Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN

PELAKSANAAN KEGIATAN
DELEGASI PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
DALAM RANGKA MENGIKUTI
“TEACHERS CAPACITY DEVELOPMENT EDUCATION PROGRAM
ON COMMITMENT AND VOCATIONAL SKILLS”
DI BUSAN, KOREA SELATAN
28 JULI – 24 AGUSTUS 2019

ANGGOTA KELOMPOK:

Sukarti,S.Pd,M.Pd
Arin Yudiana, S.Pd.M.Pd
Ririn Fatayati, S.Pd.M.Pd
Ainul Hadi, S.Pd.
Drs.Qomarun Nujum, S.Pd.

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat taufik dan hidayahNya
karena hanya dengan limpahan rahmat dan perkenanNya, maka laporan kegiatan
Delegasi Pendidikan Kota Surabaya Dalam Teachers Capacity Development
Education Program On Commitment and Vocational Skill di Busan, dari tanggal
28 Juli 2019 – 24 Agustus 2019 Republik Korea dapat kami selesaikan.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
Yth. Ibu wali Kota Surabaya DR. (H.C) Ir. Tri Rismaharini, M.T yang
memberikan kesempatan setinggi – tingginya kepada perwakilan guru Surabaya
untuk belajar ke Busan Korea Selatan.
Tujuan dan manfaat dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan
informasi lebih dekat mengenai pelaksanaan kegiatan kami yang telah
dilaksanakan pada sekolah-sekolah di Busan Korea Selatan, serta sebagai bentuk
pertanggungjawaban kami yang telah ditugaskan pada kegiatan Teachers
Capacity Development Education Program On Commitment and Vocational Skill
Pelaksanaan kegiatan Teachers Capacity Development Education
Program On Commitment and Vocational Skill meliputi kegiatan perkuliahan
untuk memperoleh informasi terkait pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup
dan melakukan kunjungan pada sekolah-sekolah di Republik Korea khususnya di
Kota Busan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan laporan ini
masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari sempurna krn keterbatasan
kemampuan kami selaku peserta delegasi Pendidikan Kota Surabaya. Untuk itu
kami megharapkan masukan dan saran demi kesempurnaan laporan ini.

Surabaya, Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Sampul depan (cover) ....................................................................... -


Kata Pengantar ....................................................................... i
Daftar Isi ....................................................................... ii
Bab I .......................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Dasar Pelaksanaan ............................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Laporan
1. Tujuan ........................................................... 6
2. Manfaat ........................................................... 6
D. Anggaran kegiatan ........................................................... 6
E. Daftar Peserta ........................................................... 7
F. Daftar kegiatan ........................................................... 7
Bab II ........................................................... 8
Pengembangan Program Management Pendidikan dan
Kecakapan Vokasional Di Busan-Korea Selatan . ....................... 8
A. Pengembangan program management pendidikan di Busan
Korea Selatan ...................................................................... 12
B. Pengembangan pendidikan kecakapan vokasional di Busan
Korea Selatan ....................................................................... 16
1. Pendidikan SMART ........................................................... 18
a. Nearpod ....................................................................... 19
b. Socratif ....................................................................... 20
c. Kahoot ....................................................................... 22
d. Augmented Reality (AR) ................................................... 24
2. Pembelajaran Inovatif ......................................................... 25
a. Pendidikan gabungan : STEAM (Inovatif dan
Kreativitas) ........................................................... 25
b. Sistem Semester Bebas (Free Learning Semester) ......... 35
c. Pelaksanaan Klub Sekolah / After School Club ........... 36

ii
Bab III ................................................................................... 41
Penutup ................................................................................... 41
A. Kesimpulan ........................................................... 41
B. Saran ........................................................... 41
Lampiran .......................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah lama dilakukan.
Berbagai inovasi dan program pendidikan telah mengalami perubahan, antara lain
penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar dan buku referensi lainnya,
pelatihan dan peningkatan manajemen pendidikan.
Berbagai indikator menunjukkan bahwa mutu pendidikan masih belum
meningkat secara signifikan. Pada kenyataannya di dunia usaha muncul keluhan
bahwa lulusan yang memasuki dunia kerja belum memiliki kesiapan kerja yang
baik. Ketimpangan juga terjadi di SMP merasa bekal lulusan SD kurang baik
untuk memasuki SMP. Di SMA merasa bekal lulusa SMP tidak siap mengikuti
pembelajara di SMA. Di Perguruan Tinggi merasa bekal lulusan SMA belum
cukup mengikuti perkuliahan, salah satu penyebab utamanya adalah mereka
belum memiliki bekal kompetensi diri untuk memasuki dunia kerja.
Pembelajaran di sekolah cenderung teoritis dan kurang terkait langsung
dengan lingkungan dimana anak berada, akibatnya peserta didik tidak mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah guna memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan seakan menghilangkan peserta
didik dari lingkungannya, sehingga menjadi asing di masyarakat dan merasa
menjadi tidak bermakna.
Sejalan dengan ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/ tentang Visi
Indonesia tahun 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius,
manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahterah, maju, mandiri, serta baik dan
bersih dalam penyelenggaraan negara untuk mengukur tingkat keberhasilan
perwujudan misi Indonesia 2020 dipergunakan indikator, antara lain:
1. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga mampu
bersaing dalam era globalisasi.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan sehingga menghasilkan tenaga yang
kompeten sesuai dengan standar nasional dan internasional.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “1
3. Menguatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi serta
pembudayaannya dalam masyarakat.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, sejak tahun 2002, Direktorat
Pendidikan Lanjutan Pertama menetapkan program pendidikan kecakapan hidup
(life skills) sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Program tersebut menitik beratkan pada pedidikan keterampilan yang berorientasi
kerja (Vocational), melalui program ini peserta didik diharapkan memiliki
wawasan, persepsi, apresiasi, yang positif terhadap kehidupan sehari-hari, etos
kerja yang produktif dan berkembang, serta individu yang dapat menentukan
bidang keterampilan yang relevan di kemudian hari. Dengan demikian pendidikan
dikembalikan pada prinsip dasarnya, yaitu upaya memanusiakan manusia,
pendidikan harus dapat mengembangkan potensi dengan harapan dapat berani
menghadapi problem yang dialaminya tanpa tertekan dan membekali peserta didik
dengan kecakapan hidup dalam kehidupan.
Kerjasama Sister City Kota Surabaya dengan Kota Busan sesuai konsep
para diplomat yang menyatakan bahwa hubungan luar negeri dilakukan oleh
entitas sub state (pemerintah daerah) mempunyai kepentingan yaitu untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Surabaya di era globalisasi
ini, banyak peluang dan kesempatan yang ditawarkan di tengah sengitnya
persaingan global, hal tersebut tergantung dari bagaimana setiap individu,
kelompok, pemerintah dan masyarakat pada umumnya, berupaya untuk
memanfaatkan peluang dan meraih kesempatan tersebut.
Peluang maupun kesempatan untuk mewujudkan pembangunan yang baik di
wilayahnya terbuka lebar, banyak cara yang dapat ditempuh. Khususnya bagi
pemerintah di daerah, dengan adanya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah
semakin membukakan peluang dan kesempatan untuk mewujudkan pembangunan
yang lebih baik di dalam wilayahnya. Sebab dengan adanya kewenangan untuk
mengelola rumah tangganya sendiri (otonomi), tentunya pemerintah daerah
memilik ruang gerak yang lebih luas untuk menenukan kebijakannya sendiri.
Terlebih lagi dengan terbukanya kesempatan bagi daerah untuk dapat
menjalin hubungan luar negeri. Hal ini merupakan peluang sekaligus kesempatan
besar bagi daerah untuk mengembangkan dirinya. Sebab di era globalisasi ini,

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “2
seperti yang diungkapkan oleh Thomas L.Friedman sebagai “The world is flat‟,
dimana masyarakat dunia seolah berada pada bidang datar yang sama, dan bukan
lagi pada bulatan yang sama, sehingga semua menjadi tampak transparan tanpa
ada yang bisa bersembunyi lagi, apalagi mengisolasi diri dari pergaulan
internasional.
Tidak dapat dibayangkan apabila di dunia saat ini yang telah berada di era
keterbukaan dan kompetisi, namun masih ada pemerintah daerah yang belum
menjalin hubungan kerjasama dengan luar negeri. Di era trend global ini, daerah
dituntut untuk melakukan outward looking dan bukan lagi inward looking, sebab
dengan begitu, daya saing, kapasitas dan kualitas daerah dapat ditingkatkan
karena menjalin hubungan atau kerjasama dengan daerah dari negara lain tentunya
akan berbeda dengan daerah dari dalam wilayah negara sendiri sebab akan banyak
hal-hal baru yang dapat diserap dan dipelajari. Terlebih lagi bagi pembangunan
daerah, kerjasama dengan pihak luar negeri dapat membantu daerah untuk
memenuhi berbagai kepentingan dan kebutuhannya dimana hal tersebut tidak
melulu dapat dipenuhi di dalam wilayah atau di dalam negaranya sendiri.
Surabaya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia yang menjadi pusat
berbagai aktivitas masyarakat mulai dari aktivitas ekonomi, sosial, budaya dan
aktivitas lainnya, Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya untuk
mengoptimalkan pembangunan di wilayahnya. Keinginan untuk membangun Kota
Surabaya menjadi kota yang lebih maju, modern dan memiliki daya saing baik
dalam lingkup nasional maupun internasional terus diupayakan oleh pemerintah
setempat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Surabaya menyadari
betul elemen apa yang menjadi fokus utama.
Pembangunan merupakan suatu proses yang didalamnya mencakup
keseluruhan aspek kehidupan masyarakat mulai dari aspek sosial, ekonomi, politik
dan budaya, dengan tujuan untuk mewujudkan serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan. Dalam melakukan pembangunan tersebut, suatu
bangsa atau suatu daerah memerlukan elemen atau aset pokok (resources), elemen
atau aset tersebut yaitu sumber daya manusia dan sumber daya alam. Kedua hal
ini sangatlah menentukan keberhasilan dari sebuah pembangunan sebab
merupakan modal utama yang mendorong pembangunan itu sendiri. Terlebih lagi

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “3
sumber daya manusia, walaupun suatu bangsa atau daerah memiliki sumber daya
alam yang melimpah namun bila tidak didukung oleh kualitas sumber daya
manusia yang baik, maka sama saja hal tersebut tidak memberikan banyak
manfaat.
Kualitas sumber daya manusia menyangkut kemampuan atau mutu serta
potensi yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Dengan adanya kualitas sumber daya
manusia yang baik, maka pembangunan dapat lebih efektif dan efisien karena
dikelola serta didukung oleh orang-orang yang berwawasan serta terampil dimana
dalam hal ini dimaksudkan bahwa orang-orang tersebut atau masyarakat tersebut
mampu untuk mengikuti berbagai perubahan dan menyesuaikan diri dari berbagai
kemajuan yang ada di dalam perkembangan zaman. Sehingga mereka dapat
mengejar ketertinggalan dan mampu menghadapi serta mengelola berbagai
permasalahan yang ada di masa ini maupun di masa depan yang pada akhirnya
ditujukan untuk dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat secara
keseluruhan.
Begitu pentingnya keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas
disadari betul oleh Pemerintah Kota Surabaya. Untuk membangun sebuah kota
yang maju, modern serta memiliki daya saing di tengah derasnya arus globalisasi
tidaklah mungkin terwujud tanpa diawali dan ditopang oleh keberadaan sumber
daya manusia yang berkualitas. Bahkan hal tersebut tergambar jelas dari visi misi
Kota Surabaya yaitu “membangun kehidupan kota yang lebih cerdas melalui
peningkatan kualitas sumber daya manusia…”.
Dengan melihat pada visi misi yang dimiliki oleh Kota Surabaya tersebut,
tergambar jelas bahwa Pemerintah Kota Surabaya cukup serius dalam upaya
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayahnya. Banyak upaya
yang kemudian dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk fokus pada
pembenahan kualitas sumber daya manusia tersebut, dan salah satu diantaranya
adalah melalui kerjasama Sister City yang terbentuk antara Pemerintah Kota
Surabaya dan Pemerintah Kota Busan di Korea Selatan.
Melalui kerjasama Sister City dengan Kota Busan, kepentingan Pemerintah
Kota Surabaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayahnya
berupaya untuk dicapai. Dalam kerjasama Sister City tersebut, kepentingan untuk

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “4
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayahnya adalah melalui sektor
pendidikan. Dibidiknya sektor pendidikan dalam kerjasama tersebut sebab
berbicara soal kualitas sumber daya manusia tentunya akan sangat berkaitan erat
dan mengarah pada kualitas intelektual/pendidikan itu sendiri.

B. Dasar Pelaksanaan
1. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Surat undangan dari Dong-EUI University, Invitation Letter, Busan Korea
tanggal 10 Juli 2019.
3. Surat Rekomendasi Permohonan Ijin Ke Korea dari Gubernur melalui
Sekreatriat Daerah Pemerintah Propinsi Jawa Timur, No.
090/14179/033.4/2019. Tanggal 12 Juli 2019.
4. Surat Rekomendasi permohonan izin ke Luar negeri kementrian dalam
negeri Republik Indonesia sekretaris jenderal Nomor 099/6593/SJ Sekre u.p
kepala Biro KTLN. Tanggal 17 Juli 2019.
5. Surat Persetujuan dari Sekretaris Kementrian Sekretariat Negara izin ke Luar
Negeri Nomor : B-00016202/Kemensetneg/Set/KTLN/LN.01.01/ 07/2019
tanggal 23 Juli 2019.
6. Surat Perintah Walikota Surabaya Nomor : 800/7363/436.2.3/2019. Tanggal
26 Juli 2019.

C. Tujuan dan Manfaat Laporan


1. Tujuan Laporan
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah memberikan gambaran tentang :
a. Pengembangan program managemen pendidikan di Busan Korea Selatan
b. Pengembangan program pendidikan vokasional di Busan Korea Selatan
2. Manfaat Laporan
a. Bagi Pemerintah Kota Surabaya dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
1) Sebagai bahan kajian dalam menentukan kebijakan lebih lanjut terkait
implementasi program managemen pendidikan kecakapan vokasional pada
jenjang SMP.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “5
2) Memberi kontribusi terhadap dunia pendidikan di Kota Surabaya dalam
pengelolaan pendidikan yang berorientasi kecakapan vokasional di SMP.
b. Bagi Sekolah
Sebagai bahan evaluasi dan tolak ukur tentang proses dan strategi
pelaksanaan yang efektif untuk melaksanakanan pendidikan kecakapan
vokasional.
c. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan kajian tentang pentingnya peran serta masyarakat dalam
mendukung keberhasilan program pendidikan kecakapan hidup.

D. Anggaran Kegiatan
Pengiriman delegasi guru Pemerintah Kota Surabaya untuk mengikuti
kegiatan pelatihan “Teacher Capacity Development Education Program on
Commitment Management and Vocational Skills” ke Dong-Eui University Busan,
Korea Selatan seluruhnya dibiayai oleh APBD Kota Surabaya Tahun Anggaran
2019 pada Bagian Administrasi Kerjasama.

E. Daftar Peserta
Daftar Peserta kelompok“Teachers Capacity Development Education
Program on Commitment Management and Vocational Skills”
Tabel 1.1 Daftar Peserta Delegasi Pendidikan
NO NAMA NIP SEKOLAH
1 SUKARTI, S.Pd.M.Pd 197211102008012007 SMPN53 SURABAYA
2 AINUL HADI, S.Pd 196909212008011009 SMPN 14 SURABAYA
3 ARIN YUDIANA,S.Pd.M.Pd 197411102000032004 SMPN 56 SURABAYA
4 Drs.QOMARUN NUJUM 196705182007011016 SMPN 20 SURABAYA
5 RIRIN FATAYATI, S.Pd.M.Pd 197104302008012007 SMPN 18 SURABAYA

F. Jadwal Kegiatan
Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Delegasi Pendidikan
No Tanggal Waktu Kegiatan
1. Minggu, 18:45 Penerbangan:Surabaya-Jakarta
28-07-2019 20:15 Tiba di Jakarta
2. Senin 00:05 Penerbangan:Jakata -Hongkong
29-07-2019 06:00 Tiba di Hongkong
12:35 Penerbangan:Hongkonh-Busan
17:05 Tiba di Busan
13:00-15:50 Upacara Pembukaan
“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “6
3. Selasa 10:00-15:50 Mengunjungi Masjid dan free time
30-07-2019
4. Rabu 10:00-11:50 Pemahaman Kurikulum Nasional Korea
31-07-2019 12:00-13:00 Makan siang
13:00-13:13:50 Pelaksanaan Kurikulum pendidikan untuk
masa yang akan datang
5. Kamis 10:00-11:50 Kebijakan pendidikan kota Busan
01-08-2019 12:00-13:00 Makan siang
13:00-15:50 Diskusi kebijakan dan workshop
6. Jumat 10:00-11.50 Ilmu Pendidikan Sofware
02-08-2019 12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Pendidikan Kooding Algoritma
7. Sabtu 10:00-11:50 Pendidikan SMART
03-08-2019 12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Status Pendidikan SMART
8. Senin 10:00-11:50 Penilaian yang mendukung siswa berlatih
05-08-2019 dan berkembang
12:00-13.00 Makan Siang
13:00-15:50 Filed Trip SMA Sains
9. Selasa 10:00-11:50 Meningkatkan literasi siswa
06-08-2019 12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Kurikulum SMP dan sistem semester bebas
10. Rabu 10:00-11:50 Pemahaman tentang perilaku bermasalah
07-08-2019 siswa SMP
12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Kunjungan ke Museum Maritim
11. Kamis 10:00-11:50 Pemahaman pencegahan kekerasan
08-08-2019 disekolah
12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Contoh pengelolaan ekstrakurikuler
12. Jumat 10:00-11:50 Gabungan pendidikan bakat/STEAM
09-08-2019 12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Pendidikan dan ilmu saraf
13. Sabtu 10:00-11:50 Contoh konseling karier dan lanjut sekolah
10-08-2019 12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Pengenalan We Class
14. Senin 10:00-11:50 Penggunaan sistim informasi administrasi
12-08-2019 pendidikan
12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Kebijakan pendidikan anak berbakat Sains
15. Selasa 10:00-11:50 Pendidikan Perpustakaan sekolah
13-08-2019 12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Ramah tamah
16 Rabu 10:00-15:50 Pengenalan budaya/Tour Seul
14-08-2019
17 Kamis 10:00-15:50 Bebas
15-08-2019
18. Jumat 10:00-11:50 Korean Wave terkini dan mendatang
16-08-2019 12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Perubahan paradigma pendidikan Revolusi
Indistri 4
19. Sabtu 10:00-15:50 Pengenalan budaya:Busan-Indinesia Centre
17-08-2019
20. Senin 10:00-11:50 Sejarah Korea
19-09-2019 12:00-13:00 Makan Siang

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “7
13:00-15:50 Flip Learning dan statusnya
21. Selasa 10:00-15:50 Pengenalan budaya tradisional Busan
20-08-2019
22. Rabu 10:00-11:50 Filed Trip:SMP DONG SIN
21-08-2019 12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Pengenalan budaya ke Museum Sains Busan
23. Kamis 10:00-11:50 Filed Trip :SMP Internasional
22-08-2019
12:00-13:00 Makan Siang
13:00-15:50 Penutupan
24. Jumat 10:00-11:50 Pengisian survey
23-08-2019 12:00-13:00 Makan Siang,persiapan kembali ke Suabaya
25 Sabtu 17;40 Penerbangan Hongkong-Busan
24-08-2019 20:05 Tiba di Hongkong
26. Minggu 00:20 Penerbangan Hongkong-Jakarta
25-08-2019 07:25 Penerbangan Jakarta-Surabaya
08:55 Tiba di Surabaya

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “8
BAB II
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN PROGRAM MANAGEMENT PENDIDIKAN DAN
KECAKAPAN VOKASIONAL DI BUSAN-KOREA SELATAN

Pendidikan merupakan kunci utama untuk memberikan dan menambahkan


pengetahuan, wawasan serta skill (keterampilan) bagi setiap individu di dalam
masyarakat, sehingga mutu, kemampuan atau kualitas setiap individu dapat
dikembangkan dan ditingkatkan. Dengan berkembangnya dan meningkatnya
pengetahuan, wawasan dan keterampilan masyarakat, diharapkan masyarakat
tersebut akan mampu untuk mengikuti dinamika perkembangan zaman serta
mampu untuk menjawab berbagai tantangan yang hadir didalamnya.
Disamping itu pendidikan juga merupakan pondasi utama dalam
membentuk watak atau character building dalam suatu masyarakat, seperti
kedisiplinan, kemandirian, rasa tanggung jawab, dan sebagainya. Watak atau
karakter merupakan cara orang untuk berfikir, merasakan dan berperilaku. Melalui
pendidikanlah, watak atau character building itu dapat dibentuk sehingga perilaku
masyarakat dapat dibina dan diarahkan untuk dapat bertindak dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai positif yang dimiliki. Maka dapat dikatakan bahwa
pendidikan merupakan syarat atau jalan utama untuk meningkatan kualitas sumber
daya manusia. Sedangkan peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah
merupakan akhir atau tujuan dari pendidikan dimana kedua hal tersebut
merupakan komponen penting untuk mendukung pembangunan.
Seperti yang dikatakan oleh Nelson Mandela “No Country Can Really
develop Unless Its Citizen Are Educated.” Mengingat pentingnya peran
pendidikan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia, sehingga sektor
pendidikan ini dibidik oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai salah satu sektor
utama yang menjadi fokusnya dalam kerjasama Sister City dengan Pemerintah
Kota Busan.
A. Pengembangan Program Management Pendidikan Di Busan Korea
Selatan.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “9
Kota Busan merupakan salah satu kota yang memilki kualitas pendidikan
yang baik. Hal tersebut sangatlah beralasan mengingat bahwa Kota Busan
merupakan bagian dari negara Korea Selatan, dimana negara tersebut adalah
negara dengan sistem dan kualitas pendidikan yang sangat maju dan baik.
Kemajuan pendidikan di negeri ginseng tersebut tak dapat dipungkiri sebab
pengakuan dari dunia internasional pun telah banyak mengalir. Korea Selatan
menempati urutan teratas sebagai negara dengan sistem pendidikan global terbaik.
Sebanyak 65% penduduk Korea Selatan berusia 25-34 tahun mencapai pendidikan
tinggi (sarjana), sehingga negara ini disebut sebagai one of the highest educated
nations in the world oleh OECD (Organization 4 Pearson, Index Ranking 2014,
diakses dari http://thelearningcurve.pearson.com/index/index for Economic Co-
operation and Development). Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi
mengagumkan dalam sektor pendidikan di negeri ginseng tersebut.
Kemajuan pendidikan di Korea Selatan serta kepentingan Pemerintah Kota
Surabaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayahnya
melalui sektor pendidikan dalam kerjasama Sister City dengan Kota Busan
ditegaskan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, “Korea Selatan merupakan
negara yang paling pas dijadikan kiblat untuk belajar tentang kemajuan sektor
pendidikan. Itu karena meskipun telah maju di segala bidang, Korea Selatan tetap
melestarikan budaya lokal. Sehingga manusianya tidak menjadi seperti robot yang
didikte oleh kemajuan teknologi. Harus diakui, bahwa Busan memang lebih maju
daripada Kota Pahlawan.
Dalam kegiatan belajar-mengajarnya, para siswa sudah dikenalkan dengan
pemanfaatan teknologi informasi sejak usia dini. Tak heran jika Korea Selatan
kini menjelma menjadi raksasa produsen alat-alat elektronik terkemuka di dunia.
Di samping itu, konsep pembelajaran di sekolah-sekolah di negeri ginseng ini
sudah mengarah pada dunia usaha. Jadi, para pelajar di Korea Selatan sudah akrab
dengan iklim wirausaha sejak masih mengenyam pelajaran di bangku sekolah.
Dengan demikian, ketika lulus mereka semua sudah siap. Hal itulah yang ingin
kami terapkan secara optimal di Surabaya. Dengan kualitas SDM yang mumpuni,
kami yakin bisa bersaing dengan negara-negara lain. Hanya itu cara bagi bangsa
ini bisa maju dan lebih baik.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “10
Kerjasama di bidang pendidikan dengan Kota Busan memiliki banyak
keuntungan, banyak hal yang bisa diserap dan dipelajari dari kota Busan dan
Korea Selatan pada umumnya. Jika menilik kembali pada sejarah Korea Selatan,
pasca Perang Dunia ke II dan tidak lama berselang terjadi Perang Korea yang
memisahkan Korea menjadi Korea Selatan dan Korea Utara membuat negara
tersebut hancur. Namun hanya dalam waktu beberapa puluh tahun negara tersebut
bangkit dengan cepat bahkan kini menjadi salah satu dari tiga kekuatan besar
Asia.
Kebangkitan dan transformasi Korea Selatan yang begitu cepat sebagai
sebuah negara maju tidak terlepas dari peran penting pendidikan. Keseriusan
pemerintah dalam mendukung kemajuan di sektor pendidikan telah memberikan
dampak yang begitu nyata bagi pembangunan negaranya. Mereka bahkan menjadi
produsen raksasa berbagai alat eletronik terkemuka dunia, hal ini disebabkan
karena mereka menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana
hal tersebut berkaitan, berawal dan bermula dari pendidikan. Tidak hanya itu,
character building masyarakat Busan atau masyarakat Korea Selatan secara
umum, seperti kedisiplinan, ketepatan waktu, leadership dan kejujuran sangat
bagus ditanamkan dan juga diterapkan sejak dini.
Hal tersebut juga terbentuk dan bermula dari pendidikan, dimana nilai-nilai
positif yang dimiliki dalam masyarakat ditanamkan dalam proses belajar
mengajar. Sehingga watak masyarakatnya membentuk kebiasaan atau perilaku
sesuai dengan nilai yang dimiliki dan diterapkan pada segala aktivitas. Disini
berarti bahwa melalui kualitas pendidikan/edukasi yang baik, mampu mencetak
penerus bangsa yang berkualitas (sumber daya manusia yang berkualitas) baik
dari kemampuan maupun karakternya sehingga mampu berinovasi dan dapat
membawa kemajuan pada seluruh aspek kehidupan. Inilah yang betul-betul ingin
diadopsi oleh Kota Surabaya dari banyak kemajuan di Korea Selatan dan Busan.
Kota Busan yang bernama resmi Busan Metropolitan City merupakan kota
yang sangat maju dan mencerminkan sebuah kota modern sehingga sangat cocok
untuk dijadikan rujukan dalam membangun Kota Surabaya. Sarana prasarana,
infrastruktur, dan tata kota di Kota Busan sangatlah baik sehingga layak untuk
disebut sebagai kota modern kelas dunia.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “11
Terdapat banyak fasilitas publik yang disediakan oleh pemerintah untuk
kepentingan masyarakatnya dan tidak tanggung-tanggung keberadaan fasilitas
publik tersebut didukung oleh bangunan dan fasilitas yang modern. Penggunaan
teknologi canggih di Kota ini juga diterapkan hampir pada seluruh aspek
kehidupan masyarakatnya, baik itu pendidikan, transportasi, lalu lintas, sistem
keamanan masyarakat, hiburan, dan sebagainya. Bahkan dalam pengendalian
kota, di Busan terpasang ribuan CCTV untuk memantau kegiatan masyarakat
terutama dalam masalah kemanan dan ketertiban. Pengelolaan kota yang begitu
baik inilah yang ingin dipelajari oleh Pemerintah Kota Surabaya khususnya
bidang pengembangan program management pendidikan dan kecakapan
vokasional di Busan-Korea Selatan
Salah satu keputusan Dewan Nasional Republik Korea tahun 1948 adalah
menyusun undang-undang pendidikan. Sehubungan dengan hal ini, maka tujuan
pendidikan Korea Selatan adalah untuk menanamkan pada setiap orang rasa
Identitas Nasional dan penghargaan terhadap kedaulatan Nasional,
menyempurnakan kepribadian setiap warga negara, mengemban cita-cita
persaudaraan yang universal, mengembangkan kemampuan untuk hidup mandiri
dan berbuat untuk negara yang demokratis dan kemakmuran seluruh umat
manusia, dan menanamkan sifat patriotisme.
Secara umum sistem pendidikan di Korea Selatan terdiri dari empat
jenjang pendidikan formal yaitu :
1. Sekolah dasar, merupakan pendidikan wajib selama 6 tahun bagi anak usia 6
dan 11 tahun.
2. Sekolah Menengah Tingkat Pertama, kelanjutan SD bagi anak usia 12-14
tahun, selama 3 tahun pendidikan.
3. Sekolah Menengah Tingkat Atas, terdapat dua pilihan yaitu: umum dan
sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan meliputi pertanian, perdagangan,
perikanan dan teknik. Selain itu ada sekolah komprehensif yang merupakan
gabungan antara sekolah umum dan sekolah kejuruan, yang merupakan bekal
untuk melanjutkan ke akademik (yunior college) atau universitas (senior
college).

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “12
4. Pendidikan tinggi, perkembangan pendidikan tinggi di Korea Selatan sangat
pesat, ada 10 Universitas terbesar di Korea Selatan antara lain: Seoul National
University (SNU),KAIST (Korea Advanced Institute of Science and
Technology),Korea University, Yonsei University, Hanyang
University, Pusan National University, Ewha Womans University (khusus
untuk wanita),Pohang University Of Science And Technology (POSTECH),
Chung-Ang University, dan Sungkyunkwan University. Selain ke sepuluh
universitas diatas juga ada pendidikan tinggi swasta, yaitu Universitas Dong-
eui yang merupakan salah satu universitas swasta terkemuka di Busan, kota
metropolitan di pantai tenggara Korea Selatan. Universitas ini memiliki 10
fakultas dan 5 sekolah pascasarjana.
Sistem manajemen pendidikan di Korea Selatan bersifat gabungan antara
sentralistik dan desentralisasi, sifat kesentralistiknya hanya terbatas kepada
penyusunan panduan dan pedoman semata, sedangkan operasionalnya secara
penuh di serahkan kepada komite/dewan sekolah secara mandiri untuk mengkaji
proses pendidikan secara keseluruhan. Kekuasaan dan kewenangan dilimpahkan
kepada menteri pendidikan. Di daerah terdapat dewan pendidikan (board of
education). Pada setiap propinsi dan daerah khusus (Seoul dan Busan), masing-
masing dewan pendidikan terdiri dari tujuh orang anggota yang dipilih oleh
daerah otonom, lima orang dipilih dan dua orang lainnya merupakan jabatan yang
dipegang oleh walikota daerah khusus atau gubernur propinsi. Dewan pendidikan
diketuai oleh walikota atau gubernur.
Anggaran pendidikan Korea Selatan berasal dari anggaran Negara, dengan
total anggaran 18,9% dari Anggaran Negara. Pada tahun 1995 ada kebijakan wajib
belajar 9 tahun, sehingga porsi anggaran terbesar diperuntukan untuk ini, adapun
sumber biaya pendidikan, bersumber dari GNP untuk pendidikan, pajak
pendidikan, keuangan pendidikan daerah, dunia industri khusus bagi pendidikan
kejuruan.
Terdapat dua jenis pendidikan guru di Korea, yaitu tingkat akademik
(grade 13-14) untuk guru SD, dan pendidikan guru empat tahun untuk guru
sekolah menengah. Dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah untuk pendidikan
guru negeri. Kemudian guru mendapat sertifikat yaitu: sertifikat guru pra sekolah,

