Anda di halaman 1dari 36

PERAWATAN SISTEM PENDINGIN MESIN PENGGERAK

UTAMA KAPAL “X” PERUSAHAAN “Y”

PROPOSAL PRAKTEK KERJA

Disusun guna memenuhi salah satu


persyaratan Kelulusan Program Diploma ΙΙΙ
Jurusan Teknika

Disusun Oleh :
ZENDY OKA SAPUTRA
NRP:172027T

AKADEMI MARITIM YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
MARET 2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTEK KERJA
1. JUDUL : PERAWATAN SISTEM PENDINGIN MESIN
PENGGERAK UTAMA KAPAL “X” PADA
PERUSAHAAN “Y”
2. DIAJUKAN OLEH
2.1 Nama :Zendy Oka Saputra
2.2 NRP : 172027T
2.3 Tempat/Tgl. Lahir : Sleman, 10 desember 1995
2.4 Jurusan : Teknika
2.5 Angkatan 2017
2.6 Alamat : Ganjuran ,RT 01 RW 06, kel.widodomartani, kec.
gemplak, kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
3. DOSEN PEMBIMBING : Ningrum Astriawati,S.Si.,M.Sc

Yogyakarta, April 2019 Penyusun,

Zendy Oka Saputra


NRP 172027T
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Jurusan Teknika Dosen Pengajar

Paulus Suhardi Waluyo, ATT-II Ningrum Astriawati,S.Si.,M.Sc


NIK. 00.0400.181 NIK. 19870522 201504 2 002

Mengetahui,
Direktur AMY

Dr. Wegig Pratama, M.Pd


NIP. 19620827 198703.1.002
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah

memberikan banyak nikmat serta karunia-Nya kepada kami semua, sehingga kami

berhasil menuntaskan Proposal ini dengan tepat pada waktunya. Proposal ini diharapkan

menjadi proses penyelesaian akhir belajar pada jenjang Program Diploma III di

lingkungan Akademi Maritim Yogyakarta Proposal Praktek Bekerja ini bertujuan untuk :

1. Mendapatkan pengalaman dan peluang untuk berlatih menangani

permasalahan didalam lingkungan kerja, melaksanakan studi perbandingan

antara teori yang didapat di kuliah dengan penerapannya di lingkungan

kerja serta menambah wawasan dibidang kemaritiman.

2. Untuk mendekatkan hubungan antara dunia perguruan tinggi dengan dunia

kemaritiman.

3. Untuk mengetahui dan memahami metode yang digunakan untuk merawat

sistim pembakaran mesin disel.

Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung,

membantu, dan memfasilitasi penyusunan proposal ini sehingga berjalan dengan lancar.

Diantaranya kepada:

1. Terimakasih kepada Bapak Drs. Wegig Pratama selaku direktur Akademi

Maritim Yogyakarta.

2. Bapak Paulus Suhardi Waluyo ATT II selaku Ketua Jurusan Teknika

Akademi Maritim Yogyakarta.

3. Ibu Ningrum Astriwati,Si,M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademi

Maritim Yogyakarta.\
4. Semua pihak yang telah membantu penyusunan dalam penyelesaian

proposal praktek kerja.

5. Kedua orang tua serta keluarga tercinta, yang terus menerus memberikan

semangat dan do’a.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak kesalahan karena kadang

kalan ilmu penulis. Oleh karena itu kami siap menerima kritik dan saran yang

membangun sebagai bahan evaluasi.

Akhirnya atas segala kekurangan dari proposal praktek kerja ini, sangat di harapkan kritik

dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pembaca demi sempurnanya proposal

praktek kerja ini. Semoga proposal praktek kerja ini dapat bermanfaat bagi kita semua,

Aamiin.

Yogyakarta, 8 April 2019

ZENDY OKA SAPUTRA

NRP : 172027T
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

DAFTAR ISI..........................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii

1. JUDUL PROPOSAL PRAKTEK KERJA.............................................1

2. PENEGASAN ARTI JUDUL..................................................................2

3. ALASAN PEMILIHAN JUDUL.............................................................4

4. LATAR BELAKANG..............................................................................4

5. RUMUSAN MASALAH..........................................................................5

6. TUJUAN PENYUSUNAN PROPOSAL.................................................5

7. MANFAAT PENYUSUNAN PROPOSAL.............................................6

8. TINJAUAN TEORITIS...........................................................................6

9. METODOLOGI.......................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30

RENCANA JADWAL KEGIATAN....................................................................31

vi
DAFTAR GAMBAR

1. Sistem pendinginan terbuka……………………………………. 14


2. Sistem Pendinginan Tertutup.............................................................16
1. JUDUL PROPOSAL

”PERAWATAN SISTEM PENDINGIN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL X PERUSAHAAN

Y’’

2. PENEGASAN ARTI JUDUL

2.1 Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga

mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan. pengertian di atas jelas bahwa kegiatan

perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi

yang disepakati. hendaknya merupakan usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus agar

peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap pakai.

2.2 Sistem adalah kumpulan unsur-unsur yang bergabung menjadi satu kesatuan dan mempunyai tujuan

yang sama. Unsur-unsur dalam sistem tersebut saling berhubungan satu sama lain untuk memudahkan arus

informasi agar dicapai suatu tujuan bersama. Di dalam sistem terdapat unsur-unsur penggeraknya sehingga

penggerak tersebut saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang

diinginkan(blogpengertian.com)

2.3 Pendingin adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi

yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan

energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi

sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui

saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi

tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi

gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk

mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta

ramah lingkungan.

1
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi

temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak

ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga

menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam

proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur

kerja yang ideal

2.4 Mesin penggerak utama disebut juga mesin induk atau bahasa maritimnya Main engine benda ini yang

menggerakan sebuah kapal dalam operasinya membawa muatan dari pelabuhan ke pelabuhan Port to Port

baik barang padat, cairan, gas maupun manusia. Mesin penggerak utama dalam kemaritiman diutamakan

dari jenis mesin diesel( 2 tak dan 4 tak). Adalah sebagai unit mesin yang menghasilkan suatu tenaga

penggerak baik sebagai mesin induk ataupun mesin bantu lainnya, maka dalam perkapalan ada beberapa

persyaratan yang wajib diketahui oleh para teknisi yang bergerak dalam bidang perkapalan.

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam IEC (International Engineering Corporation) publikasi terbitan

nomor 92 tahun 1962 bahwa suatu mesin kapal antara lain harus memenuhi syarat-syarat umum sebagai

berikut : motor harus tetap berfungsi (tidak mati) pada kedudukan posisi miring yang terus menerus pada

sudut 15º dan tidak terus menerus (oleng) pada sudut 22,5º ( yang dimaksud di sini adalah miring atau oleng

arah ke kiri atau ke kanan); motor harus tetap berfungsi pada arah kapal oleng membujur (trim) untuk sudut

10º bagi kapal yang mempunyai panjang L < 150 m dan 5º bagi kapal yang mempunyai panjang L > 150 m.

Jadi suatu mesin kapal pada umumnya dipakai untuk sistem permesinan yang ada di pabrik-pabrik yang

terdapat di daratan, sedangkan mesin-mesin yang ada di pabrik-pabrik yang terletak di daratan (mesin-mesin

stationair) umumnya belum tentu bisa dipakai sebagai mesin-mesin di kapal (manualservice engine

blogspot.com)

2.5 Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb)[1] seperti halnya

sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti

sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil.

Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran
sebenarnya di
mana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan

setempat. (wikipedia.com)

2.6 Perusahaan adalah adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi.

Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar

di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari

perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi. (wikipedia.com)

Dari pengulasan judul di atas disimpulkan bahwa sebuah proses perawatan sistem pendingin mesin

penggerak utama memerlukan air untuk mendinginkan suatu mesin, agar mesin tidak mengalami kelebihan

temperatur yang bisa mengakibatkan kerusakan pada sebuah mesin penggerak utama pada kapal. Sistem

pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga mesinsupaya temperatur mesin dalam

kondisi yang ideal. Prinsip pendinginan adalahmelepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan

ke udara disebut pendinginan udara

(air colling) tipe menggunakan fluida sebagai perantaradisebut pendinginan air. Berdasarkan fluida

pendingin, pendingin yang biasadigunakan pada engine kendaraan dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitusistem pendingin air dan sistem pendingin udara. Aplikasi sistem pendingin dapatkita temukan pada

kehidupan sehari-hari misalnya pada AC, mobil, diesel, motor,dll.


3. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

3.1 Alasan Ilmiah

Penulis ingin mengetahui tentang teori sistem pendinginan mesin penggerak utama pada kapal sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Dan penulis ingin mengetahui lebih lanjut cara perawatan system mesin

pendingin mesin penggerak utama

3.2 Alasan Praktis

Penyusun ingin mendalami/mengetahui sistem pendingin dan perawatanya yang telah ada di kapal dan

dapat mengetahui proses pelaksanaan sistem pendinginan mesin di atas kapal.

3.3 Alasan Lain

Guna menerapkan materi yang telah di ajarkan pada saat perkuliahan berlangsung, dan dapat di terapkan

pada saat yang sebenarnya di dunia nyata.

4. LATAR BELAKANG MASALAH

Perawatan adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga Mesin/peralatan dalam

kondisi yang terbaik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan.

