Anda di halaman 1dari 8

AGORA Vol. 5, No.

1, (2016)

INOVASI PROSES BISNIS PADA PUJASERA NDOKEE DI SURABAYA

Teresa Alexandra Lenggono Tedjowidjojo


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: terexandra94@gmail.com

Abstrak— Pengembangan proses bisnis suatu pujasera Proses bisnis pada Pujasera Ndokee yaitu mencari tenant-
sangatlah penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif tenant yang akan mengisi pujasera tersebut agar dapat
dibandingkan dengan pujasera lainnya. Oleh karena itu, tujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan
dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis keuntungan untuk penyedia. Proses ini berjalan dengan cara
proses bisnis yang telah terjadi menggunakan perspektif BMC
penyedia mencari sendiri tenant yang akan masuk awalnya
dan VRIO, juga menginovasi proses bisnis tersebut agar dapat
menciptakan keunggulan kompetitif. Jenis penelitian yang dan penyedia merekrut tenant tersebut dengan memberikan
digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Data yang didapat dari nomor telepon agar tenant tersebut dapat menerima atau
wawancara semi terstruktur. Teknik pemilihan narasumber menolak tawaran tersebut. Tenant tambahan yang ditawarkan
menggunakan purposive sampling dan uji validitas data oleh tenant awal akan diseleksi baru disetujui untuk
menggunakan trianggulasi sumber. Teknik analisis data bergabung. Ada juga tenant yang datang sendiri kepada
menggunakan perspektif business model canvas (BMC) dan penyedia untuk bergabung tetapi penyedia juga akan tetap
VRIO untuk menganalisis proses bisnisnya. Hasil yang didapat menyeleksinya agar dapat memuaskan pelangan yang makan
pada penelitian ini yaitu proses bisnis pada Pujasera Ndokee dan mendatangkan banyak keuntungan.
bukan hanya menyewakan tempat tetapi proses bisnis pada
Jika para tenant telah terkumpul maka proses bisnis dalam
pujasera umumnya dan perlu dilakukan inovasi proses pada
proses pencarian tenant, perekrutan tenant, penarikan customer melayani pelanggan yaitu para tenant akan mengantar sendiri
dan inovasi terbesar harus dilakukan pada proses operasional makanan kepada pelanggan, tetapi pelanggan masih harus
agar dapat menciptakan keunggulan kompetitif. memesan sendiri makanannya dan membayar langsung pada
tenant. Jika saat ramai maka sering terjadi kekeliruan
Kata Kunci— Inovasi proses bisnis, proses bisnis, business model pemesanan dan pengantaran karena tidak tercatat nomor meja
canvas, VRIO. yang memesan dan terkadang juga ada yang tidak membayar
karena tenant sendiri tidak dapat mengawasi pelanggan mana
I. PENDAHULUAN yang sudah membayar atau belum.
Oleh karena itu, dalam pencarian peluang inovasi
proses bisnis untuk mengetahui keunggulan kompetitif dari
Keunggulan kompetitif penting bagi suatu perusahaan tidak Pujasera Ndokee di Surabaya maka digunakan perspektif
hanya perusahaan besar tetapi perusahaan kecil dari Business Model Canvas (BMC) (Osterwalder & Pigneur 2010)
manufaktur hingga jasa pun juga mementingkan keunggulan dan VRIO (Barney, 2012). Business Model Canvas
kompetitif untuk berkembang, hal ini dikarenakan keunggulan didalamnya terdapat sembilan blok diantaranya customer
kompetitif sebagai faktor keberhasilan suatu usaha (Claycomb segments, value propositions, channels, customer
& Martin, 2001). Keunggulan kompetitif suatu perusahaan relationships, revenue streams, key resources, key activities,
dapat ditunjukkan melalui beberapa model yaitu dari budaya key tenant dan cost structure. VRIO sendiri dapat dibedakan
perusahaan, layanan pada pelanggan dan dari produk yang berdasarkan V (Valuable/Berharga), R (Rare/Langka), I
mereka jual. Oleh karena itu, keunggulan kompetitif dapat (Inimitable) dan O (organized/mengorganisasi). Dari hasil
ditunjukkan melalui beberapa cara yaitu dengan cara inovasi, penelitian ini, maka dapat ditemukan peluang inovasi proses
fokus pada perbedaan sebagai strategi dalam bersaing, bisnis yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif
menggunakan teknologi yang baru hingga memiliki sesuatu Pujasera Ndokee di Surabaya.
yang unik. Salah satu cara yaitu dengan cara inovasi, inovasi Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana
dapat dikatagorikan menjadi inovasi proses, inovasi produk inovasi proses bisnis yang dapat menciptakan keunggulan
dan inovasi servis. Inovasi proses sendiri terdapat inovasi kompetitif pada Pujasera Ndokee di Surabaya? Dengan tujuan
proses bisnis yang dalam proses bisnis sendiri ini merupakan penelitian yaitu (a) Mendeskripsikan proses-proses bisnis yang
aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi dan sudah ada (existing) pada Pujasera Ndokee di Surabaya. (b)
menghasilkan output tertentu untuk pelanggan dan pasar Menganalisis proses-proses bisnis pada Pujasera Ndokee di
tertentu (Davenport, 1993). Sehingga inovasi proses bisnis Surabaya dengan menggunakan perspektif BMC dan VRIO.
merupakan serangkaian pemikiran untuk proses bisnis yang (c) Menginovasi proses bisnis yang dapat menciptakan
baru dari tahap ide hingga peluncuran atau selesai keunggulan kompetitif Pujasera Ndokee di Surabaya.
(Ottenbacher & Harrington, 2009).
AGORA Vol. 5, No. 1, (2016)

