Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Administrasi Manajemen

Bentuk pelayanan administrasi dan manajemen dapat berupa penyusunan


kebijakan, penyusunan rencana strategis, penyusunan pedoman mutu, penyusunan
rencana kegiatan, dan lain-lain. Kegiatan administrasi dan manajemen sebagian
besar dilakukan oleh bagian ketatausahaan. Untuk menjalankan fungsinya dengan
baik, maka dalam pelaksanaan ketugasan dibagi menjadi 3 (tiga) fungsi :

1) Kepegawaian dan Umum


a) Kepegawaian
Beberapa hal kegiatan kepegawaian dan umum diantaranya :
Mengawal segala kebutuhan dan kewajiban pegawai, misalnya kenaikan
pangkat, pengurusan SKP, cuti pegawa, absensi pegawai, pembinaan
pegawai, persyaratan kompetensi pegawai, meningkatkan kompetensi
pegawai, dan lain-lain.
b) Umum
Bertugas mengawal segala keperluan suatu organisasi, misalnya
kearsipan, pemeliharaan gedung, pengaturan jadwal pemakaian aula,
penataan ruangan, penataan lingkungan, dan lain-lain.
2) Keuangan
Beberapa hal terkait dengan fungsi dan tugas keuangan adalah mendukung
pendanaan suatu organisasi dalam melaksanakan kegiatan. Proses
pertanggungjawaban keuangan adalah hal yang sangat penting dalam suatu
organisasi. Untuk mendukung berjalannya kegiatan dalam organisasi dengan
baik perlu laporan keuangan yang akuntabel dan berkualitas. Untuk
mendapatkan laporan keuangan yang berkualitas dibutuhkan kerja sama tim
yang solid karena pelaksana kegiatan adalah pemegang program.
3) Data dan Informasi
Untuk mengambil suatu kebijakan diperlukan data & informasi yang
akurat. Proses pengumpulan data dilakukan oleh pemegang program,
selanjutnya data diolah dan dilaporkan secara rutin kepada Dinas Kesehatan
2.2 Tata Usaha

2.2.1 Tugas Pokok

Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi pelaksanaan urusan umum,


kepegawaian, keuangan, administratif data dan pelaporan.

2.2.2 Fungsi Tata Usaha

a) Pelaksanaan pengelolaan urusan umum, surat menyurat, perlengkapan.


b) Pelaksanaan pengelolaan administrasi dan manajemen keuangan.
c) Pelaksanaan pengelolaan administrasi urusan kepegawaian.
d) Pelaksanaan penyampaian informasi kepada masyarakat.
e) Pembinaan. Pelayanan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugs dan fungsi.
f) Bimbingan dan pelaksanaan terhadap bawahannya.
g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan berdasarkan
Peraturan Perundangan-Undangan yang berlaku.

2.2.3 Uraian tugas Tata Usaha

a) Menyusun rencana kegiatan urusan tata usaha berdasarkan data program


Puskesmas.
b) Membagi tugas kepada staf agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan.
c) Mengkoordinasikan para staf dalam menyusun program kerja Puskesmas
agar terjalin kerjasama yang baik.
d) Memberi petunjuk kepada staf agar tercapai keserasian dan kebenaan dalam
bekerja.
e) Mengkoordinasikan berbagai kegiatan administratif dan manajemen di
Puskesmas untuk mendukung Kepala Puskesmas menjalani tugas dan
fungsi mengelola Puskesmas.
f) Mengarsifkan surat masuk dan surat keluar.
g) Melakukan evaluasi hasil kegiatan urusan tata usaha secara keseluruhan.
h) Menyediakan dan menyimpan data umum Puskesmas serta data kesehatan
yang di perlukan untuk keperntingan semua pihak yang membutuhkan.
i) Melaksanakan Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat,
hubungan masyarakat dan urusan umum, perencanaan serta pencatatan dan
pelaporan.

2.2.4 Wewenang Tata Usaha

a) Memberikan saran dan pertimbangan kepda atasan yang berkaitan dengan


kegiatan di unit Tata Usaha.
b) Mengususlkan anggaran yang berkaitan dengan kegiatan ketata usahaan.
c) Menggunakan fasilitas sarana atau peralatan dilingkungan Puskesmas
untuk pelaksanaan tugas.
d) Melakukan koordinasi antar bidang dan lintas program.
e) Memberi pengaraha, peetunjuk dan bimbingan kepada staf pelaksana
dalam pelaksanaan tugas dilingkungan Puskesmas.
f) Menolak permintaan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan yang tidak
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

2.2.5 Tanggung Jawab Tata Usaha

a) Kelancaran pelaksanaa tugas di bagian Tata Usaha.


b) Terciptanya hubungan kerja yang harmonis di lingan kerja.
c) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang baik.
d) Menyediakan data dan informasi masalah yang terkait dengan tugasnya.
e) Terpeliharannya sarana atau peralatan kerja untuk pelaksanaan tugas yang
ada dilingkungan Puskesmas.
f) Terselenggarakannya keselamatan dan kerahasiaan dokumen penting yang
ada di Puskesmas

2.3 Akreditasi Puskesmas

2.3.1 Dasar Hukum

Akreditasi puskesmas dibuat berdasarkan dasar hukum yang telah ada


sebelumnya guna memperkuat landasan hukum akreditasi puskesmas. Beberapa
dasar hukum yang digunakan dalam pembuatan akreditasi puskesmas yaitu:
a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman,
bermutu serta merata dan non diskriminatif.
b) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran, Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi
dalam melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggarakan kendali mutu.
c) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193; Pelayanan kesehatan kepada
Peserta Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan,
berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,
kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.
d) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 pasal 43. Dalam rangka
menjamin kendali mutu dan biaya, Menteri bertanggung jawab
untuk; Penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment),
pertimbangan klinis (clinical advisory) dan manfaat jaminan
kesehatan, perhitungan standar tarif, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pelayanan jaminan kesehatan.
e) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 pasal 39 ayat 1
yang berbunyi bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan,
Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga)
tahun sekali.

2.3.2. Pengertian Akreditasi Puskesmas

Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan yang diberikan oleh

lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh

Menteri setelah memenuhi standar Akreditasi (PMK No.46 Tahun

2015).

Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama merupakan


upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan yang dilakukan melalui

membangun sistem manajemen mutu, penyelenggaraan upaya kesehatan

masyarakat, dan sistem pelayanan klinis untuk memenuhi standar

akreditasi yang ditetapkan


peraturan perundangan serta pedoman yang berlaku (Kementerian Kesehatan

RI, 2014). Akreditasi bertujuan menilai sistem mutu dan sistem pelayanan di

Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama lainnya, tetapi

juga bertujuan untuk membina fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dalam

upaya berkelanjutan untuk memperbaiki sistem pelayanan dan kinerja yang

berfokus pada kebutuhan masyarakat, keselamatan, dan manajemen risiko.

2.3.3Tujuan Akreditasi Puskesmas

Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan

peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan

terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem

penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen

risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat

akreditasi (PMK No.46 Tahun 2015).

2.3.4 Manfaat Akreditasi Puskesmas

Akreditasi puskesmas memiliki beberapa manfaat, antara lain :

a. Memberikan keunggulan kompetitif.

b. Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas

pelayanan kesehatan.

c. Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer

kepada pasien dan masyarakat.

d. Meningkatkan pendidikan pada staf fasilitas pelayanan kesehatan

primer untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat

e. Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien

baik di puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan primer


lainnya, dan penyelenggaraan upaya puskesmas kepada

masyarakat.

f. Membangun dan meningkatkan kerja tim antarstaf fasilitas

pelayanan kesehatan primer.

g. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban

pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja.

h. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.

2.3.5 Proses Akreditasi Puskesmas

Dalam proses pelaksanaan Akreditasi Puskesmas menilai tiga kelompok

pelayanan yang diselenggarakan di Puskesmas, yaitu kelompok Administrasi dan

Manajemen (diuraikan dalam Bab I, II, dan III), kelompok Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat (UKBM) (diuraikan dalam Bab IV, V, dan VI) dan kelompok Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP) (diuraikan dalam bab VII, VIII, dan IX). Masing-

masing BAB terdiri dari kriteria-kriteria, dan dalam kriteria-kriteria tersebut

terdapat Elemen Penilaian (EP). Secara keseluruhan terdapat 768 EP yang

dipersyaratkan untuk dipenuhi sebagai instrument dalam penilaian Akreditasi

Puskesmas.

Kandungan elemen dalam setiap BAB adalah sebagai berikut :

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP

Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 90 EP

Bab III. Peningkatan Mutu Puskemsas (PMP) dengan 32 EP

Bab IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS) dengan 53 EP

Bab V Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP) dengan 101

EP

Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDG’s (SKM) dengan 55 EP

Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
\Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 170 EP

Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) dengan 57 EP

2.3.5 Cara Penilaian


Tiap pembuktian pada elemen diberikan nilai:
 0 = jika belum ada sama sekali atau baru sebahagian kecil ada ( 0%
– 24 %)
 5 = jika sebagian besar sudah dilaksanakan (25 – 79 %)
 10 = jika sudah dilaksanakan (80 – 100 %)

Angka pencapaian tiap elemen = penjumlahan skor dari tiap-tiap


pembuktian.
Nilai pencapaian tiap elemen penilaian = angka pencapaian tiap elemen
dibagi dengan jumlah pembuktian untuk tiap elemen penilaian.