Dengan kata lain, Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan

mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat

melakukan produksi dengan optimal .kinerja mesin menjadi salah satu faktor utama pada keberhasilan awak

kapal dan instansi yang berjasa pada pelayanan jasa suatu kapal. Kinerja yang baik pada mesin bantu

berpengaruh pada proses pelayarnan yang baik ,maka kepala kamar dan crew kapal harus menjaga mesin

induk dan mesin bantu dan mengerti setiap kendala kendala yang terjadi di atas kapal pada mesin bantu

lainya khusunya system pendingin mesin atau main engine .kebanyakan kapal sekarang menggunakan

mesin disel , baik untuk penggerak utamanya atau mesin bantu atau auxallary engine ,dikarnakan mesin

diesel sangat efisien dibanding dengan mesin uap .dalam memenuhi kebutuhan armada maka kapal harus

kondusi layak laut .pada waktu mesin generator bekerja akan menimbulkan terjadinya panas. Panas itu

dihasilkan pada pembakaran


bahan bakar di dalam silinder. Panas yang ditimbulkan dalam block mesin ini memerlukan pendingin.
Pendingin ini bertujuan untuk mencegah kerusakan logam dan kelelahan bahan yang akan mengakibatkan

terjadinya perubahan bentuk. Pada pendingin yang tidak sempurna pada mesin diesel generator dapat

mengakibatkan kerusakan fatal untu pendinginan pada bagian bagian itu dapat juga dengan media pendingin

air tawar dan juga air laut, mesin bantu generator dan juga pesawat pesawat lainya merupakan suatu

rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengoprasian kapal , permasalahan tersebut disebabkan oleh

air pendingin atau sistem pendingin yang tidak bekerja dengan baik atau tidak normal, sehingga sangat

menggangu kelancaran saat pengoprasian kapal dalam sistem pendingin mesin penggerak utama

5. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana perawatan sistem pendingin mesin penggerak utama pada kapal ‘’X’’ persahaan ‘’Y’’?

6. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN

6.1 Dari Segi Akademik

Sebagai salah satu kewajiban atau persyaratan untuk memenuhi kurikulum yang di programkan

oleh akademi maritim yogyakarta dan mendapat ijazah diploma 3

6.2 Dari Segi Ilmiah

Menambah ilmu pengetahuan yang diperoleh di akademidan dipadukan dengan kegiatan sebenarnya

yang berada di lapangan.

6.3 Dari Segi Umum

Dengan adanya praktek Taruna dilatih agar lebih trampil dalam menangani masalah permesinan

khusunya perawatan sistem pendingin mesin penggerak utama dan sebagai bekal untuk ke dunia kerja yang

profesional
7. MANFAAT PENYUSUNAN LAPORAN

7.1 Berguna untuk ilmu pengetahuan

7.2 Menambah pengetahuan tentang perawatan sistem pendingin mesin penggerak utama pada kapal

7.3 Menambah ilmu pengetahuan atau referensi yang akan berguna bagi taruna untuk melaksanakan

praktek kerja

7.4 Bagi pembangunan pada umumnya

7.5 Menambah pengetahuan yang bersifat untuk mengetahui setiap perawatan dan perbaikan pada mesin

7.6 Memperbaiki atau mengatasi suatu masalah – masalah yang timbul pada sistem pendingin mesin

pada kapal

8. TINJAUAN TEORITAS

8.1 Pengertian perawatansistem pendingin mesin penggerak utama

Sistem pendingin mesin penggerak utama adalah Mesin yang dipasang pada kapal dirancang untuk

bekerja dengan efisien maksimal dan berjalanselama berjam-jam berjalan lamanya. Hilangnya energi paling

sering dan maksimum dari mesinadalah dalam bentuk energi panas. Untuk menghilangkan energi panas

yang berlebihan harusmenggunakan media pendingin (Cooller) untuk menghindari gangguan

fungsingsional mesinatau kerusakan pada mesin. Untuk itu, sistem air pendingin dipasang pada kapal

(www.scribd.com)

8.2 Fungsi perawatan sistem pendingin mesin penggerak utama

Semakin banyaknya kapal yang beroperasi pada saat ini menuntut pihak pemilik untuk

meningkatkan availability kapalnya. Salah satu cara untuk: meningkatkan availability kapal adalah

dengan meningkatkan keandalannya melalui usaha perawatan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah
kegagalan kamponen• komponen di dalam sistem yang dapat menimbulkan kegagalan yang sifatnya
merusak keseluruhan fongsi kapal yang pada akhirnya akan menyebabkan tingkat keselamatan menurun

dan dapat membahayakan penumpang serta muatan yang diangkut. Penelitian ini merupakan studi

terhadap aplikasi teori keandalan sebagai alat untuk mengevaluasi perawatan sistem pendingin air

tawar. Dalam evaluasi, pendekatan yang dilakukan Reliability Block Diagram (RBD). Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa nilai indeks reliability sistem sebesar 0,36. Selanjutnya perawatan

berupa pemeriksaan harus dilakukan paling lambat sebelum wakiu operasi mencapai 340 jam. Namun

untuk menjaga agar nilai indeks reliability 0,7 sebaiknya dilakukan setiap 175 jam operasi (8,5 hari}.

