Anda di halaman 1dari 102

PENERAPAN METODE PERMAINAN

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI (PAI-BP)
MATERI Al-KHALIQ (ALLAH MAHA PENCIPTA) KELAS II
SEKOLAH DASAR NEGERI SADAGORI 1

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri


PPG DALJAB PAI 2019

OLEH :
ANDRIYATI, S.Pd.I

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) SYEKH NURJATI


CIREBON TAHUN 2019
PENGESAHAN PTK

PTK yang berjudul “Penerapan Metode Permainan Dalam


Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
(PAI-BP) Materi Al-Khaliq (Allah Maha Pencipta) Kelas II Sekolah Dasar
Negeri Sadagori 1” yang disusun oleh Andriyati, Nim. 1908111090

Kesambi, 11 November 2019


Kepala Sekolah SD Negeri Sadagori I

TITI SUPARTI, M.Pd


NIP.19640620 198410 2 004
ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Pokok


Bahasan Al-Khaliq (Allah Maha Pencipta) Dengan Strategi Permainan telah diteliti
pada Siswa Kelas II SD Negeri Sdagori I Kecamatan Kesambi Kota Cirebon dari
tanggal 24 Oktober 2019 sampai dengan 12 November 2019.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimana penerapan
strategi Permainan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa
kelas II SD Negeri Sadagori I dan (2) apakah strategi Permainan dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa Kelas II SD
Negeri Sadagori I .
Jenis Penelitian ini adalah menggunakan rancangan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dua rangkaian siklus kegiatan dimana setiap
siklus meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif yang
bersumber dari lembar observasi dan lembar kerja siswa.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa penerapan strategi Permainan dalam
pembelajaran PAI pada kelas II SD Negeri Sadagori I dapat meningkatkan peran
aktif siswa dalam belajar dan mengurangi kecenderungan guru mendominasi
kegiatan pembelajaran. Hal ini dilihat dari terjadinya peningkatan siswa yang aktif
dari siklus I dengan rata-rata jumlah sswa yang aktif 26 orang dengan persentase
25,34% dan pada siklus II meningkat menjadi 24 orang siswa atau 24,70% dari 26
orang siswa disamping itu, persentase aktivitas guru meningkat dari skor rata-rata
3,09 (kategori cukup baik) menjadi rata-rata 3,90 (kategori baik). Selain itu,
ketuntasan belajar siswa melalui strategi Permainan menunjukan peningkatan, hal
ini tergambar pada Siklus I, siswa yang tuntas 17 orang atau 68% dan siswa yang
belum tuntas 9 orang atau 32%. Pada siklus II mengalami peningkatan yang
signifikan yakni jumlah siswa yang tuntas 12 orang atau 84% dan siswa yang belum
tuntas menjadi berkurang yaitu sisa 4 orang atau 16%.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahman Rahimnya yang telah
dicurahkan, sehingga penulisan PTK ini dapat selesai tanpa mengalami banyak
hambatan. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Baginda Rasulullah
SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Selama penulis mengikuti pendidikan diperguruan tinggi banyak pihak yang
telah berjasa baik materi maupun moril. Karenanya penulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang tinggi ditujukan kepada :
1. Kedua orang tuaku dan suami tercinta yang telah banyak memberikan
motivasi dalam menyelesaikan studi.
2. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mencurahkan perhatian, pengetahuan
dan ilmu kepada penulis sebagaimana bekal dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Kepala SD Negeri Sadagiori I, guru-guru beserta segenap komponen
lainnya yang telah membantu dalam penyusunan PTK ini.
4. Seluruh rekan-rekan dan keluarga tercinta yang telah memberikan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan PTK ini.
Hanya dengan doa semoga mereka yang disebut di atas, mendapat pahala
dan keselamatan dari Allah SWT. Mudah-mudahan PTK ini bermanfaat bagi semua
pihak dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang kependidikan.
Wassalam

Kesambi, 11 November 2019


Penulis,
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................


A. Latar Belakang Masalah ................................................................
B. Perumusan Masalah .......................................................................
C. Pemecahan Masalah .......................................................................
D. Tujuan Penelitian ...........................................................................
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL


INTERVENSI TINDAKAN ...............................................................
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti ..................................
1. Metode Permainan ........................................................................
a. Pengertian Metode Permainan ..................................................
b. Jenis Kegiatan Bermain.............................................................
c. Fungsi, Manfaat dan Langkah Metode Permainan ...................
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Permainan .......................
2. Kreativitas Belajar PAI ................................................................
a. Pengertian Kreatifitas ...............................................................
b. Ciri-ciri dan Indikator yang Menunjang Kreatifitas .................
3. Materi Al- Khaliq (Allah Maha Pencipta) Pada SD/MI ...............
a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ............................
b. Materi Ajar Al- Khaliq (Allah Maha Pencipta) pada Siswa
Kelas II .........................................................................................
B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................
C. Kerangka Berpikir .........................................................................
D. Hipotesis Tindakan .........................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
1. Tempat Penelitian ..........................................................................
2. Waktu Penelitian ...........................................................................
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................
1. Metode Penelitian ..........................................................................
2. Rancangan Siklus Penelitian .........................................................
C. Subjek Penelitian ............................................................................
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian .................................
E. Tahapan Intervensi Tindakan .......................................................
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...............................
G. Data dan Sumber Data ..................................................................
H. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................
I. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
J. Analisis Data dan Interpretasi Data ..............................................
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan .......................................
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN .....................................................
A. Deskripsi Data Sekolah ..................................................................
1. Sejarah Berdiri ...............................................................................
2. Visi dan Misi .................................................................................
3. Struktur Organisasi ........................................................................
4. Kurikulum .....................................................................................
5. Keadaan Personalia .......................................................................
6. Keadaan Siswa ..............................................................................
7. Sarana Prasarana ...........................................................................
B. Analisis Data ....................................................................................
C. Interpretasi Hasil Analisis .............................................................
1. Prasiklus ........................................................................................
2. Siklus I ...........................................................................................
3. Siklus II (Peningkatan) ..................................................................
D. Pembahasan ....................................................................................
1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ....................................................
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran ......................
3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran ...........................

BAB V PENUTUP ............................................................................................


A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran-saran .....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................


DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Setiap anak dilahirkan bersamaan dengan potensi-potensi yang dimilikinya.
Tidak ada satu pun yang luput dari Pengawasan dan Kepedulian-Nya. Merupakan
tugas orang tua dan guru sebagai pendidik untuk dapat menemukan potensi tersebut.
Pada ranah pendidikan seorang anak dari sejak lahir memerlukan penanganan yang
tepat dalam memenuhi kebutuhan pendidikan disertai dengan pemahaman
mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan
sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia,
kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan
sosial.
Dalam kenyataan sehari-hari sering di jumpai sejumlah guru menggunakan
metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pembelajaran.
Akibatnya, hasilnya pun tidak memadai, bahkan mungkin merugikan semua pihak
terutama pihak siswa dan keluarganya, walaupun kebanyakan mereka tidak
menyadari hal itu. Agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran, sebaiknya guru menentukan pendekatan dan
metode yang akan digunakan sebelum melakukan proses belajar mengajar.
Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran.
Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian
tujuan pembelajaran yang lebih bermakna.

Sumiati dan Asra menjelaskan:

“Metode pembelajaran dapat ditetapkan oleh guru dengan memperhatikan


tujuan dan materi pembelajaran. Pertimbangan pokok dalam menentukan
metode pembelajaran terletak pada keefektifan proses pembelajaran. Tentu
saja orientasinya adalah kepada siswa belajar. Jadi, metode pembelajaran
yang digunakan pada dasarnya hanya berfungsi sebagai bimbingan agar
siswa belajar”.
Bimbingan yang diberikan pendidik pada masa keemasan anak (golden age)
akan membekas, tertanam sangat kuat pada diri anak, kemudian berkembang
dengan pesat dikemudian hari disertai siraman perhatian dan dedikasih orang tua
dan pendidik di usia dan tahap pendidikan selanjutnya sampai dewasa nanti. Karena
bagaimanapun, sikap dan prilaku anak tergantung apa yang dilihat, di dengar dan
di cerna pada waktu kecil, sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat An-
Nahl ayat 78:

Artinya:“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam


Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.
(QS. An-Nahl:78).

Bagaimana caranya pendidik dapat memberi kesan yang tertanam dalam diri
anak dari setiap yang diajarkan melalui kegiatan bermakna yang sesuai dengan jiwa
anak dengan pendekatan psikologi perkembangan.

Dalam dunia pendidikan, banyak dikenal berbagai macam ragam metode


pembelajaran, salah satunya metode permainan. Memang untuk mencapai tujuan
pendidikan dengan baik, guru di tuntut agar menguasai metode-metode
pembelajaran, sehingga selain tercapainya tujuan, siswa dapat menerima,
mencerna, paham dan mengerti pelajaran yang di ajarkan. Setiap metode
pembelajaran mempunyai kesesuaian dengan bentuk-bentuk belajar tertentu.
Pertimbangan untuk memilih metode pembelajaran disamping didasarkan atas
kepentingan pencapaian tujuan, juga kesesuaian dengan bentuk belajar tersebut.
Dalam praktek, seringkali penggunaan metode pembelajaran ini tidak berdiri
sendiri, tetapi dipadukan dengan metode pembelajaran lain.2

Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) telah


menjadi kecenderungan dan kebutuhan pembelajaran saat ini dan terlebih lagi
untuk waktu yang akan datang. Melalui PAKEM diharapkan kualitas proses
dan hasil belajar siswa-siswi menjadi lebih berkualitas dan optimal. Metode
permainan adalah salah satu teknik pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAKEM). Dalam pelaksanaannya, PAKEM memerlukan
kehadiran beragam variasi metode. Permainan merupakan salah satu metode
pembelajaran yang bernuansa PAKEM. Sebagai salah satu metode yang
dapat menciptakan PAKEM, metode permainan memiliki banyak ragam
variasi. Banyaknya variasi teknik dalam metode permainan, memungkinkan
guru lebih leluasa memilih teknik pembelajaran yang tepat sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan indikator yang ingin dicapai. Selanjutanya,
untuk mewujudkan metode permainan dalam pembelajaran terdapat langkah-
langkah penyusunan yang dipahami.
Dasim Budimansyah, dkk. Menjelaskan bahwa “untuk melaksanakan teknik
PAKEM dalam kelas, diperlukan guru yang kreatif dan inovatif. Guru yang bukan
sekedar melaksanakan tugasnya sebagai rutinitas, yang melakukan tugas mengajar
secara monoton dari waktu ke waktu (doing as usual), melakukan tugasnya seperti
biasa. PAKEM memerlukan guru yang selalu mau mencoba melakukan
pembaharuan dan perubahan, dan mau mencoba sesuatu yang baru”.3
Kondisi yang sedang dialami pada saat sekarang ini di SDN Sadagori 1 Kec.
Kesambi masih banyak siswa yang bisa meningkatkan kreatifitas belajarnya
terhadap mata pelajaran PAI, sedangkan mata pelajaran PAI merupakan pelajaran
terpenting dalam meningkatkan kreatifitas siswa yang berakhlakul karimah,
sehingga menimbulkan tanda tanya besar bagi peneliti. Selain itu, bahwa guru- guru
belum sepenuhnya mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
profesional, seperti: penguasaan dalam materi pelajaran, pemilihan metode yang
kurang tepat sasaran, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan didaktik
metodik guru, sehingga berdampak kepada rendahnya hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Dari paparan di atas memberikan sebuah gambaran bahwa upaya
peningkatan kreativitas siswa pada mata pelajaran PAI harus lebih dititikberatkan
kepada peningkatan mutu sumber daya manusia dalam hal ini adalah siswa. Karena
seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar-
mengajar, kemampuan yang diharapkan harus dimiliki oleh peserta didik, dan hal
itu akan ditentukan oleh ketepatan guru dalam memilih strategi pembelajaran yang
aktif, kreatif dan menyenangkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis
berupaya untuk menyusun penelitian ini dengan judul: “Penerapan Metode
Permainan Dalam Peningkatan Kreatifitas Belajar PAI Materi Al-Khaliq
(Allah Maha Pencipta) Pada Siswa Kelas II Semester I Tahun 2019/2020 di
SDN Sadagori 1”.

1.2 Perumusan masalah


Berdasarkan hasil identifikasi dan pembatasan masalah tersebut diatas,
maka rumusan masalah dan penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan metode
permainan dalam peningkatan kreatifitas belajar PAI materi Al-Khaliq (Allah Maha
Pencipta) pada siswa kelas II Semester I Tahun 2019/2020 di SDN Sadagori 1
Kecamatan Kesambi?

1.3 Pemecahan Masalah


Penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Pembelajaran yang berorientasi pada siswa ( Student Oriented).
2. Metode permainan adalah suatu kegiatan yang bersifat kompetitif yang dapat
menambah daya kreativitas guru dan siswa untuk mengembangkan kemampuan
dan daya intelegensi siswa.
3. Siswa belajar secara secara colaboraif.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah
untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang penerapan metode permainan
dalam peningkatan kreatifitas belajar PAI materi Al-Khaliq (Allah Maha Pencipta)
pada siswa kelas II Semester I Tahun 2019/2020 di SDN Sadagori 1 Kecamatan
Kesambi .

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian, maka peneliti mengharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
b. Memupuk pribadi siswa aktif, kreatif dan terampil.
c. Meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran PAI.

2. Bagi Guru
a. Mengembangkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.
b. Melatih guru menggunakan metode permainan.
c. Memperkaya penggunaan metode pembelajaran agama.
3. Bagi Sekolah
a. Melahirkan siswa-siswa yang aktif, kreatif dan terampil dalam
menghadapi permasalahan dilingkungannya.
b. Memberikan sumbangsih yang sangat signifikan dalam mengelola
pendidikan yang sistematis dan terarah sehingga Lembaga Pendidikan
tidak hanya memiliki gedung phisik yang memadai akan tetapi lebih dari
itu memiliki personalia yang professional dan siswa yang aktiv serta
kreatif dalam belajar
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan yang lebih matang dalam pengembangan keilmuan
bidang metodologi pembelajaran PAI di SD/MI.
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti


1. Metode Permainan
a. Pengertian Metode Permainan
Pembelajaran merupakan suatu proses belajar dimana proses belajar
dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.1
Metode menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.2 Menurut Suherman dan Sukjaya metode adalah
prosedur pembelajaran yang dipilih untuk membantu para siswa mencapai
tujuan atau untuk menginternalisasikan isi atau pesan.3 Sehubungan dengan
upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk
dapatmemahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi
metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Metode mengajar yang
baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan siswa.4
Dalam proses belajar pasti ada metode pembelajaran, salah satunya
adalah metode permainan. Permainan merupakan kegiatan yang disukai
semua kalangan khususnya kalangan anak-anak usia sekolah dasar dan
menengah. Karena didalamnya kita bebas berekspresi, bebas dari aturan
“harus selalu berhasil”. Meski pada dasarnya dalam permainan pasti ada
persaingan atau kompetisi, tetapi kesalahan yang ada dapat dijadikan
motivasi untuk menang dalam permainan selanjutnya. Jika anak-anak
dilarang bermain dan dipaksakan dipaksakan saja belajar, hatinya akan

1
Muhibbin Syah.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010). hlm.111
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka, 1989).hlm.580
3
Eman Suherman dan Yaya Sukjaya. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan
Evaluasi Pendidikan Matematika. (Bandung : Wijayakusumah, 1990). hlm.200
4
Nana Sudjana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar . (Bandung: SinarBaru
Algesindo, 2010). hlm.76
menjadi mati, kepintarannya akan tumpul dan mereka akan merasakan
kepahitan hidupnya. 5

Kata bermain mungkin terdengar kurang serius, hanya untuk mengisi


waktu luang saja, walaupun tidak dilakukan oleh anak. Padahal bagi anak-
anak kegiatan bermain merupakan kegiatan yang sangat mutlak dibutuhkan,
sebab dunia anak adalah dunia bermain, bagaimana mereka memahami
dunianya adalah melalui bermain.

Permainan diambil dari kata dasar main yang artinya “melakukan


permainan yang menyenangkan hati dengan dan tanpa menggunakan alat,
bertindak sebagai pelaku dalam sandiwara”. 6

Permainan adalah hal yang paling disukai anak-anak. Ketika bermain,


anak- anak merasa gembira, tidak ada beban apapun dalampikiran. Suasana
hati senantiasa ceria. Dalam keceriaan inilah guru bisadengan mudah
menyelipkan ajaran-ajarannya.7 Permainan menyediakan lingkungan belajar
yang penuh dengan mainan dimana para siswa mengikuti aturan-aturan yang
telah digariskan karena mereka tertarik untuk mendapatkan tantangan.
Permainan merupakan teknik yang dapat memotivasi para siswa, khususnya
untuk isi yang berulang- ulang dan membosankan.8

Permainan dapat memberi siswa kemampuan untuk melakukan


eksplorasi atas lingkungan siswa, serta dapat memberi peluang bagi siswa
untuk bereksperimen. bergerak melampaui apa yang dapat dilakukan dengan
permainan.9 Permainan harus terkait langsung dengan tempat belajar
sehingga dapat memberi nilai bagi perolehan pengetahuan, menguatkan
sikap, dan mendorong tindakan yang penting bagi keberhasilan belajar.
5
Ahmad Rohani. Pengelolaan Pembalajaran. Edisi Revisi. (Jakarta: Rineka
Cipta. 2010). hlm.31-32
6
Qonita Alya. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar.(Jakarta: PT.
Indahjaya Adipratama, 2009). hlm.447
7
Suparman, S. Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa. (Yogyakarta:
Pinus Book publisher, 2010).hlm.169
8
Eman Suherman dan Yaya Sukjaya. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan
Evaluasi Pendidikan Matematika. (Bandung : Wijayakusumah, 1990). hlm.202
9
Anna. Merefresh. Imajinasi dan Kreativitas Anak-anak. (Jakarta: Cerdas
Pustaka, 2004). hlm.15
Menurut Bettelheim seperti yang dikutip oleh Tedjasaputra bahwa
permainan adalah kegiatan yang ditandai oleh aturan serta persyaratan-
persyaratan yang disetujui bersama dan ditentukan dari luar untuk melakukan
kegiatan dalam tindakan yang bertujuan. 10
Dari kutipan tersebut dapat dikatakan bahwa permainan adalah suatu
kegiatan yang bersifat kompetitif yang dapat menambah daya kreativitas guru
dan siswa untuk mengembangkan kemampuan dan daya intelegensi siswa.
Pada mata pelajaran sejarah metode ini sangat bermanfaat untuk dapat
menghidupkan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga
siswa tidak jenuh dan bosan dalam menerima materi pelajaran.
Beragam teori yang mendasari berkembangnya kegiatan bermain dan
permaninan diantaranya adalah teori kognitif Jean Piaget. Menurut
Piaget,sejalan dengan perkembangan kognisinya kegiatan bermain seorang
anak mengalami perubahan dari tahap sensori motor, bermain khayal sampai
bermain kepada sosial yang disertai aturan permainan. 11
Menurut Tedjasaputra, tahapan perkembangan bermain berdasarkan
perkembangan kognitif anak menurut Piaget dibedakan menjadi:
1) Tahap Sensory Motor Play ( + 3/4 bulan – 1/2 tahun)
Bermain dimulai pada periode perkembangan kognitif sensorimotor
sejak usia 3-4 bulan kegiatan pengulangan yang dilakukan anak
lebih terkoordinasi. Pada usia 7-11 bulan kegiatan pengulangan
yang dilakukan anak sudah disertai variasi, dan pada usia 18 bulan
mulai ada percobaan-percobaan aktif pada kegiatan bermain anak.
2) Tahap Symbolic atau Make Believe Play ( + 2-7 tahun)
Tahap ini merupakan ciri periode pra operasional yang terjadi antara
usia 2-7 tahun. Tahapan ini ditandai dengan bermain khayal dan
bermain pura-pura, lebih banyak bertanya dan menjawab
pertanyaan, serta mulai dapat menggunakan berbagai benda sebagai
symbol atau representasi benda lain.
3) Tahap Social Play Games With Rules (+ 8-11 tahun)
Kegiatan bermain anak lebih banyak dikendalikan oleh aturan
permainan
4) Tahap Games With Rules atau Sports (+ 11 tahun ke atas)

10
Mayke S. Tedjasaputra,. Bermain, Mainan dan Permainan untuk Pendidikan Usia
Dini. (Jakarta: PT Grasindo Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005). hlm. 60
11
Ibid. hlm.8
Pada tahap ini, meskipun aturan permainan yang diberlakukan lebih ketat dan
kaku, anak tetap menikmati kegiatan bermain bahkanterpacu untuk mencapai
hasil terbaik. 12

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan macam-


macam bentuk kegiatan yang memberi kepuasan pada diri anak, baik menggunakan alat
maupun tidak menggunakan alat, dan bahan bermain terkandung dalam kegiatan dan
yang secara imajinatif ditransformasi sepadan dengan orang dewasa.

b. Jenis Kegiatan Bermain


Kegiatan bermain menurut jenisnya terdiri atas bermain aktif dan bermain pasif.
Hal ini sesuai dengan pendapat Harlock yang mengemukakan ada 2 penggolongan
utama kegiatan bermain yaitu bermain aktif dan bermain pasif atau dikenal sebagaimana
hiburan (amusement). 13

Kegiatan bermain aktif adalah kegiatan yang memberikan kesenangan dan


kepuasan pada anak melalui aktifitas yang mereka lakukan sendiri. 14 Kegiatan bermain
jenis ini sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Kesehatan.
2) Penerimaan social dari kelompok teman bermain.
3) Tingkat kecerdasan anak.
4) Jenis kelamin.
5) Alat permainan.
6) Lingkungan tempat atau dibesarkan. 15
Disamping bermain aktif dimana anak secara langsung terlibat dalam permainan
tersebut, anak juga dapat bermain secara pasif. Dalam bermain pasif, aktivitas fisik anak
tidak banyak dimanfaatkan, tetapi aspek lainnya seperti penglihatan dan pendengaran
yang dikembangkan. Berikut jenis bermain pasif :
1) Mendengar. Anak pra-sekolah belum mampu untuk membaca, karena itu tidak
dapat membaca cerita sendiri. Sebagai gantinya, akan lebih banyak

12
Ibid. hlm.24-27
13
Ibid. hlm.52
14
Ibid. hlm.53
15
Ibid. hlm.53-54
2) mendengar cerita dari orang lain, terutama dari orang tua, pengasuh atau guru. Agar
kegiatan mendengar tidak sia-sia, maka perlu dipersiapkan bahan-bahan yang akan
diperdengarkan kepada anak. Melalui kegiatan mendenga cerita ini, anak tidak hanya
dirangsang indera pendengarannya saja, namun juga mengembangkan pikirannya
untuk berpikir imajinatif, mengajukan pertanyaan, dan memperoleh ide-ide baru.
3) Melihat komik. Yang dimaksud dengan komik adalah cerita kartun bergambar
dimana unsur gambar lebih penting daropada ceritanya..
4) Menonton Film. Dengan adanya kemajuan teknologi, maka anak-anak dapat
menikmati film tidak hanya di bioskop, tapi juga di rumah, baik melalui acara
yang ditayangkan di televisi maupun dengan memutar video tape atau compact
disk..
5) Mendengarkan Radio. Kegiatan ini cukup digemari pada masa lalu, tetapi
setelah ditemukan televisi, acara mendengarkan radio menjadi tidak begitu
populer lagi.
6) Mendengarkan musik. Kegiatan ini dinikmati oleh bayi sebagai suatu hal yang
dapat menghibur dan menyenangkan. 16

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang termasuk dengan jenis bermain
pasif adalah mendengarkan cerita dari orang lain atau orang tua, melihat cerita
bergambar atau komik meskipun tidak dapat memahaminya, menonton film melalui
acara televisi, mendengarkan radio, dan mendengarkan music yang dapat menghibur
dan menyenangkan hati.

c. Fungsi, Manfaat dan Langkah-langkah Metode Permainan


Bagi seorang anak bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari,
karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permaianan. Melaui kegiatan
bermain memungkinkan anak belajar tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan
lingkungannya. Dalam kegiatan bermain, anak bebas untuk berimajinasi, bereksplorasi,
dan mencipta sesuatu.

Fungsi bermain pada anak memang begitu beragam. Anak akan menemukan
perkembangan fisik serta mental yang ia miliki. Melalui permainan pula, seorang anak
akan mampu mempelajari begitu banyak hal bahkan anak mendapatkan sistem
pemecahan masalah yang jauh lebih baik daripada anak-anak yang tidak

16
Ibid. hlm.66-70
banyak bermain. Dunia anak adalah dunia bermain, jadi jangan paksakan anak
untuk terus belajar dan melakukan latihan banyak soal setiap harinya.