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “13
guru SD, dan guru sekolah menengah. Sertifikat ini diberikan oleh kepala sekolah
dengan kategori guru magang, guru biasa dua (yang telah diselesaikan onjob
training) dan lesensi bagi guru magang dikeluarkan bagi mereka yang telah lulus
ujian kualifikasi lulusan program empat tahun dalam bidang engineering,
perikanan, perdagangan, dan pertanian. Sedangkan untuk menjadi dosen yunior
college, harus berkualifikasi master (S2) dengan pengalaman dua tahun dan untuk
menjadi dosen di senior college harus berkualifikasi dokter (S3).
Reformasi kurikulum pendidikan di Korea Selatan, dilaksanakan sejak
tahun 1970-an dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan
pemanfaatan teknologi, adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima langkah
yaitu perencanaan pengajaran, diagnosis murid, membimbing siswa belajar
dengan berbagai program, test dan menilai hasil belajar. Berikut adalah sistem
pendidikan yang berlaku di Korea Selatan :
a. Waktu Belajar di sekolah selama 7 jam pelajaran untuk SD @ 40 menit, SMP
@ 45 menit dan SMA @ 50 menit perhari.
b. Mata pelajaran yang wajib diberikan hanya 5 meliputi Bahasa Korea, Bahasa
Inggris, Matematika, Sains dan Ilmu Sosial. Kelima mata pelajaran itu
berhubungan dengan pengetahuan yang kerap digunakan dalam ranah
akademisi di dunia.
c. Memiliki fasilitas internet yang lancar, Korea Selatan termasuk salah satu
negara dengan akses internet yang sangat kencang dengan kecepatan internet di
Korea Selatan itu hingga 10 Gbps artinya, untuk membuka sebuah laman
daring yang banyak fitur, di Korea hanya butuh hitungan kurang dari 5 detik.
d. Guru sangat dijunjung tinggi dan dihormati dan dianggap ada di posisi tertinggi
selayaknya orang suci.
e. Sekolah full sampai hari Sabtu, sistem pendidikan di Korea Selatan
mewajibkan siswa untuk belajar di sekolah hingga hari Sabtu full dari pagi
hingga sore.
f. Siswa wajib mengikuti bimbingan belajar.
g. Fasilitas pendidikan sangat lengkap.
Sebagai negara dengan kualitas pendidikan yang tinggi, Korea Selatan
memiliki fasilitas pendidikan sangat lengkap. Di setiap sekolah sudah ada

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “14
proyektor, layar datar LCD, komputer di tiap kelas, dan seragam yang bagus.
Berikut ini perubahan paradigma pendidikan di Korea Selatan dahulu dan
sekarang.

Tabel 2.1 Perubahan Paradigma Pendidikan di Korea Selatan


No DAHULU SEKARANG
1. Pendidikan ditekankan pada kemampuan Pendidikan ditekankan pada
menghafal dan mengingat keterampilan memecahkan masalah
2. Pembelajaran berorientasi pada kompetisi Pembelajaran berorientasi pada
kolaborasi
3. Guru sebagai pusat pembelajaran (teacher Pembelajaran berpusat pada siswa
center) (student center)
4. Mengarah pada keseragaman Mengakui keanekaragaman
5. Hasil menjadi tujuan utama Proses menjadi tujuan utama

Kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa untuk menghadapi tantangan


kedepan meliputi Creativity (kreatif), Logical Thinking ( berpikir logis),Problem
Solving Skills (kemampuan menyelesaikan masalah), Integrated Thinking Abilities
(kemampuan berpikir bersama), Critical Thinking (berpikir kritis), Collaboration
Skills (kolaborasi), Communication (komunikasi), Good Character (karakter yang
baik), So On (pola pikir yang maju),
Siswa diberikan bekal keterampilan maka akan bisa tumbuh menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas, tangguh menghadapi masa depannya
dalam mengatasi masalah. Sesuai dengan perkembangan globalisasi abad ke 21,
dunia pendidikan dilengkapi dengan perangkat canggi, baik secara software
maupun hardware. Setiap saat dengan tempo relatif cepat selalu terjadi inovasi-
inovasi dibidang teknologi dan informasi. Masyarakat dituntut untuk selalu update
perkembangan tersebut.

B. Pengembangan Pendidikan Kecakapan Vokasional Di Busan Korea


Selatan

Pendidikan sebagai ujung tombak dalam pembangunan suatu bangsa agar


menjadi lebih baik. Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan sangat
dibutuhkan untuk membangun karakter bangsa dalam menghadapi masa depan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya peran serta pemerintah dalam
menyusun kurikulum pendidikan nasional. Perkembangan kehidupan sosial
masyarakat dari masyarakat pertanian, industri, pengetahuan dan informasi, serta
“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “15
masyarakat ekonomi kreatif memerlukan daya pikir yang kreatif dan inofatif.
Untuk itu dalam membentuk kreatifitas siswa diperlukan kurikulum pendidikan
yang mampu menghadapi masa depan.Untuk mewujudkan hal tersebut perlu
adanya peran serta pemerintah dalam menyusun kurikulum pendidikan nasional.
Perkembangan kehidupan sosial masyarkat dari masyarakat pertanian,
industri, pengetahuan dan informasi, serta masyarakat ekonomi kreatif memerlukan
daya pikir yang kreatif dan inovatif. Untuk itu dalam membentuk kreatifitas siswa
diperlukan kurikulum pendidikan yang mampu menhadapi tantangan masa depan.
Kurikulum yang dapat di implementasikan dalam masyarakat ekonomi kreatif
adalah kurikulum yang bisa melatih siswa agar mempunyai skill yang di butuhkan
dalam masyarakat ekonomi kreatif.
Kurikulum pendidikan di Korea telah mengalami beberapa kali perubahan
dengan harapan dan tujuan untuk mempersiapkan dan menghadapi tantangan
masyarakat ekonomi kreatif. Berikut ini adalah perkembangan 10 keterampilan
siswa pada tahun 2015 dan rencana perubahan pada tahun 2020.
Tabel 2.2 Top 10 Skills
NO (In 2015) (In 2020)
1. Complex Problem Solving Complex Problem Solving
2. Coordinating with others Critical Thinking
3. People Management Creativity
4. Critical Thinking People Management
5. Negotiaton Coordinating with others
6. Quality Control Emotional Intelligence
7. Service Orientation Judgement and Decision making
8. Judgement and Decision making Service Orientation
9. Active Listerning Negotiaton
10. Creativity Cognitive Flexibility
Source : future of jobs Report, World Economic Forum

Salah satu upaya yang bisa dilakukan sebagai seorang guru dengan
meningkatkan kapasitasnya dalam menjalankan komitmen untuk menumbuhkan
kecakapan siswa dalam mengembangkan kemampuan atau ketrampilan sesuai
bakat dan minatnya (Teachers Capacity Development Education Program on
Commitment Management and Vocacitional Skills).

Secara umum pendidikan kecakapan atau keterampilan hidup terbagi


menjadi 4 bagian yaitu basic literasi, key skills, citizenship dan job spesific, yang
bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “16
saing tinggi di era global, sehingga pola pendidikan pembelajaran kelas di Busan -
Korea Selatan dilaksanakan dengan pendekatan kecakapan hidup dan setiap mata
pelajaran atau mata kuliah harus mampu mengembangkan aspek-aspek kecakapan
hidup pada diri sendiri peserta didik. Oleh karena itu dalam pengimplemetasianya
menuntut kreatifitas guru sebagai agent of change dalam proses pembelajaran
menuju kualitas pendidikan yang unggul daya saing bangsa di pasar global.
Berikut ini merupakan program penunjang pendidikan kecakapan hidup
dan pengembangan pendidikan vokasional di Busan, Korea Selatan :
1. Pendidikan SMART ( SMART Education)

Sumber: https://www.semanticscholar.org/paper/Evolution-to-Smart-Learning-in-Public-
Education%3A-A-Kim-Cho/804c091a5719393b7ee7ddc480170b23c65a971b

Generasi abad 21 dituntut untuk menguasai SMART sebagai sistem


pembelajaran yang cerdas dan disesuaikan untuk meningkatkan kapasitas peserta
di abad 21, dan didefinisikan sebagai kekuatan untuk berinovasi dalam sistem
pendidikan seperti lingkungan pendidikan, isi pendidikan, metode pendidikan dan
evaluasi. Setiap guru dalam pendidikan SMART mewakili salah satu fitur kunci
dari pendidikan cerdas, yaitu Self-directed (belajar mandiri), Motivated (mendidik
minat dan motivasi siswa), Adaptive ( pendidikan yang disesuaikan dengan
mempertimbangkan tingkat dan bakat peserta didik), Resource Enriched (
pendidikan berdasarkan data yang diperlukan), Technology Embedded
“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “17
(pendidikan berdasarkan teknologi terpadu). Penerapan pendidikan SMART di
sekolah karena adanya reformasi pendidikan yang tidak hanya menggunakan buku
teks tapi juga sudah mulai menggunakan teknologi digital.
Dengan menggunakan SMART Education dapat memudahkan guru
melaksanakan serangkaian kerja dalam satu kegiatan. Ketika guru ingin
mendapatkan hasil belajar atau apa yang diinginkankan siswa dalam kegiatan
belajar, maka harus melakukan evaluasi, kemudian dilanjutkan dengan
pengambilan nilai, merekap nilai kemudian memasukkan ke dalam rapot. Peran
SMART Education inilah yang meringankan tugas guru, karena pada awal kita
membuat soal, selanjutnya siswa yang mengerjakaan. Pada waktu siswa
mengerjakan, langsung terkoreksi, jumlah jawaban masing - masing siswa sudah
terekam di komputer dan bisa ditransfer ke excel dan nantinya dapat dimasukkan
ke rapot online secara langsung.
Berikut ini contoh pembelajaran yang menggunakan aplikasi Smart Education :
a. Nearpod
Adalah layanan interaktif dan efektif yang memungkinkan guru dan siswa
untuk berinteraksi secara langsung. Guru dapat merancang kelas terlebih dahulu
menggunakan media seperti power point, video, dan PDF, sehingga siswa dapat
berpartisipasi di dalam kelas kapan saja dan dimana saja.
Nearpod memiliki kekunggulan sebagai berikut :
1) Kompatibel dengan perangkat berbasis PC dan Android/ IOS.
2) Dapat melibatkan 30 siswa secara bersamaan di dalam kelas secara gratis.
3) Data power point yang sebelumnya digunakan sebagai materi/ bahan ajar
dapat dipindahkan ke nearpod langsung.
4) Hasil akhir siswa berupa data yang dapat diakumulasi secara kumulatif berupa
grafik dan diketahui analisa hasilnya secara langsung.
5) Materi pembelajaran dapat diambil/ mengimpornya dan memodifikasinya dari
guru lain.