Beberapa komponen yang perlu mendapatkan perhatian khusus antara lain: heat exchanger, pompa;

thermostat, filter.

Mengingat sebagian besar sistem yang ada di atas kapal bekerja secara terus menerus sepanjang daerah

operasinya maka tak terhindar dari terjadinya keausan-keausan pada komponen-komponen dari sistem

tersebut yang akan menurunkan performa atau kinerja sistern bahkan terjadi suatu kegagalan. Sehingga

perlu adanya penelusuran pengaruh-pengaruh dari kegagalan komponen atau item-item individu sesuai

dengan level sistem. Secara kritikal, item-item khusus dapat dinilai dan tindakan perbaikan diperlukan

untuk memperbaiki desain atau dengan kata lain mengevaluasi desain sistem dengan melihat bermacam-

macam mode kegagalan sistem.

Kegagalan dan perbaikan merupakan hal yang penting dalam memprediksi prilaku dari suatu sistem pada

masa yang akan datang. Dengan melakukan evaluasi tingkat kegagalan dan keberhasilan suatu sistem, maka

kita dapat memprediksi tingkat kegagalan atau keberhasilan pada perawatan yang akan datang. Dengan

demikian maka perlu adanya suatu usaha pemodelan perawatan agar sistem dapat berfungsi sebagaimana

mestinya,

Salah satu sistern layanan permesinan yang dipandang perlu dilakukan analisa yang mendalam terhadap

keandalannya adalah sistem layanan pendinginan mesin utama. Tujuan sistem pendingin adalah untuk

mempertahankan temperatur operasi mesin yang paling efisien pada setiap kecepatan dalam segala kondisi.
Menurut Maleev( 1986) bahwa f1uida pendingin menyerap sebagian panas yang dihasilkan oleh

pembakaran di dalam silinder sebanyak 15-35%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 25% sampai 35%

dari hasil pembakaran merambat ke dalam dinding silinder dan harus dibuang. Oleh sebab itu pembuangan

panas melalui sistem pendinginan mesin sangat penting. Namun jika terjadi kegagalan pada sistem

pendinginan mesin utama ini, maka akan dikhawatirkan bahwa seluruh kinerja di atas kapal akan

mengalami kegagalan dan menurunkan tingkat efisiensi dan availability dari kapal tersebut.

8.3 Jenis perawatan sistem pendingin mesin penggerak utama

8.3.1 Sistem pendinginan terbuka, fluida pendingin masuk kebagian mesin yang
akan didinginkan, kemudian fluida yang keluar dari mesin langsung dibuang ke
laut. Fluida yang digunakan pada sistem
pendinginan ini dapat berupa air tawar ataupun air laut, Sistem ini kurang
menguntungkan dalam hal operasional. Dimana apabila fluida yang digunakan
adalah air tawar maka akan menyebabkan biaya operasional yang tinggi dan tidak
ekonomis. Sedangkan apabila menggunakan air laut dapat menyebabkan
kerusakan pada komponen mesin dan akan terjadi endapan garam pada komponen
mesin yang didinginkan.
Sistem Pendingin Kapal Terbuka

Keterangan :

1. Saringanlaut (sea chest) 6. Tangki pendingin


2. Katup / valve 7. Thermometer
3. Saringan 8. Mesin induk
4. Pompa 9. Pipa
5. Katup pengaman

Bila ditinjau dari segi konstruksi sistem pendinginan langsung mempunyai

keuntungan yaitu lebih sederhana dan daya yang diperlukan untuk sirkulasi air

lebih kecil dibandingkan dengan sistem pendinginan tidak langsung. Selain itu

dapat menghemat pemakaian peralatan, karena pada sistem ini tidak memerlukan

tangki air dan tidak memerlukan banyak pompa untuk mensirkulasikan air

pendingin. Adapun kerugian dari sistem pendinginan langsung ini adalah pada

instalasi perpipaannya mudah sekali terjadi pengerakan (karat) karena air laut in

i bersifat korosif serta air pendingin sangat terpengaruh dengan temperatur air

laut.

8.3.2. Sistem Pendinginan Tertutup,

Sistem pendinginan tidak langsung menggunakan dua media pendingin, yang

digunakan adalah air tawar dan air laut. Air tawar dipergunakan untuk

mendinginkan bagian-bagian motor, sedangkan air laut digunakan untuk

mendinginkan air tawar, setelah itu air laut langsung dibuang keluar kapal dan air

tawar bersirkulasi dalam siklus tertutup. Sistem pendinginan ini mempunyai

efisiensi yang lebih tinggi dan dapat mendinginkan bagian-bagian motor secara

merata
.
Sistem pendinginan air tawar (Fresh Water Cooling System) rnelayani

komponen-kornponen dari mesin induk ataupun mesin bantu meliputi: main


engine jacket, main engine piston, main engine injektor. Air tawar pendingin

mesin yang keluar dari mesin disirkulasikan ke heat exchanger, dan di dalam alat

inilah air tawar yang memiliki suhu yang tinggi akan didinginkan oleh air laut

yang disirkulasikan dari sea chest ke alat heat exchanger. Peralatan-

peralatan lainnya pada sistem ini antara lain pengukur tekanan pada section dan

discharge line pump, termometer pada pipa sebelum dan sesudah penukar panas,

gelas pengukur/gauge glass masing-masing pada expansion tank dan drain tank.

Pengatur suhu umumnya dilengkapi dengan mekanisme otomatis dengan katup

tree way valve untuk mengatur aliran by pass air pendingin yang diijinkan.

Pada sistem pendinginan dengan air laut, air laut masuk ke sistem melalui

high and low sea chest pada tiap sisi kapal. Setiap sea chest dilengkapi dengan

sea water valve, vent pipe, dimana pipa udara ini dipasang setinggi atau lebih

dari

sarat kapal untuk membebaskan udara atau uap dan blowout pipe untuk
membersihkan sea chest.

Keterangan:

A. Bak persediaanair tawar


B. Bejana pendingin
C. Pompa untuk air tawar
D. Pompa untuk air laut
E. Saringan-saringan
F. Saluran buang air untuk laut
G. Saluran pemasuk untuk permukaan air yang rendah
H. Saluran pemasuk untukpermukaan air yang tinggi / keruh
Sistem Pendingin Kapal Tertutup

Sistem Pendingin Kapal Tertutup


Keandalan adalah probabilitas dari suatu item untuk dapat melaksanakan sebuah

fungsi yang telah ditetapkan, pada

kondisi pengoperasian dan Iingkungan tertentu untuk periode waktu yan

g telah ditentukan(O'Connor, 1991). Keandalan pada keseluruhan sistem di kapal

akan mempengaruhi availability dari kapal. Untuk itu diperlukan langkah unruk

mempertahankan. keandalan dari sistem di kapal terutama untuk sistem-

sistern yang kritis yang dapat mengakibatkan kegagalan operasi secara tiba-

tiba apabila terjadi kerusakan pada komponen sistem tersebut, Keandalan

merupakan besarnya kemungkinan keadaan sistem pendingin dalam keadaan

tidak rusak. Sehingga secara ideal sistem pendingin yang dirancang dengan
faktor
keamanan 100% yaitu dengan kondisi material dan kondisi Iingkungan yang ideal

mempunyai harga keandalan:

R=IatauR=100%

Dengan adanya kernungkinan kerusakan (failure) maka keandalan

(reliability) dari sistem pendingin atau komponen akan berkurang yaitu:

R=1-F

Failure Modes, Effect. and Criticality Analysis (FMECA) merupakan suatu

metode yang bertujuan untuk mengevaluasi desain sistem dengan

mempertimbangkan bermacam-macam mode kegagalan dari sistem yang terdiri

dari komponen-komponen dan menganalisa pengaruh-

pengaruhnya terhadap keandalan sistem tersebut. Dengan penelusuran

pengaruh-pengaruh kegagalan komponen sesuai dengan level sistem, item-item

khusus yang kritis dapat dinilai dan tindakan-tindakan perbaikan diperlukan

untuk memperbaiki desain dan mengeliminasi atau mereduksi probabilitas dari

mode-mode kegagalan yang kritis. Teknik analisa ini lebih menekankan pad

a hardware-oriented approach atau bottom-

up. Dikatakan demikian karena anaJisa yang

dilakukan, dimulai dari peralatan yang mempunyai level terendah dan mener

uskannya ke sistem yang merupakan tingkat yang lebih tinggi.

8.3.2.1 Sistem independent

Sistem independent Yaitu, dimana air tawar yang digunakan untuk mendinginkan tiap-tiap komponen

didinginkan secara terpisah, tidak bersama dalam sebuah penukar panas.


8.3.2.2 Sistem terpusat

Sistem terpusatYaitu, dimana air tawar yang digunakan untuk mendinginkan komponen, dikumpulkan

untuk didinginkan secara bersama, dalam sebuah heat exchanger.

Sistem pendingin ini didesain dengan hanya mempunyai satu heat exchanger yang didinginkan dengan air

laut, sedangkan untuk cooler yang lain termasuk jacket water, minyak pelumas, udara bilas, didinginkan

dengan air tawar yang bertemperatur rendah. Sistem pendingin jenis ini sangat kecil peralatan yang

berhubungan langsung dengan air laut sehingga masalah korosi dapat dikurangi.

8.4 Prinsip kerja perawatan sistem pendingin mesin penggerak utama

Sistem pendinginan pada motor dibuat agar motor dapat bekerja pada temperatur yang

normalsetelah motor hidup,dan menjaga agar motor dapat bekerja pada temperatur kerja.

Sistem pendinginan motor menggunakan prinsip pemindahan panas secara konduksi, konveksi dan radiasi.

Panas diserapsecara konduksi dari metal disekeliling silinder, dari katup, dari kepala silinder menuju cairan

pendingin. Permukaan logam dengan cairan pendingin terjadi perpindahan panas secara konveksi dan

didalam cairan pendingin terjadi sentuhan dan perpindahan panas, sehingga air menjadi panas dalam

kantong- kantong air pendingin, yang terletak didalam blok silinder.

Hampir sepertiga panas pembakaran motor karena gesekan komponen komponen motor yang bergesekan

diserap oleh sistem pendinginan. Karena itu komponen sistem pendinginan harus mempunyai kapasitas

yang memadai dan harus dalam kondisi kerja yang baik. Temperatur dalam ruang pembakaran motor

mencapai 1.927°C atau 3.526°F saat terjadi pembakaran bahan bakar. Begitu pula komponen motor yang

bersentuhan langsung dengan gas pembakaran. Tidak kalah juga saluran-saluran pada sistem pembuangan

motor. Semua komponen tersebut harus dipelihara agar dapat bekerja sesuai fungsinya. Untuk mencapai

temperatur yang aman dari komponen tersebut perlu sistem pendinginan yang dapat mengambil panas dari

sekeliling ataupun dari dalam komponen itu.


Temperatur rata-rata dari komponen motor relatif tinggi jika dibandingkan dengan temperatur air mendidih.

Piston bertemperatur sekitar 2600 C (5000 F) klep buang bertemperatur 6490 C (12000 F). temperatur

tersebut merupakan temperatur yang tinggi untuk membuat air menjadi mendidih. Sistem pendingin air

tawar diatur sehingga motor dapat secara baik didinginkan di bawah berbagai kondisi suhu.

Menurut kebutuhan dari motor system pendingin air tawar yangdiperlukan seperti: Suatu sirkuit tunggal

untuk keseluruhan pembangkit., Sirkuit terpisah untuk pembangkit daya induk dan Bantu. .Beberapa sirkuit

independent untuk komponen motor induk yang memerlukan pendinginan (silinder, piston, dan katup bahan

bakar) dan untuk motor bantu. . Sirkuit terpisah untuk berbagai batasan temperatur.

Sirkuit pendingin diatur sehingga bila salah satu sirkuit mangalami kegagalan maka dapat diambil alih oleh

sirkuit pendingin yang lain. Bilamana perlu, dibuatkan pengaturan pengambilalihan untuk tujuan tersebut.

Sedapat mungkin pengatur suhu dari motor induk dan Bantu dibuatkan sirkuit yang terpisah dan independent

satu sama lainnya.

Bilamana pada motor pembangkit otomatis, penukar panas untuk bahan bakar dan pelumas melibatkan

sirkuit air pendingin, system air pendingin dimonitor terhadap kebocoran dari minyak bahan bakar dan

pelumas.

System air pendingin umum untuk pembangkit induk dan bantu dipasangi katup shut off untuk

memungkinkan reparasi tetapi tidak mengganggu pelayanan dari system tersebut.

8.5 KEUNTUNGAN SISTEM PENDINGIN MESIN UTAMA

8.5.1 Biaya pemeliharaan rendah : Sebagai sistem yang menjalankan air tawar, pembersihan, pemeliharaan

dan penggantian komponen lebih sedikit.

8.5.2 Kecepatan Pendinginan air tawar lebih tinggi: kecepatan yang tinggi mungkin dalam sistem air tawar
dan tidak berbahaya bagi pipa dan juga mengurangi biaya instalasi.
8.5.3 Penggunaan bahan lebih murah: Karena sistem air tawar dapat mengurangi faktor korosi, pada bahan

yang mahal seperti katup dan pipa.

8.5.4 Tingkat suhu yang stabil : Karena temperatur dikontrol tanpa melihat pada temperatur air laut,

temperatur tetap dipertahankan agar stabil yang membantu dalam mengurangi kerusakan mesin

8.6 KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

8.6.1 Sea Chest, hubungan ke laut

Sekurang-kurangnya 2 sea chest harus ada. Bilamana mungkin sea chest diletakkan serendah mungkin pada

masing-masing sisi kapal.

Untuk daerah pelayaran yang dangkal, disarankan bahwa harus terdapat sisi pengisapan air laut yang lebih

tinggi, untuk mencegah terhisapnya lumpur atau pasir yang ada di perairan dangkal tersebut.

Diharuskan suplai air laut secara keseluruhan untuk main engine dapat diambil hanya dari satu buah sea
chest.

Tiap sea chest dilengkapi dengan suatu ventilasi yang efektif. Pengaturan ventilasi tersebut haruslah

disetujui yang meliputi : Suatu pipa udara sekurang-kurangnya berdiameter dalam 32 mm yang dapat

diputuskan hingga di atas deck bulk head. Adanya tempat dengan ukuran yang cukup di bagian dinding

pelat.

Saluran udara bertekanan atau saluran uap melengkapi kelengkapan sea chest untuk pembersihan sea chest

dari kotoran. Saluran tersebut dilengkapi dengan katup shut off yang dipasang di sea chest. Udara yang

dihembuskan ke sea chest dapat melebihi 2 bar jika sea chest dirancang untuk tekanan yang lebih tinggi.

8.6.2 Katup
Katup sea chest dipasang sedemikian hingga sehingga dapat dioperasikan dari atas pelat lantai (floor plates)
Pipa tekan untuk system pendingin air laut dipasangi suatu katup shut off pada shell plating.

8.6.3 Strainer

Sisi hisap pompa air laut dipasangi strainer. Strainer tersebut juga diatur sehingga dapat dibersihkan selama

pompa beroparasi. Bilamana air pendingin disedot oleh corong yang dipasang dengan penyaringnya, maka

pemasangan strainer dapat diabaikan.

8.6.4 Pompa pendingin air laut

Pembangkit penggerak utama kapal dengan menggunakan motor diesel harus dilengkapi dengan pompa

utama dan pompa cadangan.

Pompa pendingin motor induk yang diletakkan pada pembangkit penggerak (propulsion plant) dipastikan

bahwa pompa itu dapat memenuhi kapasitas air pendingin yang layak untuk keperluan motor induk dan

Bantu pada berbagai jenis kecepatan dari propulsion plant. (untuk pompa cadangan digerakkan oleh motor

yang independent)

Pompa air pendingin utama dan cadangan masing-masing kapasitasnya merupakan kapasitas maksimal air

pendingin yang diperlukan oleh pembangkit. Atau sebagai alternatif tiga buah pompa air pendingin dengan

kapasitas yang sama dapat dipasang. Bahwa dua dari pompa adalah cukup untuk menyuplai air pendingin

yang diperlukan pada kondisi operasi beban penuh pada temperatur rancangan. Dengan pengaturan ini

dimungkinkan untuk pompa yang kedua secara otomatis mengambil alih operasi hanya pada temperatur

yang lebih tinggi dengan dikendalikan oleh thermostat.

Pompa ballast atau pompa air laut lainnya dapat digunakan sebagai pompa pendingin cadangan.

Bilamana air pendingin dipasok oleh corong hisap (Scoop), pompa air pendingin utama dan cadangan harus

dipastikan memiliki kapasitas yang menjamin keandalan pada operasinya pada pembangkit di bawah

kondisi pembebanan parsial. Pompa air pendingin utama secara otomatis dibangkitkan sesegera mungkin

bila kecepatan turun di bawah kecepatan yang diperlukan oleh corong.


8.6.5 System untuk pendingin air tawar

Sistem pendingin air tawar diatur sehingga motor dapat secara baik didinginkan di bawah berbagai kondisi

suhu.

Menurut kebutuhan dari motor system pendingin air tawar yangdiperlukan seperti: a. Suatu sirkuit tunggal

untuk keseluruhan pembangkit. b. Sirkuit terpisah untuk pembangkit daya induk dan Bantu. c.Beberapa

sirkuit independent untuk komponen motor induk yang memerlukan pendinginan (silinder, piston, dan

katup bahan bakar) dan untuk motor bantu. d. Sirkuit terpisah untuk berbagai batasan temperatur.

Sirkuit pendingin diatur sehingga bila salah satu sirkuit mangalami kegagalan maka dapat diambil alih oleh

sirkuit pendingin yang lain. Bilamana perlu, dibuatkan pengaturan pengambilalihan untuk tujuan tersebut.

Sedapat mungkin pengatur suhu dari motor induk dan Bantu dibuatkan sirkuit yang terpisah dan

independent satu sama lainnya.

Bilamana pada motor pembangkit otomatis, penukar panas untuk bahan bakar dan pelumas melibatkan

sirkuit air pendingin, system air pendingin dimonitor terhadap kebocoran dari minyak bahan bakar dan

pelumas.

System air pendingin umum untuk pembangkit induk dan bantu dipasangi katup shut off untuk

memungkinkan reparasi tetapi tidak mengganggu pelayanan dari system tersebut.

8.6.6 Penukar Panas, Pendingin

Pendingin dari system air pendingin, motor, dan peralatannya dipasang untuk menjamin bahwa temperatur

air pendingin yang telah ditentukan dapat diperoleh pada berbegai jenis kondisi.Temperatur air pendingin

dipasang sesuai untuk keperluan yang dibutuhkan oleh motor dan peralatan.

Penukar panas untuk peralatan bantu pada sirkuit air pendingin utama jika memungkinkan dilengkapi

dengan jalur by pass, bilamana terjadi gangguan pada penukar panas, untuk menjaga kelangsungan operasi

system.
Dipastikan bahwa peralatan bantu dapat tetap bekerja saat perbaikan pada peralatan pendingin utama.

Bilamana perlu diberikan pengalih aliran ke penukar panas yang lain, permesinan, atau peralatan sepanjang

suatu penukaran panas sementara dapat diperoleh.

Katup shut off dipasang pada sisi hispap dan tekan dari semua penukar panas.

Tiap penukar panas dan pendingin dilengkapi dengan ventilasi dan corong

kuras.

8.6.7 Tangki Ekspansi

Tangki ekspansi diatur pada ketinggian yang cukup untuk tiap sirkuit air pendingin. Sirkuit pendingin

lainnya hanya dapat dihubungkan ke suatu tangki ekspansi umum jika tidak saling mempengaruhi satu sama

lainnya, perhatian harus diberikan untuk memastikan bahwa kerusakan dan kegagalan dari system tidak

dapat mempengaruhi system lain.

Tangki ekspansi dihubungkan dengan jalur pengisi, peralatan aerasi atau de aerasi, pengukur tinggi air, dan

corong kuras.

8.6.8 Pompa Pendingin Air Tawar

Pompa air pendingin utama dan cadangan harus terdapat di setiap system pendingin air tawar.

Pompa air pendingin dapat digerakkan langsung oleh motor induk atau bantu yang mana dimaksudkan

untuk mendinginkan sehingga jumlah pasok yang layak dari air pendingin dapat dicapai pada berbegai

kondisi operasi.

Pompa air pendingin cadangan digerakkan secara independent oleh motor induk.

Pompa air pendingin cadangan berkapasitas sama seperti pompa air pendingin utama.
Motor induk dilengkapi sekurangnya oleh satu pompa pendingin utama dan cadangan. Bilamana menurut

konstruksi dari motor memerlukan lebih dari satu sirkuit air pendingin, satu pompa cadangan dipasang

untuk tiap pompa pendingin utama.

Suatu pompa air pendingin cadangan dari suatu system pendingin dapat digunakan sebagai suatu pompa

cadangan untuk system lain yang dilengkapi dengan lajur sambungan yang memungkinkan. Katup shut off

pada sambungan ini harus dilindungi dari penggunaan yang tidak diinginkan.

Peralatan yang melengkapi system untuk pendinginan darurat dari system lain dapat disetujui jika system

dan pembangkitnya sesuai untuk tujuan ini.

9. Pengatur Suhu, Sirkuit air pendingin dilengkapi dengan pengatur suhu sesuai yang diperlukan dan sesuai

dengan peraturan yang ada. Alat pengatur yang mengalami kerusakan dapat mempengaruhi fungsi

keandalan dari motor yang dilengkapinya atau saat dia bekerja

9. METODOLOGI

9.1 Data Yang Diperoleh

9.1.1 Kamar Mesin

9.1.2 Record Book

9.1.3 Log Book

9.1.4 Manual Book

9.2 Pengumpulan Data

9.2.1 Dokumentasi
Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data mengenai hal-

hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya

(http://dunia-penelitian.blogspot.com)

9.2.2 Wawancara

adalah dengan jalan wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada

responden. Cara inilah yang banyak dilakukan di Indonesia belakangan ini.

Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peneliti akan

kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden. Data

semacam itu merupakan tulang punggung suatu penelitian survey (http://merlitafutriana0.blogspot.com)


DAFTAR PUSTAKA

1. blogpengertian.com

2. manualservice engine blogspot.com

3. wikipedia.com

4. www.scribd.com¬

5. Sistem pendinginan mesin

6. http://dunia-penelitian.blogspot.com

7. http://merlitafutriana0.blogspot.com
RENCANA JADWAL KEGIATAN

TAHAP KEGIATAN YANG JANUARI FEBUARI MARET

DILAKUKAN I II III IV I II III IV I II III IV

Persiapan - Penyelesaian Administrasi

- Penyusunan Proposal

- Konsultasi Pembimbing

- Pengurusan Ijin /

Rekomendasi

- Lain-lain

Pelaksanaan - Praktek Kerja di Pelabuhan

Perusahaan

- Menghimpun Data

- Mengolah Data

- Menyusun Rancangan

Laporan

- Membaca Referensi

- Lain-lain

Penyusunan - Konsultasi Pembimbing

Laporan - Pengetikan Laporan

22
- Penggandaan Laporan

- Lain-lain
Penyelesaian -Pelaksanaan Ujian

-Laporan

-Revisi/Perbaikan
-penggandaan dan penjilidan

Yogyakarta, April2019
Penyusun

Zendy Oka Saputra


NRP:172027T

Anda mungkin juga menyukai