Anda di halaman 1dari 2

KU TITIPKAN SALAM PADA SEMESTA

Goresan Pena : Hanifa Asmawita

Izinkan aku bercerita


Tentang lentera yang menemani hari hariku melepas masa
Tentang raga yang menghabiskan waktu mengajakku berkelana
Tentang dia yang selalu istimewa meski dalam balutan sederhana

Tawanya menjadi candu yang selalu ku rindukan


Usapan usapan kecil sebagai obat ketika mata tak mampu terlelap
Dekapan hangat yang membuatku terlena dalam fatamorgana
Sandaran terbaik kala raga terlalu lelah mengikuti skenario dunia

Ketika jarak mempermainkan rinduku


Saat itu pula ragamu berangsur angsur membisu
Aku dihadapkan pada harapan yang aku sendiri tak tau ujungnya
Hanya pasrah pada Sang Pencipta karna ia pemilik segala nyawa

Dan, Langit malamku runtuh


Tubuhku goyah kala raga itu terdiam membatu
Tangan dinginnya melengkapi serangkaian mimpi burukku
Hembusan nafas yang menemani kini lenyap dalam hitungan waktu

Aku patah hati


Ragaku tak berdaya
Hari hariku kelam setiap kali menyambut senja
Ia yang selalu ada, kini hanya tinggal kenangan yang terkadang menyesakkan
dada

Kini,
Hari hari sepi yang biasa ku jalani terasa lebih nyata
Aku diharuskan beradaptasi dengan rasa rindu yang tak ada obatnya
Mimpi yang ku janjikan terpaksa pupus ditengah jalan
Aku kehilanganmu
Di detik detik pergantian usiaku
Ratusan purnama kini harus ku jalani tanpa hadirmu
Hanya rindu yang tertinggal tanpa kenal buntu

Langkah kita kini tak lagi berjalan berdampingan


Yang terdengar hanya suara langkah kakiku memecah keheningan
Kau berhenti dan membiarkanku berjalan sendiri
Memaksaku menjalani hari hari tanpa ragamu disisi

Hai Jingga Perkasa


Kau tau ? Aku mencintainya lebih dari semesta
Semoga waktu yang dihabiskan bersamaku, menjadi penghantar yang indah
kala ia kembali pada Sang Penguasa

Bunda
Terimakasih karena telah menunjukkan betapa indahnya dunia
Kau wanita hebat yang setiap hari selalu ku rindukan hadirnya
Dirimu yang ku puja, kini menutup mata

Kau tau ?
Aku penggemar kesendirian yang sedang berusaha menata hati kembali
Kau melepas genggaman berharap aku kuat untuk tegak berdiri
Meski tawaku masih terlihat sama

Selalu ku titipkan salam untukmu lewat semesta


Ku kirimkan lantunan suci sebagai lentera dalam lelapmu
Tak ingin singgahkah ?
Singgahlah sebentar dalam mimpiku
Aku rindu

Anda mungkin juga menyukai