Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )

DI BENGKEL “ REZEKI JAYA”


JL. TUASAN NO. 119 A, SIDOREJO HILIR

Dengan Judul :

PEMBUATAN TRALIS MINIMALIS

Di Susun Oleh :
Subur Rahmadi
NIS: 0021432273 / 061 / LAS / 17
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan
Program Keahlian Teknik Mesin

SMK NEGERI 2 KARANG BARU


KABUPATEN ACEH TAMIANG
2019
PENGESAHAN

Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) / Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )
Dengan judul “ ( Pembuatan Tralis Minimalis ) “ yang disusun oleh:

Nama : Subur Rahmadi


NIS : 0021432273 / 061 / LAS / 17
KELAS : X11 Teknik Pengelasan
KOMPETENSI : Teknik Pengelasan

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) / Pendidikan
Sistem Ganda ( PSG ) Pada Tanggal 22 juli s/d tanggal 19 oktober 2019 di :
( Rezeki Jaya )

Medan, 19 Oktober 2019


Telah disetujui / disahkan,

Pembimbing Prakerin Pimpinan / Pembimbing Du/Di

( Novendri S.Pd ) ( Arman )


NIP. 19771128 200504 1 001

Mengetahui/ Menyetujui

Kepala SMKN 2 Karang Baru Kepala Program Keahlian Teknik


Mesin
Drs. H. Yunaldi
Pembina Tk. 1/1Vb ( Novendri S.Pd )
NIP. 19630616 198803 1 006 NIP. 19771128 200504 1 001

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan
ini sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh pihak sekolah. Dari hasil yang telah dilakukan
dan dicapai selama penyusun mengikuti proses Pendidikan Sistem Ganda ( PSG) di ( Rezeki
Jaya) selama 3 bulan dari tanggal 22 juli sampai dengan 19 Oktober 2019, penyusun banyak
mendapatkan pengetahuan yang lain didalam dunia industri dan yang terutama sekali penyusun
juga bamyak mendapatkan pengalaman berharga yang tak ternilai. Dan dengan bersumber dari
hal-hal tersebut,akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan laporan ini.
Sebelum melanjutkan penyusunan, terlebih dahulu penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Bpk. Drs. H. Yunaldi selaku Kepala SMK Negeri 2 Karang Baru.


 Arman, selaku Pimpinan Bengkel Las Rezeki Jaya.
2. DRS. Salwi Yulican selaku Waka Humas SMK Negeri 2 Karang Baru.
3. Novendri Spd, selaku pembimbing di SMK Negeri 2 Karang Baru.
4. Suhendra, selaku pembimbing di Bengkel Las Rezeki Jaya.
5. Bapak dan Ibu Guru SMK Negeri 2 Karang Baru yang telah memberikan bbimbingan.
6. Kedua orangtua penyusun yang telah memberi dorongan dan semangat.
7. Seluruh teman – temanku di SMK Negeri 2 Karang Baru.
Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang senantiasa selalu
membantu baik moral maupun materi, sehingga penyusun dapat melanjutkan penyusunan
laporan ini hingga selesai pada akhirnya.
Penyusun mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dengan dasar itu
penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini berguna,
khususnya untuk penyusun dan masyarakat pada umumnya.

Medan, 19 Oktober 2019


Penyusun

(Subur Rahmadi)
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………….……...


KATA PENGANTAR …………………………………………………………….………
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….…...
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………....................................
1.1. LATAR BELAKANG …………………………………………………………….........
1.2. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI ……………………………………………..
1.3. WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN …………..……………………….………..…....

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………………...


2.1 PENGERTIAN PENGELASAN
2.2 MACAM – MACAM PROSES PENGELASAN
2.3 MACAM – MACAM SAMBUNGAN
2.4 PERALATAN LAS
2.5 PEMBUATAN TRALIS MINIMALIS

BAB III KEGIATAN


3.1 MASALAH
3.2 PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN

DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pada awalnya pengembangan teknologi las, pengelasan hanya dipergunakan untuk
sambungan permanen dan reparasi – reparasi yang kurang penting. Tetapi setelah mengalami
pengalaman praktek yang cukup lama maka sekarang ini penggunaan las dapat menjangkau pada
pekerjaan hampir menggunakan bahan baku logam.Selama saya melakukan Praktek Kerja
Industri saya tahu salah satu pembuatan Teralis Cendela adalah produk yang terbuat dari baja
segi empat, yang digunakan sebagai pengaman yang biasanya terletak pada cendela rumah.
Selain itu, produk ini juga bisa dijadikan penghias rumah.

