Anda di halaman 1dari 6

A.

Jumlah Sampel Air


Untuk analisa atau pemeriksaan kualitas sampel air secara fisika dan kimia
termasuk pemeriksaan kadar klorida diperlukan sampel sebanyak 2-5 liter. Sampel
air yang akan digunakan guna analisa atau pemeriksaan kimia harus memenuhi
persyaratan-persyaratan, salah satunya cara pengambilan sampel air.
Selang Antara Waktu Pengambilan Sampel Air dan Analisa
Makin pendek selang waktu antara pengambilan sampel air dan analisa atau
pemeriksaan, akan memberikan hasil makin baik. Beberapa unsur dan sifat fisika
dikehendaki analisa di lapangan, karena susunan sampel air akan berubah setibanya
di laboratorium. Batas waktu maksimum untuk menunda pemeriksaan sampel air
yang akan dianalisa atau akan diperiksa:
a. Air bersih selama 72 jam
b. Air yang sedikit tercemar selama 48 jam
c. Air kotor atau air limbah selama 12 jam

B. Terdapat 2 macam sampel air


1. Sampel sesaat ( grap sampel)
Pengambilan sampel kualitas air secara Grab (tangkapan) dilakukan pada
lokasi titik, kedalaman dan waktu tertentu. Sampel kualitas air diambil
secukupnya untuk analisa kimia, fisika dan biologi. Apabila akan melakukan uji
parameter yang banyak maka diambil sampel pada titik lokasi sampel yang sama
untuk kedua kalinya kemudian dilakukan pencampuran dalam wadah yang
sama.Grab sampel disebut juga sebagai spot atau snap sampel. Contoh : sampel
yang diambil dari sumber air permukaan, sumber air persediaan.
2. Sampel gabungan waktu
Sampel yang dikumpulkan pada titik pengambilan sampel yang sama, tetapi
pada waktu yang berbeda dan dalam waktu yang tidak lebih dari 24 jam.
Sampel masing-masing diambil dalam kapasitas 120 ml setiap interval waktu
tertentu atau satu jam sekali. Sampel-sampel kemudian dicampur pada akhir
periode pengambilan sampel. Jika zat pengawet diperlukan, masukan zat tersebut
kedalam wadah yang masih kosong (setelah dicuci dengan sampel), sehingga
semua bagian atau porsi dari gabungan sampel akan diawetkan segera setelah
diambil dan digabungkan.
Sampel gabungan waktu digunakan untuk menentukan komponen-komponen
yang dapat ditunjukkan tetap tidak berubah. Jumlah / volume sampel yang
diambil untuk keperluan pemeriksaan dilapangan dan dilaboratorium tergantung
pada jenis pemeriksaan yang diperlukan, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk pemeriksaan fisika air diperlukan 2 liter.
b. Untuk pemeriksaan kimia air diperlukan 5 liter.
c. Untuk pemeriksaan bakteriologi air diperlukan 100 ml

3. Composite sampel
Sampel komposite atau Integral sampel adalah sampel yang diambil dari
tempat yang berbeda. Jenis pengambilan sampel ini diperlukan untuk memenuhi
pemantauan kualitas air dengan tujuan khusus. Sampel komposit dapat
digolongkan menjadi:

a. Depth Integrated dipersiapkan untuk mengambil sampel pada dua lokasi atau lebih
kedalaman badan air.
b. Area Integrated dipersiapkan dengan mengkombinasikan sampel series yang
diambil dari berbagai titik sampel yang menyebar di badan air dan biasanya pada
kedalaman atau interval kedalaman tertentu.
c. Time Integrated dipersiapakan dengan pencampuran volume sampel yang sama
pada interval waktu tertentu pada suatu station.
d. Discharge Integrated dipersiapkan untuk mengumpulkan sampel pada berbagai
variasi debit pada lokasi stasiun sampel tertentu.

C. Permasalahan kontrol mutu lainnya adalah menggunakan sampel split, duplikat,


blanko dan sampel spike.

1. Sampel split digunakan untuk menguji kinerja laboratorium analitik. Sampel


dikumpulkan dalam satu wadah, diaduk secara baik, dan dibagi menjadi dua sub-
sampel dan diawetkan seperti sampel normal. Sampel ini identik dan dapat dikirim
ke sebuah laboratorium untuk diuji ketelitiannya atau dikirim ke dua laboratorium
yang berbeda untuk membanding ketelitiannya.
2. Sampel Duplikat adalah sampel yang diambil dari titik pengambilan yang sama
dengan rentang waktu antar pengambilan yang sekecil mungkin. Duplikat
digunakan untuk menguji ketelitian tata kerja pengambilan sampel. Sampel
duplikat harus diambil paling sedikit satu dari sepuluh sampel yang diambil dari
lokasi pengambilan sampel.
3. Sampel Blanko digunakan untuk menguji apakah sistem terkontaminasi. Paling
tidak sampel blanko harus dilakukan di setiap akhir tatakerja pengambilan sampel
( yaitu satu untuk setiap jenis sampel yang diambil ). Blanko dibuat dengan
mengisi wadah sampel yang berisi air bebas analit dan diawetkan seperti sampel
biasa yang lain.
4. Sampel Spike adalah sampel yang diambil dengan cara seperti sampel lainnya
namun telah berisi analit yang diinginkan dengan konsentrasinya telah diketahui.
Sampel ini untuk mengevaluasi validitas metoda yang dipakai untuk mengirim
sampel ke laboratorium dan metoda analisa sampel. Contohnya : sampel spike akan
menunjukkan apakah analit tertentu itu telah ‘hilang’ selama proses pengangkutan
atau apakah metoda analitik yang digunakan mengalami gangguan dari matriks
sampel. Paling tidak dibutuhkan sebuah sampel spike untuk setiap kelompok analit
yang sampelnya diambil dan sebuah untuk setiap jenis matriks sampel dimana
sampel tersebut diambil.
Prosedur Pengambilan Sample
KETENTUAN PENGAMBILAN SAMPLE AIR SUNGAI

KETENTUAN PENGAMBILAN SAMPLE AIR DANAU / WADUK


D. Kontrol Kualitas Lapangan

1. Botol Blangko
- Sebelum program pengambilan sampel di lapangan dilakukan, satu dari setiap
sepuluh botol sampel dipilih secara acak satu botol.
- Kemudian botol yang terpilih tersebut diisi dengan air suling Aquabidestilata.
- Botol sampel diawetkan dengan bahan pengawet sebagaimana sampel asli.
- Botol blanko tersebut langsung dianalisis tanpa dibawa kelapangan sesuai dengan
parameter yang dikehendaki untuk mendeteksi kontaminasi dalam botol sampel

2. Sample Blangko
- Sampel Blangko adalah botol sampel yang dipersiapkan dilaboratorium yang
dipenuhi dengan air suling Aquabidestilata.
- Sampel ini kemudian dibawa kelapangan dan mengalami perlakuan pengawetan
yang sama sebagaimana sampel asli.Kemudian sampel dianalisis di laboratorium
sesuai dengan parameter yang dikehendaki

3. Sample Tersaring
Sampel air yang tersaring dilapangan untuk menentukan komponen parameter
kualitas air yang terlarut, maka filter yang digunakan dilapangan harus dicuci di
laboratorium dengan larutan yang dapat membilas kontaminant yang dapat
mempengarnhi parameter yang akan dianalisa.

4. Blangko Lapangan
- Sampel blanko lapangan harian dianjurkan satu dari setiap sepuluh sampel dan
sampel ini dipersiapkan dilapangan pada setiap akhir putaran sampling dalam satu
hari.
- Cara penyiapannya adalah dengan mengisi botol sampel dengan air suling
aquabidestilata dan diberi reagent kimia pengawet sebagaimana sampel yang asli.
- Kemudian sampel ini dibawa ke laboratorium bersama-sama dengan sampel yang
lain untuk dianalisis sesuai dengan parameter yang dikehendaki

5. Sample Duplikat Terpisah


- Sampel duplikat diperoleh dari pembagian sampel asli kedalam dua atau lebih sub
sampel yang sama.
- Hal ini harus dikerjakan pada periode tertentu untuk memperoleh seberapa besar
kesalahan yang disebabkan oleh kontaminasi, kesalahan acak, sistematik dan
variabellain yang timbul saat sampling sampai di laboratorium

6. Sample Pengulangan Temporal


- Sampel pengulangan temporal adalah sampel yang diperoleh dari tempat yang
sama dalam interval tertentu, jadi terdapat lebih dari satu sampel.
- Sampel ini dimaksud untuk mengukur ketidakpastian nilai parameter kualitas air
karena variasi waktu.Jumlah dan frequency sampel ditentukan dalam pilot study.

7. Sample Pengulangan Spacial


- Sampel pengulangan spasial adalah sampel yang diperoleh dari lokasi yang
berbeda dalam waktu yang sama, jadi terdapat lebih dari satu sampel.
- Sampel ini dimaksud untuk mengukur ketidakpastian nilai parameter kualitas air
karena variasi ruang. Jumlah dan frekuensi sampel ditentukan dalam pilot study.

Anda mungkin juga menyukai