejala seperti pembengkakan dan
reaksi alergi.

Obat – obatan yang diberikan pada saat kemoterapi adalah :

- 5-Fluorouracil (5-FU) bentuk sediaan ciran injeksi dlam ampul dan vialpembentukan thymine

yang diperlukan untuk sintesis DNA, indikasi untuk kanker kolon, kanker rektum, kanker
payudara, kanker lambung, kanker pancreas, efek samping dari obat tersebut ialah stomatis,

diare, mual muntah, leucopenia, alopesia, dermatitis.


C. Efek Samping Kemoterapi

Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif. Terbukti telah menyelamatkan jutaan
jiwa. Namun, kemoterapi memiliki efek samping yang tidak kecil. Efek samping kemoterapi muncul

karena obat – obatan tersebut tidak memiliki kemampuan membedakan sel kanker yang
berkembang pesat secara abnormal dengan sel sehat yang secara abnormal juga memiliki

perkembangan yang pesat. Misalnya sel darah, sel kulit, serta sel – sel yang ada didalam perut akan
mengalami efek negative akibat kemoterapi. Berikut adalah efek sampingnya yang bisa terjadi akibat

kemoterapi :
- Rambut rontok

- Nyeri
- Kehilangan nafsu makan

- Mula dan muntah


- Sesak napas dan kelainan detak jantung akibat anemia, kulit kering dan terasa perih

- Pendarahan seperti mudah memar, gusi berdarah dan mimisan


- Sering terkena infeksi

- Sulit tidur
- Gangguan psikologis seperti depresi, stress dan cemas

- Gairah seksual menurun dan gangguan kesuburan (infertilisasi)


- Rasa lelah dan lemah sepanjang har

- Konstipasi atau diare


- Sariawan

Efek samping kemoterapi tersebut akan segera menghilang stelah pengobatan selesai.

Anda mungkin juga menyukai