Dengan bermain anak dapat menilai dirinya sendiri. Kelebihan dan kekurangannya
sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif yaitu mempunyai rasa
percaya diri dan harga diri. Anak akan belajar cara bersikap dan bertingkah laku agar
dapat bekerja sama dengan orang lain, jujur, murah hati dan sebagainya
Metode permainan, dapat bermanfaat untuk:
1) membangkitkan minat siswa.
2) memupuk dan mengembangkan rasa kerja sama siswa.
3) mengembangkan kreativitas siswa.
4) menumbuhkan kesadaran siswa. 17
Langkah-langkah Metode permainan
1) Persiapan guru:
a) menentukan topik.
b) merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK).
c) menyiapkan alat bahan bahan untuk permainan.
d) menyusun petunjuk pelaksanaan metode permainan.
2) Pelaksanaan
a) guru menjelaskan maksud dan tujuan serta proses permainan.
b) siswa dibagi atas beberapa kelompok.
c) caranya: misal:
(1) guru membagi atau memasang alat atau bahan permainan.
(2) siswa melakkan kegiatan permainan.
d) siswa melaporkan hasil permainan, yaitu beberapa pengertian atau
konsep tertentu kepada guru.18

17
Muhammad Syaiful Arif. Arif_Nie Metode-Metode Pembelajaran
mbahayib.blogspot.com/2013/01/metode-metode-pembelajaran.html. (Posting : Rabu, 16
Januari 2013). Pukul : 04.22
18
Ibid. (Posting : Rabu, 16 Januari 2013). Pukul : 04.22
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Permainan
1) Kelebihan Metode Permainan
a) Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih
keberanian.
b) Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas
menjadi hidup.
c) Anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil
kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
d) Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.
2) Kelemahan Metode Permainan
1) Tidak semua topik dapat disajikan melalui permainan.
2) Memerlukanbanyak waktu
3) Penentuan kalah menangdan bayar-membayar dapat berakibat negatif.
4) Mungkin juga terjadi pertengkaran.
5) Mengganggu ketenangan belajar di kelas-kelas lain.19

2. Kreativitas Belajar PAI


a. Pengertian Kreatifitas
Menurut Qonita Alya dalam Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan
Dasar,”kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta dan perihal
berkreasi atau kekreatifan”.20

Sedangkan istilah kreatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam
D. Deni Koswara adalah “memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk
menciptakan serta mengandung makna daya cipta”, sedangkan kreatifitas berarti
“kemampuan untuk mencipta, daya cipta atau perihal berkreasi”.21
D. Deni Koswara, juga menjelaskan bahwa:
Kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta dan berkreasi. Tidak ada satupun
pernyataan yang dapat diterima secara umum mengenai mengapa

19
Dwisetiawan 1987. Metode Tugas dan Metode Permainan. (Posted on : January, 11 2013)

dwisetiawan1987.wordpress.com/2013/01/11/25.
20
Qonita Alya. Op. Cit. hlm.382
21
D. Deni Koswara. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. (Bandung: PT. Pribumi Mekar,
2008). hlm.40
suatu kreasi timbul. Kreatifitas sering dianggap terdiri atas dua unsur. Pertama:
kepasihan yang ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar
gagasan pemecahan masalah secara lancer dan cepat. Kedua: keluwesan yang
umumnya mengacu pada kemampuan menemukan gagasan yang berbeda-beda
dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah. 22

“Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir


tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan
menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan” 23
Selain dari apa
yang telah disebutkan di atas, maka untuk memahami pengertian kreativitas, maka
Rhodes dalam Munandar mengemukakan bahwa “kreativitas adalah hasil dari interaksi
antara individu dan lingkungannya seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan dimana ia berada dengan demikian baik berubah di dalam individu maupun
di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif”.24
Kreativitas siswa adalah kemampuan siswa/subyek untuk menginteraksikan
antara sikap, proses, dan lingkungan sehingga menghasilkan suatu gagasan/ide yang
dinilai baru dan berguna dalam konteks sosialnya/lingkungannya. Untuk menumbuhkan
kreativitas siswa dalam pembelajaran merupakan permasalahan pembelajaran yang
sering timbul dari guru di kelas. Padahal diketahui bahwa setiap orang yang dilahirkan
di dunia pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan dapat diidentifikasi dan dipupuk
melalui pendidikan yang tepat. 25
Menurut Conny Semiawan, “kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan
gagasan-gagasan baru dan menetapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas
meliputi baik ciri-ciri kogniif (aptitude) seperti kelancaran, keluwesan, (fleksibelitas)
dan keaslian (orisinalitas) dalam pemikiran maupun

22
Ibid. hlm.40
23
Conny Semiawan, R. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. (Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan,1999). hlm.89
24
Utami Munandar. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. (Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia,1999). hlm.12
25
Ibid. hlm.12
ciri-ciri afekif (non-aptitude) seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan
pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru”.26
Sementara E. Paul Torrance dalam Semiawan mendefinisikannya sebagai berikut:
“Creativity, as a process of becoming sensitive to problems, deficiencies, gaps in
knowladge, nissing elements, disharmonies, and so on; identifying the dificulty;
searching for solutions, making guesses, or formulating hypothesis about the
dificiences; testing and retesting these hypothesis and posibly modifying and
retesting; and finally communicating the result”.

“Kreativitas, sebagai proses menjadi sensitif terhadap masalah, kekurangan,


kesenjangan dalam knowladge, nissing elemen, ketidakharmonisan, dan
sebagainya; mengidentifikasi dificulty tersebut; mencari solusi, membuat dugaan,
atau merumuskan hipotesis tentang dificiences; pengujian dan pengujian ulang
hipotesis ini dan posibly memodifikasi dan pengujian ulang; dan akhirnya
mengkomunikasikan hasilnya”. 27

Akhirnya secara komprehensif kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan


berfikir, bersikap, dan bertindak tentang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa
(unusual) guna memecahkan berbagai persoalan, sehingga dapat menghasilkan
penyelesaian yang orisinal dan bermanfaat
Dengan demikian dalam belajar kreatif harus melibatkan komponen- komponen
pengalaman belajar yang paling menyenangkan dan paling tidak menyenangkan lalu
menemukan bahwa pengalaman dalam proses belajar kreatif sangat mungkin berada di
antara pengalaman-penglaman belajar yang sangat menenangkan, pengalama-
pengalaman yang sangat memberikan kepuasan kepada kita dan yang sangat bernilai
bagi kita.
Jadi, kreativitas belajar dapat diartikan sebagai kemampuan siswa menciptakan
hal-hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan kemampuan
formasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar yang berupa
pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya.
Refinger dalam Conny Semawan memberikan empat alasan mengapa belajar
kreatif itu penting.
26
Conny Semiawan, Dkk. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa di Sekolah Menengah,
(Jakarta: Graha Media, 1990) . hlm.7
27
Semiawan, Op. Cit. hlm.89
1) Belajar kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama
mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu
siswa agar mereka lebihmampu menangani dan mengarahkan belajar bagi
mereka sendiri.
2) Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan
masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan.
3) Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehiduppan kita.
Banyak pengalamankreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau hiburan
bagi kita. Kita makin menyadari bahwa belajar kreatif dapat mempengaruhi,
bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita.
4) Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.28

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar adalah suatu
kondisi, sikap, kemampuan, dan proses perubahan tingkah laku seseorang untuk
menghasilkan produk atau gagasan, mencari pemecahan masalah yang lebih efisien dan
unik dalam proses belajar.
Ada beberapa alasan mengapa manusia harus kreatif, diantaranya sebagai
berikut:
1) Kreatifitas adalah jembatan alternatif mempercepat tercapainya tujuan.
2) Dengan kreatifitas, hidup menjadi lebih menantang untuk dilalui.
3) Bersama kreatifitas kepuasan yang didapatkan akan semakin tinggi. 29

b. Ciri-ciri dan Indikator yang Menunjang Kreatifitas


Utami Munandar mengemukakan tentang cini-ciri dan indikator yang
menunjang kreativitas antara lain:
1) Senang mencari pengalaman baru.
2) Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit.
3) Memiliki inisiatif.
4) Memiliki ketekunan yang tinggi.
5) Cenderung kritis terhadap orang lain.
6) Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya.
7) Selalu ingin tahu.
8) Peka atau perasa.

28
Conny Semiawan, R. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. (Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan,1999). hlm.37-38
29
Koswara. Op. Cit. hlm.43
9) Enerjik dan ulet.
10) Menyukai tugas-tugas yang majemuk.
11) Percaya kepada diri sendiri.
12) Mempunyai rasa humor.
13) Memiliki rasa keindahan.
14) Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi. 30

Kreativitas belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan siswa dalam


belajar memegang peranan penting dalam pencapaian keberhasilan pembelajaran.
Menurut Usman “siswa yang memiliki kreativitas dalam pembelajaran akan diketahui
dengan menunjukkan tingkat kreativitasnya dalam berbagai kegiatan. Mereka selalu
ingin memecahkan persolan-persoalan, berani menanggung resiko yang sulit sekalipun,
kadang-kadang destruktif di samping konstruktif, lebih senang bekerja sendiri dan
percaya pada diri sendiri”.31
Adapun Clark dalam Asori, mengemukakan karakteristik kreativitas adalah
sebagai berikut:
1) Memiliki disiplin diri yang tinggi.
2) Memiliki kemandirian yang tinggi.
3) Cenderung sering menentang otoritas.
4) Memiliki rasa humor.
5) Mampu menentang tekanan kelompok.
6) Lebih mampu menyesuaikan diri.
7) Senang berpetualang.
8) Toleran terhadap ambiguitas.
9) Kurang toleran terhadap hal-hal yang membosankan.
10) Menyukai hal-hal yang kompleks.
11) Memiliki kemampuan berpikir divergen yang tinggi.
12) Memiliki memori dan atensi yang baik.
13) Memiliki wawasan yang luas.
14) Mampu berpikir periodik.
15) Memerlukan situasi yang mendukung.
16) Sensitif terhadap lingkungan.
17) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
18) Memiliki nilai estetik yang tinggi.
19) Lebih bebas dalam mengembangkan integrasi peran seks.32

30
Munandar. Op. Cit. hlm.12
31
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1998). hlm.11
32
Mohammad Asrori. Psikologi Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2009).
hlm.73
Orang yang kreatif dalam menciptakan ide-ide baru mempunyai sejumlah karakter
yang dapat diketahui dengan cirri-ciri sebagai berikut:
1) Cenderung mengamati situasi dan problema yang tidak diperhatikan
sebelumnya.
2) Menghubungkan ide-ide dengan pengalaman yang diperolehnya dari berbagai
sumber yang berbeda-beda.
3) Cenderung menampilkan beberapa alternatif terhadap subjek tertentu.
4) Tidak menerima begitu saja hal-hal yang sebelumnya terjadi dan tidak terkait
dengan kebiasaan.
5) Memanfaatkan potensi pribadinya, dengan menggali kekuatan emosional dan
mentalnya serta alam bawah sadarnya yang terpendam.
6) Mengusahakan fleksibilitas tinggi dalam bidang pemikiran dan tindakan-
tindakannya.
7) Pandai menghargai waktu dan memanfaatkan sebaik mungkin untuk
mencipta, membuat gagasan atau merumuskan permasalahan yang
menantangnya. 33

Mengacu pada beberapa pendapat di atas, indikator kreativitas belajar siswa dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) Memiliki dorongan (drive) yang tinggi.
2) Memiliki keterlibatan yang tinggi.
3) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
4) Penuh percaya diri atau percaya kepada diri sendiri.
5) Memiliki kemandirian yang tinggi.
6) Senang mencari pengalaman baru.
7) Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit.
8) Memiliki inisiatif.
9) Enerjik dan ulet dan memiliki ketekunan yang tinggi.
10) Cenderung kritis terhadap orang lain.
11) Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya.
12) Selalu ingin tahu atau memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
13) Menyukai tugas-tugas yang majemuk atau hal-hal yang kompleks.
14) Memiliki disiplin diri yang tinggi.
15) Memiliki kemandirian yang tinggi.

33
Koswara. Loc. Cit. hlm.50
16) Memiliki kemampuan berpikir divergen yang tinggi.
17) Memiliki memori dan atensi yang baik.
18) Memiliki wawasan yang luas.

3. Materi Al – Khaliq (Allah Maha Pencipta) Pada SD/MI


a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada
jenjang pendidikan tertentu pula. 34
Menurut Abdul Majid standar kompetensi “merupakan kerangka yang
menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur”.35 Pada
setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang
kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu
mengembangkan mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan
local, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya sesuai dengan nama mata
36
pelajaran dalam muatan local tersebut. Sedangkan kompetensi dasar adalah
“pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk
menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan,
oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar
kompetensi”.37
Berikut ini adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar materi Pendidikan
Agama Islam Kelas II semester 1 dan semester 2:
Kelas II, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


Al Qur’an
1.Menghafal Al 1.1 Mengenal huruf Hijaiyah
Qur’an 1.2 Mengenal tanda baca (harakat)

34
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2008), hlm. 170
35
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
42
36
Wina Sanjaya, Op. Cit. hlm. 171
37
Wina Sanjaya, Ibid. hlm. 171
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aqidah
2. Mengenal Asmaul 3.5 Memahami makna Asmaul Husna: al-Khaliq.
Husna 4.5 Melafalkan Asmaul Husna: al-Khaliq.
Akhlak
3. Mencontoh perilaku 3.1 Menampilkan perilaku rendah hati
terpuji 3.2 Menampilkan perilaku hidup sederhana
3.3 Menampilkan adab buang air besar dan kecil
Fiqih
4. Mengenal tatacara 4.1 Membiasakan wudhu dengan tertib
wudhu 4.2 Membaca do’a setelah berwudlu
5. Menghafal bacaan 5.1 Melafalkan bacaan shalat
shalat 5.2 Menghafal bacaan shalat

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


Al Qur’an
6. Membaca Al Qur’an 6.1 Membaca huruf hijaiyah bersambung
surat pendek pilihan 6.2 Menulis huruf hijaiyah bersambung
Aqidah
7. Mengenal Asmaul 7.1 Menyebutkan lima dari Asmaul Husna
Husna 7.2 Mengartikan lima dari Asmaul Husna
Akhlak
8. Membiasakan perilaku 8.1 Mencontohkan perilaku hormat dan santun
terpuji kepada guru
8.2 Menampilkan perilaku sopan dan santun
kepada tetangga
Fiqih
9. Membiasakan shalat 9.1 Mencontoh gerakan shalat
secara tertib 9.2 Mempraktekkan shalat secara tertib

Materi pembahasan pada materi pokok Al-Khaliq (Allah Maha Pencipta) meliputi pembahasan
tentang Yakin Allah Itu Ada dan Pengertian Al. Khaliq.
Allah Swt. Adalah Tuhan yang menciptakan alam ini. Kalau kita melihat semua yang
ada di langit dan di bumi, maka kita semakin yakin bahwa Allah Swt. Adalah Maha Pencipta.
Al Khaliq artinya Allah Maha pencipta. Ciptaan Allah Swt. Disebut makhluk. Allah
Swt. Yang menciptakan alam semesta ini beserta isinya.
Beberapa Bukti Allah Swt. Yang Mahapencipta

Kebesaran Allah dalam Keluarga


Allah menciptakan dunia ini dengan sifat harmoni alam yang selalu terjaga. Lihatlah
kehidupan anak-anak kecil di keramaian, anak-anak itu mempunyai keluarga tempat mereka
pulang dan berkumpul bersama. Ayah dan ibu mereka menunggu dengan rasa cinta dan
sayang. Mereka siap membesarkan anak-anak hingga besar dan dewasa. Rasa cinta dan
sayang ayah ibu kepada anak adalah pemberian Allah Swt. Bayangkan seandainya orangtua
tidak diberikan rasa cinta dan kasih sayang. Pasti anak itu akan terlantar, entah kemana.
Semua itu bukti bahwa Allah tidak membiarkan alam ini setelah diciptakan. Namun juga
selalu dijaga-Nya. dari api neraka"

Dari ayat tersebut dapat dimaknai bahwa Allah menugasi orangtua untuk menyayangi dan
mendidik keluarga.
Dalam ayat lain Allah berpesan: "Dan hendaklah takut kepada Allah orang• orang yang
seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anakyang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka". (Q.S. an• Nisd' /3: 9).

Melihat Kebesaran Allah dari Ciptaan-Nya.


Ajarilah anak merenungkan seekor sapi, indahnya matahari, dan luasnya lautan.
Sapi diciptakan untuk menjadi salah satu hidangan lezat bagi manusia. Makanannya
berupa rumput-rumput halus menjadikan daging sapi lebih sehat. Susunya berlimpah agar
dikonsumsi untuk kesehatan anak, kaum muda, dan orangtua. Dagingnya juga bisa
dimasak dalam aneka macam masakan yang lezat. Allah tidak kekurangan cara dalam
memberi rezeki kepada manusia. Renungkan pula matahari yang seperti bola api,
mengapa diciptakan demikian? Ada berjuta manfaat matahari. Amati juga cara kerja
matahari ketika mengitari tatasurya. Andaikata dunia ini tanpa matahari, pasti manusia
kedinginan selamanya, gelap gulita, dan bahkan akan membeku. Dengan adanya matahari,
badan menjadi sehat. Dan yang paling penting, jarak matahari dengan bumi tidak terlalu
dekat juga tidak terlalu jauh. Sehingga manusia tidak terbakar oleh matahari atau membeku.
Lautan yang sangat luas juga demikian. Allah menciptakan lautan yang sangat luas.
Semata-mata untuk kepentingan manusia. Di dalamnya, terdapat sumber makanan yang
sangat besar nilai gizinya. Semua itu menunjukkan bahwa Allah Mahapencipta, dan sungguh
luar biasa dalam merencanakan kehidupan ini.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang penerapan metode permainan dalam peningkatan kreatifitas
belajar PAI, penulis merujuk kepada hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan.
Diantaranya:

Wulandari, Utari and Rohiat, Rohiat and Delrefi, Delrefi (2013) meningkatkan
kreativitas anak melalui permainan kreatif di kelompok b6 tk negeri pembina kota
manna. Undergraduated thesis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Bengkulu

Alasan diadakan penelitian ini adalah anak kurang termotivasi mengikuti


pembelajaran yang dajarkan guru, anak kurang kreatif dalam belajar, kreativitas anak
kurang berkembang, anak cenderung merasa takut mengikuti pelajaran, guru
38
Asmuri, dkk. Pendidikan Agama Islam 2 untuk Siswa SD/MI Kelas II, (Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Agama Islam, 2011). hlm.17-18
39
Ibid, hlm. 18
jarang sekali melaksanakan permainan dalam pembelajaran sehingga kurang
menumbuhkan minat belajar anak. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui
peningkatan krativitas berpikir anak, kreativitas keberanian anak dan kreativitas
imajinasi anak melalui permainan kreatif di SDN 1 Sadagori 1 Kecamatan Kesambi
kota Cirebon. Metode penelitian adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas,
yang dilakukan dalam 2 siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kreatifitas berpikir anak meningkat melalui


permainan kreatif, ini dibuktikan dengan kreativitas yang dicapai anak pada siklus I :
70,6% sedangkan pada siklus II : 82,4%. Kreatifitas keberanian anak meningkat melalui
permainan kreatif, ini dibuktikan dengan kreativitas yang dicapai anak pada siklus I :
64,7%, sedangkan pada siklus II : 88,2%. Kreatifitas imajinasi anak meningkat melalui
permainan kreatif, ini dibuktikan dengan kreativitas yang dicapai anak pada siklus I
:64,7%, sedangkan pada siklus II : 82,4%. Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini
adalah bahwa: Penerapan permainan kreatif dapat meningkatkan kreativitas anak di
SDN Sadagori 1 Kecamatan Kesambi Kota Cirebon..

C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah merupakan titik tolak dari sebuah penelitin yang
kebenarannya diakui oleh peneliti itu sendiri dan merupakan jembatan untuk menyusun
hipotesis sebagai argumentasi logis, rasional dan kritis mengenai hubungan atau
keterkaitan antar variabel penelitian yang disusun oleh peneliti berdasarkan hasil
komparasi, analisis dan sintesis teori. Kerangka berpikir pun tidak disusun berdasarkan
pada common sense atau akal sehat si peneliti, namun berdasarkan pada hasil kajian
yang handal.40

Secara sederhana peneliti merumuskan kerangka berpikir bahwa “Semakin baik


penerapan metode permainan, maka semakin tinggi pula kreatifitas belajar PAI materi
Al- Khaliq (Allah Maha Pencipta) pada siswa kelas II semester I tahun 2019/2020
di SDN Sadagori 1 Kecamatan Kesambi Kota Cirebon”.

40
Tim Penyusun Revisi Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi.

(Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011). hlm.48


D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah hasil kajian pustaka atau proses rasional dari penelitian
yang telah mempunyai kebenaran secara teoretik. Dengan demikian hipotesis dapat
dianggap sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang telah
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian adalah di kelas II (dua) yang beralamat di Jalan
Kesambi Dalem No. 94. Alasan peneliti mengambil tempat penelitian di SDN
Sadagori 1 kecamatan Kesambi Dalem Kota Cirebon adalah :
a. Peneliti mengajar kelas II (dua), sehingga dalam kegiatan ini peneliti tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas atau sekolah lain.
b. Tersedianya data yang diperlukan peneliti dalam melaksanakan kegiatan
penelitian.
c. Membangkitkan minat siswa dalam mempelajari mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) khususnya untuk siswa SDN Sadagori 1 Kecamatan
Kesambi Dalem Kota Cirebon.

2. Waktu Penelitian
Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah dua
bulan, yaitu antara 24 Oktober sampai dengan 12 November, dengan kata lain
penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester I (ganjil) Tahun Pelajaran
2019/2020.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


1. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan cara kerja yang berencana
agar data yang dikumpulkan dapat mencapai maksud dan tujuan dari penelitian.
Untuk itu peneliti harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan
terlebih dahulu, karena metode merupakan cara kerja untuk mencapai tujuan yang
akan memandu peneliti mengenai urutan-urutan sebagaimana penelitian ini
dilakukan. Sesuai dengan hal tersebut Winarno Surakhmad mengemukakan sebagai
berikut: “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,
misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan
mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu, cara utama ini dipergunakan setelah
penyelidik memperhitungkan kewajaran, ditinjau dari penyelidikan dalam arti luas,
yang biasanya perlu diperjelas lebih ekspilisit dalam setiap penyelidikan”.1
Sukmadinata, mengungkapkan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian
cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi- asumsi dasar,
pandangan-pandangan filosofis, dan idiologis, pertanyaan dan isu- isu yang
dihadapi. Pemilihan dan penentuan metode tidak dapat dipisahkan dari tujuan dan
perumusan masalah, kalau permasalahannya hanya difokuskan pada satu variabel
atau aspek dan tujuannya ingin mendapatkan deskripsi dari variabel atau aspek
tersebut, maka metodenya adalah metode deskriptif atau servei. Jika terdapat dua
variabel dan ingin mengetahui hubungan diantara variabel tersebut, maka
metodenya adalah metode korelasional atau komparatif. Jelasnya, bahwa pemilihan
metode sangat tergantung kepada tujuan dan rumusan masalah yang sudah
difokuskan pada bagian sebelumnya. 2
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja.
Sedangkan menurut Prof. Suhardjono mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang sebagai tindak
lanjut dari penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas
bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan
ampuhnya sesuatu perlakuan.3 Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa metode penelitian adalah alat yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan
dan mencapai suatu penelitian yang disusun secara teratur dan logis yang
dituangkan dalam suatu rencana kegiatan penelitian.

1
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode Teknik. (Bandung:
Tarsito,1985) h. 131
2
Maifalinda Fatra. Bahan Ajar PLPG. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: FITK. UIN
Syarif Hidayatullah.2010). Cet Ke-1.h.79
3
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: : PT Bumi Aksara.2006).h. 56
2. Rancangan Siklus Penelitian
Untuk mempermudah dalam memahami rencana tindakan secara keseluruhan
dan untuk memberikan panduan bagi penulis, maka penulis perlu menampilkan
model penelitian tindakan yang akan dilaksanakan, diadaptasi dari model
penelitian tindakan model John Elliot. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan
melalui 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi
yang dilaksanakan dalam 2 siklus (tiap siklus dilakukan 2 kali tatap
muka/pertemuan. Prosedur penelitian, dapat digambarkan dengan skema sebagai
berikut
Bagan 3.1
Bagan Prosedur Penelitian Model John Elliot

Perencanaan 2 Pertemuan
@70 Menit :
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pertemuan I
: Diskusi
Pertemuan II
Pengamatan

Perencanaan 2 Pertemuan
@70 Menit :
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pertemuan I
: Diskusi
Pengamatan Pertemuan II

C. Subjek Penelitian
Mengingat dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti adalah guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), maka subjeknya adalah siswa kelas II
(dua) SDN Sadagori 1 Kecamatan Kesambi Kota Cirebon. Semester I tahun
pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 21 siswa terdiri 14 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan, peneliti dalam hal ini bertindak sebagai guru mata pelajaran.

4
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: : PT Bumi Aksara.2006).h. 6
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana kegiatan. Peneliti
membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan,
mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam
penelitian ini peneliti dibantu oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas II
(dua) yang bertindak sebagai fasilitator dan kolaburator.

E. Tahapan Intervensi Tindakan


Tahap pelaksanaan tindakan terdiri dari beberapa siklus, yang tergantung pada
tingkat penyelesaian masalah. Tiap siklus terdiri dari 4 (empat) kegiatan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, analisis dan refleksi. Pada tiap siklus dilakukan beberapa
tindakan, yang digambarkan sebagai berikut:
1. Pra Tindakan
a. Peneliti melakukan observasi kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu,
kegiatan pembelajaran di kelas II (dua) SDN Sadagori 1 Kecamatan
Kesambi Kota Cirebon.
b. Wawancara terhadap siswa dan guru mata pelajaran yang lain untuk
mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa secara umum, khususnya
pada siswa kelas II (dua) SDN Sadagori 1 Kecamatan Kesambi Dalem Kota
Cirebon.
2. Tindakan Riil di Kelas
a. Tahap Perencanaan
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rencana pembelajaran.
3) Membuat instrument yang digunakan dalam siklus penelitian tindakan
kelas, alat bantu dan media yang diperlukan.
4) Membuat alat evaluasi
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang telah direncanakan.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
Pada tahap ini dilakukan pengamatan (observasi) terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan (observasi).
d. Tahap Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis,
pada tahap ini pengajar dapat merefleksi diri berdasarkan hasil observasi
dan diskusi untuk mengkaji apakah tindakan yang telah dilakukan dapat
meningkatkan kreatifitas belajar PAI materi Allah Maha Pencipta melalui
metode permainan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan


Intervensi tindakan yang diharapkan dari data kuantitatif ditetapkan pada
kriteria bahwa semakin baik strategi pembelajaran penerapan kooperatif tipe
jigsaw, menunjukkan adanya kriteria peningkatan pembelajaran dalam penelitian
tindakan kelas ini. Jadi seumpama pada siklus ke-2 kategori sangat paham lebih
besar daripada siklus ke-1 berarti terjadi peningkatan yang positif.