Cara Pengoperasian :

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “18
1) Buka alamat web http://www.nearpod.com/ untuk guru harus sign up dan
login sedangkan untuk siswa download aplikasi. Untuk guru login agar dapat
membuat soal.
2) Setelah login muncul pilihan :
My library : Ruang pengetikan soal dan menyimpannya.Tempat
untuk menulis soal dan menyimpan.
Explor : Kita dapat mengambil soal dari soal orang lain.
Join : Murid dapat mengakses soal dari guru dengan kode
yang ada ( kode acak, yang didapat dari kode huruf
pada waktu login).
Creat : Guru dapat menampilkan materi bentuk PPT ke
program Nearpod yang di convert. Sehingga siswa
tidak hanya mengerjakan soal saja melainkan juga
menerima materi pelajaran. Guru dapat menampilkan
materi bentuk PPT ke program Nearpod yang di
convert. Sehingga siswa tidak hanya mengerjakan soal
saja melainkan juga mennerima materi pelajaran.
Report : Guru dapat mengambil analisis hasil belajar, karena
konten ini merangkum hasil belajar sisiwa pada materi
pelajaran, per siswa per nomor soal.
Untuk mempersiapan kelas menggunakan aplikasi Nearpod, guru
menyiapkan materi yang akan diujikan, kemudian masuk ke webs dan klik menu
creat. Kemudian geser file PPT yang dikehendaki ke menu Drag & Drop, setelah
itu file akan dikonversi sesuai lembar kerja nearpod.
1) Untuk membuat slide baru , klik add content tampil gambar dan pilih sesuai
kebutuhan termasuk dari webs gambar.
2) Delete slide untuk menghapus slide yang tidak diinginkan.
3) Preview untuk mengecek lembar kerja apakah ada yang harus diperbaiki.
Yang dikerjakan dalam kelas menggunakan Nearpod :
Guru :
a) klik My library
b) Live sessions

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “19
c) Muncul PIN ( untuk siswa )
Siswa :
a) Download nearpod
b) Masukkan pin dari guru
c) Lalu kerjakan soal yang ada dari hasil tes tersebut guru dapat mengetahui
siswa mana mengerjakàn berapa soal yang benar dan salah, soal mana yang
sulit sekaligus dapat mengetahui grafiknya
b. Socrative
Pengertian Socrative adalah aplikasi yang digunakan untuk
mengumpulkan respon real-time yang cocok untuk pendidikan pintar. Ini dapat
digunakan sebagai evaluasi diagnostik untuk memastikan apakah siswa
pembelajaran kelas terakhir pada awal kelas atau sebagai penilaian formatif untuk
memeriksa pemahaman siswa di akhir kelas. Juga berguna untuk melakukan
survei sederhana di setiap kelas atau untuk bertanya kepada siswa pendapat topik
umum.
Aplikasi Socrative dibagi menjadi aplikasi guru dan aplikasi siswa. Dalam
menggunakan Socrates untuk berhati-hati ketika mencari dan menginstal dari
Playstore/Appstore, perangkat apapun termasuk PC, ponsel pintar, PC tablet dan
lain-lain yang kompatibel dapat digunakan untuk membuat semua jenis
pertanyaan, seperti item pilihan ganda, pertanyaan terbuka dan pertanyaan benar
atau salah.
1). Cara Penggunaan Socrative Guru membuat pertanyaan untuk siswa sebelum
dia memulai pelajaran.
Ada 2 cara untuk membuat pertanyaan :
a) Dengan menggunakan perangkat pintar dan yang lainnya tidak terhubung
ke situs web ( http: www.socrative.com )
b) Dengan campuran antara perangkat pintar dan situs web, lebih mudah dan
lebih sederhana daripada yang pertama untuk membuat pertanyaan dan
menyisipkan gambar.
Berikut ini adalah cara menggunakan Socrative di kelas :
a) Hubungkan ke http://www.socrative.com/ dan klik Teacher Login(Login
Guru) di sudut kanan atas . Jika anda memiliki akun Google, anda dapat

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “20
segera mendaftarkan, jika tidak mempunyai masukkan email anda dan
password dan klik Sign In (masuk).
b) Saat anda masuk, anda akan dapat melihat melihat menu Launch
(luncurkan), Quizzer (kuis), Rooms(ruangan), Reports(laporan), Results
(hasil) muncul. Masukkan menu Quizzer untuk mengajukkan
pertanyaan.
c) Klik Add Quiz (tambahkan kuis) di sudut kanan atas dan pilih Create New
(buat baru).
d) Masukkan nama kuis dan pilih jenis yang diinginkan dari item pilihan
ganda, tes essai, pertanyaan benar atau salah, dan masukkan pertanyaan,
nomer dan jawaban yang benar untuk membuat kuis.
e) Setelah menyelesaikan pembuatan kuis, klik menu Launch untuk
memulai tes.
Kuis adalah kegiatan yang membuat siswa dengan pertanyaan dalam
bentuk kuesioner, dan Space Race adalah jenis kegiatan dimana siswa
memajukan sebuah kapal ruang angkasa dan mencapai garis finish setiap kali
tim memberikan jawaban yang benar. Selain itu, menu Quick Question
(pertanyaan cepat) memungkinkan guru untuk bertanya kepada siswa secara
lisan.
Berikut ini langkah-langkah dalam menggunakan Socrative :
a). Guru mencari Socrative di took dan memasang aplikasi di perangkat guru atau
menghubungkan situs web di PC dan log in dengan ID guru.
b). Siswa mencari Socrative student (siswa socratif) di took dan menginstalnya di
perangkat mereka sendiri.
c). Guru memberi tahu nomor ruang/kamarnya agar siswa bisa masuk.
d). Siswa mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diterima secara
individu atau kelompok dalam proses yang telah ditentukan guru.
e). Guru dapat menerima laporan tentang data Excel secara langsung melalui
email, melihat respon setiap siswa secara real time, dan memeriksa capaian
hasil belajar, level, kelebihan dan kelemahan siswa dalam sekejap mata.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “21
c. Kahoot
Kahoot adalah permainan berbasis platform sebagai teknologi pendidikan
yang menggunakan website di internet, dapat menghadirkan suasana kuis yang
meriah dan heboh di dalam kelas sehingga siswa menjadi senang dalam mengikuti
pembelajaran. Kahoot – Kuis ini bisa digunakan pada saat pre-test sebelum
masuk pada materi baru, latihan, post-test, penguatan materi, remedial, pengayaan
dan lainnya, yang pasti sebagai variasi dalam menyampaikan materi agar siswa
tetap fokus dan minat pada pembelajaran. Peralatan yang harus dipersiapkan
dalam memainkan Kahoot – Kuis ini adalah:
1) Laptop Utama, digunakan untuk membuka soal dan kontrol guru.
2) Proyektor, digunakan untuk menampilkan tampilan soal pada laptop ke layar
agar mampu dilihat banyak siswa.
3) Perangkat Siswa bisa berupa laptop, ponsel cerdas atau tablet, digunakan
untuk menjawab soal pilihan.
4) Jaringan Internet.
Cara memainkan Kuis Kahoot :
1) Masuk pada https://getkahot.com dan klik Sign in pada menu di kanan atas,
lalu kita akan diarahkan pada laman Sign in.
2) Masuk menggunakan account yang telah dibuat dengan memasukkan email
dan passwordnya.

3) Klik pada menu My Kahoot pada menu disebelah kiri atas.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “22
4) Tampilan laman berikutnya daftar kuis yang telah dibuat, lalu pilih mana Kuis
yang akan dimainkan dengan cara klik tombol Play.
5) Kita akan diarahkan pada pilihan cara bermain yaitu Classic atau Team Mode.
Bermain cara Classic dipilih jika masing-masing siswa mempunyai perangkat
untuk mengakses Kuis. Namun jika tidak semua siswa memiliki perangkat,
maka sebaiknya dibuat menjadi beberapa kelompok menyesuaikan dengan
jumlah perangkat yang tersedia dan pilih menu Team Mode. Untuk pilihan
Team Mode silahkan masukkan nama-nama siswa dalam satu kelompok
tersebut.
2) Setelah memilih Classic atau Team Mode langkah keenam adalah muncul
nomor PIN yang akan digunakan siswa untuk mengakses Kahoot – Kuis ini.
3) Melalui perangkat masing-masing siswa diarahkan untuk
mengakses https://kahoot.it dan masukkan Nomor PIN untuk mengakses
permainan kuis ini.
4) Siap memulai memainkan kuis dengan jumlah soal yang telah dibuat. Tampilan
laptop milik guru untuk mengontrol jalannya kuis, sedangkan pada perangkat
siswa hanya akan muncul pilihan jawaban. Pilihan jawaban siswa otomatis
akan berganti menyesuaikan dengan soal nomor berapa yang sedang
ditampilkan.
5) Setiap satu soal yang dijawab oleh siswa akan langsung muncul analisis berapa
siswa yang memilih masing-masing pilihan jawaban. Pada sesi Ini juga dapat
digunakan untuk langsung membahas jawaban soal tersebut. Pembahasan soal
juga dapat dilakukan dengan menanya alasan siswa yang memilih jawaban
tidak tepat. Tentu ini akan menjadikan diskusi yang menarik, dan siswa secara
tidak langsung akan belajar mengemukakan pendapatnya sesuai dengan pola
pikirnya. Guru dapat mengetahui sejauh mana perkembangan pola pikir
siswanya. Terbayang bagaimana asyiknya pembelajaran di kelas? Jika sudah
maka lanjutkan pada soal nomor berikunya dengan memilih tombol Next pada
pojok kanan atas.
6) Langkah berikutnya sebelum lanjut pada soal yang akan dituju akan
ditampilkan nilai sementara masing-masing siswa pada soal yang telah
dikerjakan sesuai peringkat.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “23
7) Ulangi langkah-langkat tersebut hingga akhir soal. Pada akhir sesi akan muncul
nama siswa dengan nilai tertinggi. Nilai ini berdasarkan skor benar dan skor
kecepatan dalam menjawab. Untuk analisis pilihan gandanya bisa diklik menu
Get Result.
8) Langkah berikutnya untuk analisis butir soal pilihan gandanya silahkan klik
Save Result, lalu pilih Direct Download dan klik save to my computer. File
yang didownload berupa excel analaisi butir soalnya.
9) Selanjutnya pada perangkat siswa akan muncul survey kepuasan menggunakan
pada Kahoot seperti gambar dibawah ini. Terdapat pilihan rating bintang, lalu
tanda jempol untuk kepuasan pembelajaran dan rekomendasi menggunakan
Kahoot, terakhir pilihan emoticon untuk terus menggunakan Kahoot.

