Anda di halaman 1dari 10

LAMPIRAN 1

1. Persamaan Penampang Lintang Total Elastis Rutherford (𝝈𝑬 )

Untuk mendapatkan persamaan penampang lintang total elastis Rutherford (𝜎𝐸 ),


maka kita harus mengintegralkan persamaan dari penampang lintang differensialnya,
yang diberikan persamaan dibawah ini [12]:

𝑑𝜎 𝑍2 𝐸 + 𝐸0 2 1
𝜎′ = = 5,21 × 10−21 ( 2 ) ( ) (1.1)
𝑑Ω 𝐸 𝐸 + 2𝐸0 (sin2 (𝜃) + 𝛼)2
2

Dimana,

𝐸0 = 𝑚0 𝑐 2 = 511 (keV) atau yang disebut sebagai energi istirahat elektron.

𝑍 0,67
𝛼 = 0,00343 ( ) adalah faktor skrining elektron.
𝐸2

Dan persamaan 1.1 menjadi


𝑑𝜎 −21
𝑍2 𝐸 + 511 2 1
𝜎 = = 5,21 × 10 ( 2) ( ) (1.2)
𝑑Ω 𝐸 𝐸 + 1024 (sin2 (𝜃 ) + 𝛼)2
2

Integral dari persamaan penampang lintang differensialnya adalah


𝜋
𝜎𝐸 = ∫ 𝜎 ′ 𝑑𝛺 (1.3)
0

𝜋
𝑍2 𝐸 + 511 2 1
𝜎𝐸 = ∫ 5,21 × 10−21 ( 2 ) ( ) (2π sin 𝜃)𝑑𝜃 (1.4)
0 𝐸 𝐸 + 1024 (sin2 (𝜃) + 𝛼)2
2

Dimana, 𝑑Ω = (2π sin 𝜃)𝑑𝜃


𝜋
−21
𝑍2 𝐸 + 511 2 sin 𝜃
𝜎𝐸 = 2𝜋 (5,21 × 10 ( 2) ( ) )∫ 𝑑𝜃
𝐸 𝐸 + 1024 2 𝜃 2
0 (sin (2) + 𝛼)

Kerjakan bagian yang diintegralkan lebih dulu untuk mempermudah perhitungan,


yaitu:
𝜋
sin 𝜃
=∫ 𝑑𝜃 (1.5)
𝜃
0 (sin2 (2) + 𝛼)2

Buat persamaan diatas menjadi integral tak-tentu agar lebih mudah untuk dihitung:

= ∫ 𝑓(𝜃)𝑑𝜃 = 𝐹 ∗ ( 𝜃)

sin 𝜃
= 2𝜋 ∫ 𝑑𝜃 (1.6)
𝜃
(sin2 (2) + 𝛼)2

Misalkan,

𝜃 𝑑𝑢 1
𝑢= → = → 𝑑𝜃 = 2𝑑𝑢;
2 𝑑𝜃 2

sin 2𝑢
= 2∫ 𝑑𝑢 (1.7)
(sin2(𝑢) + 𝛼)2

Kerjakan bagian yang diintegralkan lebih dulu untuk mempermudah perhitungan,


yaitu:

sin 2𝑢
=∫ 𝑑𝑢
(sin2 (𝑢)+ 𝛼)2

Gunakan sin(2𝑢) = 2 cos(𝑢) sin(𝑢) untuk disubtitusi ke persamaan diatas, maka


diperoleh

2 cos(𝑢) sin(𝑢)
=∫ 𝑑𝑢
(sin2 (𝑢) + 𝛼)2
Misalkan

𝑑𝑣 1
𝑣 = sin(𝑢) → = cos(𝑢) → 𝑑𝑢 = 𝑑𝑣;
𝑑𝑢 cos(𝑢)

𝑣
= 2∫ 𝑑𝑣 (1.8)
(𝑣 2 + 𝛼)2

Kerjakan bagian yang diintegralkan lebih dulu untuk mempermudah perhitungan,


yaitu:

𝑣
=∫ 𝑑𝑣
(𝑣 2 + 𝛼)2

Misalkan

𝑑𝑤 1
𝑤 = 𝑣2 + 𝛼 → = 2𝑣 → 𝑑𝑣 = 𝑑𝑤;
𝑑𝑣 2𝑣

1 1
= ∫ 2 𝑑𝑤
2 𝑤

Kerjakan bagian yang diintegralkan lebih dulu untuk mempermudah perhitungan,


yaitu:

1
=∫ 𝑑𝑤
𝑤2

Terapkan aturan integral, yaitu

𝑤 𝑛+1
= ∫ 𝑤 𝑛 𝑑𝑤 = dengan n = −2, maka
𝑛+1

1 1
=∫ 𝑑𝑤 = −
𝑤2 𝑤

Atau

1 1 1
= ∫ 2 𝑑𝑤 = −
2 𝑤 2𝑤
Masukkan kembali nilai 𝑤, yaitu

1
=−
2(𝑣 2 + 𝛼)

Bawa kembali hasil diatas ke dalam persamaan 1.8, maka diperoleh hasil

1
=−
𝑣2 +𝛼

Dan masukkan kembali nilai 𝑣 = sin(𝑢), maka diperoleh

1
=−
sin2 (𝑢) +𝛼

Subtitusi persamaan diatas ke dalam persamaan 1.7, maka diperoleh

sin 2𝑢 2
= 2∫ 𝑑𝑢 = −
(sin2(𝑢) + 𝛼)2 sin2 (𝑢) + 𝛼

𝜃
Masukkan nilai 𝑢 = 2 maka diperoleh

2
=−
𝜃
sin2 (2) + 𝛼

Subtitusi hasil diatas ke persamaan 1.6, maka diperoleh hasil

sin 𝜃
= 2𝜋 ∫ 𝑑𝜃
2 𝜃 2
(sin (2) + 𝛼)

4𝜋
=−
𝜃
sin2 (2) + 𝛼

4𝜋
=− +𝐶
2 𝜃
sin (2) + 𝛼

Persamaan diatas dibuat dalam bentuk yang paling sederhana, yaitu


8𝜋
= +𝐶
cos(𝜃) − 2𝛼 − 1

Kita kembalikan kedalam bentuk integral tentu pada persamaan 1.5, yaitu
𝜋
2𝜋 sin 𝜃 𝑑𝜃
=∫
𝜃
0 (sin2 (2) + 𝛼)2

Maka diperoleh hasil, yaitu

2 2𝛼 1 2
= 2𝜋(− − 2 − 2 + )
2𝛼 2 + 4𝛼 + 2 𝛼 + 2𝛼 + 1 𝛼 + 2𝛼 + 1 𝛼

Atau dalam bentuk paling sederhananya, yaitu

4𝜋
=
𝛼(𝛼 + 1)

Subtitusi hasil dari persamaan diatas kepersamaan 1.4, sehingga diperoleh hasil dari
perhitungan penampang lintang total elastis Rutherford (𝜎𝐸 ), yaitu:

−21
𝑍2 4𝜋 𝐸 + 511 2 (1.9)
𝜎𝐸 = 5,21 × 10 ( 2) ( ) ( cm2 )
𝐸 𝛼(1 + 𝛼) 𝐸 + 1024

2. Sudut hamburan Elektron (𝜽)

Dalam peristiwa hamburan di titik 𝑃𝑛 yang menandai awal langkah, elektron


dibelokkan melalui beberapa sudut 𝜃 (sudut hamburan) relatif terhadap arah
perjalanan sebelumnya dan menghasilkan relasi sudut hamburan, Cara di mana
hamburan ini terjadi dijelaskan oleh penampang lintang differensial elastis Rutherford
(𝜎 ′ ) pada persamaan 1.2, Fungsi yang sesuai untuk memilih sudut hamburan
menggunakan bilangan acak berikutnya dapat diperoleh menggunakan Persamaan
[13]:
(1.10)
𝜎′
RND = ∫ 𝑑Ω
𝜎𝐸
Ω

Atau

𝜃 (1.11)
∫0 𝜎′ (2π sin 𝜃)𝑑𝜃
RND = 𝜋
∫0 𝜎′ (2π sin 𝜃)𝑑𝜃

Dengan menyelesaikan persamaan diatas, maka kita akan memperoleh sudut


hamburan elektron saat berinteraksi dengan atom. Pada bagian penyebut di
persamaan 1.10, hasilnya sama dengan integral pada persamaan 1.5, yaitu:
𝜋
2𝜋 sin 𝜃 𝑑𝜃 4𝜋
∫ = (1.12)
𝜃
0 (sin2 (2) + 𝛼)2 𝛼(𝛼 + 1)

Sekarang, kita hanya perlu menyelesaikan integral pada bagian pembilang di


persamaan 1.11, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

𝜃
∫ 𝜎 ′ (2π sin 𝜃)𝑑𝜃 =
0

𝜃
1
∫ ( ) (2π sin 𝜃)𝑑𝜃 =
2 𝜃 2
0 (sin (2) + 𝛼)

𝜃
8𝜋 4𝜋 cos(𝜃) − 4𝜋
=[ ] =
cos(𝜃) − 2𝛼 − 1 0 𝛼 cos(𝜃) − 2𝛼 2 − 𝛼

Maka diperoleh hasil

𝜃
1 4𝜋 cos(𝜃) − 4𝜋
∫ ( ) (2π sin 𝜃)𝑑𝜃 = (1.13)
𝜃 𝛼 cos(𝜃) − 2𝛼 2 − 𝛼
0 (sin2 (2) + 𝛼)2
Subtitusi hasil dari persamaan 1.12 dan 1.13 kedalam persamaan 1.11, maka
diperoleh hasil

4𝜋 cos(𝜃) − 4𝜋
𝛼 cos(𝜃) − 2𝛼 2 − 𝛼
RND =
4𝜋
𝛼(𝛼 + 1)

cos(𝜃) − 1
cos(𝜃) − 2𝛼 − 1
RND =
1
(𝛼 + 1)

Bentuk sederhana dari persamaan diatas adalah

2𝛼(RND) (1.14)
cos 𝜃 = 1 − ( )
1 + 𝛼 − RND

Persamaan 1.14 adalah persamaan dari sudut hamburan elektron yang terbentuk
akibat interaksinya dalam atom bahan.

3. Jarak antar Tumbukan Elektron

Jarak sebenarnya dari perjalanan elektron yang ditempuh elektron di antara hamburan
elastik berturut-turut dari titik 𝑃𝑛 (𝑋, 𝑌, 𝑍) ke titik 𝑃𝑛+1 (𝑋𝑛+1 , 𝑌𝑛+1 , dan 𝑍𝑛+1 ) akan
bervariasi secara acak. Adapun probabilitas 𝑝(∆𝑆𝑛+1 ) elektron yang menempuh jarak
adalah [13]:

∆𝑆𝑛+1 (1.4)
𝑝(∆𝑆𝑛+1 ) = exp (− )
𝜆

Perkiraan jarak yang benar-benar dilalui dapat ditemukan dengan memilih bilangan
acak RND dalam bentuk persamaan:
∆𝑆𝑛+1 (1.5)
∫0 𝑝(∆𝑆𝑛+1 ) 𝑑∆𝑆𝑛+1
RND = ∞
∫0 𝑝(∆𝑆𝑛+1 ) 𝑑∆𝑆𝑛+1

Dimana, dengan mensubtitusi persamaan 1.4 pada persamaan 1.5, maka akan
diperoleh [13]:

∆𝑆𝑛+1 ∆𝑆𝑛+1
∫0 (exp (−
)) 𝑑∆𝑆𝑛+1
RND = 𝜆
∞ ∆𝑆
∫0 (exp (− 𝜆𝑛+1 )) 𝑑∆𝑆𝑛+1

Pertama, pisahkan bagian integral antara pembilang dan penyebut untuk


mempermudah perhitungan. Pertama kita selesaikan bagian integral pada pembilang
terlebih dahulu, yaitu:

∆𝑆𝑛+1
∆𝑆𝑛+1
=∫ (exp (− )) 𝑑∆𝑆𝑛+1
0 𝜆

Buat persamaan diatas dalam bentuk integral tak-tentu untuk mempermudah


perhitungan:

∆𝑆𝑛+1
= ∫ (exp (− )) 𝑑∆𝑆𝑛+1
𝜆

Misalkan

∆𝑆𝑛+1 𝑑𝑢 1
𝑢=− → = − → 𝑑∆𝑆𝑛+1 = −𝜆𝑑𝑢;
𝜆 𝑑∆𝑆𝑛+1 𝜆

= −𝜆 ∫ 𝑒 𝑢 𝑑𝑢

Selesaikan bagian yang diintegralkan dulu untuk mempermudah perhitungan, yaitu:

= ∫ 𝑒 𝑢 𝑑𝑢

Gunakan aturan integral eksponensial, yaitu:


𝑢
𝑎𝑢
∫ 𝑎 𝑑𝑢 = dengan a = e
ln 𝑎

Maka diperoleh hasil

= 𝑒𝑢

Kembali kepersamaan sebelumnya bahwa

= −𝜆 ∫ 𝑒 𝑢 𝑑𝑢 = −𝜆𝑒 𝑢

Subtitusi kembali nilai u, maka diperoleh hasil:

∆𝑆𝑛+1
= −𝜆𝑒 𝑢 = −𝜆𝑒 − 𝜆

Kembali ke persamaan awal, yaitu

∆𝑆𝑛+1
∆𝑆𝑛+1
=∫ (exp (− )) 𝑑∆𝑆𝑛+1
0 𝜆

∆𝑆𝑛+1
= 𝜆 − 𝜆𝑒 − 𝜆

Yang terakhir kita selesaikan bagian integral pada penyebut, yaitu:



∆𝑆𝑛+1
= ∫ (exp (− )) 𝑑∆𝑆𝑛+1
0 𝜆

Langkah-langkah untuk memeroleh hasil diatas sama dengan langkah sebelumnya


(pengintegralan pada bagian pembilang), hanya batas-batas integralnya yang diubah,
yaitu:

∆𝑆𝑛+1 ∞

= [𝜆 − 𝜆𝑒 𝜆 ]
0

Maka diperoleh hasil



∆𝑆𝑛+1
= ∫ (exp (− )) 𝑑∆𝑆𝑛+1 = 𝜆
0 𝜆

Setelah semua hasil diperoleh, maka kembali ke bentuk awal persamaan, yaitu:

∆𝑆𝑛+1 ∆𝑆𝑛+1
∫0 (exp (−
)) 𝑑∆𝑆𝑛+1
RND = 𝜆
∞ ∆𝑆
∫0 (exp (− 𝜆𝑛+1 )) 𝑑∆𝑆𝑛+1

∆𝑆𝑛+1
(𝜆 − 𝜆𝑒 − 𝜆 )
RND =
𝜆
∆𝑆𝑛+1
RND = 1 − 𝑒 − 𝜆

∆𝑆𝑛+1
𝑒− 𝜆 = (1 − RND)

Ubah ke bentuk logaritma, maka persamaan diatas menjadi,

∆𝑆𝑛+1
− = ln(1 − RND)
𝜆

∆𝑆𝑛+1 = −𝜆 ln(1 − RND)

∆𝑆𝑛+1 = 0 − 𝜆 ln(RND)

Maka diperoleh hasil akhir perhitungan dari jarak sebenarnya antar tumbukan adalah:

∆𝑆𝑛+1 = −𝜆 ln(RND)

Anda mungkin juga menyukai