OLEH :
ANDRIYATI, S.Pd.I
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahman Rahimnya yang telah
dicurahkan, sehingga penulisan PTK ini dapat selesai tanpa mengalami banyak
hambatan. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Baginda Rasulullah
SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Selama penulis mengikuti pendidikan diperguruan tinggi banyak pihak yang
telah berjasa baik materi maupun moril. Karenanya penulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang tinggi ditujukan kepada :
1. Kedua orang tuaku dan suami tercinta yang telah banyak memberikan
motivasi dalam menyelesaikan studi.
2. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mencurahkan perhatian, pengetahuan
dan ilmu kepada penulis sebagaimana bekal dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Kepala SD Negeri Sadagiori I, guru-guru beserta segenap komponen
lainnya yang telah membantu dalam penyusunan PTK ini.
4. Seluruh rekan-rekan dan keluarga tercinta yang telah memberikan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan PTK ini.
Hanya dengan doa semoga mereka yang disebut di atas, mendapat pahala
dan keselamatan dari Allah SWT. Mudah-mudahan PTK ini bermanfaat bagi semua
pihak dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang kependidikan.
Wassalam
Bagaimana caranya pendidik dapat memberi kesan yang tertanam dalam diri
anak dari setiap yang diajarkan melalui kegiatan bermakna yang sesuai dengan jiwa
anak dengan pendekatan psikologi perkembangan.
2. Bagi Guru
a. Mengembangkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.
b. Melatih guru menggunakan metode permainan.
c. Memperkaya penggunaan metode pembelajaran agama.
3. Bagi Sekolah
a. Melahirkan siswa-siswa yang aktif, kreatif dan terampil dalam
menghadapi permasalahan dilingkungannya.
b. Memberikan sumbangsih yang sangat signifikan dalam mengelola
pendidikan yang sistematis dan terarah sehingga Lembaga Pendidikan
tidak hanya memiliki gedung phisik yang memadai akan tetapi lebih dari
itu memiliki personalia yang professional dan siswa yang aktiv serta
kreatif dalam belajar
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan yang lebih matang dalam pengembangan keilmuan
bidang metodologi pembelajaran PAI di SD/MI.
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
1
Muhibbin Syah.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010). hlm.111
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka, 1989).hlm.580
3
Eman Suherman dan Yaya Sukjaya. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan
Evaluasi Pendidikan Matematika. (Bandung : Wijayakusumah, 1990). hlm.200
4
Nana Sudjana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar . (Bandung: SinarBaru
Algesindo, 2010). hlm.76
menjadi mati, kepintarannya akan tumpul dan mereka akan merasakan
kepahitan hidupnya. 5
10
Mayke S. Tedjasaputra,. Bermain, Mainan dan Permainan untuk Pendidikan Usia
Dini. (Jakarta: PT Grasindo Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005). hlm. 60
11
Ibid. hlm.8
Pada tahap ini, meskipun aturan permainan yang diberlakukan lebih ketat dan
kaku, anak tetap menikmati kegiatan bermain bahkanterpacu untuk mencapai
hasil terbaik. 12
12
Ibid. hlm.24-27
13
Ibid. hlm.52
14
Ibid. hlm.53
15
Ibid. hlm.53-54
2) mendengar cerita dari orang lain, terutama dari orang tua, pengasuh atau guru. Agar
kegiatan mendengar tidak sia-sia, maka perlu dipersiapkan bahan-bahan yang akan
diperdengarkan kepada anak. Melalui kegiatan mendenga cerita ini, anak tidak hanya
dirangsang indera pendengarannya saja, namun juga mengembangkan pikirannya
untuk berpikir imajinatif, mengajukan pertanyaan, dan memperoleh ide-ide baru.
3) Melihat komik. Yang dimaksud dengan komik adalah cerita kartun bergambar
dimana unsur gambar lebih penting daropada ceritanya..
4) Menonton Film. Dengan adanya kemajuan teknologi, maka anak-anak dapat
menikmati film tidak hanya di bioskop, tapi juga di rumah, baik melalui acara
yang ditayangkan di televisi maupun dengan memutar video tape atau compact
disk..
5) Mendengarkan Radio. Kegiatan ini cukup digemari pada masa lalu, tetapi
setelah ditemukan televisi, acara mendengarkan radio menjadi tidak begitu
populer lagi.
6) Mendengarkan musik. Kegiatan ini dinikmati oleh bayi sebagai suatu hal yang
dapat menghibur dan menyenangkan. 16
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang termasuk dengan jenis bermain
pasif adalah mendengarkan cerita dari orang lain atau orang tua, melihat cerita
bergambar atau komik meskipun tidak dapat memahaminya, menonton film melalui
acara televisi, mendengarkan radio, dan mendengarkan music yang dapat menghibur
dan menyenangkan hati.
Fungsi bermain pada anak memang begitu beragam. Anak akan menemukan
perkembangan fisik serta mental yang ia miliki. Melalui permainan pula, seorang anak
akan mampu mempelajari begitu banyak hal bahkan anak mendapatkan sistem
pemecahan masalah yang jauh lebih baik daripada anak-anak yang tidak
16
Ibid. hlm.66-70
banyak bermain. Dunia anak adalah dunia bermain, jadi jangan paksakan anak
untuk terus belajar dan melakukan latihan banyak soal setiap harinya.
Dengan bermain anak dapat menilai dirinya sendiri. Kelebihan dan kekurangannya
sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif yaitu mempunyai rasa
percaya diri dan harga diri. Anak akan belajar cara bersikap dan bertingkah laku agar
dapat bekerja sama dengan orang lain, jujur, murah hati dan sebagainya
Metode permainan, dapat bermanfaat untuk:
1) membangkitkan minat siswa.
2) memupuk dan mengembangkan rasa kerja sama siswa.
3) mengembangkan kreativitas siswa.
4) menumbuhkan kesadaran siswa. 17
Langkah-langkah Metode permainan
1) Persiapan guru:
a) menentukan topik.
b) merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK).
c) menyiapkan alat bahan bahan untuk permainan.
d) menyusun petunjuk pelaksanaan metode permainan.
2) Pelaksanaan
a) guru menjelaskan maksud dan tujuan serta proses permainan.
b) siswa dibagi atas beberapa kelompok.
c) caranya: misal:
(1) guru membagi atau memasang alat atau bahan permainan.
(2) siswa melakkan kegiatan permainan.
d) siswa melaporkan hasil permainan, yaitu beberapa pengertian atau
konsep tertentu kepada guru.18
17
Muhammad Syaiful Arif. Arif_Nie Metode-Metode Pembelajaran
mbahayib.blogspot.com/2013/01/metode-metode-pembelajaran.html. (Posting : Rabu, 16
Januari 2013). Pukul : 04.22
18
Ibid. (Posting : Rabu, 16 Januari 2013). Pukul : 04.22
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Permainan
1) Kelebihan Metode Permainan
a) Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih
keberanian.
b) Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas
menjadi hidup.
c) Anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil
kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
d) Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.
2) Kelemahan Metode Permainan
1) Tidak semua topik dapat disajikan melalui permainan.
2) Memerlukanbanyak waktu
3) Penentuan kalah menangdan bayar-membayar dapat berakibat negatif.
4) Mungkin juga terjadi pertengkaran.
5) Mengganggu ketenangan belajar di kelas-kelas lain.19
Sedangkan istilah kreatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam
D. Deni Koswara adalah “memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk
menciptakan serta mengandung makna daya cipta”, sedangkan kreatifitas berarti
“kemampuan untuk mencipta, daya cipta atau perihal berkreasi”.21
D. Deni Koswara, juga menjelaskan bahwa:
Kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta dan berkreasi. Tidak ada satupun
pernyataan yang dapat diterima secara umum mengenai mengapa
19
Dwisetiawan 1987. Metode Tugas dan Metode Permainan. (Posted on : January, 11 2013)
dwisetiawan1987.wordpress.com/2013/01/11/25.
20
Qonita Alya. Op. Cit. hlm.382
21
D. Deni Koswara. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. (Bandung: PT. Pribumi Mekar,
2008). hlm.40
suatu kreasi timbul. Kreatifitas sering dianggap terdiri atas dua unsur. Pertama:
kepasihan yang ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar
gagasan pemecahan masalah secara lancer dan cepat. Kedua: keluwesan yang
umumnya mengacu pada kemampuan menemukan gagasan yang berbeda-beda
dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah. 22
22
Ibid. hlm.40
23
Conny Semiawan, R. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. (Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan,1999). hlm.89
24
Utami Munandar. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. (Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia,1999). hlm.12
25
Ibid. hlm.12
ciri-ciri afekif (non-aptitude) seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan
pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru”.26
Sementara E. Paul Torrance dalam Semiawan mendefinisikannya sebagai berikut:
“Creativity, as a process of becoming sensitive to problems, deficiencies, gaps in
knowladge, nissing elements, disharmonies, and so on; identifying the dificulty;
searching for solutions, making guesses, or formulating hypothesis about the
dificiences; testing and retesting these hypothesis and posibly modifying and
retesting; and finally communicating the result”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar adalah suatu
kondisi, sikap, kemampuan, dan proses perubahan tingkah laku seseorang untuk
menghasilkan produk atau gagasan, mencari pemecahan masalah yang lebih efisien dan
unik dalam proses belajar.
Ada beberapa alasan mengapa manusia harus kreatif, diantaranya sebagai
berikut:
1) Kreatifitas adalah jembatan alternatif mempercepat tercapainya tujuan.
2) Dengan kreatifitas, hidup menjadi lebih menantang untuk dilalui.
3) Bersama kreatifitas kepuasan yang didapatkan akan semakin tinggi. 29
28
Conny Semiawan, R. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. (Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan,1999). hlm.37-38
29
Koswara. Op. Cit. hlm.43
9) Enerjik dan ulet.
10) Menyukai tugas-tugas yang majemuk.
11) Percaya kepada diri sendiri.
12) Mempunyai rasa humor.
13) Memiliki rasa keindahan.
14) Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi. 30
30
Munandar. Op. Cit. hlm.12
31
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1998). hlm.11
32
Mohammad Asrori. Psikologi Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2009).
hlm.73
Orang yang kreatif dalam menciptakan ide-ide baru mempunyai sejumlah karakter
yang dapat diketahui dengan cirri-ciri sebagai berikut:
1) Cenderung mengamati situasi dan problema yang tidak diperhatikan
sebelumnya.
2) Menghubungkan ide-ide dengan pengalaman yang diperolehnya dari berbagai
sumber yang berbeda-beda.
3) Cenderung menampilkan beberapa alternatif terhadap subjek tertentu.
4) Tidak menerima begitu saja hal-hal yang sebelumnya terjadi dan tidak terkait
dengan kebiasaan.
5) Memanfaatkan potensi pribadinya, dengan menggali kekuatan emosional dan
mentalnya serta alam bawah sadarnya yang terpendam.
6) Mengusahakan fleksibilitas tinggi dalam bidang pemikiran dan tindakan-
tindakannya.
7) Pandai menghargai waktu dan memanfaatkan sebaik mungkin untuk
mencipta, membuat gagasan atau merumuskan permasalahan yang
menantangnya. 33
Mengacu pada beberapa pendapat di atas, indikator kreativitas belajar siswa dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) Memiliki dorongan (drive) yang tinggi.
2) Memiliki keterlibatan yang tinggi.
3) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
4) Penuh percaya diri atau percaya kepada diri sendiri.
5) Memiliki kemandirian yang tinggi.
6) Senang mencari pengalaman baru.
7) Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit.
8) Memiliki inisiatif.
9) Enerjik dan ulet dan memiliki ketekunan yang tinggi.
10) Cenderung kritis terhadap orang lain.
11) Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya.
12) Selalu ingin tahu atau memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
13) Menyukai tugas-tugas yang majemuk atau hal-hal yang kompleks.
14) Memiliki disiplin diri yang tinggi.
15) Memiliki kemandirian yang tinggi.
33
Koswara. Loc. Cit. hlm.50
16) Memiliki kemampuan berpikir divergen yang tinggi.
17) Memiliki memori dan atensi yang baik.
18) Memiliki wawasan yang luas.
34
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2008), hlm. 170
35
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
42
36
Wina Sanjaya, Op. Cit. hlm. 171
37
Wina Sanjaya, Ibid. hlm. 171
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aqidah
2. Mengenal Asmaul 3.5 Memahami makna Asmaul Husna: al-Khaliq.
Husna 4.5 Melafalkan Asmaul Husna: al-Khaliq.
Akhlak
3. Mencontoh perilaku 3.1 Menampilkan perilaku rendah hati
terpuji 3.2 Menampilkan perilaku hidup sederhana
3.3 Menampilkan adab buang air besar dan kecil
Fiqih
4. Mengenal tatacara 4.1 Membiasakan wudhu dengan tertib
wudhu 4.2 Membaca do’a setelah berwudlu
5. Menghafal bacaan 5.1 Melafalkan bacaan shalat
shalat 5.2 Menghafal bacaan shalat
Materi pembahasan pada materi pokok Al-Khaliq (Allah Maha Pencipta) meliputi pembahasan
tentang Yakin Allah Itu Ada dan Pengertian Al. Khaliq.
Allah Swt. Adalah Tuhan yang menciptakan alam ini. Kalau kita melihat semua yang
ada di langit dan di bumi, maka kita semakin yakin bahwa Allah Swt. Adalah Maha Pencipta.
Al Khaliq artinya Allah Maha pencipta. Ciptaan Allah Swt. Disebut makhluk. Allah
Swt. Yang menciptakan alam semesta ini beserta isinya.
Beberapa Bukti Allah Swt. Yang Mahapencipta
Dari ayat tersebut dapat dimaknai bahwa Allah menugasi orangtua untuk menyayangi dan
mendidik keluarga.
Dalam ayat lain Allah berpesan: "Dan hendaklah takut kepada Allah orang• orang yang
seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anakyang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka". (Q.S. an• Nisd' /3: 9).
Wulandari, Utari and Rohiat, Rohiat and Delrefi, Delrefi (2013) meningkatkan
kreativitas anak melalui permainan kreatif di kelompok b6 tk negeri pembina kota
manna. Undergraduated thesis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Bengkulu
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah merupakan titik tolak dari sebuah penelitin yang
kebenarannya diakui oleh peneliti itu sendiri dan merupakan jembatan untuk menyusun
hipotesis sebagai argumentasi logis, rasional dan kritis mengenai hubungan atau
keterkaitan antar variabel penelitian yang disusun oleh peneliti berdasarkan hasil
komparasi, analisis dan sintesis teori. Kerangka berpikir pun tidak disusun berdasarkan
pada common sense atau akal sehat si peneliti, namun berdasarkan pada hasil kajian
yang handal.40
40
Tim Penyusun Revisi Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi.
2. Waktu Penelitian
Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah dua
bulan, yaitu antara 24 Oktober sampai dengan 12 November, dengan kata lain
penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester I (ganjil) Tahun Pelajaran
2019/2020.
1
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode Teknik. (Bandung:
Tarsito,1985) h. 131
2
Maifalinda Fatra. Bahan Ajar PLPG. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: FITK. UIN
Syarif Hidayatullah.2010). Cet Ke-1.h.79
3
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: : PT Bumi Aksara.2006).h. 56
2. Rancangan Siklus Penelitian
Untuk mempermudah dalam memahami rencana tindakan secara keseluruhan
dan untuk memberikan panduan bagi penulis, maka penulis perlu menampilkan
model penelitian tindakan yang akan dilaksanakan, diadaptasi dari model
penelitian tindakan model John Elliot. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan
melalui 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi
yang dilaksanakan dalam 2 siklus (tiap siklus dilakukan 2 kali tatap
muka/pertemuan. Prosedur penelitian, dapat digambarkan dengan skema sebagai
berikut
Bagan 3.1
Bagan Prosedur Penelitian Model John Elliot
Perencanaan 2 Pertemuan
@70 Menit :
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pertemuan I
: Diskusi
Pertemuan II
Pengamatan
Perencanaan 2 Pertemuan
@70 Menit :
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pertemuan I
: Diskusi
Pengamatan Pertemuan II
C. Subjek Penelitian
Mengingat dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti adalah guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), maka subjeknya adalah siswa kelas II
(dua) SDN Sadagori 1 Kecamatan Kesambi Kota Cirebon. Semester I tahun
pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 21 siswa terdiri 14 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan, peneliti dalam hal ini bertindak sebagai guru mata pelajaran.
4
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: : PT Bumi Aksara.2006).h. 6
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana kegiatan. Peneliti
membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan,
mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam
penelitian ini peneliti dibantu oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas II
(dua) yang bertindak sebagai fasilitator dan kolaburator.
5
Penulisan Skripsi FITK, Op. Cit.hlm.57
siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta kreativitas siswa selama proses
pembelajaran.
Data yang diperoleh dari pengamatan dan penilaian selama proses
pembelajaran dan hasil pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan kelompok siswa
dalam kelas yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisa data kualitatif.
Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa data utama yang dianalisis adalah data
verbal dari peneliti sendiri, yang berupa gambaran terperinci dari proses dan hasil
belajar siswa. Sedangkan data penunjang meliputi data dari hasil observasi.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif.
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya
dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-
rata tes formatif dapat dirumuskan:
c. Observasi
Pada prinsipnya observasi yang dilaksanakan pada siklus II hampir sama
dengan pelaksanaan pada siklus I.
d. Refleksi
Dari hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpul dan dianalisis pada
tahap ini. Dari hasil yang didapatkan peneliti dapat membuat kesimpulan
atas metode permainan yang dilakukan selama 2 siklus.
Sekolah Dasar Negeri Sadagori I merupakan salah satu lembaga pendidikan formal
yang menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran pada tingkat Sekolah Dasar
(SD).
Kecamatan Kesambi, yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun berjalan kaki.
Tersedianya transportasi dan fasilitas jalan yang cukup baik sehingga memudahkan siswa dan
guru yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah dapat belajar dan mengajar tanpa mengalami
Sejak berdirinya pada tahun 1980 sampai sekarang sekolah ini telah terjadi 6 kali pergantian
kepemimpinan sejak 1980 di SD Negeri Sadagori I, beberapa kepala sekolah tersebut dapat
1. Drs.Rahman Saleh
2. Hj.Ayi Suharyawati S.Pd
3. Siti Hayati
4. Tukidi ,S.Pd
5. Hj.Eva Resna Hendawati.S.Pd
6. Titi Suparti.M.Pd
1
Profil SD Negeri Sadagori I , wawancara, Kesambi, 28 Oktober 2019
Adapun Visi misi dan tujuan dari sekolah ini adalah sebagai berikut :
1. Visi Sekolah
Berakhlak Mulia Unggul Dalam Iptek, Seni & Olah Raga Terdepan Dalam Prestasi
Di Tahun 2022.
2. Misi Sekolah
1) Menciptakan iklim dan budaya kerja yang humanis berbasis religius, amanah,
penuh dengan integritas dan loyalitas.
2) Meningkatkan produktifitas kerja dengan berorientasi system profesional dan
proporsional.
3) Mewujudkan iklim pembelajaran yang berbasis al-quran dengan pola pembiasaan
yang berorientasi budi pekerti dan ahlaq mulia.
4) Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan yang
berorientasi scientific.
5) Menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pihak yang peduli dan responship
terhadap pendidikan.
6) Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bersih, aman, nyaman, asri, dan
hijau.
3. Tujuan Sekolah
1) Terciptanya budaya kerja berbasis professional yang menjungjung tinggi nilai-nilai
akhlak mulia.
2) Terciptanya suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
3) Terciptanya siswa/siswi generasi yang kompetitif, prestatif baik dalam bidang
akademik maupun non-akademik.
4) Terjalinnya kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, baik warga sekolah,
masyarakat/lingkungan sekitar, industri, dewan pendidikan yang peduli terhadap
pendidikan.
5) Membiasakan hidup sehat dalam setiap kegiatan baik di lingkungan sekolah
maupun rumah.
6) Perkembangan Prestasi Siswa
1) Juara
2) Juara
2. Keadaan Sarana dan Prasarana.
Ketersediaan sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu faktor pendukung
dan penunjang tercapainya proses belajar mengajar dan tujuan pendidikan secara umum.
Sarana adalah segala sesuatu yang secara lagsung digunakan dalam pelaksanaan pendidikan
seperti fisik gedung, fasilitas belajar, ruang guru, ruang siswa dan sebaginya. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang tidak secara langsung digunakan dalam kegiatan proses
belajar mengajar seperti teman sekolah, peraturan sekolah, situasi belajar, pekarangan dan
sebagainya.
Sarana dan prasarana sekolah dalam konteks ini adalah seluruh peralatan atau fasilitas
yang dibutuhkan bagi proses pendidikan di SD Negeri Sadagori I. Sarana dan prasarana
pendidikan berfungsi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar dan
merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari proses pelaksanaan pendidikan, tujuannya
adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran. Mengenai sarana dan
prasarana pendidikan yang ada di SD negeri Sadagori Idapat dilihat dalam tabel berikut :
3. Keadaan PTK:
Tingkat Pendidikan
No Status Guru
SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3
1 Kepala Sekolah 1
2 Guru PNS 14 2
3 Guru Non PNS 8 1
4 Penjaga Sekolah 1
5 Pustakawan 1
6 Staff TU 1
7 Satpam 1
Jumlah 1 2 23 4
No Jenis Sarana/Prasaran
Jumlah/Unit Keterangan
1 Gedung Sekolah 1 Ruangan Permanen
a. Ruangan Kepala Sekolah 1 Ruangan Permanen
b. Ruangan Guru 1 Ruangan Permanen
c. Ruang kelas/Belajar 1 Ruangan Permanen
d. Ruang UKS 1 Ruangan Permanen
e. Ruangan Perpustakaan 1 Ruangan Permanen
f. WC Guru 1 Ruangan Permanen
g. WC Siawa
Berdasarkan tabel di atas, bahwa sarana dan prasaran pendidikan SD Negeri Sadagori
I dapat dikatakan cukup dan telah mencukupi kebutuhan yang diperlukan dimana indikator
pengukurannya ialah tersediannya sarana belajar berupa gedung sekolah yang lengkap dengan
ruang belajar, ruang guru, kantor dan papan tulis yang merupakan penunjag terlaksananya
a. Keadaan guru
Dalam dunia pendidikan guru sangatlah memegang peranan penting baik secara
kuantitas maupun kualitas. Guru merupakan salah satu factor pendidikn yang bertugas secara
professional mendidik dan mengarahkan anak didik kearah pertumbuhan dan perkembangan
moral dan intelektual sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab dan
memiliki hubungan erat dalam keberhasilan siswa dalam memperoleh pendidikan dan
pengajaran. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih jauh mengenai strata atau tingkatan
Berdasarkan uraian tabel di atas jumlah guru SD Negeri Sadagori I berjumlah 27 orang.
Kemudian dilihat dari jenis kelamin , terdapat 18 orang guru perempuan dan 9 orang guru laki-
laki. Dan dari latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu S2 dan S1.
b. Keadaan Siswa
Siswa merupakan salah satu unsur atau komponen pendidikan yang sekaligus menjadi
subjek maupun objek pendidikan. Keberadaan siswa di sekolah tidak lain adalah untuk
menuntut ilmu pengetahuan dalam rangka untuk meningkatkan kecerdasan, ketrampilan dan
penghayatan terhadap ilmu pengetahuan tersebut sehingga natinya dapat digunakan dalam
kondisi siswanya berdasarkan data terakhir tahun pelajaran 2017/2018, kondisi siswanya
sebanyak 528 orang yang tersebar dari 18 kelas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 3. Keadaan Siswa SD Negeri Sadagori I
Tahun 2017/2018
I 35 34 69 2
II 42 25 67 2
III 46 37 83 2
IV 47 47 94 2
V 53 45 98 2
IV 59 58 117 2
Jmlh 12
Tahun 2018/2019
Sadagori I sangat baik. Siswa tersebut didistribusi dalam 18 kelompok belajar, masing-masing
kelompok belajar terdiri dari satu rombongan belajar. Kemudia dari uraian data siswa
beragama Islam dengan kata lain 100 % siswa SD Negeri Sadagori I beragama Islam.
kegiatan observasi awal terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan selama ini.
Observasi awal dilakukan dalam bentuk perkenalan sebagai Peserta PPL PPG, wawancara
singkat dengan siswa kelas II. Dalam observasi awal ini bermaksud menemukan
Sadagori I kelas II kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ada kecenderungan tidak
adanya gairah dan semangat belajar siswa terhadap pelajaran ini. Kondisi seperti ini
merupakan penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya prestasi belajar siswa SD
Negeri Sadagori I khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari
pencapaian nilai rata-rata siswa pada ulangan semester ganjil, hanya mencapai nilai rata-rata
70, dari 25 orang siswa. Bahkan ada 6 orang siswa yang hanya memperoleh nilai ulangan 60
sampai 65. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara tersebut, maka peneliti bersama
pengamat memutuskan untuk menetapkan strategi pembelajaran Permainan sebagai salah satu
alternative untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan agama Islam di Kelas II SD Negeri
Sadagori I .
2. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini, sebelum pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti melakukan beberapa
2. Menyiapkan lembar observasi terhadap guru dan siswa untuk memantau proses
pembelajaran di kelas.
3. Menyiapkan LKPD
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2019. Kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan strategi Permainan sesuai dengan RPP yang
telah dibuat. Selanjutnya siswa diarahkan untuk bergabung dalam kelomponya masing-
masing yang telah dibentuk pada kegiatan observasi awal. Kegiatan pembelajaran
dilanjutkan dengan memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat untuk belajar
kemudian guru memberikan penjelasan terkait dengan strategi pembelajaran yang akan
digunakan, selanjutnya guru mengingatkan kembali materi prasyarat secara umum yang
harus dimiliki terlebih dahulu oleh para siswa. Beberapa saat kemudian, guru membagi
lembar Kegiatan Siswa (LKPD) kepada masing-masing kelompok untuk dibaca dan
berhubungan dengan proses pembelajaran yang akan diterapkan maupun kejelasan materi
serta LKPD yang telah siswa terima. Kemudian proses pembelajaran berlangsung sesuai
c. Pengamatan.
untuk setiap siklus, jumlah dan rata-rata persentase secara keseluruhan. Hasil analisis
pengamatan aktivitas siswa pada siklus I di sajikan pada tabel berikut ini :
Persentase
No Aspek Yang Diamati Jumlah
Aktivitas
Siswa
(%)
1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan 12 15,35
guru
2 Membaca materi ajat (LKPD) 11 14,67
3 Mengerjakan LKPD dalam kelompok belajar 11 14,65
4 Berdiskusi dalam kelompok belajar 19 25,34
komponen aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus I menunjukan nilai
yang bervariasi. Persentase rata-rata komponen aktivitas siswa yang tertinggi adalah
berdiskusi dalam kelompok belajar yakni 25,34% dan yang paling rendah adalah
mempresentasekan hasil kerja kelompok sebesar 3,99%. Dari data ini telah menunjukan
Disamping itu, kemampuan siswa dalam bekerjasama yang masih kurang efektif
menyebabkan dalam penyelesaian tugas yang ada dalam Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) belum sesuai dengan waktu yang disediakan. Hal ini ditunjukan dalam data
perbeikan proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Pada siklus I, aktivitas guru
data diolah maka perolehan rata-rata skor guru setiap komponen. Indikator aktivitas
menunjukan kisaran 2 sampai 4 dan umumnya skor guru berada pada kisaran 3. Hal ini
berarti dominasi angka 3 pada pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan strategi Permainan telah masuk dalam kategori cukup baik.
Ketercapaian criteria tersebut memberikan indicator bahwa telah terjadi suatu kemajuan
Catatan penting yang perlu diperhatikan guru pada siklus I yang menjadi
(a) kemampuan untuk memotivasi siswa untuk belajar masih kurang, (b)
pembelajaran masih kurang jelas, (d) menyajikan materi pelajaran belum sistematis, (e)
membagi LKS dan membimbing siswa bekerja dalam kelompok belum terlaksana
dengan baik dan, (f) pelaksanaan evaluasi belum dapat mewakili materi yang disajikan,
tersebut telah dilakukan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan Essay pada
antara 50 sampai 85 dengan rata-rata 67. Adapun hasil analisis ketuntasan belajar siswa
pada penilaian formatif siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :
1 Tuntas 17 68%
2 Tidak Tuntas 8 32%
Sumber : Diolah Hasil penelitian
Pada tabel di atas analisis data hasil penelitian formatif pada siklus I nampak
bahwa siswa yang tuntas sebanyak 17 orang atau 68% dan yang tidak tuntas sebanyak 8
orang atau 32%. Berdasarkan persentase hasil belajar yang dicapai tersebut maka dapat
disimpulkan sementara bahwa ketuntasan belajar pada siklus I belum mencapai standar
e. Refleksi.
Catatan penting yang perlu diperhatikan guru pada siklus I yang menjadi
siswa untuk belajar masih kurag, (b) mengarahkan siswa dalam berdiskusi belum
terarah, (c) menyampaika tujuan pembelajaran masih kurang jelas, (d) menyajikan
materi pelajaran belum sistematis, (e) membagi LKS dan membimbing siswa bekerja
dalam kelompok belum terlaksana dengan baik dan, (f) pelaksanaan evaluasi belum
dapat mewakili materi yang disajikan, serta (g) pemberian pujian (penghargaan) pada
pembelajaran itu berdampak pula pada penurunan kualitas aktivitas siswa mengikuti
masih kurang.
b. Dalam mengajukan/menanggapi pertanyaan dari anggota kelompok, siswa kelihatan
masih belum terfokus pada pokok bahasan. Hal ini terjadi disebabkan karena siswa
kelompok lain masih terjadi saling menyalahkan dan melibatkan persoalan pribadi.
dijadikan bahan kajian untuk langkah perencanaan, pelaksanaan, refleksi dan evaluasi
dalam rangka perbaikan kualitas proses strategi Permainan pada siklus berikutnya.
3. Siklus II.
a. Perencanaan
Bertitik tolak dari hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada tindakan siklus I maka
bersama pengamat menyusu rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.
2. Guru harus lebih tanggap dan terfokus dalam memberikan arahan dalam proses diskusi
3. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran harus tegas dan jelas. Dalam hal ini
guru dapat menuliskan tujuan pembelajaran disudut kanan atas pada papan tulis.
4. Guru harus lebih sistematis dan terstruktur dalam menyajikan materi pelajaran
5. Pembagian LKPD harus dilakukan dengan baik dan membimbing siswa bekerja dalam
6. Penyusunan bahan evaluasi harus dapat mewakili materi pelajaran yang disajikan
7. Pemberian pujian (penghargaan) harus lebih terarah pada obyek yang semesteinya.
b. Pelaksanaan Tindakan
perangkat pembelajaran yang termuat dalam RPP siklus II. Kegiata pembelajaran dilakukan
tetap mengacu pada strategi Permainan dengan menekankan pada implementasi hasil
refleksi siklus I. Pengamatan kembali dilakukan terhadap aktivitas siswa, guru dan pada
c. Pengamatan.
kemudian hasil analisis dalam bentuk persentase untuk setiap siklus, jumlah dan rata-
rata. Hasil analisis pengamatan aktivitas siswa pada siklus II disajikan pada tabel berikut
ini :
Jumlah Persentase
No Aspek Yang Diamati
Siswa Aktivitas
(%)
1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan 12 13,84
guru
2 Membaca materi Ajar (LKPD) 13 15,65
3 Mengerjakan LKPD dalam kelompok belajar 11 12,68
4 Berdiskus dalam kelompok belajar 21 24,70
5 Mengajukan pertanyaan/menanggapi
11 12,64
pertanyaan
6 Menghargaimenerima pendapat 11 13,29
7 Mempersentasekan hasil kerja kelompok 6 7,2
Jumlah 100
Sumber : Diolah dari data penelitian Tahun2019
nilai beragam. Persentase rata-rata sebesar 24,86% sedangkan komponen aktivitas siswa
yang paling rendah adalah mempersentasekan hasil kerja kelompok sebesar 7,24 %. Hal
ini telah memberikan gambaran bahwa dalam proses pembelajaran telah mengarah pada
pengamatan aktivitas guru. Pada siklus II, aktivitas guru yang diamati berdasarkan
skor guru setiap komponen indicator aktivitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kriteria keterlaksanaan :
0,00 – 1,69 : Tidak Baik
1,70 – 2,59 : Kurang Baik
2,60 – 3,50 : Cukup Baik
3,51 – 4,00 : Baik
menunjukan angka kisaran 3 sampai 4 dan umumnya skor guru berada pada kisaran 4,
dari angka ini berarti bahwa aktivitas guru telah menunjukan pengajaran yang sesuai,
Untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan perkembangan hasil belajar serta
perubahan perilaku siswa selama kegiatan dengan strategi Crossword Puzzle, maka guru
melakukan tes penilaian formatif. Tes ini telah dilaksnakan pada akhir tatap muka ke- 4
Berdasarkan data penelitian hasil tes formatif tersebut, terlihat bahwa rentang nilai yang
diperoleh siswa berkisar antara 60 sampai 90 dan rata-rata 73,6%. Hasil analisis
ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
1 Tuntas 21 84%
2 Tidak Tuntas 4 16%
Sumber : diolah dari data penelitian Tahun 2019
Berdasarkan analisis data hasil penilaian formatif siklus II tampak bahwa siswa
yang telah tuntas sebanyak 21 orang atau mencapai 84% sedangkan siswa yang belum
tuntas sebanyak 4 orang atau sisa 16%. Ini berarti indikator keberhasilan dari 25 orang
siswa telah tercapai pada siklus II ini. Bahkan secara klasikal dari 25 orang siswa yang
mengikuti tes menurut kriteria ketuntasan klasikal ( ≥ 80% ) tuntas dalam belajar.
e. Refleksi.
yang konsisten baik dalam konteks proses maupun hasil yang diperoleh. Khususnya
pada siklus II aplikasi dari hasl perencanaan sampai pada pelaksanaan tindakan sudah
menunjukan hasil yang menggembirakan. Walaupun masih ada beberapa orang siswa
yang belum tuntas namun secara umum keterlaksanaan seluruh proses pembelajaran dan
anggota kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran
berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran, berdiskusi untuk memecahkan
masalah atau tugas. Dengan interaksi yang efektif memungkinkan semua anggota kelompok
dapat menguasai materi pada tingkat yang relative sejajar. Dalam penelitian ini penguasaan
siswa terhadap materi pembelajaran kemudian disebut dengan hasil pembelajaran dapat
terukur melalui tes formatif. Sedangkan instrumen pengambilan data tentang bagaimana
aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan pembelajaran yakni lembar observasi.
a. Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil analisis data dalam siklus di atas, terlihat bahwa penerapan
strategi Permainan dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam belajar dan mengurangi
beberapa kegagalan. Namun secara umum kegagalan tersebut disebabkan karena beberapa
hal antara lain adalah kurangnya siswa mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru. Hal
ini terjadi karena pemberian motivasi awal kepada siswa masih kurang. Padahal pemberian
motivasi itu penting mengingat bahwa motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong
siswa untuk berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku dalam belajar.
Siswa akan melakukan suatu proses belajar betapapun beratnya , hal ini sesuai dengan
pendapat Slameto bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1 Hal ini memberikan gambaran
bahwa hasil untuk proses belajar ditandai perubahan pada seluruh aspek manusia. Lain
halnya dengan aktivitas berdiskusi daam kelompok belajar. Secara kuatitas persentase
keaktifan siswa cukup tinggi. Hal ini dapat terjadi karena salah satu langkah-langkah
strategi Permainan adalah jumlah anggota terdiri dari 4 sampai orang. Asumsinya bahwa
Aktivitas siswa yang lain yakni mempresentasekan hasil kerja kelompok merupakan
komponen yang persentasenya rendah. Hal ini terjadi pada umumnya karena siswa pada
awalnya masih kaku, belum terbiasa. Namun pada proses pembelajaran selanjutnya siswa
mulai antusias dan memperlihatkan rasa ingin mengetahui sesuatu berkat peran guru
Kondisi yang demikian sangat memberi peluang bagi siswa untuk memperoleh dan
Hal ini sejalan dengan kelebihan-kelebihan dalam strategi Permainan seperti yang
dikemukakan oleh Piping Sugiharti yaitu : (1) melalui strategi Permainan siswa sedikit
banyak telah memunculkan semangat belajar dan rasa percaya diri pada setiap siswa, (2)
melalui penerapan strategi Permainan ini siswa belajar untuk lebih menggali potensi yang
ada pada dirinya dan dapat lebih menghargai talenta yang telah dianugrahkan Tuhan
kepadanya, (3) strategi ini efektif karena mampu meningkatkan aktifitas dan kreatifitas
siswa dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan
siswa lainnya, (4) secara keseluruhan strategi Permainan mampu menciptakan proses
minat dan motivasi pada siswa, (5) sifat kompetitif yag ada dalam permainan Permainan
b. Aktivitas Guru
Pengamatan terhadap aktivitas guru terlihat adanya peningkatan kearah yang lebih
pada siklus I dari 3,09% meningkat secara signifikan menjadi 3,90% (ketegori cukup baik
menjadi baik. Hal ini terjadi setelah diadakan refleksi bersama rekan kolaborasi. Refleksi
pembelajaran siklus I. Kelemahan yang ditemukan antara lain: (a) kemampuan untuk
memotivasi siswa untuk belajar masih kurang, (b) mengarahkan siswa untuk berdiskusi
belum terarah, (c) menyampaikan tujuan pembelajaran masih kurang jelas, (d) menyajikan
materi pelajaran belum sistematis, (e) membagi LKPD dan membimbing siswa bekerja
dalam kelompok belum terlaksana dengan baik , (f) pelaksanaan evaluasi belum dapat
mewakili materi yang disajikan, serta (g) pemberian pujian (penghargaan) pada kelompok
belum maksmal.
pembelajaran dengan strategi Permainan merupakan hal baru bagi siswa. Pada sisi lain
guru dalam mengaplikaskan strategi pembelajaran kelihatan masih kaku dan kurang
percaya diri. Namun demikian pada refleksi teridentifikasi adanya kekurangan yang
kemudian bersama kolaborator menemukan beberapa solusi sebagai acuan dalam action
berikutnya.
kemajuan yang signifikan. Peningkatan terjadi sebagai dampak dari terlaksananya beberapa
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I hasil tes formatif rentang
nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 50 sampai 85 denga rata-rata 67 sedangkan pada
siklus II rentang nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 60 samapai 90 dan rata-rata 73,6.
Perbandinga persentase hasil ketuntasan belajar siswa pada penilaian formatif siklus I dan
Tabel. 11. Persentase Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
No Ketuntasan
Jumlah Jumlah
Persentase Persentase
Siswa Siswa
1. Tuntas 17 68% 21 84%
2. Tidak Tuntas 8 32% 4 16%
Pada tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketuntasan belajar secara
penelitian tindakan kelas ini adalah minimal 75% siswa telah mencapai ketuntasan belajar
secara perorangan. Seorang siswa dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar secara
perorangan apabila siswa tersebut telah memperoleh nilai minimal 65 berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun
pelajaran 2019/2020.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menerapkan metode permainan dapat meningkatkan
kreativitas siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa
dalam setiap siklus, yaitu pra siklus (41,66%), siklus I (68%) dan siklus II (84%)
dengan nilai rata-rata pada pra siklus adalah 6,19, sikus I adalah 6,69 sedangkan
pada siklus II adalah 84.
2. Penerapan metode permainan mempunyai hasil yang positif, yaitu dapat
meningkatkan kreativitas siswa yang ditunjukkan dengan hasil belajar siswa
yang signifikan.
Dari kesimpulan di atas dapat dikatakan bahwa penerapan metode permainan
dapat meningkatkan kreativitas belajar PAI pada materi Al- Khaliq (Allah Maha
Pencipta) siswa kelas II semester I tahun pelajaran 2019/2020 di SDN Sadagori 1
Kecamatan Kesambi Kota Cirebon Dengan kata lain hipotesis penelitian ini diterima.
B. Saran-saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar
mengajar Agama Islam lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi
siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk menerapkan metode permainan memerlukan persiapan yang cukup
matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang
benar-benar bisa diterapkan dengan metode permainan dalam proses belajar
mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan kreativitas belajar siswa, guru hendaknya lebih
sering melatih siswa dengan berbagai strategi pembelajaran, walaupun dalam
taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan
baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau.
DAFTAR PUSTAKA
Alya, Qonita, (2009), Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta:
PT. Indahjaya Adipratama.
Arikunto, Suharsimi, (2006), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asmuri, dkk, (2011). Pendidikan Agama Islam 2 untuk Siswa SD/MI Kelas II,
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Agama
Islam.
Asrori, Mohammad, (2009), Psikologi Pembelajaran, Bandung: CV Wacana
Prima.
Budimansyah, Dasim, dkk. (2008), PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Bandung: PT. Ganesindo.
Dwisetiawan 1987. Metode Tugas dan Metode Permainan. (Posted on : January, 11
2013) dwisetiawan1987.wordpress.com/2013/01/11/25.
Fatra, Maifalinda, (2010), Bahan Ajar PLPG. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
FITK. UIN Syarif Hidayatullah.
Koswara, D. Deni, (2008), Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. Bandung: PT.
Pribumi Mekar.
Majid, Abdul, (2012), Perencanaan Pembelajaran, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Merefresh, Anna, (2004), Imajinasi dan Kreativitas Anak-anak. Jakarta: Cerdas
Pustaka, 2004
Munandar, Utami, (1999), Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Rohani, Ahmad, (2010), Pengelolaan Pembalajaran. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Cipta.
S, Suparman,(2010), Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa. Yogyakarta:
Pinus Book publisher.
Sanjaya, Wina, (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Semiawan,Conny, R, (1999), Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Semiawan, Conny, R, Dkk, (1990), Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa di
Sekolah Menengah, Jakarta: Graha Media.
Semiawan, Conny, R, (1999), Perkembangan dan Belajar Peserta Didik.
(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sudjana, Nana, (2010), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar .
Bandung: SinarBaru Algesindo.
Suherman, Eman dan Sukjaya, Yaya, (1990), Petunjuk Praktis untuk
Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung :
Wijayakusumah.
Petunjuk Pengisian :
Amatilah aktivitas siswa dalam setiap kelompok sampel selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai
berikut :
Pengamat,
Andriyati,S.Pd.I
Lembar Hasil Pengamatan
Aktivitas Siswa Siklus I, Pertemuan 2
Pengamat,
Andriyati,S.Pd.I
Lembar Hasil Pengamatan
Aktivitas Siswa Siklus II, Pertemuan 2
Pengamat,
Andriyati.S.Pd.I
Lembar Hasil Pengamatan
Aktivitas Siswa Siklus II, Pertemuan 2
Pengamat,
Andriyati, S.Pd.I
Lampiran 3
Petunjuk:
Berilah tanda cek/contreng pada salah satu skor 1, 2, 3. Atau 4 menurut
penilaian/pengamatan anda.
Skor
Pase Aspek yang diamati
1 2 3 4
A. PENDAHULUAN
I 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mengorganisasi siswa kedalam
kelompok
II 2. Menyajikan materi pelajaran
3. Membagi LKPD
4. Membimbing siswa bekerja dalam
kelompok
5. Mengarahkan siswa dalam berdiskusi
C. Penutup
III 1. Mengadakan evaluasi
2. Memberi pujian pada kelompok
3. Pembelajaran sesuai scenario pada
RPP
Kriteria keterlaksanaan :
0,00 - 1,69 : Tidak baik
1,70 - 2,59 : Kurang baik
2,60 - 3,50 : Cukup baik Kesambi, 28 Oktober 2019
3,51 - 4,00 : Baik
Pengamat,
Andriyati,S.Pd.I
FORMAT PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP (02)
Petunjuk:
Berilah tanda cek/contreng pada salah satu skor 1, 2, 3. Atau 4 menurut
penilaian/pengamatan anda.
Skor
Pase Aspek yang diamati
1 2 3 4
B. PENDAHULUAN
I 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mengorganisasi siswa kedalam
kelompok
2. Menyajikan materi pelajaran
II 3. Membagi LKS
4. Membimbing siswa bekerja dalam
kelompok
5. Mengarahkan siswa dalam berdiskusi
C. Penutup
III 1. Mengadakan evaluasi
2. Memberi pujian pada kelompok
3. Pembelajaran sesuai scenario pada
RPP
Andriyati,S.Pd.I
FORMAT PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP (03)
Petunjuk:
Berilah tanda cek/contreng pada salah satu skor 1, 2, 3. Atau 4 menurut
penilaian/pengamatan anda.
Skor
Pase Aspek yang diamati
1 2 3 4
A. Pendahuluan
I 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mengorganisasi siswa kedalam
kelompok
II 2. Menyajikan materi pelajaran
3. Membagi LKS
4. Membimbing siswa bekerja dalam
kelompok
5. Mengarahkan siswa dalam
berdiskusi
C. Penutup
III 1. Mengadakan evaluasi
2. Memberi pujian pada kelompok
3. Pembelajaran sesuai scenario pada
RPP
Andriyati,S.Pd.I
FORMAT PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP (04)
Petunjuk:
Berilah tanda cek/contreng pada salah satu skor 1, 2, 3. Atau 4 menurut
penilaian/pengamatan anda.
Skor
Pase Aspek yang diamati
1 2 3 4
A. Penaduluan
I 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mengorganisasi siswa kedalam
kelompok
II 2. Menyajikan materi pelajaran
3. Membagi LKS
4. Membimbing siswa bekerja dalam
kelompok
5. Mengarahkan siswa dalam berdiskusi
C. Penutup
III 1. Mengadakan evaluasi
2. Memberi pujian pada kelompok
3. Pembelajaran sesuai scenario pada
RPP
Kriteria keterlaksanaan :
0,00 - 1,69 : Tidak baik
1,70 - 2,59 : Kurang baik
2,60 - 3,50 : Cukup baik Kesambi, 28 Oktober 2019
3,51 - 4,00 : Baik
Pengamat,
Andriyati,S.P.I
Lampiran 7
Jenis Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Kelamin Murni
1 ALRIDWAN L 65 Tuntas
2 ALLAN RIZKA L 65 Tuntas
3 ANNISA PUTRI P 60 Tidak Tuntas
4 ARYA SYARAFI L 70 Tuntas
5 ARYA WAYS QORNI. A L 75 Tuntas
6 FAHREEZ IBRAHIM L 60 Tidak tuntas
7 FIDYAH LUSI NOVY .Y P 60 Tidak tuntas
8 GIO CHILA .F L 65 Tuntas
9 INTAN P 70 Tuntas
10 KEYLA ZAYYAN .H P 70 Tuntas
11 MOZZA RENITA .M P 50 Tidak tuntas
12 M.FATICHUL CHAQ L 60 Tidak tuntas
13 NABILA TRI AULIA P 60 Tidak tuntas
14 NADIA ANA TASYA P 60 Tidak tuntas
15 NANDA FADHILLA .KH P 80 Tuntas
16 NAZRULLAH NUR FATIH L 65 Tuntas
17 NIRA KHOERUNNISA P 60 Tidak tuntas
18 PUTRI FATIMAH P 70 Tuntas
AZZAHRA
19 RAMA PUTRA .M L 70 Tuntas
20 SALSAFA AURA AZZAHRA P 85 Tuntas
21 YOSUA RAY S L 70 Tuntas
22 ZEOVANKA AIDIL .A L 70 Tuntas
23 F.NURUL LATIFAH P 65 Tuntas
24 ZIDNI ZAHRI AL-FAISAL L 65 Tuntas
25 FARHAN L 80 Tuntas
Rata-rata 67
Jenis Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Kelamin Murni
1 ALRIDWAN L 70 Tuntas
2 ALLAN RIZKA L 70 Tuntas
3 ANNISA PUTRI P 60 Tidak tuntas
4 ARYA SYARAFI L 70 Tuntas
5 ARYA WAYS QORNI. A L 90 Tuntas
6 FAHREEZ IBRAHIM L 70 Tuntas
7 FIDYAH LUSI NOVY .Y P 60 Tidak Tuntas
8 GIO CHILA .F L 75 Tuntas
9 INTAN P 80 Tuntas
10 KEYLA ZAYYAN .H P 85 Tuntas
11 MOZZA RENITA .M L 60 Tidak tuntas
12 M.FATICHUL CHAQ L 60 Tidak tuntas
13 NABILA TRI AULIA P 65 Tuntas
14 NADIA ANA TASYA P 75 Tuntas
15 NANDA FADHILLA .KH P 85 Tuntas
16 NAZRULLAH NUR FATIH L 70 Tuntas
17 NIRA KHOERUNNISA P 65 Tuntas
18 PUTRI FATIMAH P 80 Tuntas
AZZAHRA
19 RAMA PUTRA .M P 75 Tuntas
20 SALSAFA AURA AZZAHRA P 90 Tuntas
21 YOSUA RAY S L 75 Tuntas
22 ZEOVANKA AIDIL .A L 70 Tuntas
23 F.NURUL LATIFAH P 80 Tuntas
24 ZIDNI ZAHRI AL-FAISAL L 75 Tuntas
25 FARHAN L 85 Tuntas
Rata-rata 73,6
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
D. Materi Pembelajaran
Hal 19 s/d 22
A. Al-Khāliq
Al-Khāliqartinya Allah Maha pencipta.
Ciptaan Allah Swt. disebut makhluk. Allah Swt. yang menciptakan alam semesta ini
beserta isinya.
2. Alat
Laptop dan Infocus
Powerpoint Materi Pembelajaran
Gambar/foto
Video
Keras asturo
Kartu
Video
3. Sumber Belajar
Buku Guru Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, Achmad
Hasim dan Otong Jaelani.Kemendikbud, Revisi 2017.
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, Achmad
Hasim dan Otong Jaelani. Kemendikbud, Revisi 2017.
Buku referensi lain yang relevan
Lingkungan setempat
3. Penutup
a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan 20
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang menit
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan
langkah selanjutnya;
b. Guru bersama siswa merangkum kegiatan pembelajaran.
c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas
baik cara individu maupun kelompok bagi peserta didik yang
menguasai materi;
d. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
Instrumen: Terlampir
2. Damai Terlampir
3. Bersyukur Terlampir
Instrumen: Terlampir
3. Pengetahuan (Tes)
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes tertulis
c. Kisi-kisi :
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Kinerja
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian kinerja
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
Mendemonstrasikan Terlampir
1. pelafalan al-Khāliqdengan
benar
Instrumen: Terlampir
5. Tugas
Mengisi rubrik tugas individu tentang Asmaul Husna Al-Khaliq dan artinya
Instrumen: Terlampir
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)
Nama Siswa : ..........................................
Kelas / Semester : II / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian diri.
Penilai : Guru
PILIHAN JAWABAN
NO PERNYATAAN Sangat Ragu- Tidak SKOR
. Setuju
Setuju Ragu Setuju
1 Allah Swt. adalah Dzat yang
menciptakan semua mahluk,
baik yang ada di sekitar rumah
maupun di sekitar sekolah
2. Allah Swt. yang mengatur
alam semesta ini
3. Membiasakan bersyukur atas
pemberian Allah Swt. dengan
benar.
JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Skor yang diperoleh
Sangat Setuju = Skor 4
------------------------- X 100 =
Setuju = Skor 3
...
Ragu-Ragu = Skor 2
Tidak Setuju = Skor 1
Skor maksimal
CATATAN:
..............................................................................................................................................
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)
Nama Siswa yang dinilai : ..........................................
Kelas / Semester : II / Ganjil
Teknik Penilaian : Observasi .
NO PILIHAN JAWABAN
SKOR
. PERNYATAAN MK MB MT BT
1 Memperlihatkan adanya rendah
hati dalam kelompok
2 Memperlihatkan adanya sikap
damai dalam kelompok.
3 Memperlihatkan adanya sikap
bersyukur dalam kelompok.
JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Skor yang diperoleh
MK = Skor 4
------------------------- X 100 =
MB = Skor 3
...
MT = Skor 2
BT = Skor 1
Skormaksimal
CATATAN:
MK = Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
MB = Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MT = Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indicator tetapi belum konsisten).
BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tandatanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator).
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)
Kelas / Semester : II / Ganjil
Kompetensi Dasar : Mengenal makna Asmaul Husna: Al-Quddus, As-
Salam, Al-Khaliq
Penilai : Guru
No. Indikator Instrumen
1. Menyebutkan arti al- Al-khaliq artinya ....
Khāliq dengan benar. Yang menciptakan alam semesta adalah ....
RUBRIK PENILAIAN
Kriteria
No. Kompetensi Amat Cukup Kurang
Baik
baik baik baik
1. Mengenal makna Asmaul Husna: Al-
Quddus, As-Salam, Al-Khaliq
JUMLAH SKOR
Amat baik = Skor 4 Skor yang diperoleh
Baik = Skor 3 ------------------ X 100 = -------
Cukup baik = Skor 2 --
Kurang baik = Skor 1
Skor maksimal
Catatan kriteria:
1.Amat baik : Apabila peserta didik dapat menjawab semua soal dengan benar.
2. Baik : Apabila peserta didik dapat menjawab salah satu soal dengan benar.
3.Cukup baik : Apabila peserta didik dapat menjawab semua soal, relevan, tetapi tidak
logis.
4.Kurang baik : Apabila peserta didik dapat menjawab semua soal, tetapi tidak relevan
dan tidak logis.
Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan)
Kelas / Semester : II / Ganjil
Kompetensi Dasar : 4.5. Melafalkan Asmaul Husna: Al-Quddus, As-Salam, Al-
Khaliq dan maknanya
Indikator : 4.5.1. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar
RUBRIK PENILAIAN
Kriteria
No. Kompetensi Amat Cukup Kurang Skor
Baik baik
baik baik
1. Melafalkan Asmaul Husna:
Al-Quddus, As-Salam, Al-
Khaliq dan maknanya
JUMLAH SKOR
NILAI AKHIR
KETERANGAN NILAI
Skor yang
Sangat baik = Skor 4
diperoleh
Baik = Skor 3
------------------ X
Cukup baik = Skor 2
100 = ---------
Kurang baik = Skor 1
Skor maksimal
Catatan kriteria:
1. Sangat baik : Apabila peserta didik dapat menunjukkan dengan baik dan benar.
2.Baik : Apabila peserta didik dapat menunjukkan, tapi tidak relevan.
3.Cukup lancar : Apabila peserta didik dapat menunjukkan relevan, tapi tidak logis.
4.kurang lancar : Apabila peserta didik dapat menunjukkan tapi tidak relevan dan tidak
logis
Tugas.
Pasangkan soal yang berada di sebelah kiri dan jawaban yang ada di sebelah kanan
berikut ini!
Buatlah garis penghubung di antaranya!
1. Al-Khāliq a. Memelihara lingkungan
2. Makhluk b. Ciptaan Allah di langit
3. Tugas manusia c. Allah Maha pencipta
4. Yang mengatur makhluk d. Allah Swt.
5. Matahari dan bulan e. Artinya Ciptaan Allah
Mengetahui,
Dosen Pembimbing, Kepala SDN SADAGORI 1
Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar)
kan dijelaskan kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal
yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah
dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan,
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).
PROGRAM REMIDI
Sekolah : SD Negeri Sadagori I Kota Cirebon
Kelas/Semester : II/ 1
Mat Pelajaran : PAI & BP
UlanganHarian Ke : ........................
KD/Indikator :........................
KKM :........................
Indikator Bentuk
Nama Peserta Nilai Nilai Setelah
No yang Belum Tindakan
Didik Ulangan Remedial Ket.
Dikuasai Remedial
1
2
dst,
Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum
waktu yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa
pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
Pasangkan soal yang berada di sebelah kiri dan jawaban yang ada di sebelah kanan
berikut ini!
Buatlah garis penghubung di antaranya!
1. Al-Khāliq a. Memelihara lingkungan
2. Makhluk b. Ciptaan Allah di langit
3. Tugas manusia c. Allah Maha pencipta
4. Yang mengatur makhluk d. Allah Swt.
5. Matahari dan bulan e. Ciptaan Allah
Kunci Jawaban:
1. Allah Maha pencipta
2. Ciptaan Allah
3. Memelihara lingkungan
4. Allah Swt.
5. Ciptaan Allah di langit.
LEMBAR SOAL EVALUASI SIKLUS II
Kunci Jawaban
1. Manusia
2. Alam semesta
3. Allah Swt. Maha pencipta
4. Allah Swt.
5. Makhluk
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
SIKLUS 1
A. Kompetensi Inti (K I)
B. Kompetensi Dasar
3.5 Memahami makna Asmaul Husna: al-Khaliq.
4.5 Melafalkan Asmaul Husna: al-Khaliq.
C. Indikator:
3.5.1 Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar
4.5.1. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar.
2. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar
E. Materi Pembelajran
Al-Khāliq
Al-Khāliqartinya Allah Maha pencipta.
Ciptaan Allah Swt. disebut makhluk. Allah Swt. yang menciptakan alam semesta ini
beserta isinya.
A Beberapa Bukti Allah Swt. Yang
Mahapencipta
I. Penilaian
Nama Siswa :
Kelas :
Kunci jawaban:
1. Allah Maha pencipta
2. Ciptaan Allah
3. Memelihara lingkungan
4. Allah Swt.
5. Ciptaan Allah di langit.
Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
II. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi
peserta didik yang sudah menguasai materi, diminta
mengerjakan materi pengayaan yang sudah disiapkan
berupa gambar yang menceritakan Allah Mahapencipta.
Misalkan guru meminta mengamati gambar di
samping selanjutnya
memberikan komentar.
III. Remedial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai KKM), guru
menjelaskan kembali materi kebesaran Allah yang Maha menciptakan alam ini (lihat di
rubrik pengembangan materi).
Selanjutnya melakukan penilaian kembali (lihat poin 6) dalam kegiatan mengamati
gambar yang sejenis. Pelaksanaan remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu
yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK SIKLUS 2
B. Kompetensi Inti (K I)
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar
3.5 Memahami makna Asmaul Husna: al-Khaliq.
4.5 Melafalkan Asmaul Husna: al-Khaliq.
C. Indikator:
3.5.2 Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar
4.5.1. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar.
2. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar
E. Materi Pembelajran
Al-Khāliq
Al-Khāliqartinya Allah Maha pencipta.
Ciptaan Allah Swt. disebut makhluk. Allah Swt. yang menciptakan alam semesta ini beserta
isinya.
B. Langkah-Langkah Kegiatan:
a. Persiapan
1) Pembelajamn dimulai dengan cam guru mengucapkan salam dan berdoa
bersama
2) Memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
3) Menyapa peserta didik dengan mmah
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Pelaksanaan
1) Peserta didik mengamati gambar/ilustmsi tentang kebesaran ciptaan Allah Swt.
di dalam buku teks dan guru memberikan petunjuk secara teknis proses observasi.
2) Peserta didik diberi kesempatan bertanya tentang hal yang telah diamatinya, apabila
mengalami kesulitan guru memberikan bimbingan dan panduan (stimulus) agar
peserta didik mencari tahu dengan cam menanya.
3) Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa, tetapi mengapa
dan bagaimana.
4) Pertanyaan peserta didik diinventarisir guru.
5) Selanjutnya secara individu maupun berkelompok diadakan diskusi untuk
menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan.
6) Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan diskusi
difasilitasi oleh guru sehingga berjalan dengan baik.
7) Peserta didik mengemukakan isi gambar tersebut, baik secara
individu maupun hasil kerja kelompok.
8) Peserta didik atau kelompok lain menanggapi beberapa pendapatnya.
9) Salah satu peserta didik atau perwakilan kelompok diminta menyimpulkan maksud
isi gambar tersebut.
1 O)Peserta didik diberi penjelasan tambahan dan penguatan tentang
maksud gambar tersebut.
ll)Selanjutnya peserta didik menyimak penjelasan guru tentang beberapa bukti
ciptaan Allah Swt. sesuai konteks masalah yang telah dikemukakan.
12)Dari hasil menyimak paparan tersebut, peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya baik secara individu maupun secara berkelompok.
13)Peserta didik membuat rumusan yaitu mengaitkan makna ciptaan
Allah dengan persoalan kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual).
14)Menyampaikan hasil diskusi baik secara individu maupun perwakilan kelompok
dan menyampaikan kesimpulannya.
15)Peserta didik bemyanyi baris per baris lagu Allah Maha Pencipta.
16)Pada rubrik "Sikapku, guru meminta peserta didik bersama-sama mengagumi
ciptaan Allah dengan mengucapkan "Subh~nall~h walhamdulillh wal~ilaha illallah
wall~hu akbar"
l 7)Pada rubrik "Ayo Kerjakan"
a) Peserta didik secara bergiliran menyebutkan sebanyak-banyaknya ciptaan Allah.
b) Lakukan secara bergantian dengan teman sebangku atau teman
lainnya.
l 8)Pada rubrik "Insya Allah Aku Bisa" guru membimbing peserta didik untuk
memberikan tanda (V) pada rubrik 'ya atau tidak.
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
I. Penilaian
Nama Siswa :
Kelas :
Penskoran
Benar dan lengkap = 4
Menjawab benar kurang lengkap = 3
Menjawab benar kurang tepat = 2
Menjawab tetapi salah = 1
Kunci jawaban:
1. Manusia
2. Alam semesta
3. Allah Swt. Maha pencipta
4. Allah Swt.
5. Makhluk
Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
II. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi, diminta
mengerjakan materi pengayaan yang sudah disiapkan berupa gambar yang menceritakan Allah
Mahapencipta.Misalkan guru meminta mengamati gambar di samping selanjutnya
memberikan komentar.
III. Remedial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai KKM), guru menjelaskan
kembali materi kebesaran Allah yang Maha menciptakan alam ini (lihat di rubrik
pengembangan materi).
Selanjutnya melakukan penilaian kembali (lihat poin 6) dalam kegiatan mengamati gambar
yang sejenis. Pelaksanaan remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan,
misalnya 30 menit setelah jam pulang.
Lampiran 8