G. Data dan Sumber Data


Data yang digunakan adalah data primer dari subyek yang diteliti yang
bersumber dari hasil belajar siswa siswa SDN Sadagori 1 Kecamatan Kesambi Kota
Cirebon tahun pelajaran 2019/2020 selama proses penelitian.
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini berasal dari subyek penelitian
atau dari siswa yang merupakan sumber data primer yaitu nilai ulangan harian siswa
baik nilai ulangan harian sebelum tindakan kelas maupun setelah dilakukanya
tindakan kelas oleh guru.

H. Instrumen Pengumpulan Data


Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Pada tahapan ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang memuat catatan-catatan tentang
situasi yang terjadi di dalam kelas selama tindakan berlangsung.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia, sumber ini adalah
sumber yang cukup bermanfaat sebab telah tersedia sehingga akan relatif murah
pengeluaran biaya untuk memperolehnya, merupakan sumber yang stabil dan
akurat sebagai cermin situasi/kondisi yang sebenarnya serta dapat dianalisis secara
berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan. 5
3. Tes Hasil Belajar
Yaitu mengadakan tes kepada beberapa siswa. Dengan cara ini peneliti dapat
mengetahui sejauhmana keberhasilan siswa dalam mengikuti materi pelajaran
dengan menggunakan metode permainan.

I. Teknik Pengumpulan Data


Dalam rangka menghimpun data untuk dijadikan suatu kesimpulan, maka
teknik penelitian dilakukan dengan melalui catatan observasi dan hasil evaluasi
yang dilakukan sejak awal penelitian sampai dengan siklus terakhir.
Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan kreativitas
siswa dan pemunculan keterampilan kooperatis siswa, sedangkan evaluasi
dilakukan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.
Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan
hambatan yang dijumpai, kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak
pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Salah satu aspek penting dari kegiatan
refleksi adalah evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan.

J. Analisis Data dan Interpretasi Data


Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon

5
Penulisan Skripsi FITK, Op. Cit.hlm.57
siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta kreativitas siswa selama proses
pembelajaran.
Data yang diperoleh dari pengamatan dan penilaian selama proses
pembelajaran dan hasil pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan kelompok siswa
dalam kelas yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisa data kualitatif.
Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa data utama yang dianalisis adalah data
verbal dari peneliti sendiri, yang berupa gambaran terperinci dari proses dan hasil
belajar siswa. Sedangkan data penunjang meliputi data dari hasil observasi.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif.
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya
dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-
rata tes formatif dapat dirumuskan:

Keterangan : = Nilai rata-rata


Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar.


Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar yaitu seorang
siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 85% atau nilai 75

∑ siswa yang tuntas belajar


P = x 100%
∑ siswa
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Pada pengembangan perencanaan tindakan, kegiatan penelitian akan
dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan siklus sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan Siklus 1
a. Perencanaan
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa
dengan menggunakan penerapan metode permainan untuk
meningkatkan kreatifitas belajar PAI materi Allah Maha Pencipta.
2) Membuat rencana pembelajaran metode permainan untuk
meningkatkan kreatifitas belajar PAI materi Allah Maha Pencipta dan
lembar observasi.
3) Membuat instrument yang digunakan dalam siklus penelitian tindakan
kelas, alat bantu dan media yang diperlukan.
4) Membuat alat evaluasi sejenis tes untuk mengetahui siswa dalam
menyelesaikan masalah yang dilaksanakan dalam disetiap akhir siklus.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran metode permainan untuk meningkatkan kreatifitas belajar PAI
materi Allah MahaPencipta yang telah direncanakan.
Adapun langkah-langkah pada tindakan ini adalah sebagai berikut:
1) Persiapan Guru.
a) menentukan topik.
b) merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK).
c) menyiapkan alat bahan bahan untuk permainan.
d) menyusun petunjuk pelaksanaan metode permainan.
2) Pelaksanaan
a) guru menjelaskan maksud dan tujuan serta proses permainan.
b) siswa dibagi atas beberapa kelompok.
c) caranya: misal:
(1) guru membagi atau memasang alat atau bahan permainan.
(2) siswa melakkan kegiatan permainan.
(3) =siswa melaporkan hasil permainan, yaitu beberapa
pengertian atau konsep tertentu kepada guru
c. Observasi
Pada tahapan ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang memuat catatan-
catatan tentang situasi yang terjadi didalam kelas selama tindakan
berlangsung.
d. Refleksi
Dari hasil observasi dikumpul dan dianalisis pada tahap ini. Dari hasil yang
didapatkan peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data hasil observasi
apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Hasil refleksi pada siklus I ini dijadikan barang pertimbangan untuk
membuat perencanaan pada siklus II, sedangkan hal-hal yang sudah baik
akan dipertahankan.
Indikator untuk melanjutkan ke siklus berikutnya adalah peningkatan
pemahaman yang dicapai siswa dengan capaian minimal sekurang-
kurangnya 65% siswa telah mencapai nilai tuntas (di atas minimal).

2. Perencanaan Tindakan Siklus 2


a. Perencanaan
1) Malanjutkan aktivitas yang telah dilakukan pada siklus I, membenahi
kelemahan pada siklus I.
2) Mempebaiki dan membenahi kelemahan siklus I.
3) Merencanakan kembali skenario pembelajaran merujuk hasil refleksi
dari siklus I.
4) Melaksanakan tindakan perbaikan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahapan ini, tindakan yang dilakukan sesuai dengan perbaikan
berdasarkan hasil refleksi siklus I. Langkah yang dilakukan relatif sama
dengan pelaksanaan pada siklus I dengan mengadakan perbaikan pada
metode mengajar yang diterapkan.

c. Observasi
Pada prinsipnya observasi yang dilaksanakan pada siklus II hampir sama
dengan pelaksanaan pada siklus I.

d. Refleksi
Dari hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpul dan dianalisis pada
tahap ini. Dari hasil yang didapatkan peneliti dapat membuat kesimpulan
atas metode permainan yang dilakukan selama 2 siklus.

Indikator berakhirnya siklus adalah peningkatan pemahaman yang dicapai


siswa dengan capaian minimal sekurang-kurangnya 85% siswa telah
mencapai nilai tuntas (di atas minimal).
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.

1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Negeri Sadagori I

Sekolah Dasar Negeri Sadagori I merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

yang menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran pada tingkat Sekolah Dasar

(SD).

Secara geografis Sekolah Dasar Negeri Sadagori I terletak di kelurahan Kesambi

Kecamatan Kesambi, yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun berjalan kaki.

Tersedianya transportasi dan fasilitas jalan yang cukup baik sehingga memudahkan siswa dan

guru yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah dapat belajar dan mengajar tanpa mengalami

hambatan untuk beraktifitas.

Sejak berdirinya pada tahun 1980 sampai sekarang sekolah ini telah terjadi 6 kali pergantian

kepemimpinan sejak 1980 di SD Negeri Sadagori I, beberapa kepala sekolah tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Drs.Rahman Saleh
2. Hj.Ayi Suharyawati S.Pd
3. Siti Hayati
4. Tukidi ,S.Pd
5. Hj.Eva Resna Hendawati.S.Pd
6. Titi Suparti.M.Pd

1
Profil SD Negeri Sadagori I , wawancara, Kesambi, 28 Oktober 2019

Adapun Visi misi dan tujuan dari sekolah ini adalah sebagai berikut :
1. Visi Sekolah
Berakhlak Mulia Unggul Dalam Iptek, Seni & Olah Raga Terdepan Dalam Prestasi
Di Tahun 2022.
2. Misi Sekolah
1) Menciptakan iklim dan budaya kerja yang humanis berbasis religius, amanah,
penuh dengan integritas dan loyalitas.
2) Meningkatkan produktifitas kerja dengan berorientasi system profesional dan
proporsional.
3) Mewujudkan iklim pembelajaran yang berbasis al-quran dengan pola pembiasaan
yang berorientasi budi pekerti dan ahlaq mulia.
4) Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan yang
berorientasi scientific.
5) Menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pihak yang peduli dan responship
terhadap pendidikan.
6) Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bersih, aman, nyaman, asri, dan
hijau.
3. Tujuan Sekolah
1) Terciptanya budaya kerja berbasis professional yang menjungjung tinggi nilai-nilai
akhlak mulia.
2) Terciptanya suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
3) Terciptanya siswa/siswi generasi yang kompetitif, prestatif baik dalam bidang
akademik maupun non-akademik.
4) Terjalinnya kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, baik warga sekolah,
masyarakat/lingkungan sekitar, industri, dewan pendidikan yang peduli terhadap
pendidikan.
5) Membiasakan hidup sehat dalam setiap kegiatan baik di lingkungan sekolah
maupun rumah.
6) Perkembangan Prestasi Siswa
1) Juara
2) Juara
2. Keadaan Sarana dan Prasarana.

Ketersediaan sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu faktor pendukung

dan penunjang tercapainya proses belajar mengajar dan tujuan pendidikan secara umum.

Sarana adalah segala sesuatu yang secara lagsung digunakan dalam pelaksanaan pendidikan

seperti fisik gedung, fasilitas belajar, ruang guru, ruang siswa dan sebaginya. Sedangkan

prasarana adalah segala sesuatu yang tidak secara langsung digunakan dalam kegiatan proses

belajar mengajar seperti teman sekolah, peraturan sekolah, situasi belajar, pekarangan dan

sebagainya.

Sarana dan prasarana sekolah dalam konteks ini adalah seluruh peralatan atau fasilitas

yang dibutuhkan bagi proses pendidikan di SD Negeri Sadagori I. Sarana dan prasarana

pendidikan berfungsi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar dan
merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari proses pelaksanaan pendidikan, tujuannya

adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran. Mengenai sarana dan

prasarana pendidikan yang ada di SD negeri Sadagori Idapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 1. Keadaan Sarana dan Prasarana SD Negeri Sadagori I


1. Data Ruang Kelas
No Nama Ruang Kondisi Ruang
1 Ruang Kelas 1 A Baik
2 Ruang Kelas 1 B Baik
3 Ruang Kelas 1 C Baik
4 Ruang Kelas 2 A Baik
5 Ruang Kelas 2 B Baik
6 Ruang Kelas 2 C Baik
7 Ruang Kelas 3 A Baik
8 Ruang Kelas 3 B Baik
9 Ruang Kelas 3 C Baik
10 Ruang Kelas 4 A Baik
11 Ruang Kelas 4 B Baik
12 Ruang Kelas 4 C Baik
13 Ruang Kelas 5 A Baik
14 Ruang Kelas 5 B Baik
15 Ruang Kelas 5 C Baik
16 Ruang Kelas 6 A Baik
17 Ruang Kelas 6 B Baik
18 Ruang Kelas 6 C Baik

2. Data Bangunan/Ruang Lainnya:


No Nama Ruang Jumlah Kondisi
1 Ruang Kepsek 1 Baik
2 Ruang Guru 2 Baik
3 Ruang UKS 1 Baik
4 Ruang Komputer 1 Baik
5 Dapur 1 Baik
6 Perpustakaan 1 Baik
7 WC Siswa 15 Baik
8 WC Guru 1 Baik

3. Keadaan PTK:
Tingkat Pendidikan
No Status Guru
SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3
1 Kepala Sekolah 1
2 Guru PNS 14 2
3 Guru Non PNS 8 1
4 Penjaga Sekolah 1
5 Pustakawan 1
6 Staff TU 1
7 Satpam 1
Jumlah 1 2 23 4

No Jenis Sarana/Prasaran
Jumlah/Unit Keterangan
1 Gedung Sekolah 1 Ruangan Permanen
a. Ruangan Kepala Sekolah 1 Ruangan Permanen
b. Ruangan Guru 1 Ruangan Permanen
c. Ruang kelas/Belajar 1 Ruangan Permanen
d. Ruang UKS 1 Ruangan Permanen
e. Ruangan Perpustakaan 1 Ruangan Permanen
f. WC Guru 1 Ruangan Permanen
g. WC Siawa

2 Mobiler 163 Baik


a. Meja/Kursi Siswa 15 Baik
b. Meja/kursi guru 6 Baik
c. Papan tulis
3 Mesin elektronik
a. Computer 1 Baik
b. Sirine waktu 1 Baik
c. Pengeras suara 1 Baik
4 Fasilitas Olah Raga
a. Lapangan basket 1 Baik
b. Lapangan takrow 1 Baik
c. Alat olag raga Baik
Sumber data : Dokumentasi kantor SD Negeri Sadagori I , tahun 2019

Berdasarkan tabel di atas, bahwa sarana dan prasaran pendidikan SD Negeri Sadagori

I dapat dikatakan cukup dan telah mencukupi kebutuhan yang diperlukan dimana indikator

pengukurannya ialah tersediannya sarana belajar berupa gedung sekolah yang lengkap dengan

ruang belajar, ruang guru, kantor dan papan tulis yang merupakan penunjag terlaksananya

proses belajar mengajar di SD Negeri Sadagori

3. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan guru

Dalam dunia pendidikan guru sangatlah memegang peranan penting baik secara

kuantitas maupun kualitas. Guru merupakan salah satu factor pendidikn yang bertugas secara

professional mendidik dan mengarahkan anak didik kearah pertumbuhan dan perkembangan
moral dan intelektual sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab dan

berkepribadian luhur serta berakhlak mulia.

Guru dalam aspek kompetensinya, jenjang pendidikan merupakan factor yang

memiliki hubungan erat dalam keberhasilan siswa dalam memperoleh pendidikan dan

pengajaran. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih jauh mengenai strata atau tingkatan

pendidikan guru di SD Negeri Sadagori Idigambarkan dalam tabel berikut :

Tabel 2. Keadaan Guru SD Negeri Sadagori I


1. Data Guru:
No Nama NIP Jabatan
1 TITI SUPARTI, M.Pd 19640620 198410 2 004 KEPSEK
GURU
2 Titi Suparti, M.Pd 19600404 197912 2 007 KELAS
GURU
3 Dra. Supinah 19620530 198204 2 002 KELAS
GURU
4 Sri Ratnaningsih, S.Pd.SD 19640107 199003 1 008 KELAS
GURU
5 Jamhari, S.Pd 19670712 200501 1 008 KELAS
GURU
6 Sukhadiana, S.Pd 19791104 200604 2 008 KELAS
GURU
7 Siti Aisyah Verawati, S.Pd 19680816 200501 2 008 KELAS
GURU
8 Iyus Irmawati, S.Pd 19670106 200501 1 005 KELAS
GURU
9 Dadang Diarto, S.Pd 19690924 200604 1 008 KELAS
GURU
10 Subrato, S.Ag 19660918 200604 2 002 KELAS
GURU
11 Epih Alpianingsih, S.Pd.SD 19820727 200902 1 004 KELAS
GURU
12 Iyon Maryono, M.Pd.I 19780311 201001 2 008 KELAS
13 Elin Marlina, S.Pd., M.Pd.I 19730515 200801 2 013 GURU PJOK
GURU
14 Samiati, S.Pd 19780901 201406 1 001 AGAMA
GURU
15 Wahid, S.Pd.I 19740614 201001 2 006 KELAS
GURU
16 Rukisah, S.Pd 19760513 201406 2 002 KELAS
GURU
17 Ety Sulistyowati, S.Pd 19940318 201903 2 008 KELAS
GURU
18 Aty Fitrianingsih, S. Pd KELAS
GURU
19 Yulianoke Veniawati, S.Pd KELAS
Fajar Tejaningsih Astuti, GURU
20 S.Pd.I KELAS
GURU
21 Armalasari, S.Pd KELAS
22 Mey Yuni Widiastuti, S.Pd GURU PJOK
23 Berry Irvan Fernando, S.Pd GURU PJOK
GURU
24 Asep Setiana, S.Pd AGAMA
GURU
25 Bambang Sugiharto, S.Pd.I AGAMA
Rheisca audria lumatauw, GURU
26 S.Pd MULOK
GURU
27 Rizsky Nuramalia, S.Pd MULOK
Sumber data : Dokumentasi kantor SD Negeri Sadagori I, tahun 2019.

Berdasarkan uraian tabel di atas jumlah guru SD Negeri Sadagori I berjumlah 27 orang.

Kemudian dilihat dari jenis kelamin , terdapat 18 orang guru perempuan dan 9 orang guru laki-

laki. Dan dari latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu S2 dan S1.

b. Keadaan Siswa

Siswa merupakan salah satu unsur atau komponen pendidikan yang sekaligus menjadi

subjek maupun objek pendidikan. Keberadaan siswa di sekolah tidak lain adalah untuk

menuntut ilmu pengetahuan dalam rangka untuk meningkatkan kecerdasan, ketrampilan dan

penghayatan terhadap ilmu pengetahuan tersebut sehingga natinya dapat digunakan dalam

meningkatkan kualitas hidupnya. Sehubungan dengan persoalan itu, SD Negeri Sadagori I

kondisi siswanya berdasarkan data terakhir tahun pelajaran 2017/2018, kondisi siswanya

sebanyak 528 orang yang tersebar dari 18 kelas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini :
Tabel 3. Keadaan Siswa SD Negeri Sadagori I

Tahun 2017/2018

Jumlah Siswa (Orang) Jumlah


Kelas Rombel
Putra Putri Total

I 35 34 69 2

II 42 25 67 2

III 46 37 83 2

IV 47 47 94 2

V 53 45 98 2

IV 59 58 117 2

Jmlh 12

Tahun 2018/2019

Jumlah Siswa (Orang) Jumlah


Kelas Rombel
Putra Putri Total
I 43 41 84 3
II 33 38 71 3
III 42 23 65 3
IV 44 36 80 3
V 44 48 92 3
IV 52 46 98 3
Jmlh 258 232 490 18
Sumber Data : Dokumentasi kantor SD Negeri Sadagori I , tahun 2019

Berdasarkan uraian data di atas menunjukan bahwa jumlah siswa di SD Negeri

Sadagori I sangat baik. Siswa tersebut didistribusi dalam 18 kelompok belajar, masing-masing

kelompok belajar terdiri dari satu rombongan belajar. Kemudia dari uraian data siswa

beragama Islam dengan kata lain 100 % siswa SD Negeri Sadagori I beragama Islam.

B. Data Hasil Penelitian

1. Kegiatan Awal Penelitian


Pada tanggal 24 Oktober 2019 peneliti melakukan aktivitas penelitian dimulai dengan

kegiatan observasi awal terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan selama ini.

Observasi awal dilakukan dalam bentuk perkenalan sebagai Peserta PPL PPG, wawancara

singkat dengan siswa kelas II. Dalam observasi awal ini bermaksud menemukan

kekurangan/kelemahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran.

Hasil wawancara singkat peneliti mendapat gambaran bahwa siswa SD Negeri

Sadagori I kelas II kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ada kecenderungan tidak

adanya gairah dan semangat belajar siswa terhadap pelajaran ini. Kondisi seperti ini

merupakan penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya prestasi belajar siswa SD

Negeri Sadagori I khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari

pencapaian nilai rata-rata siswa pada ulangan semester ganjil, hanya mencapai nilai rata-rata

70, dari 25 orang siswa. Bahkan ada 6 orang siswa yang hanya memperoleh nilai ulangan 60

sampai 65. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara tersebut, maka peneliti bersama

pengamat memutuskan untuk menetapkan strategi pembelajaran Permainan sebagai salah satu

alternative untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan agama Islam di Kelas II SD Negeri

Sadagori I .

Selanjutnya peneliti mengorganisir siswa kelas II menjadi 3 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 7 orang.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini, sebelum pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti melakukan beberapa

persiapan sebagai berikut :

1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan

pada tindakan siklus I

2. Menyiapkan lembar observasi terhadap guru dan siswa untuk memantau proses

pembelajaran di kelas.

3. Menyiapkan LKPD

4. Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan siklus I

b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2019. Kegiatan

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan strategi Permainan sesuai dengan RPP yang

telah dibuat. Selanjutnya siswa diarahkan untuk bergabung dalam kelomponya masing-

masing yang telah dibentuk pada kegiatan observasi awal. Kegiatan pembelajaran

dilanjutkan dengan memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat untuk belajar

kemudian guru memberikan penjelasan terkait dengan strategi pembelajaran yang akan

digunakan, selanjutnya guru mengingatkan kembali materi prasyarat secara umum yang

harus dimiliki terlebih dahulu oleh para siswa. Beberapa saat kemudian, guru membagi

lembar Kegiatan Siswa (LKPD) kepada masing-masing kelompok untuk dibaca dan

dipelajari. Proses selanjutnya memberikan kesempatan kepada siswa bertanya baik

berhubungan dengan proses pembelajaran yang akan diterapkan maupun kejelasan materi

serta LKPD yang telah siswa terima. Kemudian proses pembelajaran berlangsung sesuai

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Pengamatan.

1) Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus I

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus I diamati oleh

pengamat dengan menggunakan instrument pengamatan aktivitas siswa. Hasil

pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dalam bentuk persentase

untuk setiap siklus, jumlah dan rata-rata persentase secara keseluruhan. Hasil analisis

pengamatan aktivitas siswa pada siklus I di sajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Analisis Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus I

Persentase
No Aspek Yang Diamati Jumlah
Aktivitas
Siswa
(%)
1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan 12 15,35
guru
2 Membaca materi ajat (LKPD) 11 14,67
3 Mengerjakan LKPD dalam kelompok belajar 11 14,65
4 Berdiskusi dalam kelompok belajar 19 25,34

5 Mengajukan pertanyaan/menanggapi 10 13,33


pertanyaan
6 Menghargai/menerima pendapat 10 12,67
7 Mempresentasekan hasil kerja kelompok 3 3,99
Jumlah 100
Sumber : Diolah dari data penelitian.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata persentase pada setiap

komponen aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus I menunjukan nilai

yang bervariasi. Persentase rata-rata komponen aktivitas siswa yang tertinggi adalah

berdiskusi dalam kelompok belajar yakni 25,34% dan yang paling rendah adalah

mempresentasekan hasil kerja kelompok sebesar 3,99%. Dari data ini telah menunjukan

bahwa proses pembelajaran mulai mengarah pada dominasi kegiatan siswa.

Disamping itu, kemampuan siswa dalam bekerjasama yang masih kurang efektif

menyebabkan dalam penyelesaian tugas yang ada dalam Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) belum sesuai dengan waktu yang disediakan. Hal ini ditunjukan dalam data

bahwa persentase mengerjakan LKPD hanya mencapai 14,65%, sedangkan berdiskusi

dalam kelompok mencapai 25,34%, serta menanggapi pertanyaan mencapai 13,33%.

2) Pengamatan Aktivitas Guru pada Siklus I

Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran diamati oleh pengamat, guru

enggan menggunaka instrument pengamatan aktivitas guru yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Pengamatan dilakukan terhadap proses tindakan dan dampkanya terhadap

perbeikan proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Pada siklus I, aktivitas guru

yang diamati berdasarkan karakteristik Strategi Permainan yang diaplikasikan. Setelah

data diolah maka perolehan rata-rata skor guru setiap komponen. Indikator aktivitas

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5. Skor Aktivitas guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan


penerapan strategi Permainan Siklus I

Fase Aspek/Indikator Skor

1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 4


2 Memotovasi siswa 2
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3
4 Mengorganisasi siswa dalam kelompok 4
5 Menyajikan materi pelajaran 3
6 Membagi LKPD 3
7 Membimbing siswa bekerja dalam kelompok 3
8 Mengarahkan siswa dalam berdiskusi 2
9 Mengadakan evaluasi 3
10 Memberi pujian pada kelompok 3
11 Pembelajaran sesuai scenario pada RPP 4
Rata - rata 3,09
Sumber : Diolah dari data penelitian
Kriteria keterlaksanaan :
0,00 – 1,69 : Tidak Baik
1,70 – 2,59 : Kurang Baik
2,60 – 3,50 : Cukup Baik
3,51 – 4,00 : Baik
Berdasarkan tabel di atas, skor aktivitas guru dalam proses pembelajaran

menunjukan kisaran 2 sampai 4 dan umumnya skor guru berada pada kisaran 3. Hal ini

berarti dominasi angka 3 pada pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan strategi Permainan telah masuk dalam kategori cukup baik.

Ketercapaian criteria tersebut memberikan indicator bahwa telah terjadi suatu kemajuan

namun masih kurang sistematis dalam pelaksanaannya.

Catatan penting yang perlu diperhatikan guru pada siklus I yang menjadi

kelemahan/kekurangan untuk menjadi bahan refleksi dan akan diperbaiki pada

pelaksanaan pembelajaran siklus berikutnya adalah :

(a) kemampuan untuk memotivasi siswa untuk belajar masih kurang, (b)

mengarahkan siswa dalam berdiskusi belum terarah, (c) menyampaika tujuan

pembelajaran masih kurang jelas, (d) menyajikan materi pelajaran belum sistematis, (e)

membagi LKS dan membimbing siswa bekerja dalam kelompok belum terlaksana

dengan baik dan, (f) pelaksanaan evaluasi belum dapat mewakili materi yang disajikan,

serta (g) pemberian pujian (penghargaan) pada kelompok belum maksimal.

d. Penilaian Formatif pada Siklus I

Untuk mengetahui gambaran tentang ada tidaknya peningkatan prestasi belajar

siswa setelah mengikuti pembelajaran Permainan maka sebagai bagian pembelajaran

tersebut telah dilakukan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan Essay pada

akhir siklus I yakni setelah dua kali pertemuan.


Hasil tes tersebut, terlihat bahwa rentang nilai yang diperoleh siswa berkisar

antara 50 sampai 85 dengan rata-rata 67. Adapun hasil analisis ketuntasan belajar siswa

pada penilaian formatif siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 6. Hasil analisis Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

No Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)

1 Tuntas 17 68%
2 Tidak Tuntas 8 32%
Sumber : Diolah Hasil penelitian

Pada tabel di atas analisis data hasil penelitian formatif pada siklus I nampak

bahwa siswa yang tuntas sebanyak 17 orang atau 68% dan yang tidak tuntas sebanyak 8

orang atau 32%. Berdasarkan persentase hasil belajar yang dicapai tersebut maka dapat

disimpulkan sementara bahwa ketuntasan belajar pada siklus I belum mencapai standar

ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 75%.

e. Refleksi.

