Anda di halaman 1dari 7

KEKERASAN TERHADAP ANAK

No Dokumen :SOP/000/II/2016
No. Revisi :00
SOP Tanggal :2016
Terbit
Halaman :1/3

UPTD
dr.H.Bambang PU
Puskesmas
Tambakboyo 19630621 198912 1 001

1. Pengertian Pengertian kekerasan terhadap anak adalah segala sesuatu yang


membuat anak tersiksa, baik secara fisik, psikologis maupu mental.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan tindak lanjut kekerasan
terhadap anak
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tambakboyo No
440/21.1.3/KPTS/414.051.029/2016Tentang Standar Pelayanan
Klinis
4. Referensi Buku Pedoman Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.
5. Langkah -
langkah 1. Di Puskesmas,korban diterima oleh petugas yang ditugaskan
khusus untuk melakukan identifikasi cepat tentang apakah
pengadu adalah korban kekerasan.
2. Bila saat itu korban dalam keadaan tertekan,luka parah,pingsan
dsb, maka identifikasi cepat dapat juga dilakukan berdasarkan
keterangan keluarga/pendamping lainnya.
3. Bila saat itu korban dalam kondisi gawat maka segera lakukan
intervensi krisis yaitu :
- Petugas menenangkan klien terlebih dahulu, apabila klien
terlihat sangat tegang, terapkan teknik relaksasi sederhana
- Petugas merujukkan korban ke penanganan yang tepat
sesuai dengan kondisi korban (medis,psikologis atau
keamanan) sesuai tingkat emergency yang terjadi hingga
klien menjadi sepenuhnya siap untuk berbicara
- Petugas membawa korban ke tempat yang lebih aman bila
korban berada dalam keadaan bahaya dan meminta bantuan
polisi bilamana perlu.
4. Jika identifikasi cepat menunjukkan bahwa pengadu adalah
korban kekerasan dan dalam kondisi yang memungkinkan untuk
diwawancara, maka petugas menawarkan kepada korban untuk
menjalani proses wawancara.
5. Diskusikan dengan korban atau pendamping tentang pilihan
layanan yang dibutuhkan korban yaitu pelayanan
kesehatan,rehabilitasi sosial, bantuan hukum atau pemulangan
dan reintegrasi.
6. Pilihan yang diambil oleh korban akan menjadi dasar pemberian
pelayanan selanjutnya.
7. Dalam kasus anak yang tidak mempunyai pendamping atau wali,
petugas bersama satu atau dua petugas yang profesional
mempunyai wewenang khusus untuk kepentingan terbaik anak.
8. Setelah petugas melakukan assesement terhadap masalah
korban, maka dengan persetujuan korban, petugas kemudian
merujukkan korban ke pelayanan yang sesuai.
9. Petgas menyampaikan kepada korban, lembaga yang akan
menjadi tempat rujukan dan pelayanan yang akan disediakan
10. Petugas menghubungi lembaga yang akan menerima rujukan.
11. Jika korban adalah anak atau yang mempunyai
kebutuhan/perlindungan khusus maka petugas wajib
mendampingi proses rujukan
12. Petugas melengkapi surat rujukan yang diperlukan dan
dilengkapi dengan identitas korban serta kronologi kejadian
(narasi kasus).
13. Petugas memastikan korban mendapat pelayanan selanjutnya
oleh lembaga yang tepat.
14. Petugas melakukan koordinasi secara berkala dengan lembaga
rujukan.
15. Pencatatan dan Pelaporan kasus.
6. Bagan Alir
Pengaduan Datang sendiri Penerima Pengaduan
UGD/KIA

Kasus KtP/ A

Wawancara & Screening Kordinasi


dengan POLRI

Assestment kebutuhan Informed consent


korban

Rekomendasi
Rujukan layanan lanjutan

Pencatatan dan
pelaporan

7. Hal – hal -
yang perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang Pelayanan KIA
3. Ruang Pemeriksaan Laboratorium
4. Unit Ambulance
9. Dokumen -
terkait
10. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

KEKERASAN TERHADAP ANAK

No.Dokumen : MTBS/SOP/217/05/2016
No. Revisi : 00
DAFTAR
Tanggal Terbit : 11 Mei 2016
TILIK
Halaman : 1/2

dr.H.Bambang PU
UPTD
Puskesmas 19630621 198912 1
Tambakboyo 001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB

Apakah dokter/perawat/bidan Di Puskesmas,korban diterima oleh


1
petugas yang ditugaskan khusus untuk melakukan identifikasi
cepat tentang apakah pengadu adalah korban kekerasan?

Apakah dokter/perawat/bidan Bila saat itu korban dalam keadaan


2
tertekan,luka parah,pingsan dsb, maka identifikasi cepat dapat
juga dilakukan berdasarkan keterangan keluarga/pendamping
lainnya?

16. Apakah dokter/perawat/bidan Bila saat itu korban dalam


3
kondisi gawat maka segera lakukan intervensi krisis yaitu :
- Petugas menenangkan klien terlebih dahulu, apabila klien
terlihat sangat tegang, terapkan teknik relaksasi sederhana
- Petugas merujukkan korban ke penanganan yang tepat
sesuai dengan kondisi korban (medis,psikologis atau
keamanan) sesuai tingkat emergency yang terjadi hingga
klien menjadi sepenuhnya siap untuk berbicara
- Petugas membawa korban ke tempat yang lebih aman bila
korban berada dalam keadaan bahaya dan meminta
bantuan polisi bilamana perlu.?
Apakah dokter/ perawat/ bidan Jika identifikasi cepat
4
menunjukkan bahwa pengadu adalah korban kekerasan dan
dalam kondisi yang memungkinkan untuk diwawancara, maka
petugas menawarkan kepada korban untuk menjalani proses
wawancara?

Apakah dokter/perawat/bidan Diskusikan dengan korban atau


5
pendamping tentang pilihan layanan yang dibutuhkan korban
yaitu pelayanan kesehatan,rehabilitasi sosial, bantuan hukum
atau pemulangan dan reintegrasi?

Apakah dokter/perawat/bidan Pilihan yang diambil oleh korban


6
akan menjadi dasar pemberian pelayanan selanjutnya?

Apakah dokter/ perawat/ bidan Dalam kasus anak yang tidak


7
mempunyai pendamping atau wali, petugas bersama satu atau
dua petugas yang profesional mempunyai wewenang khusus
untuk kepentingan terbaik anak?

Apakah dokter/perawat/bidan Setelah petugas melakukan


8
assesement terhadap masalah korban, maka dengan persetujuan
korban, petugas kemudian merujukkan korban ke pelayanan
yang sesuai?

Apakah dokter/perawat/bidan Petgas menyampaikan kepada


9
korban, lembaga yang akan menjadi tempat rujukan dan
pelayanan yang akan disediakan?

Apakah dokter/perawat/bidan Petugas menghubungi lembaga


10
yang akan menerima rujukan?

Apakah dokter/perawat/bidan Jika korban adalah anak atau yang


11
mempunyai kebutuhan/perlindungan khusus maka petugas wajib
mendampingi proses rujukan?

Apakah dokter/perawat/bidan Petugas melengkapi surat rujukan


12
yang diperlukan dan dilengkapi dengan identitas korban serta
kronologi kejadian (narasi kasus)?
13 Apakah dokter/perawat/bidan Petugas memastikan korban
mendapat pelayanan selanjutnya oleh lembaga yang tepat?

Apakah dokter/perawat/bidan Petugas melakukan koordinasi


14
secara berkala dengan lembaga rujukan?

15
Apakah dokter/perawat/bidan Pencatatan dan Pelaporan kasus?

………………………..………………..

Observer Tindakan

………………………………………...

NIP. ……………………………………
Nomor MTBS/SOP/202/05/2016
Revisi Ke 00
Berlaku Tgl 11 Mei 2016

Standar Operasional prosedur (SOP)

Penatalaksanaan DBD

Ditetapkan

Kepala UPTD Puskesmas Tambakboyo

dr. H. Bambang Priyo Utomo

NIP: 19630621 198912 1 001

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TUBAN

UPTD PUSKESMAS TAMBAKBOYO

Jalan Raya Tambakboyo No.258 Telepon (0356) 411080

Anda mungkin juga menyukai