Anda di halaman 1dari 2

Editorial

Nadiem Makarim Untuk Indonesia

Oleh Widya Ayu Khairunnisa

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia
untuk memajukan dan menyejahterakan suatu bangsa dan negara. Tingginya tingkat
pendidikan pada suatu negara dapat meningkatkan peluang dalam menjadikan bangsa
Indonesia sebagai negara yang maju. Akan tetapi, kualitas pendidikan di Indonesia sendiri
belum begitu bagus jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Indikator yang digunakan
adalah PISA pada tahun 2009 yang menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar terakhir
dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaiannya dapat dilihat dari kemampuan kognitif dan
keahlian siswa dalam membaca, matematika dan sains. Hal itu menunjukkan bahwa kualitas
pendidikan di Indonesia masih rendah. Mungkin kualitas pendidikan di Indonesia masih
rendah dibandingkan dengan negara-negara maju, tetapi kualitas pendidikan Indonesia masih
berada di posisi tertinggi dari negara-negara tetangga dapat dilihat dari peringkat Indonesia.

Indikator peringkat kualitas pendidikan ini dapat dilihat dari jumlah kasus buta huruf
yang masih banyak terjadi di Indonesia. Disamping adanya kasus buta huruf, keterbatasan
akses pendidikan juga sering terjadi di Indonesia. Diperlukan adanya akses pendidikan yang
lebih merata dan sesuai dengan standar pendidikan internasional. Selain itu, anggaran
pendidikan juga menjadi masalah yang sering terjadi. Pemerintah dinilai perlu memberikan
anggaran pendidikan untuk masyarakat yang kurang mampu. Tidak hanya masalah anggaran
pendidikan, perubahan KTSP menjadi kurikulum 2013 juga menuai pro dan kontra.
Perubahan kurikulum bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Seharusnya perubahan kurikulum tidak menimbulkan banyak masalah. Dalam hal
ini dibutuhkan adanya menteri pendidikan yang akan memajukan kualitas pendidikan dan
mengatasi berbagai masalah pendidikan di Indonesia.

Beriringan dengan pelantikan presiden pada tanggal 20 Oktober 2019, presiden


Jokowi juga melakukan pelantikan kabinet-kabinet baru di pemerintahan. Salah satu kabinet
yang ditugaskan untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia yaitu menteri pendidikan.
Saat ini menteri pendidikan dijabat oleh Nadiem Anwar Makarim atau yang sering disebut
dengan Nadim Makarim. Dia adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika
Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan
Minang-Arab. Upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia yang ditetapkan oleh
Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan dengan masa jabatan 2019-2024. Dia
merupakan seorang pengusaha yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-
K.H Mar'uf Amin, yang dilantik pada tanggal 23 Oktober2019.

Dipilihnya Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan oleh Presiden Jokowi karena
dia memiliki keahlian dalam bidang teknologi yang bisa digunakan untuk mengelola
pendidikan di seluruh Indonesia. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, maupun Universitas yang
tersebar di 17.000 pulau yang terdiri dari 214 kabupaten kota. Dituntutnya pendidikan dengan
standar yang sama dari seluruh wilayah Indonesia, dapat dipermudah dengan adanya
teknologi. Nadiem Makarim melanjutkan S2 di Harvard University hingga meraih gelar
Master of Business Administration. Dengan keahliannya di bidang teknologi, dia berhasil
mendirikan perusahaan ojek online yang bernama GoJek. Sebuah perusahaan transportasi dan
penyedia jasa berbasis daring yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia
Tenggara seperti Singapura, Vietnam dan Thailand. Usaha itu telah dirintisnya sejak tahun
2011, tetapi pada tahun 2015 dia baru bisa meluncurkan aplikasi mobile pemesanan ojek
untuk smartphone Android dan iPhone. Cukup memesan melalui aplikasi, pengendara GoJek
yang berada di posisi terdekat pun akan menghampiri calon penumpang dalam hitungan
menit karena aplikasi ini turut dilengkapi kemampuan location service berbasis GPS.
Pelanggan bisa memantau posisi pengendara yang menanggapi order, sementara pengendara
bisa melihat order yang masuk serta lokasi pemesan untuk kemudian ditanggapi. Tetapi,
kedudukan sebagai CEO di GoJek tersebut harus dilepaskan untuk terjun ke dunia politik dan
menjabat sebagai menteri.

Program kerja yang dilakukan Nadiem Makarim adalah program 100 hari, program
ini diterapkan dengan bentuk wawancara kepada pakar-pakar pendidikan yang bertahun-
tahun telah berdampak terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Guna untuk menambah
wawasan tentang pendidikan di Indonesia. Dengan prinsip utamanya yaitu gotong royong
yang dibawa kedalam semua aktivitas dan interaksi. Peningkatan kualitas pendidikan yang
dilakukan oleh menteri pendidikan yaitu Nadiem Makarim beberapa tahun kedepan,
diharapkan agar kualitas pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan dan pemerataan di
seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Anda mungkin juga menyukai