d. Augmented Reality (AR)


Augmented Reality (AR) menurut Brian (2012) merupakan suatu istilah
yang berkaitan dengan lingkungan yang menggabungkan dunia nyata dengan
dunia visual yang diciptakan oleh komputer menjadikan batas antara keduanya
menjadi sangat tipis. Sistem ini lebih mengarah terhadap lingkungan secara nyata
atau real, reality lebih mengutamakan sistem ini. Untuk melakukan AR, perlu
menginstal aplikasi khusus AR pada smartphone. Saat mencari AR di playstore,
berbagai aplikasi augmented reality akan muncul. Setelah menginstal dan
menjalankan aplikasi, maka dapat melihat gambar augmented reality yang muncul
dilayar perangkat smartphone saat kita memindai kamera dengan spidol terpisah.
Seiring maraknya perkembangan AR, sebagaimana yang sudah muncul
dan menjadi viral di dunia maya melalui aplikasi permainan Pokemon, muncullah
banyak aplikasi-aplikasi lain yang menerapkan teknologi AR. Berikut ini beberapa
aplikasi yang menggunakan teknologi AR :
1) QuiverVision
yang dapat diunduh melalui Android Play Store, ios dan Amazon.
QuiverVision adalah Startup yang memiliki spesialisasi pada teknologi
Augmented Reality dan fokus dalam bidang teknik mewarnai/coloring yang
dapat dimanfaatkan oleh segala usia. Link QuiverVision
: http://www.quivervision.com/

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “24
Siapapun bisa menggunakan aplikasi mewarnai ini, tidak hanya anak-anak,
orang dewasa dapat memanfaatkan nilai lebih dari aplikasi ini. Bagi anak-anak
yang memang sedang suka mewarnai/coloring, aplikasi ini sangat bagus untuk
diperkenalkan. Anak dapat mempelajari bentuk 3D dari gambar yang telah
diwarnai, yang dapat meningkatkan kreatifitas dan imajinasi anak.
Cara Menggunakan Aplikasi Quivervision :
Secara garis besar ada tiga step/langkah Print, Color dan Play, yaitu:

a) Print
Download dulu lembaran yang akan diwarnai melalui PC di http: //www.
quiver vision.com/ coloring-packs/, kemudian print.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “25
b) Color, silahkan warnai sesuka hati, sesuai imajinasi yang dikehendaki.
c) Play, arahkan kamera dari aplikasi QuiverVision ke lembar yang sudah
diwarnai hingga tampil kotak biru, tahan dan sekarang sudah muncul
gambar 3D nya

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “26
Gambar 3D si buaya kini muncul di kamera

Bisa diajak main bola si buayanya, dengan cara menyentuh ikon bola, dan mari
masukkan bola ke gawang.

2) Barcy
Diunduh aplikasi Barcy melalui Android Play Store, ios dan Amazon. Barcy
adalah Startup yang memiliki spesialisasi pada teknologi Augmented Realiy.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “27
dan fokus dalam bidang teknik mewarnai/coloring, untuk langkah-langkah
cara mengoperasikan sama dengan aplikasi Quivervision
3) Merge Cube
Diunduh aplikasi Merge Cube melalui Android Play Store, ios dan Amazon.
Barcy adalah Startup yang memiliki spesialisasi pada teknologi Augmented
Realiy yang membuat gambar animasi menjadi nyata.
Langkah-langkah cara mengoperasikan Merge Cube
(a) Mengunduh gambar pada aplikasi Merge Cube kemudian di print dan di
gunting sesuai dengan polanya seperti berikut ini

Gambar pola MergeCube

(b) Pola yang sudah digunting kemudian dibentuk sesuai pola (bentuk kubus)

Gambar pola berbentuk kubus

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “28
(c) Play, arahkan kamera dari aplikasi Merge Cube ke pola yang berbentuk
kubus tadi hingga tampil kotak biru, tahan dan sekarang sudah muncul
gambar 3D nya.

Gambar Merge Cube seperti nyata

2. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif dan pendidikan kreatif telah dikembangkan di
sekolah-sekolah di Busan Korea Selatan seperti Pendidikan gabungan STEAM,
SMART Education, sistem Free Learning Semester (FLS), program Literasi
sekolah, Club After School dan Flip learning. Tujuan dari pembelajaran tersebut
adalah untuk mempersiapkan siswa di masa depan yang lebih baik. Pembelajaran
inovatif dan pendidikan kreatif di kelas sangat diperlukan bagi guru, karena
melalui pembelajaran inovatif dan pendidikan kreatif, guru di kelas akan
memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan menantang bagi siswa. Siswa
akan termotivasi untuk belajar tumbuh dengan sendirinya. Pembelajaran inovatif
dan pendidikan kreatif akan memberikan kesan yang tidak membosankan.
Beberapa metode pembelajaran inovatif dan Pendidikan kreatif yang
sudah diterapkan di negara Kota Busan Korea Selatan antara lain :
a. Pendidikan gabungan STEAM
STEAM merupakan singkatan dari (Science, Technology, Engineering, Art,
Mathematics), yakni pola pendidikan teringratif yang diterapkan di Korea
Selatan. Pola pendidikan ini sebenarnya diawali dari sebuah pemikiran
mengefektifkan keberadaan pendidikan bagi anak-anak di Korea yang awalnya
hanya datang ke sekolah dengan duduk, membaca, diajari oleh guru dan
mendapatkan nilai yang diberikan oleh guru. Pola seperti itu, ternyata dinilai
“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “29
kurang memiliki makna substantif bagi sebuah pendidikan pada tahun 2006 lalu.
Namun seiring berjalannya waktu, maka muncul gagasan STEM (Science,
Technology, Engineering, Mathematics) tanpa Art. Target yang ingin dicapai
adalah bagaimana mengelola sumbar daya alam (SDA) dan sumber daya manusia
(SDM) di Korea berjalan dan seiring dengan perkembangan teknologi dan
revolusi industri 4.0.
Berawal dari pengelola lahan pertanian yang tradisional menjadi teknologi
pertanian, petani tradisional menjadi petani yang memanfaatkan teknologi,
sampai akhirnya pertanian di Korea memanfaat Informasi teknologi, SDM yang
handal teknologi dan pengelolaan pertanian yang memanfaat teknologi sebagai
pendorong pertanian. Disamping itu ada riset bahwa suatu ketika nanti akan ada
sekitar 70 persen pekerjaan yang sudah tidak butuh lagi tenaga manusia karena
digantikan oleh mesin. Namun disisi yang lain manusia harus tetap survive untuk
tidak bisa digantikan oleh mesin, sehingga membutuhkan sebuah pemikiran yang
dapat membantu pemeritah agar revolusi industri 4.0 tetap berjalan dan manusia
tetap bisa melakukan pekerjaan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh
manusia sesuai dengan SDM-nya.
Agar manusia dapat bertahan dengan revolusi industri 4.0 ini, maka ada 3
(tiga) faktor yang harus dilakukan dalam merevolusi bidang pendidikan, karena
pendidikan merupakan sumber dari penguatan sumber daya manusia yang handal.
Ketiga hal tersebut adalah: (1). Kreatifitas dan kooperatif dengan mengedepan
problem solving, (2). Interconection antarsesama dan untuk semuanya, (3).Human
Networking/menjaga hubungan yang baik antarsemuanya.
Praktisi pendidikan Korea Selatan memberikan gambaran bahwa masa
depan suatu bangsa akan ditentukan oleh seberapa besar nilai kreatifitas dalam
bermimpi, karena mimpi yang diangankan akan menjadi masa depan yang
seharusnya dari suatu bangsa. Konsep STEAM di Korea Selatan setidaknya ada 3
(tiga), yakni (1). Kualitas jaringan/Network Quality, (2). Mutu Sosial/Social
Quality, (3). Kualitas Keahlian /Profesional Quality dan di tambah satu lagi
menjadi 4 (empat), yaitu Kreatifitas yang Berkualitas/Creatifity Quality.
Jika pembelajaran dalam pendidikan menunjukkan sebuah kreatifitas yang
tinggi maka mimpi dan cita-cita untuk menjadi bangsa dan negara yang maju akan

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “30
tercapai sesuai yang diharapkan, karena pendidikan merupakan kekuatan untuk
menopang sumber daya manusia yang handal. Kreatifitas dalam pendidikan akan
terjadi, apabila setidaknya diterapkan dalam dua hal yakni (1) kreatifitas dalam
pembelajaran dan (2) kreatifitas dalam pengelolaan dan managemen sekolah. Dua
hal inilah yang membedakan antara pendidikan dulu dan sekarang di Korea
Selatan.
Pendidikan zaman dulu hanya berpusat pada pada guru sebagai pemberi
informasi dan teks book, namun saat ini sudah bergeser pada guru sebagai
fasilitator yang tidak bergantung pada teks book learning dan ditambah lagi
dengan creatifity learning, sehingga kunci sukses dalam STEAM dalam dunia di
Korea Selatan bergantung pada adventure, emosional dan attitude dan lain-lain.
Setidaknya ada 2 (dua) hal yang bisa menjadikan STEAM dalam pendidikan itu
bisa sukses yaitu, Pertama, pelaku pendidikan dapat mengeksplorasi pendidikan
dengan sebaik-baiknya setiap saat. Kedua, memotifasi guru dan tenaga
kependidikan agar tidak berkutat pada cara-cara dan model lama yang
mengedepankan teks book learning.
Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadikan guru kreatif :
1) Harus memiliki insting yang kuat untuk mencari tahu tentang sesuatu yang
dipelajari dan terus menggali agar apa yang dipelajari betul-betul tereksplor
dengan baik kepada peserta didik.
2) Penguasaan art dan science harus seimbang, karena dua hal itu akan
menopang dan memunculkan kreatifitas yang tinggi.
3) Adanya multi komunikasi/komunikasi menyeluruh, ini dianggap penting
karena untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan ditentukan oelh
pendidik yang menguasai dibidang sosial, teknologi, art dan sains.
4) Break out teknologi yang lama agar selalu update dalam melakukan
pembelajaran dan pengelolaan di sekolah.
5) Menggabungkan dan bahkan memadukan teknologi lama dengan yang baru,
agar memperoleh hasil yang karya teknologi yang inovatif
Diawali dari sebuah riset tentang pendidikan di Korea Selatan, disebutkan
bahwa, pendidikan di negera ini membutuhkan kreatifitas, agar manusia tidak

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “31
tergeser oleh mesin dan sejenisnya, sehingga penerapan STEAM dengan ciri
kreatifitas ini menjadi keharusnya yang tidak boleh ditunda lagi.
Meskipun program ini berkiblat pada Amerika dengan STEM tanpa art,
namun setidaknya Korea Selatan mencoba membangun kreatifitas dalam progran
ini dengan menambahkannya art, dan art inilah yang membedakan STEM di
Amerika dan di Korea Selatan yang menjadi STEAM. Titik tekan art dan
kreatifitas inilah yang menjadi ciri yang sebenarnya keberhasilan pendidikan di
Korea Selatan.
Dalam penerapan STEAM dalam pembelajaran tidak mengharuskan
kelima hal dalam STEAM itu dilakukan pada setiap pembelajaran, namun bisa saja
digabungkan dalam sains dan matematika atau engenering dan teknologi atau
bahkan art saja, agar apa yang dilakukan guru dalam pembelajaran optimal dan
nampak kreatifitasnya dalam pembelajaran, karena belajar di Korea Selatan itu
adalah bekerja sama untuk menumbuhkan kreatifitas supaya siswa menjadi senang
belajar, dan tidak pada teks book saja.
Dalam pembelajaran STEAM akan muncul (1) rasa ingin tahu terhadap
satu masalah (penasaran) dalam pembelajaran, (2) ketertarikan untuk melakukan
pembelajaran dan belajar dengan baik dan ke-(3) akan dapat menyelesaikan
permasalah yang terjadi. Dari ketiga hal inilah sebenarnya kreatifitas, dapat
muncul, sehingga model pembelajaran STEAM itu bisa dikatakan sukses atau
berhasil.
Setiap program yang dilakukan dalam skala besar apalagi disebuah negara
akan berdampak pada berubahan yang signifikan dan dapat merevolusi dunia
pendidikan secara menyeluruh, namun demikian dampaknya juga harus menjadi
perhatian karena bisa saja baik dan bisa saja tidak baik dimana kedua-duanya
harus dikelola dengan baik.
Dampak STEAM di Korea Selatan, sebagai berikut :
1). Bagi Siswa
a) Anak-anak lebih tertarik dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru di sekolah.
b) Lebih efektif bagi anak-anak, guru, dan sekolah.
c) Stakehorder dan orang tua puas dengan sistem pendidikan.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “32
d) Anak-anak akan tertarik untuk belakar sains karena pembelajaran yang
kreatif.
e) Anak-anak dituntut untuk belajar dan berfikir kreatif.
2). Bagi Guru
a) Harus menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan untuk pembelajaran,
b) Tugas guru dalam pembelajaran akan lebih berat,
c) Lebih efektif karena guru hanya sebagai fasilitator,
d) Guru akan tertantang untuk berfikir kritis dan kreatif, jika tidak maka akan
ditinggalkan oleh siswa
STEAM di Korea Selatan dilakukan dengan beberapa tahap, tahap I tahun
2006-2010 bagi sekolah yang memiliki talent khusus (sekolah khusus/piloting),
tahap II tahun 2011-2015 diterapkan secara keseluruhan disemua jenjang
pendidikan di Korea Selatan, tahan III memasukkan dalam kurikulum dan
dilaksanakan pada free semester.
Orang yang menjalankan STEAM di Korea Selatan disebut Maker, yang
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk meningkatkan kepercayaan diri untuk
menuangkan ide dan gagasan terbaru agar hasilnya bisa di apresiasi oleh orang
lain, karena Maker tidak terbatas oleh waktu, tempat, buku dan bahkan
kesempatan akan tetapi bebas melakukan kreatifitas dan aktifitas, karena ide
kreatif Maker dalam kebebasan berekspresi itulah yang membedakan dengan
mesin, sehingga STEAM ini dianggap mampu memberikan jawaban terhadap
posisi manusia pada revolusi industri 4.0 dan 5.0.
Dalam pembelajaran STEAM diharapkan mampu untuk menghasilkan
sesuatu yang baru, yaitu kreativitas yang biasanya muncul dalam Pemecahan
Masalah. Menghasilkan gagasan yang tidak biasa atau berpikir di luar kotak.
Pembudidayaan kreativitas STEAM yaitu Sains Technologi Enginering Art
Mathematic merupakan tuntutan masyarakat masa depan. Sebagai contoh Steve
Jobs yang menggabungkan bidang teknologi dan teknik dengan kreativitas, dan
merintis pasar konsumen baru yang mewakili iPhone.
Masa depan yang akan dijalani anak-anak dengan ide kreatif dan daya
saing teknologi sains juga akan menjadi daya saing negara. Bukan hanya
pengetahuan teknologi sains saja, tetapi orang yang juga mempunyai kemampuan

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “33
untuk menggabungkan imajinasi dan kepekaan artistik yang akan memimpin era
konvergensi. Bagaimana kita bisa mempersiapkan para siswa untuk pekerjaan di
masa depan yang belum ada, karir yang masih belum diciptakan, perekonomian
yang menghadiahi hal-hal yang belum tercipta dan yang memasukkan STEAM
dalam rencana pembelajaran untuk setiap anak ?
Kegunaan pendidikan STEAM :
1) Dirancang berdasarkan aktivitas dan tema dunia nyata.
2) Motivasi dan minat belajar dari siswa
3) Pengetahuan yang kompleks dan terkait dengan menghubungkan secara alami
isi kurikulum yang berbeda seperti Sains, Teknik, Teknologi dan Matematika.
4) Pengetahuan yang bermakna dan praktis.
STEAM

Pendidikan gabungan (STEAM) teknologi sains, seni adalah singkatan dari


Sains, Teknologi, Teknik (Engineering), Seni (Arts), dan Matematika. Sains dan
matematika yang hanya dipikirkan sebagai pelajaran yang sulit dihubungkan
dengan teknik, seni, dan disambungkan dengan kehidupan nyata demi
meningkatkan ketertarikan siswa dan pemikiran konvergensi.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “34
Untuk mendukung ini, program pelatihan guru yang memanfaatkan
peralatan canggih diperkuat dan keahlian guru ditingkatkan, mengembangkan dan
menyebarkan model pengajaran dan kelas masa depan yang meningkatkan
efektivitas belajar dan minat terhadap teknologi sains.
Memahami Pendidikan STEAM
a) Pembelajaran berbasis pertanyaan : Sains
b) Pembelajaran berbasis desain : Tehnik dan Engineering
c) Belajar berbasis STEAM : Akademik STEAM
Pada pembelajaran
- Sains = mengapa ( pengetahuan)
- Sains + Keahlian & Tehnik = bagaimana
- Sains + Keahlian & Tehnik + Engineering = menciptakanSTEAM =
Penciptaan
Jadi, bila sains, keahlian & tehnik serta Engineering disatukan maka akan
tercipta STEAM. Sebagai contoh membuat piano listrik dan memainkannya
bersama adalah kegiatan experimental yang dihubungkan dengan kehidupan
nyata. Sains yang ada disini adalah sirkuit listrik (prekusor, arus listrik dan
hambatan). Hal ini masuk pada materi Hukum Ohm, suara, getaran, frekuensi.
Technology yang ada pada piano adalah listrik dan elektronik (komponen
elektronik breadboard). Engineering pada piano terdapat pada sirkuit tester dan
produksi. Arts yang terdapat disini adalah musik : aktivitas (memainkan alat
musik), kehidupan (menggunakan musik dalam kehidupan sehari-hari). Seni :
pengalaman estetik (lingkungan budaya visual), ekspresi (unsur dan prinsip

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “35
formatif). Mathematic yang ada adalah angka dan hitungan (perkalian,
pembagian), keteraturan pola dan pemecahan masalah (persamaan).
Contoh lain dari STEAM adalah kipas listrik dan robot pinguin.

Revolusi industri ke empat ( Konvergensi ) ini ditandai dengan kemunculan


superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan
perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih
mengoptimalkan fungsi otak. Hal inilah yang disampaikan oleh Klaus Schwab,
Founder dan Executif Chairmanof the Word Economic Forumdalam bukunya The
Fourth Industrial Revolution.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia
sebagaimana revolusi generasi pertama menghasilkan sejarah ketika tenaga
manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin uap pada abad ke-18.
Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mengerek naik perekonomian secara
dramatis di mana selama dua abad setelah revolusi industri terjadi peningkatan
rata- rata pendapatan perkapita negara- negara di dunia menjadi enam kali lipat.
Berikutnya pada revolusi industri generasi ke dua ditandai dengan
kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran (combustion
chamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat terbang, yang mengubah
wajah dunia secara signifikan. Kemudian revolusi industri generasi ke tiga
ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet. Selanjutnya pada
revolusi industri generasi ke empat, telah menemukan pola baru ketika disruptive
teknologi hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan- perusahaan
incumbent. Sejarah telah mencatat bahwa revolusi indutri telah banyak menelan
korban dengan matinya perusahaan – perusahaan raksasa. Lebih dari itu pada era
industri generasi ke empat ini, ukuran besar perusahaan tidak menjadi jaminan,

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “36
namun kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih prestasi dengan
cepat.

Dengan adanya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi


(ICT) batas – batas antar bisnis runtuh dan konvergensi terjadi. Sebagai contoh
kendaraan otonom terbebas dari pengemudi di mana perusahaan mobil
memimpikan mobil tanpa pengendara. Mobil self driving otomatis yang berjalan
sendiri dengan menggunakan sensor canggih dan perangkat pemrosesan grafik
yang membantu untuk mengenali objek yang berada di sekitarnya. Banyak ahli
otomotif memperkirakan pada tahun 2050 kebanyakan mobil tergantikan dengan
mobil self driving otomatis. Contoh yang lain adalah munculnya dokter
kecerdasan buatan misalkan Resep pinset dokter kecerdasan buatan yaitu usia
pasien, berat badan, metode pengobatan yang ada, biopsi/tes genetik dan lain-
lain. Metode pengobatan yang direkomendasikan diagnosa yang jauh lebih cepat
dari pada manusia. IBM bekerjasama dengan universitas- universitas medis dan
memasukkan rekor medis dan proses pengobatan kepada kecerdasan buatan
Watson melalui Big Data.
Sistem yang mengumpulkan dan menggunakan data pengobatan pasien
kanker di pusat kanker ini telah mencapai tingkat penganalisaan 85% kanker di
tahun 2016.Contoh lain adalah shopping di departemen store virtual. Sebuah
departemen store virtual dimana kita dapat berbelanja dalam tiga dimensi, dimana
jika kita mengakses layar dengan perangkat VR, tampilan toko yang akan muncul.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “37
Di Korea pun Departemen Store Hyundai membuka dan menyediakan
layanan “ Departemen Store VR” yang pertama dalam industri. Seperti yang
dapat dilihat dalam contoh kasus di atas, teknologi yang mewakili Revolusi
Industri ke-4 termasuk Big Data, Internet of Thing (IoT), Al (Kecerdasan buatan),
SW, VR/AR dan lain- lain.
b. Sistem Semester Bebas (Free Learning Semester)
Sistem semester bebas (Free Learning Semester) atau yang disebut sistem
semester pembelajaran bebas adalah sistem untuk menjalankan kurikulum satu
semester di SMP dengan cara yang fleksibel. Semester pembelajaran bebas
bertujuan untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan para siswa dengan
memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi mimpi dan bakat mereka
melalui instruksi partisipatif, pengalaman belajar yang beragam, dan kurikulum
yang fleksibel.
Sistem semester pembelajaran bebas mengacu pada kurikulum otonom
dimana SMP akan memilih salah satu semester selama tahun sekolah SMP untuk
melaksanakan kelas tipe –partisipasi, termasuk diskusi & debat dan eksperimen
langsung, pembelajaran berbasis proyek untuk siswa. Siswa didorong untuk
mencari impian dan bakat mereka dengan mengambil bagian dalam berbagai
kegiatan. Hal ini berarti siswa didorong untuk mengembangkan kompetensi inti
melalui kegiatan berbasis pengalaman dan kegiatan semester pembelajaran bebas
(eksplorasi karir, pembelajaran berbasis tema, seni / aktivitas fisik & aktifitas
klub).
Arahan dasar sistem semester bebas adalah sebagai berikut :
1) Memperkuat pendidikan karir dengan menerapkan kelas pencarian karir dan
experential di semester pembelajaran bebas dan menghubungkan pendidikan
dasar, SMP, dan SMA.
2) Inovasi dalam Metode Pengajaran, yaitu :
a) Menyediakan berbagai metode pengajaran yang berfokus pada partisipasi
dan kegiatan siswa.
b) Memperluas otonomi kurikulum untuk membuat berbagai program untuk
mengembangkan mimpi dan bakat siswa. Misalnya, di kelas pagi, siswa
belajar mata pelajaran mata pelajaran Bahasa, Matematika, Ilmu Sosial, dan

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “38
Sains. Sedangkan di kelas sore, siswa memiliki kelas-kelas seperti seni dan
pendidikan fisik, kegiatan klub, program seleksi, dan program pembelajaran
eksperimental sesuai bakat dan minat siswa. Siswa juga dapat berpartisipasi
dalam kelas Diskusi dan Praktik untuk menemukan mimpi dan bakat
mereka.
3) Mengurangi Beban Siswa, antara lain :
a) Meniadakan ujian tengah semester dan akhir; Tidak menyertakan
semester bebas untuk masuk SMA.
b) Menyediakan metode untuk mengidentifikasi pencapaian akademik
masing-masing siswa dan metode pengajaran yang tepat.
4) Implementasi kebijakan yang stabil, yaitu :
a) Menetapkan semester pembelajaran bebas sebagai sistem permanen
b) Mengejar untuk menginovasikan pendidikan umum untuk sekolah
dasar, SMP, dan SMA.

c. Pelaksanaan Klub Sekolah/After School Club


After School Club atau ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan
di akhir pelajaran, sehari dalam satu minggu sesuai pilihan siswa. Pelaksanaan
klub sekolah di after school ini merupakan salah satu dari bentuk pembelajaran
inovatif dan pendidikan kreatif. After School Club/ekstrakulikuler memberikan
waktu luang yang penting untuk guru dalam membimbing siswa – siswinya
untuk berkreasi. Dengan waktu yang lebih banyak tersebut memberikan
kesempatan guru untuk berkresi dan memperdalam materi yang diberikan ke
siswa. Bimbingan yang maksimal ke siswa memungkinkan guru Melalui
pembelajaran After School Clubguru dapat mencurahkan seluruh materi dengan
metode inovasi dan pendidikan kreasi. Tentunya materi yang diberikan ke siswa
sesuai dengan minat dan bakat siswa sesuai dengan klub masing – masing siswa.
1). Tujuan Pelaksanaan After School Club/Ekstrakurikuler
a) Merevitalisasi kegiatan pengalaman untuk meningkatkan bakat potensial
untuk Jalur masa depan.
b) Membina murid murid secara kreatif
c) Menumbuhkan sekolah yg menyenangkan
Status terkini dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler
“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “39
- Mengalokasikan 34 jam dalam setahun untuk pendidikan reguler
- Dispendik Busan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
- Bekerja sama dengan komunitas sosial lokal/di sekitar
- Sekolah menjalankan kegiatan ekstrakulikuler secara mandiri

2). Program Utama pada kegiatan Ekstrakurikuler ;


a) Klub Belajar intensif menyediakan kesempatan belajar intensif bagi siswa
yang dirasa cerdas dalam pendidikan SAINS contohnya melakukan
berbagai penelitian ilmiah dan membuat robot.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “40
b) Klub Mencintai lingkungan dan budaya belajar pentingnya membela/
mempertahankan negara secara teritorial maupun budaya dan
mengenalkan kesadaran akan budaya
c) Klub Ekonomi Mengenalkan kepada murid-murid yg tertarik dan
penasaran terhadap ekonomi dan belajar bagaimana gaya hidup/tingkah
laku sehari-hari yg ekonomis
d) Klub Matematika. Mengorganisir acara matematika terapan di sekolah.

e) Klub Observasi Internasional terhadap burung. Mengorganisir kegiatan


lapangan untuk mengamati burung yang bermigrasi untuk memahami
pentingnya ekosistem bagi kehidupan manusia secara umum.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “41
f) Klub Pemetaan Sumber Daya Edukasi Sains Daerah. Mengunjungi bidang
sains lokal untuk menambahkan pengalaman kerja mereka secara
keseluruhan melalui partisipasi.

g) Klub membaca dan diskusi untuk meningkatkan kemampuan kritis dan


analitis siswa dalam mendengarkan dan berbicara melalui diskusi terhadap
buku yang dibaca.

h) Klub Musik untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan bermusik


melalui aktifitas yang terpusat.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “42
i) Klub Karir Masa Depan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi siswa
terhadap perubahan dunia terhadap profesi masa depan dengan
membimbing dan mencari arah karir masa depan mereka.
Jadwal Tahunan untuk Kegiatan Ekstrakurikuler

Membuat rencana bimbingan untuk murid. Maret

Memulai kegiatan klub pertama setelah pembentukan klub Maret - Juni


sekolah
Evaluasi pertengahan dan permulaan dari aktifitas kedua Liburan Musim
Panas

Kompetensi internal untuk persentasi aktifitas klub yang September -


dilakukan di setiap sekolah Nopember

Kompetensi untuk persentasi aktifitas klub yang diadakan di Desember


dinas pendidikan kota Busan

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “43
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Pelatihan “Teachers Capacity Development Education Program on
Commitment Management and Vocational Skill” adalah dalam rangka
menggali perkembangan pendidikan dan program pendidikan kecakapan
vokasional di Busan, Korea Selatan yang dapat dikembangkan dan
dilaksanakan di Kota Surabaya.
2. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan diperlukan kreatifitas guru
dalam proses pembelajaran dengan program pendidikan kecakapan vokasional
melalui pendidikan SMART dan STEAM untuk menyiapkan kualitas
pembelajaran siswa agar bisa bersaing dalam tuntutan globalisasi dan mutu
kelulusan siswa yang bisa bersaing di masa depan.

B. Saran
1. Program kerjasama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Dong Eui
University perlu dilanjutkan dan ditingkatkan, dalam rangka membekali guru-
guru agar proses pembelajaran lebih bermutu sehingga akan menghasilkan
lulusan yang siap bersaing di era globalisasi.
2. Kurangnya waktu untuk materi aplikasi pendidikan SMART, karena materi
tersebut sangat dibutuhkan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran
kelas di era globalisasi saat ini.
3. Guru yang mengikuti delegasi pendidikan ke Busan Korea Selatan perlu
dibekali keterampilan bahasa dan budaya Korea yang cukup, sebelum
keberangkatan menuju Busan Korea Selatan.

“Teachers Capacity Development Education Program on Commitment Management and Vocational Skills “ 44
LAMPIRAN
LAMPIRAN:

FOTO KEGIATAN DELEGASI PENDIDIKAN KOTA SURABAYA


DI BUSAN KOREA SELATAN
28 JULI-24 AGUSTUS 2019

Pembukaan oleh Rektor Universitas Dong Eui Busan Korea Selatan


Pemahaman Kurikulum Pendidkan Korea dan Masyarakat masa depan oleh
Kim Daesung (Kepala Sekolah SMA Choongnyul)
Kebijakan Pendidikan Kota Busana dan pengenalan Dinas Pendidikan Kota Busan
oleh Jung Kyung Soon (Kepala Sekolah SMA Internasional Busan)
Pelatihan Software Edukasi oleh Jang Heesok (Dosen Universitas Dong Eui)
Pelatihan Tentang Smart Education oleh Park Sukwan (Guru SMP Inji)
Kunjungan ke Busan IL Science High School
Pelatihan Tentang Student Assesment untuk Membantu Proses Belajar Siswa
oleh Lee Mikyung

Anda mungkin juga menyukai