Book Report Pai - Raiyan Zakaria PDF
Book Report Pai - Raiyan Zakaria PDF
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Fahrudin, M.Ag.
DISUSUN OLEH :
Raiyan Zakaria
NIM. 1700661
1
KATA PENGANTAR
Dibalik pengalaman pasti ada pelajaran dan dimana ada pendidikan disitu
pasti ada ilmunya. Dengan mengucapkan alhamdulillah, segala puji bagi Allah
SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, saya bersyukur karena
kali ini saya dapat menyelesaikan sebuah laporan. Dimulai dengan mengetik huruf
demi huruf, kata demi kata, sehingga menjadi sebuah kalimat dan paragraf yang
padu dan berakhir menjadi sebuah buku laporan. Dari sini, kita dapat saling
mengukir ilmu dan berbagi pengetahuan serta saya berharap semoga dapat
bermanfaat bagi penulis serta bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusunan laporan ini ditujukan untuk memperluas ilmu pengetahuan
tentang Pendidikan Agama Islam dengan pembahasan sesuai berdasarkan materi
dan tulisan yang sumbernya aktual dan terpercaya, sehingga kita bisa mendapatkan
pengetahuan yang baru dan dapat menjadi pengalaman membaca yang menarik
perhatian serta kemauan pembaca untuk lebih mendalami dan memahami mengenai
Islam dan nadi-nadi dalam pendidikan agama Islam. Oleh karena itu, saya selaku
penulis sangat berterima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam,
Yth. Dr. Fahrudin, M.Ag. dan dosen lainnya yang turut serta menuangkan
pengetahuannya di dalam buku yang dijadikan referensi dalam menyusun laporan
ini, karena buku Pendidikan Agama Islam yang ditulis oleh tim dosen Universitas
Pendidikan Indonesia ini telah menjadi salah satu buku pegangan para mahasiswa
UPI yang dapat dijadikan salah satu tuntunan oleh para mahasiswa dalam rangka
proses pembelajaran di kelas.
Sesuai dengan tujuan utama, penulis berharap semoga buku laporan ini
dapat bermanfaat baik itu bagi penulis maupun para pembaca walaupun isi dari
laporan ini hanyalah sebagian kecil dari sekian banyaknya ilmu yang tertuang
dalam buku referensi. Penulis juga tidak menutup diri apabila ada kritik dan saran
atau pesan yang ingin disampaikan oleh para pembaca, karena saya sangat
mengharapkan perbaikan sehingga buku laporan ini dapat lebih sempurna. Terlepas
dari hal tersebut, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.
Raiyan Zakaria
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
damai dunia di era global. Selain materi, buku ini juga menawarkan diskusi dan
wacana yang membawa arus keilmuan sehingga membekali mahasiswa
sebagai calon tenaga pendidik, pejuang, serta penerus tokoh bangsa Indonesia,
serta terdapat pula evaluasi untuk mengetahui sampai mana para mahasiswa
dapat memahami secara garis besar apa yang terdapat di dalam buku
Pendidikan Agama Islam ini.
B. Permasalahan Inti
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan
makalah ini terdiri dari apa yang menjadi tujuan pembelajaran dalam setiap
bab. Berikut adalah rumusan masalah tiap babnya.
Bab I : Islam (Makna, Tujuan, dan Metode Memahami Islam).
a) Bagaimana memahami makna Islam secara etimologis & terminologis.
b) Bagaimana memahami ruang lingkup ajaran Islam, aspek-aspek pokok,
dan keutuhannya.
c) Bagaimana memahami tujuan diturunkannya ajaran Islam dan mampu
mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.
d) Bagaimana cara menggunakan beberapa metode untuk memahami Islam
secara utuh.
Bab II : Manusia dan Agama.
a) Bagaimana memahami bahwa keberagamaan adalah kebutuhan fitrah.
b) Bagaimana menjelaskan sebab-sebab manusia perlu memeluk agama.
c) Bagaimana dalam menguraikan tentang mengapa islam merupakan
agama yang sesuai dengan fitrah kemanusiaan.
d) Bagaimana mendeskripsikan islam sebagai agama yang lurus.
Bab III : Sumber Ajaran Islam (Al-Quran dan Hadis).
a) Mengapa Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam yang pertama.
b) Mengapa Hadis sebagai sumber ajaran Islam yang kedua.
c) Apa hubungan Al-Quran dengan Hadis sebagai sumber ajaran Islam.
Bab IV : Alat Pengembangan Ajaran Islam.
a) Apa itu pengertian ijtihad menurut bahasa dan istilah.
b) Apa saja alasan-alasan dibutuhkannya ijtihad.
c) Bagaimana memahami ijtihad dalam hukum Islam.
d) Bagaimana memahami ijtihad dalam akidah.
e) Bagaimana memahami ijtihad dalam politik.
f) Bagaimana memahami ijtihad dalam pendidikan.
Bab V : Iman ; Sistem Keyakinan Dalam Islam.
a) Bagaimana pengertian iman secara etimologis dan terminologis.
b) Bagaimana cara menyadari perintah beriman, menyambut seruan iman
serta membina keimanan.
4
c) Bagaimana cara menyadari urgensi keimanan dalam kehidupan di dunia
dan di akhirat serta bagaimana cara mempertahankannya.
d) Bagaimana cara mengetahui dasar, rukun, dan cabang keimanan serta
menerapkannya dalam kehidupan.
e) Bagaimana cara mengetahui dan menyadari fluktuasi keimanan serta
mengupayakan bertambahnya keimanan pada aspek kehidupan.
f) Bagaimana agar waspada dan dapat terhindar dari perkara-perkara yang
membatalkan keimanan.
Bab VI : Taqwa (Aktualisasi Ajaran Islam).
a) Bagaimana cara agar dapat memahami makna dari taqwa.
b) Bagaimana memahami peranan taqwa.
c) Bagaimana cara memahami aktualisasi taqwa dalam kehidupan nyata.
d) Bagaimana maksud dari perintah taqwa sebenar-benarnya taqwa.
Bab VII : Akhlak (Membangun Pribadi yang Islami).
a) Bagaimana cara agar dapat memahami makna dari akhlak.
b) Bagaimana cara mengetahui akhlak yang baik dan buruk.
c) Bagaimana tujuan penedidikan akhlak untuk mencapai martabat.
d) Bagaimana cara mengetahui tahap-tahap riyadhoh untuk mencapai
martabat.
Bab VIII : Harta Dalam Islam.
a) Bagaimana konsep harta dalam Islam.
b) Bagaimana konsep dasar ekonomi Islam.
c) Bagaimana nilai-nilai ekonomi Islam.
d) Bagaimana cara mengetahui bahwa harta merupakan ujian keimanan.
Bab IX : Membangun Keluarga yang Islami.
a) Bagaimana tujuan berkeluarga menurut Islam.
b) Bagaimana seharusnya memilih jodoh menurut Islam.
c) Bagaimana pernikahan yang sah menurut Islam.
d) Bagaimana kewajiban serta hak suami dan istri
e) Bagaimana kewajiban orangtua pada anak, begitupun sebaliknya.
Bab X : Membangun Masyarakat Berbasis Masjid.
a) Kenapa masjid adalah tempat termulia di bumi?
b) Bagaimana cara meyakini bahwa orang-orang yang mengunjungi masjid
dan memakmurkannya untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah
tamu Allah.
c) Bagaimana cara menjadikan masjid adalah sebagai pusat kegiatan sosial
kemasyarakatan, tempat pembentukan kepribadian muslim dan
pengembangan kehidupan berdasarkan aturan-aturan Allah.
5
Bab XI : Dakwah, Jihad, dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
a) Bagaimana cara memahami konsep dakwah dalam Islam.
b) Bagaimana cara memahami konsep jihad dalam Islam.
c) Bagaimana cara memahami konsep amar ma’ruf nahi munkar.
Bab XII : Pendidikan Islami (Problematika dan Prinsip Pendidikan Islami)
a) Bagaimana menjelaskan problematika konseptual yang menjadi kendala
pendidikan dan perlunya pengembangan pendidikan Islami.
b) Bagaimana cara menjelaskan paradigma atau cara pandang mendasar
tentang eksistensi dan pengembangan pendidikan Islam.
c) Bagaimana menjelaskan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan
dijadikan acuan dalam pengembangan pendidikan Islami.
Bab XIII : Isu Kontemporer (Toleransi dan Pluralisme Dasar Bagi Kehidupan
Damai Dunia di Era Global)
a) Bagaimana memahami kehidupan pluralisme yang toleran dalam Islam.
b) Bagaimana cara mengetahui perbedaan berbagai agama dan budaya yang
harus ditolerir dalam kehidupan bemasyarakat.
c) Bagaimana menerapkan rasa hormat terhadap perbedaan agama dan
pendapat di tengah kehidupan baik mahasiswa maupun sosial.
d) Bagaimana cara meredam curiga karena ada kejahatan dari berbagai
perbedaan agama dan pendapat sehingga tidak timbul prasangka buruk.
6
BAB II
INTISARI ISI BUKU
Bab Intisari Isi Buku ini berisi materi dan pokok pembahasan yang telah diambil
poin-poin penting dari yang paling pentingnya saja, dengan tulisan yang ringkas,
padat, dan jelas sehingga menjadi inti rangkuman yang dapat dibaca secara garis
besar tanpa mengurangi bobot ilmu yang terdapat dalam tiap bab di buku
Penddidikan Agama Islam ini.
Bab 1 : Islam
Makna, Tujuan, dan Metode Memahaminya
a) Makna
Secara etimologis (bahasa), kata “Islam” berasal dari tiga kata yaitu:
Aslama, Salam, dan Salamah. Ketiga kata tersebut memiliki arti dan makna
sebagai berikut.
1. Aslama ( )أ َ ْسلَ َمartinya menyerahkan diri, mentaati, mematuhi kepada
semua aturan dan perintah Allah. Maknanya adalah bahwa inti
beragama Islam yaitu berserah diri dengan sepenuh hati hanya kepada
Allah SWT.
2. Salam (سالَم َ ) artinya damai, tentram, aman, dan sejahtera. Maknanya
adalah orang yang taat kepada Allah akan merasakan kedamaian dan
ketentraman dalam hidupnya, dan umat Islam bukanlah penganut
paham kekerasan atau peperangan, tetapi mencintai persatuan,
perdamaian dan ketentraman.
3. Salamah artinya keselamatan atau kebahagiaan. Maknanya adalah
orang yang taat kepada Allah akan mendapatkan kebahagiaan yang
abadi di akhirat kelak. Karena Islam adalah satu-satunya agama di dunia
ini yang diridhoi oleh Allah SWT.
7
b) Tujuan
Tujuan Allah menurunkan agama Islam yaitu untuk memberikan petunjuk
dan memberikan arahan kepada manusia agar mendapat keridhoan Allah
sebagai Sang Pencipta segalanya dan mendapat kebahagiaan di dunia serta di
akhirat. Adapun tujuan diturunkannya syariah Islam adalah untuk menjaga
lima hal pokok berikut :
1. Menjaga dan Memelihara Agama
2. Menjaga dan Memelihara Jiwa
3. Menjaga dan Memelihara Akal
4. Menjaga dan Memelihara Harta
5. Menjaga dan Memelihara Kehormatan
c) Metode Pemahaman
Ada 2 cara dalam memahami tentang Islam, yaitu sebagai berikut.
1. Metode Tipologi, yaitu memahami Islam dengan cara mengidentifikasi
dan membandingkan ciri agama Islam dengan aspek yang sama dalam
agama lain.
2. Metode Pengkajian Al-Quran, yaitu memahami Islam melalui penelitian,
pengkajian dan pendalaman kitab suci Al-Quran secara tematis dan
terpadu sesuai dengan sejarah Islam.
8
b) Agama
Agama adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, dimana para
penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral atau sosial atas aturan-
aturan yang diciptakan tuhannya atau melalui suatu kepercayaan para
penganutnya. Oleh karena itu, umumnya suatu agama mencakup aspek-aspek
sebagai berikut :
1) Aspek Kredial, doktrin-doktrin ketuhanan yang harus diyakini.
2) Aspek Ritual, tata cara berhubungan atau komunikasi dengan Tuhan.
3) Aspek Moral, aturan berprilaku yang benar dan baik dalam kehidupan.
4) Aspek Sosial, ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.
c) Islam
Sudah disebutkan pada subbab makna Islam bahwa agama Islam adalah
satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Islam merupakan suatu
sistem ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah swt yang diturunkan kepada
umat manusia berupa wahyu melalui Nabi Muhammad saw selaku utusan atau
rasul.
Agama Islam mengarahkan fitrah-fitrah kehidupan kepada hal-hal yang
konstruktif bagi kehidupan manusia, baik individual maupun kelompok tanpa
membunuh potensi yang dimiliki oleh setiap jenis fitrah tersebut. Dengan
arahan ajaran islam, fitrah kemanusiaan akan membawa manusia ke arah
kebaikan dan keselamatan bagi dirinya maupun bagi orang lain.
9
b) Hadis
Hadis menurut bahasa artinya baru atau kabar. Sedangkan menurut istilah,
hadis adalah segala apa yang diberitakan Rasulluloh SAW, baik berupa
perkataan, perbuatan, dan sifat-sifat Rasululloh SAW. Yang berupa perkataan
disebut hadis qauli, yang berupa perbuatan disebut hadis fi’li, sedangkan yang
berupa pembiaran disebut dengan hadis taqriry. Secara umum, hadis terbagi
pada tiga tingkatan, tingkatan-tingkatan hadis tersebut yaitu:
1) Hadis Shahih
2) Hadis Hasan
3) Hadis Dha’if
Dalam kaitannya dengan pengambilan hukum dan ajaran, Al-Quran dan
Hadis juga merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keterkaitan
keduanya tampak antara lain:
1) Hadis menguatkan hukum yang ditetapkan Al-Quran.
2) Hadis memberikan rincian terhadap pernyataan Al-Quran yang masih
bersifat global.
3) Hadis membatasi kemutlakan ayat Al-Quran.
4) Hadis memberikan pengecualian terhadap pernyataan Al-Quran yang
bersifat umum.
5) Hadis menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan oleh Al-Quran.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa Al-Quran dan Hadis saling
berhubungan erat sekali karena sumber dari kedua hal tersebut adalah tidak
bertentangan.
Bab 4 : Ijtihad
Alat Pengembangan Ajaran Islam
a) Ijtihad
Ijtihad menurut bahasa berasal dari kata ijtihada-yajtahidu-ijtihadan, yang
berarti “berusaha dengan bersungguh-sungguh”. Hanya usaha keras, berat dan
sungguh-sungguh lah yang masuk dalam makna ijtihad. Sedangkan Menurut
istilah, ijtihad adalah upaya maksimal seorang mujtahid dalam menemukan
hukum syara’ yang berkaitan dengan perbuatan manusia dan sumbernya, yaitu
Al-Quran dan Hadis.
Mujtahid adalah orang yang memiliki kualifikasi tertentu sehingga
memiliki kemampuan untuk menggali pesan-pesan dari Al-Quran dan Hadis
serta memiliki kemampuan seperti berikut :
1) Penguasaan bahasa arab yang cukup.
2) Mengetahui ayat-ayat dan hadis-hadis hukum
3) Memiliki penguasaan metode penemuan yang memadai, serta
4) Harus dapat memahami masalah yang dihadapi.
10
b) Ijtihad dalam Akidah
Akidah menurut bahasa adalah simpul yang sulit dilepaskan. Dalam
sejarah kajian ilmu akidah, muncul beberapa aliran seperti Mu’tazilah,
Asy’ariyah, Maturidiyah, Jabariyah, Qadariyah, Murji’ah, Khawarij, dan
lainnya. Topik yang sering diperdebatkan para ulama adalah seputar sifat
Allah, kalamullah, masalah kenabian, dan perbuatan manusia. Masing-masing
aliran berbeda pendapat tentang masalah-masalah tersebut.
Bab 5 : Iman
Sistem Keyakinan Dalam Islam
a) Pengertian Iman
Secara bahasa, iman artinya adalah pengakuan, kepercayaan kepada
sesuatu, atau ketetapan hati. Secara istilah, mendefinisikan iman adalah
membenarkan Rasul berkenaan dengan semua yang disampaikan dari Rabb-
nya.
b) Perintah Beriman
Allah memerintahkan agar manusia dibina melalui pendidikan yang
sejalan dengan fitrahnya, yaitu dengan pembinaan yang mengarahkan dan
membantu seseorang kepada agama Allah. Seperti yang tercantum dalam Al-
Quran surat Ar-Ruum ayat 30.
11
c) Urgensi Keimanan
Keimanan merupakan hal yang sangat penting bagu manusia, antara lain
karena alasan-alasan sebagai berikut.
1) Iman merupakan dasar, pondasi, dan akar bagi sebuah amal perbuatan
2) Iman merupakan pendorong, motivasi, untuk melakukan tinakan amal
3) Iman mampu membentengi diri dari penyesalan bila gagal
4) Iman membuat seseorang merasa tenang dan aman
5) Iman merupakan prasyarat agar manusia tidak merugi.
Bab 6 : Taqwa
Aktualisasi Ajaran Islam
a) Makna Taqwa
Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara,
yakni memelihara diri dari ketentuan Allah dan melindungi diri dari
12
dosa/larangan Allah. Maksudnya, menjaga diri dari kemurkaan dan azab Allah.
Secara istilah, taqwa yaitu tunduk dan patuh terhadap Allah dengan
melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
b) Peranan Taqwa
Taqwa peranannya sangat penting bagi manusia, orang yang bertaqwa
akan mendapatkan berbagai macam anugerah dari Allah seperti :
1) Dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil
2) Akan diberi kemudahan dalam segala urusan
3) Akan ditutupi kesalahan-kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya
4) Akan diberikan keberkahan dari langit dan dari bumi
5) Akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah subhaanahu wa ta’ala
Bab 7 : Akhlak
Membangun Pribadi yang Islami
a) Makna Akhlak
Akhlak merupakan amal nyata dan sebuah praktek amaliah permanen
yang mendarah daging dalam sikap, perilaku, dan kehidupan sehari-hari. Kata
akhlak berasal dari kata al-akhlaqu (bahasa arab) yang berari tabiat, kebiasaan,
karakter dan budi pekerti. Secara istilah yaitu sifat yang tertanam di dalam diri
sesorang yang dapat mengeluarkan suatu perbuatan dengan senang dan mudah
tanpa pemikiran, penelitian, dan paksaan.
13
b) Pendidikan Akhlah untuk Mencapai Martabat Insan Kamil
Pendidikan diarahkan untuk mencapai manusia seutuhnya, untuk
mencapai martabat insan kamil (manusia sempurna) yaitu hamba Allah yang
mengamalkan islamkaffah (total) yakni memenuhi perintah Allah adalh
dengan mengislamkan ke-4 unsur manusia, yakni: raga, hati, roh, dan rasa.
14
Dengan demikian realitas kepemilikan mutlak oleh manusia tidak
dibenarkan dalam Islam, sebab hal ini berarti mengingkari tauhid, atau istilah
lainnya melakukan syirik pengaturan dan orangnnya disebut musyrik atau
musyrik pengaturan.
b) Keluarga
Jika kita ingin membangun kehidupan yang kokoh di masyarakat, harus
memulainya dari keluarga. Karena keluarga merupakan unit terkeceil dari
masyarakat. Sebuah keluarga akan kokoh bila dibentuk atas dasar pernikahan
yang sah. Melalui keluarga juga cinta dan kasih sayang bisa dipupuk dan
dibina, anak-anak (turunan) juga dapat dilindungi dari ketidakpastian masa
depannya. Bahkan pondasi masyarakat bisa dibangun melalui keluarga.
Anggota keluarga memiliki kewajiban yang harus dijalankannya.
1) Kewajiban Suami dalam Keluarga
a) Memberi nafkah batin
b) Memberi nafkah lahir
15
2) Kewajiban Istri dalam Keluarga
a) Patuh pada suami
b) Berterimakasih atas pemberian suami
3) Kewajiban Orang Tua pada Anak
a) Mencukupi kebutuhuan anak
b) Menjaga keselamatan anak
c) Mendidik anak
d) Selalu berdoa untuk kebaikan anak-anak
e) Mengawinkan jika sudah dewasa
4) Kewajiban Anak pada Orang Tua
a) Mematuhi perintah orang tua
b) Berbuat baik padanya
c) Berkata lemah lembut kepadanya
d) Merendahkankan diri dihadapan keduanya
e) Berterimakasih kepadanya
f) Memohon rahmat dan maghfirah untuk keduanya
g) Setelah wafat, mohon ampunan dan rahmat untuknya
b) Memakmurkan Masjid
Memakmurkan masjid artinya melakukan bebagai kegiatan ibadah,
khususnya membersihkan jiwa, seperti shalat, dzikir, istighfar, dan membaca
Al-Qur’an sesuai dengan fungsi utama masjid sebagai tempat shalat. Selain itu,
masjid juga dijadikan sebagai pusat pembentukan umat dengan berbagai
aktivitas jamaah tang pantas dilakukan di masjid, seperti keagamaan, majelis
ta’lim, kegiatan sosial budaya dan sebagainya.
c) Fungsi dan Peran Masjid Kampus
Ada empat hal yang menjadi ciri khas kehidupan keagamaan di lingkungan
kampus umum, yaitu :
16
1) Persoalan kegamaan dikaitkan dengan perkembangan IPTEK.
2) Kelompok intelektual kampus memiliki multifungsi, yaitu murni ilmiah,
murni keagamaan dan sintesis antara ilmiah dan keagamaan.
3) Munculnya kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifart temporal
4) Munculnya kesadaran baru akan arti pentingnya pembinaan umat secara
luas, baik dukungan material maupun spiritual.
b) Tujuan Dakwah
Ada empat tujuan khusus dalam dakwah, yaitu:
1) Membantu manusia melaksanakan syari’at
2) Mengubah tingkah laku buruk masyarakat muslim
3) Amar ma’ruf hani munkar
4) Penyebaran agama Islam kepada non muslim
c) Makna Jihad
Kita sering mendengar kata jihad pada saat ada atau terjadi suatu
peperangan. Jihad artinya berjuang dijalan Allah untuk membela Islam. Jihad
diambil dari kata “ja-ha-da”, artinya sulit dan letih. Jihad memang sulit dan
menyebabkan keletihan. Arti lain dari jihad adalah kemampuan, karena jihad
menuntut orangnya untuk menegeluarkan segala daya dan kemampuan serta
dilakukan sebesar-besar kemampuan.
17
dimana manusia hanya percaya kepada yang kasat mata, atau menurut
ungkapann Kurtines “Sains telah mengambil alih kedudukan iman”.
Diakui bahwa dunia pendidikan, termasuk di dunia Islam lebih banyak
dipengaruhi oleh paradifma dan teori pendidikan barat yang sekular. Secara
sngat gamblang Harun Nasution mengingatkan, bahwa keresahan timbul
selama ini karena konsep-konsep barat yang didasarkan atas filsafat yang
sekular dibawa melalui pendidikan modern ke dalam masyarakat agamis di
Indonesia. Menurutnya sekularisme merupakan musuh terbesar dari agama dan
dengan sendirinya tidak sejalan dengan falsafah Pancasila.
18
dimana ada interaksi beberapa kelompok yang menunjukkan rasa saling
menghormati dan saling toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama
(koeksitensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimiliasi. Dalam Ilmu
sosial kenyataan seperti itu disebut Pluralisme sebagai suatu faham yang
melekat dalam masyarakat pluralis.
19
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Sekarang adalah akhir zaman. Globalisasi menjadi tren saat ini dan
teknologi serta budaya barat sudah merajai dunia Islam. Perang Dunia 3
mungkin dapat meletus ketika saat ini sudah gencar-gencarnya adu paham dan
politik yang terjadi antara kaum Yahudi dan umat Islam yang ada di Palestina.
Hal ini bisa menjadi keterkaitan antara tanda-tanda kiamat. Di dunia yang
sudah melewati masa modern ini, permasalahan yang dihadapai oleh manusia
sama saja. Manusia yang dibesarkan dalam latar belakang yang dibentuk oleh
20
generasi pendahulunya, harus berhadapan dengan arus budaya global yang
baru seperti ini. Sama halnya dengan proses pembangunan manusia yang
berakhlak mulia dengan menanamkan pendidikan agama yang sangat penting
dalam proses berkehidupan yang dimiliki manusia sekarang tentunya akan
lebih mudah menanamkan pendidikan agama Islam kepada peserta dunia
global ini salah satunya dengan membaca. Oleh karena itu, untuk menghadapi
perubahan yang akan datang kita harus dapat memilah dan belajar tentang masa
depan.
Dalam proses pembangunan manusia Pendidikan Agama Islam (PAI) di
Indonesia mempunyai peranan yang sama dengan pendidikan lainnya. Tidak
hanya pendidikan pada umunya yang memiliki tujuannya masing-masing, PAI
pun mempunyai tujuan untuk berperan penting dalam hal kerohanian, yaitu
dalam rangka pembentukan manu sia Indonesia seutuhnya, manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sesungguhnya jasmani
dan rohani manusia saling berkaitan, bila didalam rohaninya memiliki nafsu
yang buruk, maka tidak jarang akan berdampak pula pada tubuh untuk
melakukan apa yang dikehendakinya. Kekhawatiran terjadinya kesalahan kerja
jasmani dan rohani serta akibat yang tidak diinginkan dapat diminimalisir
bahkan dapat dihilangkan dengan proses pendidikan, salah satunya yaitu
menanamkan moril yang terpuji serta memperbaiki selalu sifat kerohaniannya
sampai pada sebuah pembentukan pribadi yang utuh dan terarah.
21