Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN ATRISI, ABRASI

DAN EROSI
No Dukumen :

No Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :
Kepala Puskemas
Bahari Berkesan
PUSKEMAS BAHARI
BERKESAN
Herawati Wahab, SKM. M.
Mkes
NIP 19710812 199303 2 006

1. Pengertian Ausnya jaringan keras gigi yang disebabkan oleh karena fungsinya, Karena
ebiasan buruk, cara menyikat gigi yang salah atau karena asam dan arena
trauma oklusi.
Hilangnya jaringan keran gigi yang disebabkan oleh karies atau trauma dan
merupakan akibat alamia dari proses penuaian
- Atrisi : hilangnya permukaan jaringan keras gigi yang di sesebkan oleh
proses mekanis yang terjadi pada gigi yang saling berantagonis (sebab
fisiologi pengunyaan)
- Abrasi : hilangya permukaan jaringan keras gigi disebabkan oleh faktor
menkanis dan kebiasan buruk
- Erosi : hilangnya permukaan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
proses kimia dan tidak melibatkan bakteri
A. Patologis
Hilangnya permukaan jaringan keras (email, dentin, sementum)
pada setiap permukaan gigi (email, dentin, sementum) pada setiap
permukaan gigi yang disebabkan asam, bahan kimia dan mekanis
Hilangnya permukaan jaringan keras (emai, dntin, sementum)
tergantung pada lokasi kebiasaan bias sertai dentin hipersensitif
B. Anamnesa
Kadang disertai rasa ngilu oleh karena hipersensitif dentin
C. Pemeriksaan Fisik
Hilangnya permukaan jaringan keras (email, dentin, sementum)
pada permukaan gigi
Apabila hilnagnya permukaan gigi suda dalam maka akan disertai
dengan dentin hipersensitif
D. Diagnosis Banding
Hipersensitif dentin Karen karies
E. Faktor Penyulit
Pasien tidak koperatif
Pasien dengan kebiasan bruxim karena kondisi psikologis
F. PROGNOSIS
Baik jika penderita koperatif dan dapat menghilangkan kebaisan
buruk
G. Keberhasilan perawatan
Atrisi, abrasi, erosi berhenti(tidak berlanjut), kebiasn buruk hilang

2. Tujuan Sebagai acuan kerja petugas di Unit Poli Gigi Puskesmas Bahari Berkesan
dalam melakukan penanganan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bahari Berkesan

4. Referensi 1. Buku saku primer gigi


2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/62/2015
tentang panduan praktik klinis bagi dokteer gigi

5. Alat & Bahan 1. Dental Unit lengkap


2. Alat pemriksaan standar
3. Bur untuk preparasi
4. Cotton roll
5. Alat flour
6. Larutan flour CPPACP
7. Bahan tumpat
8. Cotton Pellet
6. Prosedur 1. Pesien datang ke Poli Gigi Puskesmas Bahari Berkesan.
2. Petugas dengan ramah mengucapkan salam dan sapa.
3. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di Dental Chair
4. Petugas melakukan anamnesa
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
6. Petugas menegakkan diagnose
7. Rehabilitasi ggigi tergantung lokasi dan keparaha jika perlu pada
atrisi didahuli dengan peninggian gigitan, kemudian direstorasi
dengan tumpatan direc/indirect.
8. Perlu diingat bahwa rehabilitasi tidak akan berhasil apabila kebiasan
buruk tidak dihilngkan
9. Petugas memberikan Dental health Education
10. Tindakan preventif
11. Tindakan kuratif
12. Petugas mencatat semua tindakn pada rekam medis dan hasil
register harian Polik Gigi
13. Pasien pulang
7. Alur Proses

8. Unit Terkait Polik Gigi


9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis (BPU/Form-04/2016)
2. Informed Consent (BPU/Form-01/2016)
3. Resep (BPU/Form-11/2016)
4. Buku Register Harian UPG (BPG/Form-01/2016)
10. Rekaman Historis No Yang dirubah Isi perubahan Tgl, mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai