Anda di halaman 1dari 8

Efek Enam Teknik Pengisian pada Saluran Akar Lateral

Marmara University, Faculty of Dentistry, Restorative Department, Istanbul, Turkey


2Kocaeli University, Faculty of Dentistry, Department of Endodontics, Istanbul, Turkey
3Medipol University, Department of Endodontics, Istanbul, Turkey

Abstrak
Saluran akar lateral membentuk hubungan antara saluran akar utama dan ligamen periodontal.
Jaringan nekrotik dan sisa bakteri pada saluran akar lateral susah untuk dihilangkan dengan
pembersihan secara mekanik maupun kimia, dan hal ini berpengaruh pada efektivitas pengisian
saluran akar dan hasil dari perawatan saluran akar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi pengisian saluran akar lateral menggunakan enam teknik pengisian gutta-percha
yang berbeda. Pada penelitian ini, digunakan 60 gigi manusia dengan satu saluran akar yang
telah dicabut. Saluran akar dibersihkan dan dipreparasi dengan teknik step back. Enam saluran
akar lateral di preparasi pada daerah 1/3 koronal, tengah, dan 1/3 apikal pada masing-masing
akar menggunakan reamer rotary no #15. Gigi tersebut dibagi secara acak menjadi enam grup
dari 10 dan dilakukan pengisian dengan teknik kondensasi lateral, Microseal (Tycom,USA),
JS Quick-Fill (JS Dental Mfg. Inc.,USA), Softcore (CMS-Dental Aps., Denmark), System B
(SybronEndo, USA) dengan Obtura II (Obtura Corp.,USA), dan Thermafil teknik (Tulsa
Dental, USA) dengan Kerr Pulp Canal sealer (Kerr Manufacturing Co, USA). Foto radiografi
pengisian saluran akar diambil secara mesiodistal dan di score berdasarkan perluasan pengisian
saluran akar lateral. Akar pada grup Thermafil menunjukkan pengisian saluran akar lateral
lebih bagus, kemudian diikuti System B/ Obtura, lateral condensation, Microseal, Quick-fill,
softcore techniques. Kelompok pengisian dengan Thermafil dan System B/Obtura dapat
mengisi saluran akar lateral lebih luas daripada pengisian dengan teknik lain dengan statistik
(P<0,05), tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara teknik Thermafil dan System
B/Obtura. Pengisian saluran akar lateral pada bagian tengah lebih banyak terisi dibandingkan
dengan pengisian pada 1/3 koronal dan 1/3 apikal. Teknik Thermafil dan System B/Obtura
terbukti lebih baik dibanding teknik yang lain untuk pengisian saluran akar lateral.
Kata kunci : saluran akar lateral, Thermafil, kondensasi lateral, System B/Obtura.

Pendahuluan
Tujuan prosedur pengisian saluran akar seharusnya mengisi tiga dimensi dari saluran
akar dan saluran akar aksesori. Kerumitan sistem saluran akar didokumentasikan dengan
jelas lewat saluran akar aksesori yang berada pada gigi . Beberapa diantara saluran akar
tersebut sangat kecil dan terkalsifikasi, namun beberapa saluran akar aksesori memiliki ukuran
yang besar, menciptakan dua jalur untuk bakteri dan produk kerusakan jaringan antara saluran
akar dan jaringan periodontal. Masalah periodontal yang terlokalisasi telah dihubungkan
dengan bakteri dan jaringan yang terinfeksi debris yang mengelilingi saluran akar lateral pada
gigi yang nekrosis.
DeDeus mendemonstrasikan 27% dari 1140 gigi diuji memiliki saluran akar lateral
paling banyak berada pada 1/3 apikal. Rubach dan Mitchell mengobservasi saluran akar lateral
pada 45% gigi yang diteliti. Lowma et al. Melaporkan 55% molar RA dan 63% molar RB
memiliki saluran akar aksesori pada 1/3 koronal dan 1/3 tengah. Prosedur pengisian saluran
akar harus diatur pada pengisian yang signifikan pada saluran akar lateral seperti halnya
pengisian pada saluran akar utama. Jaringan nekrotik dan sisa bakteri pada saluran akar lateral
sulit untuk dihilangkan dengan preparasi biomekanik dan hal ini mempengaruhi kualitas dan
hasil dari terapi perawatan saluran akar. Kapasitas teknik pengisian saluran akar untuk mengisi
ketidak teraruran saluran akar menjadi parameter yang penting di klinik.
Beberapa teknik pengisian telah diperkenalkan untuk menambah adaptasi dari gutta-
percha pada saluran akar yang ireguler. Pengisian gutta-percha lateral compaction adalah salah
satu teknik pengisain yang paling diterima. Namun, kemampuan untuk menyesuaikan
permukaan internal saluran akar dipertanyakan. Penelitian menunjukkan bahwa gutta-percha
yang dilunakkan dapat dengan mudah di letakkan pada saluran akar yang ireguler, meniru
sistem saluran akar yang ireguler. Ada beberapa metode menggunakan gutta-perca yang
dilunakkan, yaitu termasuk kondensasi lateral panas, kondensasi vertikal panas, sistem
penyebar berlapis, sistem injeksi dan pemadatan termomekanik. Hanya ada beberapa penelitian
yang membandingkan efektifitas teknik gutta-perca panas untuk mengisi saluran akar lateral.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengisian saluran akar lateral dengan tepi
yang dipreparasi menggunakan enam teknik pengisian gutta-percha yang berbeda.

Bahan dan Metode


Pada peneletian ini, digunakan 60 gigi manusia dengan akar tunggal yang dicabut.
Saluran akar dibersihkan dan dipreparasi dengan k-file no #50 dengan teknik step-back.
Saluran akar di irigasi dengan 5,25 % NaOCl, pada setiap pergantian ukuran instrumentasi.
Enam saluran akar dibuat pada 1/3 koronal, 1/3 tengah, 1/3 apikal menggunakan reamer rotary
no #15. Gigi kemudian dibagi secara acak menjadi enam kelompok yang terdiri dari 10 dan
dilakukan pengisian dengan teknik yang berbeda.
Kelompok 1 : pengisian menggunakan gutta-percha dengan Kerr sealer dengan teknik
kondensasi lateral (Kerr Pulp Canal Sealer, USA) . Gutta-percha master cone (Hygenic Corp,
Akron, Ohio) di masukkan pada saluran akar sesuai panjang kerja. Spreader AD 11
dimasukkan ke dalam saluran akar untuk memampatkan gutta-percha supaya dapat masuk ke
saluran akar aksesori, dan prosedur ini diulangi sampai spreader tidak dapat lagi melewati
(seret) 1/3 koronal saluran akar. Kemudian, kelebihan gutta-percha dibuang dengan
instrument yang panas setelah selesai pengisian.
Kelompok 2 : Microseal (Tycom, USA). dipilih Master cone dengan ukuran yang sesuai.
Spreader yang sesuai digunakan untuk memampatkan gutta-percha master cone yang di
letakkan 0,1mm lebih pendek dari panjang kerja. Dipilih kompaktor yang sesuai mengikuti
instruksi pabrik , sealer dioleskan pada saluran akar dan dioleskan juga pada master gutta-
percha. Spreader dimasukkan pada saluran akar disamping master cone untuk menyesuaikan
lebar saluran akar yang dimampatkan. Kemudian spreader diambil dan kompaktor dimasukkan
bersamaan dengan gutta-percha panas yang diambil dari cartridge yang dipanaskan. kompaktor
Gutta-pecha di letakkan pada tempat kosong pada saluran akar yang sebelumnya di isi oleh
spreader. Kompaktor ditempatkan sedekat mungkin dengan panjang kerja. Dengan penerapan
daya tahan terhadap gerakan backing-out compactor, rotasi compactor dimulai pada kecepatan
6000 rpm. Kompaktor diambil setelah 2 s, rotasi tetap dilakukan sampai kompaktor diambil
sepenuhnya dari saluran akar. Prosedur ini diulang sampai tidak ada ruang lagi untuk insersi
spreader. Kemudian kelebihan gutta-percha dikeluarkan dari rongga akses.
Kelompok 3 : No # 40 Quick-Fill obturator (JS Quick-Fill, JS Dental Mfg, Inc., USA) yang
memiliki dua ukuran lebih kecil dari file terakhir yang dilapiskan pada sealer yang digunakan.
Obturator diposisikan di saluran akar sampai pas . Rotasi dimulai sampai gutta-percha melunak
dan diaplikasikan sedikit tekanan menuju apikal sampai mencapai panjang kerja. Carier
dipotong dengan menggunakan bur inverted.
Kelompok 4 : # 50 Soft Core obturator (CMS Dental Aps., Dentmark) digunakan sesuai
informasi yang diperoleh dari "size verifier". Saluran akar diolesi dengan sealer dan
diaplikasikan obturator yang dipanaskan. Perangkat Soft Core dimasukkan ke apikal stop.
Kelebihan inti plastik dipotong menggunakan bur inverted.
Kelompok 5 : Saluran akar diisi dengan teknik System B (SorbonEndo, CA, USA) down pack
dan Obtura II (Obtura Corp, USA) untuk pengisian sesuai dengan informasi pabrik. Saluran
akar diolesi dengan sealer dan gutta percha berukuran besar yang tidak terstandar dan
dimasukkan ke dalam saluran akar dengan jarak 0.5mm dari Panjang kerja. Tip yang berukuran
lumayan besar dimasukkan untuk mengkondensasi guttapercha. Unit Sistem B bertahan hingga
200 C º selama kondensasi gutta-percha (down pack) saat kondensasi bagian apikal, Obtura II
digunakan untuk pengisian kembali.
Kelompok 6 : # 50 Thermafil obturator (Tulsa Dental, OK, USA) digunakan. Setiap saluran
akar diolesi dengan sealer dan obturator yang dipanaskan dalam oven Thermaprep. Obturator
yang lunak dimasukkan ke dalam kanal dalam 0,5 mm dari panjang kerja. Kemudian masing-
masing carrier dipotong dengan menggunakan bur inverted
. Sealer Kerr Pulp Canal digunakan dalam semua teknik pengisian. Radiografi saluran
akar diambil secara mesiodistal dan dinilai sesuai dengan perluasan pengisian kanal lateral
(Gambar 1a.b.c.d.e.f). Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji non parametrik
Kruskal Wallis (p <0,05).

Hasil
Persentase rata-rata pengisian lengkap dengan gutta-percha dan sealer di saluran akar
lateral disajikan pada Tabel 1. Kanal lateral secara statistik lebih banyak dicapai dengan
Thermafil dan System B / Obtura daripada teknik yang lain (p <0,05). Namun, tidak ada
perbedaan yang signifikan antara teknik Thermafil dan System B / Obtura (p> 0,05). Selain itu,
saluran akar lateral yang secara statistik lebih banyak terisi pada 1/3 tengah daripada 1/3 apikal
dan 1/3 koronal dalam semua teknik.

Diskusi
Berbagai penelitian sebelumnya mengevaluasi teknik dan bahan obturasi yang berbeda
karena kemampuan mereka secara efektif mengisi saluran akar lateral. Studi ini menggunakan
gigi asli dengan saluran akar lateral tiruan (7, 8, 9) atau blok resin dengan saluran akar lateral
buatan dalam upaya untuk menstandardisasi kelompok eksperimen (6, 11, 12). Blok Resin
menyediakan sampel standar dengan ukuran yang cukup dan menghilangkan efek variabel
instrumentasi (11). Namun, blok resin memiliki beberapa keterbatasan seperti kurangnya smear
layer. Selain itu, tekstur dan kondisi permukaan Resin dapat secara positif atau negatif
mempengaruhi sifat aliran gutta- percha atau sealer. Beberapa penelitian dilakukan untuk
menyelidiki dimensi, bentuk dan lokalisasi saluran akar lateral. Penelitian telah menunjukkan
jumlah saluran akar lateral yang terbatas (bervariasi dari 27 sampai 45%), saluran akar lateral
buatan dibuat untuk standarisasi dan mendapatkan jumlah sampel yang cukup dalam penelitian
ini. Diameter kanal lateral dibuat dengan menggunakan reamer rotary dengan ukuran 15, yang
kompatibel dengan ukuran saluran akar lateral (0,15 mm) yangtelah dilaporkan pada penelitian
sebelumnya (13). Dengan menggunakan pendekatan ini, dimungkinkan untuk memiliki
diameter dan sudut saluran akar lateral yang sama pada sumbu saluran akar utama.
Evaluasi radiografi, teknik clearing atau kedua metode telah digunakan untuk
mengidentifikasi jumlah pengisian yang dicapai di kanal lateral pada gigi asli(7, 9, 10, 14).
Clark & Eldeeb (15) melaporkan bahwa saluran akar lateral dan aksesori yang terisi pada gigi
bersih tidak selalu muncul pada gambar radiografi. Almedia dkk (16) menunjukkan bahwa
radiografi tidak dapat menunjukkan kanal lateral yang terisi sekitar 8% kasus. Matherne dkk.
(17) menunjukkan keunggulan CBCT atas radiografi konvensional dalam mendeteksi kanal
tambahan. Namun, Tanomaru- Filho dkk. (10) mengamati tidak ada perbedaan yang signifikan
antara hasil analisis radiografi dan visual spesimen yang dibersihkan. Dalam penelitian ini,
radiograf digunakan untuk mengevaluasi jumlah pengisian saluran akar lateral.
Lapisan smear dapat mempengaruhi pelapisan pengisian saluran akar (18,19),
mengamati pengaruh larutan irigasi pada pengisian saluran akar lateral, dan ditemukan gigi
yang di irigasi dengan% 15 EDTA mengisi saluran akar lebih banyak daripada gigi yang
diirigasi dengan sodium hipoklorida. Namun, irigasi dengan EDTA terbukti tidak berpengaruh
pada kualitas pengisian saluran akar dalam beberapa penelitian (20-22). Dalam penelitian ini,
setelah kanal lateral dibor, smear layer dibuat untuk meniru kondisi klinis dan smear layer tidak
dilepas.
Penelitian sebelumnya, yang menyelidiki pengaruh teknik obturasi, telah memberikan
hasil yang bertentangan. Menurut Weine (23) jenis teknik obturasi tidak memiliki efek penting
pada obturasi saluran akar lateral. Namun, Goldberg dkk. (7) menemukan teknik gutta-percha
termoplastik lebih efisien daripada kondensasi lateral dalam mengisi saluran akar lateral.
Demikian pula, Kulild dkk. (24 menemukan bahwa teknik kondensasi vertikal panas buatan
lebih baik dari teknik kondensasi lateral dingin. Hasil dalam penelitian ini konsisten dengan
penelitian tersebut (7, 24). Thermafil and System Teknik B + Obtura ternyata lebih efektif
daripada teknik kondensasi lateral pada saluran akar lateral buatan. Penggunaan sealer
memungkinkan pengisian yang lebih baik dari sistem saluran akar karena sifat pelumasnya.
Saluran akar lateral dapat di isi dengan sealer setelah teknik kondensasi vertikal dan lateral (6,
25). Almedia dkk (16) menyelidiki kemampuan mengisi sealers yang berbeda (AH plus,
Epiphany, Endomethasone, Pulp Canal Sealer, Sealapex) di kanal lateral dan menemukan
bahwa semua sealers mengalir ke kanal buatan 0.1mm dengan menggunakan teknik kondensasi
lateral. Pecora dkk (26) menunjukkan bahwa penetrasi sealer zink oxide eugenol ke saluran
akar lateral bergantung pada sifat fisik dan manipulasi sealer yang benar. Reader dkk (6)
menemukan bahwa teknik gutta-percha yang melunak menghasilkan jumlah gutta-percha lebih
besar secara signifikan di saluran akar lateral, sedangkan teknik kondensasi lateral dan
kondensasi lateral panas menghasilkan saluran akar lateral yang terisi dengan sealer yang jauh
lebih tinggi pada resin blok. Teknik kondensasi vertikal panas mengisi saluran akar aksesori di
1/3 servikal dan1/3 tengah dengan gutta-percha dan sealer, dan juga pada delta apikal dengan
semen (5). DuLac dkk (8) menyelidiki pengaruh teknik gutta-percha yang berbeda untuk
mengisi kanal lateral dengan sealer atau gutta-percha dengan menggunakan blok resin. Mereka
menemukan teknik lateral, teknik lateral panas memiliki sealer yang jauh lebih signifikan di
saluran akar lateral tengah daripada teknik gutta-percha termoplastik. Di sisi lain, teknik
obturasi berbasis carrier secara signifikan menghasilkan lebih banyak gutta-percha di saluran
akar lateral bagian apikal daripada teknik lainnya. . Sealer Kerr Pulp Canal dipilih untuk
penelitian ini karena sifat fisiknya yang baik (plastisitas, pengaturan waktu yang lambat,
stabilitas pada setting). Sealer kemungkinan mengisi ruang secara ireguler, memungkinkan
pengisian saluran akar lateral yang lebih baik. Temuan radiografi dapat menyebabkan
interpretasi yang keliru mengenai pengisian saluran akar lateral dengan gutta-percha atau selaer
atau keduanya. Karena hasilnya ditentukan setelah evaluasi radiografi, tidak dimaksudkan
untuk menyelidiki jenis pengisian dalam penelitian ini.

Kesimpulan
Teknik Thermafil dan System B / Obtura terbukti lebih unggul dari teknik lain dalam mengisi
saluran akar lateral.

Pengakuan
Penelitian ini didukung oleh Komite Penelitian Ilmiah Ilmiah Marmara University.

Anda mungkin juga menyukai