1.2 TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


Tujuan dari pembuatan Laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Laporan Prakerin.


2. Sebagai bukti tertulis atas kegiatan Praktek Kerja Industri yang telah dilaksanakan oleh
penulis pada program di Dunia Usaha / Dunia Industri.
3. Sebagai penerapan ilmu dan kompetensi keahlian yang telah diperoleh penulis pada
program teknik pengelasan di SMK Nusantara 1 Comal.
4. Memberikan gambaran tentang melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri (
PRAKERIN )

1.3 WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN


Waktu pelaksanaan Prakerin(Praktek Kerja Industri) berlangsung pada tanggal 22 juli
2019 s/d 19 oktober yang berlokasi di JL. Tuasan No. 119 a, Siderejo Hilir,kec. Medan
Tembung,Kota Medan,Sumatra Utara 20333

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN PENGELASAN


Mengelas adalah menyambung dua bagian logam secara permanen dengan menggunakan tenaga
panas. Tenaga panas diperlukan untuk memanaskan bahan dasar yang akan disambung dan kawat
sebagai pengisi.

2.2 MACAM – MACAM PROSES PENGELASAN


Proses pengelasan digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :

1. Las Lumer ( Cair )


2. Las Tahanan Listrik
3. Solder atau Brazing

1. Las Lumer ( Cair ).

Proses las cair dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair dan terpadu satu sama lain, cara
pengelasan yang termasuk las cair adalah sebagai berikut :
1. Las Gas.

Las gas adalah cara pengelasan dimana panas yang digunakan untuk pengelasan diperoleh
dari nyala api hasil pembakaran gas oksigen ( Zat Asam ). Bahan bakar yang digunakan adalah
gas astelin ( Gas Karbit ).

2. Las Tahanan Listrik.

Las Tahan Listrik adalah cara pengelasan dengan menggunakan tahanan ( hambatan (
listrik yang terjadi antara dua bagian logam yang akan disambungkan. Cara pengelasan ini
dipergunakan pada las listrik, las tekan, atau las rol.

3. Solder atau Brazing

Penyolderan adalah penyambungan logam dibawah pengaruh penyeluruhan panas


dengan bantuan logam Penyambung ( solder ) yang mempunyai titik lebur logam yang akan
disambungkan.

2.3 MACAM – MACAM SAMBUNGAN

 Sambungan Sudut
 Sambungan Pipa
 Sambungan Tumpul
 Sambungan T

Posisi sambungan untuk sambungan sudut dan sambungan tumpul terdiri dari 4 posisi
pengelasan yaitu :

1. Posisi bawah tengah ( down head )


2. Posisi mendatar ( horizontal )
3. Posisi tegak ( vertikal ) dan
4. Posisi diatas kepala ( over head )

2.4 PERALATAN LAS


2.4.1 Mesin Las.

1. Mesin Las Arus AC

Mesin las merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur. Mesin las AC memerlukan
sumber dari peralatan balik fase tunggal dengan sebuah transfometer. Arus input diperkecil
tegangannya menjadi arus. Output sekitar 36 sampai 70 volt, tetapi kuat arus besar sekitar 200–
500 A.

2. Mesin Las Arus DC.

Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan bantuan rectikler.
Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus tunggal untuk menyetel arus yang keluar.

3. Mesin Las AC – DC

Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak – balik dan arus searah, dengan
mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya karena arus yang keluar dapat dipilih AC
atau DC dengan hanya mengubah posisi handle pada mesin tersebut.

2.4.2 Perlengkapan Las

1. Kabel Las.

Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal, dibungkus, dengan
isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah, kabel ini harus lentur tidak kaku dan tidak
mengganggu gerakan kerja.

2. Pemegang Elektroda.
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang
di bungkus.

3. Klem Masa

Klem masa digunakan untuk menghubungkan klem masa ke benda kerja.

4. Palu Las dan Sikat Kawat.

Digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda kerja.

5. Tang Penjepit.

Digunakan untuk m enjepit atau memindahkan benda panas.

6. Topeng Las.

Digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet.

7. Kacamata Pengaman.

Untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja sebelum dan sesudah
pengelasan.

8. Pakaian Las.

Digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat ditangkai dengan alat
keselamatan kerja yang termasuk pakaian las.

9. Kamar Las

Ini sangat penting karena orang yang berada disekitarnya tidak terganggu dari cahaya las.

2.4.3 Elektroda
Elektroda yang digunakan
Manual adalah jenis elektroda yang terbungkus fluks.
 Klasifikasi elektroda.

Menurut standar AWS / ASTM ditandai dengan huruf E dan disertai empat atau lima angka.
Contohnya E6013 artinya :

o E : Elektroda las listrik


o 60 : Kekuatan tarik minimum dari deposit las adalah 60.000 1 b/m2
o 1 : Dapat dipakai segala posisi pengelasan.
o 3 : Jenis selaput rutil potassium.

Dalam proses kerja, hal halnya meliputi :

 Jenis Pekerjaan

2.5 PEMBUATAN TRALIS MINIMALIS

 Peralatan Yang Digunakan.

1. Mesin bor ( untuk melubangi )


2. Mesin pemotong ( digunakan untuk memotong bahan )
3. Alat ukur ( untuk mengukur bahan yang akan dipotong )
4. Penggores ( digunakan untuk memberi tanda bahan yang akan dipotong )
5. Tang ( digunakan untuk memindahkan benda yang panas )
6. Palu ( digunakan untuk menghilangkan terak yang menempel )
7. Mesin las ( digunakan untuk mengelas / menyambung benda )
8. Gerinda ( berguna untuk merapihkan lasan )
9. Kuas ( digunakan untuk mengecat benda kerja )
10. Besi baja ( digunakan untuk menjepit benda kerja supaya persegi )
11. Amplas.
 Bahan

1. Besi beton persegi


2. Plat strip
3. Dempul plastik
4. Cat besi dan tiner
5. Elektroda

 Langkah Kerja

1. Memotong benda kerja yang terlebih dahulu sudah diukur.


2. Rapihkan hasil potongan dengan menggunakan gerinda.
3. Buatlah rangka luar untuk acuan dengan menggunakan plat baja.
4. Rangkailah benda kerja dengan teliti.
5. Sambung benda kerja dengan cara di las.
6. Bersihkan terak yang menempel pada lasan dengan menggunakan palu.
7. Rapihkan lasan dengan menggunakan gerinda, dan berhati – hati di saat penggerindaan.
8. Lakukan pendempulan pada lasan yang cacat kemudian di amplas.
9. Benda kerja di cat dengan warna sesuai keinginan pemesan dan di bor.

 Hasil Kerja

1. Membuat tralis jendela sesuai dengan tepat waktu.


2. Membuat satu pagar / tralis membutuhkan waktu yang lama.
3. Tralis jendela juga berfungsi sebagai aksesoris rumah.

 Keselamatan Kerja.

1. Memakai Wear pack


2. Memakai kacamata saat mengelas atau menggerinda.
3. Memakai sepatu
4. Memakai sepatu las
5. Berhati – hati pada benda panas.
BAB 111

KEGIATAN

3.1. MASALAH

Pada pelaksanaan prakerin permasalahan terdapat pada keselamatan


kerjanya.Peserta tidak memakai alat pelindung diri dengan
lengkap.Peserta hanya memakai celana tebal dan kaca mata hitam saat
mengelas serta menggunakan sandal saja. Hal itu menyebabkan peserta
sering terkena besi dan kakinya tertimpa oleh alat dan bahan pada saat
kerja dilapangan maupun dibengkel. Disamping itu masalah yang sering
terjadi pada pelaksanaan prakerin,terdapat pada saat membuat kerang
tralis dikarenakan peserta kurang mengerti dalam membuat kerangka
dengan pengukuran diagonalnya sehingga pada saat pemimpin DU / DI
memberikan tugas pembuatan kerangka tralis peserta kesusahan dan
sedikit kesulitan.

Permasalahan selanjutnya terjadi pada saat peserta melakukan


pemasangan kanopi pada ruko. Alat pelindung atau pengaman pada saat
memasang kanopi tidak terlalu aman dikarenakan hanya menggunakan tali
untuk sebagai pengikat, sehingga para peserta juga harus sangat berhati –
hati dalam proses pemasangan.

Hal yang paling menjadi sumber utama dari permasalahan Praktek


Kerja Industru terdapat pada fasilitas alat dan keselamatan kerjanya yang
belum memadai

3.2. Pemecahan Masalah

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian masalah diatas permasalahan yang kurang ialah
peserta perakerin kurang memahami dalam pembuatan kerangka tralis pada bagian
diagonalnya.Hal ini dapat diselesaikan dengan cara pembimbing ditempat prakerin mengajarkan
kepada peserta prakerin bagaimana menentukan bidang diagonal pada pembuatan kerangka tralis
agar para peserta dapat memahaminya dan tidak kesulitan dalam melakukan pengerjaaan
menentukan bidang diagonal dan pembuatan kerangka tralis.
BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Prakerin dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu tamatan sekolah menengah kejuruan (
SMK) dalam mencapai tujuan merelevansi pemdidikan dengan tuntutan tenaga kerja.

Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik bagaimana kehidupan di
dunia kerja. Disamping itu dengan adanya prakerin siswa dapat mendapatkan pelajaran atau
keahlian tambahan yang tidak dia dapatkan disekolah serta meningkatkan kemampuan siswa
dalam dunia usaha maupun industri. Dan siswa akan memiliki kemampuan bekerja lebih
baik,kreatifitas yang lebih meningkat,serta memiliki hasil kerja yang bagus dan berkualitas.

Setelah melakukan proses kerja. Kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan tralis
jendela maka dapat disimpulkan :

1. Membuat tralis jendela memerlukan biaya yang lumayan besar.


2. Pembuatan tralis jendela membutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Kesulitan pada pembuatan tralis adalah membuat tralis yang siku dan biasanya sukar
pada proses pengamplasan.
4. Tralis jendela diciptakan untuk memberikan rasa aman kepada pemilik rumah, dan juga
sebagai aksesoris rumah.

4.2. SARAN
Berdasarkan Laporan Prakerin dan Proses Kerja, ada beberapa saran yang harus di perhatikan
sebagai dasar untuk melakukan suatu pekerjaan supaya dalam kegiatan Prakerin kita tidak
canggung. Yang meliputi :

1. Kepada pembimbing dimohon monitoring minimal 1 kali dalam 3 bulan


2. Kepada bengkel las diharapkan alat alat dan fasilitas sedikit dilengkapi
3. Kepada karyawan bengkel las di harapkan lebih menerima dan memandu para murid
prakerin.
4. Murid diharapkan mematuhi peraturan kerja yang ada di dunia industri.
5. Bekerja sama dalam bekerja lebih mudah daripada kerja sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
 A.C. Suhardi. Tanpa Tahun. Teknologi Las. Bandung: B4T.
 B. Kuznettsof. Gas Welding and Cutting.Moscow.
 Didikh Suryana ddk. 1978. Petunjuk Praktek Las Asetilin dan Las Listrik
1. Jakarta:Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Depdikbud.
 Haryono Wiryo Sumarto, Prof ,Dr , Ir. Toshie Okumura, Prof, Dr, 1996. Teknologi
Pengelasan Logam. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
 Uun Djamhari. 1992. Dasar Mengelas dengan TIG. Bandung PPPGT.
 Solih Rohyana, Drs. 1999. Pekerjaan Logam Dasar. Bandung: Armico.
 Solih Rohyana, Drs. Ddk. 2000. Las Busur Manual. Bandung: Armico.
 Sarjono ddk. 1978. Teknologi Mekanik 2. Jakarta: Direktor Pendidikan Menengah
Kejuruan Depdikbud.
gambar kerja lainya

Anda mungkin juga menyukai