Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BK PRIBADI SOSIAL
DOSEN PENGAMPU : Dr. ASEP SOLIKIN, MA
SOSIODRAMA

OLEH :
MARIA FRANSISKA HESTI.S
18.21.020115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Kami menyadari tentu bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................2
C.TUJUAN MASALAH.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN SOSIODRAMA .............................................................1
B.TUJUAN SOSIODRAMA......................................................................2
C.LANGKA LANGKA SOSIODRAMA........................................................3
BAB III PENUTUP
A.SARAN...............................................................................................4
B.KESIMPULAN......................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kenyataan sehari-hari sering kita jumpai sejumlah guru yang menggunakan
metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajaran. Akibatnya,
hasilnya tidak memadai, bahkan mungkin merugikan semua pihak terutama pihak siswa dan
keluarganya, walaupun kebanyakan mereka tidak menyadari hal itu. Agar proses belajar
mengajar berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran, guru sebaiknya
menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan sebelum melakukan proses belajar
mengajar. Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pembelajaran dengan
menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih
bermakna.
Dalam dunia pendidikan, kita banyak mengenal berbagai macam ragam metode
pengajaran,salah satunya metode sosiodarma dan bermain peran. Memang untuk mencapai
tujuan pendidikan dengan baik guru dituntut agar menguasai metode-metode pengajaran,
sehingga selain tercapainya tujuan, siswa dapat menerima, mencerna, paham dan mengerti
pelajaran yang di ajarkan.
Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang konsep, karakteristik, prosedur,
keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar simulasi yang mungkin banyak digunakan oleh
guru. Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa,
seperti memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan kekurangan
sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode tersebut.
Kelemahan-kelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar penggunaannya
dapat efektif.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian sosiodrama ?


2. Bagaimana tujuan sosiodrama ?
3. Apa saja langkah-langkah sosiodrama ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian pengertian sosiodrama
2. Memahami tujuan sosiodrama
3. Mengetahui langkah-langkah sosiodrama
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosiodrama


Sosiodrama merupakan salah satu teknik dalam bimbingan kelompok yaitu role
playing atau teknik bermain peran dengan cara mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam
hubungan sosial. Sosiodrama merupakan dramatisasi dari persoalan-persoalan yang dapat
timbul dalam pergaulan dengan orang lain, tingkat konflik-konflik yang dialami dalam
pergaulan sosial (Wingkel, 2004:470).
Jadi, teknik sosiodrama adalah teknik untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh
seorang individu yang dilakukan dalam format kelompok dengan memerankan suatu peranan
tertentu dari suatu situasi masalah sosial.

2.2 Tujuan Sosiodrama


Sosiodrama biasanya digunakan untuk menangani masalah yang berkaitan dengan
masalah sosial seperti krisis kepercayaan diri jika dihadapan kelompok, menumbuhkan rasa
kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung jawab serta untuk mengembangkan ketrampilan
tertentu.
Teknik sosiodrama dalam aplikasinya melibatkan beberapa siswa untuk dapat
memainkan perannya terhadap suatu tokoh, dan didalam memainkan peranan siswa tidak perlu
menghafal naskah, mempersiapkan diri, dan sebagainya. Pemain hanya melihat judul dan garis
besar dari isi skenarionya, dan apa yang dikatakannya. Semua diserahkan kepada penghayatan
siswa pada saat itu. Ketika melakukannya siswa akan merasa seperti dibawa kedalam peristiwa
sesungguhnya, disaat itulah mereka belajar memahami dan menghayati setiap kisah agar dapat
mengaplikasikan apa yang didapatnya ke dunia sosial yang sesungguhnya.
Selain itu dapat dikatakan bahwa teknik sosiodrama lebih tepat digunakan untuk
mencapai tujuan yang mengarah pada :
1. Aspek afektif motorik dibandingkan pada aspek kognitif, terkait dengan kehidupan hubungan
sosial. Sehubungan dengan itu maka materi yang disampaikan melalui teknik sosiodrama
bukan materi yang bersifat konsep- konsep yang harus dimengerti dan dipahami, tetapi berupa
fakta, nilai, mungkin juga konflik-konflik yang terjadi di lingkungan kehidupannya.
2. Melalui permainan sosiodrama, konseli diajak untuk mengenali, merasakan suatu situasi
tertentu sehingga mereka dapat menemukan sikap dan tindakan yang tepat seandainya
menghadapi situasi yang sama. Diharapkan akhirnya mereka memiliki sikap dan keterampilan
yang diperlukan dalam mengadakan penyesuaian sosial (Wingkel, 2004:474).

2.3 Langkah-langkah Sosiodrama


Langkah-langkah dalam sosiodrama, meliputi:
1. Persiapan, dari mulai mempersiapkan konselor, tokoh-tokoh, topik yang akan di bawakan,
tujuan dari topik yang dibawakan pada sosiodrama itu. babak-babak yang akan dimainkan,
konselor membagi tugas. Satu babak cerita menjadi tugas satu kelompok anak untuk
mendramakannya.
2. Membuat skenario
3. Menentukan kelompok sesuai naskah
4. Menentukan kelompok penonton untuk observasi
5. Konselor memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk berlatih sesuai dengan babak
yang harus mereka mainkan. Berikan kebebasan bagi mereka untuk menentukan pembagian
peran, dialog, dan sebagainya.
6. Pelaksanaan drama.
7. Pada akhir sosiodrama, konselor memberi komentar/kesimpulan atas tujuan cerita.
8. Evaluasi dan diskusi, evaluasi dapat dilakukan dengan refleksi atau dengan cara laiseg (layanan
segera), laijapen, dan laijapan (layanan jangka panjang).
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

 Metode Bermain Peran/Sosiodrama (Role Playing) adalah suatu cara mengajar dengan jalan
mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial. Titik tekanannya terletak pada
keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara
nyata dihadapi oleh peserta didik.
 Dengan adanya keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah
yang secara nyata dihadapi, penerapan metode Bermain Peran/Sosiodrama (Role Playing)
diharapkan mampu meningkatkan minat belajar siswa terhadap matapelajaran sehingga tujuan
proses pembelajaran bisa tercapai dengan baik.

3.2 Saran

Bila metode ini dikendalikan dengan cekatan oleh guru, banyak manfaat yang dapat
dipetik, sebagai metode cara ini :
 Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui adegan-adegan, hal mana tidak selalu terjadi
dalam metode ceramah atau diskusi.
 Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan
perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia, seperti halnya
penonton film atau sandiwara, yang ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut menangis pada
adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain sebagainya.
 Siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka
tentang orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Wingkel. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia.
Komalasari, Dkk. 2011. Teori Dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks.
Virgin. 2011. Teknik sosiodrama dan psikodrama bimbingan dan konseling.
(http://misscounseling.blogspot.com/2011/03/tehnik-sosiodrama-dan
psikodrama.html) diakses pada tanggal 17 Mei 2014. Tidak diterbitkan.
Muthoharoh, Hafiz. 2010. Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan (Role Playing
Method).(http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/16/metode-sosiodrama-dan-bermain-
peranan-role-playing-method/) diakses pada tanggal 17 Mei 2014. Tidak diterbitkan.
Maklum. 2011. Prosedur Pelaksanaan Teknik Sosiodrama. (http://id.shvoong.com/social-
sciences/counseling/2182171-sosiodrama/). Diakses pada tanggal 17 Mei 2014. Tidak
diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai