Anda di halaman 1dari 9

Berbagi Pengalaman SUBSCRIBE

Cara Menghitung Kebutuhan Tulangan Dinding Penahan


Tanah Tipe Kantilever
- January 13, 2018

Dalam postingan kali ini saya akan melanjutkan perancangan struktur dinding
penahan tanah, yaitu part ke-2 tentang cara menghitung kebutuhan tulangan
dinding penahan tanah tipe kantilever. Angka-angka yang saya gunakan disini
adalah hasil perhitungan sebelumnya di part 1, yaitu Cara Menghitung
Stabilitas Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever. Yukk langsung ke
perhitungannya:

1.        Desain Tulangan Lentur


Untuk menghemat biaya, tulangan lentur dihitung dua kali dengan
membagi tinggi dinding menjadi dua, yaitu ½H bagian bawah, dan ½H
bagian atas. Karena momen terbesar hanya terjadi pada bagian bawah
dinding, yaitu pertemuan antara dinding dengan telapak. Tulangan yang
digunakan yaitu baja ulir dengan diameter 19 mm dan fy = 400 MPa, mutu
beton yang digunakan fc’ = 25 MPa.
a.       Desain tulangan lentur untuk ½H bagian bawah
tebal dinding (Bb)      = 1000 mm
selimut beton (Ts)      = 75 mm
tebal efektif (d)          = 1000 – 75 – (½.19)
                                   = 915,5 mm = 0,9155 m
lebar ditinjau (b)         = 1000 mm = 1 m
Momen ultimit (Mu)
P1          = 1,6 . Ka . γ . hs . (h1+h2)
           = 1,6 . 0,271 . 15 . 0,667 . 8,5
           = 36,855 kN
P2        = ½ . 1,6 . Ka . γ . (h1+h2) . (h1+h2)
           = ½ . 1,6 . 0,271 . 15 . 8,5 . 8,5
           = 234,948 kN
Mu      = (P1.((h1+h2)/2) + (P2.((h1+h2)/3)
           = 822,319 kNm
Tulangan yang diperlukan (As)
Rn      = Mu / φbd2 = 822,319 / 0,9 . 1 . 0,91552 = 1,090 kN/m2
ρ         = (0,85.fc’/fy).(1 - √(1-(2Rn/0,85fc’))
           = (0,85.25/400).(1 - √(1-(2.1,090/0,85.25))
           = 0,00280
As-perlu         = ρbd = 0,00280 . 1000 . 915,5 = 2562,561 mm2
As-min           = 0,0015.b.Bb = 0,0015.1000.1000 = 1500 mm2
Digunakan D19-200 (As = 2835,287 mm2) → dua sisi
b.      Desain tulangan lentur untuk ½H bagian atas
tebal dinding (Bd)     = (1000+500)/2
                                   = 750 mm
selimut beton (Ts)      = 75 mm
tebal efektif (d)          = 750 – 75 – (½.19)
                                   = 665,5 mm = 0,6655 m
lebar ditinjau (b)         = 1000 mm = 1 m
Momen ultimit (Mu)
P1          = 1,6 . Ka . γ . hs . (h1+h2)/2
           = 1,6 . 0,271 . 15 . 0,667 . 6,25
           = 18,427 kN
P2        = ½ . 1,6 . Ka . γ . (h1+h2)/2 . (h1+h2)/2
           = ½ . 1,6 . 0,271 . 15 . 6,25 . 6,25
           = 58,737 kN
Mu      = (P1.((h1+h2)/4) + (P2.((h1+h2)/6)
           = 122,369 kNm
Tulangan yang diperlukan (As)
Rn      = Mu / φbd2 = 122,369 / 0,9 . 1 . 0,66552 = 0,307 kN/m2
ρ         = (0,85.fc’/fy).(1 - √(1-(2Rn/0,85fc’))
(0 85 25/400) (1 √(1 (2 0 307/0 85 25))
           = (0,85.25/400).(1 - √(1-(2.0,307/0,85.25))
           = 0,00077
As-perlu         = ρbd = 0,00077 . 1000 . 665,5 = 514,508 mm2
As-min           = 0,0015.b.Bd = 0,0015.1000.750 = 1125 mm2