Skor total untuk tiap kriteria :


Jumlah skor semua elemen pada tiap kriteria x 100 %
Jumlah elemen pada tiap kriteria x 10

Skor total untuk tiap bab :


Jumlah skor semua elemen pada tiap bab x 100 %
Jumlah elemen pada tiap bab x 10

2.3.6 Keputusan Akreditasi Puskesmas


1. Tidak Terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III kurang dari
75 % dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX kurang dari 20 %.
2. Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III ≥ 75 %,
dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX ≥ 20 %.
3. Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V ≥ 75
%, Bab VI, VII, VIII, IX ≥ 20 %.
4. Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII
≥ 75 %, Bab VIII, IX ≥ 20 %.
5. Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai semua Bab ≥ 75 %.
2.4 Standar Administrasi Manajemen Puskesmas
2.4.1 Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
a) standar
Analisis kebutuhan analisis kebutuhan masyarakat dan
perencanaan puskesmas kebutuhan masyarakat akan pelayanan.
Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam upaya puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan pelayanan diidentifikasi
dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
b) Kriteria
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan
bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk mengidentifikasi dan
merespons kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan
Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan.

c) Pokok Pikiran:

 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat


pertama yang menyediakan pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu perlu ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang
disediakan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat
melalui proses pemberdayaan masyarakat.
 Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan
pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, sektor terkait, dan
kegiatan survei mawas diri, serta memperhatikan data
surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan
komunitas (community health analysis) sebagai bahan
penyusunan rencana Puskesmas.
 Rencana Puskesmas dituangkan dalam bentuk rencana lima
tahunan dan rencana tahunan berupa Rencana Usulan
Kegiatan untuk anggaran tahun berikut dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan untuk anggaran tahun berjalan, yang
diuraikan lebih lanjut dalam rencana kegiatan bulanan, baik
untuk kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
 Dalam penyusunan rencana usulan kegiatan memperhatikan
siklus perencanaan yang ada di daerah melalui mekanisme
musrenbang desa, kecamatan, kabupaten, dengan
memperhatikan potensi daerah masing-masing dan waktu
pelaksanaan musrenbang.
 Bagi Puskesmas yang ditetapkan sebagai PPK-BLUD harus
menyusun rencana strategi bisnis dan rencana bisnis
anggaran, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
tentang PPK- BLUD.

d) Elemen Penilaian:
 Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan
prioritas.
 Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal
pelayanan.
 Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
 Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang
dikumpulkan melalui survei atau kegiatan lainnya.
 Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis
kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan
sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative.
 Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab, dan Pelaksana
Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan
masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok
Puskesmas.
3.1.2 Akses dan Pelaksanaan Kegiatan

a) Standar

Strategi perbaikan yang berkesinambungan diterapkan agar


penyelenggaraan pelayanan tepat waktu, dilakukan secara profesional
dan memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, serta tujuan
Puskesmas.

b) Kriteria

Jenis-jenis pelayanan Puskesmas memenuhi kebutuhan dan


harapan pengguna pelayanan dan masyarakat.
c) Pokok Pikiran
Puskesmas sebagai fasiltas kesehatan tingkat pertama
wajib menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan
Peraturan Perundangan yang berlaku dan pedoman dari
Kementerian Kesehatan dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan
perlu diketahui dan dimanfaatkan secara optimal oleh
masyarakat, sebagai wujud pemenuhan akses masyarakat
terhadap pelayanan yang dibutuhkan.
d) Elemen Penilaian
Ditetapkan jenis-jenis pelayanan sesuai dengan Peraturan
Perundangan dan Pedoman dari Kementerian Kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
 Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis pelayanan yang
disediakan oleh Puskesmas dan memanfaatkan jenis-jenis
pelayanan tersebut.

3.1.3 Evaluasi
a) Standar
Dilakukan terhadap efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pelayanan, apakah sesuai dengan rencana dan dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan.
b) Kriteria
Kinerja Puskesmas dan strategi pelayanan dan
penyelenggaraan Upaya Puskesmas dianalisis sebagai bahan
untuk perbaikan. Hasil evaluasi dibahas dan ditindak lanjuti.
c) Pokok Pikiran

 Evaluasi terhadap kinerja dilakukan dengan


menggunakan indikator yang jelas sebagai dasar
perbaikan penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan
pada periode berikutnya.

 Indikator penilaian untuk tiap jenis pelayanan dan


Upaya/Kegiatan Puskesmas perlu disusun, dimonitor dan
dianalisis secara periodik sebagai bahan untuk perbaikan.

 Indikator-indikator tersebut meliputi indikator-indikator


UKM dan indikator-indikator UKP. Dalam menyusun
indikator-indikator tersebut harus mengacu pada
indikator-indikator yang ada pada Standar Pelayanan
Minimal Kabupaten, Kebijakan/Pedoman dari
Kementerian Kesehatan, Kebijakan/Pedoman dari Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kebijakan/Pedoman dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.

d) Elemen Penilaian
 Ada mekanisme untuk melakukan penilaian kinerja yang
dilaukan oleh pimpinan Puskesmas dan penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas.
 Penilaian kinerja difokuskan untuk meningkatkan kinerja
pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
 Ada indikator yang jelas untuk melakukan penilaian kinerja
Puskesmas.
 Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan cakupan Upaya
Puskesmas untuk mencapai indikator dalam mengukur
kinerja Puskesmas sesuai dengan target yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
 Monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan secara periodik
untuk mengetahui kemajuan dan hasil pelaksanaan
penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai