Anda di halaman 1dari 69

1.

Pesawat Bombardier

 Bombardier CRJ200
Bombardier CRJ200

Cimber Air CRJ200


Tipe Pesawat penumpang regional
Terbang perdana 10 Mei 1991
Status Aktif
Pengguna utama SkyWest Airlines, MexicanaLink
Pinnacle Airlines
Pengguna lain Atlantic Southeast Airlines
Comair
Jumlah produksi 1,050+ (Series 100/200)
Harga satuan US$24-39.7 juta pada 2006
Acuan dasar Bombardier Challenger 600
Varian CRJ700/900/1000

Bombardier CRJ100 dan CRJ200 adalah keluarga pesawat penumpang regional yang dibangun
oleh Bombardier, diambil dari basis jet bisnis Canadair Challenger.

Pengembangan
Kokpit CRJ

Pesawat dibuat dengan basis desain Canadair Challenger, yang dibeli oleh Canadair dari
Learjet tahun 1976.

Lambung yang lebar dari Challenger dibertahukan lebih awal kepada petinggi Canadair
bahwa akan ditarik ke depan untuk memperpanjang pesawat untuk mengakomodir kursi lebih
banyak, dan ada rencana untuk membuat Challenger 610E, yang memiliki kapasitas penumpang
24 orang. Perpanjangan tersebut gagal dilakukan, dan usaha tersebut dihentikan tahun 1981,
tetapi ide tersebut tidak hilang.

Tahun 1987, studi dimulai untuk konfigurasi perpanjangan yang lebih ambisius,
membawa ke peluncuran formal dari program Canadair Regional Jet pada musim semi 1989.
Nama "Canadair" tetap dipertahankan meskipun Bombardier telah membeli perusahaan tersebut.
Satu dari tiga pesawat tersebut dengan nama CRJ100 melakukan penerbangan perdana pada 10
Mei 1991, dan satu dari prototip tersebut hilang karena berputar tak terkendali pada Juli 1993.
Tipe ini mendapat sertifikasi pada akhir tahun 1992, dengan pengiriman pertama dilakukan pada
akhir tahun tersebut.

CRJ100

Lufthansa CRJ100

CRJ100 diperpanjang sebesar 5.92 meter (19 ft 5 in) dari model Challenger 600, dengan
perpanjangan di bagian depan dan belakang sayap, dua pintu darurat tambahan, dan sayap yang
diubah dan dimodifikasi. Kapsitas penumpang normal adalah 50 penumpang dengan kapasitas
maksimum 52 orang. CRJ100 dilengkapi dengan sistem avionik Collins ProLine 4, radar cuaca
Collins, mesin turbofan GE CF34-3A1 dengan tenaga 41.0 kN (4,180 kgp / 9,220 lbf), sayap
baru dengan bentang yang diperlebar, kapasitas bahan bakar lebih, dan roda pendarat yang
ditingkatkan untuk mengatasi bebean yang lebih besar. Kemudian diikuti oleh sub varian
CRJ100 ER dengan jarak jangkau tambahan 20%, dan sub varian CRJ100 LR dengan jarak
tempuh tambahan 40% dari varian standard CRJ100. Sub varian CRJ 100 SE diproduksi untuk
memeny=uhi kebutuhan operator korporat dan eksekutif.

CRJ200

Air Nostrum CRJ200 ER

CRJ200 memiliki model identik dengan model 100 namun dengan mesin yang lebih
efisien.

Pinnacle Airlines mengoperasikan beberapa dengan 44 kursi, didesain sebagai CRJ440,


denagn jarak antar tempat duduk yang lebih pendek dapat ditampung 50 kursi. Modifikasi ini
dilakukan untuk memungkinkan operasi di bawah kontrak dengan maskapai besar yang
membatasi maskapai penghubung dari operasi pesawat di atas 50 kursi untuk mencegah
persaingan tidak sehat. Dengan kondisi yang sama, Armada Comair CRJ200 40 kursi diberikan
dengan harga diskon untuk mencegah Comair membeli pesawat yang lebih murah dan kecil
Embraer 135.

Pada Agustus 2006 total 938 pesawat CRJ100 dan CRJ200 (semua varian) berada dalam
layanan maskapai, dengan sisa 8 pesanan pasti. Operator utama meliputi Comair (143), Pinnacle
Airlines (121), SkyWest Airlines (136), Atlantic Southeast Airlines (110), Air Wisconsin (70),
ALMA de Mexico (22), Air Canada Jazz (58), Mesa Airlines (60), Lufthansa CityLine (26), Air
Nostrum (35, Plus 7 orders), PSA Airlines (35), Republic Airways Holdings (20) dan Mesaba
Airlines (19). Sekitar 20 maskapai lain mengoperasikan pesawat ini dengan jumlah lebih kecil. [1]

Varian

CRJ-100SE pesawat korporat di Kenosha, Wisconsin tahun 1997

CRJ-200
Beberapa model dari CRJ telah dibuat, dengan kapasitas berkisar dari 40 sampai 50 penumpang.
Kode pesawat Jet Regional resmi adalah CL-600-2B19.

CRJ100
CRJ100 adalah versi asli 50 kursi. Dilengkapi dengan mesin General Electric CF34-3A1.
Operator meliputi Air Canada Jazz, Comair dan lain-lain.
CRJ200
CRJ200 identik dengan CRJ100 kecuali untuk mesinnya, dimana dikembangkan menjadi
CF34-3B1, menyediakan efisiensi lebih tinggi.
CRJ440
Menampung hingga 44 kursi, versi ini dibuat untuk mengakomodir kebutuhan beberapa
maskapai besar Amerika Serikat.
Challenger 800/850
Varian jet bisnis untuk CRJ200

Operator
Informasi lebih lanjut: Daftar operator Bombardier CRJ

Spesifikasi
Varian CRJ100 ER/LR CRJ200 ER/LR
Kru 3 (2 pilot + pramugari)
Kapasitas kursi 50
Panjang 26.77 m (87 ft 10 in)
Bentang sayap 21.21 m (69 ft 7 in)
Tinggi 6.22 m (20 ft 5 in)
Mesin (2x) GE CF34-3A1 GE CF34-3B1
Tenaga lepas landas (2x) 38.83 kN (8,729 lbf) 38.83 kN (8,729 lbf)
Tenaga maksimum (2x) 41.01 kN (9,220 lbf) 41.01 kN (9,220 lbf)
Berat maksimum tanpa bahan
19,958 kg (44,000 lb)
bakar (ZFW)
Berat muatan maksimum 6,124 kg (13,500 lb)
Berat lepas landas maksimum
24,091 kg (53,000 lb)
(MTOW)
ER: 3,000 km (1,864 mi, ER: 3,045 km (1,895 mi,
1,620 nmi) 1,644 nmi)
Jarak maksimum
LR: 3,710 km (2,305 mi, LR: 3,713 km (2,307 mi,
2,003 nmi) 2,004 nmi)
Mach .78 [503 mph, 437 knots] (593.74 mph ground, 516
Kecepatan jelajah
knots ground)
Ketinggian penerbangan 12,496 m (41,000 ft)
Jumlah pesanan 1054
Tanggal sertifikasi Tidak diketahui Juli 1992

CRJ200:

Dimensi:

Luas sayap (net) 520.4 ft2 48.35 m2


Diameter lambung 8 ft 10 in 2.69 m
Lingkar putar 75 ft 22.86 m

 Bombardier CRJ700
Bombardier CRJ700

CRJ700 Delta Connection


Tipe Pesawat penumpang regional
Terbang perdana 1999
Status Aktif dalam produksi
Pengguna utama SkyWest Airlines[1]
Mesa Airlines
Atlantic Southeast Airlines
Pengguna lain
Mesaba Airlines
Nam Air
Jumlah produksi 537 pada April 2010[2]
Harga satuan US$24-39.7 juta pada tahun 2006
Acuan dasar Bombardier CRJ200

Bombardier CRJ700, CRJ900, dan CRJ1000 adalah pesawat penumpang regional yang
berbasis dari pesawat Bombardier CRJ200. Perakitan akhir dari pesawat ini dilakukan di Bandar
Udara Internasional Montréal-Mirabel di Mirabel, Quebec, di luar kota Montreal, Kanada.[3]

Pengembangan
Mengikuti suksesnya seri CRJ100/200, Bombardier memproduksi varian yang lebih besar untuk
bersaing dengan pesawat regional yang lebih besar seperti keluarga Embraer E-Jets, seri Fokker
70/100 dan keluarga BAe 146/Avro RJ.

CRJ700

Horizon Air CRJ700

CRJ700 adalah perpanjangan 66-78 kursi yang diambil dari CRJ200, dengan 70 kursi
sebagai konfigurasi yang paling umum. CRJ700 dilengkapi dengan sayap baru dengan sudut flap
yang tinggi dan perpanjangan dan sedikit pelebaran lambung, dengan lantai yang lebih rendah.
Pesawat ini dilengkapi dengan mesin General Electric CF34-8C1. kecepatan maksimumnya
adalah Mach 0.85 (556 mil per jam) pada ketinggian maksimum 41,000 ft (12,500 m).
Bergantung terhadap muatan, CRJ700 dapat terbang hingga 2,250 mil (3,620 km) dengan mesin
awal, dan varian baru dengan mesin CF34-8C5 dapat terbang sejauh 2,895 mil (4,660 km).

Lufthansa CRJ701 ER

CRJ700 hadir dalam tiga versi: seri 700, seri 701, dan seri 702. Seri 700 dibatasi hingga
68 penumpang, seri 701 menampung 70 penumpang, dan seri 702 dapat menampung 78
penumpang. CRJ700 juga memiliki tiga pilihan kapasitas berat dan bahan bakar: standard, ER,
and LR. Versi ER meningkatkan kapasitas bahan bakar dan berat maksimum, yang akhirnya
meningkatkan jarak tempuh. Sedangkan versi LR meningkatkan hal tersebut jauh lebih besar.

Penerbangan perdana dilakukan pada tahun 1999 dan masuk dalam layanan tahun 2001.
Sertifikasi tipe pesawat dari FAA adalah CL-600-2C10.[4] Maskapai pertama yang memakai
CRJ700 adalah Brit Air tahun 2001.

CRJ-700 bersaing secara langsung dengan Embraer 170, yang memiliki kapasitas 70
penumpang. Namun, CRJ-700 10% lebih efektif dalam biaya operasi dibandingkan E-170.

Tahun 2008, CRJ700 digantikan dengan CRJ700 NextGen, dilengkapi kabin yang lebih
ekonomis dan baru yang sama dengan CRJ900 NextGen dan CRJ1000 NextGen.

CRJ705
Air Canada Jazz CRJ-705

Seri 705 berbasis dari CRJ900, dengan satu kelas bisnis dan pengurangan kapasitas tempat
duduk maksimum agar bisa dioperasikan oleh maskapai penerbangan regional. Kapasitas seri
705 adalah 75 penumpang. Beberapa maskapai regional memiliki kontrak dengan maskapai
besar yang membatasi kapasitas penumpang maksimum dari pesawat yang dioperasikan. Air
Canada Jazz adalah pemakai pertama untuk pesawat ini tahun 2005 dengan 10 kelas bisnis dan
65 kelas ekonomi. Sertifikasi tipe dari FAA memberikan kode CL-600-2D15 untuk pesawat ini.
Air Canada Jazz mengoperasikan 16 pesawat seri 705.

CRJ900

Lufthansa CityLine Bombardier CRJ900LR (2010)

CRJ900 adalah versi perpanjangan berkapasitas 76-90 kursi dari CRJ700. Pesawat menggunakan
mesin GE CF34-8C5, bertenaga 13360 lbf (59400 N) denagn APR, dan tambahan sayap
pengendali. Berat maksimum kotor lepas landas adalah 84,500 pon. Pesawat diambil dari basis
CRJ200 dengan sedikit pengembangan besar. Paket pengembangan sangat memperhatikan
pemanfaatan lingkungan. Kabin memiliki kipas sirkulasi yang membantu pendinginan dan
penghangatan. Mesin dikontrol oleh kontrol mesin digital FADEC daripada menggunakan kabel
dan menggunakan unit kontrol bahan bakar. Lantai kabin diturunkan sebesar 2 in dinama dapat
menambah visibilitasdari jendela di kabinkarena jendela lebih dekat le ketinggian mata. APU
menjadi unit dari General Electric yang menyediakan udara lebih banyak ke dalam paket AC dan
memiliki batasan lebih tinggi untuk penyalaan dan penggunaan di ketinggian. Bentang sayap
lebih lebar, ekor didesain ulang dengan bentang lebih lebar dan penyeimbang di bawah. Dalam
penggunaan umum CRJ900 dapat terbang lebih tinggi 8-10,000 ft dengan konsumsi bahan bakar
sedikit lebih besar dan kecepatan jelajah rata-rata sebesar 450-500 knot, pengembangan
signifikan dari pendahulunya. Kode Sertifikasi Tipe FAA untuk pesawat ini adalah CL-600-
2D24.
Scandinavian Airlines CRJ900

Pesawat CRJ900 (C-FRJX) pertama merupakan modifikasi dari CRJ700 dengan memberi
tambahan perpanjangan lambung di bagian depan dan belakan sayap; yang kemudian diubah di
prototip CRJ1000 dengan menambahkan lambung yang lebih panjang. [5] CRJ900 bersaing
dengan Embraer 175, dan lebih efisien per mil per kursi, menurut Bombardier.

Tahun 2007, Bombardier meluncurkan CRJ900 NextGen untuk menggantikan versi awal. Model
baru ini lebih ekonomis dan memiliki kabin baru seperti CRJ700 NextGen and CRJ1000
NextGen. Mesaba Aviation, saat itu beroperasi sebagai Northwest Airlink (sekarang Delta
Connection), adalah pemakai pertama, dan masih menjadi pemakai terbesar untuk CRJ900
NextGen. Armada Mesaba merupakan pesawat CRJ900 NextGen dengan konfigurasi dua kelas,
dengan 12 kelas pertama dan 64 kelas ekonomi.

Comair, terbang sebagai Delta Connection, telah memesan 14 CRJ900, dimana sedikitnya 6 telah
masuk dalam armada pada Nov 2007.[6] Mereka menggunakan konfigurasi dua kelas, dengan 12
kelas pertama dan 64 kelas ekonomi. Hal ini dilakukan karena pembatasan kontrak oleh Delta
dengan para pilot yang membatasi penerbangan regional maksimum dengan pesawat 76 kursi.

Pada Juli 2008 PLUNA menerima pesawat kelimanya (dari total 7 pesanan). Estonian Air
memesan 3 pesawat baru CRJ900 NextGen 90 kursi. Juga SAS memesan 13 pesawat pada Maret
2008. Iraqi Airways telah memesan enam pesawat six Bombardier CRJ900 NextGen dan opsi
untuk empat pesawat dalam jenis yang sama. [7]

Pada Juni 2010 Lufthansa memesan delapan CRJ900 NextGen.[8]

CRJ1000 NextGen

Bombardier CRJ1000 milik Garuda Indonesia


CRJ 1000 di Paine Field

Pada 19 Februari 2007, Bombardier meluncurkan CRJ1000, sebelumnya didesain sebagai


CRJ900X, perpanjangan dari CRJ900, dengan tempat duduk hingga 100 kursi. Bombardier
menyatakan bahwa pesawat ini meyediakan performa lebih tinggi dan keuntungan lebih besar
tiap tempat duduk dibandingkan dengan pesaingnya Embraer E-190.

MyAir telah memesan 15 CRJ900X yang diganti menjadi CRJ1000, tetapi maskapai ini bangkrut
pada 24 Jul 2009.[9] Atlasjet juga menyatakan tertarik dengan jenis pesawat ini. [10]

CRJ1000 sukses menyelesaikan penerbangan perdana tahun 2008. Namun, Bombardier


menyatakan bahwa penerbangan komersial pertama ditunda hingga kuartal pertama 2010.
tanggal 14 Juni 2009 Bombardier mengumumkan pesanan pasti untuk 15 pesawat CRJ1000
NextGen yang dilakukan oleh Air Nostrum, untuk total 35 pesawat CRJ1000 NextGen. Sudah
diperoleh 49 pesanan pasti dan 4 opsi untuk pesawat ini pada Agustus 2009. [11]

Airframe menyelesaikan penerbangan produksi pertama pada 28 Juli 2009 di Montreal; pada saat
itu dijadwalkan pengiriman pertama pada kuartal pertama 2010. [12] Namun, satu bulan setelah
penerbangan perdana, kesalahan pada penyeimbang bawah memaksa uji coba penerbangan
dihentikan. Program tidak dilanjutkan hingga Februari 2010, dan pengiriman ditunda hingga
pertengahan kedua 2011.[13]

Operator
Informasi lebih lanjut: Daftar operator Bombardier CRJ

Pada Juli 2010, 316 pesawat CRJ700 (semua varian) dan 229 pesawat CRJ900 (semua varian)
ada di dalam penerbangan. Operator untuk pesawat tersebut adalah SkyWest Airlines (104),
Mesa Airlines (58), Atlantic Southeast Airlines (49), Mesaba Airlines (41), Lufthansa CityLine
(32), Comair (28), American Eagle Airlines (25), GoJet Airlines (25), dan operator lain dengan
pesawat yang lebih sedikit.[1]

Spesifikasi
Varian CRJ700 CRJ705 CRJ900 CRJ1000
Kru kokpit Dua
Kapasitas kursi 78 (1 kelas, 74 (1 kelas, 86-90 (1 kelas, 100 (1 kelas,
maksimum) umum) umum) umum)
70 (1 class, 75 (2 kelas,
umum) umum)
66 (2 kelas,
umum)
32.51 m (106 ft 8 39.13 m (128 ft 4.7
Panjang 36.40 m (119 ft 4 in)
in) in)
23.24 m (76 ft 3 26.18 m (85 ft 10.6
Bentang sayap 24.85 m (81 ft 6 in)
in) in)
7.57 m (24 ft 10
Tinggi 7.51 m (24 ft 7 in) 7.50 m (24 ft 6 in)
in)
Luas sayap 70.61 m² (760 ft²) 77.4 m² (833 ft²)
Diameter lambung 2.7 m (8 ft 10 in)
Lebar kabin
2.57 m (8 ft 5 in)
maksimum
Tinggi kabin 1.89 m (6 ft 2 in)
Berat kosong 19731 kg 23179 kg
21433 kg (47252 lb)
operasi (43499 lb) (51101 lb)
28,259 kg
Berat tanpa bahan
(62,300 lb) 31,751 kg (70,000 lb) 35,154 kg
bakar maksimum
LR: 28,801 kg LR: 32,024 kg (70,600 lb) (77,500 lb)
(ZFW)
(63,495 lb)
EuroLite:
32,999 kg
38,995 kg
(72,750 lb)
Berat maksimum 36,504 kg (80,500 lb) (85,968 lb)
ER: 34,019 kg
lepas landas ER: 37,421 kg (82,500 lb) 40,824 kg
(75,000 lb)
(MTOW) LR: 38,330 kg (84,500 lb) (90,000 lb)
LR: 34,926 kg
ER: 41,632 kg
(77,000 lb)
(91,800 lb)
8,527 kg
Berat muatan (18,800 lb) 10,319 kg (22,750 lb) 12,156 kg
maksimum LR: 9,070 kg LR: 10,591 kg (23,350 lb) (26,800 lb)
(19,995 lb)
15,5 m3
Kapasitas kargo 16,8 m3 (590 cu ft) 19,4 m3 (690 cu ft)
(550 cu ft)
1564 m (5131 ft) EuroLite: 1822 m
ER: 1676 m 1778 m (5833 ft) (5978 ft)
Panjang landasan
(5499 ft) ER: 1861 m (6106 ft) 1996 m (6549 ft)
saat MTOW (ISA)
LR: 1851 m LR: 1944 m (6378 ft) ER: 2079 m
(6073 ft) (6821 ft)
Ketinggian jelajah 12,500 m (41,000 ft)
Mach 0.78 Mach 0.78 Mach 0.80 Mach 0.78
Kecepatan jelajah
(829 km/h, (829 km/h, (850 km/h, (829 km/h,
515 mph) 515 mph) 528 mph) 515 mph)
Mach 0.825 Mach 0.83 Mach 0.83 Mach 0.82
Kecepatan
(876 km/h, (885 km/h, (881 km/h, (870 km/h,
maksimum
544 mph) 559 mph) 547 mph) 541 mph)
EuroLite:
1434 nmi 1719 nmi 1350 nmi
1030 nmi
(2656 km; (3184 km; (2500 km;
(1910 km;
1650 mi) 1978 mi) 1550 mi)
1190 mi)
ER: 1732 nmi ER: 1963 nmi ER: 1593 nmi
1491 nmi
Jarak maksimum (3208 km; (3635 km; (2950 km;
(2761 km;
1993 mi) 2259 mi) 1833 mi)
1716 mi)
LR: 2002 nmi LR: 1999 nmi LR: 1828 nmi
ER: 1691 nmi
(3708 km; (3702 km; (3385 km;
(3132 km;
2304 mi) 2300 mi) 2104 mi)
1946 mi)
Bahan bakar
8822 kg (19449 lb)
maksimum
Mesin (2x) GE CF34-8C5B1 GE CF34-8C5 GE CF34-8C5 GE CF34-8C5A1
Tenaga lepas 56.4 kN 58.4 kN 59.4 kN 60.6 kN
landas (2x) (12,670 lbf) (13,123 lbf) (13,360 lbf) (13,630 lbf)
61.3 kN 63.4 kN 64.5 kN 64.5 kN
Tenaga APR (2x)
(13,790 lbf) (14,255 lbf) (14,510 lbf) (14,510 lbf)

Sumber: CRJ700,[14][15][16] CRJ705,[17] CRJ900,[18][19][20] CRJ1000[21][22][23][24]


Notes:

 Delta Connection CRJ900 berkapasitas 76 penumpang dan empat kru dengan konfigurasi
gabungan dua kelas.[25]
 Informasi pada CRJ1000 dapat berubah.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bombardier_CRJ200

https://id.wikipedia.org/wiki/Bombardier_CRJ700
2. Fokker
Fokker adalah produsen pesawat asal Belanda yang dinamakan menurut pendirinya yaitu
Anthony Fokker.

Sejarah

Fokker 100 milik British Midland Airways

Perusahaan ini didirikan pada 21 Juli 1919 oleh seorang Belanda, Anthony Fokker (1890–1939),
salah seorang penjelajah penerbangan dunia. Anthony Fokker dilahirkan di Blitar, Jawa Timur,
Indonesia 6 April 1890 yang mana masa itu orang tuanya bekerja pada pengawas perkebunan
kopi di wilayah Kediri. Pada usia 20, dia telah membuat kapal terbang pertamanya, Spin (laba-
laba), kapal terbang buatan Belanda yang pertama terbang di negara asalnya. Pada tahun 1912,
dia mendirikan perusahaan pertamanya, Fokker Aeroplanbau di Berlin, Jerman, kemudian
berpindah ke Schwerin.

Di sana, Fokker membuat kapal terbang bagi pihak tentara Jerman semasa Perang Dunia I,
dipaksa sebagai rekan kongsi Hugo Junkers oleh kekaisaran Jerman. Dia mencipta nama dengan
kapal terbangnya Fokker E.III, yang menggunakan mekanisme yang memungkinkan penerbang
menggunakan senapan mesin di kapal terbang mereka tanpa memusnahkan kipas mereka
(menggunakan gigi pengganggu), Fokker D.VII, dan Fokker Dr.I tiga sayap yang terkenal karena
pernah digunakan oleh Manfred von Richthofen, lebih dikenal sebagai Baron Merah.

Pada tahun 1919, Fokker berpisah dari Junkers, kembali ke Belanda, dan memulai
perusahaannya sendiri. Dia tidak kembali dengan tangan kosong; Fokker berhasil
menyelundupkan satu kereta api penuh pesawat tentara D.VII dan C.I termasuk alat ganti
menyeberangi perbatasan Jerman-Belanda. Simpanan permulaan ini memungkinkannya
mendirikan kedai dengan cepat.

Selepas pemindahan perusahaannya, keberhasilan utamanya terletak pada kapal terbang


perdagangan, pesawat penumpang bukannya pesawat tentara, walaupun Fokker masih terus
mereka dan membuatnya, sebahagian besar untuk tentara udara Belanda. Pengecualian jelas
hanyalah bagi tentera udara Finlandia, yang sebahagian besar dilengkapi dengan kapal terbang
C.V, C.X and D.XXI.

Pada tahun 1920-an, kejayaan Fokker terbesar adalah pesawat penumpang tiga motor, yang
menguasai pasaran Eropa hingga tibanya kapal terbang logam sepenuhnya dari Amerika Serikat
dan Jerman pada pertengahan 1930-an.

Pada Desember 1939, Anthony Fokker meninggal di Amerika Serikat, di mana cabang Amerika
perusahaannya amat sukses.

Pabrik Fokker di Belanda musnah sama sekali semasa Perang Dunia II, dan pabrik baru didirikan
bersebelahan Bandara Schiphol berdekatan Amsterdam, pada tahun 1951. Di sana, beberapa
kapal terbang tentera dibangun di bawah lisensi, antara lain dari F-104 Starfighter Lockheed.
Kemudahan pengeluaran dan baik-pulih kedua didirikan di Woensdrecht.

Fokker merupakan salah satu daripada rakan kongsi gabungan (konsorsium) yang menghasilkan
F-16. Konsorsium ini bertanggung jawab bagi pengeluaran, F-16 Fighting Falcon jet, pejuang
bagi Angkatan Udara Kerajaan Belgia, Denmark, Belanda dan Norwegia. Ia terdiri darip agensi
administrasi dan perusahaan dari empat negara dan Amerika Serikat. F-16 dipasang dengan
bagian daripada lima negara di kilang Fokker dan di SABCA di Belgia.

Fokker F50 milik Air Iceland di Bandara Reykjavík.

Pada tahun 1958, Fokker F-27 "Friendship" diperkenalkan, yang menjadi pesawat udara
turboprop paling laris (hampir 800 unit dijual antara 1958 hingga 1986). F-27 diikuti oleh Fokker
F-28 "Fellowship", Fokker F50, Fokker F70 dan Fokker F100. F-27 dan kemudian F-28 bertugas
dengan Penerbangan Kerajaan Belanda (Dutch Royal Flight), Pangeran Bernhard sendiri
merupakan penerbang.

Pada tahun, 1969, perusahaan Fokker setuju untuk bekerja sama dengan Bremen-berdasarkan
Vereinigte Flugtechnische Werke (mewakili ERNO) di bawah pengawalan perusahaan
pemegang saham transnasional. Mereka bekerja sama untuk membuat VFW-614, regional
jetliner yang gagal. European Space Agency ESA pada Juni 1974 menamakan konsorsium yang
diketuai oleh ERNO-VFW-Fokker GmbH untuk membuat modul bagi Spacelab.

Akhir
Pada tahun 1996 perusahaan Fokker dinyatakan bangkrut, tetapi sebagian perusahaan tersebut
masih beroperasi. Divisi angkasa menjadi prusahaan bebas yang masa kini dikenal sebagai Dutch
Space. Cabang perusahaan yang menghasilkan bagian kapal terbang dan meneruskan kerja-kerja
memperbaiki dan penyelengaraan diambil alih oleh Stork N.V.; kini dikenal sebagai Stork
Aerospace Group. Stork Fokker ada untuk melestarikan pemasaran kembali kapal terbang
syarikat Fokker yang sudah ada.

Sementara itu, Rekkof Aircraft ("Fokker" terbalik) sedang mencoba memulai kembali
penghasilan Fokker 70 NT, disokong oleh pembekal dan perusahaan penerbangan.

Fokker terkemuka
 Pengenalan Fokker E.I kepada pasukan tentara udara Jerman pada tahun 1915 mendorong
kepada Fokker Scourge pertama.
 Manfred von Richthofen, atau "Baron Merah", memandu pesawat Fokker Dr.I bersayap
tiga (1917–1918)
 Pengenalan Fokker D.VII kepada pasukan tentara udara Jerman pada tahun1918
mendorong kepada Fokker Scourge kedua
 Amelia Earhart, wanita pertama yang terbang menyeberangi Atlantik (dari US ke kota
kecil Wales di Burry Port) melakukannya pada tahun 1928 menggunakan Fokker F.VII
 Pada tahun yang sama, Charles Kingsford-Smith menyempurnakan penerbangan trans-
Pasifik pertama menggunakan F.VII yang lain.
 Fokker S-14 "Machtrainer" adalah pesawat latihan jet pejuang yang pertama di dunia
dibangun khusus bagi tujuan tersebut pada tahun (1951)

Pesawat yang dibuat atau dirancang oleh Fokker


 Fokker 50
 Fokker 70
 Fokker 100
 Fokker B-8
 Fokker C.V
 Fokker D.VII
 Fokker D.VIII
 Fokker D.XXI
 Fokker Dr.I
 Fokker E.III
 Fokker E.V
 Fokker F.VII
 Fokker F27 "Friendship"
 Fokker F28 "Fellowship"
 Fokker G.1
 Fokker XA-7

Spesifikasi
Pesawat Fokker F-27 didesain sekitar 1950-an sebagai pengganti dari pesawat Douglas DC-3
Dakota, yang sangat sukses dalam operasionalisasi dan paling banyak diproduki sepanjang masa.

Prototype pesawat itu, diterbangkan pertama kali pada tahun 1955. Pesawat tersebut sangat laris
dan dipakai sebagai alat angkut pasukan udara diberbagai negara, seperti Amerika Serikat,
Spanyol, Italia dan lain-lain. Pada tahun 1996 perusahaan Fokker dinyatakan bangkrut, dan
diambil alih oleh Stork N.V. atau yang kini dikenal sebagai Stork Aerospace Group.

Spesifikasi
Berikut data spesifikasi pesawat Fokker 27:

 Kapasitas kru: 2-3 orang


 Kapasitas penumpang: 48-56 penumpang
 Panjang badan pesawat: 25,06 meter
 Lebar sayap pesawat: 29 m
 Kecepatan jelajah 518 km/jam
 Jangkauan: 1,826 km (986 nm, 1,135 mi)
 Kecepatan menanjak: 7.37 m/s (1,450 ft/min)
 Tinggi: 8.72 m (28 ft 7 in)
 Berat kosong: 11,204 kg (24,650 lb)
 Berat maksimum take off: 19,773 kg (43,500 lb)
 Mesin: 2 Rolls-Royce Dart Mk.532-7 turboprop, 1,678 kW (2,250 eshp).

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Fokker_F27

https://id.wikipedia.org/wiki/Fokker
3.ATR 72
ATR 72

ATR 72-600 PK-GAC milik Garuda Indonesia


Tipe Pesawat penumpang regional
Terbang perdana 27 Oktober 1988
Diperkenalkan 27 Oktober 1989 dengan Finnair
Status Dalam produksi, dalam pelayanan
Pengguna utama Wings Air
Aer Arann
Pengguna lain FedEx Express
Jet Airways
Tahun produksi 1988–present
Jumlah produksi 678 (Desember 2013)[1]
Harga satuan 72–600: US$24.7 million (2014)[2]
Acuan dasar ATR 42

ATR 72 adalah pesawat penumpang regional jarak pendek bermesin twin-turboprop yang
dibangun perusahaan pesawat Prancis-Italia ATR. Pesawat ini memiliki kapasitas hingga 78
penumpang dalam konfigurasi kelas tunggal dan dioperasikan oleh dua kru penerbang.

Pengembangan

Bangkok Airways ATR 72-500 di Bandar Udara Luang Prabang, Laos


ATR 72 milik Aer Arann dari Irlandia lepas landas

ATR 72 dikembangkan dari ATR 42 dalam usaha untuk meningkatkan kapasitas penumpang
(dari 48 menjadi 78) dengan memperpanjang lambung pesawat sebesar 4.5 m (14 ft 9 in),
meningkatkan bentang sayap, memberikan mesin yang lebih bertenaga, dan meningkatkan
kapasitas bahan bakar hingga 10 persen. ATR 72 diluncurkan tahun 1986,[3] dan melaksanakan
penerbangan perdananya pada 27 Oktober 1988. Tepat satu tahun setelah itu, pada 27 Oktober
1989, Finnair menjadi maskapai pertama yang menggunakan pesawat tersebut dalam
penerbangan.[4]

Sedikitnya 408 ATR 72 telah dikirim ke seluruh dunia dengan jumlah pesanan hingga 28
pesawat lebih.

Desain
Penumpang memasuki pesawat menggunakan pintu belakang (yang sangat jarang digunakan
dalam pesawat penumpang) sedangkan pintu depan digunakan untuk memasukkan kargo. Finnair
memesan ATR 72 mereka dengan pintu penumpang depan sehingga mereka dapat menggunakan
garbarata jet di Bandar Udara Helsinki-Vantaa.[5]

Ganjalan ekor harus dipasang ketika penumpang keluar atau memasuki pesawat dalam kasus jika
hidung pesawat terangkat, yang sering terjadi jika kargo dan penumpang keluar dan masuk
dengan prosedur yang salah.

Pesawat ATR tidak memiliki Auxiliary Power Unit (APU) seperti umumnya pesawat lain, APU
hanya merupakan opsi tambahan dan akan diletakkan di bagian kargo C4. Sebagian besar
pesawat dilengkapi dengan rem baling-baling (biasanya disebut sebagai "Hotel Mode") yang
menghentikan baling-baling pada mesin #2 (kanan), memungkinkan mesin untuk menyala dan
menyediakan udara dan tenaga untuk pesawat tanpa memutar baling-baling. Rem baling-baling
tersebut merupakan penggunaan yang tidak penting, dan banyak maskapai melepas rem tersebut,
dan akhirnya perusahaan menghilangkannya dari pesawat sepenuhnya. Hal ini menghilangkan
kebutuhan berat tambahan dan pengeluaran untuk perawatan APU dan rem baling-baling.[6]

Varian
Kingfisher Airlines ATR 72-500

Arkia ATR 72-500 parkir di Bandar Udara Eilat, Israel

Wings Air ATR 72-500 parkir di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar

Aurigny Air Services ATR 72-200 mendarat di Bandara Bristol, Inggris


Vietnam Air Service Company ATR 72-200 di Bandar Udara Co Ong, Con Dao, Vietnam

ATR 72-100

Dua sub-tipe dipasarkan sebagai seri 100 (-100)

ATR 72-101
Varian produksi awal ditenagai dua mesin PW124B dan disertifikasi pada September
1989.
ATR 72-102
Varian yang ditenagai PW124B disertifikasi pada Desember 1989

ATR 72-200

Dua sub-tipe dipasarkan sebagai seri 200 (-200) versi -200 adalah versi produksi awal, ditenagai
dengan mesin Pratt & Whitney Canada PW124B dengan tenaga 2400 dk.[7]

ATR 72-201
Varian -101 dengan MTOW lebih besar, varian dengan mesin PW124B disertifikasi pada
September 1989
ATR 72-202
Varian -102 dengan MTOW lebih besar, varian dengan mesin PW124B disertifikasi pada
Desember 1989

ATR 72-210

Dua sub-tipe dipasarkan sebagai seri 210 (-210), versi -211, (dan yang dengan pintu kargo lebih
besar, disebut versi -212), adalah versi -200 dengan mesin PW127 yang menghasilkan tenaga
2750 dk yang masing-masing dikembangkan untuk kondisi panas dan ketinggian lebih.
Dibedakan berdasarkan jenis pintu utama dan pintu darurat.

ATR 72-211
Ditenagai PW127 disertifikasi pada Desember 1992
ATR 72-212
Ditenagai PW127 disertifikasi pada Desember 1992

ATR 72-500
ATR 72-212A
dipasarkan sebagai seri -500 dan disertifikasi pada Januari 1997 dengan mesin masing-
masing PW127F atau PW127M dimana versi -212A adalah versi pengembangan dari
versi -210 dengan baling-baling enam bilah pada mesin identik PW127F. Pengembangan
lain adalah penambahan kemampuan angkut beban dan performa lebih, dan juga sistem
automasi lebih besar untuk memudahkan kerja pilot.

ATR 72-600

Pada hari kamis 2 Oktober 2007, CEO ATR Stéphane Mayer, mengumumkan seri pesawat
terbaru -600 pada konferensi pers yang diadakan di Washington, D.C..

ATR 42-600 dan ATR 72-600 baru akan dilengkapi dengan teknologi terbaru yang dibangun
dengan pengalaman berharga yang didapat dari pesawat sebelumnya, dengan memiliki efisiensi
yang lebih tinggi, kehandalan yang baik, konsumsi bahan bakar dan biaya operasi rendah.
Pesawat ini akan dilengkapi dengan mesin standard PW127M (mesin baru menyediakan
peningkatan 5% tenaga termodinamikasaat lepas landas, performa yang lebih baik pada landasan
pendek, dalam kondisi cuaca panas dan ketinggian. Dilengkapi dengan “fungsi boost” yang
digunakan untuk menambah tenaga, hanya digunakan saat lepas landas.), Dek penerbangan
dengan kokpit digital dilengkapi dengan lima layar LCD yang akan menggantikan EFIS
(Electronic Flight Instrument System) yang dipakai saat ini. Sebagai tambahan, sebuah Multi-
Purpose Computer (MPC) akan meningkatkan kemanana penerbangan dan kemampuan
operasional. Sistem avionik baru, yang disediakan oleh Thales, akan memyediakan kapabilitas
CAT III dan RNP. Pesawat ini juga dilengkapi sistem pencahayaan baru dan kursi yang lebih
nyaman dan ruang barang di atas kepala yang lebih besar. Pesawat seri -600 akan secara bertahap
diperkenalkan pada paruh kedua tahun 2010.[8]

Menggunakan registrasi tes sementara F-WWEY[9] prototip ATR 72-600 terbang perdana pada 24
Juli 2009; Pesawat ini dikonversi dari sebuah ATR 72-500.[10]

Versi lain

Varian kargo

Bulk Freighter (Versi tabung) dan ULD Freighter (Pintu kargo besar). ATR meluncurkan
modifikasi pintu kargo besar untuk semua ATR 72 di Farnborough 2002, ditambah dengan
kelengkapan khusus kargo. FedEx, DHL, dan UPS semua mengoperasikan jenis ini.[11]

ATR 72 ASW

ATR 72 ASW mengintegrasikan sistem misi ATR 42 MP (Maritime Patrol) dengan peralatan
yang sama namun dengan tambahan kemampuan ASW. Varian anti kapal selam (ASW) dari
versi -500 juga sedang diproduksi[12] dan dipilih oleh angkatan laut Turki dan Italia untuk tugas
ASW dan anti kapal permukaan ASuW. Sepuluh pesawat akan dikirim ke Angkatan Laut Turki
dimulai tahun 2010. Pesanan empat pesawat dari Italia akan mulai dikirim tahun 2012. Untuk
misi ASW dan ASuW, pesawat akan disenjatai dengan senjata mesin terpasang, torpedo udara
ringan, dan ranjau laut dalam.[13] Mereka juga akan dilengkapi dengan AMASCOS (Airborne
Maritime Situation and Control System) sistem patroli maritim buatan Thales, dan juga peralatan
perang elektronik dan mata-mata, dan juga akan digunakan untuk operasi SAR maritim. [14]

Versi Korporat

Versi VIP dari seri -500 tersedia dengan interior mewahuntuk perjalanan eksekutif maupun
korporat.[15]

ATR Quick Change

Spesifikasi

Kategori ATR 42-500 ATR 72-500

Kru penerbangan Dua

Pramugari Satu Dua

Kapasitas penumpang (kelas


44-50 68-74
tunggal)

Panjang 22.67 m (74 ft 5 in) 27.16 m (89 ft 2 in)

bentang sayap 24.57 m (80 ft 7 in) 27.05 m (88 ft 9 in)

tinggi 7.59 m (24 ft 11 in) 7.65 m (25 ft 1 in)

Berat kosong (kg) 11,250 12,950

22,500 (basis)
MTOW (kg) 18,600
22,800 (opsi)

Panjang landasan saat MTOW 1,165 m (3,822 ft) 1,290 m (4,232 ft)

2× Pratt & Whitney Canada 2× Pratt & Whitney Canada


Tenaga
PW127E PW127F/M

Kecepatan maksimum 300 kts (555 km/jam) 276 kts (511 km/jam)

Jarak tempuh 1,611 km / 1,001 mil 1,500 km / 932 mil

Ketinggian jelajah 25,000 ft (7,600 m)


ATR 42-500
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

ATR 42-500 milik maskapai EuroLOT sebelum mendarat di Bandar Udara Warsaw

Pesawat ATR 42-500 atau Avions de Transport Regional adalah sebuah pesawat turboprop
penumpang sipil (airliner) komuter regional dengan kapasitas 42 orang penumpang. Dibuat oleh
Aerospatiale Prancis dan Aeritalia (sekarang Alenia) (Italia).

Performa Pesawat

Konfigurasi tempat duduk ATR 42-500

Dengan mesin turboprop 1610 kW buatan Pratt & Whitney PW-127Es, dengan baling-baling 6
bilah ini mwmiliki kecepatan 563 km/jam (304 mil/jam) dengan jarak jelajah 1.850 km.

Berat dan Dimensi


ATR 42-500 dengan tiga sisi

Pesawat dengan rentang sayap 24,57 meter, panjang 22,67 meter, tinggi 7,59 meter ini memiliki
bobot kosong 11.250 kg dan berat maksimal saat lepas landas (take-off) 18.600 kg.

Sejarah
Aerospatiale dan Aeritalia (sekarang Alenia) membuat seri ATR (Avions de Transport Regional)
untuk penerbangan lokal. ATR 42 merupakan seri pertama yang diluncurkan pada oktober 1981.
Prototipe pertama mengudara pada 16 Agustus 1984, Mendapat Sertifikasi kelaikan udara dari
Prancis dan Italia bulan September 1984 dan pada bulan Desember 1984 sudah mulai
dioperasikan oleh maskapai penerbangan. Meski banyak perbaikan, baru pada tahun 1995
diluncurkan ATR 42-500 dengan mesin lebih kuat dari variant sebelumnya, propeler berbilah 6
dan kokpit yang terkomputerisasi. Total pemesan ATR 42 (sejak versi awal) mencapai 343 dan
336 sudah dikirimkan ke setiap perusahaan penerbangan.

Varian sebelumnya
 ATR 42-300
 ATR 42-320

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/ATR_42-500

https://id.wikipedia.org/wiki/ATR_72
4. Boeing 737
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Boeing 737

Boeing 737-700 dengan livery Air Berlin


Tipe Pesawat jet berbadan sempit
Terbang perdana 9 April 1967
Status Dalam produksi, dalam pelayanan
Southwest Airlines
Pengguna utama Lion Air
Garuda Indonesia
Ryanair
Alaska Airlines
Pengguna lain
United Airlines
American Airlines
Tahun produksi 1966-sekarang
Jumlah produksi 10,375 unit (November 2018)
737-100: US$32 juta

737-600: US$59.4 juta


Harga satuan 737-700: US$78.3 juta
737-800: US$93.3 juta

737-900ER: US$99.0 juta


Boeing T-43
Boeing 737 Classic
Varian Boeing 737 Next Generation
Boeing 737 MAX
P-8 Posiedon
Boeing 737 merupakan salah satu jenis pesawat komersial berbadan sempit dengan mesin ganda
(twin jet) yang diproduksi oleh Pabrik Boeing di Seattle, Amerikas Serikat. Awalnya pesawat ini
merupakan pengembangan versi murah dari Boeing 707 dan Boeing 727 dengan kapasitas yang
lebih sedikit dan berjarak pendek. Boeng 737 adalah produk Boeing yang paling laris di pasar
penerbangan dunia dengan penjualan lebih dari 8000 unit hingga akhir Desember 2014 dengan
pesanan yang belum terkirim mencapai 4037 unit pada bulan Oktober 2014. Boeing 737
merupakan pesaing utama dari pesawat berlorong tunggal keluaran Airbus yaitu Airbus A320.

Sejarah
Pada era 60-an, pesawat penumpang berkapasitas rendah dan jarak dekat didominasi oleh BAC
1-11 dan Douglas DC-9. Boeing ketika itu dapat dikatakan tertinggal dibanding dengan pesaing-
pesaingnya dalam pembuatan pesawat berjarak dekat. Pada 1964, Boeing memulai program
pembuatan 737 tetapi, untuk menghemat waktu Boeing menggunakan rancangan Boeing 707 dan
Boeing 727 dalam pembangunan 737. Hal ini adalah satu kelebihan bagi 737 karena lebar
fuselage 737 yang didesain ini mampu memuat enam tempat duduk, lebih satu dari BAC 1-11
dan Douglas DC-9.

Boeing 737 milik maskapai Astraeus.

737-100 adalah desain pertama Boeing dan karena bentuknya yang pendek dan gemuk, Boeing
menggelarkannya "FLUF" untuk 'Fat Little Ugly Fella' di mana pada masa yang sama, industri
penerbangan memanggilnya 'Baby Boeing'. Seri -100 dan -200 dapat dibedakan dengan seri-seri
yang lain dengan melihat kedudukan mesinnya yang bercantum dengan sayap pesawat.
Manakala Pratt and Whitney JT8D adalah mesin asal untuk model ini

Penerbangan perdana 737 (sebuah pesawat seri 100) dilaksanakan pada 9 April 1967 dan
penerbangan komersial pada Februari 1968 oleh Lufthansa. Bagi 737-200, penerbangan
perdananya ialah pada 8 Agustus 1967. Akan tetapi, hanya 30 pesawat 737-100 saja yang
diproduksi.
Kokpit 737-200

Pada awal 1980, 737 mengalami perubahan yang besar, yaitu penggantian mesin 737 dari JT8D
ke CFM International CFM56. Namun, mesin ini terlalu besar dibandingkan dengan JT8D,
sehingga harus dipasang didepan sayap. Bagian bawah mesin ini terpaksa diratakan untuk tujuan
kelegaan tempat. 737-300 mulai beroperasi pada tahun 1984.

Pada 1990 pula, kemunculan Airbus A320 yang dilengkapi dengan teknologi tinggi merupakan
satu saingan baru bagi 737. Dan pada tahun 1993 Boeing memulai pembangunan '737 - X Next
Generation (NG)'. Program ini adalah untuk pembinaan seri -600, -700, -800 dan -900.

Dalam pembuatan NG ini, perubahan dilakukan dengan merancang sayap baru, peralatan
elektronik yang baru dan rancangan ulang mesin pesawat. 737 NG dilengkapi dengan teknologi-
teknologi dari Boeing 777, tingkap kokpit berteknologi tinggi, sistem dalaman pesawat yang
baru (diambil dari 777), dengan penambahan berupa 'wingtip' sehingga menjadi sayap lawi yang
mengurangi biaya bahan bakar dan memperbaiki proses 'take-off' pesawat. Pesawat 737 NG
boleh dikatakan sebagai sebuah model baru kerana ciri-cirinya yang banyak berbeda dengan seri-
seri yang lama.

Pada tahun 2001, Boeing membuat 737-900 yang mampu terbang lebih jauh dam menampung
penumpang lebih banyak dari 707.

Boeing 737-800 milik maskapai Air Berlin.

Pada varian terbaru, yaitu Boeing 737-900 ER (Extended Range), cockpitnya telah dilengkapi
dengan HUD (Head Up Display). Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer / pesawat
tempur. Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat
baik secara vertikal maupun horizontal. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu
dalam bentuk glass cockpit. Pesawat ini menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh. Sistem
Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru. Lion Air merupakan
launch customer pesawat ini.

Di Indonesia, Boeing 737 merupakan "standar" armada bagi maskapai-maskapai di Indonesia.


Hampir semua maskapai penerbangan di Indonesia pernah dan atau masih mengoperasikan 737,
baik varian "original" (seri -200) varian "Classic" (seri -300, -400, dan -500), maupun "Next
Generation" (seri -800 dan -900ER) Catatan: Varian 737 yang disebut di atas merupakan varian
Boeing 737 yang pernah dan atau masih beroperasi di Indonesia.

Variasi
Seri-seri 737 dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

 Original: Boeing 737 seri -100 dan -200 (Diproduksi pada tahun 1967 - 1988)
 Klasik: Boeing 737 seri -300, -400, dan -500 (Diproduksi pada tahun 1983 - 2000)
 Next-Generation (atau 737 NG): 737 seri -600, -700, -800, dan -900 (Diproduksi pada
tahun 1997 - sekarang )
 MAX (atau 737 MAX): 737 seri -7,-8, dan -9 (terbang perdana tahun 2017)

Variasi juga terdapat dalam separuh pesawat dalam generasi yang sama:

737-100

Boeing 737-100 merupakan boeing 737 terkecil dan paling pertama diproduksi, pengguna
pertama boeing 737-100 dan pengguna pertama boeing 737 adalah Lufthansa pada tahun 1968.
Hanya 30 Boeing 737-100 yang diproduksi. Sekarang, tidak ada sama sekali Boeing 737-100
yang beroperasi. Prototipe dari Boeing 737-100 saat ini berada di Museum of Flight di Seattle,
Amerika Serikat.

Boeing 737-200 Aerosucre Airlines.

737-200
Boeing 737-200 merupakan Boeing 737-100 yang dikembangkan untuk memenuhi pasaran
Amerika. Pengguna pertama varian ini adalah United Airlines pada tahun 1968. Ada juga varian
Boeing 737-200 Advanced yang merupakan varian Boeing 737-200 yang di upgrade kembali.
Sekitar 1995 Boeing 737-200 diproduksi dengan yang terakhir diproduksi tahun 1988 untuk
Xiamen Airlines.

737-300

Boeing 737-300 merupakan varian pertama dari 737 classic series. Pengguna pertamanya adalah
USAir dan Southwest Airlines. Kapasitas pesawat ini adalah 128 dalam konfigurasi 2 kelas dan
137 dalam konfigurasi satu kelas. Sekitar 1137 Varian ini diproduksi.

737-400

Boeing 737-800 milik maskapai Garuda Indonesia.

Boeing 737-400 merupakan Boeing 737-300 yang dipanjangkan, diluncurkan pada tahun 1985.
Piedmont Airlines merupakan pengguna pertama dari varian pesawat ini. Sekitar 486 Boeing
737-400 diproduksi.

Dari 50 kecelakaan fatal dari Boeing 737 ini.

737-500

Boeing 737-500 merupakan varian Boeing 737 Classic Series terpendek. Pengguna pertama dari
Varian ini adalah Southwest Airlines. Boeing 737-500 diciptakan untuk menggantikan Boeing
737-200.

3 di antaranya kecelakaan.

Boeing 737 Next Generation

Pada tahun 1990, Airbus A320 Family muncul ke pasaran. A320 merupakan ancaman serius bagi
Boeing 737 karena A320 memiliki desain dan kemampuan yang lebih baik dari 737. Oleh karena
Boeing ingin kembali memegang pasaran, Boeing menciptakan Seri -600,-700,-800,-900 yang
merupakan Boeing 737 Next Generation.
737-600

Boeing 737-600 merupakan Varian 737NG paling pendek. Boeing 737-600 dikembangkan dari
Boeing 737-500. Pengguna pertama dari varian ini adalah Scandinavian Airlines. Pesaing utama
dari Pesawat ini adalah Airbus A318, Embraer 195, Sukhoi Superjet 100 dan Bombardier
CSeries. Sebanyak 69 Boeing 737-600 yang diproduksi.

737-700

Boeing 737-700 merupakan varian

737NG Paling pertama diproduksi. Varian ini dikembangkan dari 737-300. Pengguna pertama
dari Varian Ini adalah Southwest Airlines. Adapun varian B737-700 lainnya yaitu 737-700C dan
737-700ER. 737-700C merupakan varian 737-700 yang dapat ditukar dari pesawat Penumpang
menjadi Pesawat Kargo, sedangkan 737-700ER merupakan Varian 737-700 yang memiliki jarak
tempuh maksimal yang lebih tinggi yaitu 5510NM (10.200KM)

Kabin Boeing 737-800

737-800

Boeing 737-900ER milik maskapai Lion Air.

737-800 merupakan Varian 737NG yang paling populer dan paling sukses. Pengguna pertama
varian ini adalah Hapag-Llyod Flug (Sekarang TUIFly).737-800 merupakan pengganti dari
Boeing 727-200.
Kokpit Boeing 737-700 BBJ

737-900

Boeing memperkenalkan B737-900 yang merupakan Varian 737 yang paling panjang dan paling
kuat. Pengguna pertama dari varian ini adalah Alaska Airlines pada tahun 1997 dan mendapatkan
delivery pertamanya pada tahun 2001. Namun, akibat dari jumlah pintu exit yang sama dengan
Boeing 737-800, kapasitas pesawat hanya 189.

737-900ER

Boeing 737-900ER merupakan Boeing 737-900 yang dikembangkan dan ditambah jarak
tempuhnya. Pengguna pertama dari Pesawat ini adalah Lion Air dengan order mencapai 201
pesawat. 737-900ER pertama diterima oleh Lion Air pada tahun 2007.

Boeing 737 MAX Series

Konsep artis Boeing 737 MAX

Boeing 737 MAX merupakan sebuah model pesawat yang saat ini masih dikembangkan oleh
Boeing. Pesawat ini bertujuan untuk menggantikan Boeing 737 Next Generation. Pesawat ini
merupakan generasi ke-4 dari Boeing 737. Peubahannya seperti mesin baru yaitu CFM
International LEAP-1B yang lebih ekonomis dan pertambahan ukuran pesawat. Sampai saat ini
Boeing telah menerima pesanan 1.700 Boeing 737 MAX [1]. Pesawat ini dijadwalkan akan
diperkenalkan pada tahun 2017.
737 MAX-7

Boeing 737 MAX-7 merupakan Pengganti Boeing 737-700

Mesin CFM56-149E62 pada Boeing 737-400

737 MAX-8

Boeing 737 MAX-8 merupakan pengganti dari Boeing 737-800

737 MAX-9

Boeing 737 MAX-9 merupakan Varian 737MAX terpanjang dan merupakan pengganti Boeing
737-900 dan 737-900ER.

Variasi Militer

737 juga terdapat di dalam beberapa variasi untuk kegunaan militer.

 Boeing T-43, a 737-200 - digunakan untuk latihan oleh Angkatan Udara Amerika
Serikat(US Air Force).
 C-40 Clipper, sebuah 737-700 - untuk kegunaan U.S. Navy menggantikan C-9 Skytrain
II.
 Boeing Wedgetail, sebuah 737-700IGW - Ini adalah versi Airborne Early Warning and
Control berdasarkan 737 NG. Australia adalah pelanggan pertama diikuti dengan Turki,
Korea Selatan, dan Italia.
 Multimission Maritime Aircraft (MMA), sebuah 737-800ERX - Pada 14 Juni 2004,
bagian Sistem Pertahanan Terpadu Boeing berhasil mengalahkan Lockheed Martin di
dalam saingan untuk menggantikan pesawat patrol maritim Lockheed P-3 Orion. Pesanan
pertama dari U.S. Navy adalah melebihi 100 diikuti dengan pesanan dari luar.
Statistik
737-200
737-100 737-300 737-400 737-500 737-600 737-700 737-800 737-900ER
Advanced

Kru Kokpit Dua

149
124 149 (Max) 188 (Max) 140 (Max) 149 (Max) 189 (Max ) 220 (Max)
136
Kapasitas (Maksimum) (Max)
(Maksimum)
Penumpang 140 (1-kelas) 159 (1-kelas) 122 (1-kelas) 140 (1-kelas) 175 (1-kelas) 204 (1-kelas)
85 (2- 123 (1-kelas)
102 (2-kelas) 128 (2-kelas) 146 (2-kelas) 108 (2-kelas)
kelas) 128 (2-kelas) 160 (2-kelas) 174 (2-kelas)
108 (2-kelas)
Panjang 28.65m 30.53m 33.4m 36.5m 31.1m 31.2m 33.6m 39.5m 42.1m

Rentang
28.35m 28.88m 35.79m
Sayap

Tinggi Ekor 11.23m 11.13m 11.1m 12.6m 12.5m

Berat
32,700kg 33,200kg 31,300kg 36,378kg 38,147kg 41,413kg 44,676kg
Kosong

Kecepatan Mach 0.78


Mach 0.74 (780km/jam) Mach 0.785 (828km/jam)
Jelajah (823km/jam)

Kecepatan
Mach 0.82 (877km/jam)
Maksimum
Jarak
2,850km 3,500km 4,204km 4,204km 4,444km 5,648km 6,370km 5,765km 6,045km
Tempuh

Kapasitas
Bahan 17,900L 19,500L 23,170L 23,800L 26,020L 29,660L
Bakar
Boeing 747
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Boeing 747

Boeing 747-400 dengan livery Garuda Indonesia


Tipe Berbadan lebar - Jumbo jet
Perancang Joseph F. Sutter
Terbang perdana 9 Februari 1969
Status Aktif
Pengguna utama British Airways
Japan Airlines
Cathay Pacific
Pengguna lain
Korean Air
Garuda Indonesia
Tahun produksi 1968 - sekarang
Jumlah produksi 1,502 unit (31 Januari 2015)
47-100: US$24 juta (1967)

747-200: US$39 juta (1976)


747-300: US$83 juta (1982)
Harga satuan
747-400: US$228–260 juta (2007)
747-8I: US$351.4 juta

747-8F: US$352 juta


Boeing 747SP
Boeing VC-25
Varian Boeing 747-400
Boeing 747-8
Boeing 747 LCF
Boeing 747 milik maskapai MK Airlines.

Boeing 747-400 milik maskapai KLM.

Kokpit Iran Air Boeing 747-200

Boeing 747 kabin Business Premier maskapai Air New Zealand


B747-146B (SUD) JA8170 Dek bawah.

Kabin Boeing 747-830

Boeing 747, dikenal juga sebagai Jumbo Jet, adalah pesawat penumpang berbadan lebar
terbesar kedua saat ini, setelah pesawat A380 beroperasi pada akhir Oktober 2007.

Pesawat empat mesin ini, diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes, menggunakan
konfigurasi dua dek di mana dek atas digunakan untuk kelas bisnis. Konfigurasi 3-kelas (kelas
pertama, kelas bisnis dan kelas ekonomi) mampu menampung 400 penumpang dan konfigurasi
1-kelas (hanya kelas ekonomi saja) mampu menampung 600 penumpang.

747 dapat terbang pada kecepatan 0,85 Mach atau 909 kilometer per jam dan mampu terbang
dengan jarak maksimum 13.570 km sampai 15.000 km. Pada tahun 1989, Qantas terbang tanpa
henti dari London ke Sydney, jarak penerbangan tersebut adalah sejauh 18.000 km dan di
selesaikan dalam waktu 20 jam 9 menit. Namun penerbangan itu tidak mengangkut penumpang
maupun kargo (pesawat kosong). Pada Mei 2004, 1382 unit pesawat Boeing 747, dengan
berbagai konfigurasi, telah diperbaiki atau disempurnakan, menjadikan 747 salah satu produk
Boeing yang paling sukses. [1].

Sejarah
Boeing 747 lahir pada waktu industri udara era 60-an sedang maju pesat. Era pesawat komersial
pada waktu itu, dijuarai oleh Boeing 707 yang telah membuat satu revolusi di dalam perjalanan
udara jarak jauh dan merealisasikan konsep "Kota Global". Pada waktu itu, Boeing sudah pun
mengkaji pesawat yang besar untuk memenangi kontrak dari Tentara Amerika Serikat tetapi
kalah kepada Lockheed C-5 Galaxy. Pan Am, klien setia Boeing pada waktu itu, meminta
Boeing membuat sebuah pesawat penumpang yang besar, 2 kali ukuran Boeing 707. Maka, pada
tahun 1966 Boeing mengeluarkan satu garis panduan mengenai konfigurasi pesawat penumpang
yang akan dinamakan Boeing 747. Pan Am memesan 25 buat seri 747-100. Pada mulanya,
desain pesawat ini adalah pesawat dua tingkat penuh atau 'double decker' tetapi karena masalah
evakuasi pesawat ketika keadaan darurat, ide ini diganti menjadi sebuah pesawat berbadan lebar.

Ketika itu, Boeing 747 diperkirakan akan digantikan oleh pengangkutan supersonik. Maka
Boeing membuat ulang Boeing 747 supaya dapat diubah menjadi pesawat kargo, untuk berjaga-
jaga apabila permintaan bagi versi penumpang akan menurun suatu hari nanti dan hanya versi
kargo yang mampu bertahan. Maka kokpit pesawat itu dipindahkan ke dek atas agar moncong
pesawat dapat dibuka menjadi pintu kargo. Pada mulanya dek atas digunakan untuk kelas
pertama dan lobi/bar tetapi saat-saat ini dek itu biasanya digunakan sebagai tempat duduk ekstra.
Dengan perkiraan penjualan hanya sebanyak 400 unit, 747 mampu bertahan dari kritik-kritik dan
pada tahun 1993 sebanyak 1000 pesawat berhasil dibuat.

Perakitan 747 adalah satu proses yang rumit. Hal ini disebabkan karena Boeing tidak mempunyai
bangsal pesawat yang cukup besar untuk menampung pesawat-pesawat itu. Maka, perusahaan ini
terpaksa membuat satu pabrik di Everett, Washington, dan pabrik tersebut menjadi pabrik
terbesar yang pernah dibuat. Pratt and Whitney pula pada waktu itu membangunkan satu mesin
turbofan yang cukup besar, JT9D, untuk Boeing 747. Maka, untuk keselamatan dan kemampuan
terbang, Boeing 747 dibuat dengan 4 sistem hidraulik untuk keadaan]] darurat, kontrol
permukaan yang terpisah, berbagai macam 'stuctural redundancy' dan 'flaps' yang kompleks yang
membolehkan 747 digunakan pada landasan biasa. ]] Pada mulanya, banyak perusahaan
penerbangan yang ragu terhadap Boeing 747. Waktu itu, pesaing Boeing, McDonnell Douglas
dan Lockheed, sedang membuat pesawat berbadan lebar dengan tiga mesin yang dinamai 'trijet',
yang lebih kecil dari 747. Malahan kebanyakan perusahaan penerbangan merasa bahwa 747
terlalu besar untuk penerbangan jarak jauh dan dengan itu mereka berinvestasi pada proyek
"trijet" . Terdapat juga keraguan akan kemampuan 747 untuk beroperasi dengan infrastruktur
lapangan terbang ketika itu.

Satu lagi isu yang diangkat oleh perusahan penerbangan adalah penggunaan bahan bakar. Ini
karena penggunaan bahan bakar pesawat 'trijet' lebih rendah dari pesawat empat jet dan
perusahaan penerbangan tentunya lebih cenderung memilih biaya bahan bakar yang rendah. Isu
ini telah menghantui Boeing pada 1970.

Bagaimanapun, Boeing telah berjanji untuk mengantar 747 kepada Pan Am, dalam masa kurang
empat tahun, Boeing perlu membuat dan menguji pesawat itu. Dalam tempo yang singkat ini,
proses pembangunan membuat mereka yang terlibat dalam proyek ini berkerja dalam keadaan
yang sangat menekan dan mereka ini disebut sebagai 'The Incredibles'. Biaya yang tinggi untuk
pembangunan pesawat ini dan pembinaan infrastuktur di Everett merupakan satu pertaruhan bagi
Boeing dan keberhasilan perusahaan ini bergantung kepada keberhasilan 747. Boeing hampir
gulung tikar pada tahun 1970. Namun, Boeing memenangi pertaruhan ini pada akhirnya dan
Boeing memonopoli pengangkutan berbadan lebar selama 35 tahun. Kedatangan pesawat
berbadan lebar lainnya yaitu Airbus A380 telah memecahkan rekor Boeing.
Variasi
747 dibuat dengan beberapa seri untuk memenuhi kehendak klien.

747-100

Model pertama dari 747 adalah 747-100, diresmikan di Everett pada 2 September 1968. 747-100
mulai beroperasi pada 1 Januari 1970 dengan klien pertama Pan American World Airways. 747-
100B kemudian menggantikan 747-100, dengan fuselage yang lebih kokoh dan rangkaian ban
yang kebih kuat. Terdapat juga seri 747-100SR yang mampu menampung 550 penumpang dan
digunakan untuk penerbangan domestik di Jepang. Seri 100 mampu terbang sejauh 7.200 km
dengan muatan yang penuh.

Dek atas 747-100, biasanya mempunyai 3 jendela, membedakan pesawat ini dengan pesawat-
pesawat yang lain. Pada mulanya, dek atas digunakan sebagai lounge, namun maskapai-
maskapai penerbangan kemudian menggunakan dek atas untuk tempat duduk penumpang.

747-200

Boeing 747-200 milik Garuda Indonesia di Bandar Udara Internasional Zürich. Swiss (1985)

Diperkenalkan pada tahun 1971, 747-200 mempunyai daya yang lebih tinggi dan mampu terbang
dengan muatan yang lebih berat, jika dibandingkan dengan seri 100, dan karenanya 747-200
dapat terbang lebih jauh. 747-200 dapat dibedakan dengan seri 100 dengan jumlah jendela
tingkat atas yaitu sebanyak 10 jendela, sedangkan seri 100 memiliki 3. Variasi seri 200 yang
terakhir, 200B, dibuat pada akhir 1980an, mampu terbang 10.800 km dengan muatan yang
penuh.

Seri 747-200C dan 200F dibuat untuk pesawat kargo. 747-200F adalah pesawat kargo
sepenuhnya, 747-200C adalah seri yang dapat ditukar menjadi pesawat kargo ataupun pesawat
penumpang. Seri gabungan pesawat penumpang dan pesawat kargo digelar pesawat combo.
Tidak seperti seri 100, kebanyakkan 200 dijadikan pesawat kargo.

747SP
747SP atau 'Special Performance,' diperkenalkan pada tahun 1976. Seri ini dikeluarkan untuk
menyaingi Douglas DC-10 dan Lockheed L-1011 dan karena Boeing belum memproduksi
pesawat berbadan lebar ukuran sederhana untuk bersaing dengan DC-10 dan L-1011. Biaya
konstruksi 747 dan 737 yang tinggi pada akhir 1960 menyebabkan Boeing tidak mampu untuk
membuat pesawat baru dan karena itu model 747 diperpendek dan dirancang ulang supaya
kecepatan dan jarak maksimum disesuaikan dengan kapasitasnya. Seri SP, dengan konfigurasi 3-
kelas, mampu membawa 220 penumpang dan terbang sejauh 10.500 km dengan kelajuan 980
km/jam.

747SP adalah satu-satunya pesawat yang mampu terbang dengan jarak terjauh, sampai
kemunculan Airbus A340. Maskapai Penerbangan yang menggunakan model ini antara lain
adalah American Airlines, Pan Am, dan Qantas, karena kemampuan seri ini untuk terbang
melintasi Lautan Pasifik memenuhi keperluan penerbangan-penerbangan ini untuk terbang ke
Tokyo. South African Airways juga menggunakan 747SP untuk rute penerbangan dari
Johannesburg ke London, ketika rezim apartheid berkuasa, maskapai ini tidak diperbolehkan
untuk terbang melintasi negara-negara Afrika lainnya dan menyebabkan South African Airways
cukup kerepotan, dan SP adalah penyelesaiannya.

Meskipun memiliki kemampuan istimewa, penjualan SP tidak seperti yang diharapkan, di mana
hanya 45 buah yang terjual, di mana kebanyakan beroperasi untuk penerbangan di Timur Tengah
dan Afrika. Salah satu maskapai yang kini masih menggunakan SP untuk membawa penumpang
umum adalah Iran Air dan Syrian Air. Beberapa negara Arab Teluk, seperti Bahrain dan Arab
Saudi juga masih menggunakan SP untuk penerbangan VIP.

Salah satu modifikasi spesial dari 747SP adalah modifikasi yang dilakukan oleh pengamat
astronomi SOFIA yang meletakkan teleskop inframerah yang berdiameter 2,5 meter di dalam
pesawat. Sebelum dimodifikasi, pesawat tersebut dioperasikan oleh Pan Am dan dinamakan
"Clipper Lindbergh", dan pesawat tersebut juga sempat beroperasi untuk maskapai United
Airlines.

747-300

Pada mulanya, model 747-300 direncanakan untuk menjadi pesawat 'trijet' versi 747SP. Tetapi
disebabkan permintaan yang kurang banyak, rencana ini dilupakan saja.

Yang kemudian terjadi, 747-300 menjadi satu model baru untuk Boeing dan diperkenalkan pada
tahun 1980. 747-300 adalah model pertama 747 dengan dek atas diperbesar untuk menambah
kapasitas.

747-400
Japan Airlines 747-400D

747-400 adalah model 747 terbaru Boeing, dan satu-satunya seri yang dibuat hingga tahun 2009.
Perubahan yang nyata yang terjadi pada seri ini adalah perpanjangan sayap dan penambahan
'winglet' / lentik di ujung sayap sepanjang 2 meter. 747-400 memasuki pasaran pada tahun 1989
dengan klien pertama Northwest Airlines.

Seri 400 dibuat dalam bentuk penumpang sepenuhnya, 'combo' (747-400M) dan kargo (747-
400F). Seri domestik untuk pasaran Jepang yaitu 747-400D, adalah pesawat penumpang dengan
kapasitas tertinggi di dunia, sampai kemunculan A380, dan 747-400D dapat ditukar menjadi
pesawat jarak jauh bila diperlukan.

747-400ER ialah seri 400 yang mampu terbang dengan jarak yang terjauh di dalam model 747.
747-400ER juga datang dalam bentuk kargo sepenuhnya iaitu 747-400ERF. Satu rencana kini
sedang dipersiapkan untuk model terbaru iaitu 747-400XQLR, kini ditukar menjadi 747
Advanced, yang mampu terbang dengan jarak yang lebih jauh.

Pesawat kargo 747 Dreamlifter

Boeing mengumumkan pada Oktober 2003 bahwa komponen-komponen untuk 7E7/787 , yang
dibuat diseluruh dunia, akan diterbangkan ke Everett, Washington untuk digabungkan. Untuk
mengangkut komponen-komponen tersebut, Boeing membuat modifikasi terhadap 747-400
menjadi pesawat kargo.

Waktu pengantaran dapat dipersingkat menjadi 30 hari dengan menggunakan satu 747. Ini cukup
penting karena sayap 787 dibuat di Jepang.Boeing 747 Large Cargo Freighter sudah diproduksi
sebanyak 4 buah. [2] [3]

747X

747X adalah satu rencana untuk membuat seri 747 dengan menambah luas dek atas, sama seperti
757-500. Tetapi rencana ini ditolak setelah pembangunan 747Adv di dalam proses.

747 Advanced

Boeing sekarang ini membuat satu usaha sama dengan perusahaan pernerbangan untuk membuat
seri terbaru 747, Boeing 747 Advanced yang akan menggunakan kokpit dan mesin yang sama
dengan 7E7/787. 747 dibuat untuk terbang dengan lebih tidak berisik, lebih ekonomis dan ramah
lingkungan. 747 Advanced berkapasitas 500 penumpang dengan konfigurasi 3-kelas dan mampu
terbang sejauh 18.816 km dengan kecepatan 0.86 Mach.

Boeing 747-8

Boeing 747-8 adalah perubahan dari model boeing 747 Advanced yang gagal dibuat oleh
perusaahan Boeing.Tipe ini merupakan pesawat terpanjang didunia, dengan panjang lebih dari
76 meter. Rancangan pesawat ini mengikuti rancangan Boeing 787. Boeing 747-8 terbang
pertama kali pada tanggal 8 Februari 2010 dengan versi kargo. Kemudian, versi penumpang
Boeing 747-8 terbang perdana pada 11 Februari 2011. Boeing 747-8 mampu membawa
penumpang 465 penumpang,15 penumpang lebih banyak dari versi sebelumnya, boeing 747-400.
Boeing 747-8 juga dimaksudkan untuk menyaingi Airbus A380. Boeing 747-8 juga mempunyai
perubahan, yaitu terletak di bagian sayap dan mesin. Tujuan sayap 747 diubah karena untuk
memperkecil gesekan udara dan memberi performa yang lebih kuat. Boeing 747-8 menggunakan
mesin General Electric Next Generation versi 2B 67 yang lebih efisien dakam penggunaan bahan
bakar.Boeing 747-8 juga disebut dengan pesawat antarbenua, karena versi Boeing ini mampu
terbang dari Amerika ke Jepang melintasi Samudera Atlantik secara nonstop.

Mesin

 747-100
o 4 x Pratt & Whitney JT9D-7A turbofan
 747-200/300
o 4 x Pratt & Whitney JT9D-7R4G2 turbofan
o 4 x Rolls-Royce RB211-524D4 turbofan
o 4 x General Electric CF6-50E2 turbofan
 747-400
o 4 x Pratt & Whitney PW4062 turbofan
o 4 x Rolls-Royce RB211-524H turbofans
o 4 x General Electric CF6-80C2B5F turbofan
 747-8
o 4 x General electric GE NX 2B76 turbofan
Teknis
Boeing 747
Dimensi B747-100 B747-8
Panjang 70,6 m 76,25 m
Lebar (dari ujung sayap kiri ke
59,6 m 68,45 m
ujung sayap kanan)
Tinggi 19,3 m 19,4 m
Luas sayap 510,95 m² 554 m²
Berat bersih 162,4 ton 180,8 ton
Berat maksimum untuk terbang 340,2 ton 412,8 ton
Kecepatan maksimum 955 km/h 988 km/h
Jarak maksimum 9.800 km 15.000 km
170,6 CBM (5 palet+14
Kapasitas kargo 158,6 CBM (4 palet+14 LD1s)
LD1s)
4 × Pratt & Whitney JT9D 4 × General Electric GE NX
Contoh mesin
(207 kN) 2B76 (296 kN)
Krew Kokpit

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Boeing_747

https://id.wikipedia.org/wiki/Boeing_737
Airbus A380
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Airbus A380

Airbus A380 Emirates (Januari 2013)


A300 · A310 · A320 · A330 · A340 · A350 · A380 · A400M
Tipe Pesawat terbang komersial
Terbang perdana 27 April 2005
25 Oktober 2007 pada Singapore
Diperkenalkan
Airlines
Diproduksi , Akan Berhenti
Status
Produksi Tahun 2021
Emirates
Lufthansa
Pengguna utama
Qantas
Singapore Airlines
Tahun produksi 2005 – sekarang
Harga satuan US$ 375.3 juta dolar

Airbus A380 yang diproduksi oleh Airbus S.A.S. adalah sebuah pesawat berbadan lebar dua
tingkat, dengan empat mesin yang mampu memuat 850 penumpang dalam konfigurasi satu kelas
atau 555 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas. Pesawat ini melaksanakan penerbangan
perdana pada 27 April 2005 dan telah memulai penerbangan komersial pada akhir tahun 2007
setelah ditunda beberapa kali. Pesawat ini juga merupakan pesawat komersial (pesawat
penumpang) terbesar yang pernah dibuat (dijuluki Superjumbo).

Saat pesawat pertama dibuat dan terbang mengangkasa ukuran pesawat terus dibuat semakin
besar. Pada tahun 1950an Boeing memproduksi 707 yang besar. kemudian pada tahun 1970,
Boeing memproduksi dan meluncurkan Boeing 747 yang berukuran lebih besar lagi. Tahun
2006, pesawat raksasa A380 baru mengangkasa.

Airbus A380 dikembangkan untuk mengatasi masalah yang semakin bertambah berkaitan
dengan kepadatan dan sistem kontrol trafik udara yang mulai kesulitan dengan banyaknya
jumlah pesawat. Pesawat yang pada awalnya dinamai A3XX kemudian dinamai menjadi A380
mengikuti program peluncuran resminya pada akhir 2000. Setelah mulai beroperasi, pesawat ini
menjadi pesawat super jumbo-jet pertama yang mempuyai double-deck penuh seperti halnya
competitor pertamanya Boeing 747. Walaupun banyak orang berpendapat bahwa industri
pesawat terbang belum siap untuk pesawat raksasa seperti itu, tetapi Airbus yakin bahwa
perusahaannya akan memperoleh keuntungan ketika pesawat ini semakin dibutuhkan pada 2020.
Selanjutnya, Airbus menyatakan akan ada kebutuhan potensial untuk pesawat ini sekitar 1.200
pesawat penumpang dan 300 untuk model pengangkut.

Walaupun pesawat ini mempunyai ukuran yang sangat besar, A380 mengadopsi desain airliner
konvensional dengan bodi pesawat silinder yang lebih lebar dari 747. A380 memakai sayap yang
dipasang rendah pada bodinya dengan 4 mesin di sepanjang bentangan sayapnya. Roda
pendaratannya terdiri dari 22 roda sehingga beban pada setiap roda sama dengan pada Boeing
747 dan 777. Desain ini membuat A380 cocok dengan hampir seluruh landasan pada pelabuhan
udara besar. Akan tetapi, bentangan sayapnya yang sangat lebar membutuhkan “taxiways” yang
lebih lebar sehingga dua A380 dapat berpapasan. Banyak bandar udara juga harus membuat
jembatan “jetway” tambahan untuk mengakomodasi banyaknya penumpang, dan sistem
penanganan bagasi juga harus diupgrade. Bandar udara yang baik pada jalur internasional
menginvestasikan jutaan dolar untuk melakukan upgrade ini agar siap jika A380 mulai
beroperasi. Akan tetapi, penundaan pendanaan akan menjadi masalah utama pada semua
operator A380.

Layout internal pada A380 adalah untuk penumpang pada dua dek atas, sementara pada kargo
pada dek bawah. Airbus juga menawarkan beberapa kompartemen kargo seperti toko, lounge
atau bahkan kasino, walaupun maskapai penerbangan yang “economics minded” tidak suka
dengan usulan semacam itu. Kokpit pesawat sangat similar dengan keluarga pesawat A330/A340
untuk memudahkan pelatihan pilot. Kokpit berada di antara dek paling atas dan dek utama
dengan ketinggian yang sama dengan pesawat yang lebih kecil agar pilot mudah beradaptasi.

Dua model dasar yang saat ini dipasarkan adalah model pesawat penumpang A380-800 dengan
tempat duduk sampai 555 dalam 3 kelas dan model pengangkut A380-800F. Model lain saat ini
juga sedang dalam pertimbangan. Total 17 maskapai penerbangan sudah memesan sekitar 195
pesawat pada Februari 2008 dan seorang pangeran Saudi Arabia juga memesan sebuah model
VIP.
Pesawat ini mempunyai mesin empat mesin buatan Rolls-Royce Trent-900 yang mampu
memberikan daya dorong 36.280 kg atau empat mesin kipas turbo Engine Alliance GP 7200
(sebuah perusahaan patungan General Electric dengan Pratt & Whitney), dengan daya dorong
37.003 kg.

Pesawat A380 versi standar memiliki 854 kursi untuk penumpang, sementara A380-900
memiliki 1000 kursi untuk penumpang. di atas pesawat ini terdapat pusat pembelanjaan,tempat
bermain anak-anak, dan fasilitas-fasilitas lainya (semua fasilitas ini disediakan sebagai opsi,
tergantung pesanan maskapai).

Airbus A380 VIP ‘Flying Palace’ (‘Istana Terbang’)


Rancang bangun interior Airbus A380 berpenumpang 20 atau 60 orang berisikan peralatan
lengkap kantor atau ruang tidur, kursi nyaman, cocktail bar atau ruang makan (dining room) atau
relaxing zone dengan TV yang memiliki ukuran layar superbesar. [1][2]

Mesin
Tenaga disediakan dengan pilihan mesin turbofan Rolls-Royce Trent atau Engine Alliance
GP7200. Rolls-Royce Trent pada awalnya menang dalam kompetisi (dipesan lebih banyak oleh
para pemesan A380) namun, Engine Alliance memulihkan penjualannya dan pada sekarang ini
mesinnya mendapat setengah bagian pasar.

Peluncuran
Airbus A380 diperlihatkan untuk pertama kalinya kepada publik pada Januari 2005. A380
melakukan penerbangan perdananya pada 27 April 2005 dari Blagnac Toulouse International
Airport, Toulouse, Prancis pada 8:29 UTC dan kembali mendarat dengan selamat pada 12:22
UTC di bandara yang sama.

Fasilitas

Airbus dan maskapai penerbangan yang akan menggunakan A380 menekankan kemampuan
pesawat ini yang meningkatkan kenyamanan penumpang seperti kabin yang lebih luas dan
berbagai fasilitas lain seperti bar, toko-toko, bahkan kasino seperti yang diumumkan oleh Virgin
Atlantic.

Namun, melihat pengalaman Boeing 747 yang dahulu juga menjanjikan hal serupa, kelihatannya
ruang yang lebih luas ini kemungkinan tidak akan dipakai untuk hal-hal seperti itu namun hanya
akan dipakai untuk meningkatkan kapasitas pesawat dan menekan pengeluaran. Walau begitu,
dengan perhitungan kapasitas 555 kursi, A380 seharusnya bisa menghadirkan kabin kelas
ekonomi yang lebih luas.
Bandara juga memerlukan modifikasi pada terminalnya untuk dapat mengakomodasi naik
turunnya penumpang yang lebih banyak. Gate 2 tingkat juga bisa diharapkan untuk
meningkatkan efisiensi.

Opini

Opini publik saat pertama kali disajikan Airbus A380 adalah kekaguman akan ukurannya yang
sangat besar dibandingkan B747 apalagi setelah melihat bahwa A380 benar-benar memiliki 2
tingkat dari depan sampai belakang.

Walau demikian, banyak juga yang mencemaskan akan terjadi kepadatan di bandara dan
fasilitas-fasilitasnya termasuk saat mengambil bagasi di mana saat penumpang semakin banyak,
jumlah bagasi yang diangkut akan meningkat.

Spesifikasi pesawat

Interior Airbus A380 “Flying Palace”


Airbus A380-800

Airbus A380 dalam warna Airbus


Jenis Pesawat penumpang sipil
Jumlah awak 2
Penerbangan
2005
perdana
Penerbangan
2007
perdana komersial
Produsen Airbus
Ukuran
Panjang 73 m
Sayap 79.8 m
Tinggi 24.1 m
Luas sayap 845 m² Pemesanan
Berat
Kosong 280.000 kg Saat ini, sekitar 15 maskapai penerbangan sudah
Berat maksimum
560.000 kg memesan pesawat A380 ini dengan total 154 order.
lepas-landas
Kapasitas
555 (3-kelas) Pemesanan tertinggi dilakukan oleh Emirates sejumlah
840 (1-kelas) 41 buah. Maskapai lain yang juga memesan A380 ini
Kap. bagasi 38 LD3 atau 13 palet
Tenaga antara lain Lufthansa, Qantas, Singapore
Empat Rolls-Royce Trent Airlines,Korean Air, China Southern Airlines, Air
Motor 900 atau Engine Alliance France, dan Malaysia Airlines. Airbus sendiri juga
GP7200 turbofan
Laju 271.560 lbf menawarkan tipe ini kepada Garuda Indonesia. Pihak
Kinerja Garuda mengatakan sedang mengkaji tawaran ini,
0.85 M (~ terutama mengingat kebutuhan Garuda akan pesawat
Kecepatan laju
902 km/jam)
0.96 M (~ berpenumpang banyak untuk melayani penerbangan
Kecepatan maks.
1020 km/jam) Haji[3] . Airbus sendiri menyatakan bisa memenuhi
Radius operasi 15.100 km pesanan 4 buah per bulan.
43.000
Ketinggian 13.100 m
kaki
Kecepatan naik m/min Penerbangan komersial pertama sudah digembar-
gemborkan oleh Singapore Airlines yang sudah
mempromosikan bahwa mereka akan menjadi maskapai pertama yang menggunakan A380 untuk
rute London dan Sydney dari Singapura yang dijadwalkan dimulai pada akhir Oktober 2007.

Route-proving
Pada tahun 2006, Airbus A380 telah menjalani 18 hari tur keliling dunia (route-proving) menuju
beberapa kota besar di dunia. Route-proving untuk tahun 2006 terbagi atas empat rute, yaitu:

 Toulouse-Singapura-Seoul
 Toulouse-Hong Kong-Tokyo
 Toulouse-Guangzhou-Beijing-Shanghai
 Toulouse-Johannesburg-Sydney-Vancouver

Airbus A380 juga melakukan route-proving kedua pada tahun 2007 selama 12 hari dengan
menggunakan nama Lufthansa. Route-proving untuk tahun 2007 terbagi atas tiga rute, yaitu:

 Frankfurt-New York-Chicago
 Frankfurt-Hong Kong
 Frankfurt-Washington D.C.-München

Trivia
 Kedatangan A380 di Hong Kong saat route-proving terlambat dua jam akibat kebocoran
salah satu pipa hidraulik di Frankfurt. Di bandara Frankfurt tidak tersedia suku cadang
A380 sehingga harus didatangkan dari pabriknya di Toulouse, Prancis.
 Di München, lebih dari 23.000 orang memadati bandar udara München untuk melihat
pesawat double-decker (dua tingkat) itu.
Konfigurasi
Airbus baru ini akan dijual dalam dua versi:

 Pesawat terbang penumpang (A380-800)


 Pesawat terbang penumpang (A380-900) (belum secara resmi diproduksi)
 Pesawat kargo (A380-800F) (150 ton) (belum secara resmi diproduksi)

Perbandingan pesawat Airbus A380 dengan pesawat Boeing 747-8 Intercontinental

A380-900
Airbus akan menambah satu tipe untuk A380 (lebih panjang dari seri -800(79.4–73 m or 260–
240 ft).[4]) yakni A380-900. Di mana pesawat ini mampu menampung 650 hingga 900 orang
penumpang. Jika dibandingkan dengan A380-800 yang mampu menampung 800 orang
penumpang tipe ini mampu memuat 200 orang penumpang lebih banyak. Bulan Mei 2010,
Airbus mengumumkan penundaan produksi varian ini[5]. Maskapai yang tertarik membelinya
antara lain Virgin Atlantic Airways dan Emirates[6]. Saat ini banyak maskapai penerbangan yang
memiliki armada A380 yang memesan pesawat terbang penumpang terbesar di dunia ini. Untuk
mengantisipasi masalah yang besar, pihak bandara Internasional sudah memodifikasi airbridge
atau garbaratanya menjadi 2 tingkat.

Kecelakaan
Airbus A380 telah mengalami 1 insiden terhitung sejak Februari 2011 [7][8]. Pesawat Airbus A380
milik maskapai Qantas dengan rute/jurusan Singapura-Sydney (QF32) (pesawat ini dinamai
Nancy-Bird Walton) mengalami kejadian mesin no. 2 yang meledak (mengalami kerusakan) [9][10]
di atas kota Batam, Indonesia[11][12]. Pesawat ini mendarat darurat di bandara Changi, Singapura.
Pesawat ini membawa 433 penumpang dan 26 awak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Menurut CEO Qantas Airways, Qantas akan memberhentikan sementara pengoperasian Airbus
A380 untuk memeriksa mesin pesawat Airbus tersebut. Mesin yang bermasalah tersebut adalah
Rolls-Royce Trent 900. Investigator menyatakan penyebabnya adalah kebocoran oli mesin,
diduga akibat cacat produksi.[13][14].

 Airbus A320
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Airbus A320

Airbus A320 milik Lufthansa


A300 · A310 · A320 · A330 · A340 · A350 · A380 · A400M
Tipe Pesawat jet berbadan sempit
22 Februari 1987 Dengan Air
Terbang perdana
France
Diperkenalkan 28 Maret 1988
Status Dalam produksi, dalam pelayanan
Pengguna utama Air France
American Airlines
EasyJet
Pengguna lain
China Southern Airlines
China Eastern Airlines
Tahun produksi 1988-sekarang
Jumlah produksi 8,796 unit (Maret 2019)
A318: US$77,4 juta (2018)
A319: $92.3 juta (2018)
Harga satuan
A320: $101,0 juta (2018)
A321: $118,3 juta (2018)[1]
Airbus A319, A320, A321 Lufthansa

Airbus A320 adalah pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang
diproduksi oleh Airbus. A320 merupakan pesawat penumpang pertama dengan sebuah sistem
kendali fly-by-wire digital, di mana pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan
sinyal elektronik dan bukan secara mekanik dengan hendel dan sistem hidraulik. Kelompok
pesawat A320 (yang termasuk A318, A319, A320, dan A321, serta pesawat jet bisnis ACJ)
adalah satu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi Airbus.

Pada 31 Januari 2011, total 4552 unit pesawat Airbus A320 family telah dikirim, di mana 4467
masih aktif dalam penerbangan. Sebagai tambahan, masih terdapat 2404 pesawat yang masih
dalam pesanan pasti. Berdasarkan informasi Airbus, pesawat ini menjadi pesawat penumpang jet
komersial yang paling cepat terjual berdasarkan catatan tahun 2005 hingga 2007, dan menjadi
penjualan terbaik pesawat generasi tunggal. [2][3][4]. Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan
keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink dan Lion Group).

Pengembangan
Latar belakang

Sebuah pesawat berbadan sempit buatan Airbus yang memiliki ukuran sama dengan Boeing 727
dapat menawarkan teknologi lebih maju, meningkatkan keekonomisan operasi dan kapasitas
penumpang beragam. Teknologi digital yang dimiliki oleh A320 menjadi lompatan teknologi
sebanyak dua generasi dibandingkan 727 yang masih analog dan satu generasi di depan Boeing
737 seri -300/-400/-500. A320 ditargetkan menjadi pengganti armada global dari 727 dan varian
awal dari 737.

S7 Airlines A319 di Bandar Udara Internasional Domodedovo


Finnair A320-200 kedua sesaat setelah lepas landas

A320 adalah evolusi dari studi JET (bahasa Inggris: Joint European Transport/Transporter
Terpadu Eropa) yang dimulai Juni 1977[5] dan berbasis di situs milik BAe (sebelumnya Hawker
Siddeley) di Weybridge, Surrey, U.K.. Tim Hawker Siddeley sebelumnya memproduksi sebuah
rancangan yang disebut HS.134 "Airbus" tahun 1965, sebuah evolusi dari HS.121 (sebelumnya
DH.121) Trident,[6] yang banyak berbagi banyak rancangan terakhir studi rancangan JET3. Nama
"Airbus" pada saat itu hanya sebagai nama yang diberikan untuk kepentingan BEA, daripada
program internasional berikutnya.

Bersama dengan BAe (yang pada saat itu bukan merupakan bagian dari Airbus) adalah MBB,
Fokker-VFW dan Aérospatiale. Rancangan dari studi JET yang dikembangkan adalah JET2 (163
penumpang), yang kemudian menjadi Airbus seri S.A1/2/3, sebelum memberikan nama A320
pada saat peluncurannya tahun 1984.

Setelah penungkatan harga minyak pada dekade 1970an, Airbus berusaha mengurangi biaya
bahan bakar perjalanan dari A320. Pada akhirnya, Airbus menggabungkan inovasi ternologi
maju termasuk sistem kontrol penerbangan fly-by-wire, material struktur utama dari bahan
komposit, kontrol pusat gravitasi dengan bahan bakar, Sistem informasi penerbangan digital, dan
kokpit konfigurasi dua orang. Hasil akhirnya adalah A320 menggunakan bahan bakar 50% lebih
sedikit daripada 727. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Stockholm Environmental Institute,
A320 membakar 11,608 kilogram bahan bakar jet dalam penerbangan antara Los Angeles dan
New York City, yang berkisar 77.4 kilogram per penumpang dalam sebuah A320 dengan 150
kursi.[7]

Bernard Ziegler adalah inisiator dari pesawat ini dan secara revolusioner membuat pesawat
dengan kontrol penerbangan fly-by-wire dengan tongkat pengendali samping dan kokpit digital
penuh. Dia sukses menyakinkan otoritas penerbangan akan keberhasilan konsep tersebut.

Sayap belakang dari A320. Bagian dari A320 yang dibuat di beberapa negara Eropa.
Produksi

Airbus membutuhkan sekitar delapan bulan untuk membangun sebuah pesawat A320. [8]
Komponen dari beberapa berbagai perusahaan Airbus ditransportasikan ke tempat perakitan
terakhir di Hamburg Finkenwerder untuk A318/A319/A321[9] dan menuju Toulouse Blagnac
untuk A320. Hampir semua komponen ditransportasikan menggunakan transporter besar Airbus'
A300-600ST 'Beluga'.

Airbus A320 yang dijual ke China akan dikirim antara tahun 2009 dan 2012 dan akan dirakit di
Republik Rakyat China, tepatnya di Tianjin. [10][11] Airbus berencana untuk memindahkan
aktivitas pusat perakitan A320 Toulouse A320 menuju Hamburg untuk pesawat jarak pendek
generasi berikutnya sebagai8 rencana organisasi kekuatan yang dimulai di bawah kepemimpinan
mantan CEO Christian Streiff.[12]

Bagian bawah dari Iberia A320 saat lepas landas

Kecepatan produksi A320 family pada tahun 2008 adalah sedikit lebih dari 32 pesawat tiap
bulan. Pada bulan Maret 2010, Airbus mengumumkan untuk meningkatkan kecepatan produksi
hingga 36 tiap bulan, dan menyarankan peningkatan berikutnya sebesar 38. [13] Pada bulan
Agustus 2010, Airbus mengumumkan akan meningkatkan produksi pesawat A320, hingga
mencapai 40 pesawat tiap bulan pada tahun 2012. [14]

Rancangan
Airbus A320 family merupakan pesawat bersayap tunggal dengan sayap jenis low-wing dengan
model ekor konvensional menggunakan sebuah ekor tunggal dan rudder. Mereka memiliki tiga
set roda pendarat yang dapat dilipat dan ditenagai oleh dua mesin turbofan yang terpasang di
sayap.

Dibandingkan dengan pesawat penumpang komersial lainnya yang meiliki kelas sama, A320
memiliki kabin satu lantai yang lebih lebar dengan diameter luar 155,5 inci (3,95 m),
dibandingkan dengan 148 inci (3,8 m) pada Boeing 737 dan 131,6 inci (3,34 m) pada Boeing
717, dan memiliki ruang bagasi atas yang lebih besar, bersama dengan teknologi fly-by-wire.
Sebagai tambahan, pesawat ini memiliki sebuah ruang kargo yang dilengkapi dengan pintu besar
untuk membantu proses bongkar muat kargo yang cukup besar.
A320 memiliki sebuah ECAM (Electronic Centralised Aircraft Monitor/Monitor Pesawat
Elektronik Terpusat) yang memberikan informasi kepada awak pesawat mengenai semua sistem
di dalam pesawat. Dengan pengecualian versi paling awal dari A320, sebagian besar sistem
dapat ditingkatkan ke dalam standard avionik paling akhir, membuat pesawat tetap berkembang
meski telah beroperasi selama dua dekade.

Kokpit dilengkapi dengan Sistem Informasi Penerbangan Elektronik dengan batang pengendali
samping. Pada saat pengenalan pesawat, tingkah laku dari sistem fly-by-wire (dilengkapi dengan
pelindung kerusakan struktur pesawat penuh) merupakan pengalaman baru bagi banyak pilot.

Tiga pemasok menyediakan mesin turbofan untuk seri A320: CFM International dengan CFM56,
International Aero Engines, menyediakan V2500 dan Pratt & Whitney memberikan mesin
PW6000 yang hanya tersedia untuk varian.

Teknologi

Airbus A320 family adalah pesawat pertama yang mengaplikasikan sistem kokpit digital dan fly-
by-wire digital dalam pesawat sipil.

Sayap kiri A319 saat mendarat. S7 Airlines, Moscow-Pavlodar.

Teknologi yang digunakan dalam A320 meliputi:

 Sistem kontrol penerbangan fly-by-wire digital penuhdalam pesawat sipil.


 Kokpit digital penuh, bukan sistem hibrid seperti ditemukan di pesawat A310, Boeing
757 dan Boeing 767.
 Pesawat berbadan sempit pertama yang menggunakan material komposit untuk struktur
pesawat dalam jumlah signifikan.
 Konsep Monitoring Pesawat Elektronik Terpusat (ECAM), yang juga digunakan di
semua pesawat Airbus yang diproduksi setelah A320. Sistem ini secara konstan
memberikan informasi mengenai mesin pesawat, bersama juga dengan sistem kunci lain
seperti kontrol penerbangan, tekanan dan hodrolik, kepada pilot melalui dua layar LCD di
tengah panel pengendali. ECAM juga menyediakan peringatan otomatis terhadap
kerusakan sistem dan memnperlihatkan daftar elektronik untuk membantu mengatasi
kerusakan tersebut.
 Airbus yang lebih baru[per kapan?] menggunakan unit LCD (liquid crystal display) dalam
panel kontrol di pesawat A318, A319, A320, dan A321 daripada menggunakan layar
CRT (cathode ray tube). Layar ini juga termasuk layar utama dan horizon buatan
cadangan, yang sebelumnya merupakan layar analog. LCD memiliki berat lebih ringan
dan menghasilkan panas lebih kecil daripada layar CRT; perubahan ini mengurangi berat
pesawat sekitar 50 kilogram.
 Pesawat A320 versi awal menggunakan Intel 80186 dan Motorola 68010,[15] dalam
komputer (CPU) keluarga Intel 80286 buatan 1988. Komputer manajemen penerbangan
menggunakan enam CPU, menggunakan tiga sistem logika, dengan memori sistem
2.5MBytes.[16]
 Layar tampilan digital juga tersediia. [17]

A320 family masih terus dikembangkan,[18] dalam program A320 Enhanced dan NSR, untuk
pesawat jarak pendek terbaru sebagai pengganti dalam masa depan.

Layanan operasional
Joint Aviation Authorities (JAA) mengeluarkan sertifikat tipe untuk A320 pada 26 Februari
1988. Setelah memasuki pasar pada Maret 1988 dengan Air France dan Qantas maskapai
penerbangan domestik Australia, Ansett, Airbus mengembangkan A320 family secara cepat,
meluncurkan A321 185 kursi pada tahun 1989 (pengiriman pertama tahun 1994), A319 124 kursi
tahun 1993 (pengiriman pertama tahun 1996), dan A318 107 kursi tahun 1999 (pengiriman
pertama tahun 2003).[19]

Kompetisi

Kabin Easyjet Airbus A319 dalam penerbangan. (2010).


BMI Airbus A319-100 mendarat di Bandar Udara London Heathrow, Inggris.

A320 family dikembangkan untuk bersaing dengan Boeing 737 Classics (-300/-400/-500) dan
McDonnell Douglas seri MD-80/90, dan sejak saat itu menghadapi tantangan dari Boeing 737
Next Generation (-600/-700/-800/-900) dan Boeing 717 selama dua dekade pelayanannya. Pada
tahun 2010, bersama dengan Boeing 737, A320 family menghadapi kompetisi dari Embraer E-
195 (terhadap A318), dan CSeries yang dikembangkan oleh Bombardier[20] terhadap A318/A319.
Airbus telah mengirimkan 4425 pesawat A320 sejak sertifikasi/pengiriman pertama pada awal
1988, dengan 2288 yang lain masih dalam pesanan (pada 30 September 2010). [21] Sebagai
bandingan, Boeing telah mengirimkan 6543 737 sejak akhir tahun 1967, dengan 5037 di
antaranya dikirimkan sejak Maret 1988, dengan 2127 lainnya dalam pesanan pasti (pada 30
September 2010).[22] Berdasarkan gambaran tersebut sejak 1988 ketika pesawat pertama mereka
memasuki persaingan pasar, Airbus rata-rata mengirimkan 196 pesawat A320 per tahun,
sedangkan rata-rata Boeing mengirimkan 223 Boeing 737 tiap tahun.

Varian

Air France adalah pengguna pertama dari Airbus A320

A320 telah dikembangkan menjadi keluarga pesawat yang memiliki desain yang sama namun
sedikit lebih kecil (A319), jauh lebih kecil (A318), dan sedikit lebih besar (A321). Kapasitas
penumpang berkisar mulai 100 hingga 220. Mereka bersaing dengan Boeing 737, 757-200, dan
717. Semuanya memiliki rating pilot yang sama. Sekarang semua varian tersedia sebagai jet
korporat. US Airways adalah operator maskapai terbesar pengguna A320 family odi Amerika
Utara dengan 214 pesawat pada akhir tahun 2009.[23][24]

Secara teknik, nama "A320" hanya tertuju pada pesawat ukuran menengah versi awal, namun
secara tidak resmi digunakan untuk menunjukkan semua anggota A318/A319/A320/A321
family. Semua varian dapat memenuhi persyaratan sertifikat ETOPS (bahasa Inggris: Extended-
range Twin-engine Operational Performance Standards/Standard Performa Operasional Jarak
Tambahan Pesawat Bermesin Ganda).

Wizzair A320-200 lepas landas dari Bandar Udara London Luton.

A320

Seri A320 memiliki dua varian, A320-100 dan A320-200. hanya 21 A320-100 yang pernah
diproduksi; pesawat ini, yeng pertama dibangun, dikirimkan hanya kepada Air Inter (sebuah
maskapai yang kemudian dibeli oleh Air France) dan British Airways (sebagai hasil dari pesanan
dari British Caledonian Airways yang dilakukan sesaat sebelum dibeli oleh British Airways).
A320-200 dilengkapi dengan sayap wingtip dan memiliki kapasitas bahan bakar lebih besar dari
A320-100 untuk peningkatan jarak tempuh; sedangkan perbedaan yang lain cukup kecil. Lima
dari pesawat A320-100 terakhir, yang dioperasikan oleh British Airways, dihentikan operasinya
pada akhir tahun 2007. A320-100 terakhir, yang dioperasikan oleh Air France pensiun pada
tahun 2010. Jarak tempuh umum dengan kapasitas 150 penumpang untuk A320-200 adalah
sekitar 2.900 mil laut (5.400 km). Pesawsat ini ditenagai oleh dua mesin CFMI CFM56-5 atau
IAE V2500 dengan daya dorong sebesar 113 kN hingga 120 kN. Pesaing langs=ung dari Boeing
adalah 737-800.

A319

Airbus A319 milik Batavia Air. Airbus A320 family telah menjadi bagian dari banyak maskapai
penerbangan bertarif rendah, secara langsung menggantikan Boeing 737.

A319 adalah versi yang lebih pendek dengan perubahan minimum dari A320. Dengan kapasitas
bahan bakar yang mirip dengan A320-200, dan penumpang yang lebih sedikit, jarak tempuh
dengan 124 penumpang dalam konfigurasi dua kelas meningkat hingga 3.600 mil laut
(6.700 km), yang terjauh di kelasnya. A319 adalah salah satu varian paling populer dari A320
family. Tahun 2003 EasyJet menerima pengiriman A319 dengan ruang berjalan lebih sempit
(karena EasyJet tidak memberikan makanan pada beberapa penerbangan jarak pendeknya) dan
156 kursi dalam konfigurasi kelas tunggal. Untuk menyesuiakan dengan regulasi evakuasi,
tambahan pintu keluar diberikan di atas sayap. Easyjet kemudian menjadi pengguna terbesar dari
A319.

Menurut The New York Times[25] A319 diperkenalkan sebagi permintaan dari Steven Udvar-
Hazy.

Dengan peningkatan harga bahan bakar secara drastis, Northwest Airlines mengganti pesawat
McDonnell Douglas DC-9 yang telah beroperasi selama beberapa dekade dengan A319, karena
pesawat ini 27% lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan DC-9.[26]

Pesanan terbesar dilakukan easyJet sebesar 120 A319 ditambahn 120 opsi merupakan salah satu
pesanan pesawat terbesar pada masa kini, hanya disaingi oleh pesanan pesaingnya Ryanair untuk
pesawat Boeing 737.

Pesawat ini ditenagai dengan mesin yang sama dengan A320. Sertifikasi JAA dan masuk
pelayanan, dengan Swissair, dilakukan pada April 1996.

Interior Airbus A319CJ milik Vijay Mallya.

A319CJ

Pesawat ini adalah versi jet korporat dari A319. Pesawat ini dilengkapi dengan tangki bahan
bakar tambahan yang dapat dilepas yang dipasang di ruang kargo, dan dengan ketinggian operasi
hingga 41000 kaki (12000 m). Jarak tempuh dengan muatan 8 penumpang dan empat tangki
bahan bakar standard adalah sejauh 6.000 mil laut (11.100 km).[27][28] Saat dijual kembali
pesawat ini dapat diubah menjadi A319 standard dengan melepas tangki bahan bakar tambahan
dan tampilan kabin korporat, sehingga meningkatkan harga jual kembali. Pesawt ini juga dikenal
sebagai ACJ, atau Airbus Corporate Jet. Diproduksi oleh Airbus Executive and Private Aviation,
yang merupakan bagian dari Airbus S.A.S., sebuah perusahaan EADS.

Kapasitas penumpang dapat mencapai 39 orang namun dapat diubah sesuai pesanan pelanggan.
DC Aviation dan Reliance Industries merupakan beberapa penggunanya. A319CJ bersaing
dengan pesawat jet korporat lainnya seperti Gulfstream V, Boeing 737-700 berbasis Boeing
Business Jet (BBJ), dan Bombardier Global Express. Pesawat ini ditenagai mesin yang sama
dengan A320.
Mesin CFM56-5B di easyJet A319

Pintu darurat Airbus A321.

Royal Jordanian Airbus A321-200


Monarch Airbus A321-200 lepas landas dari Bandar Udara Internasional Manchester, Inggris

Airbus A318, dalam corak korporat Airbus di Pameran Dirgantara FIDAE 2006 di Bandar Udara
Internasional Santiago.

Air France A318 mendarat di Bandar Udara London Heathrow

A319CJ digunakan oleh Escadron de transport, d'entraînement et de calibrage yang menjadi


alat transportasi bagi pemerintah Prancis dan juga oleh Flugbereitschaft dari Luftwaffe untuk
transportasi pemerintah Jerman. ACJ menjadi pesawat presidensial dan pesawat resmi bagi
pemerintah Armenia,[29] Azerbaijan, Brasil, Republik Ceko, Prancis, Jerman, Italia, Malaysia,
Thailand, Turki, Ukraina dan Venezuela.

A319LR

A319LR adalah A319 standard yang dilengkapi beberapa fitur dan tambahan tangki bahan bakar
seperti A319CJ. Airbus menawarkan versi tampilan maskapai standard, meskipun beberapa
operator mengoperasikannya dalam kelas bisnis penuh dengan 48 kursi, secara khusus dirancang
untuk kelas bismnis eksekutif dalam rute antar benua. A319LR, dibandingkan dengan A319CJ,
memiliki empat tangki bahan bakar tambahan yang sama, namun dapat ditambah hingga enam.
Jarak tempuh dari A319-115LR dengan empat tangki adalah 5600 nmi (10400 km; 6400 mi).[30]
Pesawat ini memiliki sertifikasi ETOPS selama 180 menit,[31] yang memungkinkannya
menempuh rute Atlantik dan Pasifik. Disertifikasi oleh Eropa (EASA) dan Amerika (FAA),
A319LR dan ACJ adalah satu-satunya jet bisnis yang dijinkan melakukan transportasi umum di
kedua sisi Atlantik.[32]

Australian Antarctic Division menggunakan sebuah A319-115LR dengan enam tangki tambahan
untuk jarak tempuh 7500 mi (12100 km). Pesawat ini dioperasikan dengan nama mereka oleh
Skytraders untuk menyediakan jaringan antar benua dari Hobart (Tasmania) menuju Landasan
Pacu Es Biru Wilkins sekitar 70 km dari stasiun penelitian mereka di Casey di benua Antartika.
Setiap penerbangan dapat membawa 40 penumpang bersama dengan 6,5 ton kargo. [33][34]

Lufthansa, Swiss International dan Air France menawarkan layanan kelas bisnis premium antara
Eropa dan AS menggunakan A319LR yang dioperasikan oleh perusahaan Prancis Aero Services
Executive dan perusahaan Swiss PrivatAir. Namun, Qatar Airways mengisi A319LR dengan
tempat duduk standars berjumlah 110 kursi. Air France mengoperasikan A319LR dalam
tampilan 2 kelas yang telah dikurangi kepadatannya dan diterbangkan menuju Timur Tengah dan
Asia Tengah.

Kabin Kelas Ekonomi EasyJet Airbus A321.

A321

Airbus A321 milik Batavia Air

A321 adalah perpanjangan dari A320. Program A321 diluncurkan pada bulan November 1989
dan pesawat pengembangan pertama terbang perdana pada 11 Maret 1993. Sertifikasi Eropa
diberikan pada bulan Desember tahun yang sama.

Dibandingkan dengan A320, perubahan terbesar dari A321 adalah lambung yang diperpanjang,
dengan tambahan lambung depan dan belakang total sepanjang 6,93 m (22 ft 9in) (tambahan
lanbung di depan sayap sepanjang 4,27 m/14 ft, tambahan di belakang sayap sepanjang
2,67 m/8 ft 9in).

Perubahan lain termasuk penguatan bagian bawah pesawat untuk mengatasi berat yang lebih
besar, mesin yang lebih kuat, dan sistem bahan bakr yang lebih sederhana dan baik, serta ban
yang lebih besar untuk pengereman yang lebih baik. Perubahan sedikit di bagian flap sayap dan
modifikasi kontrol penerbangan yang memungkinkan karakteristik penanganan A321 mendekati
karakterisitik A320. A321 memiliki dek penerbangan yang mirip dengan A319 dan A320, dan
berbagi tipe rating yang sama dengan kedua pesawat di atas.

A321-100 standard memiliki penurunan jarak tempuh dibandingkan dengan A320 karena tangki
bahan bakr tambahan tidak ada dalam rancangan awal untuk mengatasi penambahan berat. untuk
mengatasinya Airbus meluncurkan pesawat dengan jarak tempuh lebih jauh, lebih berat yang
bernama A321-200 pada tahun 1995 yang memiliki jarak tempuh penumpang penuh dalam
sejauh penerbangan lintas benua Amerika Serikat. Hal ini diperoleh karena mesin dengan tenaga
lebih besar (V2533-A5 atau CFM56-5B3), penguatan struktur minor, dan peningkatan kapasitas
kapasitas bahan bahan bakar dengan penambahan satu, dan opsi tambahan satu lagi dengan
kapasitas masing-masing 2.900 liter di bagian tengah pesawat.

A321-200 terbang perdana dari fasilitas Daimler Benz (kemudian DaimlerChrysler, sekarang
Daimler AG) Aerospace pada Desember 1996.Di Indonesia,pesawat A321-200 hanya
dioperasikan oleh maskapai Batavia Air yang hanya mengoperasikan satu unit.

A318

A318, juga dikenal sebagai "Mini-Airbus" atau "baby bus", adalah anggota terkecil dari A320
family,dan Airbus terkecil dari semua model. Pesawat ini berasal dari Program kerjasama antara
AVIC dan Airbus Industrie Asia bernama AE31X.[35][36] Saat pengembangan, namanya
kemudian menjadi "A319M5," yang menggambarkan sejarahnya sebagai turunan langsung dari
A319. "M5" menggambarkan "pengurangan lima lempengan lambung (Minus five)." Pesawat ini
enam meter lebih pendek dan empat ton lebih ringan dibandingkan dengan A320. Sebagai
kompensasi dari pengurangan momen lengan pesawat ini memiliki ekor vertikan lebih besar,
membuatnya 80 centimeter lebih tinggi daripada varian A320 lainnya. Pilot yang dilatih pada
varian lain dapat menerbangkan A318 tanpa sertifikasi tambahan, karena pesawat ini memiliki
rating tipe yang sama dengan pesawat saudaranya.

A318 memiliki kapasitas penumpang 107 orang dalam konfigurasi dua kelas. Pesawat ini
ditujukan untuk menggantikan model Boeing 737 awal dan Douglas DC-9, selain itu juga
merupakan rival dari 737-600. Boeing juga menawarkan pesawat 717 mereka sebagai pesaing,
meskipun pesawat ini umumnya cocok untuk rute regional dan tidak memiliki kapabilitas jarak
yang lebih jauh seperti A318.

A318 tersedia dalam berbagai berat maksimum lepas landas (MTOW) yang berkisar dari model
awal 59 ton, 2.750 km (1.500 mil laut) hingga versi 68 ton, 6.000 km (3.240 mil laut). MTOW
yang lebih rendah memungkinkannya beroperasi untuk rute regional secara ekonomis yang
mengorbankan jarak tempuh dan MTOW yang lebih besar memungkinkannya menjadi pengganti
untuk rute yang diterbangi anggota dari A320 family lainnya. Berat yang lebih ringan dari A318
memberinya jarak tempuh operasi 10% lebih besar daripada A320, memungkinkannya
mengoperasikan beberapa rute yang tidak bisa dilayani A320 seperti: London-New York, Perth-
Auckland dan Singapura-Tokyo. Namun, kegunaan utamanya dalam maskapai penerbangan
adalah dalam penerbangan jarak pendek dengan densitas rendah antara beberapa kota sedang.
Selama proses perancangan, A318 mengalami beberapa masalah. Yang pertama adalah adanya
penurunan permintaan pesawat baru setelah terjadi Serangan 11 September 2001. Masalah lain
adalah mesin Pratt & Whitney turbofan baru, yang membakar bahan bakar lebih banyak dari
yang diperkirakan: pada waktu tersebut CFMI memiliki mesin yang lebih efisien dan siap di
pasar, banyak pengguna A318 yang telah membelinya, termasuk Air China dan British Airways.
America West Airlines, yang telah memiih mesin Pratt & Whitney, menunda pesanan A318
mereka, mempertimbangkan untuk memilih pesawat A319 atau A320. Trans World Airlines
membatalkan pesanan signifikan berupa 50 A318 setelah dibeli oleh American Airlines, yang
tidak mengoperasikan satupun dari pesawat A320 family (meskipun TWA juga tidak
menggunakannya saat melakukan pesanan). Saat Airbus berharap untuk menjual A318 sebagai
sebuah alternatif pesawat penumpang regional jet, peraturan di AS dan Eropa membuatnya tetap
berada di kelas yang sama dengan saudaranya yang lebih besar dalam hal biaya pendaratan dan
hal lain yang berhubungan, sehingga membuat operator regional menghindari pesawat ini.

Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin CFM56-5 atau Pratt & Whitney PW6000 dengan daya
dorong antara 96 dan 106 kN. Pengguna pertamanya adalah Frontier Airlines dan Air France
yeng menerima kiriman pada tahun 2003, dengan Frontier menerima milik mereka pada bulan
Juli tahun tersebut. Harga dari A318 berkisar dari $56 hingga $62 juta, dan biaya operasinya
berkisar $2.500 dan $3.000 tiap jam terbang. [37]

Saat merancang A318, Airbus memasukkan beberapa pengembangan teknologi, banyak di


antaranya kemudian digunakan dalam seluruh A320 family. Beberapa juga digunakan dalam
pesawat jumboA380. Pengembangan ini meliputi:

TAROM A318 mendarat di Bandar Udara Frankfurt

 Panel LCD layar sentuh baru di stasiun pramugari di kabin, untuk memudahkan akses ke
lingkungan dan kontrol komunikasi
 Pencahayaan kabin baru berbasis lampu LED, bukan dari lampu halogen atau lampu pijar
 Sistem pengereman cadangan elektrik, dikembangkan dari rancangan sebelumnya yang
menggunakan tekanan hidraulik
 Pengelasan dengan sinar laser saat konstruksi, untuk mengencangkan lantai penumpang
ke lambungbagian bawah. Pengelasan dengan laser menghilangkan kebutuhan baut untuk
mengemankan sambungan, dan juga membuat waktu pemasangan menjadi lebih cepat.

Pesanan untuk A318 berjalan lambat, namun secara signifikan lebih baik daripada pesaingnya
B737-600. Telah menerima 83 pesanan (25 Juli 2009) untuk model ini dibandingkan dengan 69
untuk B737-600. Kecepatan penjualan ini dipengaruhi oleh pengaruh dari kuatnya pengaruh
penjualan dari Bombardier CRJ900 dan Embraer E-Jets. Beberapa pengguna A318 adalah Air
France, 18; Frontier Airlines, 10 (+ 1 pesanan); LAN Chile, 20 pesanan; dan Mexicana, 10
pesanan. Pada Oktober 2006 sebuah A318 sukses menguji kemampuan pendaratan beberapa
langkah di Bandar Udara London City, yeng memungkinkan operator mengoperasikannya dalam
bandara yang memiliki pembatasan kebisingan, bangunan tinggi, atau kontur permukaan yang
sulit.[38] British Airways mengoperasikan dua pesawat A318 dari Bandar Udara London City
melaui perhentian pengisian bahan bakar di Shannon (hanya untuk perjalanan keluar) menuju
New York JFK. Mereka beroperasi dalam konfigurasi kelas bisnis penuh 32-kursi sebagai
BA001, nomor penerbangan yang sebelumnya digunakan oleh Concorde pada rute ini. [39]

A318 Elite

Pada 10 November 2005 Airbus mengumumkan pembuatan A318 Elite. Airbus A318 Elite
ditargetkan pada pasar jarak menengah untuk penerbangan hingga sejauh 4.000 nm (7.400 km),
dengan pilihan tampilan dua kabin dengn kursi untuk 14 dan 18 penumpang, dan akan ditenagai
oleh mesin CFM. Comlux Aviation menjadi pengguna pertama dengan memesan tiga pesawat
A318 Elite.

Kargo

Sebuah program untuk mengubah pesawat A320 dan A321 menjadi pesawat kargo telah
dilakukan oleh Airbus Freighter Conversion GmbH. Airframe akan diubah oleh EADS EFW di
Dresden, Jerman, dan Zhukovsky, Rusia. Pengguna pertamanya, AerCap menandatangani
kontrak pasti pada 16 Juli 2008 untuk mengubah 30 Peaswat penumpang AerCap A320/A321
menjadi A320/A321P2F (penumpang menjadi kargo). Pada 7 Februari 2009, Airbus
mengumumkan bahwa definisi teknik untuk versi P2F telah dibekukan, dan mengubah jadwal
pelayanannya hingga tahun 2012. Juga mengumumkan bahwa detail teknik, termasuk kapasitas
kargo sebesar 21–28 metrik ton (tergantung varian), tambahan pintu kergo samping sepanjang
3,1 meter dan konfirmasi bahwa konversi tersebut memenuhi persyaratan ETOPS, yang
memungkinkan A320/A321P2F memiliki jarak jangkau lebih jauh daripada pesawat kargo lain
yang berukuran sama.[40] Pada Oktober 2010, Airbus memperkirakan pesawat ini akan
disertifikasi pada akhir tahun 2012. [41]

A320 Enhanced

kabin kelas ekonomi Virgin America Airbus A320 Enhanced dengan pencahayaan LED(2007).
A320 Enhanced (atau A320E) iadalah nama yang digunakan untuk beberapa seri pengembangan
dari seri A320. Pengembangan meliputi peningkatan mesin, penambahan aerodinamika, yang
dilakukan dengan menambahkan wingtip melengkung besar,[42] pengurangan berat dan kabin
baru.[43]

Penggantian mesin A320

Airbus sedang mengerjakan program penggantian mesin untuk A320 yang dikenal sebagai New
Engine Option (NEO/Opsi mesin baru).[44][45] Pilihan untuk mesin baru termasun CFM
International LEAP-X dan Pratt & Whitney PW1400G/PW1500G.[44] Mesin baru akan
membakar bahan bakar 16% lebih sedikit: keuntungan aktual dalam pemasangan di A320 akan
sedikit lebih kecil, karena terjadi kehilangan 1-2% pada pemasangan pada pesawat lama. CEO
Airbus menyatakan kepuasannya terhadap proyeksi pengurangan biaya perawatan 20% untuk
mesin Pratt & Whitney PW1000G, dibandingkan dengan mesin sekarang. [44]

Winglet Baru

Tahun 2006, Airbus menguji tiga jenis winglet, yang direncanakan untuk mengatasi hambatan
sayap dan vorteks wingtip lebih efektif dibandingkan wingtip sebelumnya. Tipe rancangan
pertama yang akan diuji dikembangkan oleh Airbus dan berbasis dari pekerjaan yang
diselesaikan oleh Program AWIATOR. Jenis winglet kedua menggunakan rancangan yang lebih
halus dan dibuat oleh Winglet Technology LLC, sebuah perusahaan yang berbasis di Wichita,
Kansas bersama dengan jenis ketiga.

Dua pesawat digunakan dalam kampanye evaluasi tes penerbangan, prototip A320 F-WWBA
yang digunakan Airbus sebagai pesawat uji coba dan pesawat baru F-WWDL yang kemudian
dikirim kepada JetBlue Airways dengan nomor registrasi N636JB, yang dipasangi kedua jenis
iwinglet tersebut.[46][47]

Meskipun diperoleh peningkatan efisiensi dan pengembangan, Airbus mengumumkan bahwa


winglet baru ini tidak akan ditawarkan kepada pengguna, dan menyatakan bahwa berat yang
dihasilkan dari modifikasi akan menghilangkan semua keuntungan aerodinamika. [48]

Pada 17 Desember 2008, Airbus mengumumkan akan memulai pengujian penerbangan terhadap
sebuah winglet halus yang sudah ada yang dirancang oleh Aviation Partners sebagai bagian dari
program modernisasi A320. Pesawat yang digunakan untuk program tes tersebut adalah
MSN001 (F-WWBA), prototip airframe asli A320, yang ditenagai oleh mesin CFM56. [49]

Pada 15 November 2009, Airbus mengumumkan bahwa akan menambah winglet pada desainnya
sendiri, yang dinamai 'Sharklets', untuk pesawat A320 buatan tahun 2012 untuk Air New
Zealand. Winglet Airbus ini mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 3,5 persen dan
meningkatkan daya muat 500 kg atau jarak tempuh 100 mil laut (190 km) dibandingkan
sebelumnya.[50] Hal ini mengacu pada pengurangan emisi CO2 tahunan pesawat hingga 700 ton
tiap pesawat. 'Sharklets' akan dibangun dan didistribusikan oleh Korean Air Aerospace.[51]

Kabin baru
Kabin kelas pertama Airbus A320 Enhanced Virgin America

Kabin ini telah dipasang kepada lebih dari 600 pesawat (Maret 2009) sejak tahun 2007. Airbus
menyatakan bahwa rancangan ini memberikan ruang barang lebih baik dan kabin yang lebih
tenang, yang dikemas dalam tampilan yang lebih modern. Sebagai tambahan, efisiensi kabin
meningkat dengan konsep kereta dorong baru, pengurangan berat, peningkatan ergonomisitas
dan kebersihan makanan serta perlengkapan daur ulang.[52] Pencahayaan LED juga tersedia
sebagai opsi. Setiap saat LED digunakan untuk Unit Layanan Penumpang (PSU)[53] dan
penumpang dapat memperoleh informasi dari layar sentuh. [54]

Pesawat seri A320 yang lebih tua dapat diperbarui. [55]

Pesawat pengganti

Airbus sedang mempelajari sebuah pengganti masa depan bagi seri A320, secara tentativ
dinamai NSR, untuk "New Short-Range aircraft/Pesawat Jarak Pendek Baru".[56] Nama pesawat
yang yang akan menggantikan A320 akan diberi nama A30X. Presiden Airbus North America
Barry Eccleston menyatakan bahwa paling awal pesawat ini akan tersedia pada tahun 2017. [57]
Pada Januari 2010, John Leahy, Chief Operating Officer Customers Airbus, menyatakan bahwa
pesawat dengan nama baru tersebut tidak akan dibangun sebelum tahun 2024/2025. [58]
Spesifikasi
A318-100 A319-100 / A319LR /A319CJ A320-200

A321-200

Awak kokpit Dua

132 (1-kelas, 180 (1-kelas,


156 (1-kelas, maksimum) 220 (1-kelas, maksimum)
maksimum) maksimum)
Kapasitas tempat duduk 134 (1-kelas, umum) 199 (1-kelas, umum)
117 (1-kelas, umum) 164 (1-kelas, umum)
124 (2-kelas, umum) 185 (2-kelas, umum)
107 (2-kelas, umum) 150 (2-kelas, umum)

27,62 m3 (975 cu ft) 37,41 m3 (1.321 cu ft) 51,73 m3 (1.827 cu ft)


Kapasitas kargo 21,21 m3 (749 cu ft)
4× LD3-46 7× LD3-46 10× LD3-46

Panjang 31,44 m (103 ft 2 in) 33,84 m (111 ft 0 in) 37,57 m (123 ft 3 in) 44,51 m (146 ft 0 in)

Bentang sayap 34,10 m (111 ft 11 in)

Luas sayap 122,6 m2 (1320 sq ft)

Sudut sayap 25 degrees

Tinggi ekor 12,56 meter (41 ft 2 in) 11,76 m (38 ft 7 in)

Lebar kabin 3,70 m (12 ft 2 in)


Lebar lambung 3,95 m (13 ft 0 in)

Berat kosong operasi 39500 kg (87100 lb) 40800 kg (89900 lb) 42600 kg (93900 lb) 48500 kg (106900 lb)

Breat maksimum tanpa bahan


54500 kg (120200 lb) 58500 kg (129000 lb) 62500 kg (137800 lb) 73800 kg (162700 lb)
bakar (MZFW)

Berat maksimum lepas landas


68000 kg (150000 lb) 75500 kg (166400 lb) 78000 kg (172000 lb) 93500 kg (206100 lb)
(MTOW)

Kecepatan jelajah Mach 0.78 (828 km/jam/511 mph pada 11.000 m/36.000 ft)

Kecepatan maksimum Mach 0.82 (871 km/jam/537 mph pada 11.000 m/36.000 ft)

3.600 mil laut (6.700 km;


4.100 mi)
Jarak jangkau maksimal, 3.100 mil laut LR: 5.600 mil laut 3.200 mil laut 3.000 mil laut (5.600 km;
kapasitas penuh (5.700 km; 3.600 mil) (10.400 km; 6.400 mi) (5.900 km; 3.700 mi) 3.500 mi)
CJ: 6.500 mil laut
(12.000 km; 7.500 mi)

Lepas landas saat MTOW


1355 m (4446 ft) 1950 m (6400 ft) 2090 m (6860 ft) 2180 m (7150 ft)
(permukaan laut, standard)

24.050 L (5.290 imp gal;


Kapasitas bahan bakar 24.210 L (5.330 imp gal; 24.210 L (5.330 imp gal; 6.400 US gal) standard 6.350 US gal) standard
maksimum 6.400 US gal) 30.190 L (6.640 imp gal; 7.980 US gal) opsional 30.030 L (6.610 imp gal;
7.930 US gal) opsional
Ketinggian 12000 m (39000 ft)

Pratt & Whitney


PW6000 series / IAE V2500 series /
Mesin (×2)
CFM International CFM International CFM56-5 series
CFM56-5 series

96–106 kN (22.000– 98–120 kN (22.000– 111–120 kN (25.000– 133–147 kN (30.000–


Daya dorong (×2)
24.000 lbf) 27.000 lbf) 27.000 lbf) 33.000 lbf)

Anda mungkin juga menyukai