Dengan Judul :
Di Susun Oleh :
Subur Rahmadi
NIS: 0021432273 / 061 / LAS / 17
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan
Program Keahlian Teknik Mesin
Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) / Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )
Dengan judul “ ( Pembuatan Tralis Minimalis ) “ yang disusun oleh:
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) / Pendidikan
Sistem Ganda ( PSG ) Pada Tanggal 22 juli s/d tanggal 19 oktober 2019 di :
( Rezeki Jaya )
Mengetahui/ Menyetujui
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan
ini sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh pihak sekolah. Dari hasil yang telah dilakukan
dan dicapai selama penyusun mengikuti proses Pendidikan Sistem Ganda ( PSG) di ( Rezeki
Jaya) selama 3 bulan dari tanggal 22 juli sampai dengan 19 Oktober 2019, penyusun banyak
mendapatkan pengetahuan yang lain didalam dunia industri dan yang terutama sekali penyusun
juga bamyak mendapatkan pengalaman berharga yang tak ternilai. Dan dengan bersumber dari
hal-hal tersebut,akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan laporan ini.
Sebelum melanjutkan penyusunan, terlebih dahulu penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
(Subur Rahmadi)
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Proses las cair dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair dan terpadu satu sama lain, cara
pengelasan yang termasuk las cair adalah sebagai berikut :
1. Las Gas.
Las gas adalah cara pengelasan dimana panas yang digunakan untuk pengelasan diperoleh
dari nyala api hasil pembakaran gas oksigen ( Zat Asam ). Bahan bakar yang digunakan adalah
gas astelin ( Gas Karbit ).
Las Tahan Listrik adalah cara pengelasan dengan menggunakan tahanan ( hambatan (
listrik yang terjadi antara dua bagian logam yang akan disambungkan. Cara pengelasan ini
dipergunakan pada las listrik, las tekan, atau las rol.
Sambungan Sudut
Sambungan Pipa
Sambungan Tumpul
Sambungan T
Posisi sambungan untuk sambungan sudut dan sambungan tumpul terdiri dari 4 posisi
pengelasan yaitu :
Mesin las merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur. Mesin las AC memerlukan
sumber dari peralatan balik fase tunggal dengan sebuah transfometer. Arus input diperkecil
tegangannya menjadi arus. Output sekitar 36 sampai 70 volt, tetapi kuat arus besar sekitar 200–
500 A.
Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan bantuan rectikler.
Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus tunggal untuk menyetel arus yang keluar.
3. Mesin Las AC – DC
Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak – balik dan arus searah, dengan
mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya karena arus yang keluar dapat dipilih AC
atau DC dengan hanya mengubah posisi handle pada mesin tersebut.
1. Kabel Las.
Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal, dibungkus, dengan
isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah, kabel ini harus lentur tidak kaku dan tidak
mengganggu gerakan kerja.
2. Pemegang Elektroda.
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang
di bungkus.
3. Klem Masa
Digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda kerja.
5. Tang Penjepit.
6. Topeng Las.
7. Kacamata Pengaman.
Untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja sebelum dan sesudah
pengelasan.
8. Pakaian Las.
Digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat ditangkai dengan alat
keselamatan kerja yang termasuk pakaian las.
9. Kamar Las
Ini sangat penting karena orang yang berada disekitarnya tidak terganggu dari cahaya las.
2.4.3 Elektroda
Elektroda yang digunakan
Manual adalah jenis elektroda yang terbungkus fluks.
Klasifikasi elektroda.
Menurut standar AWS / ASTM ditandai dengan huruf E dan disertai empat atau lima angka.
Contohnya E6013 artinya :
Jenis Pekerjaan
Langkah Kerja
Hasil Kerja
Keselamatan Kerja.
KEGIATAN
3.1. MASALAH
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian masalah diatas permasalahan yang kurang ialah
peserta perakerin kurang memahami dalam pembuatan kerangka tralis pada bagian
diagonalnya.Hal ini dapat diselesaikan dengan cara pembimbing ditempat prakerin mengajarkan
kepada peserta prakerin bagaimana menentukan bidang diagonal pada pembuatan kerangka tralis
agar para peserta dapat memahaminya dan tidak kesulitan dalam melakukan pengerjaaan
menentukan bidang diagonal dan pembuatan kerangka tralis.
BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Prakerin dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu tamatan sekolah menengah kejuruan (
SMK) dalam mencapai tujuan merelevansi pemdidikan dengan tuntutan tenaga kerja.
Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik bagaimana kehidupan di
dunia kerja. Disamping itu dengan adanya prakerin siswa dapat mendapatkan pelajaran atau
keahlian tambahan yang tidak dia dapatkan disekolah serta meningkatkan kemampuan siswa
dalam dunia usaha maupun industri. Dan siswa akan memiliki kemampuan bekerja lebih
baik,kreatifitas yang lebih meningkat,serta memiliki hasil kerja yang bagus dan berkualitas.
Setelah melakukan proses kerja. Kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan tralis
jendela maka dapat disimpulkan :
4.2. SARAN
Berdasarkan Laporan Prakerin dan Proses Kerja, ada beberapa saran yang harus di perhatikan
sebagai dasar untuk melakukan suatu pekerjaan supaya dalam kegiatan Prakerin kita tidak
canggung. Yang meliputi :
DAFTAR PUSTAKA
A.C. Suhardi. Tanpa Tahun. Teknologi Las. Bandung: B4T.
B. Kuznettsof. Gas Welding and Cutting.Moscow.
Didikh Suryana ddk. 1978. Petunjuk Praktek Las Asetilin dan Las Listrik
1. Jakarta:Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Depdikbud.
Haryono Wiryo Sumarto, Prof ,Dr , Ir. Toshie Okumura, Prof, Dr, 1996. Teknologi
Pengelasan Logam. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Uun Djamhari. 1992. Dasar Mengelas dengan TIG. Bandung PPPGT.
Solih Rohyana, Drs. 1999. Pekerjaan Logam Dasar. Bandung: Armico.
Solih Rohyana, Drs. Ddk. 2000. Las Busur Manual. Bandung: Armico.
Sarjono ddk. 1978. Teknologi Mekanik 2. Jakarta: Direktor Pendidikan Menengah
Kejuruan Depdikbud.
gambar kerja lainya