Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI

RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN MASYARAKAT


TENTANG EMPAT PILAR KEBANGSAAN
(PANCASILA, UUD NRI 1945, NKRI DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA)
BERSAMA
DRS. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ANGGOTA DPD RI PERWAKILAN ACEH)
Ahad, 3 Juni 2018
Aula Serbaguna Kantor Gubernur Aceh
Pukul 08.30 sd 13.00 WIB

SEREMONIAL PEMBUKAAN :
 Pembukaan, MC oleh Deni Beti
 Pembacaan Al-Quran oleh Ustad Muhammad Ihwan
 Laporan Panitia oleh Afrizal Refo, MA
 Ketua Pimpinan Wilayah Parmusi Aceh Drs. Bahrom Muhd. Rasyid
 Sambutan anggota DPD RI Aceh Dr. H. Ghazali Abas Adan
 Sambutan Bupati Oleh Erli Hasim, SH, S.Ag, M.I.Kom
 Pembaca Do’a oleh Hombing, S.Ag

RANGKAIAN KEGIATAN
Moderator oleh Kanda Budi Darso

Penyampaian Materi oleh Nara Sumber


1. Drs. H. Ghazali Abbas Adan(Anggota DPD RI Aceh )
Menurut Ghazali Abbas Adan yang juga Anggota DPD RI Perwakilan Aceh, kegiatan
sosialisasi ini untuk merefleksikan semangat Kebangsaan bagi kita semua. “Ini sudah
kewajiban saya selalu Anggota DPD RI sesuai UU No 17 tahun 2014. Setiap anggota
DPR RI diminta memasyarakatkan pemahaman nilai kebangsaan yang sudah mulai
luntur,” katanya.

Dia mengatakan, ada 3 hal penting yang penting dalam setiap sosialisasi 4 pilar
kebangsaan. Diantaranya, karena semangat kebangsaan yang sudah mulai luntur,
karena pengaruh budaya luar serta mulai memudarnya persatuan dan kesatuan negara
Indonesia. Terlebih adanya fenomena kerentanan konflik yang sering terjadi. “Ini yang
harus disikapi. Karena setiap hari, hampir terlihat adanya konflik dan pertentangan
dimana-mana. Itu karena lunturnya wawasan kebangsaan kita,” katanya.

Indonesia memberi kesepakatan kepada Aceh dengan kerjasama MOU Helsinki,


dimana Aceh diberi kesempatan oleh Indonesia untuk menjalankan ketentuan
Hukumnya sendiri sesuai dengan Qanun-Qanun Aceh yang berlaku dan tidak bisa
keluar dari NKRI dan juga Indonesia memberikan hak penuh kepada Aceh dan
diharapkan dapat menjaga kedamaian ini.

Anggota Komite IV DPD RI ini menambahkan empat pilar kebangsaan terdiri Pancasila,
UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, harus terus disosialisasikan kepada
masyarakat. “Empat pilar kebangsaan merupakan tonggak berdirinya bangsa
Indonesia. Empat pilar juga perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, lanjutnya, sudah menjadi kewajiban bagi setiap anggota DPD yang juga
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyosialisasikannya kepada seluruh
elemen masyarakat. Empat pilar kebangsaan ini merupakan perekat masyarakat
Indonesia yang heterogen, sehingga melahirkan toleransi yang kuat dan terus terjaga.

2. Drs. H. Usamah Hisyam (Ketua Umum Parmusi Pusat)


Indonesia bagian kesatuan dan kebersamaan yang tidak dapat dipisahkan dengan
dakwah. Bapak ghazali orang satu-satunya yang dapat mencabut DOM di masa konflik
dan juga sekarang juga menurut beliau orang Aceh jangan pernah bermimpi untuk
berpisah dari NKRI. Karena Aceh bahagian dari Indonesia dan orang Aceh banyak
membantu membesarkan orang Aceh yang banyak membantu membesarkan Indonesia
yang pernah menyumbang dua buah pesawat terbang kepada NKRI.
Menurut bapak Usamah Hisyam Negara selama ini hanya menuntut sila ketiga kepad
rakyat yaitu persatuan Indonesia, akan tetapi sebaliknya Negara harus member
kontribusi yang layak kepada rakyatnya yaitu sila pertama, kedua, keempat dan kelima.
Demokrasi jangan terlalu mengedepankan Liberal dengan uang yang di kedepankan
untuk mendapatkan politik ( DEmokrasi Uang)
Kalau mau pancasila mu diajalnkan secara menyeluruh beri kesempatan kepada umat
Islam untuk menjalan Syari’at Islam.

3. Awang Danuarto, S. Sos (DANDIM 0115 Simeulue)


Topik: Menjaga keutuhan NKRI
Empat pilar itu sudah sering kita dengar. Pilar itu adalah penyangga atau tiang yang
harus kuat dan kokoh untuk bisajalan.
Indonesia adalah bangsa yang besar. Pancasila tidak ada yang bertentangan denagn
agama. Bangsa Indonesia bangsa yang beragam yang berbeda agama dan tidak ada
yang bertentangan dengan agama menurut kepercayaan masing-masing.
1. Ketuhanan yang maha esa
Saling menghargai dan tidak memaksa kehendak
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Dimana manusia memahami dan silaturrahmi yang harus kita jaga.
3. Persatuan Indonesia
Saling menjaga persatuan’
4. Kerakyatan yag dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan perwakilan
Harus mengedepankan musyawarah untuk menjalankan suatu keputusan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika walaupun kita berbeda tapi kita tetap bersatu, baik beda
agam, suku, rs dan lainnya kita tetap bersatu.

Sesi Tanya Jawab

1. Bapak Bahar ( Guru Mtsn Simeulue)

Dalam pancasila , apa yang dimaksud dengan sumber ideology Pancasila ?


Aceh sumber modal tapi saying yang menikmatiorang pertengahan keatas dan orang luar
Aceh, dan bagaiman cara mengatasi kelangkaan minyak tanah di Simeulue?

2. Ridwan Sereta
- Kondisi bangsa saat ini yang sangat sedih. Kenapa orang cina dibebaskan kerja di Indonesia
dan kita disurauh keluar cari kerja?

3. Ikhwan Muhammad
Moral elit Politik yang tidak mempunyai empat pilar ditambahkan agama menjadi lima pilar.
Apa sebabnya pemimpin tidak menjalankan sesuai jalur hokum yang berlaku?

Masukan dan Saran

1. Bapak Fauzan, S. Ag ( Kemenag Simulue)

Saya sering mengikuti acara seperti ini, semoga jangan sampai disini saja ilmu kita karena
peserta adalah dari akademisi semuanya sehingga bisa memanfaatkan dialog ini untuk
perubahan dan kegiatan kita tidak sia-sia. Dia menyampaikan agar daerah simeulue
mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat apalagi simeulue disebut daerah
terluar dan terpencil. Dia mengharapkan agar simeulu jangan diajdiakn sebagai tempat
yang kurang mengharapkan perhatian tapi mohon diperhatikan agar hidup bias makmur

2. Said Fuadi BEM (saran)

Saya mengaharapkan empar pilar bukan hanya disosialisasikan bagi rakyat biasa tetapi
juga bagi pemerintah dan para pejabat supaya mereka mengerti juga apa makna dari 4
pilar kebangsaan

Jawaban

1. Drs. Ghazali Abas Adan

Pertanyaan semua sangat berbobot saya perlu masukan dan dikritisi karena saya masih
banyak kekurangannya. .

Saya sudah berjuang menjadi articulator masyarakat Aceh namun belum sempurna sekali,
saya tidak suka dengan kekerasan. Masyarakat Aceh adalah sipil tidak boleh memegang
senjata jangan merampok, mengancam dan orang-orang seperti itu tidak akan saya bela.
Carilah cara yang santun untuk berjuang.

Di grup WA yang didalamnya ada tokoh masyarakat saya beritahukan bahwa jangan
mengerjakan pekerjaan yang tidak penting. Saya sebagai wakil rakyat harus menegakkan
kebenaran.

Mengenai persoalan simeulue akan kami sampaikan kepusat bila perlu kepada pihak
legislative agar dapat memberi perhatian khusus kepada daerahnya

Masalah sekularism, Indonesia bukan negara sekuler dan bukan juga negara Islam. Pancasila
hanya kapsul isinya terserah dari kita, Alquran hadis sebagai pedoman saya meskipun saya
melakukan pemateri di Papua tetap saya katakan sesuai Al-quran dan hadis karena agama
yang mengajarkan saya, dan mereka sangat toleran.

Saya bukan anti politik karena saya juga orang politikus yaitu menggunakan politik untuk
mensejahterakan rakyat semampu saya.
Seperti yang kita tahu bahwa lahan intimidasi kita adalah sepanjang pantai timur Aceh
dengan mengancam menakuti orang agar memilih dia. Makanya pada saat pemilu hanya
daerah itu selalu menang karena dilakukan dengan berbagai intimidasi.

Pertanyaan mengenai siapakah yang paling pancasiliais yang Islamis Nabi Muhammad dan
siapa yang paling pancasilais namun tidak ada yang bisa menjawab kita hanya bisa menjawab
masing-masing saja. Jangan dikotomikan antara pancasila dan Islam persoalannya adalah
tinggal implementasi saja.

Masalah budaya saat ini misalnya warung kopi di Aceh dan wanita Aceh pun duduk di warung
kopi. Apalagi anak-anak mahasiswa yang merantau menghabiskan masa berlama-lama di
warung kopi orang tua di kampung berharap anak-anak bisa sukses kuliah, namun ternyata
perlakuan mereka disini sungguh memprihatinkan

Saya berasal dari keluarga miskin di Adan, Kembang Tanjung, ayah saya hanya pensiunan guru
agama dan ibu saya petani, begitu saya kuliah di Jakarta saya membiayai kuliah sendiri
kebetulan Allah beri saya kelebihan saya bisa menyanyi gambus dan tampil di TVRI dan saya
juga nomor satu kontes abang none Jakarta, ibu saya harus mengunjungi rumah tetangga
menonton siaran saya di TVRI sambil menangis, Alhamdulillah saya dengan mencari uang
sendiri bisa menamatkan pendidikan disana.

2. Drs. H. Usamah Hisyam

Usamah dalam pemaparannya menjelaskan pentingnya empat pilar kebangsaan dalam


kehidupan sekarang bukan hanya disosialisasikan kepada masyarakat kalangan bawah saja
tetapi mestinya perlu di sosialisasikan kepada para elit politik. Menurutnya hal ini
dikarenakan nasionalisme Indonesia yang semakin meredup dan adanya kelompok yang
menuduh Ummat islam tidak nasionalisme dan anti Pancasila. padahal dalam perjuangan
merebut kemerdekaan, kontribusi ummat Islam sangat nyata adanya.

3. Awang Danuarto ( DANDIM SIMEULUE)

Menurutnya saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai ancaman, diantaranya
narkoba, teroris, korupsi, sosmed dan ghazwul fikri. Maka oleh karena itu awang mengajak
seluruh masyarakat simeulue untuk menjaga kedamaian dan kenyamanan.

Menurut dia, dengan memperkuat pemahaman terhadap empat pilar kebangsaan tersebut,
maka setiap individu akan terbangun rasa toleransi yang tinggi, sehingga terwujud persatuan
dan kesatuan bangsa.

“Inilah yang harus terus dipertahankan dengan menghargai keberagaman yang ada di
Indonesia. Di sinilah pentingnya sosialisasi empat pilar kebangsaan yang menjadi instrumen
persatuan dan kesatuan bangsa, katanya

Anda mungkin juga menyukai