Digunakan D19-400 (As = 1417,644 mm2)


2.        Desain Tulangan Susut dan Suhu Dinding (Tulangan Horizontal)
Tulangan horizontal pada dasar dinding sesuai SNI 2847-2013 Pasal 14.3.3
adalah:
As-min = 0,0020.b.Bb = 0,0020.(1000).(1000) = 2000 mm2
Sesuai SNI 2847-2013 Pasal 14.3.4, maka luas tulangan dibagi merata jadi
dua sisi.
As = 0,5As-min = 0,5.2000 = 1000 mm2
Digunakan P10-75 (As = 1047,198 mm2)
3.        Desain Terhadap Geser
Penampang kritis untuk tinjauan geser adalah sejarak d = 915,5 mm dari
dasar dinding, yaitu sejarak dg = 8,5 – 0,9155 = 7,5845 m dari tepi atas
dinding. Sehingga:
P1  = 1,6 . Ka . γ . hs . dg
      = 1,6 . 0,271 . 15 . 0,667 . 7,5845
      = 32,885 kN
P2  = ½ . 1,6 . Ka . γ . dg . dg
      = ½ . 1,6 . 0,271 . 15 . 7,5845 . 7,5845
      = 187,063 kN
Vu    = P1 + P2 = 219,948 kN
φVc  = φ(0,17.λ.√fc’.b.d)
         = (0,75(0,17.1.√25.1000.915,5 )/1000
`        = 583,631 kN > Vu  (OK)
4.        Desain Tulangan bagian Heel
Vu     = 1,2[(b2.(h1+h2).γ)+(b2.h3.24)] + 1,6[b2.hs.q]
          = 1,2[(3.8,5.15)+(3.1.24)] + 1,6[3.0,667.10]
          = 577,4 kN
φVc  = φ(0,17.λ.√fc’.b.d)
          = (0,75(0,17.1.√25.1000.915,5 )/1000
          = 583,631 kN > Vu  (OK)
Mu    = Vu . (b2/2) = 866,1 kNm
Kebutuhan tulangan,
Rn     = Mu / φbd2 = 866,1 / 0,9. 1 . 0,91552 = 1,148 kN/m2
ρ        = (0,85.fc’/fy).(1 - √(1-(2Rn/0,85fc’))
          = (0,85.25/400).(1 - √(1-(2.1,148/0,85.25))
          = 0,00295
As-perlu   = ρbd = 0,00295 . 1000 . 915,5 = 2703,001 mm2
As-min     = 1,4/fy.b.d = 1,4/400.1000.915,5 = 3204,25 mm2
Digunakan D19-150 (As = 3780,383 mm2)
5 D i T l b i T
5.        Desain Tulangan bagian Toe
Berdasarkan tegangan tanah di bawah dinding, didapatkan tegangan
tinjauan lentur dan tinjauan geser dengan persamaan perbandingan
segitiga.

d       = 915,5 mm
ql       = 154,537 kN/m2 → tinjauan lentur
qg      = 177,335 kN/m2 → tinjauan geser
Vu     = 1,6[(b1-d).(qtoe+qg / 2)] - 1,2[h3.(b1-d).24]
          = 1,6[0,5845 . (191,89+54,93 / 2)] + 1,2[1 . 0,5845 . 24]
          = 155,816 kN
φVc  = φ(0,17.λ.√fc’.b.d)
          = (0,75(0,17.1.√25.1000.915,5 )/1000
          = 583,631 kN > Vu  (OK)
Mu      = 1,6[((ql-qheel).b1.(b1/2))+(½.b1.(qtoe-(ql-qheel)).2/3b1)] - 1,2[b1.h3.
(b1/2).24]
          = 257,634 kNm
Kebutuhan tulangan,
Rn     = Mu / φbd2 = 257,634 / 0,9. 1 . 0,915,5 = 0,342 kN/m2
Ρ       = (0,85.fc’/fy).(1 - √(1-(2Rn/0,85fc’))
          = (0,85.25/400).(1 - √(1-(2.0,342/0,85.25))
          = 0,00086
As-perlu   = ρbd = 0,00086 . 1000 . 915,5 = 788,088 mm2
As-min     = 1,4/fy.b.d = 1,4/400.1000.915,5 = 3204,25 mm2
Digunakan D19-150 (As = 3780,383 mm2)
6.        Desain Tulangan Horizontal Telapak
Tulangan horizontal pada bagian telapak tidak perlu diperhitungkan,
t t dik ih t l g h i t l
namun tetap dikasih tulangan horizontal.
Digunakan P10-300

Sekarang dinding penahan tanah tipe kantilevernya sudah selesai, bagi kalian
yang merasa kebingungan atau kurang jelas di bagian manapun, silakan
tanyakan di komentar ya, nanti akan saya jawab secepat mungkin. Ditunggu
postingan selanjutnya... :)

Referensi:
Das, Braja M. 2007. Principles of Foundation Engineering Sixth Edition. Chris
Carson: United States.
Setiawan, Agus. 2016. Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI
2847:2013. Erlangga: Jakarta.
Dinding Penahan Tanah Perancangan Struktur

Bagas Indra May 18, 2018 at 7:48 AM


kak, kalau cheking terhadap stabilitas konstruksi itu bagaimana ya?

Ayatullah Muntazhiri March 29, 2019 at 11:16 AM


Bisa cek di postingan ini kak http://am-
lin.blogspot.com/2018/01/cara-menghitung-stabilitas-
dinding.html?m=1

REPLY

Juliadi 14 July 18, 2018 at 9:42 AM


menghitung Rn desain lentur tulangan bawah bisa diperjelas kah gan...
1 malam saya menghitung kok gak ketemu juga hasilnya...

Muntazhiri M March 29, 2019 at 2:13 PM


Sudah saya edit gan, satuan b dan d nya saya ganti jadi meter,
biar lebih jelas

REPLY

Ahmad Azhari September 6, 2018 at 8:38 PM


Rn nya diubah ke Nmm gan
REPLY

kukuh December 20, 2018 at 5:25 PM


This comment has been removed by the author.
REPLY

Unknown May 8, 2019 at 10:01 PM


bang, kenapa smua beban cuma dikalikan 1,6? padahal kan koefisien
pembenanan adalah 1,2 D x 1,6 L. mohon penjelasannya
REPLY

Anonymous May 19, 2019 at 7:43 PM


ql dan qg untuk menghitung tulanagan toe dapat darimana ya?
REPLY

toha July 22, 2019 at 4:12 PM


gan di rumus Rn nilai 0,9 itu dapat dari mna ya?
REPLY

Hardi August 19, 2019 at 4:21 PM


bagaimana menentukan nilai tinjauan lentur dan geser_nya gan?
REPLY

Enter your comment...

Popular posts from this blog

CARA BELAJAR MENYEBUT HURUF “R” YANG PALING EFEKTIF


- August 13, 2016

READ MORE

Cara Menghitung Stabilitas Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever


- January 12, 2018

READ MORE

Powered by Blogger
AYATULLAH MUNTAZHIRI

VISIT PROFILE

Home

Kategori

Artikel Populer

CARA BELAJAR
MENYEBUT HURUF “R”
YANG PALING EFEKTIF
- August 13, 2016

READ MORE

Cara Menghitung
Stabilitas Dinding
Penahan Tanah Tipe
Kantilever
- January 12, 2018

READ MORE

Total Pageviews
85,575

Followers
Pengikut (2)

Ikuti

Anda mungkin juga menyukai