Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI

Serum Vitamin C dan Collagen

Disusun Oleh :

Ananda Robiah Adawiyah (1343057037)

Mutia Zahira (1343057044)

Sri Dwi Wulandari (1443057006)

Titus Tupen Soga (1443057002)

Unversitas 17 Agustus 1945

Jakarta

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kosmetik saat ini telah menjadi kebutuhan manusia yang tidak bisa dianggap sebelah

mata lagi. Kita sadari bahwa wanita maupun pria sejak bayi hingga dewasa semua

membutuhkan kosmetik. Dan sekarang semakin terasa bahwa kebutuhan adanya kosmetik

yang beraneka bentuk dengan ragam warna dan keunikkan kemasan memberikan fungsi bagi

konsumen menuntut industri kosmetik untuk semakin terpacu mengembangkan teknologi

kosmetik .

Produk steril adalah sediaan teraseptis dalam bentuk terbagi – bagi yang bebas dari

mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral ini merupakan sediaan unik diantara bentuk

sediaan obat terbagi – bagi, karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membran

mukosa ke bagian dalam tubuh. Karena sediaan mengelakkan garis pertahanan pertama dari

tubuh, yang paling efisien yakni membran kulit dan mukosa, salah satu produk steril yang

sangat laris dipasaran adalah serum.

Serum Vitamin C adalah serum inovatif untuk menjadikan kulit lebih berkilau indah

dan meningkatkan vitalitasnya. Diformulasikan dengan skin care vitamin C untuk

mengembalikan kemilau sehat alami kulit serta melembutkan kulit wajah anda. Selain itu

serum ini juga mengandung collagen alami dari bahan laut yakni ikan yang berfungsi untuk

mengembalikan keremajaan kulit serta mencegah penuaan dini.

2
1.2 Tujuan

 Mengetahui pelaksanaan praktikum teknologi formulasi sediaan steril pada sediaan

kosmetik yakni serum

 Untuk mendapatkan formulasi serum vitamin C dan collagen ikan

 Untuk mendapatkan desain sediaan serumyang sifatnya lebih praktis dan modern.

1.3 Manfaat

 Praktikan dapat memahami pelaksanaan praktikum teknologi formulasi sediaan steril

 Praktikan dapat memahami pemanfaatan bahan alam yang berpotensi sebagai obat

menjadi suatu sediaan melalui pengkajian praformulasi.

 Praktikan mampu mendesain sediaan tetes serum yang sifatnya lebih praktis dan

modern.

1.4 Farmakologi dan indikasi

Serum adalah sediaan cair yang mengandung zat aktif dengan konsentrasi maksimal

untuk mencapai khasiat pada penggunaannya. Vitamin C berkhasiat untuk mencerahkan

wajah dan memiliki antioksidant yang baik bagi kulit. Fungsi collagen adalah

membantu proses pembentukan kulit dan meningkatkan daya elastis kulit, protein ini

penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan lentur.

1.5 Alasan Pemilihan Sediaan

Alasan kelompok kami memilih sediaan steril yaitu serum yakni karena sangat unik

serta menarik untuk mengetahui proses-proses yang terdapat dalam sediaan serum baik

dari segi formula hingga ke tahap pengemasan.

3
BAB II
FORMULA

A. ALAT UNTUK MEMBUAT SERUM

1. Timbangan analitik

2. Beaker Glass

3. Homogenizer

4. Spatula atau spatel

5. Hot Plate

6. pH Meter

7. Viscosity meter

8. Piknometer

9. Inkubator

B. PEMERIAN BAHAN BAKU


2.3.1 Data Preformulasi
 Nama Bahan Aktif : Ethyl Ascorbic Acid (Vitamin C) (FI IV hal. 39 )

NO. PARAMETER DATA


1 Pemerian Hablur atau Serbuk putih
2 Kelarutan Larut dalam air, sukar larut dalam etanol
3 Ph 5,5 dan 7,0
4 Cara sterilisasi teknik aseptis
5 Indikasi Whitening
6 Dosis lazim Penggunaan ≥ 1%
7 Wadah dan Dalam wadah tertutup rapat ( FI IV hal.190)
penyimpanan

 Nama Bahan Aktif : Collagen

NO. PARAMETER DATA


1 Pemerian Hablur atau Serbuk putih kekuningan

4
2 Kelarutan Larut dalam air
3 Ph 5,5 dan 7,0
4 Cara sterilisasi Teknik aseptis
5 Indikasi Anti Aging
6 Dosis lazim Penggunaan 0,5 – 5 %
7 Wadah dan Dalam wadah tertutup rapat
penyimpanan

 Data praformulasi bahan tambahan


a. Nama bahan tambahan : API (Aqua Pro Injeksi )

NO PARAMETER DATA
1 Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau (FI IV hal.
112)
2 Kelarutan Dapat tercampur dengan pelarut polar
3 pH -
4 OTT -
5 Cara sterilisasi Disterilkan tanpa penambahan bakterisida ( FI III hal. 97)
atau dengan autoclave
6 Indikasi Untuk pembuatan injeksi ( FI III hal. 97)
7 Dosis lazim -
8 Cara pemakaian Sebagai pembawa dan pelarut sediaan steril
9 Sediaan lazim dan Cairan -
kadar
10 Wadah penyimpanan Dalam wadah tertutup kedap . dalam wadah bertutup
kapasberlemak harus digunakan dalam waktu 3 hari
setelah pembuatan ( FI III hal. 97 )

b. Nama bahan tambahan : Phenoxyethanol

PARAMETER DATA
NO
1 Pemerian Larutan jernih
2 Kelarutan Larut dalam air
3 Ph 5-7
4 Cara sterilisasi Dengan teknik aseptis
5 Indikasi Sebagai pengawet atau antiseptikum ekstern
6 Dosis lazim 0,8 – 1,2
7 Cara pemakaian Zat tambahan sebagai pengawet
8 Wadah penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup baik

5
C. FORMULA SERUM
PerBatch
Fase Bahan Baku % Fungsi
(gram)
Aquadest 97,7 4,885 Solvent
Ethyl Ascorbic Acid 1 0,05 Whitening
A
Collagen 0,5 0,025 Anti aging
Phenoxyethanol 0,8 0,04 Preservative
Total 100 5

D. INSTRUKSI KERJA
Disusun Oleh :Kelompok Diperiksa Disetujui Hal Dari Hal
4 Oleh : Oleh:
No: / /
Tanggal : Tanggal :
Tanggal :
Penanggung Jawab Prosedur Tetap

I. Persiapan
a. Ruangan, peralatan dan wadah dibersihkan
b. Peralatan dan wadah dibersihkan
c. Kebersihan diperiksa
d. Pakai pelindung pernapasan dan jalankan exhauter.
e. Beri label identitas tiap wadah.
f. Pakai masker dan sarung tangan

II. Kegiatan Produksi


Kegiatan produksi terdiri dari :
1. Penyiapanalatdanbahan
2. Penimbangan dan pemipetan bahan
3. Pelarutan bahan aktif dan bahan tambahan
4. Pengujian mutu sediaan tetes mata
5. Pengemasan
6. Penyerahan produk jadi

Semua anggota kelompok membuat jadwal harian produksi berdasarkan rencana


produksi untuk periode yang datang, mempertimbangkan.
1. sisa jadwal yang lalu
2. kapasitas masing – masing mesin setiap tahap

6
3. jumlah tenaga kerja
4. jumlah bahan baku dan kemasan dan kemungkinan adanya keterlambatan
kedatangannya
5. urgensi masing – masing produk.

III. Penimbangan dan Pemipetan Bahan


a. Anggota kelompok menyiapkan semua bahan yang akan digunakan
b. Anggota kelompok melakukan Penimbangan dan pemipetan lalu
mencatat hasil penimbangan dan pemipetan sesuai dengan IK
Penimbangan dan pemipetan bahan

IV. Pelarutan bahan aktif dan bahan tambahan


a. Anggota kelompok menyiapkan semua bahan yang akan digunakan
b. Anggota kelompok melakukan Pencampuran sesuai dengan IK Pelarutan
bahan aktif dan bahan tambahan

V. Pengujian mutu sediaan


a. Anggota kelompok menyiapkan alat utuk kegiatan Evaluasi terhadap
sediaan yang dihasilkan
b. Anggota kelompok melakukan kegiatan untuk Evaluasi sesuai dengan
IK Pengujian mutu eliksir

VI. Pengemasan.
Anggota kelompok melaksanakan pengemasan dan mencatat semua
kegiatan dan hasil pengemasan sesuai IK. Pengemasan

VI. Penyerahan produk jadi


a. anggota kelompok membuat nota penyerahan barang dan
menyerahkan barangnya kepada dosen pembimbing.
b. Dosen pembimbing memeriksa kecocokan barang dengan nota
penyerahan barang.
c. Menyerahkan sediaan jadi

7
E. CARA KERJA

Hal. Dari

LEMBAR PEMBUATAN PROSES TanggalBerlak


u:
PENIMBANGAN DAN PEMIPETAN BAHAN

No.
DisusunOleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Pengganti No.

KELOMPOK IV

Ananda R A
Tgl. Tgl.
Mutia

Sri
Tgl.
Titus

Ritta

Tujuan: Memperoleh bahan baku sesuai jenis dan jumlah yang


diinginkan

Tgl.

Bahan: 1. Etil Ascorbic Acid Alat: 1. Timbangan

2. Aqua Pro Injeksi 2. WadahBahan

3. Collagen 3. Label

4. Phenoxyethanol 4. Pipet ukur/ pipet

volume

Instruksi Operator: Pengawas:

Cara Kerja:

1. Beri label pada wadah yang akan digunakan


2. Timbang masing-masing bahan, masukkan ke dalam wadah
yang sesuai

8
No. Bahan: Konsentrasi Penimbangan

1. Etil Ascorbic Acid 1 1

2. Aqua Pro Injeksi 97,7 97,7


3. Collagen
0,5 0,5
4. Phenoxyethanol
0,8 0,8

TahapPembuatanTetes Mata Ekstrak Kembang Telang

INSTRUKSI KERJA Hal. Dari

PELARUTAN BAHAN AKTIF TanggalBerlaku:

DisusunOleh: DiperiksaOleh: DisetujuiOleh: Pengganti No.

KELOMPOK IV
Tgl. Tgl.

Tujuan: Memperoleh zat aktif yang larut

Bahan: 1. Etil Ascorbic Acid Alat: 1. Beaker Glass

2. Aqua Pro Injeksi 2. Spatel

ya 3. Collagen 3. WadahBahan
Tgl.
Atika Jaya Rani 4. Phenoxyethanol 4. Label

Ritta

9
Tgl.
Instruksi Operator: Pengawas:

Pencampuran I

Campurkan bahan collagen, aquadest steril dan phenoxyethanol

Sterilisasikan campuran I dalam autoklaf pada suhu 1150 – 1160C

selama 30 menit

Pencampuran II

Etil Ascorbic Acid yang telah ditimbang ditambahkan pada campuran

I yang telah dingin dan digerus ad homogen

Pengukuran volume

 Masukkan filtrat kedalam gelas ukur

 Bila volume belum mencukupi, maka tambahkan API ad 15 ml.

EvaluasiSerum

IK : PENGUJIAN MUTU Hal. Dari hal

TETES MATA

Disusun Oleh: Diperiksa Disetujui oleh : No. : / /


oleh :
Ananda R A

Mutia

Sri

Titus Tgl :
Tgl :

10
Tujuan Memastikan bahwa larutan yang telah dihasilkan memenuhi kriteria dan syarat
yang telah ditentukan

Bahan Sediaan suspensi

Alat Alat-alat evaluasi suspensi

Cara Kerja Operator SPV

1. Organoleptis
Dengan menggunakan panca indra kita dapat
mengevaluasi rasa, bau, dan warna

Uji Diinginkan Hasil

Warna Jernih Jernih

Bau -Khas Khas

Rasa -- -

2. Uji Kejernihan

 Masukkan sampel dan pelarut pembanding dalam 2


tabung yang berbeda

 Bandingkan selama 5 menit dengan latar belakang


hitam lalu amati tegak lurus kearah bawah tabung.

Hasil: Suatu cairan dikatakan jernih apabila


kejernihannya sama dengan kejernihan air atau pelarut
yang dipakai

3. Uji Bobot jenis

 Timbang bobot piknometer kosong dan piknometer


+ air pada suhu 25oC

 Timbang bobot pikometer + sampel

 Gunakan rumus untuk menghitung Bobot Jenis


(bobot pikno + sampel) - bobot pikno kosong

11
( bobot pikno + air) - bobot pikno kosong
4. Volume Terpindahkan

Tuang kembalisempel kedalam gelas ukur, lihat

hasilnya apakah sesuai dengan volume sebelumnya/

volume yang ditentukan.

Tulishasilpengamatanpada table.

Volume Sediaan HasilPengamatan

10 ml 9 ml

5. Penentuan pH
Masukkan sempel kedalam beker glass, ukur pH dengan pH
indikator

Sampel pH

Serum Vit C dan Collagen 7,4

6. Uji Sterilisasi
Pindahkan cairan dari wadah menggunakan pipet atau

jarum suntik yang steril secara aseptik. Inokulasikan

sejumlah tertentu bahan dan tiap wadah uji kedalam

tabung media. Campur cairan dan media tanpa durasi

berlebihan. Inokulasikan pada media tertentu seperti

yang tertera pada prosedur umum selama tidak kurang

dari 14 hari. Amati pertumbuhan pada media secara

visual sesering mungkin.

12
7. Uji Volume Sedimentasi
 Sediaan dimasukkan ke dalam gelas ukur.
 Volume yang diisikan merupakan volume awal.
 Setelah didiamkan, catat endapan setiap 24 jam
selama 1 minggu diamati merupakan volume akhir
dengan terjadinya sedimentasi volume akhir
terhadap volume yang diukur.
Hasil :

Sediaan Hari Volume sediian


Serum Vit C dan Collagen Ke-1 5 ml
Serum Vit C dan Collagen Ke-2 5 ml
Serum Vit C dan Collagen Ke-3 4,9 ml
Serum Vit C dan Collagen Ke-4 4,9 ml
Serum Vit C dan Collagen Ke-5 4,8 ml
Serum Vit C dan Collagen Ke-6 4,8 ml
Serum Vit C dan Collagen Ke-7 4,8 ml

8. Uji Efektivitas Pengawet Antimikroba


Cara :
a. Jika wadah sediaan dapat ditembus secara aseptik
menggunakan jarum suntik melalui karet, lakukan
pengujian pada wadah asli sediaan.
b. Jika wadah sediaan tidak dapat ditembus secara
aseptik, pindahkan 20 ml sampel kedalam masing –
masing lubang bakteriologik berukuran sesuai dan
steril.
c. Inokulasi masing - masing wadah atau tabung salah
satu suspensi mikrobakokus, menggunakan
perbandingan 0,10 ml. Inokulasi ~ 20 ml sediaan
dan campur.
d. Mikroba uji dengan jumlah sesuai harus ditambah
sedemikian rupa sehingga jumlah mikroba didalam

13
sediaan uji segera setelah inokulasi adalah antara
100.000 – 1.000.000 per ml.
e. Tetapkan jumlah mikroba didalam tiap suspensi
inokulasi dan hitung angka awal mikroba tiap ml
sediaan yang diuji dengan metode lempeng.
f. Inkubasi wadah atau tabung yang telah di inokulasi
pada suhu 20 - 25 O C.
g. Amati wadah pada hari ke-7, 14, 21 dan ke-28
sesudah inokulasi.
h. Catat tiap perubahan yang dilihat dan tetapkan
jumlah mikroba variabel pada tiap selang waktu
tersebut dengan metode lempeng.

F. SPESIFIKASI PRODUK JADI

Bentuk : Liquid

Warna : jernih

Bau : Khas

Homogenisasi :Homogen

pH : 7,4

Vs : 950 cps

Bj : 1.001

14
G. PENGAWASAN MUTU SEDIAAN
In Process Control

No Parameter yg diuji Satuan Cara pemeriksaan


1 Waktu dan suhu sterilisasi akhir - IK Uji sterilisasi
Homogenitas
2 pH - IK pengukuran pH
3 Ketepatan volume - IK volume terpindahkan

End proses control


No Parameter yg diuji Satuan Cara pemeriksaan
1. Organoleptis - IK uji organoleptis
2. PH - IK pengukuran pH
3. Bobot Jenis - IK bobot jenis
4. Uji kejernihan - IK uji kejernihan
5. Uji volume terpindahkan - IK uji volume terpindahkan
6. Sterilitas - IK uji sterilitas
7. Efektivitas pengawet - IK uji efektivitas pengawet

15
H. BAGAN PROSES PEMBUATAN EYELINER

Persiapan alat dan bahan baku

IPC 1

Perhitungan formulasi bahan baku

Penimbangan bahan baku

Pencampuran bahan bakuhingga homogen = Tahap 1

IPC 2

Uji pada serum yang sudah jadi

(Homogen, pH, Vs, Bj)

Pengemasan dan pelabelan


Finished Pack

Siap untuk dipasarkan

Filling serum ke dalam wadah

16
BAB III

UJI STABILIITAS

Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk obat atau kosmetik untuk

bertahan dalam batas spesifikasi yang diterapkan sepanjang periode penyimpanan dan

penggunaan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas, dan kemurnian produk. Sedangkan

definisi sediaan yang stabil adalah suatu sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat

diterima selama periode waktu penyimpanan dan penggunaan, dimana sifat dan

karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat.Tujuan uji stabilitas adalah

memberi bukti bagaimana kualitas bahan obat, suatu produk obat berubah seiring waktu

dipengaruhi oleh berbagai factor lingkungan, seperti temperature, kelembapan dan cahaya.

a. Uji penyimpanan pada suhu rendah (4°± 2°C)

Sediaan serum vitamin C dan collagen disimpan pada suhu rendah (4°±2°C) selama 6

bulan kemudian dilakukan pengamatan organoleptik, pengukuran pH dan homogenitas setiap

1 bulan.

b. Uji penyimpanan pada suhu ruang (25°± 2°C)

Sediaanserum vitamin C dan collagendisimpan pada suhu ruang (25°±2°C) selama 6

bulan kemudian dilakukan pengamatan organoleptik, pengukuran pH dan homogenitas setiap

1bulan.

c. Uji penyimpanan pada suhu tinggi (40°±2°C)

Sediaanserum vitamin C dan collagendisimpan pada suhu tinggi (40°±2°C) selama1

bulan kemudian dilakukan pengamatan organoleptik, pengukuran pH dan homogenitas setiap

1 bulan.

17
DATA UJI STABILITAS
Nama Produk : Serum Vitamin C dan Collagen
Tujuan Percobaan : Untuk mengamati stabilitas produk pada kondisi penyimpanan tertentu
Prosedur percobaan : produk disimpan dengan kemasan lengkap, kemudian disimpan
pada 2 kondisi penyimpanan (SKM, Oven) selama 12 minggu
Parameter percobaan : Bentuk, warna, bau, dan fisik
Tanggal pembuatan : 6-12-2015
Tanggal pengujian : 6-12-2015 s/d 12-12--2015

PARAMETER
NO SUHU UJI 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6 BULAN
larut, larut larut, larut, larut,
Uji Organoleptik jernih ,jernih jernih jernih laru,jernih jernih
penyimpanan
1
pada suhu pH 7,4 7,2 7,00 6,7 6,5 5
rendah (4°± 2°C)
Homogenitas Homogen homogen Homogen homogen homogen homogen

larut, larut larut, larut, larut,


Uji Organoleptik jernih ,jernih jernih jernih larut,jernih kuning
penyimpanan
2
pada suhu pH 7,2 7,0 6,9 6,5 6,2 4,9
ruang (25°± 2°C)
Homogenitas Homogen homogen Homogen homogen homogen homogen

larut, larut larut, larut, larut,


Uji Organoleptik jernih ,jernih jernih jernih laru,jernih cokelat
penyimpanan
3
pada suhu tinggi pH 7,2 6,8 6,6 6,3 6 4,0
(40°±2°C)
Homogenitas Homogen homogen Homogen homogen homogen homogen

18
BAB IV

HARGA DAN KEMASAN

A. ANALISA PERHITUNGAN HARGA


PERHITUNGAN BIAYA & HARGA :

Bahan Baku Harga Satuan


Aquadest Rp. 30.000 L
Ethyl Ascorbic Acid Rp. 750.000 Kg
Collagen Rp. 1.000.000 Kg
Phenoxyethanol Rp. 160.000 L
Total Rp. 1.940.000

`RINCIAN HARGA ( untuk 1 formula , 1 botol @ 5 ml )


 Aquadest : 97,7 ml
97,7 𝑚𝑙
: 1000 𝑚𝑙 𝑥 𝑅𝑝 30.000 = 𝑅𝑝 2.931
 Ethyl Ascorbic Acid : 1 g
1𝑔
: 1000 𝑔 𝑥 𝑅𝑝 750.000 = 𝑅𝑝 750
 Collagen : 0.5 g
0.5 𝑔
: 1000 𝑔 𝑥 𝑅𝑝 1.000.000 = 𝑅𝑝 500
 Carbon Black : 0,8 ml
0,8 𝑚𝑙
: 1000 𝑚𝑙 𝑥 𝑅𝑝 160.000 = 𝑅𝑝 128

Total : Rp. 4.309 untuk 100 ml


𝑅𝑝. 4.309
Persatuan dengan netto 5 ml = 100 𝑚𝑙 𝑥 5 𝑚𝑙 = 𝑅𝑝 215,45

 Bahan Baku : Rp. 215,45


 Biaya Produksi : Rp. 45.000
 Harga botol : Rp 3.000
 Harga Kardus : Rp. 500
 Print : Rp. 1.000
 JUMLAH : Rp 49.715,45

 Keuntungan 30 %
30
𝑥 𝑅𝑝 49.715,45 = 𝑅𝑝 14.914,64 + 𝑅𝑝 49.715,45 = 𝑅𝑝 64.630,09~ 𝑅𝑝 64.631
100

 Harga untuk 1 ampul netto 5 ml = Rp. 64.631

19
A. Dus Obat

KOMPOSISI : No. Reg : FF 151600111

Tiap ml mengandung Beautiful Skin No. Batch: 200915


vitamin C 1 %
Exp. Date : September
TETES MATA STERIL
2016
INDIKASI :

Whitening dan Anti Serum Vit C


Aging & Collagen
DOSIS :

5 ml

KETERANGAN
LEBIH LANJUT
LIHAT DI BROSUR Netto : 5 ml

PT. MAJU JAYA

No. Reg : FF 151600111 Jakarta - Indonesia


No. Batch: 200915

Exp. Date : September


2016

B. Etiket Obat

Netto : 5 ml

BEAUTY SKIN

Komposisi: No. Reg : FF 151600111

Tiap ml mengandung vitamin C 1 %

No. Batch: 200915

Exp. Date : September 2016


20

PT MAJU JAYA
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada praktikum ini kelompok kita mendapat tugas sediaan steril, sediaan yang kami
buat adalah Serum Vitamin C dan Collagen. Serum Vitamin C adalah serum inovatif untuk
menjadikan kulit lebih berkilau indah dan meningkatkan vitalitasnya. Diformulasikan dengan
skin care vitamin C untuk mengembalikan kemilau sehat alami kulit serta melembutkan kulit
wajah anda. Selain itu serum ini juga mengandung collagen alami dari bahan laut yakni ikan
yang berfungsi untuk mengembalikan keremajaan kulit serta mencegah penuaan dini. Kriteria
dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam mendapatkan produk steril diantaranya adalah,
pertama yaitu uji organoleptik, dengan uji organoleptik menggunakan panca indra, kita dapat
merasakan rasa, bau, dan warna. Yang ke-2 uji kejernihan, yaitu suatu cairan dikatakan jernih
apabila kejernihannya sama dengan kejernihan air. Ke-3 uji bobot jenis, ke-4 volum
terpindahkan, ke-5 penentuan pH, ke-6 uji sterilisasi, ke-7 uji volume sedimentasi, ke-8 uji
efektivitas pengawet antimikroba. Untuk data uji stabilitas didapat hasil sebagai berikut,
DATA UJI STABILITAS
Nama Produk : Serum Vitamin C dan Collagen
Tujuan Percobaan : Untuk mengamati stabilitas produk pada kondisi
penyimpanan tertentu
Prosedur percobaan : produk disimpan dengan kemasan lengkap, kemudian
disimpan
pada 2 kondisi penyimpanan (SKM, Oven) selama 12 minggu
Parameter percobaan : Bentuk, warna, bau, dan fisik
Tanggal pembuatan : 6-12-2015
Tanggal pengujian : 6-12-2015 s/d 12-12—2015

Dari hasil uji yang sudah kita laksanakan serum vitamin C dan Collagen layak digunakan
dimasyarakat luas,tanpa perlu rasa takut dan khawatir karena memenuhi syarat sesuai di
Farmakope Indonesia dan sudah terdaftar dalam badan POM bahwa aman digunakan. Cara
pakainya yaitu dengan mengoleskan ke bagian wajah telah cuci muka,usapkan merata. Harga
jualnya yang terjangkau hanya Rp.64.631

21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Sediaansteril yang kami buat ialah serum vitamin c dan collagen dimana formula yang
kami gunakan untuk membuat sediaan steril ini yaitu:

R/ Aquadest 4,885 ml
Ethyl Ascorbic Acid 0,05 g
Collagen 0,025 g
Phenoxyethanol 0,04 ml
API ad 5 ml

 Serum adalah sediaan cair yang mengandung zat aktif dengan konsentrasi maksimal
untuk mencapai khasiat pada penggunaannya.
 Serum vitamin C ini layak pakai karena memenuhi syarat karena memenuhi syarat
yaitu pH 7,4 dan larutan jernih.

5.2 Saran
Semoga praktek selanjutnya dapat lebih baik lagi, untuk itu diharapkan lebih
diperhatikan lagi dalam hal :

 Sarana dan prasarana agar lebih dilengkapi


 Waktu praktikum agar lebih diperhatikan sehingga praktek yang dilakukan
dapat lebih maksimal dan uji evaluasi pun dapat kami lakukan karena bagaimanpun
juga akan lebih baik lagi bila teori yang diperoleh ditunjang sepenuhnya dengan
praktek.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta


2. Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI. Jakarta
3. Anief, Moh. 1999. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
4. Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Kedokteran EGC. Jakarta
5. M.tempo.co/read/news/2009/06/22/0581831
6. Rokhman, Fatkur.Aktivitas Antibakteri Filtrat Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Terhadap Bakteri Penyebab Konjungtivitas.skripsi. IPB. Bogor : 2007

23

Anda mungkin juga menyukai