II. METODE PENELITIAN tidak hanya kebersihan dari tenant tapi kebersihan dari
Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Digunakan makanan juga diutamakan, penyajian makanan yang cepat
penelitian kualitatif deskriptif karena untuk mendeskripsikan dan tenant yang berada disana harus dapat menjaga
atau menggambarkan secara verbal dan rinci tentang proses- hubungan yang baik dengan sesama tenant, pemilik dan
proses bisnis dari Pujasera Ndokee agar dapat mengetahui customer serta menurut dengan kondisi yang ada disana.
keunggulan kompetitif dari Pujasera Ndokee (Sugiyono, Sehingga jika dilihat dalam proses pencarian tenant
2012). Metode penelitian yang dipakai adalah metode studi masih cenderung terjadi secara pasif. Hal tersebut terlihat
kasus. Menggunakan studi kasus karena untuk mengetahui dari aktifitas pemilik yang tidak ada insiatif untuk mencari
atau mengeksplorasi secara rinci tentang proses-proses bisnis hanya menunggu tenant datang hingga ada tenant yang
yang ada pada Pujasera Ndokee yang tentunya ada batasan keluar baru ia menitip. Kriteria yang digunakan untuk
dalam penelitian yaitu hanya dalam proses-proses bisnisnya menemukan tenant yaitu kriteria yang kompleks. Hal
saja. Kasus yang dipelajari pula hanya antara proses-proses tersebut dapat terlihat dalam pencarian tenant tersebut
bisnis dari saat pencarian tenant, perekrutan tenant, kriteria yang dipentingkan yaitu kualitas dari makanan dan
mendatangkan customer, hingga pada saat pelayanan ke juga ada beberapa kriteria tambahan seperti kebersihan juga
customer oleh tenant dengan tujuan untuk mengetahui dilihat dalam proses pencarian, penyajian dari makanannya
keunggulan kompetitif pada Pujasera Ndokee (Bangun, 2007). serta dilihat bagaimana cara tenant tersebut berkomunikasi
Subyek penelitian dari penelitian ini yaitu informan yang dengan tujuan untuk mengetahui seberapa benar tenant
dapat memberikan informasi utama yang dibutuhkan yaitu tersebut dalam menjaga hubungan dengan customer dan
pemilik Pujasera Ndokee, dua orang tenants dan dua orang pemilik. Proses pencarian tenant yang dianalisis
customers di Pujasera Ndokee yang berlokasikan di Taman menggunakan perpektif dari kesembilan elemen dari
Gapura B-12 Surabaya (Prastowo, 2012). Obyek penelitian business model canvas yang terjadi hanyalah Valuable (V)
yang diteliti yaitu mengenai proses bisnis pada Pujasera dan organized(O)
Ndokee di Surabaya dengan menggunakan perspektif yaitu
sembilan element business model canvas (customer segments, b. Perekrutan Tenant
value propositions, channels, customer relationships, revenue Sistem pengorganisasian yang digunakan dalam
streams, key resources, key activities, key partners dan cost perekrutan tenant di Pujasera Ndokee yaitu dengan cara
structure) dengan sudut pandang VRIO (Sugiyono, 2011). melihat proses pemasakan makanan itu dahulu kemudian
Sumber data dari penelitian ini berasal dari data primer akan dilihat kebersihan dari makanan dan tenant tersebut.
melalui wawancara peneliti dengan pemilik Pujasera Ndokee, Syarat dalam perekrutan tenant untuk mendapatkan tenant
tenant dan customer di Pujasera Ndokee. Penelitian ini yang berharga yaitu makanan tersebut harus enak, tenant
menggunakan wawancara semiterstruktur dengan teknik dan makanan tersebut harus bersih karena yang diutamakan
pemilihan narasumber menggunakan purposive sampling, adalah kebersihan dan yang ketiga yaitu pelayanan harus
yaitu pengambilan sampel sumber data menggunakan bagus, jika sudah memenuhi syarat maka kemungkian besar
pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksudkan yaitu bahwa tenant tersebut akan diterima. Pujasera Ndokee
seseorang yang memiliki informasi yang diperlukan dan dalam membuat kesepakatan pembayaran menggunakan
paling mengerti tentang apa yang diharapkan bagi penelitian sistem biaya sewa dengan sistem sewa bulanan yang
ini (Sugiyono, 2012). Uji validitas data menggunakan besarannya berkisar antara delapan ratus hingga satu koma
trianggulasi sumber yang menurut Sugiyono (2011) yaitu dua juta rupiah. Pembayaran tersebut random tidak ada yang
untuk menguji kredibilitas data (keabsahan data) dilakukan sama. Pengorganisasian perbedaan kriteria tersebut
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui berdasarkan tempat, ukuran dari tenant tersebut dan yang
beberapa sumber. Teknik analisis data pada penelitian ini ketiga yaitu pembedaan bedasarkan pemakaian air. Sistem
menggunakan tiga tahap (Sugiyono, 2011) yaitu reduksi data, mekanisme harga yang dilakukan oleh Pujasera Ndokee
penyajian data dan penarikan kesimpulan. yaitu sistem mekanisme harga tetap karena harga sewa
. setiap bulannya pun sama jumlahnya tidak berubah-ubah.
Pesaing dalam menetapkan sistem mekanisme harga tidak
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN sama dengan Pujasera Ndokee karena bergantung dengan
perjanjian awal pembukaan pujasera.
Sehingga pada proses perekrutan tenant ini sistem dan
1. Analisis Proses syarat dalam perekrutan tenant terjadi secara terbuka. Hal
a. Pencarian Tenant tersebut terlihat dari para tenant mengetahui sistem dan
Proses pengorganisasian pencarian tenant dapat terjadi syarat yang digunakan. Kesepakatan biaya sewa dan apa
dengan dua sistem yaitu pertama pemilik sama sekali tidak yang membedakan sewa tersebut semua tenant ketahui
mencari tenant tetapi tenant sendiri yang langsung datang dengan bukti bahwa semua tenant mengetahui apa yang
kepada pemilik dan kedua jika terdapat tenant yang secara membedakan uang sewa mereka setiap bulannya, tidak
tiba-tiba keluar maka pemilik akan menitip kepada para hanya karena lokasi tetapi karena besarnya tenant pun
tenant yang berada disana untuk dicarikan pengganti, tetapi mereka juga tahu bahwa itu dapat menyebabkan perbedaan
seleksi tetap pada pemilik. Kriteria yang digunakan dalam uang sewa tiap bulannya. Sistem mekanisme harga yang
menemukan tenant sehingga dapat meningkatkan customer digunakan juga menggunakan sistem mekanisme harga tetap
yang datang yaitu makanan yang dijual harus enak dan dalam arti para tenant akan membayar setiap bulannya
cocok dengan rasa banyak orang, kebersihan diutamakan
AGORA Vol. 5, No. 1, (2016)

dengan jumlah uang yang sama sesuai dengan kesepakatan Ndokee kerjakan. Pujasera Ndokee memiliki 3 sumber
yang mereka ketahui awalnya. Kesepakatan akan sistem daya manusia dalam menjalankan bisnisnya. Cara
tersebut langka karena tidak ada pesaing disekitar Pujasera pengorganisasian sumber daya manusia yang ada di
Ndokee yang memiliki sistem yang sama. Proses perekrutan Pujasera Ndokee yaitu dengan cara sudah ditetapkan jam
tenant tersebut sudut pandang VRIO semuanya terjadi. kerja dan jam pulang kerja jika ada salah harus tanggung
c. Penarikan Customer jawab dan harus niat akan kerja. Proses persiapan awal
Pengorganisasian kriteria pemilihan customer yaitu dari yang dilakukan oleh Pujasera Ndokee yaitu para pegawai
segi pendapatan pendapatan rata-rata, dari segi usia maka datang pukul 4 mereka akan menyapu, mengelap meja
kriteria yang dituju yaitu anak muda dan jelas kriteria yang dan mengepel lantai, setelah semua selesai baru mereka
dituju yaitu benar-benar orang yang menyukai makan. akan menyalakan AC. Persiapan awal untuk berjualan
Tanggung jawab atas pengorganisasian penarikan customer minuman yaitu hanya membuat teh dan memasak gula.
adalah semua yang berpartisipasi dalam Pujasera Ndokee Sehingga dalam persiapan awal tersebut Pujasera Ndokee
yaitu baik pemilik dan tenant yang ada disana. Pujasera masih cenderung siap secara fisik saja tidak secara
Ndokee mendatangkan customer dengan cara menyediakan fungsional. Proses persiapan awal yang bersifat fisik ini
“benner” agar customer mengetahui apa saja yang dijual tidak memiliki SOP yang tertulis sehingga terdapat
disana, merekrut tenant-tenant yang sudah lama berjualan di kelemahannya. Hal tersebut ditegaskan oleh teori yang
daerah Pujasera Ndokee dan menyediakan tempat yang dikemukankan oleh Weske (2007) jika SOP tersebut tidak
bersih dan nyaman. Nilai lebih yang diberikan yaitu berupa tertulis maka kelemahannya yaitu tidak dapat membuat
harga dari makanan tersebut tidak dikenakan PPN dan Pujasera Ndokee ini mencapai tujuan proses bisnis secara
pelayanan yang diberikan kepada customer sendiri baik dan efisien, tidak dapat menciptakan kolaborasi yang baik
cukup cepat tanggapannya. Pujasera lain tidak memberikan dalam pujasera dan jika tidak ada SOP yang tertulis dapat
nilai lebih yang sama dengan Pujasera Ndokee karena menyebabkan adanya konflik yang terjadi
pujasera lain masih memberikan PPN kepada makanan yang - Persiapan awal tenant
customer beli. Cara menjalin hubungan dengan customer Persiapan awal dari para tenant adalah pertama akan
yaitu dengan cara selalu tersenyum saat melayani customer mengelap tenant dan piring-piring lalu menata bahan
dan mengucapkan terima kasih ketika customer pulang, jualan. Sehingga dalam persiapan awal tenant ini masih
serta melayani permintaan customer dengan ikhlas. Pesaing cenderung siap secara praktis belum secara professional.
lain dari Pujasera Ndokee memiliki cara yang sama dalam
menjalin hubungan dengan para customer karena
Proses persiapan awal yang diteliti menggunakan
merupakan bentuk pelayanan pada umumnya
perspektif business model canvas ini hanya terdapat
Sehingga dalam proses penarikan customer ini kriteria
sudut pandang valuable (V) dan organized (O)
yang digunakan pada Pujasera Ndokee jelas. Hal tersebut
2. Proses pelayanan customer (pelanggan)
terlihat dari Pujasera Ndokee mengkriteriakan orang yang
datang dari usianya mengutamakan anak muda dengan - Pelayanan saat customer datang dan memesan
pendapatan rata-rata dan menyukai makanan. Tanggung makanan.
jawab dalam penarikan customer tersebut tidak hanya pada Terdapat dua proses dalam pemesanan makanan yaitu
pemilik tetapi semuanya bertanggung jawab. Cara yang pertama customer langsung memesan pada tenant dalam
digunakan untuk mendatangkan customer dan nilai lebih kondisi customer tersebut sudah mengetahuinya dan
yang diberikan masih belum maximal. Hal tersebut kedua customer tersebut langsung masuk duduk sehingga
didukung dengan teori yang diungkapkan oleh Solomo karyawan dalam Pujasera Ndokee yang akan menawarkan
(2003) bahwa penarikan customer tersebut membutuhkan kepada customer menu apa saja yang disediakan oleh
strategi STP (segmentasi, targeting, positioning) agar tenant. Sehingga pengorganisasian proses pemesanan
mengetahui setiap kriteria yang diambil dari lingkup yang makanan yang dilakukan customer dapat dikatakan masih
luas, mengetahui target dari kriteria tersebut dan mengetahui cenderung desentralisasi, karena dalam Pujasera Ndokee
apa yang harus diberikan sehingga lebih dari pesaing para tenant berjalan sendiri-sendiri untuk mengelola
lainnya. Proses penarikan customer ini hampir sama dengan pemesanan makanan. Hal tersebut ditegaskan dan sama
teori yang diungkapkan oleh Solomo (2003) yang tidak ada dengan teori yang dikemukakan oleh Setiawan (2015)
dalam Pujasera Ndokee yaitu berapa target yang dituju dari bahwa sikap desentralisasi tersebut tidak terpusat dan
kriteria tersebut. Proses penarikan customer ini sudah berjalan sendiri-sendiri.
terdapat sudut pandang VRIO disemua proses yang terjadi. - Proses pengantaran
d. Operasional Proses pengantaran makanan akan dilakukan oleh
Didalam proses operasional ini terdapat beberapa sub tenant dari Pujasera Ndokee sendiri karena tenant yang
proses diantaranya: akan bertanya dimana customer tersebut duduk. Bentuk
1. Proses persiapan awal pelayanan kepada customer dari karyawan Pujasera
- Persiapan awal Pujasera Ndokee Ndokee yaitu akan melayani dengan menawarkan
Sumber daya fisik yang dimiliki oleh Pujasera Ndokee minuman apa yang akan dibeli dan akan
meliputi ruko, meja, kursi, TV, AC, kipás angin, dan mengantarkannya, jika customer membutuhkan sesuatu
fasilitas semua yang berguna untuk customer. Persiapan maka karyawan dalam yang akan datang. Saluran
awal untuk mempersiapkan sumber daya fisiknya akan distribusi yang digunakan yaitu distribusi langsung
dianalisis tugas yang sumber daya manusia dari Pujasera dengan cara jika ada orang yang membeli langsung
AGORA Vol. 5, No. 1, (2016)

ditawarkan menú kemudian dilayani. Proses distribusi Pembayaran yang dilakukan adalah sewa bulanan dan
tersebut sama karena merupakan saluran distribusi yang ada toleransi akan keterlambatan pembayaran. Pujasera
umum digunakan untuk melayani pelanggan. Sehingga Ndokee memberikan layanan bebas pemakaian air dan
pada pengorganisasian proses pengantaran makanan yang listrik. Sehingga sistem pembayaran tersebut tidak ketat
terjadi di Pujasera Ndokee juga terjadi desentralisasi, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya toleransi
karena tenant mengantar sendiri makanan yang dipesan akan keterlambatan atas pembayaran uang sewa bulanan
oleh customer. Teori yang diungkapkan oleh Setiawan oleh para tenant. Layanan yang diberikan oleh Pujasera
(2015) mendukung bahwa desentralisasi tersebut berjalan Ndokee cukup royal hal tersebut dapat dibutikan bahwa
sendiri-sendiri sesuai dengan aturannya masing-masing. Pujasera Ndokee memberikan layanan atau fasilitas
Padahal saat pengataran makanan berjalan sendiri-sendiri kepada para tenant untuk menggunaka air dan listrik
maka terdapat resiko akan kesalahan pada pengantaran tanpa membayar.
karena tidak adanya nomor meja atau kepastian akan - Cara menjalin hubungan dengan tenant
pesanan, terkadang juga dapat terjadi kesalahan akan Dalam menjalin hubungan dengan mendengarkan
makanan yang diantar.. keluhan dan memperbaikinya, serta tidak merugikan
- Proses pembayaran tenant yang berada disana. Cara dalam menjalin
Proses pembayaran dilakukan dengan cara para hubungan dengan tenant cenderung sederhana karena
customer akan langsung membayar makanannya kepada hanya mendengarkan keluhan dan memperbaikinya, serta
tenant sendiri tetapi untuk pembelian minum oleh tidak merugikan tenant yang berada disana.
customer makan pembayarannya akan dilakukan di kasir
dari Pujasera Ndokee. Pengaturan sistem harga yaitu dari Sehingga dalam proses pelayaan customer dalam arti
pihak tenant sendiri. Harga yang diberikan di Pujasera tenan hanya menggunakan prespektif valuable (V) dan
Ndokee sudah sesuai dengan kemampuan customer. organized (O).
Sehingga proses pembayaran dalam Pujasera Ndokee 4. Proses penutupan
terjadi secara desentralisasi, karena menunjukkan bahwa - Penutupan oleh Pujasera Ndokee
para customer setelah makan akan langsung membayar Proses penutupan Pujasera Ndokee terjadi pukul 11
sendiri-sendiri pada tenant yang dipesan dan harga dari malam dan bagian kasir akan langsung memeriksa uang
makanan tersebut ditentukan sendiri oleh para tenant dan dari salah seorang karyawan itu ada yang memeriksa
tersebut. Hal tersebut dapat dikatakan sama dengan teori stok dan yang satunya akan membereskan, setelah kasir
yang dikemukakan oleh Setiawan (2015) bahwa sikap dan yang bertugas bagian memeriksa stok selesai maka
desentralisasi tersebut berarti mereka akan mengurus akan membantu yang bersih-bersih karena harus
sendiri apa yang menjadi kekuasaan mereka. Resiko yang mengatur meja,menyapu dan mengepel jika sudah bersih
dapat terjadi yaitu adanya customer yang tidak membayar semua baru akan ditutup. Pengorganisasian proses
saat ramai atau pun sepi karena para tenant tidak penutupan Pujasera Ndokee hanya terjadi secara fisik
mungkin dapat mengawasi customer satu per satu saja tetapi secara fungsional tidak. Hal tersebut
- Proses saat customer pulang ditunjukkan dari mereka hanya membersikan lantai dan
Proses pelayanan setelah customer tersebut pulang mengatur meja serta tidak memiliki SOP yang tertulis
yaitu tidak hanya pegawai dari Pujasera Ndokee tetapi karena para pegawai berjalan sendiri-sendiri jika tugas
selesai baru mereka membantu. Hal tersebut ditegaskan
pegawai dari para tenant akan bekerja sama untuk
dengan teori yang diungkapkan oleh Weske (2007)
membereskan meja. Meja langsung dibersikan dengan
bahwa jika tidak memiliki SOP yang tertulis dapat
tujuan agar jika ada customer lagi yang datang mereka
mengakibatkan proses bisnis tidak berjalan secara efisien.
langsung bisa duduk dan piring langsung dicuci sendiri
- Penutupan oleh tenant
oleh tenant. Proses pengorganisasian saat customer Proses penutupan oleh tenant hanya membereskan
pulang tersebut memiliki prosedur yang tetap tetapi tidak
tenant, memasukkan piring dan membereskan sisa jualan
memiliki SOP yang tertulis. Hal tersebut dapat
yang masih bisa dipakai dan dibawa pulang.
ditunjukkan jika pembersihan meja saat customer pulang
Pengorganisasian proses penutupan dari tenant cenderung
semua ikut membersihkan meja tidak ada orang khusus
terjadi secara praktis. Hal tersebut dapat dilihat dari
yang membersihkan dan saat pencucian piring langsung
proses penutupan tenant yang hanya membereskan piring
diberikan kepada tenant. Teori yang diungkapkan oleh dan bahan sisa, mereka masih belum bergerak secara
Weske (2007) mendukung bahwa SOP yang tidak tertulis professional.
tersebut dapat menimbulkan konflik antar pekerja akibat
dari adanya ketidakadilan tugas atau juga dapat Sehingga dalam pembahasan proses penutupan
menyebabkan proses yang terjadi tidak terjadi secara menggunakan business model canvas hanya terdapat
efisien. sudut pandang organized.
5. Proses pengelolaan pendapatan
Sehingga dalam pembahasan proses pengorganisasian Biaya sewa yang dikenakan oleh Pujasera Ndokee yaitu
yang dilihat menggunakan business model canvas sudah biaya sewa bulanan dengan besarannya delapan ratus ribu
terdapat sudut pandang VRIO hingga satu koma dua juta rupiah tetapi pembayaran
3. Pelayanan pada customer (tenant) tersebut random tidak ada yang sama. Sumber pendapatan
- Nilai lebih yang diberikan kepada tenant lain yang didapat dari Pujasera Ndokee berasal dari
AGORA Vol. 5, No. 1, (2016)

penjulan minuman yang dilakukan sendiri oleh Pujasera 2. Inovasi Proses


Ndokee dan juga berasal dari untung yang didapat dari a. Inovasi proses bisnis pada proses pencarian tenant
orang yang menitipkan barang di Pujasera Ndokee. Awalnya proses pencarian ini berlangsung secara pasif
Pengelolaan sumber pendapatan diatur sendiri oleh akan diinovasi menjadi proses pencarian tenant yang baru
pemilik dari Pujasera Ndokee sendiri jika terdapat selisih dengan cara aktif. Beberapa cara yang digunakan yaitu
maka kasir akan memeriksa dengan pemilik. Sehingga dengan mendatangi pameran kuliner atau basar makanan,
Pujasera Ndokee memperoleh pendapatan utama berasal mencari tenant - tenant yang memiliki cabang, terkenal
dari biaya sewa bulanan oleh para tenant dan pendapatan dan ramai atau dengan cara menitipkan pada teman yang
lain berasal dari penjualan minuman dan barang titipan. bergerak pada bidang kuliner jika ada tenant yang mencari
Hal tersebut didukung dengan teori yang diungkapkan tempat bisa disarankan kepada Pujasera Ndokee. Perubahan
oleh Osterwalder & Pigneur (2010) bahwa pendapatan cara tersebut bisa membawa dampak yang baik pada
tersebut dihasilkan dari penjualan bersih seperti penjualan Pujasera Ndokee karena dapat membuat Pujasera Ndokee
tempat ataupun penjualan lainnya serta berasal dari lebih ramai dan tidak sampai ada tempat yang kosong.
pendapatan lainnya. Jenis pendapatan yang digunakan Tetapi tentunya jika melakukan perubahan pasti terdapat
pada Pujasera Ndokee yaitu recurring revenues, karena konsekuensi dan keuntungan yang akan diterima.
pendapatan Pujasera Ndokee berasal dari pembelian b. Inovasi proses bisnis pada proses perekrutan tenant
berulang minuman dari customer. Pengorganisasian Proses perekrutan sudah memiliki proses yang baik
pendapatan diatur sendiri oleh pemilik karena beliau yang dengan sistem dan syarat yang terbuka. Tetapi akan
mengurus sendiri berapa uang yang masuk dan sistem diperbaharui menjadi proses yang sempurna dengan cara
pengelolaannya pun pemilik sendiri yang mengetahuinya. menuliskan syarat dan sistem tersebut agar semuanya
Proses pengelolaan pendapatan menggunakan perspektif melihat bukti nyata dan tidak ragu lagi.
business model canvas hanya terdapat sudut pandang c. Inovasi proses bisnis pada proses penarikan customer
valuable dan organized. Awalnya proses penarikan customer tidak memiliki
6. Proses pengelolaan pengeluaran target yang berasal dari kriteria yang ditetapkan oleh
Jenis biaya yang dikeluarkan oleh Pujasera Ndokee karena itu akan diperbaiki dengan cara menetapkan target
yaitu biaya tetap yang meliputi gaji pegawai dan biaya yang harus dicapai yaitu kira-kira 50% dari kriteria yang
variabel yang meliputi biaya listrik,air dan bahan baku ditetapkan. Cara yang digunakan dalam menarik
berjualan minuman. Tidak ada biaya yang dapat customer awalnya hanya menggunakan tenant yang
dikurangi dalam proses bisnis di Pujasera Ndokee untuk memiliki nama tetapi akan dikembangkan dengan
menambahkan keuntungan. Sistem yang digunakan oleh beberapa cara yaitu pertama dengan memberikan
Pujasera Ndokee dalam mengelola pengeluarannya promosi-promosi seperti diskon dan kedua dengan
tersebut menggunakan sistem yang mudah yaitu hanya mengadakan acara seperti ada pesta kuliner makanan
menggunakan pembukuan dengan mencatat pendapatan Indonesia. Nilai lebih juga awalnya hanya dengan tidak
dan pengeluaran. Cara pengelolaan pengeluaran yang memberikan PPN tetap akan dikembangkan dengan cara
dilakukan oleh Pujasera Ndokee yaitu dengan cara jika pertama memberikan kartu member kepada tiap
memang sesuatu yang mendadak dan penting maka akan pelanggan agar mendapat diskon jika telah datang sesuai
dikeluarkan uang tersebut berapapun jumlahnya. Pesaing dengan jumlah yang ditetapkan dan kedua juga dapat
lain memiliki kemungkinan bisa sama bisa tidak dalam dengan nilai lebih memberikan jasa layanan antar kepada
mengatur pengelolaan pengeluaran. Sehingga biaya yang pelanggan. Tetapi tentunya jika melakukan perubahan
dikeluarkan oleh Pujasera Ndokee setiap bulannya ada pasti terdapat konsekuensi dan keuntungan yang akan
yang tetap dan variable, serta biaya tersebut sama sekali diterima.
tidak dapat dikurangi untuk meningkatkan keuntungan. d. Inovasi proses bisnis pada proses operasional
Hal tersebut ditegaskan dengan teori yang diungkapkan 1. Inovasi pada proses persiapan awal
oleh Osterwalder & Pigneur (2010) bahwa pengeluaran - Persiapan awal Pujasera Ndokee
yang dialami Pujasera Ndokee terdapat dua jenis Awalnya yang hanya menggunakan satu ruko dengan
biaya,seperti biaya tetap yang setiap bulannya pasti oleh satu lantai tetapi akan dikembangkan dengan membangun
Pujasera Ndokee keluarkan dan biaya variable yang bagian atas agar dapat unggul dari sisi tempat
setiap bulannya yang dikelarkan tersebut berubah-ubah dibandingkan dengan pesaing lainnya. Cara berikutnya
jumlahnya. Serta Pujasera Ndokee menganut model value yaitu dengan menambah sumber daya manusia yang
driven yang dikatakan bahwa mementingkan value dulunya berjumlah hanya 3 orang tetapi sekarang
proposition, sehingga biaya yang sudah dikeluarkan berjumlah 6 orang agar proses bisnis berjalan dengan
tersebut sudah pasti dan tidak dapat dikurangi untuk cepat. Persiapan awal diatur dengan cara memiliki SOP
menambah keuntungan. Proses pengorganisasian yang jelas dan tertulis, memeriksa tiap bagian tidak
pengeluaran yang dilakukan menggunakan sistem hanya bagian fisik saja tetapi setiap buka akan memeriksa
pembukuan dengan menggunakan cara yang sederhana. bagian fungsional. Persiapan bagian fungsional yang
Cara tersebut sederhana maka mudah untuk ditiru oleh awalnya tidak ada akan dikembangkan dengan cara
pesaing lainnya dan tidak langkah. Proses pengelolaan pertama mengecek tiap bagian listrik agar tidak adanya
pengeluaran menggunakan perspektif business model konslet, kedua menyediakan genset agar jika lampu mati
canvas sudah terdapat sudut pandang VRIO. ada backupnya dan ketiga menyediakan tandon air agar
AGORA Vol. 5, No. 1, (2016)

jika sewaktu ketika air mati ada persediaanya. Tetapi dalam pemberesan meja dan adanya perubahan prosedur
tentunya jika melakukan perubahan pasti terdapat yang awalnya piring tersebut akan dibereskan dan dicuci
konsekuensi dan keuntungan yang akan diterima. oleh tenant sendiri, sekarang akan dikembangkan dengan
- Persiapan awal tenant penyeragaman piring, mangkok dan gelas serta penyucian
Awalnya tenant hanya mempersiapkan sesuatu yang akan dilakukan oleh karyawan Pujasera Ndokee yang
praktis yaitu hanya mempersiapkan piring dan mengatur khusus bagian mencuci. Cara pencuciannya tersebut
bahan tetapi akan dikembangkan, dengan cara pertama terdapat dua pilihan pertama dengan dicuci sendiri
menyediakan tempat untuk garam, kecap, cabai atau menggunakan tangan oleh pegawai yang telah ditugaskan
sambal sehingga dapat menyempurnakan jualannya. dan cara kedua dengan menggunakan mesin agar terjamin
2. Inovasi proses bisnis pada proses pelayanan kebersihannya.Tetapi tentunya jika melakukan perubahan
customer (pelanggan) pasti terdapat konsekuensi dan keuntungan yang akan
- Inovasi pada proses pelayanan customer saat datang diterima.
dan memesan makanan 3. Inovasi proses pelayanan customer (tenant)
Awalnya tidak terdapat nomor meja di setiap meja, - Nilai lebih yang diberikan
karena itu akan dikembangkan dengan cara memberikan Nilai lebih yang diberikan akan diinovasi dengan
nomer meja pada tiap meja. Cara lainnya dalam memberikan batasan akan keterlambatan pembayaran
pelayanan customer yaitu dengan sistem pemesanan sewa oleh tenant agar dapat menciptakan kedisiplinan.
makanan yang semua pemesanannya dilayani oleh - Cara dalam menjalin hubungan
pegawai Ndokee jadi para customer tidak ada yang Dalam menjalin hubungan tidak dapat dikembangkan
memesan langsung di tenant, cara pertama pencatatan karena memang batas segitu yang dapat diberikan kepada
pemesanan dengan kertas yang tumpuk tiga agar tiap tenant yang ada di Pujasera Ndokee.
kertas dapat diberikan pada tenant, diletakan dimeja dan 4. Inovasi proses bisnis pada proses penutupan
diberikan kekasir, atau cara kedua dengan sistem - Inovasi pada proses penutupan pujasera
pemesanan yang lebih modern yaitu menggunakan alat Awalnya hanya siap tutup secara fisik karena itu akan
seperti komputer setelah mencatat pesanan jadi tiap diperbaharuhi dengan siap tutup secara fungsional.
pemesan langsung masuk kedalam sistem computer dan Perbaruan proses tersebut dengan cara membiasakan
keluar dimasing-masing printer dari tenant dan yang akan adanya pengecekan akan listrik-listrik, air dan segala hal
ditempelkan dimeja akan keluar dari printer kasir. Guna yang tidak termasuk fisik sebelum tutup. Serta akan
dari perubahan system yaitu pertama agar tidak adanya diberikan SOP yang jelas dan tertulis.
kesalahan pemesanan makanan, kedua agar system - Inovasi pada proses penutupan tenant
tersebut menjadi teratur dan customer yang datang Awalnya hanya melakukan secara praktis tetapi akan
tersebut tidak bingung harus pesan dimana dan ketiga diperbaharui dengan melakukan secara profesional.
agar memberika keunggulan sendiri pada Pujasera Proses pembaharuan tersebut dengan cara saat penutupan
Ndokee. Tetapi tentunya jika melakukan perubahan pasti tidak hanya membereskan tenant tetapi juga melakukan
terdapat konsekuensi dan keuntungan yang akan diterima. pengecekan pada kondisi kompor, lampu tenant, gas dan
- Inovasi pada proses pengantaran makanan dan membeskan semua yang ada diatas meja customer seperti
minuman. garam, kecap asin, cabai, atau jeruk.
Awalnya proses pengantaran makanan dan minuman 5. Inovasi proses bisnis pada proses pengelolaan
secara sendiri-sendiri oleh pegawai yang lain, tetapi akan pendapatan
diinovasi dengan cara pengantaran makanan dan Pada bagian ini tidak dapat dikembangkan karena
minuman akan diantar oleh pegawain dalam Pujasera proses pengelolaannya pun sudah bagus. Bagian yang
Ndokee. Pengantaran tersebut dengan cara jika para dapat dikembangkan yaitu dari penerimaan
tenant tersebut selesai maka akan menekan bel lalu pendapatannya yang berasal dari tenant dan minuman
pegawai dalam dari Pujasera Ndokee akan mengantarnya yang dibeli oleh customer. Penambahan pendapatan yaitu
kenomor meja yang dituju dan pesanan yang sudah dengan cara mengembakan tempat menjadi lebih besar.
diantar tersebut akan dicoret dari kertasnya. Pengantaran 6. Inovasi proses bisnis pada proses pengelolaan
akan minuman pun sama akan terjadi seperti tersebut. pengeluaran
- Inovasi pada proses pembayaran Awalnya pengelolaan pengeluaran menggunakan
Awalnya pembayaran dilakukan kepada masing-masing sistem yang sangat sederhana yaitu hanya menggunakan
tenant, tetapi akan diperbaki dengan cara semua bentuk pembukuan. Akan dikembangkan dengan menggunakan
pembayaran akan langsung ditujukan kepada kasir tidak suatu program seperti excel atau lainnya agar tidak dapat
mungkin sampai terjadi kesalahan karena kasir telah ditiru sehingga merupakan keunggulan dari Pujasera
memiliki programnya. Ndokee dalam sistem pengelolaan pengeluaran.
- Inovasi pada proses saat customer pulang
Awalnya saat customer pulang tidak adanya SOP yang IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
jelas siapa yang bertugas membersikan meja dan siapa
yang mencuci piring dan gelas. Akan diperbaiki dengan
cara pertama memberikan SOP yang jelas dan tertulis, 1. Kesimpulan
kedua dengan menetapkan siapa yang memiliki bagian Berdasarkan hasil penelitian pada Pujasera Ndokee di
AGORA Vol. 5, No. 1, (2016)

Surabaya maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: DAFTAR PUSTAKA


a. Proses-proses bisnis pada Pujasera Ndokee bukan Barney, J. (1991). Firm Resources and Sustained Competitive
menyewakan tempat tetapi seperti proses bisnis pada
Pujasera pada umunya dan terdapat 2 proses bisnis utama Advantage. Journal of Management, Vol. 17, no
yaitu mencari tenant dan melayani customer (pelanggan). 1,99-120.
b. Analisis dari proses-proses bisnis pada Pujasera Ndokee
dalam proses pencarian tenant cenderung terjadi secara pasif Barney, Jay. B. & Herterly, W. (2012). Strategic Management
serta kriteria dari pencarian tenant tersebut sederhana tetapi & Competitive Advantage. Pearson Education,
beragam. Sistem, syarat dan kesepakatan akan sistem
pembayaran yang digunakan dalam proses perekrutan tenant Prentice Hall Publishing.
terjadi secara terbuka. Kriteria yang digunakan dalam proses Bergfors, Markus. E. & Larsson, Andreas. (2009). Product and
penarikan customer tersebut jelas tetapi tidak memiliki
target, cara yang digunakan dalam menarik customer process innovation in process industry: a new
berfokus pada nilai lebih dan bagaimana cara menjalin perspective on development. Journal of Strategy and
hubungan yang baik dengan customer. Diketahui bahwa
dalam proses persiapan awal baik dari Pujasera Ndokee dan Management, Vol. 2 Iss 3 pp. 261 – 276.
tenant masih terjadi siap secara fisik dan praktis. Proses Brem, Alexander., Maier, Maximilian. & Wimschneider,
pelayanan customer hingga proses pembayaran oleh
customer terjadi secara desentralisasi dan proses saat Christine. (2016). Competitive advantage through
customer pulang tersebut pencucian piring dilakukan sendiri innovation: the case of Nespresso. European Journal
oleh tenant. Saat penutupan Pujasera pun sama dengan saat
pembukaan yaitu hanya siap tutup secara fisik dan praktis. of Innovation Management, Vol. 19 Iss 1 pp.133 –
Pengelolaan pendapatan utama berasal dari uang sewa dan 148.
ada pendapatan tambahan yaitu berasal dari jualan
minuman, serta pendapatan tersebut dikelola sendiri oleh Bressler, Martin S. (2012). How small businesses master the
pemilik. Saat proses pengelolaan pengeluaran juga menjadi art of competition through superior competitive
tanggung jawab pemilik serta pada Pujasera Ndokee ada
biaya tetap dan variabel yang harus dikeluarkan. advantage. Southeastern Oklahoma State University.
c. Perlu dilakukan inovasi pada bagian proses pencarian Journal of Management and Marketing Research,
tenant, perekrutan tenant, penarikan customer, pengelolaan
pengeluaran, dan inovasi paling besar akan dilakukan pada 121156.
bagian proses operasional yaitu dari proses pembukaan, Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Prenada Media
penutupan dan pelayanan pada customer dari datang hingga
customer tersebut pulang. Guna untuk menciptakan Group: Jakarta
keunggulan kompetitif pada Pujasera Ndokee. Claycomb, Cindy & Martin, Charles. L. (2001). Building
2. Saran
Saran untuk Pujasera Ndokee dalam mengembangkan Customer Relationships : an Inventory of Service
usahanya sehingga dapat meningkatkan keunggulan kompetitif Providers Objectives and Practices. Marketing
yaitu
a. Memperbaiki sistem pencarían tenant menjadi lebih aktif Intelligence & Planning, Vol. 19 Iss 6 pp. 385-399.
b. Mengembangkan cara dalam penarikan customer dengan Davenport, Thomas. H. (1993). Process Innovation:
memberikan diskon kepada customer dan nilai lebih
yang diberikan yaitu dengan memberikan jasa layanan Reengineering Work through Technology. Harvard
antar kepada customer. Business School Press Boston, Massachusetts
c. Pengembangan tempat dan penambahan SDM serta
pembuatan SOP yang jelas untuk proses bisnis. Lindgren, Peter., Saghaug, Kristin. F. & Knudsen,Henrik.
d. Memiliki genset listrik dan tandon air serta bagi tenant (2009). Innovating business models and attracting
memiliki tempat kecil-kecil yang ada dimeja seperti
sambal, kecap, jeruk untuk memberikan kepuasan different intellectual capabilities. Measuring
kepada customer. Business Excellence, Vol. 13 Iss 2 pp. 17 – 24
e. Pemberian nomor meja dan pemesanan, pengiriman serta
pembayaran diubah sistemnya menjadi sentralisasi. Magrab, et.al. (2010). Integrated product and process design
f. Pembelian mesin cuci piring untuk pencucian piring. and development (2nd ed). USA: CRC Press.
g. Penutupan Pujasera Ndokee dengan memperhatikan
listrik dan air, serta tenant akan memperhatikan pada Mars, Matthew. M. (2014) . Forms of Innovation: Product and
bagian kompor. Process" In A Cross-Disciplinary Primer on the
h. Pengelolaan pengeluaran dengan menggunakan sistem
Excel. Meaning and Principles of Innovation. Study of
AGORA Vol. 5, No. 1, (2016)

Entrepreneurship, Innovation and Economic Growth, developing countries. Journal of Indian Business
Volume 23, 35–49. Research, Vol. 7 Iss 4 pp. 314 – 320.
Osterwalder, Alexander. & Pigneur, Yves. (2010). Business Solomon dan Elnora. (2003). Strategi Pemasaran. Jakarta:
Model Generation, Published by John Wiley & Sons, Kelompok Gramedia.
Inc., Hoboken, New Jersey Štefan, Slávik. & Richard, Bednár. (2014). Analysis of
Ottenbacher, Michael C. & Harrington, Robert. J. (2009). The business model. Journal of Competitiveness, Vol. 6,
product innovation process of quick-service Issue 4, pp. 19-40, December 2014.
restaurant chains. International Journal of Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Contemporary Hospitality Management, Vol. 21 Iss 5 dan R dan D. Bandung: Alfabeta
pp. 523 -541.. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
Prastowo, Andi. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam R&D. Bandung: CV. Alfabeta
Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta : Ar- Weiss, J. A. B & Cilliers, J. O. (2014). Competitive advantage
Ruzz Media. of independent small businesses in Soweto. Southern
Setiawan, Parta (2015). Pengertian Sentralisasi , Desentralisasi African Business ,Volume 18 Number 3 2014.
dan Dekonsentrasi. Retrieved September 29, 2016,
Weske, Mathias. (2007). Business Process Management:
from http://www.gurupendidikan.com/pengertian-
sentralisasi-desentralisasi-dan-dekonsentrasi/ Concepts, languages and Architetures. Springer
Srivastava, Shirish. C. (2015). Innovating for the future:
Berlin Heidelberg. New York.
charting the innovation agenda for firms in

Anda mungkin juga menyukai