Anda di halaman 1dari 71

JURNAL TEKNIK MESIN

ISSN 2252-4444
VOLUME 4, NOMOR 2, TAHUN 2013

DEWAN REDAKSI
Pelindung:
Direktur Politeknik Kediri

Penasehat:
Pembantu Direktur I Polteknik Kediri
Pembantu Direktur II Politeknik Kediri
Pembantu Direktur III Politeknik Kediri

Pembina:
Ketua UPT - PPMK (Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama)

Penanggung Jawab:
Putut Jatmiko Dwi Prasetio, ST., MT

Ketua Dewan Redaksi


Riswan Eko Wahyu Susanto, SPd., MT

Editor Ilmiah
Ahmad Dony Mutiara Bahtiar, ST., MT

Editor Teknis
Ahmad Zakaria Anshori, SST

Alamat Redaksi dan Penerbit :


Jurnal Teknik Mesin (JTM)
Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin
Politeknik Kediri
Jl. Mayor Bismo No.27 Kediri 64121
Telp./Fax. (0354) 683128
Website: www.poltek-kediri.ac.id
E-mail: jtm@poltek-kediri.ac.id

Copyright © 2013
JURNAL TEKNIK MESIN
POLITEKNIK KEDIRI
ISSN 2252-4444
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013

PENGANTAR REDAKSI

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena Jurnal Teknik
Mesin telah terbit untuk edisi perdana yaitu Volume 4 Nomor 2 pada tahun
2013. Hal ini berkat kerja sama yang baik antara pihak-pihak yang semakin
banyak terlibat dalam memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan
Jurnal ini serta ketekunan dan ketabahan kita bersama.
Pada kesempatan ini kami dari tim redaksi tak lupa mengucapkan terima
kasih kepada Rekan-rekan yang telah turut membantu dalam penerbitan Jurnal
ini. Kami juga mengharapkan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut pada masa
yang akan datang.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga jurnal ini dapat
bermanfaat bagi staf pengajar, peneliti, dan juga para pembaca.

Ketua Dewan Redaksi


JURNAL TEKNIK MESIN
ISSN 2252-4444
VOLUME 4, NOMOR 2, TAHUN 2013

DAFTAR ISI
PERANCANGAN CAR AIR CONDITIONER INSTALLATION
MAINTENANCE TRAINNER 1 – 14
Putut Jatmiko Dwi Prasetio dan
Vendi Setiawan

RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR TRAINER SEBAGAI 15 –26


ALAT BANTU PEMBELAJARAN
Rudianto Raharjo

PERANCANGAN PUMP INSTALLATION MAINTENANCE 27 – 39


TRAINER
Riswan Eko Wahyu Susanto dan
Enggar Galih Rohmad

RANCANG BANGUN SYSTEM PIPING TRAINER SEBAGAI 40 – 54


ALAT BANTU PEMBELAJARAN
Moch. Ali Masyhari

PERENCANAAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT 55 – 66


PERAGA PERAWATAN PENGKODISIAN UDARA MOBIL (AIR
CONDITIONER MAINTENANCE TRAINER)
JENIS SUZUKI KATANA GX
Kethut Widhiarto
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 1

RANCANG BANGUN CAR AIR CONDITIONER INSTALLATION MAINTENANCE


TRAINNER

Putut Jatmiko Dwi Prasetio dan Vendi Setiawan


Jurusan Teknik Mesin - Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin - Politeknik Kediri

Abstrak

Alat peraga merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk mendukung kegiatan dalam
suatu kegiatan mengajar. Dengan menggunakan alat peraga, kegiatan mengajar akan bisa
berjalan dengan baik. Hal ini sangat beralasan karena dengan alat peraga, para mahasiswa bisa
mengaplikasikan teori yang diperoleh. Dalam proses pembuatan alat peraga diperlukan
beberapa proses pengerjaan. Langkah-langkah proses pengerjaan itu meliputi perancangan dan
pembuatan. Dengan melakukan perancangan, kita bisa memperhitungkan seberapa besar
kapasitas dari alat peraga yang kita buat. Dengan demikian kita bisa menentukan berapa
estimasi biaya yang kita perlukan dalam pembuatan alat peraga tersebut. Alat peraga
perawatan intalasi pengkondisian mobil merupakan salah satu jenis sarana penunjang kegiatan
belajar. Alat peraga ini sangat berguna sebagai alat peraga untuk menerapkan teori dalam mata
kuliah. Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan. Maka untuk ala tnya berukuran 120 x 80
x 87 cm

Kata Kunci: Perancangan, Pembuatan.

PENDAHULUAN komponen alat peraga instalasi pengkondisian


udara mobil serta mengetahui sistem kerja
Latar Belakang mobile air conditioner (MAC).
Proses belajar adalah interaksi atau Pada rancang bangun ini harapannya
hubungan timbal balik antara Mahasiswa dapat membuat alat peraga perawatan
dengan Dosen dan antara sesama Mahasiswa instalasi pengkondisian udara mobil (car air
dalam proses pembelajaran (Sumber: conditioner installation maintenance trainer)
Fathurrohman 2007:9). Pengertian interaksi sebagai alat bantu proses pembelajaran yang
mengandung unsur saling memberi dan harapannya bagi mahasiswa dapat
menerima. Dalam keseluruhan proses mengetahui cara perawatan dan sistem kerja
pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar pada alat pengkondisian udara di mobil dan
merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal dapat membuat secara langsung alat peraga
ini berarti bahwa berhasil tidaknya perawatan instalasi pengkondisian udara
pencapaian tujuan pendidikan banyak mobil (car air conditioner installation
bergantung pada bagaimana proses belajar maintenance trainer), harapannya bagi pengajar
mengajar dirancang dan dijalankan secara dapat mempermudah proses pembelajaran
profesoinal. Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan didalam labotarium,
Dosen juga membutuhkan alat penunjang harapannya bagi masyarakat dapat
untuk membantu proses pembelajaran yang mengetahui efisiensi menggunakan alat
optimal. pengkondisian udara di mobil.
Dari permasalahan yang ada bahwa
dalam proses pembelajaran memerlukan alat Rumusan Masalah
praktikum dan tugas akhir ini dimaksudkan Berdasarkan latar belakang diatas, maka
untuk memberikan suatu fasilitas penunjang bisa diambil rumusan masalah sebagai
yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa berikut: “Bagaimanakah merancang dan
dalam mempraktekkan perawatan dan membuat alat peraga perawatan instalasi
mengamati secara langsung pada bagian pengkondisian udara mobil (car air conditioner

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 2

installation maintenance trainer) sebagai alat dimaksudkan untuk membunuh kuman-


bantu proses pembelajaran?” kuman dan memperlambat proses penguraian
alamiah sehingga dengan proses ini kondisi
Batasan Masalah bahan makanan tadi dapat bertahan sampai
Dalam pembuatan alat ini ada beberapa beberapa bulan. Urutan proses pengawetan
batasan masalah, antara lain: bahan makan dengan pendinginan adalah
1. Hanya membatasi perancangan alat sebagai berikut, (Sumber: Herman, 2012):
peraga perawatan instalasi pengkondisian a. Pembekuan
udara mobil (car air conditioner installation Proses pembekuan bahan makanan
maintenance trainer) sebagai alat bantu sampai -30 0C dapat dilakukan dengan cara
proses pembelajaran. sebagai berikut:
2. Hanya membatasi pembuatan alat peraga i. Peniupan dengan kecepatan tinggi
perawatan instalasi pengkondisian udara kearah timbunan paket makanan.
mobil (car air conditioner installation ii. Pembekuan sentuh, meletakan bahan
maintenance trainer) sebagai alat bantu makanan diantara pelat-pelat logam.
proses pembelajaran. iii. Pembekuan celup, mencelupkan
3. Hanya membatasi biaya pembuatan alat bahan makanan ke air garam yang
peraga perawatan instalasi pengkondisian bersuhu rendah.
udara mobil (car air conditioner installation iv. Pembekuan hamparan dengan aliran
maintenance trainer) sebagai alat bantu fluida, paket makanan dihamparkan
proses pembelajaran. di atas conveyor kemudian di tiup
udara dingin.
Tujuan b. Ruang penyimpanan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk Ruang atau gudang penyimpanan
Perencanaan dan Pembuatan alat peraga berguna untuk menyimpan bahan makan
perawatan instalasi pengkondisian udara setelah pemanenan, karena tidak semua
mobil (car air conditioner installation hasil panen dikonsumsi atau dijual. Untuk
maintenance trainer) sebagai alat bantu proses bahan makanan yang mudah membusuk
pembelajaran. peyimpanannya harus dengan pendinginan.
Untuk menjaga agar tetap awet dan segar,
TINJAUAN PUSTAKA bahan makanan disimpan sampai suhu -
20 0C atau lebih rendah lagi.
Pendingin (Refrigerasi). c. Distribusi.
Bidang refrigerasi dan pengkondisian Setelah proses peyimpanan di dalam
udara saling berkaitan satu sama lain, tetapi gudang, bahan makanan kemudian
masing-masing mempunyai ruang lingkup didistribusikan untuk dijual ke pasar -pasar
yang berbeda. Penerapan teknik refrigerasi atau toko-toko. Proses pendistribusian juga
yang terbanyak di terapkan pada refrigerasi harus dilengkapi mesin pendingin, sehingga
industri, yang meliputi pemrosesan, bahan makanan tidak membusuk.
pengawetan makanan, penyerapan kalor -
kalor dari bahan kimia, perminyakan dan
industri petrokimia. Selain itu, terdapat
penggunaan khusus seperti pada industri
manufaktur dan kontruksi. Berikut ini adalah
contoh penggunaan mesin refrigerasi, Gambar 1. Box truck pendingin
(Sumber: Herman, 2012): Sumber: Wedi (2012)
Daging, ikan, sayur mayur dan buah
buah sangat mudah membusuk sehingga Pengkondisian Udara (Air Conditioner).
diperlukan perlakuan khusus untuk Teknik pengkondisian udara untuk
pengawetan. Salah satu metodenya adalah mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan
dengan pendinginan. Metode pendinginan kebersihan udara didalam ruangan.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 3

Pengkondisian udara (Air Conditioner) pemasangan pengkondisi udara harus


mempertahankan kondisi udara didalam tepat. Fungsi utama pada kondisi tersebut
sehingga penghuni ruangan menjadi nyaman. adalah mengontrol temperatur.
Berikut ini adalah contoh penggunaan d. Instalasi penkondisian udara pada
pengkondisian udara: Instalasi power plant.
a. Pengkondisian udara untuk industri. Fungsi utama dari pengkondisian
Pada industri terdapat banyak benda udara pada kondisi ini adalah untuk
yang dapat menimbulkan panas seperti memperoleh udara nyaman dan bersih.
mesin-mesin, peralatan komputer, dan Lingkungan yang cenderung kotor karena
jumlah karyawan yang banyak. Hal ini polusi dan panas yang berlebih menjadi
dapat menyebabkan kondisi lingkungan masalah utama pada power plant. Sebagai
yang tidak segar, kotor dan lembab. contoh pada instalasi pembangkit listrik
Kelembaban yang tinggi dapat tenaga uap dan gas, dari proses
menyebabkan peralatan cepat korosi atau pembakaran dihasilkan gas pembakaran
berkarat. Untuk peralatan komputer yang bertemperatur tinggi, sebagian akan
beroperasi pada temperatur di atas hilang kelingkungan yang akan
normal dapat menimbulkan kerusakan. menyebabkan kenaikan temperatur
Pemasangan pengkondisi udara menjadi lingkungan. Karena hal tersebut,
penting sehingga temperatur dan pengkondisi udara berfungsi untuk
kelembaban dapat di atur. menstabilkan temperatur sehingga tetap
nyaman, terutama pada ruangan tempat
pengendali pembangkit.
e. Pengkondisian udara pada rumah tangga.
Rumah tinggal berfungsi untuk
tempat berkumpulnya anggota keluarga,
tempat menyimpan benda-benda mulai
Gambar 2. Mesin pengkondisian udara dari bahan makanan sampai pakaian.
industriSumber: Hendra (2012) Fungsi utama dari pengkondisi udara
b. Pengkondisian udara untuk pada rumah tangga adalah menjaga
Laboratorium. temperatur dan kelembaban udara pada
Peralatan-peralatan pada kondisi yang dianggap nyaman untuk
laboratorium biasanya harus bersih dan beristirahat. Pada rumah tangga juga
higienis, tidak boleh terkontaminasi banyak dipakai mesin pendingin untuk
dengan penyakit dan kotoran. mengawetkan bahan makanan dan untuk
Kelembaban udara harus dijaga pada keperluan pembuatan balok es untuk
kondisi dimana orang yang bekerja minuman.
merasa nyaman dan juga menjamin tidak f. Pengkondisian udara untuk Automobil.
terjadi kondisi dimana kelembaban cocok Pada mobil penumpang,
untuk perkembangan jamur atau pengkondisi udara dipakai untuk
penyebab penyakit lainnya. Kebutuhan mengontrol suhu dan kelembaban
pengkondisi udara juga disesuaikan sehingga udara tetap segar dan bersih.
dengan fungsinya. Misalkan untuk Sumber utama beban pendinginan adalah
pengujian peralatan yang akan beropersi dari radiasi matahari langsung dan juga
suhu rendah hingga -20°C. dari orang-orang yang mengendarai atau
c. Pengkondisian udara Ruang Komputer. menumpang. Permasalahan
Komputer adalah perangkat yang pengkondisian udara biasanya pada
dapat menjadi sumber panas karena penggerak kompresor AC, penggerak ini
komponen-komponenannya, sedangkan adalah dari putaran poros engkol,
kalau komputer bekerja pada kondisi sehingga dapat mengurangi daya dari
dimana udara panas akan terjadi mesin, terutama pada beban tinggi.
kerusakan. Dengan alasan tersebut,

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 4

Adapun prinsip kerja AC mobil adalah


sebagai berikut:
1. Kompresor mengkompresikan gas atau
uap refrigeran yang bertemperatur tinggi
dan bertekanan tinggi karena menyerap
panas dari evaporator ditambah panas
Gambar 3. AC Mobil yang dihasilkan saat langkah pengeluaran
Sumber: Wikipedia (2010) (discharge).
2. Gas refrigeran mengalir ke dalam
Sistem Mobile Air Conditioning (MAC). kondensor, di dalam kondensor gas
Keberadaan AC mobil yang dalam bahasa refrigeran dikondensasikan menjadi
inggris dikenal sebagai Mobile Air Conditioning cairan atau terjadi perubahan keadaan
(MAC) sudah tidak asing lagi bagi pemakai yaitu pengembunan refrigeran.
kendaraan pribadi di Indonesia. Kondisi iklim 3. Cairan refrigeran mengalir ke dalam
tropis umumnya bertemperatur tinggi (rata- receiver untuk disaring antara cairan
rata 30°C) serta kelembaban tinggi (rata-rata refrigeran dengan oli sampai evaporator
75%). Kondisi udara tropis ini memberikan memerlukan refrigeran untuk diuapkan.
rasa tidak nyaman bagi penumpang mobil. 4. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan
Terlebih di daerah perkotaan dengan tingkat temperatur atau suhu cairan refrigeran
hunian serta polusi yang tinggi. Tuntutan yang bertekanan dan bertemperatur tinggi
kehadiran MAC pada kendaraan hampir menjadi rendah.
menjadi suatu keharusan untuk 5. Gas refrigeran yang dingin dan berembun
mendinginkan dan mengeringkan udara di ini mengalir ke dalam evaporator.
dalam mobil. Selain itu pada saat hujan, MAC Refrigeran menguap dan menyerap panas
akan membantu menghilangkan embun pada dari udara luar atau terjadi pengkabutan
kaca (wind shield) bagian dalam akibat udara sehingga suhu di luar akan dingin.
terjadinya kondensasi. Dengan demikian Jenis-jenis komponen di MAC, Sistem
pandangan pengemudi tidak akan terganggu, MAC terdiri dari komponen utama sebagi
sehingga keselamatan pengguna kendaraan berikut: Kompresor, Kondensor, Evaporator,
tetap terjamin. Katup Expansi. Komponen pembantu lainnya
Dengan demikian keberadaan MAC seperti: Filter atau receiver-dryer, Magnetic
memberikan dua fungsi penting bagi clutch, Thermostat, Pressuare switch, Kipas
pengguna kendaraan. Pertama di saat hari udara kondensor, Kipas blower. Susunan
yang panas, MAC dapat mempertahankan komponen-komponen tersebut dalam sisitem
temperatur serta kelembaban kabin pada Mobile Air Conditioning (MAC) di perlihatkan
kondisi nyaman (sekitar 24°C, 50%) sepanjang pada Gambar.
perjalanan. Kedua, saat dalam keadaan hujan,
MAC dapat menjaga terbentuknya embun
pada kaca depan bagian dalam. (sumber:
Darmawan Ari Pasek, 2006)

Gambar 5. Susunan komponen utama pada


sistem MAC
Sumber: Darmawan Ari Pasek (2006)

Gambar 4. Sistem kerja MAC Refrigeran.


Sumber: Hendra (2012) Pada umumnya refrigeran ialah suatu zat
yang berupa cairan yang mengalir di

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 5

refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen refrigerasi. Pada daur ini uap di tekan dan
fungsionalis untuk menghasilkan efek kemudian diembunkan menjadi cairan lalu
mendinginkan dengan cara menyerap panas tekanannya diturunkan agar cairan tersebut
melalui ekspansi dan evaporasi (penguapan). dapat menguap kembali.
Kelompok refrigeran yang banyak Persyaratan refrigerant (zat pendingin)
digunakan dan mempunyai aspek lingkungan untuk sistem AC adalah sebagai berikut:
yang penting adalah refrigeran halokarbon, 1. Tekanan penguapannya harus cukup
yaitu refrigeran dengan molekul yang tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki
memiliki atom-atom halogen (fluor atau temperatur penguapan pada tekanan
khlor) dan karbon. Refrigeran halokarbon yang lebih tinggi, sehingga dapat
terbagi menjadi beberapa jenis sebagai dihindari kemungkinan terjadinya vakum
berikut, (sumber: Darmawan Ari Pasek, pada evaporator, dan turunnya efisiensi
2006)): volumetrik karena naiknya perbandingan
1. Refrigeran CFC (chlorofluorocarbon), yaitu kompresi.
refrigeran halokarbon dengan molekul 2. Tekanan pengembunan yang tidak
yang terdiri dari atom-atom khlor (Cl), terlampau tinggi. Apabila tekanan
fluor (F), dan karbon (C). Contoh pengembunannya rendah, maka
refrigeran ini yang cukup populer adalah perbandingan kompresinya menjadi lebih
refrigeran CFC-11 (trichlorofluoro-carbon, rendah sehingga penurunan prestasi
CFCl3), CFC-12 (dichloro-difluoro-carbon- kompresor dapat dihindarkan. Selain itu,
CF2Cl2), dan lain-lain. dengan tekanan kerja yang lebih rendah,
2. Refrigeran HCFC (hydrochloro- mesin dapat bekerja lebih aman karena
fluorocarbon), yaitu refrigeran halokarbon kemungkinan terjadinya kebocoran,
dengan molekul yang terdiri dari atom- kerusakan, ledakan menjadi lebih kecil.
atom hidrogen (H), khlor (Cl), fluor (F), 3. Kalor laten penguapan harus tinggi.
dan karbon (C). Salah satu refrigeran ini Refrigerant yang memiliki kalor laten
yang populer adalah refrigeran HCFC-22 penguapan yang tinggi lebih
(chloro-difluoro-metil, CHF2Cl). menguntungkan karena untuk kapasitas
3. Refrigeran HFC (hydrofluorocarbon), yaitu refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran
refrigeran halokarbon dengan molekul yang bersirkulasi menjadi lebih kecil.
yang terdiri dari atom-atom hidrogen (H), 4. Volume spesifik (terutama dalam fasa gas)
fluor (F), dan karbon (C). Salah satu yang cukup kecil. Refrigerant dengan
contoh refrigeran ini yang populer adalah kalor laten penguapan yang besar dan
HFC-134a (C2H2F4). volume spesifik gas yang kecil akan
Refrigeran yang banyak dipakai oleh memungkinkan penggunaan kompresor
kendaraan sekarang ini adalah HFC 134a yang dengan volume torak yang lebih kecil.
tidak mempunyai sifat perusak ozon dan juga 5. Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi
tidak mengandung racun (karena tidak karakteristik termodinamika dari
mengandung clor), HFC 134a kalau refrigerant, koefisien prestasi merupakan
dilepaskan ke udara maka secara cepat akan parameter yang terpenting untuk
menguap dengan menyerap panas dari udara menekan biaya operasi.
sekitarnya. Air Conditioner mempertahankan 6. Konduktifitas termal yang tinggi.
kondisi suhu dan kelembaban udara dengan Konduktivitas termal sangat penting
cara, pada suhu ruangan tinggi refrigeran untuk menentukan karakteristik
akan menyerap panas dari udara sehingga perpindahan kalor.
suhu di dalam ruangan turun. Sebaliknya saat 7. Viskositas yang rendah dalam fasa cair
udara di dalam ruangan rendah refrigeran maupun fasa gas. Dengan turunnya
akan melepaskan panas ke udara sehingga tahanan aliran refrigerant dalam pipa,
suhu udara naik, oleh karena itu daur kerugian tekanan akan berkurang.
refrigerasi yang terpenting adalah daur 8. Refrigerant tidak boleh beracun dan
kompresi uap yang digunakan didalam daur berbau merangsang.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 6

9. Refrigerant tidak boleh mudah terbakar


dan meledak.
10. Refrigerant harus mudah dideteksi, jika
terjadi kebocoran.
11. Harganya tidak mahal dan mudah
diperoleh.
12. Ramah lingkungan. Gambar 8. Proses Kompresi Dalam
Kompresor
Siklus Kompresi Uap Dalam Refrigerasi. Sumber: Yosep (2007)
Siklus kompresi uap merupakan daur
yang terbanyak digunakan dalam sistem Proses 2-3: Proses pembuangan energi kalor
refrigerasi. Pada daur ini uap ditekan dan pada kondensor
kemudian di embunkan menjadi cairan, lalu Proses pelepasan kalor reversibel pada
tekananya diturunkan agar cairan tersebut tekanan konstan, menyebabkan penurunan
dapat menguap kembali. panas lanjut (desuperheating) dan
pengembunan refrigeran. Kapasitas laju aliran
kalor kondensasi
Q23 – W 23 = (h 3 –h 2)
Q23 = (h3 – h 2) = ( - ) ........................( 2 )
Q = Panas
W = Kerja/Daya

Gambar 6. Diagram block siklus kompresi uap


Sumber: Stoecker,1996
Gambar 9. Proses pembuangan energi kalor
pada kondensor
Sumber: Yosep (2007)
Jadi yang terjadi pada kondensor adalah
panas keluar ( - )

Proses 3-4: Proses Iso enthalpi pada


ekspansion device.
Proses ekspansi tidak reversibel pada
entalpi konstan, dari cairan jenuh menuju
Gambar 7. Diagram p-h kompresi uap
tekanan evaporator. Proses pencekikan
(throttling process) pada sistem pendingin
Secara termodinamika prinsip kerja
terjadi di dalam pipa kapiler atau katup
siklus pendingin kompresi uap tersebut dapat
ekspansi. Proses di sini berlangsung pada
dijelaskan sebagai berikut:
proses adiabatik, sehingga
Q̊̊34 – W̊34 = (h 4 – h 3)
Proses 1-2 kompresi kompresor.
h 3 = h 4 ...................... ( 3 )
merupakan kompresi adiabatik dan
h3 = h4 Proses throtle (proses
reversibel dari uap jenuh menuju tekanan
pencekikan)
kondensor. Apabila perubahan energi kinetik
dan energi potensial diabaikan, maka kerja
kompresor adalah
Q12 – W 12 = (h 2 – h 1)
W̊12 = (h 1 – h 2) = ( - )...................... ( 1 )
Gambar 10. Proses Iso enthalpi pada
Q = Panas
ekspansion device
W = Kerja
Sumber: Yosep (2007)

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 7

pendingin dan pengecekan tekanan pada


Proses 4-1: Proses pemasukan energi kalor kompresor AC mobil.
pada evaporator.
Merupakan penambahan kalor reversibel
pada tekanan tetap, yang menyebabkan
penguapan menuju uap jenuh. Kapasitas laju
aliran kalor evaporasi dirumuskan
Q41 – W 41 = (h 1 – h 4)
Q41 = (h 1 – h 4) = ( + ) ..................( 4 )
Gambar 2.45. Skema manifold geague
Sumber: Wikipedia (2012)

Alat Peraga
Gambar 11. Proses pemasukan energi kalor
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat
pada evaporator
diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
Sumber: Yosep (2007)
membantu guru agar proses belajar mengajar
siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002
Coeffisien of Performance (COP).
:59). Alat peraga dalam mengajar memegang
COP atau koefisien prestasi digunakan
peranan penting sebagai alat Bantu untuk
untuk menyatakan efisiensi dari siklus
menciptakan proses belajar mengajar yang
refrigerasi. Pada umumnya, efisiensi mesin
efektif. Proses belajar mengajar ditandai
kalor selalu lebih kecil dari satu. Dengan kata
dengan adanya beberapa unsur antara lain
lain, energi yang dimasukkan ke dalam sistem
tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi.
tidak semuanya dapat diubah menjadi kerja
Alat peraga sering disebut audio visual,
berguna, selalu terjadi kerugian.
dari pengertian alat yang dapat diserap oleh
mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar
pelajaran yang disampaikan guru lebih
mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses
Hasil unjuk kerja sistem refrigrasi ini belajar mengajar alat peraga dipergunakan
nilainya harus diatas 1. dengan tujuan membantu guru agar proses
belajar siswa lebih efektif dan efisien.
Motor bakar.
Motor bakar adalah motor penggerak Perencanaan biaya.
mula yang pada prinsipnya adalah sebuah Menurut Mulyadi (1993: 8) biaya adalah
alat yang mengubah energi kimia menjadi pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
energi panas dan diubah ke energi mekanis. dalam satuan uang yang telah terjadi atau
Saat ini motor bakar masih menjadi pilihan kemungkinan telah terjadi untuk tujuan
utama untuk dijadikan sebagai penggerak tertentu (Pembuatan alat).
mula. Karena itu, usaha untuk menciptakan a. Biaya produksi.
motor bakar yang menghasilkan kemampuan Biaya produksi adalah biaya-biaya yang
tinggi terus diusahakan oleh manusia. terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
Kemampuan tinggi untuk mesin ditandai produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut
dengan adanya daya dan torsi yang obyek pengeluarannya biaya produksi ini
dihasilkan tinggi tetapi kebutuhan bahan dibagi menjadi: Biaya bahan baku, Biaya
bakar rendah. tenaga kerja, Biaya permesinan, dan Biaya
perakitan.
Alat Ukur Manifold Geague. b. Harga Jual Alat.
Manifold adalah alat pengukur yang Besarnya harga jual alat adalah biaya
berfungsi selain untuk mengosongkan atau total pembuatan alat ditambah keuntungan
mengisi refrigerant juga sebagai alat untuk yang direncanakan serta pajak penjualan.
mengidentifikasi gangguan pada sistem mesin Perincian biaya-biaya sebagi berikut:

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 8

Biaya Produksi, Besarnya biaya produksi BEP = (Robert J. Kodoatie, 2005)


ditentukan oleh: Biaya pembuatan, Biaya
perencanaan, menentukan biaya ini dimana:
didasarkan pada kerumitan dari alat yang Fc : Biaya Tetap
dibuat, Biaya operator, didasarkan jumlah jam P : Harga jual per unit
kerja yang dibutuhkan, keterampilan, dan Vc : Biaya Tidak Tetap
keahlian.
Keuntungan, Besarnya keuntungan METODOLOGI
ditentukan sebesar Rp. 1.000.000,-. Pajak (tax),
Besarnya pajak ditentukan sebesar 10% dan Kegiatan Pelaksanaan
besarnya bunga pinjaman dari bank sebesar Langkah-langkah dalam pembuatan alat
1,5% per bulan.Rumus yang dipakai peraga perawatan instalasi pengkondisian
menentukan harga jual alat yaitu: udara mobil sebagai berikut:
Sales = X
Tc = (Total Cost)
EBDIT = (Earning before depresiation interest
and taxes)
D = (Depresiation)
EBT = (Earning Before Taxes)
T = (Taxes)
EAT = (Earning After Taxes)
(Robert J. Kodoatie, 2005)

c. Break Event Point (BEP)


Break Event Point (BEP) adalah suatu
keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaan tidak mendapat untung maupun
rugi atau impas (penghasilan = total biaya).
Untuk dapat menganalisa BEP diperlukan
penggolongan berbagai biaya menurut
sifatnya. Menurut sifat pembiayaannya dibagi
menjadi tiga yaitu:
Biaya tetap adalah biaya yang relative
2
tidak berubah atau tidak tergantung pada
volume produksi maupun tingkat aktifitas Gambar alat
Perakitan

yang dilakukan. Yang termasuk biaya tetap


TIDAK
adalah biaya perencanaan, biaya produksi,
dan biaya pembuatan gedung perusahaan. Apakah perakitan sesuai
dengan rancangan alat?

Biaya tidak tetap adalah biaya yang pada


umumnya berubah seiring dengan perubahan YA

jumlah produksi yang dilakukan perusahaan. Pengujian alat

Sebagai contoh yaitu biaya bahan baku, biaya


permesinan, dan biaya operator. Pembuatan laporan

Biaya semi variabel serupa dengan


gabungan dari biaya tetap dan biaya tidak Selesai

tetap. Akan tetapi biaya semi variabel ini tidak Gambar 11. Diagram alir
digunakan dalam perhitungan nilai BEP. Sumber: Penulis (2012)
Sebagai contoh yaitu biaya komisi yang
diberikan kepada salesman. Tahap 1. Pengumpulan data
Rumus untuk menghitung nilai BEP Tahapan awal adalah melakukan
yaitu: pengumpulan data dengan tujuan untuk
Fc

P - Vc
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 9

merangkum teori-teori dasar, acuan secara kondensor, evaporator, katup ekspansi dan
umum dan khusus, serta untuk memperoleh lain-lain.
berbagai informasi pendukung lainnya yang
berhubungan dengan pengerjaan Tugas Akhir Bahan dan Alat
ini. Pengumpulan data ini dapat diperoleh Dalam proses pembuatan perlu
dari buku-buku yang berhubungan dengan dipersiapkan peralatan dan bahan. Berikut ini
proses penelitian dan jurnal-jurnal penelitian adalah bahab dan alat yang harus
yang berhubungan dengan penelitian ini. dipersiapkan:
Selain itu pengumpulan data ini juga bisa Tabel 1. komponen utama
dilakukan dengan cara observasi lapangan No Nama komponen Jumlah
dan tambahan pengetahuan melalui internet.
1. Kompresor 1
Studi literature juga dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran secara lebih detail
2. Kondensor 1
mengenai perancangan dan pembuatan alat
peraga perawatan instalasi pengkondisian 3. Evaporator 1
udara mobil (car air conditioner installation
maintenance trainer) beserta karakteristik dan 4. Receiver 1
permasalahannya.
5. Katup expansi 1
Tahap 2. Perancangan dan pembuatan alat
7. Motor bensin 1
Pada tahap ini dilakukan pemodelan
sistem dari data yang sudah ada dari hasil 9. Ektra fan 1
pengumpulan data sehingga data tersebut
dapat dijadikan acuan dalam proses 10. Pressure geague 2
berikutnya. Perancangan alat ini terlebih
dahulu membuat gambar model melalui Sumber: Penulis (2012)
autocad atau dalam bentuk gambar lainnya
lalu sampai akhirnya kita akan mendapatkan Tabel 2. komponen pendukung 1
hasil simulasinya. Selanjutnya masuk tahap No Nama Barang jumlah
penentuhan bahan dalam tentang cara
pembuatan komponen-komponen alat dan 1. Trafo 1 set
pembelian komponen yang di butuhkan
2. Belt 1 tpe A
dalam pembuatan alat.
3. Selang dan pipa 1 set
Tahap 3. Proses perakitan kapiler
Pada tahap ini dilakukannya perakitan
komponen-komponen alat peraga perawatan Sumber: Penulis (2012)
instalasi pengkondisian udara mobil (car air
conditioner installation maintenance trainer) yang Tabel 3. komponen pendukung 2
sesuai dengan desain yang di buat. No Nama Barang jumlah

Tahap 4. Pengujian alat dan pembuatan 1. Besi holow 20 mm x 12 m


laporan 50 mm tebal 2 mm
Pada tahap ini akan diberikan data-data
2. Roda gelinding 4 buah
hasil percobaan yang akan di buat didalam
laporan tugas akhir dan akan dilakukan
3. Mur baut ukuran 10 29 buah
pengujian sekaligus analisa dari sistem
keseluruhan, kerja tiap-tiap blok rangkaian 4. Mur baut ukuran 12 48 buah
yang secara keseluruhan berfungsi. Adapun
pengujian yang akan dilakukan meliputi 5. Mur baut ukuran 14 4 buah
pengujian terhadap sistem pada kompresor,

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 10

Sumber: Penulis (2012)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Pembuatan
Proses perencanaan proyek akhir dengan
judul perancangan dan pembuatan alat peraga
perawatan instalasi pengkondisian udara Gambar 13. Konstruksi rangka
mobil (car air cnditioner installation maintenance a. Kaki meja:
trainer) sebagai alat bantu proses belajar.
i. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
bahan ST-37 sepanjang 87 cm sebanyak
4 buah.
ii. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
bahan ST-37 sepanjang 120 cm
sebanyak 2 buah untuk sisi panjang
yang bawah.
iii. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
bahan ST-37 sepanjang 80 cm sebanyak
2 buah untuk sisi lebar yang bawah.
Gambar 12. Rangka dan komponen- b. Rangka atas:
komponennya
Sumber: Penulis (2012) i. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
bahan ST-37 sepanjang 120 cm
Pembuatan Meja sebanyak 2 buah untuk panjang meja.
Perancangan alat peraga perawatan ii. Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
instalasi pengkondisian udara mobil dibuat bahan ST-37 sepanjang 80 cm sebanyak
dalam bentuk meja dudukan, meja tersebut 2 buah untuk lebar meja atas.
dibuat dari bahan besi persegi 40 mm x 40 c. Dudukan kompresor dan motor bensin.
mm, dengan kontruksi meja yang dapat
menopang berat komponen-komponen alat Pemotongan besi holow 4 x 4 x 0,2 cm
peraga, sehingga berharap alat tersebut dapat bahan ST-37 sepanjang 80 cm sebanyak 4
digunakan dengan baik. Dalam mendesain buah.
meja dudukan perancangan alat peraga
d. Penopang roda gelinding.
pengkondisian udara mobil.
Meja trainer dibuat dalam ukuran 1200 Pemotongan besi pelat bahan ST-37
mm x 800 mm dengan ketinggian 870 mm, sepanjang 15 x 15 x 0,2 sebanyak 4 buah.
ukuran meja tersebut di rencanakan sudah
sesuai dengan kapasitas ukuran komponen- 2. Proses pengelasan
komponen yang terpasang, sedangkan tinggi
a. Pengelasan rangka meja sesuai ukuran
trainer tersebut dibuat setinggi ukuran rata-
panjang dan lebar.
rata tinggi manusia dengan harapan trainer
b. Pengelasan kaki meja dengan rangka
tersebut memberi kesan mudah dilihat .
meja atas.
Membuat rangka c. Pengelasan penguat rangka kaki meja
sisi panjang dan lebarnya.
Bahan yang digunakan adalah: Besi hollow 40 d. Pengelasan pelat untuk penopang
x 40 x 2 bahan ST-37 roda gelinding.
e. Pengelasan penopang motor bensin
dan kompresor AC.
3. Proses pengecatan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 11

Langkah pengerjaan dalam proses d. Mengetahui tempat dan urutan


pengecatan yaitu : pemasangan dari masing-masing
komponen yang tersedia.
a. Membersihkan seluruh permukaan e. Penyiapan semua alat-alat bantu untuk
benda dengan amplas dan air untuk proses perakitan.
menghilangkan korosi. Langkah-langkah perakitan:
b. Pengamplasan dilakukan beberapa
kali sampai permukaan rangka luar a. Penyiapan rangka (meja) yang telah
dan dalam benar-benar bersih dari disambung dengan proses pengelasan
korosi. sesuai desain.
c. Memberikan cat dasar ke seluruh b. Pemasangan kondensor pada rangka
bagian yang akan dicat sebanyak 2 dengan mengebor bagian-bagiannya
kali lapisan. dan selanjutnya di mur-baut-ring.
d. Pengamplasan kembali permukaan c. Pemasangan receiver pada lubangi
yang telah diberi cat dasar sampai rangka menggunakan bor lalu di mur -
benar-benar halus dan rata dengan baut-ring.
menggunakan amplas halus dan air d. Pemasangan evaporator pada rangka
agar lapisan cat dasar tidak terkikis dengan mengebor sisi bagian dari
terlalu banyak. rangka lalu memasang pengunci (mur -
e. Melakukan pengecatan warna merah baut-ring).
pada rangka 2 kali lapisan agar tebal e. Pemasangan motor bensin pada rangka
dan cat awet. dengan mengebor sisi bagian dari
f. Melakukan pengecatan warna hitam rangka lalu memsang pengunci (mur -
pada evaporator 2 kali lapisan agar baut-ring)
tebal dan cat awet. f. Pemasangan pulley ukuran diameter
4. Proses perakitan. luar 6 cm dan diameter poros 2 cm pada
poros motor bensin bensin
Perakitan merupakan tahap g. Pemasangan kompresor AC pada
terakhir dalam proses perancangan dan rangka dengan mengebor sisi bagian
pembuatan suatu mesin atau alat, dimana dari rangka lalu memasang pengunci
suatu cara atau tindakan untuk (mur-baut-ring), pastikan pulley antara
menempatkan dan memasang bagian- motor bensin dan kompresor terpasang
bagian dari suatu mesin yang digabung lurus sejajar.
dari satu kesatuan menurut pasangannya, h. Pemasangan selang dan pipa
sehingga akan menjadimesin yang siap penghubung antar komponen dan
digunakan sesuai dengan fungsi yang memastikan kekencangan antar bagian
direncanakan. penghubung agar dipastikan benar -
benar kencang.
Sebelum melakukan perakitan
i. Pemasangan trafo pada di plat L lalu di
hendaknya memperhatikan beberapa hal
beri landasan kayu, selanjutnya di
sebagai berikut:
pasang pada rangka dengan mengebor
a. Komponen-komponen yang akan sisi atas bagian rangka dengan pengunci
dirakit, telah selesai dikerjakan dan mur-but-ring.
telah siap ukuran sesuai perencanaan. Komponen-Komponen Alat Peraga
b. Komponen-komponen standart siap Pengkondisian mobil
pakai ataupun dipasangkan.
Berikut ini komponen-komponen Alat Peraga
c. Mengetahui jumlah yang akan dirakit
Perawatan Pengkondisian mobil.
dan mengetahui cara
pemasangannya.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 12

kj
h 4 = 134,02 (tabel sifat refrigeran
kg
jenuh 134a (uap-cair): tabel tekanan)

Proses 1-2: Proses Kompresi Dalam


Kompresor
Q12 – W 12 = (h 2 – h 1)

W 12 = (h 1 – h 2)
kj kj
= (238,7 – 261,85 )
kg kg

Gambar 14. Komponen Alat Peraga kj


= - 23,15 (W masuk)
kg
Pengkondisian Udara
Q = Panas Ẇ = Daya
Keterangan:
1. Ektra fan Jadi yang dibutuhkan kompresor hanyalah
2. Kondensor daya, daya yang masuk pada kompresor.
3. Selang karet
4. Trafo Proses 2-3: Proses pembuangan energi kalor
5. Evaporator pada kondensor
6. Pipa tembaga
7. Kompresor Q23 – W 23 = (h 3 –h 2)
8. Receiver
Q23 = (h3 – h 2)
9. Motor bensin
kj kj
= (134,02 – 261,85 )
kg kg
Analisa Perhitungan Mesin Refrigerasi
Metode Tabel. kj
= – 127.83 (Q keluar)
kg
Untuk menentukan COP atau koefesien
prestasi pada alat peraga perawatan instalasi Q = Panas
pengkondisian udara mobil ditentukan
W = Kerja/Daya
sebagai berikut.
Diketahui: Proses 3-4: Proses Iso enthalpi pada
Ptinggi : 246 Psi = 16 bar (pressure geague) ekspansion device
Prendah : 25 Psi = 1,7 bar (pressure geague)
Data: Q34 – W 34 = (h 4 – h 3)
I. P = 1,7 bar
hi = hg h3 = h4
kj
hg = 238,7 (tabel sifat refrigeran h3 = h4 Proses throtle (proses
kg
jenuh 134a (uap-cair): tabel tekanan) pencekikan)
II. P = 16 bar
h2 = h Proses 4-1: Proses pemasukan energi kalor
kj pada evaporator
h2 = 261,85 (tabel sifat uap
kg
refrigeran panas lanjut 134a) Q41 – W 41 = (h 1 – h 4)
III. P = 16 bar
h 3 = hf Q41 = (h 1 – h 4)
kj
hf = 134,02 (tabel sifat refrigeran kj kj
kg = (238,7 – 134,02 )
kg kg
jenuh 134a (uap-cair): tabel tekanan)
IV. h4 = h3 kj
= 104,68 (Q masuk)
kg

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 13

Coeffisien of Performance (COP) Maka jumlah biaya operasional yaitu = Biaya


transportasi + Biaya konsumsi = Rp.100.000 +
COP atau koefisien prestasi digunakan Rp. 420.000 = Rp. 520. 000,-
untuk menyatakan efisiensi dari siklus Dari beberapa biaya diatas, maka total biaya
refrigerasi. Pada umumnya, efisiensi mesin pembuatan alat adalah sebagai berikut:
kalor selalu lebih kecil dari satu. Dengan kata
lain, energi yang dimasukkan ke dalam sistem Biaya bahan baku Rp. 3.381.650,-
tidak semuanya dapat diubah menjadi kerja Biaya permesinan Rp. 150.000,-
berguna, selalu terjadi kerugian. Biaya operasional Rp. 520.000,-
Q41 Total biaya
COP = Rp. 4.051.650,-
W12 pembuatan alat
104,68
=
23 ,15
4. Biaya Perencanaan
= 4,5
Biaya perancangan dalam pembuatan
Hasil unjuk kerja sistem refrigrasi ini nilainya alat ini diambilkan 15% dari biaya bahan baku
dan biaya pemesinan, jadi perhitungannya
harus diatas 1.
adalah:
Analisa Biaya Pembuatan Biaya perancangan = 15 % x ( total biaya
1. Biaya Bahan Baku pembuatan alat) = 15 % x (Rp.4.051.650,-) =
a. Biaya Komponen Utama Mesin Rp.607.747,- dibulatkan menjadi Rp.608.000,-
Komponen utama mesin berperan
penting dalam pembuatan alat peraga Penentuan Harga Jual Alat.
perawatan perawatan instalasi pengkondisian
Besarnya biaya produksi alat adalah sebagai
udara mobil (car air conditioner installation
berikut:
maintenance trainer) tersebut, karena alat ini
berfungsi sebagai pendukung untuk 1. Biaya pembuatan Rp.4.051.650,-
mengajar. Sebagaimana fungsi dari alat 2. Biaya perencanaan Rp. 608.000,-
tersebut sebagai alat praktikum. Adapun
Sehingga besarnya biaya Rp.4.659.650,-
komponen utama mesin dan biaya yang
total produksi diperoleh
dibutuhkan dalam pembuatan alat peraga
perawatan instalasi pengkondisian udara
Perhitungan harga jual alat
mobil (car air conditioner installation
Harga jual alat dapat diketahui berdasarkan
maintenance trainer) adalah sebagai berikut:
perhitungan sebagai berikut:
1. Keuntungan yang direncanakan (EAT) Rp.
1.000.000,-
b. Biaya komponen pendukung dan bahan.
2. Pajak (T)10 %
c. Biaya bahan pengecatan
3. Bunga pinjaman bank 1,5 % perbulan
Sales = X
2. Biaya permesinan
Tc = Rp.4.659.650,-
Total biaya sewa permesinan dan operator
EBDIT = (X- Rp.4.659.650,-)
selama dua puluh satu hari yaitu Rp. 150.000,-
D =0
3. Biaya operasional
EBIT = (X- Rp.4.659.650,-)
Biaya operasional yang dikeluarkan
I = 1,5 % x Rp.4.659.650,-
meliputi:
EBT = (X- Rp.4.659.650,-)
a. Biaya transportasi = total biaya
T = 10% x (X- Rp.4.659.650,-)
transportasi selama dua puluh satu hari =
EAT = (X- Rp.4.659.650,-) 10% x Rp.4.659.650,-
Rp. 100.000,-
= 0.9x (X- Rp.4.659.650,-)
b. Biaya konsumsi = jumlah hari x biaya
= 0.9X – Rp. 4.193.685,-
konsumsi perhari = 21 x Rp. 20.000,- = Rp.
EAT dirumuskan= Rp.1.000.000,-
420.000,-

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 14

Dari EAT diinginkan Rp. 1.000.000,- ,sedangkan harga jual per unit alat adalah
dilakukan pembulatan Rp.5.770.000,-.
Sehingga didapatkan perhitungan harga jual
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
0,9X = Rp.1.000.000,- + Rp. 4.193.685,-
Agus, H (2010). Pengertian AC
0,9X = Rp.5.193.685,- http://iptech.wordpress.com. Di akses
pada tanggal 09 juli 2012
X = Rp.5.770.076,-
Anonim. 1996. New Step 1 Training Manual.
Maka harga jual per unit alat adalah Jakarta : Toyota Astra Motor (Buku)
dilakukan pembulatan Rp. 5.770.000,-/unit Arora, C.P, Refrigeration and conditioning, Mc.
Graw Hill International Editions, Second
Perhitungan Break Event Point (BEP). Edition, 2001 (Buku)
Eka Yogaswara & Rahmat Mansyur ,
Break Event Point adalah kondisi Refrijerasi, CV Arfindo Raya, Bandung,
dimana harga jual sama dengan harga 2008. (Buku)
produksi atau biasa disebut titik impas. Hendra, P.H (2010). Makalah Sistem AC Pada
Berikut adalah perhitungan dari titik impas Mobil.
tersebut: http://www.scribd.com/doc/33009874/. Di
1. Biaya tetap (Fc) ditentukan dari harga jual akses tanggal 08 juli 2012
alat yaitu Rp.5.770.000,-/ unit Johan, M.G (2009). Cara Kerja AC mobil.
2. Biaya tidak tetap (Vc) ditentukan dari http://www.scribd.com/doc/33620989/Car
tingkat produktifitas atau tingkat aktifitas a-Kerja-AC-Mobil. Di akses pada tanggal
yang dilakukan. Ditentukan besarnya biaya 15 juli 2012
perubahan adalah besarnya biaya Kusnan, K.W. (2010) Dasar AC
perawatan rutin yaitu Rp. 50.000,- http://www.scribd.com/doc/68739385/DA
3. Biaya pemasukan (P) ditentukan dari biaya SAR-AC . Di akses pada tanggal 15 juli
sewa alat peraga tersebut yaitu 2012
Rp.250.000,-/sewa Michael J.Moran & Howard N. Shapiro,
Dari ketiga perincian biaya tersebut, maka Thermodinamika Teknik, Jakarta: Erlangga,
diperoleh BEP alat peraga sebagai berikut : 2004. (Buku)
Fc Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di
BEP =
P  Vc Asia - www.energyefficiencyasia.org 2006
BEP = 5.770.000 (Buku)
250.000 – 50.000 Robert J. Kodoatie (2005), Analisis Ekonomi
BEP = 28,85 operasi ~ 28 operasi Teknik, Yogyakarta, Penerbit Andi.
(Buku)
Jadi dengan 28 kali penyewaan atau Tim Penyusun, 2006, Modul pelatihan untuk
pengoperasian maka BEP sudah terpenuhi teknisi bengkel AC mobil, Jakarta. (Buku)

KESIMPULAN

Dari hasil perancangan alat peraga


perawatan instalasi pengkondisian udara
mobil (car air conditioner installation
maintenance trainer) ini dapat disimpulkan
sebagai berikut; Mendesain alat peraga
perawatan instalasi pengkondisian udara
mobil (car air conditioner installation
maintenance trainer) dan Total biaya
pembuatan alat sebesar Rp. 4.051.650,-

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 15

RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR TRAINNER SEBAGAI ALAT BANTU


PEMBELAJARAN

Rudianto Raharjo
Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri
Raharjo_rudianto@yahoo.co.id

Abstrak

Belt conveyor intensif digunakan di setiap cabang industri seperti industri pengecoran,
industri kertas, industri makanan, industri pertambangan batubara dan sebagainya. Belt
conveyor sendiri digunakan oleh kebanyakan industri dikarenakan belt conveyor memiliki
kapasitas angkut yang cukup besar . Metode penelitian yang akan dilaksanakan adalah
metode rancang bangun atau rekayasa dan dibagi dala m beberapa tahapan yaitu Studi
literatur di dan proses perancangan belt conveyor (desain). Hasil yang diperoleh adalah
proses perancangan meliputi: pembuatan desain gambar alat peraga perawatan belt
conveyor, perancangan belt dengan Smax = 73 Kg, Idler q = 7 Kg/m, Daya motor = 0,25
HP.

Kata Kunci : belt conveyor, rancang bangun.

PENDAHULUAN pemindahan barang dapat dilakukan


secara kontinyu, jarak pemindahan yang
Latar Belakang cukup jauh (500-1000 m atau lebih),
Kurangnya mesin pemindah bahan lintasan tetap serta bahan material yang
akan menghambat jalannya proses dapat diangkut dapat berupa muatan curah
produksi. Untuk itu eksistensi mesin (bulk load) atau muatan satuan (unit load),
pemindah bahan mutlak diperlukan dalam berat mesin relatif ringan serta
perindustrian. Tidak semua jenis mesin pemeliharaan dan operasional yang
pemindah bahan dapat dipergunakan mudah. (Zainuri, 2012)
dalam kelancaran aktivitas industri. Ada Kemampuan ini telah menjadikan belt
beberapa hal yang perlu diperhatikan conveyor secara luas digunakan sebagai
dalam pemilihan suatu mesin pemindah mesin pemindah bahan. Oleh karena itu,
bahan yaitu faktor ekonomis, kondisi suatu media pembelajaran tentang belt
pabrik serta karakteristik beban muatan. conveyor bagi pelajar ataupun mahasiswa
Mesin pemindah bahan yang populer sangatlah penting untuk diterapkan dalam
di kalangan perindustrian adalah belt dunia pendidikan. Untuk mencapai hal
conveyor. Belt conveyor intensif digunakan di tersebut, maka perancangan belt conveyor
setiap cabang industri seperti industri trainer diharapkan mampu mengatasi
pengecoran, industri kertas, industri permasalahan di atas.
makanan, industri pertambangan batubara
dan sebagainya. Belt conveyor sendiri Rumusan Masalah
digunakan oleh kebanyakan industri Adapun rumusan masalah yang akan
dikarenakan belt conveyor memiliki dibahas penelitian ini adalah “Bagaimana
kapasitas angkut yang cukup besar (500 proses perancangan belt conveyor trainer
sampai 5000 m³/jam atau lebih), sebagai alat bantu proses pembelajaran?”

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 16

Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari Berdasarkan jenis material yang akan
permasalahan dan dapat mencapai sasaran dipindahkan, mesin pemindah bahan
yang diharapkan, maka penulis membatasi (conveyor) dibagi menjadi:
masalah pada: Bucket
Bucket Conveyor
Conveyor

1. Tidak membahas tentang sistem Muatan


Muatan Curah
Curah Screw
Screw Conveyor
Conveyor
(Bulk
(Bulk Load)
perawatan dan perbaikan belt conveyor Load)

trainer. Pneumatic
Pneumatic
Conveyor
Conveyor
2. Hanya membahas tentang perancangan
belt conveyor trainer. Roller
Roller Conveyor
Conveyor
3. Tidak membahas kekuatan sambungan
Muatan
Muatan Satuan
Satuan
belt. Jenis
Jenis Conveyor
Conveyor (Unit
(Unit Load)
Load)
Escalator
Escalator

Overhead
Overhead Conveyor
Conveyor
TINJAUAN PUSTAKA

Apron
Apron Conveyor
Conveyor
Definisi Conveyor Muatan
Muatan Keduanya
Keduanya
(Curah
(Curah dan
dan Satuan)
Satuan)
Conveyor merupakan suatu mesin Belt
Belt Conveyor
Conveyor

pemindah bahan yang umumnya dipakai


Gambar 1. Bagan Jenis-Jenis Conveyor
dalam industri perakitan maupun industri
(2012)
proses untuk mengangkut bahan produksi
Pemilihan jenis mesin pemindah bahan
setengah jadi maupun hasil produksi dari
atau conveyor didasarkan kepada sifat
satu bagian ke bagian yang lain. Ada dua
bahan yang akan dipindahkan, kapasitas
jenis material yang dapat dipindahkan,
peralatan, arah dan panjang pemindahan,
yaitu muatan curah (bulk load) dan muatan
penyimpanan material pada head dan tail
satuan (unit load). Contoh muatan curah,
ends, langkah proses dan gerakan muatan
misalnya batubara, biji besi, tanah liat, batu
bahan serta kondisi lokal spesifik.
kapur dan sebagainya. Muatan satuan,
Pemilihan juga didasarkan pada aspek
misalnya: plat baja bentangan, unit mesin,
ekonomi seperti biaya investasi awal dan
block bangunan kapal dan sebagainya.
biaya operasional (running cost) misalnya
Conveyor dapat ditemukan dalam
biaya tenaga kerja, biaya energi, biaya
berbagai jenis keadaan di suatu industri.
bahan seperti minyak pelumas,
Conveyor digunakan untuk memindahkan
pembersihan serta biaya pemeliharaan dan
material atau hasil produksi dalam jumlah
perbaikan.
besar dari suatu tempat ke tempat lain.
Conveyor mungkin memiliki panjang
a. Bucket Conveyor
beberapa kilometer atau mungkin beb erapa
Bucket conveyor berfungsi untuk
meter tergantung jenis aplikasi yang
menaikkan muatan curah (bulk loads) secara
diinginkan.
vertikal atau dengan kemiringan (incline)
Jenis-Jenis Conveyor
lebih dari 70º dari bidang datar. Bucket
Berdasarkan transmisi daya, mesin
conveyor terdiri dari puli atau sprocket
pemindah bahan dapat dibedakan menjadi
penggerak, bucket yang berputar
beberapa jenis yaitu:
mengelilingi sprocket atas dan bawah,
1. Conveyor mekanis.
bagian penggerak, pengencang (take-up),
2. Conveyor pneumatik.
casing dan transmisi penggerak. Bucket
3. Conveyor hidraulik.
conveyor khusus untuk mengangkat
4. Conveyor gravitasi.
berbagai macam material yang berbentuk

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 17

serbuk, butiran-butiran kecil dan e. Overhead Conveyor


bongkahan. Overhead Conveyor terdiri dari bagian
b. Roller Conveyor penarik (pulling member) dengan troli,
Roller conveyor adalah mesin pemindah pembawa dan pemegang muatan, lintasan
bahan jenis pemindah muatan satuan (track) overhead, penggerak, pulli pembelok
menggunakan roller (gelondongan) yang (turning pulley) dan lintasan pengarah
berputar secara terus-menerus. Roller (guided rail). Bagian penarik biasanya
conveyor merupakan sistem mesin terbuat dari rantai atau steel rope fleksibel
pemindah bahan yang menangani material yang dapat naik turun dengan adanya
satu per satu. Berdasarkan jenis lintasan pembelok (bent track) untuk
penggeraknya, roller conveyor dibedakan memindahkan muatan baik secara manual
atas gravity rollers (unpowered roller conveyor) ataupun secara otomatis dari motor
dan powered roller conveyor. penggerak.
c. Screw Conveyor f. Apron Conveyor
Screw conveyor biasanya terdiri dari Apron conveyor disebut juga (scraper
poros yang terpasang screw yang berputar flight conveyor) terdiri dari frame,
dalam trough dan unit penggerak. Pada pengggerak, take-up sprocket, apron/slat,
saat screw berputar, material dimasukkan travelling roller, feed hopers, dan discharge
melalui feeding hopper ke screw yang spout. Apron conveyor digunakan untuk
bergerak maju akibat daya dorong (thrust) memindahkan berbagai macam muatan
screw. Poros dan screw berputar sepanjang curah dan satuan baik secara horizontal
rumah (casing) lintasan berbentuk U (U- maupun membentuk sudut inklinasi.
shaped). Material yang dipindahkan Conveyor ini secara luas digunakan di
diisikan ke dalam trough oleh satu atau industri kimia, metalurgi, pertambangan
lebih cawan pengisi (feed hopper). Bahan batubara, industri permesinan dan banyak
dikeluarkan pada ujung trough atau bukaan industri lainnya.
bawah trough.
d. Pneumatic Conveyor Pengertian Belt Conveyor
Pneumatic conveyor atau disebut juga Belt conveyor dapat digunakan untuk
konveyor udara berfungsi untuk memindahkan muatan satuan (unit load)
memindahkan muatan curah (bulk load) di maupun muatan curah (bulk load)
dalam suatu aliran udara yang bergerak sepanjang garis lurus atau sudut inkliinasi
melalui pipa (duct). Prinsip umum semua terbatas. Belt conveyor secara intensif
jenis pemindahan pneumatik adalah gerak digunakan di setiap cabang industri.
dipindahkan ke bahan oleh aliran udara Dipilihnya belt conveyor sebagai sarana
yang bergerak sangat cepat. Pneumatic transportasi di industri adalah karena
conveyor banyak digunakan di industri, tuntutan untuk meningkatkan
seperti industri makanan dan minuman, produktivitas, menurunkan biaya produksi
industri obat-obatan dan sebagainya. dan juga kebutuhan optimasi dalam rangka
Berbagai macam material yang dapat mempertinggi efisiensi kerja. Keuntungan
dipindahkan terdiri dari material kering penggunaan belt conveyor adalah:
(dry free-flowing) dan material bubuk 1. Menurunkan biaya produksi saat
(powdered material) seperti semen, debu memindahkan pupuk.
batubara, butiran, alumina, apatite 2. Memberikan pemindahan yang terus
concentrate, ashes, kapas batubara bubuk, menerus dalam jumlah yang tetap.
serbuk kayu gergajian, bahan kat alis dan 3. Membutuhkan sedikit ruang.
sebagainya.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 18

4. Menurunkan tingkat kecelakaan saat 3. Kombinasi horizontal-inklinasi


pekerja memindahkan material. Pada umumnya belt conveyor terdiri
5. Menurunkan polusi udara. dari: kerangka (frame), dua buah pulley
yaitu pulley penggerak (driving pulley) pada
head end dan pulley pembalik ( take-up
pulley) pada tail end, sabuk lingkar (endless
belt), Idler roller atas dan Idler roller bawah,
unit penggerak, cawan pengisi (feed hopper)
yang dipasang di atas conveyor, saluran
buang (discharge spout), dan pembersih belt
(belt cleaner) yang biasanya dipasang dekat
Gambar 2. Belt Conveyor
head pulley.
Sumber: Anonymous (2013)

Spesifikasi Belt Conveyor


Belt conveyor mempunyai kapasitas
Belt conveyor merupakan mesin
yang besar (500 sampai 5000 m3/ jam atau
pemindah bahan material secara mekanis
lebih), kemampuan untuk memindahkan
yang. memiliki arah lintasan horisontal,
bahan dalam jarak (500 sampai 1000 meter
miring atau kombinasi dari keduanya yang
atau lebih). Pemeliharaan dan operasi yang
terdiri dari sabuk yang bertumpu pada
mudah telah menjadikan belt conveyor
beberapa roller, motor listrik serta pulli
secara luas digunakan sebagai mesin
sebagai penggeraknya.
pemindah bahan.

Komponen Belt Conveyor


Prinsip Kerja Belt Conveyor
Adapun komponen-komponen utama
Prinsip kerja belt conveyor adalah
dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar
mentransport material yang ada di atas belt
berikut:
dan setelah mencapai ujung belt maka
material ditumpahkan akibat belt berbalik
arah. Belt digerakkan oleh drive/head pulley
dengan menggunakan motor penggerak
atau motor listrik. Head pulley menarik belt
dengan prinsip adanya gesekan antara
permukaan idler roller dengan belt, sehingga
kapasitasnya tergantung gaya gesek
tersebut. Gambar 3. Komponen Belt Conveyor
Sumber: Anonymous (2012)
Jenis-Jenis Belt Conveyor
Belt conveyor memiliki beberapa 1. Belt, Belt merupakan pembawa
jenis berdasarkan perancangan, yaitu material dari satu titik ke titik lain
sebagai berikut: dan meneruskan gaya putar. Belt ini
1. Stationary conveyor. diletakkan di atas roller sehingga
2. Portable (mobile) conveyor. dapat bergerak dengan teratur. Belt
Berdasarkan lintasan gerak belt conveyor dapat dibuat dari:
diklasifikasikan sebagai : a. Textile terdiri dari : camel hair, cotton
1. Horizontal. (woven atau sewed), duck cotton, dan
rubberized textile belt.
2. Inklinasi.
b. Strip baja, dan atau

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 19

c. Kawat baja (woven-mesh steel wire). dikatakan sebagai titik dimana material
a. Fabric belt akan dicurahkan untuk dikirim ke Belt
b. Steel cord Conveyor selanjutnya.
Steel cord adalah belt yang lapisan
penguatnya terbuat dari serat baja
yang galvanizing. Tujuan
galvanizing adalah untuk mencegah
terjadinya karat pada kawat akibat
adanya rembesan air atau udara.
Steel cord belt biasanya digunakan
pada conveyor yang membawa
beban berat. Pada belt jenis steel Gambar 5. Head Pulley
cord ini tidak terdapat lapisan Sumber: Anonymous (2012)
penguat (ply). Yang ada hanya
batangan kawat sling yang dirajut 3. Tail pulley
sedemikian rupa sehingga Merupakan pulley yang terletak pada
membentuk suatu anyaman kawat daerah belakang dari sistem conveyor.
baja. Berikut dapat dilihat Dimana pulley ini merupakan tempat
konstruksi dari steel cord belt pada jatuhnya material untuk dibawa ke
gambar berikut di bawah ini. bagian depan dari conveyor.
Konstruksinya sama dengan head
pulley, namun tidak dilengkapi
penggerak.
4. Carrying roller
Merupakan roller pembawa karena
terletak dibawah belt yang membawa
muatan. Berfungsi sebagai penumpu
Gambar 4. Struktur Steel Cord Belt belt dan sebagai landasan luncur yang
Sumber: Anonymous (2012) dipasang dengan jarak tertentu agar
belt tidak meluncur ke bawah.
Selain itu, belt terdiri dari beberapa 5. Return roller
bagian penting antara lain: Merupakan roller balik atau roller
a. Cover rubber penunjang belt pada daerah yang tidak
Cover rubber terdiri atas dua bermuatan yang dipasang pada bagian
bagian, yaitu: bawah fram.
i. Top cover
ii. Bottom cover 6. Drive (penggerak)
iii. Tie rubber Berfungsi untuk menggerakkan pulley
iv. Reinforcement – lapisan penguat pada BC. Sistem penggerak ini
(ply) biasanya terdiri dari motor listik ,
2. Head pulley transmisi, dan rem.
Head pulley pada belt conveyor dapat 7. Take-up pulley
juga dikatakan sebagai pulley Perangkat yang mengencangkan belt
penggerak dari sistem belt conveyor. yang kendur dan memberikan
Pada head pulley dipasang sistem tegangan pada belt pada start awal.
penggerak untuk menggerakkan belt 8. Snub pulley
conveyor. Head pulley juga dapat

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 20

Berfungsi untuk menjaga untuk menjaga fleksibilitas belt conveyor.


keseimbangan tegangan belt pada drive Hubungan antara jenis carccas dan jumlah
pulley. ply dengan diameter pulley yang di
9. Chute/ hopper sarankan dapat dilihat di bawah ini.
Merupakan corong yang terletak
diujung depan dan belakang conveyor
belt untuk memuat dan mencurahkan
material.
10. Skirt rubber
Berfungsi sebagai penyekat agar
material tidak tertumpah keluar dari Gambar 7. Hubungan Diameter Pulley
ban berjalan pada saat muat. Dengan Jumlah Ply
11. Chip cleaner atau belt cleaner. Sumber: Anonymous (2012)
Berfungsi sebagai pembersih material
yang terbawa oleh belt conveyor setelah Nilai Mulur (Elongation)
dicurahkan. Belt conveyor akan mengalami
mulur sewaktu beroperasi sebagai akibat
dari sifat serat dan stress yang dialaminya.
Mulur adalah pertambahan panjang belt
dari panjang semula. Dalam pemilihan
jenis reinforcement, yang harus di
perhatikan adalah jumlah kemuluran yang
akan terjadi pada waktu belt beroperasi
beberapa saat. Nilai mulur dapat di pakai
Gambar 6. Chip Cleaner sebagai pedoman dalam menentukan
Sumber: Anonymous (2012) posisi take-up (counter weight), agar posisi
counter weight tidak menyentuh tanah
Penentuan Jumlah Ply dalam waktu singkat. Pemilihan nilai
Pemikiran awam untuk mulur yang tidak tepat dapat
menghadapi masalah belt yang sering menyebabkan penyambungan berulang-
putus adalah dengan menambah jumlah ulang karena counter weight menyentuh
ply, tanpa mempertimbangkan stress yang tanah, sehingga menyebabkan jadwal
akan terjadi pada saat belt berjalan produksi menjadi terganggu. Besar nilai
melewati pully (pada titik momen) yang mulur pada belt dapat dilihat pada tabel
akan berakibat fatal. Disamping factor berikut:
stress, belt akan berjalan mengambang tidak Tabel 1 Perbandingan Nilai Mulur Belt
duduk dengan baik diatas roller. Karena Conveyor
dengan penambahan jumlah ply, maka
akan menambah kekakuan belt secara
keseluruhan. Jumlah minimum ply
ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu:
1. Kapasitas Sumber: Anonymous (2012)
2. Lebar belt conveyor
3. Jenis carccas Pada tabel diatas diperlihatkan
4. Diameter pully perbandingan nilai mulur dari berbagai
Jumlah ply yang banyak mengharuskan jenis reinforcement yang umumnya dipakai
pemakaian diameter pully yang besar dalam belt conveyor. Nilai mulur dinyatakan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 21

dalam % dari jarak center to center conveyor


(pully depan ke pully belakang). Nilai dengan 𝑆𝑚𝑎𝑥 = tegangan teoritis belt
mulur elastic adalah nilai mulur yang akan maksimum, kg
terjadi pada saat belt start atau beroperasi. 𝐾𝑡 = tegangan tarik ultimate per cm
Disamping itu juga belt mengalami mulur lebar lapisan, kg/m
permanent. Perhitungan mulur dari sebuah Ordinary Cotton Belt = 55 kg/cm
belt conveyor dapat dihitung sebagai High Strength Belt = 115 kg/cm
berikut: Cotton Duck = 119 kg/cm
L x M(max) Synthetic Fabric = 300 kg/cm
Nilai mulur belt =
100 k = faktor keselamatan
Keterangan L = panjang belt B = lebar belt, cm
M = nilai mulur
permanen Tabel 3. Tebal Lapisan Belt Tekstil Muatan
Curah dan Satuan
Perancangan Belt Conveyor
Bentuk dari Belt Conveyor yang akan
direncanakan memiliki arah lintasan
horisantal. Perancangan Belt Conveyor
meliputi perancangan belt, roller idler dan
daya motor yang akan digunakan.
Perancangan harus dihitung secara teliti
dan tepat agar kerja dari Belt Conveyor
sesuai dengan yang diharapkan.
a. Perancangan Belt
Jenis belt yang umum digunakan
adalah textile belt. Berat tiap meter
rubberized textile belt 𝑞𝑏 , dengan lebar belt B
meter, jumlah lapisan i lapis (plies) dengan
tebal 𝛿𝑖 mm, dengan tebal cover atas dan
bawah adalah 𝛿1 mm dan 𝛿2 mm
ditentukan dari rumusan:
𝑞𝑏 ≈ 1,1 𝐵 (𝛿1 + 𝛿2 + 𝛿3 ) kg/m (2.1)
Tebal satu lapis δ tidak termasuk rubber
skin coat adalah 1,25 mm untuk ordinary
cotton belt, 1,9 mm untuk high strength belt, Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
2,0 mm untuk cotton duck fabric dan 0,9
sampai 1,4 mm untuk synthetic fabrics. Dari teori penggerak gesek (hukum
Tabel 2. Rekomendasi Lapisan Belt Euler) bahwa belt tidak akan slip jika:
𝑆𝑡 ≤ 𝑆𝑠𝑙 𝑒 µ𝛼
Keterangan
𝑆𝑡 = tegangan sisi pengencang (tigh
tension)
Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012) 𝑆𝑠𝑙 = tegangan sisi pembalik (slack tension)
α = sudut kontak belt dan pulley (dalam
Sementara itu, jumlah lapisan belt (i) radian)
yang diperlukan ditentukan dari rumusan: e = bilangan logaritma dasar ( e =2,718)
𝑘 𝑆𝑚𝑎𝑥
𝑖 > (2.2)
𝐵 𝐾𝑡

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 22

Untuk belt yang disangga flat idler, 1 𝑄𝑡𝑟


segitiga dasar b= 0,8 B dan sudut segitiga 𝐵𝑡𝑟 = √
18 𝛾𝑣𝐶1
φ1 ≈ 0,35 φ, dimana B adalah lebar belt,
dan φ adalah sudut balik statik muatan 𝑄𝑡𝑟
= √ m (2.10)
(static angle of the load purpose). Luas 324𝛾𝑣 𝐶1
potongan melintang muatan curah pada
flat belt adalah: Tabel 4. Rekomendasi Kecepatan Belt
𝑏ℎ 0,8 𝐵 0,4 𝐵 𝐶1 tan φ
𝐴1 = 𝐶 =
2 1 2
= 0,16 𝐵² 𝐶1 tan (0,35 φ) (2.4)
Kapasitas konveyor yang disangga flat idler
(𝑄𝑓 ):
𝑄𝑓 = 3600 𝐹1 𝑣 𝛾 =
576 𝐵𝑓 ² 𝐶1 𝑣 𝛾 𝑡𝑎𝑛 (0,35)
ton/jam (2.5)
Maka lebar belt yang disangga flat idler (𝐵𝑓 )
Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
adalah:
Qf Tabel 5. Koefisien Tahanan Belt terhadap
Bf = √ (2.6)
576 C1 v γ tan (0,35 φ) Bantalan Roll
Belt yang disangga trough idlers, luas
potongan melintang muatan (A):
𝐴 = 𝐴1 + 𝐴2 ≈ 0,16 𝐵² 𝐶1 tan φ1
+ 0,0435 𝐵²
= 𝐵² [ 0,16 𝐶1 tan (0,35) + 0,0435 ] (2.7)
Kapasitas conveyor yang disangga troughed Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
idler (𝑄𝑡𝑟):
𝑄𝑡𝑟 = 3600 𝐴 𝑣 𝛾 Tabel 6. Kecepatan Belt yang Disarankan
= 𝐵𝑡𝑟 2
𝑣 𝛾 [ 576 𝐶1 𝑡𝑎𝑛 (0,35 𝜑) + 160 ]
= 160 𝐵𝑡𝑟 2
𝑣 𝛾 [ 3,6 C1 tan (0,35) +
1 ] ton/jam (2.8)
Maka lebar belt yang disangga troughed idler
(𝐵𝑡𝑟 ):
Btr
Q tr
=√ (2.9)
160 v γ (3,6 C1 tan (0,35 φ) + 1)
Faktor koreksi C1 adalah pada
kemiringan conveyor β= 0 sampai 10º, C1 =
1,0; β=10º sampai 15º, C1 =0,95; β=15º sampai
20º, C1 =0,90; β≥20º, C1 =0,85.

Jika φ=45º, diperoleh:


Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
1 𝑄𝑓 𝑄𝑓
𝐵𝑓 = √ = √ m
12,7 𝛾𝑣𝐶1 160𝛾𝑣 𝐶1 Jika belt bergerak pada lintasan lurus
(rectilinear section) terhadap idlers akan
menyebabkan losses karena gesekan belt
dengan idlers, gesekan di dalam bearing

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 23

(roller atau ball bearing), dan bending pada dengan kapasitas pemindahan bahan kecil
roller. (hingga 25 m³/jam). Idlers terdiri dari
Gaya tahanan pada bagian yang dibebani brackets, shell, shaft, bearing, seals, dan
muatan: supporting base. Jarak idler pada zone
𝑊1 = (𝑞 + 𝑞𝑏 + 𝑞′𝑝 ) 𝐿𝑤′ 𝑐𝑜𝑠 𝛽 ± (𝑞 pembebanan (loading zone) belt 𝑙 1 ≈ 0,5 𝑙;
+ 𝑞𝑏 ) 𝐿 𝑠𝑖𝑛 𝛽 pada operasi balik (return run) 𝑙 2 ≈ 2𝑙.
𝑊1 = (𝑞 + 𝑞𝑏 + 𝑞′𝑝 ) 𝐿ℎ𝑜𝑟 𝑤′ ± (𝑞 + 𝑞𝑏 ) 𝐻 Tabel 7. Jarak Idler Maksimum (2.11)
Gaya tahanan pada bagian yang dibebani
mutan (gerak balik):
𝑊1 = ( 𝑞𝑏 + 𝑞"𝑝 ) 𝐿𝑤′ 𝑐𝑜𝑠 𝛽 ± 𝑞𝑏 𝐿 𝑠𝑖𝑛 𝛽
𝑊1 = (𝑞𝑏 + 𝑞𝑝 ) 𝐿ℎ𝑜𝑟 𝑤′ ± 𝑞𝑏 𝐻 (2.12)
Dengan Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
𝑞, 𝑞𝑏 , dan 𝑞𝑝 : berat beban (q), belt (𝑞𝑏 ), dan Berat idler rotating parts tergantung
bagian yang berputar desain, ukuran dan merupakan fungsi
loaded (𝑞′𝑝 ), idler strands lebar belt B. Umumnya, untuk lebar belt B
(𝑞"𝑝 ), kg/m. meter, secara kasar berat idler rotating parts:
β : sudut inklinasi conveyor 1. Untuk troughed idler:
terhadap bidang horizontal 𝐺′𝑝 ≈ 10 𝐵 + 7 kg
L : panjang bagian lurus 2. Untuk flat idler:
(rectilinear section), m. 𝐺′𝑝 ≈ 10 𝐵 + 3 kg
𝐿ℎ𝑜𝑟 : panjang proyeksi mendatar Sehingga berat idler rotating parts per meter
bagian garis lurus, m adalah:
H : beda elevasi bagian awal 𝐺′𝑝
𝑞′𝑝 = kg/m
dan akhir, m. 𝑙1
w’ : koefisien tahanan belt 𝐺"𝑝
𝑞"𝑝 = kg/m (2.15)
terhadap roller bearing. 𝑙2

Perancangan Idler Perancangan Daya Motor


Idler berfungsi sebagai untuk Motor merupakan komponen yang
menyangga belt, bersama dengan sheet steel paling penting dalam belt conveyor. Tanpa
runway atau kombinasi dengan solid wood adanya motor, maka belt conveyor tidak
terutama untuk memindahkan muatan dapat berfungsi atau dijalankan. Dalam
curah. Berdasarkan lokasi, idler dibedakan perancangan daya motor sebelumnya
atas upper idler (untuk mencegah belt harus diketahui terlebih dahulu tentang
slip/sobek karena membelok di puli) dan tegangan efektif akibat tarikan (𝑊𝑜 ) .
lower idler (untuk menyangga belt/muatan). Dengan mengabaikan gesekan pada
Upper idler bisa jadi terdiri dari three roller, deflecting roller dan jumlah roller maka
single roller. tarikan belt:
Conveyor yang dirancang untuk 1. Tarikan 𝑆1 pada titik 1, dimana belt
membawa muatan curah (bulk load) meninggalkan pulley penggerak = 𝑆1.
umumnya menggunakan troughed idler 2. Tarikan 𝑆2 pada titik 2:
dengan sisi roller di set pada sudut 20º 𝑆2 = 𝑆1 + 𝑊1,2 = 𝑆1 + (𝑞𝑏 +
hingga 35º. Conveyor dengan flat idler 𝑞"𝑝 ) 𝐿. 𝑤′
terutama digunakan untuk memindahkan 3. Tarikan 𝑆3 pada titik 3, tahanan gesek
muatan satuan (unit load). Flat idler hanya pulli (pada sprocket dan drum) berkisar
digunakan jika belt conveyor dilengkapi antara 5 hingga 7% sehingga:
dengan saluran buang (discharge plough) 𝑆3 = 1,07 . 𝑆2

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 24

4. Tarikan pada titik 4, dihitung untuk Mulai

dua kasus, yaitu (1) dengan


dipasangnya discharge plough (𝑆′4 ) dan
(2) material langsung dijatuhkan di Studi Literatur

ujung tail pulley (𝑆"4 ).


a. Untuk kasus 1:
Pengumpulan
𝑆′4 = 𝑆3 + 𝑊′ 3,4 + 𝑊𝑝𝑙 Data (2.18)
b. Untuk kasus 2:
𝑆"4 = 𝑆3 + 𝑊"3 ,4 (2.19)
Jika pulley berfungsi roda gigi Analisa Data

pengencang dan penggerak conveyor, maka


besar tahanan 3 - 5% dari jumlah tegangan,
Pembuatan
sehingga: Dasain Alat

𝑊𝑑𝑟 ≈ 0,03 (𝑆4 + 𝑆1 ) (2.20)


Tegangan efektif akibat tarikan (𝑊𝑜 )
Penetuan dan
𝑊𝑜 = 𝑆4 − 𝑆1 − 𝑊𝑑𝑟 Pemilihan (2.21)
Komponen
Daya motor penggerak (N)
𝑊𝑜 𝑣
𝑁 = (2.22) Komponen Tidak
102 𝜂𝑔 sesuai
desain?
Ya

METODE PENELITIAN
Selesai
A

Jenis Penelitian Gambar . Langkah-Langkah Perancangan


Metode penelitian yang akan
dilaksanakan adalah metode rancang Tempat Penelitian
bangun atau rekayasa dan dibagi dalam Penelitian dilaksanakan selama 3
beberapa tahapan antara lain: bulan. Tempat yang di gunakan untuk
1. Studi literatur penelitian yaitu : Laboratorium Catia
Studi literatur di sini menitik beratkan Politeknik kediri.
pada teori-teori tentang belt conveyor.
Hal-hal berhubungan sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
 Studi tentang belt
 Studi tentang idler Hasil Desain
 Studi tentang motor Dalam proses perancangan alat peraga
Studi literatur dilaksanakan di perawatan belt conveyor tersebut ditunjukan
Perpustakaan politeknik Kediri dan dalam gambar desain sebagai berikut
internet.
2. Desain alat
Dalam proses perancangan alat peraga
perawatan belt conveyor tersebut
ditunjukan dalam langkah-langkah
perancangan sebagai berikut:

Gambar 9. Desain pump installation


maintenance trainer

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 25

Keterangan: High Strength Belt = 115 kg/cm


1. Rangka (Frame). Cotton Duck = 119 kg/cm
2. Head Pulley. Synthetic Fabric = 300 kg/cm
3. Puli dan Sabuk. k = faktor keselamatan
4. Motor Listrik. B = lebar belt, cm
5. Return Roller. 𝑖 . 𝐵 . 𝐾𝑡
𝑆𝑚𝑎𝑥 =
6. Bantalan. 𝑘
3 . 4 . 55
7. Roller Idler. 𝑆𝑚𝑎𝑥 =
9
8. Belt. 3 . 400 . 55
9. Tail Pulley. 𝑆𝑚𝑎𝑥 =
9
= 73 kg (4.7)
Perhitungan Belt Conveyor Trainer.
Perhitungan pada perencanaan belt Perhitungan Idler
conveyor trainer sangat penting sebagai Idler berfungsi sebagai untuk
pedoman untuk pembuatan alat. Adapun menyangga belt, bersama dengan sheet steel
beberapa hal yang dihitung dalam runway atau kombinasi dengan solid wood
perencanaan belt conveyor trainer sebagai terutama untuk memindahkan muatan
berikut: curah. Berdasarkan lokasi, idler dibedakan
atas upper idler (untuk mencegah belt
Perhitungan Belt. slip/sobek karena membelok di puli) dan
Jenis belt yang umum digunakan lower idler (untuk menyangga belt/muatan).
adalah textile belt. Sementara itu belt yang Panjang roller idler yaitu:
digunakan mempunyai lebar standar 400 𝑙 = B + 100 mm
mm. Berat tiap meter rubberized textile belt 𝑙 = 400 mm + 100 mm = 500 mm
𝑞𝑏 , dengan lebar belt B meter, jumlah Sementara itu jarak antar roller idler adalah:
lapisan i lapis (plies) dengan tebal 𝛿𝑖 mm, a. Pada zona pembebanan
dengan tebal cover atas dan bawah adalah 𝑙 1 = 0,5 𝑙 = 0,5 . 500 = 250 mm
𝛿1 mm dan 𝛿2 mm. Maka berat belt adalah b. Pada zona balik
𝑞𝑏 = 1,1 𝐵 (𝛿1 + 𝛿2 + 𝛿3 ) kg/m 𝑙 2 = 2𝑙 = 2 . 500 = 1000 mm (4.1)
Lebar sabuk = 400 mm Berat idler rotating parts adalah
Tebal lapisan sabuk (𝛿2 ) = 1,25 mm 𝐺"𝑝 = 10 𝐵 + 3 kg
Tebal lapisan top cover (𝛿1) = 1 mm 𝐺"𝑝 = 10 . 0,4 + 3 kg = 7 kg
Tebal lapisan bottom cover (𝛿3 ) = 1 mm Sehingga berat idler rotating parts per meter
Maka berat keseluruhan dari belt adalah: adalah:
qb = 1,1 x 0,4 ( 1 + 1,25 + 1 ) kg/m 𝐺"𝑝 (4.2)
𝑞"𝑝 = kg/m
qb = 0,44 x 3,25 kg/m = 1,43 kg/m 𝑙2 (4.3)
7
Sementara itu, jumlah lapisan belt (i) yang 𝑞"𝑝 = kg/m = 7 kg/m
diperlukan ditentukan dari rumusan: 1
𝑘 𝑆𝑚𝑎𝑥
𝑖 > Perhitungan Daya Motor
𝐵 𝐾𝑡
Dengan mengabaikan gesekan
pada deflecting roller dan jumlah roller maka
Keterangan:
tarikan belt:
𝑆𝑚𝑎𝑥 = tegangan teoritis belt
1. Tarikan 𝑆1 pada titik 1, dimana belt
maksimum, kg
meninggalkan pulley penggerak
𝐾𝑡 = tegangan tarik ultimate per cm
𝑆1 = 5,5 kg
lebar lapisan, kg/m
2. Tarikan 𝑆2 pada titik 2:
Ordinary Cotton Belt = 55 kg/cm
𝑆2 = 𝑆1 + 𝑊1,2 = 𝑆1 + (𝑞𝑏 +

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 26

𝑞"𝑝 ) 𝐿. 𝑤′ AS Conveyor System. (2013). Roller (4.16)


( )
S2 = 5,5 + 1,43 + 7 2 . 0,018 Conveyor.
S2 = 5,5 + 0,3 = 5,8 kg www.asconveyorsystems.co.uk. (4.17)
3. Tarikan 𝑆3 pada titik 3, tahanan gesek Diakses tanggal 3 Pebruari 2013.
pulli (pada sprocket dan drum) berkisar Corima. (2013). Screw Conveyor.
antara 5 hingga 7% sehingga: www.corima.info. Diakses tanggal 3
𝑆3 = 1,07 . 𝑆2 Pebruari 2013.
S3 = 1,07 . 5,8 = 6,2 kg Icanaliican. (2012). Perencanaan (4.18)Belt
4. Tarikan 𝑆4 pada titik 4: Conveyor.
𝑆4 = 𝑆3 + 𝑊"3,4 www.slideshare.net/icanaliican. (4.19)
𝑆4 = 6,2 + 18,75 Diakses tanggal 3 Pebruari 2013.
𝑆4 = 24,24 kg (4.20)
Indiamart. (2013). Pneumatic Conveyor.
www.indiamart.com. Diakses tanggal 3
Jika pulley berfungsi roda gigi
Pebruari 2013.
pengencang dan penggerak conveyor, maka
Kartolo. (1991). Perencanaan Belt Conveyor
besar tahanan 3 - 5% dari jumlah tegangan,
Dengan Kapasitas 30 Ton per Jam.
sehingga:
Semarang: Jurusan Mesin Fakultas
𝑊𝑑𝑟 = 0,03 (𝑆4 + 𝑆1 ) (4.21)
Teknik Universitas Diponegoro.
𝑊𝑑𝑟 = 0,03 ( 24 + 5,5 ) = 0,893 kg (4.22)
Mcon Conveyors Pvt Ltd. (2013). Belt
Tegangan efektif akibat tarikan (𝑊𝑜 )
Conveyor. www.yahoo.getit.in. Diakses
𝑊𝑜 = 𝑆4 − 𝑆1 − 𝑊𝑑𝑟 (4.23)
tanggal 3 Pebruari 2013.
𝑊𝑜 = 24,24 − 5,5 − 0,893 = 17,85 kg (4.24)
Mishra International Group. (2013).
Daya motor penggerak (N)
Overhead Conveyor.
𝑊𝑜 𝑣
𝑁 = www.mishrainternationalgroup.com.
102 𝜂𝑔
Diakses tanggal 3 Pebruari 2013.
17,85 . 1
𝑁 = Zainuri, Ach. Muhib. (2012). Modul Teori
102 . 0,7
𝑵 = 𝟎, 𝟐𝟓 𝐇𝐏 Pesawat Pemindah Bahan. Malang

KESIMPULAN

Dari hasil yang diperoleh adalah


sebagai berikut, proses perancangan
meliputi: pembuatan desain gambar alat
peraga perawatan belt conveyor,
perancangan belt dengan Smax = 73 Kg,
Idler q = 7 Kg/m, Daya motor = 0,25 HP.

DAFTAR PUSTAKA

Alibaba. (2013). Bucket Conveyor.


www.alibaba.com. Diakses tanggal 3
Pebruari 2013.
Anonymous. (2013). Apron Conveyor.
www.ca.all.biz. Diakses tanggal 3
Pebruari 2013.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 27

RANCANG BANGUN PUMP INSTALLATION MAINTENANCE TRAINER

Riswan Eko Wahyu Susanto dan Enggar Galih Rohmad Robiyanto


Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin - Politeknik Kediri.

Abstrak
Alat peraga perawatan instalasi pompa merupakan salah satu sarana yang digunakan
untuk mendukung kegiatan dalam suatu kegiatan mengajar. Dengan menggunakan alat
peraga tersebut, kegiatan mengajar akan bisa berjalan dengan baik. Hal ini sangat
beralasan karena dengan alat peraga, para mahasiswa bisa mengaplikasikan teori yang
diperoleh.Dalam proses pembuatan alat peraga diperlukan beberapa proses pengerjaan.
Langkah-langkah proses pengerjaan itu meliputi perancangan , pembuatan dan
perakitan. Dengan melakukan perancangan, perancangan adalah suatu kegiatan
merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah
operasi dalam proses pengerjaan dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.
Dengan demikian kita bisa menentukan heat total instalasi pompa dan berapa estimasi
biaya yang kita perlukan dalam pembuatan alat peraga tersebut. Alat peraga perawatan
intalasi pompa merupakan salah satu jenis sarana penunjang kegiatan belajar. Alat
peraga ini sangat berguna sebagai alat peraga untuk menerapkan teori dalam mata
kuliah. Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan, didapatkan hasil Heat total
instalasi pompa 0,949 m dan kapasitas pompa 0,537 dan biaya penjualan alat peraga
instalasi pompa sebesar Rp. 2.908.000,-.

Kata Kunci: Perancangan, Pembuatan, Instalasi, Pompa

PENDAHULUAN Di jaman modern ini pompa banyak


digunakan didunia industri seperti
Latar Belakang perusahaan, pertambangan, perhotelan,
Dengan berkembangnya jaman di dunia perkantoran serta banyak digunakan rumah
modern seperti ini. Berkembang juga ilmu tangga. Dikarenakan sangat pentingnya
pengetahuan yang dapat menciptakan pompa dalam kehidupan manusia dijaman
sebuah alat yang dapat meringankan beban ini, perlu adanya pembelajaran tentang
manusia., Salah satunya adalah pompa. Dulu instalasi pompa agar fungsi serta kegunaan
pompa dibuat pertama pertama sekitar 3000 dari pompa tersebut tepat guna.
SM. Mereka menggunakan tuas kayu di Berdasarkan penjelasan diatas, kami
sebelah bak air, dengan penyeimbang di satu dapat menyimpulkan pentingnya sebuah alat
ujung dan ember di sisi lain. Ketika tiang peraga dalam memudahkan proses belajar
didorong ke bawah, penyeimbang membawa mengajar tentang pompa. Untuk
ember kembali dan dikosongkan ke dalam perancangan dan pembuatan instalasi pompa
sumur. (Carole Ann, 2012) tersebut menggunakan sitem seri dan sistem
Pompa sentrifugal ditemukan pada akhir paralel. Untuk jenis pompa yang kami
tahun 1600 oleh Denis Papin. Dan pada gunakan dalam alat peraga ini adalah pompa
tahun 1698, Thomas Avery menemukan air sentrifugal biasa digunakan dalam rumah
sebuah pompa yang dioperasikan pada uap tangga. Diharapkan dengan adanya alat
untuk menciptakan vakum menimba air peraga instalasi pompa tersebut mampu
(Carole Ann, 2012). menambah wawasan serta mengetahui

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 28

kelebihan dan kekurangan dari perancangan contohnya air, oli, minyak pelumas, atau
dan pembuatan pompa menggunakan sistem fluida lainya yang tak mampu mampat.
seri dan paralel. Industri-industri banyak menggunakan
pompa sebagai salah satu peralatan bantu
Rumusan Masalah yang penting untuk proses produksi. (Anis et
Berdasarkan latar belakang diatas, maka al, 2008)
dapat diambil rumusan masalah sebagai Pada dasarnya prinsip kerja pompa
berikut: ”Bagaimana langkah-langkah adalah membuat tekanan rendah pada isap,
Perancangan dan Pembuatan Alat Peraga sehingga fluida akan terhisap dan
Perawatan Instalasi Pompa (Pump Installation mengeluarkannya pada sisi keluar dengan
Maintenance Trainer) Sebagai Alat Bantu tekanan yang lebih tinggi. Semua itu
Proses Pembelajaran?”. dilakukan menggunakan elemen penggerak
pompa yaitu impeler, plunger atau piston.
Batasan Masalah Untuk bekerja pompa menggunakan energi
Dalam proses Perancangan dan dari luar yaitu menggunakan motor listrik
Pembuatan Alat Peraga Perawatan Instalasi atau motor bakar. (Anis et al, 2008).
Pompa (Pump Installation Maintenance Trainer)
Sebagai Alat Bantu Proses Pembelajaran Spesifikasi Pompa
diperlukan beberapa batasan masalah, antara Dalam memilih suatu pompa untuk
lain: maksud tertentu, terlebih dahulu harus
1. Hanya membahas tentang Perancangan diketahui kapasitas aliran serta head yang
dan Pembuatan Alat Peraga Perawatan diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang
Instalasi Pompa. akan dipompa. Selain dari pada itu, agar
2. Hanya membahas tentang biaya pompa dapat bekerja tanpa mengalami
Perancangan dan Pembuatan Alat Peraga kavitasi, perlu ditaksir beberapa tekanan
Perawatan Instalasi Pompa. minimum yang tersedia pada sisi masuk
3. Tidak membahas tentang perawatan pompa yang terpasang pada intalasinya. Atas
pompa. dasar tekanan isap ini maka putaran pompa
dapat ditentukan.(Sularso,2004)
Tujuan Kapasitas aliran, head, dan putaran
Tujuan dari kegiatan ini adalah Dapat pompa dapat ditentukan seperti tersebut
membuat rancang dan Bangun Pump diatas. Tetapi apabila perubahan kondisi
Installation Maintenance Trainee. operasi sangat besar (khususnya perubahan
kapasitas dan head) maka putaran dan
TINJAUAN PUSTAKA ukuran pompa yang dipilih harus ditentukan
dengan hal tersebut. Selanjutnya, untuk
Pengertian Pompa menentukan penggerak mula yang akan
Pompa adalah suatu alat atau mesin dipakai, harus lebih dahulu dilakukan
yang digunakan untuk memindahkan cairan penyelidikan tentang sumber tenaga yang
dari suatu tempat ketempat yang lainnya dapat dipergunakan ditempat yang
melalui suatu media perpipaan dengan cara bersangkutan. (Sularso, 2004)
menambahkan energi pada cairan yang
dipindahkan. Secara umum pompa berfungsi Jenis - Jenis Pompa
untuk memindahkan zat cair dari suatu Menurut prinsip perubahan bentuk
tempat ke tempat yang diinginkan. Dalam energi yang terjadi, pompa hadir dalam
menjalankan fungsinya tersebut pompa berbagai ukuran yang luas. Pompa dapat
mengubah energi gerak poros untuk digolongkan menurut prinsip dan operasinya
menggerakkan sudu-sudu menjadi energi dasarnya seperti pompa pemindahan positip
tekan pada fluida. Zat cair tersebut dan pompa dinamik pompa dibedakan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 29

menjadi (Widya kafriati, 2008): luar, daya yang dipakai biasanya adalah
motor listrik dan motor bakar.
ii. Pompa Aksi langsung
Pompa aksi langsung adalah pompa
yang menggunakan energi dari luar
untuk menggerakan torak.

2. Pompa Dinamik
Pompa dinamik juga dikarekteristikkan
oleh cara pompa itu tersebut beroperasi
Gambar 1: Berbagai Jenis Pompa impelernya yang berputar mengubah energi
Sumber: Widya kafriati, (2008) kinetik menjadi energi tekan atau kecepatan
yang diperlukan untuk memompa fluida.
1. Pompa Perpindahan Positif (Anis, et al 2008)
Disebut juga dengan pompa aksi Pompa Setrifugal merupakan suatu
positif. Energi mekanik dari putaran poros pompa yang memiliki elemen utama sebuah
pompa dirubah menjadi energi tekanan motor dengan sudu impeler berputar dengan
untuk memompakan fluida. Pada pompa kecepatan tinggi.
jenis ini dihasilkan head yang tinggi tetapi
kapasitas yang dihasilkan rendah. Dibawah
ini adalah jenis pompa perpindahan positip
diantaranya.(Hick, et al, 1971).
a. Pompa Rotari
Sebagai ganti pelewatan cairan pompa
sentrifugal, pompa rotari akan merangkap
cairan, mendorongnya melalui rumah pompa Gambar 2. Pompa Sentrifugal
yang tertutup. Hampir sama dengan piston Sumber: Anis, et al (2008)
pompa torak akan tetapi tidak seperti pompa
torak (piston), pompa rotari mengeluarkan Pemilihan Penggerak Untuk Pompa
cairan dengan aliran yang lancar (smooth). Penggerak mula yang dipakai untuk
Macam-macam pompa rotari : (Hick, et al, mengerakan poros pompa dapat berasal dari
1971) dua macam tipe yang umum yaitu motor
1. Pompa Roda Gerigi Luar listrik dan motor bakar. Masing masing
2. Pompa Roda Gerigi Dalam mempunyai keuntungan dan kerugian untuk
3. Pompa Cuping dipakai sebagai penggerak. Di bawah ini
4. Pompa Sekrup (Screw Pump) dijabarkan keuntungan dan kelebihan dari
5. Pompa Baling Geser (Vane Pump) masing-masing penggerak mula
tersebut.(Anis, et al 2008)
b. Pompa Torak (Piston) 1. Motor listrik
Pompa torak mengeluarkan cairan Motor listrik merupakan sebuah
dalam jumlah yang terbatas selama perangkat elektromagnetis yang
pergerakan piston sepanjang langkahnya. mengubah energi listrik menjadi energi
Volume cairan yang dipindahkan selama 1 mekanik. (Anis, et al 2008)
langkah piston akan sama dengan perkalian 2. Motor Torak
luas piston dengan panjang langkah. Yang Motor torak adalah sebuah mesin yang
termasuk dalam pompa torak adalah sebagai menggunkan energi termal untuk
berikut : (Hick, et al, 1971) melakukan kerja mekanik, yaitu dengan
i. Pompa Daya cara merubah energi kimia dari bahan
Pompa daya adalah pompa yang bakar menjadi energi panas , dan
porosnya digerakan dengan daya dari menggunakan energi panas tersebut

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 30

untuk melakukan kerja mekanik. (Anis, et 8. Jenis-jenis gasket


al 2008)
3. Roda Gigi Transmisi 1. Jenis-jenis alat penyambung (fitting)
Jika putaran pompa lebih besar pada dasarnya alat penyambung (Fitting)
atau kecil dari sumber penggeraknya pipa ini dikelompokkan dalam dua
maka untuk memenui kebutuhan putaran bagian :
yang pas dipasang roda gigi transmisi. a. Jenis sambungan dengan pengelasan :
(Anis, et al 2008) 1) 45 derajat elbow
4. Pompa Dengan Penggerak Turbin Angin 2) 90 derajat elbow
Turbin angin banyak dipakai sebgai 3) 180 derajat elbow
penggerak pompa, khususnya pada 4) Concentric reducer (pemerkecil
daerah dengan kecepatan angin tinggi. sepusat)
(Anis, et al 2008) 5) Eccentric reducer ( pemerkecil tak
sepusat)
Pipa 6) Tee
Dalam pemakaian pipa, banyak sekali 7) Cross (silang)
diperlukan sambungan-sambungan, baik 8) Cap (tutup)
sambungan antar pipa dengan pipa maupun 9) Red Tee (pemerkecil tee)
sambungan-sambungan antara pipa dengan 10) Swage concentric BSE (sweg sepusat
peralatan yang diperlukan seperti katup ujung bevel)
(valve), intrumentasi, nozel (nozzele) peralatan 11) Swage eccentric (sweg tak sepusat
atau sambungan untuk merubah arah aliran. ujung bevel)
(Raswari, 2007) b. Jenis sambungan dengan ulir
1) Bushing (paking)
Cara Penyambungan Pipa 2) Cap (tutup)
Dalam penyambungan pipa, cara 3) Coupling
penyambungan pipa tersebut dapat 4) Red coupling (kopling pemerkecil)
dilakukan dengan: (Raswari, 2007) 5) 45 derajat ellbow
1. Pengelasan 6) 95 derajat elbow
2. Ulir ( threaded) 7) 45 derajat lateral
3. Menggunakan flens (flange) 8) Reducer (pemerkecil)
4. Menggunakan Lem 9) Tee
10) Red Tee
Komponen-Komponen Dalam Perpipaan, 11) Cross (silang)
Jenis-Jenis Pipa, Dan Perlengkapannya. 12) Plug (sumbat)
Jenis-jenis pipa, Komponen dan 13) Union
perlengkapannya dalam pipa harus sesuai 14) Swage concentric (sweg sepusat)
dengan spesifikasi dan standart yang telah 15) Swage eccentric (sweg tak sepusat)
terdaftar, dan digunakan secara internasional c. Jenis alat sambungan cubing
dan telah di buat atau dipilih sebelumnya. 1) Male adapter (jantan)
Pipa dan komponen yang dimaksudkan 2) Female adapter (betina)
disini adalah meliputi: (Raswari, 2007) 3) Cap (tutup)
1. Pipa-pipa (Pipes) 4) Male connection
2. Jenis-jenis Flens (flanges) 5) Female connection
3. Jenis-jenis katup (Valves) 6) Plug (sumbat)
4. Jenis-jenis alat penyambung (Fittings) 7) Male bulkhead (jantan kepala
5. Jenis-jenis alat sambungan cubing banyak)
6. Jenis-jenis alat sambungan cabang o’let 8) Female bulkhead (betina kepala
7. Bagian khusus ( special item) banyak)

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 31

9) 90 derajat union ellbow (siku union digunakan di dunia industri dan rumah
90 derajat) tangga. (Raswari, 2007)
10) Male 90 derajat ellbow 1. Katup pintu (gate valves).
11) Female 90 derajat ellbow 2. Katup bola ( globe valves).
12) Reducer (pemerkecil) 3. Katup cek (check valves).
13) Insert (penyisip) Ada tiga variasi pemutaran katup pintu
14) Union(union) yang bekerja cepat dan katup-katup tersebut
15) Union Tee mempunyai kegunaan khusus yaitu:
16) Red union (union pemerkecil) 1. Katup kupu-kupu (butterfly valve), dengan
17) Union cross katup tipis, ringan dipakai untuk air.
d. Jenis-jenis alat sambungan cabang 2. Ball valve, dipakai untuk gas
berupa olet : 3. Plug valve, dipakai untuk minyak dan
1) Elbowlet (letakan siku) pelumas kental.
2) Latrolet (olet lateral)
3) Sweepolet (olet corong) Alat Peraga/trainee
4) Sockolet (olet sock) Alat peraga adalah suatu alat yang
5) Threadolet (olet ulir) dapat diserap oleh mata dan telinga dengan
6) Weldolet (olet las) tujuan membantu guru agar proses belajar
mengajar siswa lebih efektif dan efisien
Kontruksi Sambungan (Sudjana, 2002 :59).
Dalam kontruksi sambungan perpipaan Alat peraga dalam mengajar memegang
untuk jenis sambungan dengan cara peranan penting sebagai alat Bantu untuk
pengelasan dapat dilakukan dengan: menciptakan proses belajar mengajar yang
(Raswari, 2007) efektif. Proses belajar mengajar ditandai
1. Sabungan langsung ( tanpa penguat ) dengan adanya beberapa unsur antara lain
2. Sabungan dengan Penguat tujuan, bahan, metode dan alat, serta
3. Sambungan menggunakan alat evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan
penyambung (fitting). unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur
4. Sambungan pipa cabang dengan lainnya yang berfungsi sebagai cara atau
menggunakan O’let. tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan
pelajaran agar sampai tujuan
Sistem Perpipaan Dan Detail
Pada dasarnya sistem pipa dan detail Perancangan
untuk setiap industri atau pengilangan Perancangan adalah suatu kegiatan
tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan merancang atau mendesain suatu sistem
mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus yang baik, yang isinya adalah langkah-
atau batasan tertentu yg diminta pada setiap langkah operasi dalam proses pengerjaan
proyek. (Raswari, 2007) dan prosedur untuk mendukung operasi
Pemasangan pekerjaan perpipaan sistem. (Jogiyanto. HM, 1991). Dalam
dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian menghitung perancangan ini tentang
sbb: Perancangan dan Pembuatan (Pump
1. Pipa diatas tanah Installation Maintenance Trainer) Sebagai Alat
2. Pipa dibawah tanah Bantu Proses Pembelajaran. Hal-hal yang
3. Pipa dibawah air ( didalam air) harus diperhitungkan adalah sebagai berikut:
1. Propertis Fluida
Katup (Valves) Definisi dari fluida adalah substansi
Salah satu komponen penting dalam yang mengalir karena antar partikel satu
sistem perpipaan adalah katup. Dibawah ini dengan lainnya bebas. Secara umum
ada berbagai macam katup yang biasa fluida dibagi menjadi fluida compresible

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 32

(mampu mampat) dan incompresible (tak b. bila tekanan pengukuran dibawah


mampu mampat). (Anis et al, 2008). tekanan atmosfer, maka : tekanan
2. Massa Jenis absolut (pabs) = tekanan atmosfer
Massa jenis suatu fluida adalah massa (patm) dikurangi tekanan pengukuran
per volume. Pada volume fluida yang (pgauge) pabs = patm – pgauge
tetap, massa jenis fluida tetap tidak 1 standar atmosfer = 1,01324 x 106
berubah. Perumusannya adalah sebagai dyne/cm³
𝑚
berikut: ρ = kg/m³. = 14,6959 lb/in²
𝑉
Massa jenis fluida bervariasi = 10332 kg/m²
tergantung jenis fluidanya. Pada kondisi = 1,01x105 N/m² (Anis et al, 2008).
atmosfer, masa jenis air adalah 1000 4. Kemapu-mampatan
kg/m³, massa jenis udara 1.22 kg/m³ dan Kemampumampatan
mercuri 13500 kg/m4. Untuk beberapa (compressibillity) k suatu zat adalah
fluida massa jenisnya tergantung pada pengaruh tekanan terhadap volume suatu
temperatur dan tekanan khususnya untuk zat pada temperatur konstan.
fluida gas, perubahan keduanya akan 5. Viskositas
sangat mempengari massa jenis gas. (Anis Viskositas atau kekentalan adalah
et al, 2008). sifat fluida yang penting yang
Untuk berat jenis adalah massa jenis menunjukan kemampuan fluida untuk
fluida dikalikan dengan percepatan mengalir. Fluida dengan viskositas besar
gravitasi atau berat fluida per satuan (kental) lebih susah mengalir
volume dirumuskan sebagi berikut :γ = ρg dibandingkan dengan fluida dengan
(kg/m³)(m/s²). Adapun untuk spesific viskositas kecil (encer). Adapun besar
gravity adalah perbandingan antara gaya yang diperlukan untuk menggeser
massa jenis fluida dengan massa jenis air bagian fluida adalah F =τA = μA =μ
pada kondisi standar. Pada kondisi = μ (Anis et al, 2008).
standar (4ºC, 1 atm) massa jenis air adalah 6. Head
ρ = 1000 (kg/m³). (Anis et al, 2008). a. Head total pompa p
3. Tekanan Pada persamaan pH2 bernoulli diatas
Jika permukaan suatu zat (padat, cair sering dalam bentuk persamaan energi
dan gas) menerima gaya-gaya luar maka "Head".. Head adalah bentuk energi yang
bagian permukaan zat yang menerima dinyatakan dalam satuan panjang "m"
gaya tegak lurus akan mengalami (SI). (Anis et al, 2008).
tekanan. Bila gaya yang tegak lurus Head total pompa dapat dituliskan
terhadap permukaan dibagi dengan sebagai berikut: v2d
luasan permukaan A disebut dengan H= H = ha + ∆hp + hi + 2.g (Sularso, 2008)
tekanan, perumusannya sebagai berikut : Dimana H: Head total pompa (m)
(Anis et al, 2008). ha: Head statis total (m)
𝐹
p = [ kg/m2 ; lb/ft²] (Anis et al, 2008).
v2 :Head ini adalah perbedaa
𝐴 2g tinggi antar muka air disisi
Dalam termodinamika tekanan secara
keluar dan disisi isap;
umum dinyatakan dalam harga
tanda positip(+) dipakai
absolutnya. Tekanan absolut tergantung
apabila muka air disisi
pada tekanan pengukuran sistem, bisa
keluar lebih tinggi dari
dijelaskan sebagai berikut :
pada sisi isap.
a. bila tekanan pengukuran sistem diatas
∆hp: perbedaan head tekan yang
tekanan atmosfer, maka: tekanan
bekerja pada permukaan
absolut (pabs)= tekanan pengukuran
air ( m) ,
(pgauge) ditambah tekanan atmosfer
(patm) pabs = pgauge + patm

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 33

∆hp= hp2 - hp1 D : Diameter dalam pipa (m)


v : Viskositas kinematis zat cair
hi : Berbagai kerugian head di pipa, (𝑚2 /s)
katup, belokan, sambungan
dan lain-lain (m) Pada Re < 2300, aliran bersifat laminar.
Pada Re > 4000, aliran bersifat tumbulen.
hi = hld + hls Pada Re = 2300-4000 terdapat daerah
transmisi,dimana aliran dapat bersifat
dimana : Head kecepatan keluar (m) laminar atau tumbulen tergantung pada
g: Percepatan gravitasi (=9,8 kondisi pipa dan aliran.
m/𝑠 2 ). (I) Aliran laminer
Dalam hal aliran laminer, koefisien kerugian
b. Head Kerugian gesek untuk pipa ( λ) dalam pers. (2.12)
Head kerugian yaitu head untuk dapat dinyatakan dengan
64
mengatasi kerugian-kerugian terdiri λ= (Sularso, 2008)
𝑅𝑒
atas head kerugian gesek didalam (II) Aliran tumbulen
pipa, dan head kerugian didalam Untuk menghitung kerugian gesek dalam
belokan-belokan dan katup-katup. pipa pada aliran tumbulen terdapat
i. Head kerugian gesek dalam pipa berbagai rumus empiris. Dibawah ini akan
Untuk menghitung kerugian gesek diberikan cara perhitungan dengan rumus
didalam pipa dapat menggunakan Darcy dan Hazen-Williams.
rumus dibawah ini:
dv L v pg F 1)dv Formula Darcy, koefien kerugian gesek λ
v = C R pSq atau hf = λ
D 2g p A dy
dari persamaan (2.12)
dy Dihitung menurut rumus λ = 0,020 +
(Sularso, 2008) 0,0005
(Sularso, 2008)
D
Dimana v: Kecepatan rata-rata aliran
dimana D: diameter dalam pipa (m).
didalam pompa
C,p,q : Koefisien-koefisien
R : Jari-jari hidrolik (m)
Luas Penampang pipa tegak lurus aliran pipa(m2 )
R=
Keliling pipa atau saluran yang dibasahi (m)
S : Gradien hidrolik (m)
ℎ𝑓
S= (Sularso, 2008)
𝐿
ℎ𝑓 : Head kerugian gesek dalam pipa (m)
λ : Koefisien kerugian gesek
g : Percepatan grafitasi (9,8 m/𝑠 2 )
L : Panjang pipa (m) Gambar 3 . Kerugian Gesek Pada Pipa Lurus
D : Diameter dalam pipa (m) Sumber: (Sularso, 2008)

Selanjutnya, untuk aliran yang laminer dan 2. Kerugian head dalam jalur pipa dalam
tumbulen, terdapat rumus yang berbeda. aliran menuju jalur pipa, kerugian juga
Sebagai patokan apakah suatu aliran itu akan terjadi terjadi apabila ukuran pipa,
laminar atau tumbuler, dipakai bilangan bentuk penampang, arah alirannya
Renolds: berubah. Kerugian head di tempat-
𝑣𝐷 tempat transisi yang demikian itu dapat
Re = (Sularso, 2008)
𝑉 dinyatakan secara umum dengan rumus:
Dimana Re : Bilangan Renolds ( tak 𝑣2
ℎ𝑓 = f (Sularso, 2008)
berdimensi) 2𝑔
𝑣 : Kecepatan rata-rata aliran Dimana:
didalam pipa (m/s) 𝑣 : Kecepatan rata-rata didalam pipa

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 34

(m/s) Komponen-Komponen Alat Peraga Instalasi


f : Koefisien kerugian Pompa
g : Percepatan grafitasi (9,8 m/s) Berikut ini komponen-komponen
ℎ𝑓 : Kerugian head (m) Alat Peraga Instalasi Pompa.
Cara menentukan harga f untuk
berbagai bentuk transisi pipa akan
diperinci seperti dibawah ini
a. Ujung masuk pipa
Jika “v” menyatakan kecepatan
aliran setelah masuk pipa, maka 8
harga koefisien kerugian f dari
5
rumus untuk berbagai bentuk 7

unung masuk pipa seperti 2

dperlihatkan dalam menurut


1
weisbach adalah sebagai berikut:
11
9

4 6

10

Gambar 4. Kerugian Gesek Pada Pipa Lurus


Sumber: (Sularso, 2008) Gambar 5. Komponen-Komponen Alat
(i) f = 0,5 Peraga Instalasi Pompa
(ii) f = 0,25
(iii) f = 0,06 ( untuk r kecil ) sampai 0,005 ( Keterangan:
untuk r besar ) 1. Pompa
(iv) f = 0,56 2. Rangka
(v) f = 3,0 ( untuk sudut tajam) sampai 1,3 ( 3. Bak penampung
untuk sudut 45º ) 4. Pipa
(vi) f = f1 + 0,3 cos θ + 0,2 cos 2 θ 5. Katup/valve
Dimana 𝑓1 adalah koefisien bentuk dari 6. Foot valve/tusen klep
ujung masuk dan mengambil harga (i) 7. Water mur
sampai(v) sesuai dengan bentuk yang 8. Sambungan pipa L
dipakai. 9. Sambungan pipa T
Bila ujung pipa isap memakai mulut lonceng 10. Roda
yang tercelup dibawah permukaan air. 11. Saklar

METODOLOGI Identifikasi Mesin Yang Digunakan.


Pemilihan alat dan mesin yang akan
Data Alat Peraga Perawatan Instalasi Pompa digunakan dalam untuk proses pembuatan
Alat Peraga Perawatan Instalasi Pompa rangka dan instalasi pompa, harus benar-
ini terdiri dari beberapa komponen utama benar sesuai dengan kebutuhan dan
dan penunjang, berikut ini merupakan data pengerjaan masing-masing komponen dari
komponen-komponen Alat Peraga Perawatan proses tersebut. Jika dalam pemilihan alat
Instalasi Pompa. tidak sesuai dengan pengerjaan yang akan
dikerjakan maka proses pengerjaan akan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 35

menjadi sulit dan hasil yang didapatkan pun


tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Proses Pembuatan
Jenis mesin dan peralatan yang Pada proses pembuatan Alat Peraga
digunakan untuk proses pembuatan rangka Perawatan Instalasi Pompa terdapat beberapa
dan instalasi perpipaan adalah sebagai hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
berikut: mempersiapkan gambar kerja,
a. Mesin Gerinda Potong mempersiapkan bahan yang akan digunakan,
b. Mesin Gerinda Tangan mempersiapkan mesin dan alat yang akan
c. Mesin Bor Tangan digunakan, proses pembuatan alat yang akan
d. Kikir dikerjakan, perakitan,. Adapun langkah-
e. Penitik langkah dalam pengerjaan sebagai berikut:
1. Persiapan Gambar Kerja
Perencanaan Kegiatan Dibawah ini adalah gambaran rancangan
Metode yang dikerjakan dalam instalasi pompa.
Perancangan dan Pembuatan Alat Peraga
Perawatan Instalasi Pompa (Pump Installation
Maintenance Trainer) Sebagai Alat Bantu
Proses Pembelajaran, ditunjukkan melalui
langkah-langkah pengerjaan. Dalam proses
perancangan alat peraga perawatan instalasi
pompa tersebut ditunjukan dalam langkah-
langkah perancangan sebagai berikut:
Mulai

Desain
Gambar 7. Instalasi Rangka

Rangka

Pompa

Pipa

Katup
Gambar 8. Instalasi Pompa dan Pipa

2. Persiapan bahan
Bahan yang digunakan untuk
Selesai pembuatan rangka dalam instalasi
Gambar 6. Langkah-Langkah Perancangan perpipaan dan penempatan pompa
adalah besi profil L berlubang dengan
PROSES PEMBUATAN, HASIL DAN panjang 3 m lebar 3,3 cm dan tebal 2
PEMBAHASAN mm jumlah 2 batang, besi profil L
berlubang dengan panjang 3 m lebar

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 36

3,3 cm dan tebal 1,5 mm jumlah 6


batang. Dan untuk sistem Pembahasan
perpipaannya adalah menggunakan Dalam pembahasan perancangan dan
pipa ¾ dim paralon pvc dengan pembuatan alat peraga perawatan instalasi
panjang pipa 4 m jumlah 2 batang. pompa hal-hal yang perlu diperhatikan
3. Mesin atau alat yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Mesin yang digunakan meliputi: a. Rangka
1. Gerinda potong. Untuk pembuatan rangka, ada beberapa
2. Gerinda tangan. proses yang perlu dilakukan yaitu:
3. Mesin bor tangan. a. Persiapan gambar kerja
b. Alat yang digunakan b. Persiapan bahan, alat dan mesin
1. Penggores c. Proses pengerjaan
2. Penitik d. Inspeksi
3. Mistar baja b. Rangkaian perpipaan
4. Mistar siku .
5. Kunci pas Sistem Kerja Alat Peraga Instalasi Pompa
6. Kunci ring Cara kerja dari alat peraga instalasi
7. Mata bor ukuran Ø 6 mm dan pompa di atas adalah sebagai berikut:
Ø 10 mm 1. Rangkaian instalasi pompa kerja tunggal
8. Kikir datar Langkah-langkah yang harus dilakukan
4. Proses pembuatan komponen untuk menghasilkan rangkaian instalasi
a. Proses pemotongan bahan pompa kerja tunggal.
b. Proses pengeboran 2. Rangkaian instalasi pompa kerja seri
c. Proses Pengikiran Langkah-langkah yang harus dilakukan
5. Proses Perakitan untuk menghasilkan rangkaian instalasi
Dalam proses perakitan ini benda kerja pompa kerja seri.
yang telah dipotong sesuai dengan 3. Rangkaian instalasi pompa kerja paralel
ukuran diatas tadi, dirakit dengan Langkah-langkah yang harus dilakukan
menggunakan baut ukuran 12 untuk untuk menghasilkan rangkaian instalasi
rangka dan untuk klem penjepit pipa pompa kerja parallel.
menggunakan baut ukuran 10.
Pasangakan semua komponen dengan Perhitungan Head Total Instalasi Pompa
benar sesuai dengan tempatnya. dan Penentuan Jenis Pompa
Diketahui: D dalam pipa : 21,5 mm : 0.0215 m
D knew : 27 mm : 0,027 m
R knew : 1,25 mm : 0,0125 m
L pipa : 2324 mm : 2, 324 m
V bak luar : 25 cm x 40 cm x 41 cm : 41.000
cm³ : 41 dm³ : 41 liter
V bak dalam : 51 cm x 40 cm x 41 cm :83.640
cm³ : 83,64 dm³ :
83, 64 liter.
A pipa :¼. π. d² = ¼ X 3,14 X (0,0215)² =
0,000362 m²
Viskositas kinematis (ν) pada suhu 29ºC :
8,23 x 10−7 m²/s

Gambar 9. Gambar Alat Peraga Perawatan Pada percobaan penggunaan pompa,


Instalasi Pompa. volume bak luar diisi air sebanyak 35 liter air

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 37

habis pada waktu 113 detik pada sisi = Kerugian gesek dalam pipa +
isapnya.dan pada sisi keluarnya 120 detik. kerugian pada jalur masuk + kerugian
Ditanya: (a) head total pompa pada belokan pipa + kerugian pada
(b) kapasitas pompa sambungan T + kerugian pada katup +
Jawab : kerugian pada ujung keluar pipa
v
v masuk = = 0,16 + 0,021 + 7 X 0,062 + 2 X 0,0017 +
t.A 3 X 0,016 + 0,03 = 0,7 (m)
= 0,035 m3 vii. Head total instalasi pompa
12 x 3,62 x 10-4 H = ha + ∆hp + hi +
= 0,80 m/s = 0,157 m + 0 m + 0,76 m + 0,036
v = 0,949 m
v masuk =
t.A b) kapasitas pompa
= 0,035 m
3
Q = v. A
113 x 3,62 x 10-4 = 0,825 X 0,0215
= 0,85 m/s = 0,537 m³/s

v masuk + v keluar
v total =
2
= 0,80 x 0,85
2
= 0,85 m/s

Re = vD
v
= 0,0215 x 0,825
8,23 x 10-7
Gambar 10. Gambar Diagram Pemilihan
= 21552,24 Pompa.
0,0005 65 X 50𝐵4 -50,75, Diameter isap = 65, Diameter
λ = 0,020 + keluar = 50, Jenis rumah = B, Jenis kutup = 4,
D
Frekwensi ( 50 HZ) = -5, Daya motor = 0,75
0,0005 kW
= 0,020 +
0,215
Biaya Produksi
= 0,043 Dalam proses perhitungan biaya
meliputi beberapa tahapan yaitu diantaranya
i. kerugian gesek pada pipa total biaya pembuatan, penentuan harga jual
hf = 0,16 m serta pencapaian titik impas (Break Event
ii. kerugian gesek pada ujung pipa masuk Point).
hf = 0,021 m
f = 1,812 Biaya Pembuatan
iii. kerugian pada sambungan knew Biaya pembuatan yaitu biaya yang
hf = 0,0072 m dikeluarkan untuk pembelian bahan baku,
iv. kerugian percabangan biaya permesinan dan biaya operasional.
hf = 0,0017 m 1. Biaya bahan baku.
v. kerugian katup isap Dari perencanaan biaya, harga bahan
hv = 0,061 m baku terdiri dari besi profil L, Pompa air,
vi. kerugian pada ujung pipa keluar Pipa pvc ¾ warna putih, akuarium, baut,
hf = 0,034 m mur, ring dan lain – lain.
hi = hld + hls Total keseluruhan= Rp.1.502.000 ,-

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 38

2. Biaya permesinan.
Total biaya sewa permesinan dan Perhitungan harga jual alat
operator selama tujuh hari Rp. 100.000,- Harga jual alat dapat diketahui berdasarkan
3. Biaya operasional. perhitungan sebagai berikut:
Biaya operasional yang dikeluarkan 1. Keuntungan yang direncanakan (EAT) Rp.
meliputi: 400.000,-
a. Biaya transportasi = total biaya 2. Pajak (T)10 %
transportasi = Rp. 50.000,- 3. Bunga pinjaman bank 1,5 % perbulan
b. Biaya konsumsi = jumlah hari x Sales = X
biaya konsumsi perhari = 20 x Rp.
Tc = Rp2.015.500,-
5.000,- = Rp. 100.000,-
EBDIT =(X- Rp2.015.500,-)
c. Maka jumlah biaya operasional yaitu
D=0
= Biaya transportasi + Biaya
konsumsi = Rp. 50.000 + Rp. 100.000 = EBIT =(X- Rp2.015.500,-)
Rp. 150.000,; I =1,5 % x Rp2.015.500,-
Dari beberapa biaya diatas, maka total EBT =(X- Rp2.015.500,-)
biaya pembuatan alat adalah sebagai T =(10% x (X- Rp2.015.500,-)
berikut: =(X- Rp2.015.500,-) - 10% x (X-
Tabel 1. Total Biaya Pembuatan Rp2.015.500,-)
BIAYA HARGA = X -0,1 X - Rp2.015.500,- + Rp201.550,-
Biaya bahan EAT = 0.9X – Rp. 2.217.050,-
baku Rp.1.502.500,- EAT dirumuskan =Rp.400.000,-
Biaya
permesinan Rp. 100.000,- Dari EAT diinginkan Rp. 400.000,-
Biaya Sehingga didapatkan perhitungan harga jual
operasional Rp. 150.000,- sebagai berikut:
JUMLAH Rp. 1.752.500,- 0,9X = Rp.400.000,-+ Rp. 2.217.050,-
0,9X = Rp.2.617.050,-
4. Biaya Perencanaan. X =Rp.2.907.833,- dibulatkan menjadi
Biaya perancangan dalam pembuatan Rp.2.908.000
alat ini diambilkan 15% dari biaya bahan Maka harga jual per unit alat adalah
baku, biaya permesinan dan biaya dilakukan pembulatan Rp. 2.908.000,-/unit
operasional, jadi perhitungannya adalah: Keterangan:
Biaya perancangan = 15% x ( total biaya Sales = Penjualan alat
pembuatan alat) Tc = Biaya total pembuatan alat
= 15 % x (Rp. 1.752.500,-) EBDIT = Earning Before Depresiation,
= Rp.262.875,- ibulatkan menjadi Interest, and Tax
Rp.263.000,- D = Depresiation
EBIT = Earning Before Interest and Tax
Penentuan Harga Jual Alat I = Interest
Besarnya biaya produksi alat adalah sebagai EBT = Earning Before Tax
berikut: T = Tax
Tabel 2. Biaya Total Produksi EAT = Earning After Tax
BIAYA PRODUKSI HARGA
Perhitungan Break Event Point (BEP)
1. Biaya pembuatan Rp. 1.752.500,- Break Event Point adalah kondisi dimana
2. Biaya harga jual sama dengan harga produksi atau
perancangan Rp. 263.000,- biasa disebut titik impas. Berikut adalah
JUMLAH Rp2.015.500,- perhitungan dari titik impas tersebut:

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 39

1. Biaya tetap (Fc) ditentukan dari harga Anonim. (2001). Office of Industrial
jual alat yaitu Rp. 2.908.000,-/unit. Technologies. Pump Life Cycle Costs: A
2. Biaya tidak tetap (Vc) ditentukan dari guide to LCC analysis for pumping
tingkat produktifitas atau tingkat systems.
aktifitas yang dilakukan. Ditentukan http://www1.eere.energy.gov/industry/be
besarnya biaya perubahan adalah stpractices/techpubsmotors.html. Diakses
besarnya biaya perawatan rutin yaitu Rp. tanggal 9 Mei 2012.
20.000,- Anonim. (2006). Pompa dan Sistem
3. Biaya pemasukan (P) ditentukan dari Pemompaan.
biaya sewa alat peraga tersebut yaitu http://www.energyefficiencyasia.org.
Rp.70.000,-/sewa. Diakses tanggal 9 Mei 2012.
Dari ketiga perincian biaya tersebut, Ating Sudradjat, IR. MT. (2011). Pedoman
maka diperoleh BEP berdasarkan Praktis Manajemen Perawatan Mesin
persamaan 2.40 adalah sebagai berikut: Industri. Bandung: PT Refika Aditama.
Fc Bell and Gossett. (2010). Parallel and Series
BEP =
P  Vc Pump Application.
2.908.000 http://www.bellgossett.com. Diakses
BEP = tanggal 2 Agustus 2012.
70.000  20.000
Hicks, T.G. P. E. dan T.W. Edwards, P. E.
BEP = 58,16 operasi, dibulatkan menjadi 59
(1971). Teknologi Pemakaian Pompa.
operasi
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Jadi dengan 59 kali penyewaan atau
I Nyoman Pujawan. (2009). Ekonomi Teknik
pengoperasian maka BEP sudah terpenuhi.
Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya.
Pompa Air Sunrise. (2012). Manual Book
Pompa Air Sunrise. Indonesia.
KESIMPULAN
Raswari, IR. (2007). Perencanaan dan
Penggambaran Sistem Perpipaan. Jakarta:
Dari hasil yang diperoleh dalam
Universitas Indonesia (UI-Press).
Perancangan Pump Installation Maintenance
Raswari, IR. (2007). Teknologi dan Perencanaan
Trainer maka langkah-langkah Perancangan
Sistem Perpipaan. Jakarta: Universitas
dan Pembuatan Pump Installation Maintenance
Indonesia (UI-Press).
Trainer adalah sebagai berikut: Proses
Robert J. Kodoatie. (2005). Analisi Ekonomi
pembuatan meliputi pembuatan desain
Teknik. Yogyakarta: ANDI.
gambar alat peraga perawatan instalasi
Sanjaya. (2008). Pengertian Alat Peraga.
pompa, pembuatan rangka sebagai tempat
http://www.sarjanaku.com/2011/03/peng
instalasi perpipaan, pompa, dan akuarium,
ertian-alat-peraga.html. Diakses tanggal
pembuatan instalasi perpipaan dan
8 juni 2012.
penyambungan katup sebagai tempat
Sularso, IR. MSME. dan Prof. Dr. Haruo
sirkulasi air, dan tempat penampungan air
Tahara. (2004). Pompa dan Kompresor.
serta perakitan seluruh komponen instalasi
Jakarta: PT Pradnya Paramita.
pompa yang sudah dibuat. Total biaya
Tim Dosen. (2011). Perencanaan Instalasi dan
pembuatan alat sebesar Rp. 1.752.500
Perawatan Pabrik. Kediri: Program Studi
,sedangkan harga jual per unit alat adalah
Perawatan dan Perbaikan Mesin
dilakukan pembulatan Rp. 2.908.000
Politeknik Kediri.
DAFTAR PUSTAKA

Anis, S. ST., MT. dan Karnowo, ST., MT.


(2008). Dasar Pompa Universitas Negeri
Semarang. Semarang: PKUPT UNES.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 40

RANCANG BANGUN SYSTEM PIPING TRAINER SEBAGAI ALAT BANTU


PEMBELAJARAN

Putut Jatmiko Dwi Prasetio dan Moch. Ali Masyhari


Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri

Abstrak

Penggunaan Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan, yaitu alat untuk
membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik
dan efektif. Prinsip kerja alat peraga sistim perpipaan ini yaitu pompa mengubah tenaga
mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi ten aga kinetis (kecepatan),
dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada
sepanjang pengaliran dalam pipa. Pembuatan alat peraga sistem perpipaan melalui
beberapa tahap, yaitu tahap pembuatan kerangka, tahap pembuatan salu ran pipa, tahap
pembuatan bak air. Perakitan komponen-komponen alat peraga sistem perpipaan pada
kerangka. Total biaya pembuatan alat peraga sistem perpipaan sebesar Rp. 2.734.500,-,
sedangkan harga jual alat tersebut adalah Rp. 3.839.050,-..

Kata kunci : pipa, kekuatan bending.

PENDAHULUAN didesain menyerupai benda aslinya


memudahkan mahasiswa untuk
Latar Belakang mempelajarinya. Salah satu bidang dalam
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Teknik Mesin yang sangat penting untuk
(Mendikbud) Mohammad Nuh dipelajari yaitu sistim perpipaan. Alat
menargetkan pendirian 100 Politeknik baru peraga sistim perpipaan ini akan
hingga tahun 2015, sebagai upaya digunakan sebagai sarana proses
memenuhi kebutuhan Indonesia akan pembelajaran.
jutaan tenaga kerja terampil. Setelah
meletakkan batu pertama Politeknik Negeri Rumusan Masalah
Madura (Poltera) di Sampang, Mohammad Berdasarkan latar belakang di atas,
Nuh menjelaskan Politeknik baru adalah dapat diambil rumusan masalah sebagai
pilihan untuk menggenjot akses masuk berikut: “Bagaimana perancangan alat
perguruan tinggi dan memenuhi peraga sistim perpipaan?”.
kekurangan skilled workers (Antara News,
2012). Batasan Masalah
Alat peraga merupakan salah satu dari Dalam perancangan dan pembuatan
media pendidikan, yaitu alat untuk alat peraga sistim perpipaan, dibatasi
membantu proses belajar mengajar agar beberapa persoalan sebagai berikut:
proses komunikasi dapat berhasil dengan 1. Fluida yang digunakan adalah air.
baik dan efektif (Hamzah, 1981). Alat 2. Sistim dalam kondisi tunak (steady
peraga sangat membantu dalam proses state).
pembelajaran praktik khususnya bagi 3. Tidak membahas mengenai perawatan
mahasiswa Jurusan Teknik Mesin karena alat peraga.
dengan alat peraga yang lebih efisien dan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 41

Tujuan 6. Menambah pengertian nyata tentang


Berdasarkan rumusan masalah di suatu pengetahuan.
atas, tujuan Laporan Akhir ini sebagai
berikut: “Dapat merancang alat peraga Sistem Perpipaan (Piping)
sistim perpipaan”. Piping adalah suatu sistem yang
terintegrasi dengan yang lainnya dari satu
TINJAUAN PUSTAKA dengan lainya yang difungsikan untuk
mentransportasikan fluida dari lokasi satu
Alat Peraga dengan lokasi lainnya. Dalam dunia
Alat peraga merupakan salah satu engineering, pipa merupakan disiplin
media dari pendidikan, yaitu alat untuk tersendiri sehingga diperoleh disain yang
membantu proses belajar mengajar agar baik, material yang tepat serta fleksibilitas
proses komunikasi dapat berhasil dengan yang cukup (Raswari, 2007).
baik dan efektif. Proses belajar mengajar
ditandai dengan adanya beberapa unsur Komponen Sistem Perpipaan
antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, Komponen perpipaan harus dibuat
serta evaluasi. Unsur metode dan alat berdasarkan spesifikasi, standar yang
merupakan unsur yang tidak bisa terdaftar dalam simbol dan kode yang telah
dilepaskan dari unsur lainnya yang dibuat atau dipilih sebelumnya.
berfungsi sebagai cara atau teknik untuk Komponen-komponen perpipaan yang
mengantarkan sebagai bahan pelajaran dimaksud yaitu (Raswari, 2007):
agar sampai tujuan. Dalam pencapain 1. Pipa.
tersebut, peranan alat peraga memegang Pipa adalah benda yang digunakan
peranan yang penting sebab dengan untuk mengalirkan berbagai jenis
adanya alat peraga ini bahan dengan fluida. (Raswari, 2007).
mudah dapat dipahami oleh mahasiswa.
Alat peraga sering disebut audio visual yang
dapat diserap oleh mata dan telinga
(Hamzah, 1981).
Landasan penggunaan alat peraga Gambar 1. Pipa
adalah I Do, I Understand, I Know sehingga Sumber: Anonymous (2013)
mahasiswa tidak hanya mendengarkan Berikut adalah bahan-bahan pipa:
materi perkuliahan saja dari dosen, agar i. Seamless Drawing Stell Pipe (Pipa Baja
persepsi I Hear, I Forget dapat Tanpa Sambungan).
diminimalkan. Dengan adanya alat peraga ii. Seamless Brown Pipe (Pipa dari
ini dapat berdampak posifif saat proses Tembaga/Kuningan).
penyampaian belajar mengajar seperti: iii. Lap Welded Electric Resistence Welded
1. Mengembangkan dan meningkatkan Stell Pipe.
kemampuan mahasiwa memecahkan iv. Pipa dari Timah Hitam.
masalah. v. Pipa dari Baja Tempa atau Besi
2. Mengembangkan kemampuan Kuningan (Besi Tempa).
mahasiwa berfikir dan bertindak kreatif. vi. Pipa Galvanis.
3. Meningkatkan rasa ingin tahu dan
motivasi belajar mahasiwa. a. Ukuran Pipa.
4. Memperjelas informasi dalam proses Spesifikasi umum dapat dilihat pada
belajar mengajar. ASTM (American Society of Testing
5. Meningkatkan efektivitas penyampaian. Materials). Diterangkan mengenai

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 42

diameter, ketebalan serta scedule


pipa. Diameter luar (out side
diameter), ditetapkan sama,
walaupun ketebalan (thickness)
berbeda untuk setiap schedule.
Diameter dalam (inside diameter), Gambar 3. Ball Valve
ditetapkan berbeda untuk setiap Sumber: Anonymous (2013)
schedule. Diameter nominal adalah 4. Fitting.
diameter pipa yang dipilih untuk Fitting diperlukan untuk mengubah
pemasangan ataupun perdagangan arah baik 45° maupun 90°, dan
(commodity). pipa ini dapat melakukan percabangan, maupun
dikelompokkan sebagai berikut: merubah diameter aliran. Ada beberapa
i. Schedule 5, 10, 20, 30, 40, 60, 80, cara penyambungan fittings, yaitu:
100, 120, 160.
ii. Schedule standar.
iii. Schedule extra strong (XS).
iv. Schedule double extra strong (XXS).
v. Schedule spesial.
2. Flange. Gambar 4. Butt Weld
Salah satu jenis sambungan pada sistem Sumber: Anonymous (2013)
perpipaan (pipa dengan pipa/spooling, 5. Gasket.
pipa dengan valves, pipa dengan Gasket merupakan komponen perpipaan
equipment) adalah dengan menggunakan yang dipasang diantara dua kontak
flange. Hal lain yang tidak kalah penting permukaan flange yang berfungsi
adalah kekuatan dari flange yang akan sebagai sealing untuk menghindari
digunakan. Ketahanan dari flange terjadinya kebocoran (Suwasono, 2008).
terhadap tekanan adalah berbanding 6. Strainer.
terbalik dengan suhu (pressure Strainer digunakan dalam sistem
temperature rating). flange (Suwasono, perpipaan untuk melindungi peralatan
2008). yang sensitif terhadap kotoran dan
partikel lainya yang terbawa oleh fluida
(Suwasono, 2008).

Pompa
Gambar 2. Slip On Type Flange Dalam memilih suatu pompa untuk
Sumber: Anonymous (2013) suatu maksud tertentu, terlebih dahulu
3. Valve. harus diketahui kapasitas aliran serta head
Dalam sistem perpipaan pemilihan yang diperlukan untuk mengalirkan zat
valve juga sangatlah penting, karena cair yang akan dipompa (Sularso et al,
ada berbagai jenis velve yang 2006). Selain itu, agar pompa dapat bekerja
mempunyai kegunaan masing-masing. tanpa mengalami kavitasi, perlu ditaksir
Berikut adalah berbagai valve yang beberapa tekanan minimum yang tersedia
sering digunakan (Suwasono, 2008). pada sisi masuk pompa yang terpasang
. pada instalasinya. Atas dasar tekanan hisap
ini, maka putaran pompa dapat dapat
ditentukan. Selanjutnya, untuk
menentukan penggerak mula yang akan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 43

dipakai, harus lebih dahulu dilakukan Perancangan Alat Peraga Sistem


penyelidikan tentang jenis sumber tenaga Perpipaan
yang dapat dipergunakan di tempat yang Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada
bersangkutan. Contoh data yang umumnya bengkel-bengkel di lapangan atau pada
diperlukan untuk memilih pompa disajikan suatu pembuatan pipa khusus di suatu
dalam tabel berikut (Sularso et al, 2006). tempat lalu dikirim ke lapangan, baik
Menurut prinsip perubahan bentuk energi melalui transportasi laut atau darat,
yang terjadi, pompa dibedakan menjadi sehingga di lapangan hanya memerlukan
(Sularso et al, 2006): penyambungan saja. Hal ini
1. Positive Displacement Pump. menguntungkan dari segi waktu, ongkos
Disebut juga dengan pompa aksi positif. kerja, dan pekerjaan di lapangan.
Energi mekanik dari putaran poros Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa
pompa dirubah menjadi energi tekanan di lapangan atau di suatu tempat luar
untuk memompakan fluida. Pada lapangan bahkan di negara lain,
pompa jenis ini dihasilkan head yang memerlukan perhitungan teknis dan
tinggi tetapi kapasitas yang dihasilkan ekonomis secara cermat (Raswari, 2007).
rendah. Yang termasuk jenis pompa ini Perancangan komponen yang
adalah pompa rotari. Berikut adalah digunakan dalam pembuatan alat peraga
jenis pompa rotari: sistem perpipaan, menitik beratkan pada
a. Pompa Roda Gigi Luar. perancangan sistem. Sistem dalam hal ini
b. Pompa Roda Gigi Dalam. adalah komponen-komponen yang dilalui
c. Pompa Cuping (Lobe Pump). oleh fluida kerja.
d. Pompa Sekrup (Screw Pump). a. Kecepatan dan Kapasitas Fluida
e. Pompa Baling Geser (Vane Pump). Besarnya kecepatan akan
f. Pompa Torak (Piston). mempengaruhi besarnya fluida yang
mengalir dalam suatu pipa. Jumlah dari
aliran fluida dinyatakan sebagai volume,
berat atau massa fluida dengan masing-
masing laju aliran ditunjukan sebagai
Gambar 5. Pompa Roda Gigi Dalam aliran volume (m 3 ⁄s ), laju aliran berat
Sumber: Anonymous (2013) (N⁄s ) dan laju aliran massa (kg ⁄s ).
Kapasitas aliran (Q) untuk fluida yang
2. Pompa Sentrifugal/Dynamic Pump. inkompressible yaitu (Soetanto, 2010):
Merupakan suatu pompa yang memiliki Q=A.v
elemen utama sebuah motor dengan Keterangan:
sudu impeler berputar dengan Q = Laju aliran volume (m 3 ⁄s) .
kecepatan tinggi. Fluida masuk A = Luas penampang aliran (m 2 ).
dipercepat oleh impeler yang v = Kecepatan aliran fluida (m/s).
menaikkan kecepatan fluida maupun Laju aliran berat fluida (G) dirumuskan
tekanannya dan melemparkan keluar sebagai:
volut. Berikut ini yang termasuk pompa G=y .A .v
sentrifugal: Keterangan:
a. Pompa Radial. G = Laju aliran berat fluida (N/s).
b. Pompa Aksial. y = Berat jenis fluida (N/m 3 ).
c. Pompa Aliran Campuran (Mixed Laju aliran massa (M) dinyatakan sebagai:
Flow). M= ρ .A . v
Keterangan:

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 44

M = Laju aliran massa fluida (kg/s) . macam energi diatas, dirumuskan sebagai
ρ = Massa jenis fluida (kg/m 3 ). (Soetanto, 2010):
1 Wv² pW
E = Wz + . +
b. Energi dan Head 2 g y
Energi potensial adalah energi yang Persamaan ini dapat dimodifikasi untuk
dimiliki oleh aliran fluida karena adanya menyatakan total energi dengan head (H)
perbedaan ketinggian fluida dengan dengan membagi masing-masing variabel
tempat jatuhnya. Energi potensial (Ep) di sebelah kanan dengan W (barat fluida),
dirumuskan sebaga i (Soetanto, 2010): dirumuskan sebagai (Soetanto, 2010):
Ep = W . z v² p (2.4.)
H= z + +
Keterangan: 2g y
W = Berat fluida (N).
z = Beda ketinggian (m). c. Aliran Laminer dan Turbulen
Energi kinetik menunjukkan energi Aliran fluida yang mengalir di
yang dimiliki oleh fluida karena pengaruh dalam pipa dapat diklasifikasikan menjadi
kecepatan yang dimilikinya. Energi kinetik dua tipe yaitu aliran laminer dan aliran
dirumuskan sebagai (Soetanto, 2010): turbulen. Dalam menentukan atau
1 mengetahui tipe aliran harus melakukan
Ek = .m . v 2 perhitungan Reynold dengan mengetahui
2
Keterangan: parameter-parameter yang diketahui
m = Massa fluida (kg) . besarnya. Bilangan Reynold (Re) dapat
v = Kecepatan aliran ( m ⁄s) . dihitung dengan persamaan (Soetanto,
Energi tekanan atau disebut juga 2010):
ρdv
energi aliran adalah jumlah kerja yang Re =
μ
dibutuhkan untuk memaksa elemen fluida
Keterangan:
bergerak pada jarak tertentu dan
ρ = Massa jenis fluida (kg/ m 3 ).
berlawanan dengan tekanan fluida.
d = Diameter pipa (m).
Besarnya energi tekan (Ef) dirumuskan
v = Kecepatan aliran fluida ( m ⁄s ).
sebagai (Soetanto, 2010):
μ = Viskositas dinamik fluida (Pa.s).
Ef = p . A . L (2.6.)
Karena viskositas dinamik dibagi
Keterangan:
dengan massa jenis fluida merupakan
p = Tekanan yang dialami oleh fluida
viskositas kinematik (v) maka bilangan
(N/m 2 ).
Reynold dapat juga dinyatakan:
A = Luas penampang aliran (m 2 ). μ dv
L = Panjang pipa (m). ⱴ = sehingga Re =
ρ ⱴ
Besarnya energi tekanan dapat juga Aliran fluida akan laminer jika
dirumuskan sebagai berikut: bilangan Reynold kurang dari 2000 dan
W
Ef = p . akan turbulen jika bilangan Reynold lebih
y
dari 4000. Jika bilangan Reynoldnya antara
Keterangan:
2000-4000 maka disebut aliran transisi
p = Tekanan yang dialami oleh fluida
(Soetanto, 2010).
(N/m 2 ).
W = Berat fluida (N).
y = Berat jenis fluida (N/m 3 ). d. Kerugian Head (Head Loss)
Total energi yang terjadi Head loss adalah kerugian per
merupakan penjumlahan dari ketiga satuan berat fluida dalam pengaliran cairan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 45

dalam sistem perpipaan. Head loss terdiri hls = hlp + hlf


dari (Soetanto, 2010): Atau:
1. Mayor head loss (mayor losses). Le v 2
hl = f . .
Mayor head loss merupakan kerugian D 2g
sepanjang saluran pipa dinyatakan Keterangan:
dengan rumus: hl = Total losses.
L v2 hlp = Jumlah mayor losses (kerugian
hlp = f . .
d 2g gesekan pipa dalam).
Keterangan: hlf = Jumlah minor losses (kerugian
hlp = Mayor losses. pada fitting dan valve).
f = Faktor gesekan (diperoleh dari Le = Panjang ekivalendari fitting dan
diagram Moody). valve + panjang pipa.
L = Panjang pipa (m).
v = Kecepatan rata-rata cairan dalam e. Kerugian Head di Katup
pipa (m ⁄s) . Kerugian head di katup dapat
d = Diameter dalam pipa (m). ditulis sebagai berikut (Sularso, et al, 2006).
g = Percepatan gravitasi. v2
h v : fv
Diagram Moody digunakan untuk 2g
menyelesaikan permasalahan aliran Keterangan:
fluida di dalam pipa dengan v = Kecepatan rata-rata di penampang
menggunakan faktor gesekan pipa (f). masuk katup ( m ⁄s ).
Untuk aliran laminer dimana bilangan fv = Koefisien kerugian katup.
Renold kurang dari 2000, faktor gesekan h v = Kerugian head katup (m).
dihubungkan dengan bilangan Reynold, Harga fv untuk berbagai jenis katup
dinyatakan dengan rumus: dalam keadaan terbuka penuh diberikan
64 dalam gambar 2.32 Adapun hubungan
f=
Re antara derajat permukaan dan koefisien
2. Minor head loss (minor losses). gesekan-gesekan katup utama, diberikan
Kerugian ini terjadi karena kelengkapan dalam gambar 2.31.
pipa seperti belokan, siku, katup,dan
lain sebagainya. Besarnya kerugian
minor akibat adanya kelengkapan pipa
dirumuskan sebagai:
v2
hlf = Σ n . k .
2g
Keterangan:
hlf = Minor losses. Gambar 7. Koefisien Kerugian Pada Katup-
n = Jumlah fitting/valve untuk diameter katup Utama
yang sama. Sumber: Sularso, et al, 2006
k = Koefisien gesekan.
v = Kecepatan aliran fluida dalam f. Pipa yang Dihubungkan Seri
pipa. Pipa yang dihubungkan secara
g = Percepatan gravitasi. sejajar dimana laju aliran yang mengalir
3. Total losses didalamnya sama-sama dialiri oleh aliran
Total losses merupakan kerugian total yang sama dapat dikatakan pipa yang
dari sistem perpipaan, dirumuskan dihubungkan secara seri dimana
sebagai: keuntungan dari sambungan model ini

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 46

adalah fluida yang dialirkan debitnya V2 ( f1 L1 /d1 )+ ΣkL1


relatif konstan (Raswari, 2007). =√
V1 ( f2 L2 /d2 )+ ΣkL2
Q0 = Q1 = Q2 = Q3
Q0 = A1 V 1 = A2 V 2 = A3 V3
Σhl = hl1 + hl2 + hl3 (2.33.) h. Sistem Jaringan Pipa
Persoalan aliran yang menyangkut Pada loop dibawah ini laju aliran
pipa seri sering dapat diselesaikan dengan massa yang masuk sama dengan total laju
mudah dengan menggunakan pipa aliran massa yang keluar. Dapat
ekuivalen, yaitu dengan menggantikan diasumsikan seperti gambar dibawah ini.
pipa seri dengan diameter yang berbeda-
beda dengan satu pipa ekuivalen tunggal.
Dalam hal ini pipa tunggal memiliki
kerugian head yang sama dengan sistem
yang digantikan untuk laju aliran yang
spesifik.

g. Pipa yang Dihubungkan Paralel Gambar 9. Jaringan Pipa


Pipa yang dihubungkan bercabang Sumber: Soetanto (2010)
dimana laju aliran masuk sama dengan Untuk sebuah loop tertentu dalam
total laju aliran (Raswari, 2007). sebuah jaringan misalnya Q adalah laju
aliran sesungguhnya dan laju aliran
setimbang dan Qo adalah laju aliran yang
diandaikan sehingga Q= Qo+ ΔQ . Dari
persamaan Hazen-Williams hl= nQx , maka
Gambar 8. Pipa yang disambung Paralel fungsi Q dapat dikembangkan dalam deret
Sumber: Soetanto (2010) Taylor sebagai:
df (Q)
Jika dua buah pipa atau lebih f (Q+ ΔQ) =f (Q) + ΔQ +…
dihubungkan secara paralel, total laju dQ
jika hanya orde pertama yang digunakan,
aliran sama dengan jumlah aliran yang
kemudian ΔQ dihitung dengan f (Q) = Σhl,
melalui setiap cabang dan kerugian head
maka
pada sebuah cabang sama dengan yang
Σhl ΣnQox
lain. ΔQ = =- =-
Σdhl / dQ ΣnQox-1
Q0 = Q1 = Q2 = Q3 Σhl
Q0 = A1 V 1 = A2 V2 =A3 V3
1,85 Σhl/Qo
hl1 = hl2 = hl3 (2.34.)
harga x adalah eksponen dalam persamaan
Kerugian head pada setiap cabang
Hazen-Williams apabila digunakan untuk
boleh dianggap sepenuhnya terjadi akibat
menghitung hl dan besarnya adalah
gesekan atau akibat katup dan 1
=1,85 dan n menyatakan suku-suku
perlengkapan pipa, diekspresikan menurut 0,54
panjang pipa atau koefisien losses kali head yang terdapat dalam persamaan yang
kecepatan dalam pipa. menggunakan satuan British, yaitu: n=
4,73L
L1 v 1² L2 v2 ² . Cara lain yang dapat digunakan
( f1 + ΣKL1 ) = ( f2 + ΣKL2 ) = C1,85 d4,87
d1 2g d2 2g adalah persamaan Darcy-Weisbach dengan
L3 v 3² 8 fl
( f3 + ΣKL3 ) =… x = 2 dan n = 2 5 . Hal lain yang perlu
d3 2g gπ d

diperhatikan adalah faktor gesekan yang


Diperoleh hubungan: selalu berubah untuk setiap iterasi.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 47

1. Biaya Bahan Baku.


i. Pipa yang Dipasang pada Pompa 2. Biaya Tenaga Kerja.
Pipa-pipa yang dipasang pada pompa 3. Biaya Permesinan.
dan turbin tentunya akan ada energi yang 4. Biaya Perakitan.
bertambah dan berkurang. Bila pipa Rumusan yang dipakai untuk
dipasangkan dengan pompa maka akan menentukan harga jual alat yaitu (Kodotie,
ada penambahan energi sebesar Hp dan 2005):
bila dipasangkan dengan turbin akan ada Sales = X.
pengurangan energi sebesar Hp. Untuk Tc = Total cost.
menyelesaikan persoalan diatas digunakan EBDIT = Earning before depreciation interest
persamaan Bernoulli (Soetanto, 2010). and taxes.
1. Pipa yang dipasang pada pompa. D = Depresiation.
Head yang dibutuhkan tersebut EBIT = Earning before interest and taxes.
dirumuskan sebagai: I = Interest.
P1 V 2₁ P2 V 2₂ EST = Earning before taxes.
+ + Z1 + Hp = + + Z2 + HL
ɤ 2g ɤ 2g T = Taxes.
Atau EAT = Earning after taxes.
P2 - P1 V₂ 2 - V₁2 Break Event Point
Hp = + + ( Z2 - Z1 ) + Break Event Point (BEP) adalah suatu
ɤ 2g
HL keadaan dimana dalam suatu operasi
Keterangan: perusahaan tidak mendapat untung
P2 - P1 maupun rugi atau impas, penghasilan
adalah perbedaan head
ɤ
sama dengan total biaya (Kodotie, 2005).
tekanan.
V₂2 - V₁2
Untuk dapat menganalisa BEP
adalah perbedaan head diperlukan penggolongan berbagai biaya
2g
kecepatan. menurut sifatnya. Menurut sifatnya
Z2 - Z1 adalah perbedaan head statis. pembayarannya dibagi menjadi dua
HL adalah head losses total. macam yaitu (Kodotie, 2005):
Untuk menghitung besarnya daya yang 1. Biaya Tetap (Fixed Cost).
dibutuhkan pompa, sebagia berikut: Biaya tetap adalah biaya yang relatif
P = ɤ . Q . Hp tidak berubah atau tidak tergantung (2.41.)
Keterangan: pada volume produksi maupun tingkat
P = Daya pompa (w). aktifitas yang dilakukan. Yang termasuk
ɤ = Berat jenis fluida (N⁄ m 3 ). biaya tetap adalah biaya perencanaan,
Q = Laju aliran fluida ( m 3 ⁄s ). biaya produksi, dan biaya pembuatan
Hp = Head pompa (m). gedung perusahaan.
2. Biaya Tidak Tetap.
Perencanaan Biaya Biaya tidak tetap adalah biaya yang
Biaya adalah pengorbanan sumber pada umumnya berubah seiring dengan
ekonomi yang diukur dalam satuan uang perubahan jumlah produksi yang
yang terjadi atau kemungkinan telah terjadi dilakukan perusahaan. Contoh yaitu
untuk tujuan tertentu dalam pembuatan biaya bahan baku, biaya pemesinan, dan
alat (Mulyadi, 1993). Biaya produksi adalah biaya operator.
biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah 3. Biaya Semi Variabel.
bahan baku menjadi produk jadi yang siap Biaya semi variabel merupakan
untuk dijual. Menurut objek pengeluaranya gabungan dari biaya tetap dan biaya
biaya produksi ini dibagi menjadi: tidak tetap. Akan tetapi biaya semi

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 48

variabel ini tidak digunakan dalam dari buku-buku, jurnal-jurnal maupun


perhitungan nilai BEP, contohnya yaitu internet.
biaya komisi yang diberikan kepada 2. Perancangan dan pembuatan alat.
salesman. Pada tahap ini dilakukan perancangan
Rumus yang digunakan untuk sistim dari hasil pengumpulan data
menghitung nilai BEP sebagai berikut sehingga data tersebut dapat dijadikan
(Kodotie, 2005): sebagai acuan dalam proses
Fc perancangan ini. Perancangan alat
BEP = (2.61.)
P - Vc peraga ini terlebih dahulu membuat
Keterangan: gambar model melalui autocad untuk
Fc = Biaya tetap (Rp). mendapatkan hasil simulasinya.
P = Harga jual per unit (Rp). 3. Proses perakitan.
V c = Biaya tidak tetap (Rp). Pada tahap ini dilakukan perakitan
komponen-komponen alat peraga sistim
perpipaan baik perakitan kerangka,
METODE PENELITIAN sambungan pipa dan juga penetuan
pompa.
Tahapan Pelaksanaan 4. Pengujian alat dan pembuatan laporan.
Tahapan langkah pelaksanaan Pada tahap ini alat peraga yang akan
pembuatan alat peraga ditunjukkan pada dibuat di dalam laporan akan dilakukan
diagram alir pelaksanaan seperti gambar . pengujian terlebih dahulu sekaligus
menganalisa permasalahan-
permasalahan yang mungkin terjadi.
Adapun pengujian yang akan dilakukan
meliputi pengujian terhadap aliran
dalam pipa dan juga pompa yang
digunakan.

Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat peraga sistim
perpipaan ini yaitu pompa mengubah
tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetis
(kecepatan), dimana tenaga ini berguna
untuk mengalirkan cairan dan mengatasi
Gambar 10. Diagram Alir Tahap hambatan yang ada sepanjang pengaliran
Pelaksanaan dalam pipa. Pipa sebagai media
mengalirnya fluida dari suatu tempat ke
Dalam diagram alir diatas terdapat tempat yang lain, dimana disepanjang pipa
beberapa tahapan yaitu: tersebut terjadi head loss yang disebabkan
1. Pengumpulan data. oleh:
Pengumpulan data merupakan tahap 1. Belokan pipa.
awal yang bertujuan untuk memperoleh 2. Pembesaran penampang pipa.
dasar-dasar teori untuk memperoleh 3. Pengecilan penampang pipa.
informasi pendukung yang 4. Percabangan dan pertemuan pipa.
berhubungan dengan Tugas Akhir ini.
Pengumpulan data ini dapat diperoleh

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 49

Oleh karena itu dalam alat peraga ini akan Dalam pembuatan kerangka ini proses
membahas tentang head loss yang terjadi penyambunganyaa menggunakan
pada aliran dalam pipa. sambungan las.
Tahapan Perancangan 3. Penyambungan Pipa.
Dalam proses perancangan alat peraga Penyambungan pipa menggunakan
sistim perpipaan terdapat tahapan antara fitting but weld maupun socket weld.
lain perancangan alat peraga, penentuan 4. Pemasangan Pompa.
spesifikasi komponen yang akan Penentuan pemilihan pompa harus
digunakan, serta peralatan (tool) yang akan berdasarkan perhitungan perencanaan
membantu proses pembuatan. yang sudah ditentukan (standar).

Perakitan Komponen
Perakitan merupakan tahap terakhir
dalam proses perancangan dan pembuatan
alat peraga, dimana suatu cara atau
tindakan untuk menempatkan dan
memasang komponen-komponen pada
sebuah rangkaian, sehingga akan menjadi
sistim alat peraga yang siap digunakan
sesuai dengan fungsi yang direncanakan.
Gambar 11. Rancangan Sistim Perpipaan Langkah-langkah perakitan dalam
Sumber: Dokumentasi Penulis (2013) pembuatan alat peraga sistim perpipaan
sebagai berikut:
Tahapan Pembuatan 1. Pasang pompa pada pelat sesuai
Tahapan langkah pembuatan alat dangan lubang pipa yang telah dibuat
peraga sistim perpipaan ditunjukkan pada lalu sambungkan suction pompa dengan
diagram alir pelaksanaan seperti gambar. pipa.
Mulai 2. Pasang pipa pada discharge pompa.
3. Rangkai pipa sesuai rancangan yaitu
Pembuatan
percabangan, pembesaran pipa,
Kerangka pengecilan pipa, dan pertemuan pipa.

Penyambugan ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Pipa

Pemasangan
Proses Pembuatan
Pompa Pada proses pembuatan alat peraga
sistem perpipaan terdapat beberapa hal
Selesai yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Mempersiapkan gambar kerja.
Gambar 12. Diagram alir Tahapan
2. Mempersiapkan bahan yang akan
Pembuatan
digunakan.
Sumber: Dokumentasi Penulis (2013)
3. Mempersiapkan mesin yang akan
Berikut penjelasan dari diagram alir
digunakan.
tahapan pembuatan:
4. Mempersiapkan alat yang akan
1. Mulai.
digunakan.
2. Pembuatan Kerangka.
5. Proses pembuatan alat yang akan
dikerjakan.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 50

6. Proses perakitan. Untuk ukuran besi holo yang


digunakan untuk rangka adalah
100 cm 2 buah, 70 cm 2 buah, 50
cm 4 buah, 20 cm 2 buah.
ii. Pemotongan besi L.
Untuk ukuran pemotongan besi L
yang digunakan untuk tempat
bak air adalah 180 cm 2 buah.
Sedangkan besi L yang
digunakan untuk tempat pompa
70 cm 4 buah dan 50 cm 2 buah.
Gambar 31. Perangkaian Komponen
Sumber: Dokumentasi Penulis (2013)

Adapun tindakan yang dilakukan


untuk keselamatan kerja dalam proses
pembuatan alat peraga sistem perpipaan
adalah melakukan proses kerja sesuai Gambar 14. Rangka Alat Peraga
standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Sumber: Dokumentasi Penulis (2013)
Kerja). Adapun langkah-langkah dalam b. Pipa.
pengerjaan sebagai berikut: Dalam pembuatan alat peraga sistem
1. Persiapan Gambar Kerja. perpipaan ini pipa yang digunakan
Tahapan ini merupakan tahapan awal adalah pipa besi oleh karena itu
dalam proses pengerjaan pembuatan perlu dilakukan penguliran pada
rangka dan instalasi sistem perpipaan. setiap ujung pipa untuk proses
Persiapan ini sangatlah penting karena penyambungan pipa satu dengan
gambar kerja diperlukan untuk yang lainya. Proses penguliran
pemahaman proses pembuatan alat dilakukan menggunakan mesin
tersebut. bubut dengan ukuran ulir W 3/4 x 11
2. Persiapan Bahan. yang artinya: W = simbol ulir
Bahan yang digunakan untuk Whithwort, 3/4 = Diameter benda
pembuatan rangka dalam instalasi kerja dalam inchi, 11 = Jumlah gang
sistem perpipaan adalah besi bertipe per-inchi sudut puncak ulir 55.
Holo yang mempunyai dimensi panjang c. Bak air.
4 cm, lebar 4 cm dan tebal 2 mm. Bak air dibuat dari plat dengan tebal
3. Mesin dan Alat yang digunakan. 2 mm dengan ukuran panjang 80 cm,
Mesin yang digunakan dalam proses lebar 52 cm dan tinggi 20 cm. Dalam
pembuatan alat peraga sistem proses penyambunganya
perpipaan sebagai berikut: menggunakan las SMAW (Shield
4. Proses Pembuatan. Metal Arc Welding).
Dalam proses pembuatan alat peraga 5. Proses Perakitan.
sistem perpipaan dibedakan menjadi 3 Proses selanjutnya setelah proses
bagian yaitu: pembuatan adalah proses perakitan
a. Rangka, dalam proses pembuatan yaitu merangkai bagian-bagian sesuai
rangka langkah-langkah yang dengan gambar perencanaan. Dan
dilakukan adalah: selanjutnya pemasangan pompa.
i. Pemotongan besi holo.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 51

ρ dv
Analisa Data Sistem Perpipaan Re =
μ
Alat peraga sisitem perpipaan dibuat 1000. 0,019 . 2,5
dengan tujuan untuk alat bantu proses Re =
0,0008
pembelajaran khususnya untuk Re = 59375
mengetahui kerugian mayor dan minor Karena bilangan Reynold lebih dari
pada sistem perpipaan. Berikut adalah 4000 maka jenis aliranya adalah
analisa sistem perpipaan: turbulen.
1. Kecepatan dan Kapasitas Fluida. 4. Kerugian Head (Head loss).
Diketahui: a. Berdasarkan persamaan (2.14.)
Q = Laju aliran volume (m 3 ⁄s) . kerugian mayor adalah
A = Luas penampang aliran (m 2 ). L v2
hlp = f . .
v = Kecepatan aliran fluida (m/s). d 2g
Berdasarkan persamaan (2.1) Asumsi:
Q=A.v i. Untuk pipa 1 inchi.
Asumsi: L v2
a. Untuk pipa 1 inchi. hlp = f . .
d 2g
Q 0,62 12
v= hlp = 0,72 . .
A 0,025 2 . 9,8
0,0005
v= hlp = 0,72 . 24,8 . 0,05
0,0005 hlp = 0,89 m
ii. Untuk pipa ¾ inchi.
v = 1 m/s L v2
b. Untuk pipa ¾ inchi. hlp = f . .
d 2g
0
v= 3,94 2,52
0 hlp = 0,72 . .
v = 2,5 m/s 0,01 2 . 9,8
hlp = 0,72 . 394 . 0,31
c. Untuk pipa ½ inchi.
Q hlp = 87,9 m
v= iii. Untuk pipa ½ inchi.
A
0,0005 L v2
v= hlp = f . .
0,0001 d 2g
v = 5 m/s 0,67 52
hlp = 0,72 . .
2. Energi dan Head. 0,01 2 . 9,8
Diketahui: hlp = 0,72 . 67 . 1,27
W = Berat fluida (N) hlp = 61,26 m
z = Beda ketinggian (m)
a. Berdasarkan Persamaan (2.4) energi
potensial adalah
Ep = W . z (4.4.)
Ep = 1000 Kg/m 3 . 0 = 0.
b. Berdasarkan persamaan (2.5) energi
kinetik adalah b. Berdasarkan persamaan (2.15.)
1 kerugian minor adalah
Ek = .m . v 2 (4.5.)
2 v2
m = Massa fluida (Kg) hlf = Σ n . k .
2g
v = Kecepatan aliran ( m ⁄s)
1
Ek = .1000 Kg/m 3 . 2,5 m/s=1250
2 12
3. Jenis Aliran. hlf = 21 . 135 .
2 . 9,8
Berdasarkan persamaan (2.12)

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 52

hlf = 21 . 135 . 0,05 h v = 0,09 . 0,31


h v = 0,027
hlf = 141,75 m
5. Total losses. 4.3. Biaya Pembuatan
Berdasarkan persamaan (2.17.) adalah Dalam pembuatan alat peraga
hls = hlp + hlf sistem perpipaan dibutuhkan (4.11.)
biaya untuk
hls = 14,57 + 141,75 bahan baku, biaya pemesinan, biaya
hls = 156,32 m operasional, dan biaya perancangan.
6. Kerugian karena pembesaran Berikut uraian biaya pembuatan:
penampang secara gradual. 1. Biaya Bahan Baku.
Berdasarkan persamaan (2.22.) adalah Biaya bahan baku meliputi:
2 a. Biaya komponen mesin. (4.11.)
v 1 -v 2
hf = f ( ) Komponen utama mesin mempunyai
2g
2,5 - 1 2 peranan penting dalam pembuatan
h f = 0,72 ( ) alat peraga sistem perpipaan karena
2 . 9,8
h f = 0,72 (0,076) 2 komponen mesin ini berfungsi
h f = 0,72 . 0,005 pengerak utama dalam sistem
h f = 0,0036 m perpipaan. Adapun komponen
7. Pengecilan penampang pipa secara utama sistem perpipaan sebagai
mendadak. berikut:
Berdasarkan persamaan (2.24.) adalah b. Biaya Komponen Pendukung dan
v₂ 2 Bahan.
hf = f
2g Berikut rincian dana untuk
12 komponen pendukung dan bahan.
h f = 0,72 c. Biaya Pengecatan.
2 . 9,8
h f = 0,72 . 0,05 2. Biaya Pemesinan.
h f = 0,036 m Total biaya sewa permesinan dan
8. Percabangan dan pertemuan pipa. operator selama dua puluh satu hari
Berdasarkan persamaan (2.26.) adalah yaitu Rp.
v₁ 2 3. Biaya Operasional.
h f1-3 = f1
2g Biaya operasional yang dikeluarkan
2,5 2 meliputi:
h f1-3 = 0,72
2 . 9,8 a. Biaya transportasi = total biaya
h f1-3 = 0,72 . 0,31 transportasi selama empat puluh
h f1-3 = 0,223 empat hari
v₁ 2
h f1-2 = f2 = 44 x Rp. 5.000,-
2g = Rp. 220.000,-
2,5 2 b. Biaya konsumsi = Jumlah hari x
h f1-2 = 0,72
2 . 9,8 Biaya konsumsi perhari
h f1-2 = 0,72 . 0,31
= 44 x Rp. 15.000,-
h f1-2 = 0,22
= Rp. 660.000,-
9. Kerugian head di katup.
Maka jumlah biaya operasional =
Berdasarkan persamaan (2.29.) adalah
v2 Biaya transportasi + Biaya konsumsi
h v = fv = Rp. 220.000,- + Rp. 660.000,-
2g
= Rp. 880.000,-
2,5 2
h v = 0,09 .
2 . 9,8

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 53

Dari beberapa biaya di atas, maka EAT dipersamaankan =Rp.


total biaya pembuatan alat peraga 1.000.000,-
sistem perpipaan sebagai berikut: Dari EAT yang diinginkan Rp.
Biaya bahan baku Rp. 1.854.500,- 1.000.000,-
Biaya operasional Rp. 880.000,- Sehingga didapat perhitungan harga jual
Total biaya pembuatan alat sebagai berikut:
Rp. 2.734.500,- 0,9 = Rp. 1.000.000,- + Rp. 2.839.050,-
4. Biaya Perancangan. 0,9 = Rp. 3.839.050,-
Biaya perancangan dalam pembuatan X = Rp. 3.839.050,-
alat peraga sistem perpipaan ini diambil Maka harga jual alat per unit adalah Rp
15% dari biaya bahan baku dan biaya 3.839.050/unit.
pemesinan, jadi perhitungannya adalah: Keterangan:
Biaya perancangan = 15% x (total Sales : penjualan alat.
biaya pembuatan alat) Tc : biaya total pembuatan alat.
= 15% x (Rp. 2.734.500,-) EBDIT : Earning Before Depresiation,
= Rp. 410.175,- dibulatkan menjadi Rp. Interest, and Tax.
420.000,- D : Depresiation.
EBIT : Earning Before Interest and Tax.
4.4. Penentuan Harga Jual Alat I : Interest.
Berikut adalah rincian tentang EBT : Earning Before Tax.
harga jual alat: T : Tax.
1. Besarnya biaya produksi alat. EAT : Earning After Tax.
a. Biaya pembuatan Rp. 2.734.500,-
b. Biaya perancangan Rp. 420.000,- Perhitungan Break Event Point (BEP)
Sehingga besarnya biaya total produksi Break Event Point adalah kondisi
adalah Rp. 3.154.500,- dimana harga jual sama dengan harga
2. Perhitungan harga jual alat. produksi atau biasa disebut titik impas.
Harga jual alat dapat diketahui Berikut perhitungan dari titik impas
berdasarkan perhitungan sebagai tersebut:
berikut: 1. Biaya tetap (Fc) ditentukan dari harga
a. Keuntungan yang dirancangkan jual alat yaitu Rp. 3.839.050,-/ unit
(EAT) Rp. 1.000.000,- 2. Biaya tidak tetap (Vc) ditentukan dari
b. Pajak (T) 10% tingkat produktifitas atau tingkat
c. Bunga pinjaman bank 1,5% perbulan aktifitas
Sales = x yang dilakukan. Ditentukan besarnya
Tc = Rp. 3.154.500,- biaya perubahan adalah besarnya biaya
EBDIT = Rp. (x – Rp. 3.154.500,-) perawatan rutin yaitu Rp. 50.000,-
D = Rp. 0 3. Biaya pemasukan (P) ditentukan dari
EBIT = Rp. (x – Rp. 3.154.500,-) biaya sewa alat peraga tersebut yaitu
I = Rp. 1,5% - Rp. 3.154.500,- Rp. 200.000,-/sewa.
EBT = Rp. (x – Rp. 3.154.500,-)
T = 10% x (x – Rp. 3.154.500,-) Dari ketiga perincian biaya tersebut,
= (x – Rp. 3.154.500,-) 10% x (x maka diperoleh BEP alat peraga sebagai
– Rp. 3.154.500,-) berikut :
= 0,9x (x – Rp. 3.154.500,-) BEP =
3.839.050
EAT = 0,9x – Rp. 2.839.050,-
200.000 − 50.000
BEP = 25,59 operasi ~ 25 operasi

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 54

Jadi dengan 40 kali penyewaan atau Maria F. Soetanto. (2010). Mekanika Fluida.
pengoperasian maka BEP sudah terpenuhi. Bandung: Penerbit Politeknik Negeri
Bandung.
KESIMPULAN Raswari. (2007). Perencanaan dan
Penggambaran Sistem Perpipaan.
Dari perancangan dan pembuatan alat Jakarta: Universitas Indonesia.
peraga sistem perpipaan dapat ditarik Sularso, Haruo Tahara. (2006). Pompa dan
kesimpulan sebagai berikut; pembuatan Kompresor. Jakarta: Pradnya Paramita.
rancangan desain alat peraga sistem Sularso and Suga, Kiyokatsu. (2008). Dasar
perpipaan berfungsi sebagai acuan dalam Perencanaan dan Pemeliharan Elemen
proses pembuatan. Pemilihan komponen Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita.
alat yang akan dibuat, disesuaikan dengan Wirawan Sumbodo et al (2008). Teknik
desain alat. Pembuatan alat peraga sistem Produksi Mesin Industri. Jakarta:
perpipaan melalui beberapa tahap, yaitu Departemen Pendidikan Nasional.
tahap pembuatan kerangka, tahap
pembuatan saluran pipa, tahap pembuatan
bak air. Perakitan komponen-komponen
alat peraga sistem perpipaan pada
kerangka. Total biaya pembuatan alat
peraga sistem perpipaan sebesar Rp.
2.734.500,-, sedangkan harga jual alat
tersebut adalah Rp. 3.839.050,-..

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous (2013). http://www


.pipingbloging.wordpress.com/definisi-
pping.html. January, 23 th, 2013.
Anonymous (2013). http://www .
chnflange.en.made-in-china.com.
January, 24 th, 2013.
Anonymous (2013). http://www .
industrysearch. com.au. January, 24 th,
2013.
Anonymous (2013). http://www .
goodfittings.en.made-in-china.com.
January, 24 th, 2013.
Anonymous (2013). http://www.en
.wikipedia.org. January, 24 th, 2013.
Anthonyster, Sagala. (2013). Sistem
Perpipaan. http://www. repository.
usu. ac.id /bitstream/1/09E00117.pdf
Khurmi R. S., Gupta. J. K. (2005). A
Textbook of Machine Desaign. New
Delhi: Eurasia Publising House Ltd.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 55

PERENCANAAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT PERAGA PERAWATAN


PENGKODISIAN UDARA MOBIL (AIR CONDITIONER MAINTENANCE TRAINER)
JENIS SUZUKI KATANA GX

Kethut Widhiarto
Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri

ABSTRAK

Pembuatan alat peraga ini dimaksudkan sebagai alat pelatihan dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang bertujuan mahasiswa dapat merencanakan perawatan dan
perbaikan alat peraga pengkondisi udara, dapat membuat Standart Operational Procedure
(SOP) Penggunaan, SOP Pengoperasian, SOP Perawatan, SOP Perbaikan serta dapat
menentukan estimasi biaya perawatan alat peraga. Dalam proses pembuatan alat peraga
ini melalui beberapa tahap diantaranya perencanaan yang meliputi penentuan komponen
yang digunakan, pembuatan yang meliputi pengelasan dan permesinan serta
perencanaan perawatan dan perbaikan yang meliputi perencanaan jadwal perawatan dan
perencanaan SOP. Kegiatan perencanaan perawatan dan perbaikan meliputi inspeksi,
small repair, medium repair, dan complete overhaull. Pelaksanaan complete overhaull 1
menuju complete overhaull 2 memerlukan 32 kali inspeksi,10 kali small repair dan 5 kali
medium repair. Pelaksanaan perawatan dan perbaikan dilakukan mulai dari harian,
mingguan, bulanan serta tahunan. Kegiatan perencanaan perawatan dan perbaikan alat
peraga memerlukan SOP Penggunaan, SOP Pengoperasian, SOP Perawatan dan SOP
Perbaikan. Estimasi Biaya Preventive Maintenance Tahun 2012 sebesar Rp1.436,000, tahun
2013 sebesar Rp1.899.110, tahun 2014 sebesar Rp 2.183.9 77 sedangkan biaya Overhaull
adalah Rp 416.250.

Kata Kunci: Perawatan, Air Conditioner.

PENDAHULUAN Peranan AC pada mobil adalah untuk


meningkatkan rasa kenyamanan dan
Latar Belakang dengan adanya rasa nyaman tersebut akan
Sistem Refrigerasi adalah proses meningkatkan konsentrasi pengemudi dan
pengambilan kalor atau panas dari suatu kewaspadaan sehingga tingkat
benda atau ruang untuk menurunkan keselamatan akan dapat ditingkatkan,
temperaturnya. Kalor adalah salah satu selain itu AC mobil juga mampu
bentuk dari energi, sehingga mengambil menghilangkan embun yang muncul pada
kalor suatu benda ekuivalen dengan kaca mobil bagian dalam ketika hujan
mengambil sebagian energi dari molekul- sehingga kembali dapat mengurangi resiko
molekulnya. Pada aplikasi tata udara (air kecelakaan akibat pandangan pengemudi
conditioning), kalor yang diambil berasal yang kurang jelas pada saat hujan.
dari udara. Untuk mengambil kalor dari Penggunaan AC bertujuan untuk
udara, maka udara harus bersentuhan menghasikan udara bertemperatur rendah
dengan suatu bahan atau material yang atau sesuai yang diinginkan. Agar AC
memiliki temperatur yang lebih rendah. dapat bekerja optimal maka diperlukan
Mesin refrigrasi dapat berupa perawatan yang baik dan benar. Pada
kulkas/lemari es maupun Air Conditioner umumnya perawatan AC meliputi
(AC) (Tampubolon et al, 2005). pemeriksaan kebocoran, jumlah

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 56

refrigerant, tekanan kompresor. Perawatan 3. Tidak membahas perencanaan


yang kurang benar dapat mempengaruhi perancangan alat peraga perawatan
kinerja AC sehingga AC tidak dapat pengkondisi udara mobil.
bekerja dengan normal dan efektif, 4. Tidak membahas biaya pembuatan
akibatnya mempengaruhi kemampuan AC alat peraga perawatan pengkondisi
dalam menghasilkan aliran udara dengan udara mobil.
temperatur rendah. Untuk dapat 5. Tidak membahas sistem kelistrikan.
melakukan perawatan dengan benar maka
diperlukan suatu alat peraga dan pedoman Tujuan
serta tata cara bagaimana langkah cara Tujuan dari Perencanaan ini yaitu:
merawat AC dengan baik dan benar. Dapat membuat Standart Operational
Alat peraga adalah suatu alat yang Procedure (SOP) Penggunaan,
dapat diserap oleh mata dan telinga Pengoperasian, Perawatan dan Perbaikan
dengan tujuan membantu guru agar proses Alat Peraga Perawatan Pengkondisi Udara
belajar mengajar siswa lebih efektif dan Mobil (Car Air Conditioner Maintenance
efisien (Sudjana, 2002). Melihat Trainer) Jenis Suzuki Katana GX Periode
permasalahan tersebut maka disusunlah 2012-2014.
Perencanaan Perawatan Dan Perbaikan
Alat Peraga Perawatan Pengkondisi Udara TINJAUAN PUSTAKA
Mobil (Car Air Conditioner Maintenance
Trainer) Jenis Suzuki Katana GX Periode Pengkondisi Udara dan Refrigerator
2012-2014. Pengkondisi Udara dan Refrigerator
mempunyai sistem kerja yang sama akan
Rumusan Masalah tetapi mempunyai ruang lingkup fungsi
Melihat latar belakang diatas, maka yang berbeda. Pengkondisi Udara tidak
rumusan masalah sebagai berikut: hanya berfungsi sebagai pendingin tapi
“Bagaimana Standart Operational Procedure juga mengatur suhu, kelembaban,
(SOP) Penggunaan, Pengoperasian, kebersihan dan pendistribusiannya secara
Perawatan dan Perbaikan Alat Peraga serentak guna mencapai kondisi nyaman
Perawatan Pengkondisi Udara Mobil (Car yang dibutuhkan oleh penghunin
Air Conditioner Maintenance Trainer) Jenis didalamnya, sedangkan refrigerator hanya
Suzuki Katana GX Periode 2012-2014?“. berfungsi sebagai pendingin saja. (Stoecker
et al,1982).
Batasan Masalah
Dalam penyusunan Perencanaan Komponen-komponen Sistem Refrigerasi
Perawatan Dan Perbaikan ini diperlukan Mekanik mesin pendingin terdiri dari
beberapa batasan masalah adalah sebagai beberapa komponen yang masing-masing
berikut: dihubungkan dengan menggunakan pipa-
1. Kompresor, Evaporator, Kondensor, pipa tembaga atau selang pada akhirnya
dan Katup ekspansi yang digunakan merupakan sebuah sistem yang bekerja
milik Suzuki Katana GX. secara serempak.
2. Hanya membahas Estimasi Biaya Komponen-komponen mesin pendingin
Perencanaan Perawatan dan yang digunakan sebagai berikut:
Perbaikan Alat Peraga Perawatan 1. Komponen Utama yang terdiri dari:
Pengkondisi Udara Mobil (Car Air a. Kompresor
Conditioner Maintenance Trainer) Jenis b. Kondensor
Suzuki Katana GX Periode 2012-2014 c. Evaporator
d. Katup Ekspansi

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 57

2. Komponen Pendukung Pada Sistem d. Katup Ekspansi


Refrigrasi Katup Ekspansi merupakan bagian
a. Selenoid Valve dari komponen sistem refrigerasi yang
b. Filter Dryer berfungsi menurunkan tekanan refrigerasi
c. Sight Glass cair dan mengatur aliran refrigerant ke
d. Liquid Receiver evaporator.
e. Automatic Expansion Valve e. Solenoid Valve
3. Peralatan Kontrol Pada sistem refrigerasi, solenoid valve
a. Thermostat dapat digunakaan untuk menyekat aliran
b. Hlpstat (High-low pressure test) refrigerant pada saat sistem tidak sedang
c. Motor Overload Proteksi bekerja. Pada berbagai aplikasi, solenoid
valve juga dapat digunakan sebagai alat
a. Kompresor bantu untuk penghilangan bunga es pada
Kompresor merupakan jantung dari evaporator dengan metode hot gas defrosts.
sistem refrigerasi yang berfungsi f. Filter Dryer
menghisap uap refrigerant yang bertekanan Komponen ini berfungsi menyaring
rendah dari evaporator dan kotoran dan menghilangkan uap air yang
mengkompresinya menjadi uap kemungkinan masih tertinggal pada sistem
bertekanan tinggi sehingga uap akan refrigerasi. Filter dryer dipasang pada liquid
tersirkulasi. line, yakni saluran yang menghubungkan
Ada beberapa macam kompresor yang antara keluaran kondensor dengan alat
biasa digunakan pada sistem refrigerasi ekspansi.
diantaranya adalah: g. Sight Glass
1. Kompresor Torak Alat ini digunakan untuk mengamati
2. Kompresor Hermetik secara visual kondisi refrigerant pada liquid
3. Kompresor Sekrup/Screw line. Apabila ada pada sight glass terlihat
4. Kompresor Sentrifugal ada gelembung, berarti kondensasi pada
b. Kondensor kondensor tidak berlangsung secara
Kondensor merupakan salah satu sempurna.
komponen dari sistem refrigasi yang h. Liquid Receiver
Alat ini digunakan untuk menampung
berfungsi untuk membuang panas dalam
refrigerant cair yang berasal dari
sistem refrigasi. Ada beberapa macam
kondensor. Liquid receiver dipasang pada
Kondensor yang biasanya digunakan pada liquid line sebelum filter dryer dan sight
sistem refrigasi diantaranya sebagai glass.
berikut: i. Thermostat
1. Kondensor Berpendingin Air Thermostat merupakan alat kontrol
2. Kondensor Berpendingin Udara yang digunakan pada sistem refrigasi.
c. Evaporator Thermostat sendiri digunakan untuk
Evaporator merupakan salah satu menjaga temperatur ruangan atau produk
pada kisaran harga yang diinginkan.
komponen dari sistem refrigasi yang
j. Hlpstat
berfungsi untuk menyerap panas dan
Hlpstat (high-low pressurestat) adalah
melepas dingin dalam sistem refrigasi. alat kontrol yang digunakan pada sistem
Ada beberapa macam Evaporator refrigrasi. Hlpstat (high-low pressurestat)
diantaranya sebagai berikut: memiliki fungsi menjaga sistem refrigerasi
1. Evaporator Berpendingin Air agar bekerja pada kisaran tekanan yang
2. Evaporator Berpendingin Udara diinginkan.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 58

k. Motor Overload Proteksi menghindari kerusakan yang


Komponen ini biasanya dipasang menyebabkan kerugian produksi, kualitas
khusus pada kompresor Hermetik, dan naiknya biaya. Jika sistem maintenance
Komponen jenis ini dirancang untuk dapat yang baik dilaksanakan di pabrik, orang
dipasang langsung pada motor dan akan dapat mengontrol dan memonitor
memiliki hantaran termal yang baik. situasi maintenance dan akan
memberhentikan peralatan sesuai dengan
Refrigerant rencana, sehingga peralatan tersebut
Refrigerant adalah zat yang mengalir bukan berhenti dengan sendirinya.
dalam mesin refrigrasi dan merupakan Dalam istilah perawatan disebutkan
fluida kerja yang memindahkan panas dari bahwa disana tercakup dua pekerjaan
produk yang didinginkan ke lingkungan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”.
(Pasek et al,2006). Dalam sejarahnya Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas
refrigerant yang pertamakali digunakan untuk mencegah kerusakan, sedangkan
adalah eter pada mesin uap selanjutnya istilah perbaikan dimaksudkan sebagai
pada tahun 1874 digunakan sulfur dioksida tindakan untuk memperbaiki kerusakan.
(SO2) dan pada tahun 1875 mulai Secara umum, ditinjau dari saat
digunakan ethil chloride (C2H5Cl) dan pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat
amonia. Selanjutnya metil chloride (CH3Cl) dibagi menjadi dua cara:
mulai digunakan tahun 1878 dan karbon 1. Perawatan yang direncanakan
dioksida (CO2) pada tahun 1881. Selanjutnya (Planned Maintenance).
pada sekitar tahun 1930an ditemukannya 2. Perawatan yang tidak direncanakan
CFC dengan merek dagang freon sampai (Unplanned Maintenance).
pada tahun 1985 penggunaan freon Perawatan

dilarang karena CFC dinilai tidak ramah Perawatan yang Perawatan yang tidak
Direncanakan direncanakan

lingkungan sebab jika CFC terlepas ke


udara maka dapat menyebabkan lubang Preventive
Maintenance
Corrective
Maintenance
Emergency
Maintenance

pada lapisan ozon. Sekarang penggunaan


Cleaning Shut Down Break Down

CFC telah digantikan dengan R-134a yang


dinilai lebih ramah lingkungan dan tidak Inspeksi Minor Overhaul Major Overhaul

menimbulkan lubang pada lapisan ozon.


Running Maintenance

(Pasek et al,2006).
Gambar 1. Klasifikasi Perawatan
Sumber: Tim Dosen (2011)
Sistem Perawatan
Perawatan adalah suatu kegiatan
Secara umum perawatan dapat
untuk mencegah sejak dini kerusakan –
dibedakan menjadi lima jenis diantaranya
kerusakan yang akan terjadi dengan
adalah:
memeriksa equipment secara periodik
1. Preventive Maintenance
menggunakan indera maupun alat
Preventive Maintenance adalah
canggih. Maksud dari adanya perawatan
pekerjaan perawatan yang bertujuan
adalah menjadikan perawatan terhadap
untuk mencegah terjadinya kerusakan,
semua peralatan produksi agar mendapati
atau cara perawatanyang direncanakan
ketersediaan (availability) komponen
untuk pencegahan (Preventive). Pekerjaan
pendukung produksi yang tinggi dan
preventive maintenance meliputi beberapa
dapat menekan biaya perawatan
hal diantaranya adalah:
seminimum mungkin.
a. Perawatan Harian
Pekerjaan maintenance yang benar
Suatu kegiatan perawatan yang
harus dilakukan pada waktu yang benar,
dilakukan setiap hari terhadap
orang dan spare yang tepat untuk
komponen mesin yang memerlukan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 59

pengawasan dan perawatan harian pendukung produksi yang lain.


seperti pengecekan jumlah oli, Prinsipnya pekerjaan yang dikerjakan
pengecekan kebersihan filter udara. disini adalah bersifat tidak terlalu
b. Perawatan Berkala mendesak pengerjaan di Repair
Suatu kegiatan perawatan yang Equipment yaitu:
dilakukan secara berkala terhadap i. Recondition yaitu kegiatan
komponen mesin yang memerlukan mengembalikan kondisi mesin
pengawasan dan perawatan secara kekondisi semula setelah
berkali seperti pengecekan kondisi belt performance mesin menurun.
dan puli Seperti balancing, realignment, dan
c. Inspeksi penggantian seal.
Suatu kegiatan memeriksa yang ii. Cleaning yaitu kegiatan yang
merupakan paduan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan
bersifat operasional maupun kondisi bersih, rapi, dan nyaman
managerial, yang meliputi kegiatan dengan menghilangkan benda-
review, survey, check, measure, detection, benda asing yang masuk pada
examination, data collection, analyze, mesin dan pencegahan adanya
documentation, reporting, test, recording sumber kontaminasi.
dan auditing atau verification. iii. Overhaull yaitu kegiatan
d. Minor Maintenance membongkar total seluruh
Suatu kegiatan perbaikan mesin komponen serta diperiksa dari
dimana kegiatan tersebut tidak perlu kerusakan dan keausan, biasanya
membongkar/overhaull semua pada overhaull diikuti dengan
komponen mesin. penggantian bearing, penggantian
e. Pelumasan dan Penyetelan gland packing, seal, pemopokan,
Suatu kegiatan perawatan yang pembubutan ulang, desain ulang,
bertujuan untuk mencegah komponen perbaharuan pelumas, dan
mesin agar tidak cepat rusak serta pembersihan.
mengembalikan kinerja mesin seperti 3. Perawatan Prediktif
kondisi semula. Perawatan prediktif ini dilakukan
untuk mengetahui terjadinya perubahan
2. Corrective Maintenance atau kelainan dalam kondisi fisik maupun
Corrective Maintenance adalah fungsi dari sistem peralatan. Perawatan
perbaikan pada bagian-bagian mesin yang prediktif dilakukan dengan bantuan alat
rusak (repairing) atau memerlukan baik panca indra maupun dengan alat -alat
penggantian spare part (replacing). Prinsip monitor mesin sehingga kerusakan bisa
pekerjaan yang dikerjakan pada Corrective dideteksi.
Maintenance adalah job perbaikan equipment 4. Running Maintenance
yang telah terpasang equipment Pekerjaan perawatan dilakukan ketika
cadangannya, jadi pengerjaan di bagian ini fasilitas atau peralatan dalam keadaan
relatif tidak mendesak karena equipment bekerja. Perawatan berjalan diterapkan
yang telah direpair nantinya dibungkus dan pada peralatan-peralatan yang harus
disimpan di gudang spare. Pekerjaan beroperasi terus menerus dalam melayani
corrective maintenance meliputi beberapa proses produksi agar tidak terjadi kerugian
hal diantaranya adalah: akibat berhentinya produksi karena
a. Repair Equipment perbaikan.
Equipment yang termasuk disini 5. Breakdown
adalah Pompa, Kompressor, Blower, Pekerjaan perawatan dilakukan setelah
Konveyor, Boiler, dan alat-alat terjadi kerusakan pada peralatan, dan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 60

untuk perbaikannya harus disiapkan suku kerusakan Pada komponen mesin


cadang, material, alat-alat dan tenaga tersebut seperti:
kerjanya. Pekerjaan perawatan ini a. Biaya pengganti tube.
dilakukan dengan menghentikan kegiatan b. Biaya penggantian bantalan
mesin dari aktivitas apapun. (bearing).
6. Emergency Maintenance c. Biaya pengganti katup.
Suatu pekerjaan perbaikan yang harus Dalam perhitungan biaya perawatan dan
segera dilakukan karena terjadi kemacetan perbaikan digunakan rumus umum:
atau kerusakan yang tidak terduga dan F = P ( 1 + i ) n ........ (2.1.)
harus dilaksanakan dengan segera. Sumber: Buku analisis ekonomi teknik,
Perawatan darurat biasanya dilakukan 1990: 140
ditengah waktu produksi sehingga lama F = Nilai uang masa sekarang.
tidaknya perawatan darurat P = Nilai uang sekarang.
mempengaruhi dari penghasilan dari hasil i = Tingkat suku bunga per periode.
produksi. n = Periode penelaahan .

Estimasi Biaya Perawatan METODOLOGI


Biaya yang dikeluarkan untuk
merawat suatu alat merupakan salah satu Langkah-langkah Pembuatan Laporan
unsur yang penting pengelolahan Akhir
perusahaan, sebab biaya sangat Dalam melaksanakan pembuatan Alat
menentukan didalam perolehan Peraga Perawatan Pengkondisi Udara
keuntungan. Salah satu alat yang digunaan Mobil (Car Air Conditioner Maintenance
untuk mencari hubungan antara kuantitas Trainer) diperlukan berbagai langkah
penjualan dengan keuntungan adalah diantaranya dapat dilihat pada gambar
analisa titik pulang pokok (Break Event dibawah ini:
Analisys). Mulai

Perhitungan Biaya Perawatan Perencanaan

Perhitungan Biaya dilakukan untuk


mengetahui biaya pemeliharaan biasanya
Pembuatan
meliputi:
1. Biaya material.
2. Biaya gaji. Perencanaan
Perawatan
Biaya perawatan dapat digolongkan
menjadi dua yaitu:
Perencanaan
1. Biaya Perawatan Preventive Perbaikan

Biaya Perawatan Preventive adalah


biaya pemeliharaan yang difungsikan Selesai

untuk hal-hal berikut: Gambar 2. Langkah-langkah Pembuatan


a. Biaya Perawatan Preventive. Laporan Akhir
b. Biaya tenaga kerja.
c. Biaya peralatan. Kegiatan Perawatan
d. Biaya transportasi . Kegiatan Perencanaan Perawatan Alat
2. Biaya Perawatan Corrective Peraga Perawatan Pengkondisi Udara
Biaya Perawatan Corrective adalah Mobil (Car Air Conditioner Maintenance
biaya yang dikeluarkan untuk Trainer).
kegiatan yang dilakukan bila terjadi Waktu kegiatan perawatan
dilaksanakan berdasarkan jadwal yang

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 61

sudah ditetapkan. Kegiatan ini meliputi Dibawah ini adalah spesifikasi


beberapa hal diantaranya sebagai berikut: komponen-komponen alat peraga
Mulai perawatan instalasi pengkondisian udara
mobil:
Perawatan Tabel 1. Spesifikasi Komponen Utama Alat
Harian
Peraga

Perawatan
Mingguan

Perawatan
Bulanan

Perawatan
Tahunan

Selesai

Gambar 3. Urutan Waktu Kegiatan


Perawatan

Perawatan Yang Digunakan


Jenis perawatan yang digunakan
pada Perawatan Alat Peraga Perawatan
Pengkondisi Udara Mobil (Car Air
Conditioner Maintenance Trainer) adalah
menggunakan Preventive Maintenance dan
Corrective Maintenance. Berikut dibawah ini
adalah langkah-langkah Preventive
Maintenance dan Corrective Maintenance.

Alat Peraga
Alat peraga perawatan instalasi
pengkondisi udara mobil ini berfungsi
sebagai alat pembelajaran perawatan
sistem refrigerasi pada mobil.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perawatan Pada Alat Peraga


Kegiatan perawatan merupakan
Gambar 4. Alat Peraga Perawatan Instalasi kegiatan pencegahan yang dilakukan
Pengkondisi Udara Mobil. untuk mencegah terjadinya kerusakan
lebih dini sehingga selain mengurangi
resiko kerusakan juga mengurangi biaya

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 62

perbaikan. Kegiatan perawatan alat peraga minggu pertama kemudian inspeksi


meliputi beberapa hal diantaranya adalah: dilaksanakan setiap minggu, sedangkan
1. Inspeksi adalah tindakan pengecekan kegiatan small repair dilaksanakan setiap
atau pemeriksaan secara berkala dua kali menjalankan inspeksi, untuk
kondisi suatu peralatan atau alat bantu kegiatan medium repair dilaksanakan setiap
untuk mendapatkan informasi tentang dua kali small repair serta ditambah dua
keadaan mesin. kali inspeksi . Kegiatan medium repair dapat
2. Small Repair adalah suatu tindakan dilaksanakan setiap dua kali pelaksanaan
perawatan ringan yang menitik small repair ditambah dua kali inspeksi dan
beratkan pada bagian terkecil kegiatan complete overhaull dilaksananakan
(komponen) dari suatu mesin. setelah lima kali medium repair ditambah
3. Medium Repair adalah suatu tindakan dua kali inspeksi. Berikut ini adalah urutan
perawatan tingkat menengah yang kegiatan perawatan:
lebih fokus pada kerusakan bagian dari CO1 - I1 – I2 – SR1 – I3 – I4 – SR2 – 1 5 – 1 6 –
suatu mesin akibat aus atau akibat MR1 – I7 – I8 – SR3 – I9 – I10 – SR4 – 1 11 – 1 12 –
kecelakaan yang waktu kerja yang MR2 - I13 – I14 – SR5 – I15 – I16 – SR6 – 1 17 – 1 18
relatif lama. – MR3 – I19 – I20 – SR7 – I21 – I22 – SR8 – I23 – I24
4. Complete Overhaull adalah suatu – MR4 – I25 – I26 – SR9 – I27 – I28 – SR10 – 1 29 –
tindakan perawatan pada yang bersifat 1 30 – MR5 – I31 – I32 – CO2 .
menyeluruh pada bagian mesin. Perawatan dan Perbaikan yang
diperlukan dari Complete Overhaull 1
Jadwal Perawatan Alat Peraga sampai Complete Overhaull 2 adalah 32 kali
Berikut tabel jadwal perawatan alat Inspeksi, 10 kali small repair dan 5 kali
peraga: medium repair.
Tabel 2. Jadwal Perawatan Alat Peraga
Perawatan Pada Alat Peraga
Berikut ini adalah cara perawatan
komponen utama dan komponen
pendukung pada alat peraga:
Tabel 3. Perawatan Komponen Alat Peraga

Keterangan:
I = Inspeksi
SR = Small Repair
MR = Medium Repair
CO = Complete Overhaull
Kegiatan perawatan meliputi Inspeksi,
Small Repair, Medium Repair serta Complete
Overhaull dapat dilihat pada penjadwalan
diatas. Kegiatan pertama kali adalah
Complete Overhaull alat peraga pada

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 63

Perbaikan Pada Alat Peraga


Dalam mengoperasikan alat peraga
dapat timbul terjadinya suatu gangguan
pada sistem alat peraga yang diawali
dengan adanya gejala kerusakan dan
mengakibatkan sistem kerja alat peraga
tidak dapat bekerja optimal yang pada
akhirnya akan menimbulkan suatu
kerusakan. Berikut ini adalah
troubleshooting pada alat peraga
pengkondisi udara:
SOP Perawatan
Tabel 4. Troubleshooting pada Alat Peraga Tabel 6. SOP Perawatan Alat Peraga

SOP Penggunaan Alat Peraga


Tabel 5. SOP Penggunaan Alat Peraga

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 64

SOP Perbaikan
Tabel 7. SOP Perbaikan Alat Peraga

SOP Overhaull
Tabel 8. SOP Overhaull

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 65

SOP Pengoperasian 2. Cairan Cleaner 37.000


Tabel 9. SOP Penggunaan Alat Peraga 3. Oli Mesin Enduro 30.000
(1000cm 3)
4. Seal tip 15.000
b. Biaya Preventive Maintenance.
Biaya preventive maintenance ini
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
tahun 2012. Dibawah ini merupakan biaya
Preventive Maintenance alat peraga:
1. Biaya Mekanik
Dengan kegiatan diatas maka
dapat dihitung besar biaya kegiatan
harian adalah sebesar 12 x 30 x 1/3jam
x Rp 10.000 = Rp 1.199.999 = Rp
1.200.000
2. Kegiatan Bulanan
Dalam penggantian oli mesin tiap
bulan biaya yang dibutuhkan adalah
Rp 18.000, dimana harga oli dengan
jumlah 1000 cm 3 adalah Rp 30.000
sedangkan setiap bulan membutuhkan
oli 600 cm 3 jadi setiap bulan
memerlukan (Rp 30.000/1000) x 600 =
Rp. 18.000.
Dengan Kegiatan diatas maka dapat
dihitung biaya selama satu bulan adalah:
a. Penamb. Oli = 12 x Rp 18.000= Rp 216.000
b. Mekanik=12x1/6jamxRp10.000=Rp 20.000
c. Total = Rp 236.000
Dari uraian diatas maka biaya preventive
sebesar:
1. Kegiatan Harian : Rp 1.200.000
2. Kegiatan Bulanan : Rp 236.000
Total : Rp 1.436.000
Jadi biaya preventive maintenance pada
tahun 2012 adalah Rp. 1.436.000
maka biaya preventive maintenance untuk
tahun 2013 adalah:
F = P x (1+i)n
F = Rp 1.436.000 x (1+0,15)2 = Rp 1.899.110
Dan biaya preventive maintenance untuk
tahun 2014 adalah:
F = P x (1+i)n
F = Rp 1.436.000 x (1+0,15)2 = Rp 2.183.977
Estimasi Biaya Perawatan
a. Biaya Perawatan c. Biaya Overhaull
Tabel 10. Harga Komponen Alat Peraga Proses Overhaull alat peraga dilakukan
No. Nama Komponen Harga (Rp) setelah 24 bulan, Overhaull dilakukan oleh
1. Refrigerant 134a 1.500.000 2 orang pekerja dengan gaji Rp. 10.000 per

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2013 66

jam selama 12 jam dengan pekerjaan perawatan dan perbaikan alat peraga
sebagai berikut: berikut: Kegiatan Perencanaan Perawatan
1. Penggantian Puli dan Perbaikan meliputi Inspeksi, Small
Harga Puli Rp. 25.000. Jumlah Puli Repair, Medium Repair, Complete Overhaull;
yang diperlukan 1 buah dalam kurun Kegiatan Perencanaan Perawatan dan
waktu 2 tahun. Perbaikan yang diperlukan dari Complete
1 x Rp.25.000 = Rp 25.000 Overhaull 1 ke Complete Overhaull 2
2. Penggantian Sabuk memerlukan 32 kali Inpseksi, 10 kali Small
Harga Belt Rp 12.500. Jumlah Sabuk Repair dan 5 kali Medium Repair; SOP yang
yang diperlukan 1 buah dalam kurun digunakan dalam Perencanaan Perawatan
waktu 2 tahun. 1 x Rp.12.500 = Rp dan Perbaikan meliputi SOP Penggunaan,
25.000 SOP Perawatan, SOP Perbaikan, SOP
3. Penggantian Busi Overhaull dan SOP Pengoperasian;
Harga 1 buah Busi Rp 15.000 Estimasi Biaya Preventive Maintenance
Jumlah busi yang diperlukan 1 buah Tahun 2012 sebesar Rp1.436,000, tahun
dalam kurun waktu 2 tahun. 2013 sebesar Rp1.899.110, tahun 2014
1 x Rp15.000 = Rp15.000 sebesar Rp 2.183.977 sedangkan biaya
4. Penggantian Filter Dryer Overhaull adalah Rp 416.250.
Harga 1 buah filter dryer Rp 100.000
Jumlah Filter Dryer yang diperlukan 1 DAFTAR PUSTAKA
buah dalam kurun waktu 2 tahun
5. Ganti Oli Kompresor Ating Sudradjat, IR. MT. (2011). Pedoman
Harga 600 cm 3 oli kompresor Rp Praktis Manajemen Perawatan Mesin
45.000. Pada 1 Pompa diperlukan Industri. Bandung: PT Refika Aditama.
penggantian oli sebanyak 150 cm 3 I Nyoman Pujawan. (2009). Ekonomi Teknik
dalam kurun waktu 2 tahun, maka Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya.
biaya yang diperlukan adalah: Kodoaite, J. R. (2005). Analisis Ekonomi
150 / 600 x Rp 45.000 = Rp 11.250 Teknik. Yogyakarta: ANDI
6. Mekanik Moran, M. J., dan Shapiro, H. N.(2004).
Dalam melaksanakan overhaull Termodinamika Teknik, Jilid Kedua.
mekanik bekerja selama 12 jam Jakarta: Erlangga.
dengan gaji per jam Rp 10.000. Maka Pasek, D. A., dan Suryawan, B. (2006).
gaji mekanik selama overhaull alat Modul Pelatihan Untuk Teknisi Bengkel
peraga adalah: 2 x 12 x Rp 10.000 = Rp AC Mobil. Jakarta: Lingkungan Hidup.
240.000 Pudjanarsa, A., dan Nursuhud, D. (2006).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan Mesin Konversi Energi. Surabaya: Andi.
bahwa biaya overhaull pompa pada tahun Pujawan, I. N., (2009). Ekonomi Teknik, Edisi
2014 adalah: Rp 25.000 + Rp 25.000 + Rp Kedua. Surabaya: Guna Widya
15.000 + Rp 100.000 + Rp 11.250 + Rp Sanjaya. (2008). Pengertian Alat Peraga.
240.000 = Rp 416.250 http://www.sarjanaku.com/2011/03/pe
ngertian-alat-peraga.html. Diakses
KESIMPULAN tanggal 8 juni 2012.
Stoecker, W. F., dan Jones, J. W. (1982).
Dalam merencanakan langkah-langkah Refrigerasi dan Pengkondisian Udara,
perencanaan perawatan dan perbaikan alat Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
peraga perawatan instalasi Pengkondisi Tim Dosen. (2011). Perencanaan Instalasi
Udara Mobil (Car Air Conditioner dan Perawatan Pabrik. Kediri:
Installation Maintenance Trainer) dapat Program Studi Perawatan dan
disimpulkan langkah perancangan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri.

ISSN 2252-4444

Anda mungkin juga menyukai