Anda di halaman 1dari 16

KARYA ILMIAH

LINUX SYSTEM ADMINISTRATOR

Disusun oleh:

Andryanto Kresno Dhamar P.


12160051

STMIK NUSA MANDIRI


JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Sebelumnya kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.pembahasan komponen komputer linux.

Terdorong oleh rasa ingin tahu , kemauan , kerja sama dan kerja keras , kami kerahkan
seluruh upaya demi mewujudkan keinginan ini. Semoga tulisan ini dapat memenuhi kewajiban
kami dalam tugas materi .

Adapun harapan kami, semoga tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca
mengenai sistem operasi linux, dengan maksud nantinya pembaca mampu untuk melakukan
instalasi linux dan mengetahui seluk beluknya.

Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Hormat kami,

Penulis
1. Sejarah dan Versi-versi Linux
1.1 Sejarah Linux
Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C),
para peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal
dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama
yang dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat
dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.
Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX
yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T. Setelah
itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan
banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini
menyebabkan perlu adanya standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh
IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan
spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi, standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat
itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.
Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan
pendidikan. Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa
Universitas Helsinki pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat
sistem operasi baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem
operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-
tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux
sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi
GNU.
Secara teknis dan singkat dapat dikatakan, Linux adalah suatu sistem operasi yang
bersifat multi user dan multitasking, yang dapat berjalan di berbagai platform, termasuk
prosesor INTEL 386 dan yang lebih tinggi. Sistem operasi ini mengimplementasikan
standard POSIX. Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan sistem operasi yang lain,
termasuk Apple, Microsoft dan Novell.
Berawal dari sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun
1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang
tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-
institusi akademis dan pada pebisnis.
Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, LINUS TORVALDS,
di Universitas Helsinki, Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem
operasi. Linux dulunya adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang
memperoleh inspirasi dari Minix. Minix adalah sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh
Andy Tanenbaum pada tahun 1987. Minix pada saat itu merupakan suatu proyek pelajaran di
kelasnya waktu itu yang menyerupai sistem UNIX.
Sejarah Linux berkaitan dengan GNU. Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki
tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan
secara total terdiri atas perangkat lunak bebas. Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan
Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU
General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah
sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela)
diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device
driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada saat itu.
Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada bulan Oktober
1991 tanggal 5, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu 0.02 yang hanya dapat
menjalankan bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler).
Sekarang Linux adalah sistem UNIX yang lengkap, bisa digunakan untuk jaringan
(networking), pengembangan software, dan bahkan untuk sehari-hari. Linux telah digunakan
di berbagai domain, dari sistem benam sampai superkomputer, dan telah mempunyai posisi
yang aman dalam instalasi server web dengan aplikasi LAMP-nya yang populer. Linux
sekarang merupakan alternatif OS yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan OS
komersial, dengan kemampuan Linux yang setara bahkan lebih Lingkungan sistem operasi ini
termasuk :
1. Ratusan program termasuk, kompiler, interpreter, editor dan utilitas
2. Perangkat bantu yang mendukung konektifitas, Ethernet, SLIP dan PPP, dan
interoperabilitas.
3. Produk perangkat lunak yang reliabel, termasuk versi pengembangan terakhir.
4. Kelompok pengembang yang tersebar di seluruh dunia yang telah bekerja dan
menjadikan
Linux portabel ke suatu platform baru, begitu juga mendukung komunitas pengguna yang
beragam kebutuhan dan lokasinya dan juga bertindak sebagai team pengembang sendiri.
Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman
mengepalai Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan
komponen GNU. Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan
komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel,
komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk
distribusi Linux.
LINUX DAN PINGUIN TUX
Tak seperti produk komersial yang lain, Linux tidak memiliki suatu logo yang terlihat
hebat, hanyalah sebuah burung Penguin yang memperlihatkan sikap santai ketika berjalan.
Logo ini mempunyai asal mula yang unik, awalnya tidak ada suatu logo yang menggambarkan
trademark dari Linux sampai ketika Linus ( Sang Penemu ) berlibur ke daerah selatan dan
bertemu dengan seekor linux kecil dan pendek yang secara tidak sengaja menggigit jarinya.
Hal ini membuatnya demam selama berhari-hari. Kejadian ini kemudian menginspirasi dirinya
untuk memakai penguin sebagai logonya dengan harapan user menjadi demam menggunakan
sistem operasi yang beliau ciptakan ini.
TUX, nama seekor pinguin yang menjadi logo maskot dari linux. TUX hasil karya
seniman Larry Ewing pada waktu developer merasakan Linux harus mempunyai logo
trademark ( 1996 ), dan atas usulan James Hughes dipilihlah nama TUX yang
berarti Torvalds UniX. Lengkap sudah logo dari Linux, berupa penguin dengan nama TUX.
Trademark ini segera didaftarkan untuk menghindari adanya pemalsuan. Linux terdaftar
sebagai Program sistem operasi ( OS ).
Hingga sekarang logo Linux yaitu Tux sudah terkenal ke berbagai penjuru dunia. Orang lebih
mudah mengenal segala produk yang berbau Linux hanya dengan melihat logo yang unik nan
lucu hasil kerjasama seluruh komunitas Linux di seluruh dunia.

1.2 Versi-Versi Linux


1. Red Hat Linux
RedHat Linux merupakan salah satu GNU/Linux yang tergolong sudah tua,
menawarkan kemudahan, mode tampilan yang sepenuhnya grafis mulai saat instalasi, dan
pemakaian yang ramah. Versi terakhir Red Hat adalah Distribusi RedHat Linux 9.0, ini
merupakan versi stabil dan perbaikan serta peningkatan administrasi sistem yang dilengkapi
dengan desktop manager terbaru seperti KDE 3.1 dan GNOME 2.2 dan aplikasi terbaru seperti
grafis GIMP 1.2.3, OpenOffice, KOffice, Diagram, aplikasi Multimedia Player, dll.
Kemudahan penggunaan yang ditawarkan RedHat Linux 9.0 hampir sama dengan lingkungan
yang disediakan oleh sistem operasi Windows. Kemudahan tersebut antara lain dalam
melakukan instalasi software, pengenalan deteksi hardware, konfigurasi dan pengelolaan
sistem dan harddisk, serta penggunaan aplikasi-aplikasi yang semuanya dapat dilakukan
dengan sangat mudah dan didukung dengan menu grafis serta perintah yang gampang untuk
diikuti.

2. Debian Linux
Salah satu distro Linux, dari websitenya saja (.org), tampak kalau distro ini sebetulnya
tidak mengedepankan sebagai suatu distro yang komersial. Debian linux merupakan hasil
usaha para sukarelawan untuk membuat distro dengan kualitas tinggi dan nonkomersial.
Keunggulan menggunakan Debian adalah mudah di-upgrade, depedensi paket didefinisikan
dengan baik, dan dikembangkan secara terbuka. Merupakan satu-satunya distro yang
dikembangkan bersama-sama melalui Internet dengan lebih dari 400 pengelola paket
menggarap lebih dari 1500 paket dalam mengembangkan Debian. Merupakan distro yang
sangat dinamis.

3. Mandrake Linux / mandriva


Salah satu distribusi Linux, lahir diinspirasi oleh RedHat Linux, dengan banyak
pengembangan dan aplikasi prakonfigurasi sehingga memudahkan untuk para pemula, baik
dari proses awal instalasinya yang berbasis Xwindow, sampai penggunaannya dan didukung
oleh berbagai bahasa. Di dalam Mandrake, semua paket telah dikompilasi dengan optimasi
CPU untuk kelas Pentium (intel, amd, cyrixm winchip) dan prosesor di atasnya dan
menghasilkan optimasi lebih dari 30%. Menggunakan paket manajer disebut urpmi. Sampai
versi 8.0 masih menggunakan nama mandrake, versi 8.1 – 9.2 menggunakan nama mandriva.

4. SuSE Linux
Salah satu keunggulan utama dari OpenSUSE dibandingkan distro Linux lainnya
adalah kelengkapan pustaka dan berlimpahnya software yang disertakan. Bersama Red Hat,
SUSE adalah distro Linux versi awal yang terus bertahan dan berkembang hingga sekarang.
Fiturnya antara lain : instalasi berbasis menu(CD-ROM), disket boot modular, ratusan halaman
buku referensi, dan YAST, tool admnistrasi dalam SuSe. Mendukung kartu grafis baru dan
mode demo secara langsung. Paket SuSe dinamakan SPM(SuSe Package Manager). SUSE
merupakan distro Linux yang stabil, mudah dalam melakukan deteksi perangkat keras, mudah
dikelola dan didukung penuh oleh komunitas pengembang di seluruh dunia serta memiliki
dukungan sponsor dari perusahaan besar.

5. Xandros Linux
Xandros Linux adalah sebuah distro Linux yang berdasarkan pada sistim KDE.
Tampilannya sangat mirip dengan Microsoft Windows, jadi apabila dioperasikan sangat mudah
dan nyaman. Selain itu pun, sistem operasi ini pun murah. Di toko-toko, CD LinuXandros biasa
dijual dengan harga kurang lebih 15.000 – 30.000 Rupiah. Sistem operasi ini pun sangat user-
friendly dan tidak menyulitkan bagi para pemula. Saat ini, Xandros telah mencapai versi

6. Gentoo Linux
Gentoo Linux adalah suatu distribusi Linux yang memakai paket sistem manajemen
Portage. [Debian yang menggunakan paket .deb, RedHat / Mandrake yang menggunakan paket
.rpm]. Manajemen paket ini dirancang untuk modular (mudah ditambah-tambah), portabel
(dapat di port ke distro lain), mudah ditata, fleksibel, dan dioptimalkan untuk masing-masing
komputer pengguna. Nama proyek pengembangan dan produknya diambil dari jenis penguin
bernama Gentoo. Distribusi yang mempunyai keunikan tersendiri dan dapat dioptimisasi dan
dikustomisasi untuk hampir segala jenis aplikasi atau kegunaan. Konfigurasi yang sangat
ekstrim, dukungan dari sesama user dan developer yang sangat bagus adalah salah satu
kelebihan Gentoo. Berkat adanya teknologi bernama Portage, Gentoo Linux dapat menjadi
server yang aman, sistem develop, profesional desktop, game sistem, solusi buat ’embedded’
atau apa pun sesuai yang kita ingini.

7. Knoppix Linux
Knoppix adalah distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa
instalasi di hard disk. Distro ini berbasis Debian Linux dan diciptakan oleh Klaus Knopper.
Knoppix memiliki ragam aplikasi yang cukup lengkap dan dapat dipergunakan sebagai demo
atau sarana belajar Linux bagi yang belum mempunyai ruang pada hard disknya. Knoppix juga
dapat dipergunakan sebagai CD rescue. Kelemahan dari Knoppix adalah diperlukannya
memori yang besar untuk menggunakan modus grafisnya yaitu 96 MB walaupun bisa juga
dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada hard disk.

8.Ubuntu Linux
Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasiskan pada Debian. Proyek
Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd (perusahaan milik Mark Shuttleworth). Nama Ubuntu
diambil dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika Selatan. “Ubuntu” berasal dari bahasa
kuno Afrika, yang berarti “rasa perikemanusian terhadap sesama manusia”. Versi terbaru
adalah 8.10, dengan beberapa kelebihan yaitu : Settingan Network Manager lebih mudah, dapat
membuat Startup Disk di USB Flashdisk, Unmount media lebih mudah, versi desktop Gnome
2.24.1.

9. Fedora
Fedora (sebelumnya bernama Fedora Core, terkadang disebut juga dengan Fedora
Linux) adalah sebuah distro Linux berbasis RPM dan yum yang dikembangkan oleh Fedora
Project yang didukung oleh komunitas pemrogram serta disponsori oleh Red Hat. Versi
terbarunya adalah Fedora 10, yg memiliki beberapa kelebihan yaitu : desktop GNOME 2.24.1,
KDE 4.1.2, OpenOffice 3.0, Firefox 3.0.4, Linux 2.6.27.5, X.org-X-Server 1.5.3, Glibc 2.9 dan
RPM 4.6. Banyak fitur baru seperti versi ‘Glitch-Free’ untuk PulseAudio, sistem Security,
Audit dan Intrusion-Detection Sectool, PackageKit-Framework, software konfigurasi printer
dengan fitur baru dan dukungan untuk Adhoc-Network/Connection Sharing melengkapi
NetworkManager, menjadikan Cambridge sebagai salah satu distro dengan fitur terdepan yang
dipastikan akan diikuti distro-distro lainnya.

10. Free BSD


FreeBSD adalah sebuah sistim operasi komputer berbasiskan 4.4BSD-Lite2, sebuah
versi dari UNIX yang dikembangkan oleh University of California di Berkeley. Sebuah bagian
penting dalam sistim operasi FreeBSD adalah koleksi Ports, yang saat ini memiliki jumlah
8.633 buah dari aplikasi UNIX yang populer digunakan. Koleksi ports memberikan otomatisasi
proses porting aplikasi untuk digunakan pada sistim FreeBSD. FreeBSD memiliki stabilitas
tinggi sistem operasi, open source dan mendukung penuh teknologi networking TCP/IP.

11. CentOS
CentOS adalah sistem operasi bebas yang didasarkan pada Red Hat Enterprise Linux
(RHEL). Proyek ini berusaha untuk 100% binari kompatibel dengan produk hulunya (RHEL).
Arsip perangkat lunak tambahan menyediakan versi terbaru paket-paketnya, berbasis paket
RPM. CentOS singkatan dari Community ENTerprise Operating System (Sistem Operasi
Perusahaan buatan Komunitas/Masyarakat). Salah satu kekurangan CentOS adalah sedikitnya
sistem file yang didukung oleh kernelnya, antara lain CentOS tidak bisa membaca ReiserFS
dan NTFS.

12. Turbo Linux


TurboLinux menargetkan pada produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi untuk
pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan orientasinya ke
perusahaan. Beberapa produk-produknya: TurboLinux Workstation untuk dekstopnya,
TurboLinux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi terutama untuk penggunaan
bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B (Business-to-Business).Salah satu
produknya TurboCluster Server ditargetkan untuk pembuatan server cluster yang berskala luas
dan dapat digunakan 25 cluster node atau lebih. Salah satu aplikasinya yang berbasis pada
konsep sederhana dan powerful yang dinamakan ‘ parametric execution’. enFuzion akan
merubah jaringan komputer perusahaan menjadi super computer dengan kecepatan tinggi dan
‘ fault tolerant’. Pengguna produk dan layanan TurboLinux terbanyak adalah perusahaan dan
perorangan di Jepang dan Asia.

13. Linux Mint


Linux Mint adalah sistem operasi berbasis Linux untuk PC. Inti dari LinuxMint adalah
Ubuntu, sehingga aplikasi yang dapat berjalan di Ubuntu, juga bisa berjalan pada LinuxMint.
LinuxMint dilengkapi dengan pencarian dan aplikasi favorit. LinuxMint sudah terintegrasi
dengan codec multimedia yang umum digunakan dan terintegrasi Java Runtime. Distro ini
memiliki kelebihan dalam tampilan desktop yang simple dan management yang sangat mudah
untuk dipelajari PCLinuxOS. Distro linux ini di desain untuk memudahkan pengguna linux
pemula untuk menginstalnya. Di dalam packagenya di isi dengan aplikasi – aplikasi yang
banyak di gunakan seperti Open Office (aplikasi perkantoran), Amarok ( buat muter lagu-lagu
MP3), MPlayer untuk memutar video, Gimp (Photoshop versi Linux) buat desain grafis, juga
game (untuk base install belum ada, tapi kita bisa instal via synaptic). adalah kemampuannya
mengenali hardware. Baik soundcard, VGA, dan TV Tuner saya . Jadi, setelah install kita
nggak perlu cari-cari drivernya, kecuali kalau ingin mengaktifkan fasilitas 3D nya.

14. Sabayon Linux


Sabayon linux adalah live DVD berbasis Gentoo Linux. Walaupun di release dalam
live DVD namun tetap dapat di install ke dalam harddisk. Berasal dari Trentino, Italia dan
dinamakan mengikuti sebuah hidangan penutup Italia yang disebut Sabayon. Sabayon dibuat
dari telur kuning, gula dan alkohol manis.Dari segi tampilan, Sabayon memiliki ciri khas
tersendiri, dengan warna merah hitam dan logo tapak kaki ayam. Namun kebanyakan themes
dan wallpapernya masih bawaan KDE yang bisa dikustomisasi, dan dengan setting
Compiz/Beryl yang mudah diaktifkan.

15. Damn Small Linux (DSL)


Damn Small Linux seperti namanya merupakan linux yang berukuran ringan, hanya
50MB sehingga dapat diinstall dikomputer yang sudah tua atau bahkan dijalankan melalui
USB. Dikatakan ringan karena aplikasi – aplikasi yang diusungnya adalah program – program
kecil namun powerfull. Sebagian besar adalah aplikasi berbasis GTK. Selain bisa berfungsi
untuk pemakaian desktop, DSL juga bisa berfungsi sebagai server kecil karena telah dilengkapi
aplikasi semacam http server, ssh server dan ftp server. Distribusi ini juga bisa diinstall pada
harddisk atau Flashdisk. Proses instalasinya tidak perlu manual, karena scriptnya telah
disediakan dalam distribusi ini.
16. Linspire
Linspire, dahulunya LindowsOS, adalah sistem operasi komersial (tidak gratis)
berbasis Debian dan kemudian Ubuntu[1] . Linspire diterbitkan oleh Linspire, Inc. Linspire
membundel piranti lunak, driver dan codecs proprietary yang tidak memiliki alternatif handal
di pihak Open Source. Termasuk yang dicontohkan adalah yang terkait dengan MP3, Real,
Java, Flash, ATI, nVidia, WiFi, dan banyak lain. Linspire 6.0 disebut sebagai Linux pertama
yang mengandung teknologi Microsoft seperti Windows Media, True Type Fonts, dan juga
penerjemah Open XML sehingga OpenOffice bisa membuka dan menyunting format Microsoft
Word .docx alias Office Open XML (OOXML).16.
Freespire merupakan edisi asal Linspire yang dikembangkan bersama komunitas dan di
sponsori oleh Linspire. FreeSpire adalah Linux yang mengandung baik komponen open source
maupun free software lainnya (community driven, freely distributed, open source code, etc.),
tapi memberi peluang kepada pengguna untuk menambahkan pilihan software seperti
proprietary codecs, drivers dan aplikasi yang dibutuhkan. Setelah sempat berbasis Ubuntu,
freespire kembali ke basis Debian. Tapi tetap “sharing repository” dengan ubuntu.

17. Zencafe
Zencafe GNU/Linux atau singkatnya Zencafe, adalah salah satu anggota keluarga distro
Zenwalk. Zencafe dikembangkan di Indonesia didisain khusus untuk kebutuhan WarNet
(Warung Internet) dan telah menjadi pelopor distro Internet Cafe berkiprah Internasional.
Zencafe dipoles sedemikian rupa agar mudah digunakan, meskipun untuk pemakai yang tidak
memiliki pengetahuan teknis. Termasuk didalamnya autorecovery dan internet cafe
management software / billing system.

18. Trustix Merdeka


Trustix Merdeka, merupakan sebuah distribusi Linux untuk desktop dengan mengambil
basis Trustix Secure Linux. Dengan penekanan pada security, paket-paket aplikasi yang
disertakan di dalam Trustix Merdeka merupakan paket pilihan, dengan auditing yang cukup
ketat untuk setiap sumber yang disertakan. Distribusi Made in Indonesia ini bertujuan lebih
dari sekedar distro Linux saja. Ditargetkan menjadi jalur komunikasi masyarakat Linux dan IT.
Bahasa Indonesia yang digunakan dapat dikatakan sebagai faktor pemersatu. TM berisi
kumpulan artikel tentang Linux, dan membuka siapapun yang ingin berkontribusi. Tiap
programmer di Indonesia dapat menyertakan program buatannya, dan didistribusikan secara
masal bersama TM.

19. BlankOn
BlankOn Linux adalah distro Linux yang dikembangkan oleh Yayasan Penggerak
Linux Indonesia (YPLI) dan Komunitas Ubuntu Indonesia demi menghasilkan distro Linux
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia. Dengan menghadirkan
filosofi, kemudahan, dan kehandalan yang ditawarkan Ubuntu Linux sebagai distribusi aslinya,
BlankOn Linux dikembangkan secara terbuka dan bersama-sama untuk menghasilkan distro
Linux khas Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran dan pemerintahan.

2. Penginstallan Linux, Konsep IP address di Linux dengan di Windows,


Pembuatan Jaringan Komputer berbasis Linux
2.1 Penginstallan Linux Beserta Gambar
CentOS 7 merupakan versi terbaru dari linux CentOS. Pada saat instalasi, terdapat
perbedaan yang mencolok dari versi sebelumnya, yakni dengan adanya Wizard “Installation
Summary” dimana terdapat display yang menampilkan menu konfigurasi seperti pengaturan
timezone, pemilihan software, network dan hostname, dan lain-lain ditempatkan dalam satu
layar. Sedangkan untuk pemberian password root bisa dilakukan ketika instalasi berjalan.
Berikut tahapan instalasi CentOS 7:

1.Atur agar BIOS Boot dari USB FLASHDISK pertama kali


2.Masukkan USB FLASHDISK Installer CentOS kedalam port USB. Untuk instalasi dengan
vmWare, bisa menggunakan file image (.iso)
3.Jalankan server, dan mulai instalasi. Tampilan awal cukup sederhana, kita pilih Install
CentOS 7.

4.Selanjutnya, kita pilih bahasa yang akan digunakan untuk proses instalasi. Kita pilih default
saja.

5.Tahap selanjutnya, kita dihadapkan pada Summary, dan ini adalah hal yang baru dan berbeda
dari versi CentOS sebelumnya. Disini kita bisa melakukan konfigurasi dengan memilih
langsung menu yang ada. Kita sesuaikan saja dengan kebutuhan.
6.Untuk Timezone, kita pilih Asia/Jakarta. Setelah dipilih kita klik “Done” pada bagian atas,
dan kita akan dibawa kembali ke Summary untuk melakukan konfigurasi selanjutnya.

7.Untuk Software, kita pilih Minimal install, karena untuk paket yang lainnya bisa kita install
nanti.

8.Untuk partisi kita memilih partisi otomatis saja agar tidak susah mempartisi.
9.Untuk Network kita juga bisa set setelah instalasi selesai.

10.Setelah semua selesai, kita mulai instalasi dengan memilih tombol “Begin Installation”. Hal
yang baru dari Centos 7 berikutnya yakni pada saat instalasi berlangsung kita dihadapkan juga
pada konfigurasi user dan password seperti gambar dibawah.

11.Kita set password untuk user root


12.Apabila kita ingin membuat user baru, kita bisa memilih menu user creation. Kemudian
isikan nama user dan password user baru.

14.Setelah semua dikonfigurasi, instalasi akan terus berjalan sampai selesai. Seperti kita lihat
pada gambar dibawah.

Instalasi Linux Centos 7 sudah selesai, dan kita restart saja dengan menekan tombol Reboot.
Setelah reboot, maka kita akan dihadapkan pada tampilan login root.
2.2 Konsep IP Address di dalam Jaringan Linux
1. Konfigurasi IP : Windows
Terdapat 2 tipe pengalamatan IP address yaitu statis dan dinamis, IP statis merupakan
sebuah alamat yang tetap sedangkan IP dinamis akan selalu berubah-ubah sesuai dengan
ketersediaan alamat IP pada DHCP server.
Berikut ini langkah-langkah konfigurasi IP address pada Windows :
1. Masuk ke menu Control Panel.
2. Pilih Network and Internet.
3. Lalu klik Network and Sharing Center.
4. Kemudian pilih Change adapter settings.
5.Muncul nama interfaces ethernet, klik kanan -> properties -> Internet Protocol
Version 4 (TCP/IPv4) pada "Local Area Connection xx".
Ada 2 buah opsi, jika kita ingin melakukan konfigurasi IP secara dinamis maka tidak
perlu dilakukan perubahan karena secara default untuk pengaturan IP di Windows adalah
"Obtain an IP address automatically" (dinamis). Namun, apabila kita ingin merubahnya dengan
menggunakan IP statis pilih yang "Use the following IP address" kemudian isikan IP address,
subnet mask sekaligus gateway (jika diperlukan) pada kolom yang tersedia.

2. Konfigurasi IP : Linux Debian


Untuk konfigurasi alamat IP pada Debian bukanlah hal yang sulit bagi yang sudah
terbiasa konfigurasi menggunakan terminal pada Linux. Lain halnya jika baru pertama kali
bertemu dengan Linux atau masih dalam tahap pemula, mungkin akan sedikit kaku dengan
tampilan hitam yang hanya terdapat teks-teks saja (CLI).
Berikut ini langkah-langkah konfigurasi IP address pada Debian :
1. Masuk dengan mode super user, ketik su lalu masukkan password
2. Ketikkan perintah nano /etc/network/interfaces
3. Tambahkan teks berikut pada baris paling bawah
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.16.2
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.16.1
4. Tekan CTRL + X lalu Y untuk menyimpan konfigurasi
5. Lakukan restart network dengan perintah service networking restart

Apabila kita ingin menkonfigurasi IP address menjadi dinamis caranya yaitu cukup
dengan mengubah teks static menjadi dhcp, kemudian simpan lalu restart service dengan
menggunakan perintah service networking restart.

2.3 Setting IP address

Langkah-langkah setting IP Address Linux Centos adalah :


1.Silahkan masuk ke terminal dan login sebagai root
2.Silahkan masuk ke directory /etc/sysconfig/network-scripts
3.IP address kita adalah :
IP: 10.0.0.0
Netmask:255.255.255.0
Gateway:10.10.10.10
maka edit ifcfg-eth0 dengan vi ifcfg-eth0 dan isilah seperti ini :
DEVICE=eth0
HWADDR=D4:3D:7E:73:26:E8
TYPE=Ethernet
UUID=7e9e288f-dbcf-4d29-bc93-8b30c4ec0b4a
ONBOOT=yes
NM_CONTROLLED=no
BOOTPROTO=none
IPADDR=10.0.0.0
NETMASK=255.0.0.0
GATEWAY=10.10.10.10
4. Selanjutnya adalah mengisi DNS server.
DNS server kita adalah 10.10.10.10 maka kita bisa melakukan vi /etc/resolv.conf
dan isikan seperti berikut ini:
nameserver 10.10.10.10
5. Silahkan reboot Linux anda dan IP address akan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://brondongtampan.wordpress.com/2015/01/16/sejarah-perkembangan-linux/
https://ditajulianto.wordpress.com/2017/05/15/mengenal-macam-macam-linux-dan-
penjelasan-nya/
http://kolomtkj.blogspot.com/2017/10/pengertian-analogi-konfigurasi-ip.html
http://rahmadwahyudi86.blogspot.com/2015/09/instalasi-linux-centos-7.html

Anda mungkin juga menyukai