Catatan penting yang perlu diperhatikan guru pada siklus I yang menjadi

kelemahan/kekurangan untuk menjadi bahan diskusi dengan rekan kolaborasi.

Kelemahan/kekurangan itu akan diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran siklus

berikutnya. Kekurangan/kelemahan itu antara lain adalah : (a) kemampuan memotivasi

siswa untuk belajar masih kurag, (b) mengarahkan siswa dalam berdiskusi belum

terarah, (c) menyampaika tujuan pembelajaran masih kurang jelas, (d) menyajikan

materi pelajaran belum sistematis, (e) membagi LKS dan membimbing siswa bekerja

dalam kelompok belum terlaksana dengan baik dan, (f) pelaksanaan evaluasi belum

dapat mewakili materi yang disajikan, serta (g) pemberian pujian (penghargaan) pada

kelompok belum maksimal. Akibat kekuragan/kelemahan guru dalam proses

pembelajaran itu berdampak pula pada penurunan kualitas aktivitas siswa mengikuti

pembelajaran. Melalui pengamatan juga ditemukan kekurangan/kelemahan yang

dialami siswa sebagai berikut :

a. Waktu yang dibutuhkan kelompok untuk mempresentasekan karya dan tanggapan

masih kurang.
b. Dalam mengajukan/menanggapi pertanyaan dari anggota kelompok, siswa kelihatan

masih belum terfokus pada pokok bahasan. Hal ini terjadi disebabkan karena siswa

belum terbiasa dengan strategi pembelajaran Crossword Puzzle.

c. Sebagian siswa dalam proses diskusi, menghargai/menerima pendapat dari anggota

kelompok lain masih terjadi saling menyalahkan dan melibatkan persoalan pribadi.

Kelemahan/kekurangan di atas, oleh peneliti bersama rekan pengamat kemudian

dijadikan bahan kajian untuk langkah perencanaan, pelaksanaan, refleksi dan evaluasi

dalam rangka perbaikan kualitas proses strategi Permainan pada siklus berikutnya.

3. Siklus II.

a. Perencanaan

Bertitik tolak dari hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada tindakan siklus I maka

bersama pengamat menyusu rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.

Kelemahan/kekuragan selama siklus I akan diperbaiki pada siklus 2 sehingga diharapkan

dalam penerapan strategi Permainan dapat lebih efektif dan efisien.

Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II adalah :

1. Guru harus lebih bersungguh-sungguh dan meyakinkan dalam memberikan motivasi

kepada siswa agar lebih giat dan aktif mengikuti pembelajaran.

2. Guru harus lebih tanggap dan terfokus dalam memberikan arahan dalam proses diskusi

3. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran harus tegas dan jelas. Dalam hal ini

guru dapat menuliskan tujuan pembelajaran disudut kanan atas pada papan tulis.

4. Guru harus lebih sistematis dan terstruktur dalam menyajikan materi pelajaran

5. Pembagian LKPD harus dilakukan dengan baik dan membimbing siswa bekerja dalam

kelompok harus terlaksana dengan baik.

6. Penyusunan bahan evaluasi harus dapat mewakili materi pelajaran yang disajikan

7. Pemberian pujian (penghargaan) harus lebih terarah pada obyek yang semesteinya.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2019, untuk melaksanakan

perangkat pembelajaran yang termuat dalam RPP siklus II. Kegiata pembelajaran dilakukan
tetap mengacu pada strategi Permainan dengan menekankan pada implementasi hasil

refleksi siklus I. Pengamatan kembali dilakukan terhadap aktivitas siswa, guru dan pada

kondisi pembelajaran itu sendiri.

c. Pengamatan.

1) Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus II

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran diamati oleh rekan pengamat

kemudian hasil analisis dalam bentuk persentase untuk setiap siklus, jumlah dan rata-

rata. Hasil analisis pengamatan aktivitas siswa pada siklus II disajikan pada tabel berikut

ini :

Tabel 7. Analisis Aktivitas Siswa Siklus II

Jumlah Persentase
No Aspek Yang Diamati
Siswa Aktivitas
(%)
1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan 12 13,84
guru
2 Membaca materi Ajar (LKPD) 13 15,65
3 Mengerjakan LKPD dalam kelompok belajar 11 12,68
4 Berdiskus dalam kelompok belajar 21 24,70
5 Mengajukan pertanyaan/menanggapi
11 12,64
pertanyaan
6 Menghargaimenerima pendapat 11 13,29
7 Mempersentasekan hasil kerja kelompok 6 7,2
Jumlah 100
Sumber : Diolah dari data penelitian Tahun2019

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa rata-rata persentase tiap komponen

aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus II memperlihatkan adanya

nilai beragam. Persentase rata-rata sebesar 24,86% sedangkan komponen aktivitas siswa

yang paling rendah adalah mempersentasekan hasil kerja kelompok sebesar 7,24 %. Hal

ini telah memberikan gambaran bahwa dalam proses pembelajaran telah mengarah pada

peningkatan yakni siswa mendominasi jalannya proses startegi Card Sort.

2) Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II


Seperti halnya pada siklus I, maka siklus II aktivitas guru selama kegiatan

pembelajaran juga telah diamati oleh pengamat dengan menggunakan intrumen

pengamatan aktivitas guru. Pada siklus II, aktivitas guru yang diamati berdasarkan

karakteristik strategi pembelajaran Permainan yang diaplikasikan. Perolehan rata-rata

skor guru setiap komponen indicator aktivitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel. 8. Skor Aktivitas guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan


penerapan strategi Permainan Siklus II

Fase Aspek/Indikator Skor

1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 4


2 Memotovasi siswa 4
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4
4 Mengorganisasi siswa dalam kelompok 4
5 Menyajikan materi pelajaran 4
6 Membagi LKPD 3
7 Membimbing siswa bekerja dalam kelompok 4
8 Mengarahkan siswa dalam berdiskusi 4
9 Mengadakan evaluasi 4
10 Memberi pujian pada kelompok 4
11 Pembelajaran sesuai scenario pada RPP 4
Rata – rata 3,90
Sumber : Diolah dari data penelitian

Kriteria keterlaksanaan :
0,00 – 1,69 : Tidak Baik
1,70 – 2,59 : Kurang Baik
2,60 – 3,50 : Cukup Baik
3,51 – 4,00 : Baik

Berdasarkan tabel di atas, skor aktivitas guru dalam proses pembelajaran

menunjukan angka kisaran 3 sampai 4 dan umumnya skor guru berada pada kisaran 4,

dari angka ini berarti bahwa aktivitas guru telah menunjukan pengajaran yang sesuai,

sistematis dan tepat.

d. Penilaian Tes Formatif Siklus II.

Untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan perkembangan hasil belajar serta

perubahan perilaku siswa selama kegiatan dengan strategi Crossword Puzzle, maka guru
melakukan tes penilaian formatif. Tes ini telah dilaksnakan pada akhir tatap muka ke- 4

dengan menggunakan tes pilihan ganda dan tes essay

Hasil pencapaian tujuan penilaian formatif siklus II (lihat lampiran 4).

Berdasarkan data penelitian hasil tes formatif tersebut, terlihat bahwa rentang nilai yang

diperoleh siswa berkisar antara 60 sampai 90 dan rata-rata 73,6%. Hasil analisis

ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 9. Hasil analisis Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

No Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)

1 Tuntas 21 84%
2 Tidak Tuntas 4 16%
Sumber : diolah dari data penelitian Tahun 2019

Berdasarkan analisis data hasil penilaian formatif siklus II tampak bahwa siswa

yang telah tuntas sebanyak 21 orang atau mencapai 84% sedangkan siswa yang belum

tuntas sebanyak 4 orang atau sisa 16%. Ini berarti indikator keberhasilan dari 25 orang

siswa telah tercapai pada siklus II ini. Bahkan secara klasikal dari 25 orang siswa yang

mengikuti tes menurut kriteria ketuntasan klasikal ( ≥ 80% ) tuntas dalam belajar.

Ketuntasan klasikal yang dicapai yaitu 84%.

e. Refleksi.

Rangkaian aktivitas pada siklus I dan siklus II terlihat adanya kesinambungan

yang konsisten baik dalam konteks proses maupun hasil yang diperoleh. Khususnya

pada siklus II aplikasi dari hasl perencanaan sampai pada pelaksanaan tindakan sudah

menunjukan hasil yang menggembirakan. Walaupun masih ada beberapa orang siswa

yang belum tuntas namun secara umum keterlaksanaan seluruh proses pembelajaran dan

ketercapaian hasil belajar sesuai indicator keberhasilan sudah tercapai.

4. Pembahasan Hasil temuan Penelitian

Tujuan pembelajaran kooperatif untuk membangkitkan interaksi yang efektif diantara

anggota kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran

berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran, berdiskusi untuk memecahkan

masalah atau tugas. Dengan interaksi yang efektif memungkinkan semua anggota kelompok
dapat menguasai materi pada tingkat yang relative sejajar. Dalam penelitian ini penguasaan

siswa terhadap materi pembelajaran kemudian disebut dengan hasil pembelajaran dapat

terukur melalui tes formatif. Sedangkan instrumen pengambilan data tentang bagaimana

aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan pembelajaran yakni lembar observasi.

a. Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil analisis data dalam siklus di atas, terlihat bahwa penerapan

strategi Permainan dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam belajar dan mengurangi

kecenderungan guru mendominasi kegiatan pembelajaran. Meskipun pada awal mengalami

beberapa kegagalan. Namun secara umum kegagalan tersebut disebabkan karena beberapa

hal antara lain adalah kurangnya siswa mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru. Hal

ini terjadi karena pemberian motivasi awal kepada siswa masih kurang. Padahal pemberian

motivasi itu penting mengingat bahwa motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong

siswa untuk berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku dalam belajar.

Siswa akan melakukan suatu proses belajar betapapun beratnya , hal ini sesuai dengan

pendapat Slameto bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1 Hal ini memberikan gambaran

bahwa hasil untuk proses belajar ditandai perubahan pada seluruh aspek manusia. Lain

halnya dengan aktivitas berdiskusi daam kelompok belajar. Secara kuatitas persentase

keaktifan siswa cukup tinggi. Hal ini dapat terjadi karena salah satu langkah-langkah

strategi Permainan adalah jumlah anggota terdiri dari 4 sampai orang. Asumsinya bahwa

kelompok yang kecil memungkinkan interaksi dan komunikasi spontan sehingga

pencapaian tujuan belajar secara lebih efektif dan efisien.

Aktivitas siswa yang lain yakni mempresentasekan hasil kerja kelompok merupakan

komponen yang persentasenya rendah. Hal ini terjadi pada umumnya karena siswa pada

awalnya masih kaku, belum terbiasa. Namun pada proses pembelajaran selanjutnya siswa
mulai antusias dan memperlihatkan rasa ingin mengetahui sesuatu berkat peran guru

menjadi fasilitatot dan motivator.

Kondisi yang demikian sangat memberi peluang bagi siswa untuk memperoleh dan

membangun pengetahuan mereka melalui cara menemukan sendiri pengetahuan tersebut.

Hal ini sejalan dengan kelebihan-kelebihan dalam strategi Permainan seperti yang

dikemukakan oleh Piping Sugiharti yaitu : (1) melalui strategi Permainan siswa sedikit

banyak telah memunculkan semangat belajar dan rasa percaya diri pada setiap siswa, (2)

melalui penerapan strategi Permainan ini siswa belajar untuk lebih menggali potensi yang

ada pada dirinya dan dapat lebih menghargai talenta yang telah dianugrahkan Tuhan

kepadanya, (3) strategi ini efektif karena mampu meningkatkan aktifitas dan kreatifitas

siswa dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan

siswa lainnya, (4) secara keseluruhan strategi Permainan mampu menciptakan proses

pembelajaran yang menyenangkan yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan

minat dan motivasi pada siswa, (5) sifat kompetitif yag ada dalam permainan Permainan

dapat mendorong peserta didik berlomba-lomba untuk maju.

b. Aktivitas Guru

Pengamatan terhadap aktivitas guru terlihat adanya peningkatan kearah yang lebih

baik dalam mengefektifkan pembelajaran. Rata-rata persentase ketercapaian pembelajaran

pada siklus I dari 3,09% meningkat secara signifikan menjadi 3,90% (ketegori cukup baik

menjadi baik. Hal ini terjadi setelah diadakan refleksi bersama rekan kolaborasi. Refleksi

dilakukan berdasarkan temuan kelemahan pada aspek-aspek tertentu dalam proses

pembelajaran siklus I. Kelemahan yang ditemukan antara lain: (a) kemampuan untuk

memotivasi siswa untuk belajar masih kurang, (b) mengarahkan siswa untuk berdiskusi

belum terarah, (c) menyampaikan tujuan pembelajaran masih kurang jelas, (d) menyajikan

materi pelajaran belum sistematis, (e) membagi LKPD dan membimbing siswa bekerja

dalam kelompok belum terlaksana dengan baik , (f) pelaksanaan evaluasi belum dapat

mewakili materi yang disajikan, serta (g) pemberian pujian (penghargaan) pada kelompok

belum maksmal.

Tabel 10. Identifikasi kekurangan/Kelemahan Dalam Pembelajaran Siklus I dan II


No Kekurangan/Kelemahan Solusi
1. Kemampuan memotivasi siswa Intensitas pemberian motivasi kepada
untuk belajar masih kurang siswa masih perlu ditingkatkan baik
ketika membuka pelajaran sampai pada
setiap waktu tertentu
2. Mengarahkan siswa dalam Melakukan arahan dalam diskusi
berdiskusi belum terarah sehingga selalu tetap terfokus pada
pokok materi pelajaran
3. Menyampaikan tujuan Memberikan informasi kepada siswa
pembelajaran masih kurang tentang tujuan pembelajaran yang akan
jelas dicapai sejelas-jelasnya
4. Menyajikan materi pelajaran Menyajikan materi ajar secara
belum sistematis sistematis
5. Membagi LKPD dan Membagi LKPD sesuai dengan tingkat
membimbing siswa bekerja kemampuan siswa dan melaksanakan
dalam kelompok belum bimbingan kepada siswa secara lebih
terlaksana dengan baik terarah
6. Pelaksanaan evaluasi belum Merancang alat evaluasi yaitu soal tes
dapat mewakili materi yang formatif yang komlit
disajikan
7. Pemberian pujian (penghargaan) Memberikan penghargaan kepada
pada kelompok belum maksimal siswa secara objektif berdasarkan
tingkat prestasi yang dicapai secara
menyeluruh

Kelemahan dan kekurangan yang dialami dalam proses pembelajaran disebabkan

pembelajaran dengan strategi Permainan merupakan hal baru bagi siswa. Pada sisi lain

guru dalam mengaplikaskan strategi pembelajaran kelihatan masih kaku dan kurang

percaya diri. Namun demikian pada refleksi teridentifikasi adanya kekurangan yang

kemudian bersama kolaborator menemukan beberapa solusi sebagai acuan dalam action

berikutnya.

Pada kenyataaya bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran mengalami

kemajuan yang signifikan. Peningkatan terjadi sebagai dampak dari terlaksananya beberapa

tindakan-tindakan baru di atas.

c. Penilaian Tes Formatif.

Peningkatan proses pembelajaran dengan strategi Permainan diikuti pula pada

peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I hasil tes formatif rentang

nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 50 sampai 85 denga rata-rata 67 sedangkan pada

siklus II rentang nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 60 samapai 90 dan rata-rata 73,6.
Perbandinga persentase hasil ketuntasan belajar siswa pada penilaian formatif siklus I dan

siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. 11. Persentase Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II
No Ketuntasan
Jumlah Jumlah
Persentase Persentase
Siswa Siswa
1. Tuntas 17 68% 21 84%
2. Tidak Tuntas 8 32% 4 16%

Pada tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketuntasan belajar secara

perorangan maupun secara klasikal telah tercapai berdasarkan indikator keberhasilan

penelitian tindakan kelas ini adalah minimal 75% siswa telah mencapai ketuntasan belajar

secara perorangan. Seorang siswa dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar secara

perorangan apabila siswa tersebut telah memperoleh nilai minimal 65 berdasarkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun

pelajaran 2019/2020.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menerapkan metode permainan dapat meningkatkan
kreativitas siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa
dalam setiap siklus, yaitu pra siklus (41,66%), siklus I (68%) dan siklus II (84%)
dengan nilai rata-rata pada pra siklus adalah 6,19, sikus I adalah 6,69 sedangkan
pada siklus II adalah 84.
2. Penerapan metode permainan mempunyai hasil yang positif, yaitu dapat
meningkatkan kreativitas siswa yang ditunjukkan dengan hasil belajar siswa
yang signifikan.
Dari kesimpulan di atas dapat dikatakan bahwa penerapan metode permainan
dapat meningkatkan kreativitas belajar PAI pada materi Al- Khaliq (Allah Maha
Pencipta) siswa kelas II semester I tahun pelajaran 2019/2020 di SDN Sadagori 1
Kecamatan Kesambi Kota Cirebon Dengan kata lain hipotesis penelitian ini diterima.

B. Saran-saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar
mengajar Agama Islam lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi
siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk menerapkan metode permainan memerlukan persiapan yang cukup
matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang
benar-benar bisa diterapkan dengan metode permainan dalam proses belajar
mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan kreativitas belajar siswa, guru hendaknya lebih
sering melatih siswa dengan berbagai strategi pembelajaran, walaupun dalam
taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan
baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau.
DAFTAR PUSTAKA

Alya, Qonita, (2009), Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta:
PT. Indahjaya Adipratama.
Arikunto, Suharsimi, (2006), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asmuri, dkk, (2011). Pendidikan Agama Islam 2 untuk Siswa SD/MI Kelas II,
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Agama
Islam.
Asrori, Mohammad, (2009), Psikologi Pembelajaran, Bandung: CV Wacana
Prima.
Budimansyah, Dasim, dkk. (2008), PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Bandung: PT. Ganesindo.
Dwisetiawan 1987. Metode Tugas dan Metode Permainan. (Posted on : January, 11
2013) dwisetiawan1987.wordpress.com/2013/01/11/25.
Fatra, Maifalinda, (2010), Bahan Ajar PLPG. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
FITK. UIN Syarif Hidayatullah.
Koswara, D. Deni, (2008), Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. Bandung: PT.
Pribumi Mekar.
Majid, Abdul, (2012), Perencanaan Pembelajaran, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Merefresh, Anna, (2004), Imajinasi dan Kreativitas Anak-anak. Jakarta: Cerdas
Pustaka, 2004
Munandar, Utami, (1999), Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Rohani, Ahmad, (2010), Pengelolaan Pembalajaran. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Cipta.
S, Suparman,(2010), Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa. Yogyakarta:
Pinus Book publisher.
Sanjaya, Wina, (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Semiawan,Conny, R, (1999), Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Semiawan, Conny, R, Dkk, (1990), Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa di
Sekolah Menengah, Jakarta: Graha Media.
Semiawan, Conny, R, (1999), Perkembangan dan Belajar Peserta Didik.
(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sudjana, Nana, (2010), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar .
Bandung: SinarBaru Algesindo.
Suherman, Eman dan Sukjaya, Yaya, (1990), Petunjuk Praktis untuk
Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung :
Wijayakusumah.

Sumiati dan Asra, (2009), Metode Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana


Prima Surakhmad, Winarno, (1985), Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar,
Metode
Teknik, Bandung: Tarsito.
Syaiful Arif, Muhammad. Arif_Nie Metode-Metode
Pembelajaran mbahayib.blogspot.com/2013/01/metode-
metode-pembelajaran.html. (Posting : Rabu, 16 Januari 2013).
Pukul : 04.22
Syah, Muhibbin, (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tedjasaputra, Mayke S, (2005). Bermain, Mainan dan Permainan untuk
Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT Grasindo Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1989).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Tim Penyusun Revisi Pedoman Penulisan Skripsi FITK, (2011),
Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah.
Uzer Usman, Moh. dan Setiawati, Lilis, (1998), Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
LAMPIRAN
LEMBAR PENGAMATAN
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Sadagori I


Kelas/Semester : II/Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Siklus/Pertemuan ke : II/2

Petunjuk Pengisian :

Amatilah aktivitas siswa dalam setiap kelompok sampel selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai
berikut :

1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk ditempat yang memungkinkan


dapat melihat semua aktivitas siswa yang diamati.
2. Setiap 2,5 menit pengamat melakukan pengamatan aktivitas guru dan siswa yang
dominan, kemudian pengamat menulis kode kategori pengamatan
3. Kode-kode kategori dituliskan secara berurutan sesuai dengan kejadian pada
baris dan kolom yang tersedia.
4. Pengamatan berlagsung serempak sejak guru dan siswa memulai pembelajaran.

Aktivitas siswa selama pembelajaran

1. Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru


2. Membaca buku siswa/LKPD
3. Mengerjakan LKS dalam kelompok belajar
4. Berdiskus dalam kelompok belajar
5. Menghargai pendapat teman
6. Mengajukan pertanyaan/menanggapi pertanyaan
7. Mempersentasekan hasil kerja kelompok
Lembar Hasil Pengamatan
Aktivitas Siswa Siklus I, Pertemuan 1

Kelompok/ Aktivitas Jum


No
Nama 1 2 3 4 5 6 7
A Klp.A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
B Klp.B
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
C Klp.C
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
D Klp.D
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
E Klp.E
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

Kesambi, 24 OKtober 2019

Pengamat,

Andriyati,S.Pd.I
Lembar Hasil Pengamatan
Aktivitas Siswa Siklus I, Pertemuan 2

Kelompok/ Aktivitas Jum


No
Nama 1 2 3 4 5 6 7
A Klp.A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
B Klp.B
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
C Klp.C
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
D Klp.D
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
E Klp.E
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

Kesambi, 24 Oktober 2019

Pengamat,

Andriyati,S.Pd.I
Lembar Hasil Pengamatan
Aktivitas Siswa Siklus II, Pertemuan 2

Kelompok/ Aktivitas Jum


No
Nama 1 2 3 4 5 6 7
A Klp.A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
B Klp.B
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
C Klp.C
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
D Klp.D
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
E Klp.E
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

Kesambi, 28 Oktober 2019

Pengamat,

Andriyati.S.Pd.I
Lembar Hasil Pengamatan
Aktivitas Siswa Siklus II, Pertemuan 2

Kelompok/ Aktivitas Jum


No
Nama 1 2 3 4 5 6 7
A Klp.A
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
B Klp.B
1 1
2 2
3 3
4 4-
5 5
C Klp.C
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
D Klp.D
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
E Klp.E
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

Kesambi, 28 Oktober 2019

Pengamat,

Andriyati, S.Pd.I
Lampiran 3

FORMAT PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP (01)

Nama Sekolah : SD Negeri Sadagori I


Nama Guru : Wahid ,S.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas/Semester : II/1
Siklus/Pertemuan : I/1

Petunjuk:
Berilah tanda cek/contreng pada salah satu skor 1, 2, 3. Atau 4 menurut
penilaian/pengamatan anda.

Skor
Pase Aspek yang diamati
1 2 3 4
A. PENDAHULUAN
I 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mengorganisasi siswa kedalam
kelompok
II 2. Menyajikan materi pelajaran
3. Membagi LKPD
4. Membimbing siswa bekerja dalam
kelompok
5. Mengarahkan siswa dalam berdiskusi
C. Penutup
III 1. Mengadakan evaluasi
2. Memberi pujian pada kelompok
3. Pembelajaran sesuai scenario pada
RPP

Keterangan Skor Penilaian:


1 : Terlaksana tapi tidak sesuai
2 : Terlaksana tapi kurang tepat dan tidak sistematis
3 : Terlaksana dengan tepat tapi kurang sistematis
4 : Terlaksana dengan tepat dan sistematis

Kriteria keterlaksanaan :
0,00 - 1,69 : Tidak baik
1,70 - 2,59 : Kurang baik
2,60 - 3,50 : Cukup baik Kesambi, 28 Oktober 2019
3,51 - 4,00 : Baik
Pengamat,
Andriyati,S.Pd.I
FORMAT PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP (02)

Nama Sekolah : SD Negeri Sadagori I


Nama Guru : Wahid.S.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas/Semester : II/1
Siklus/Pertemuan : I/2

Petunjuk:
Berilah tanda cek/contreng pada salah satu skor 1, 2, 3. Atau 4 menurut
penilaian/pengamatan anda.

Skor
Pase Aspek yang diamati
1 2 3 4
B. PENDAHULUAN
I 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mengorganisasi siswa kedalam
kelompok
2. Menyajikan materi pelajaran
II 3. Membagi LKS
4. Membimbing siswa bekerja dalam
kelompok
5. Mengarahkan siswa dalam berdiskusi
C. Penutup
III 1. Mengadakan evaluasi
2. Memberi pujian pada kelompok
3. Pembelajaran sesuai scenario pada
RPP

Keterangan Skor Penilaian:


1 : Terlaksana tapi tidak sesuai
2 : Terlaksana tapi kurang tepat dan tidak sistematis
3 : Terlaksana dengan tepat tapi kurang sistematis
4 : Terlaksana dengan tepat dan sistematis
Kriteria keterlaksanaan :
0,00 - 1,69 : Tidak baik
1,70 - 2,59 : Kurang baik
2,60 - 3,50 : Cukup baik Kesambi, 28 Oktober 2019
3,51 - 4,00 : Baik
Pengamat,

Andriyati,S.Pd.I
FORMAT PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP (03)

Nama Sekolah : SD Negeri Sadagori I


Nama Guru : Wahid,S.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas/Semester : II/1
Siklus/Pertemuan : II/1

Petunjuk:
Berilah tanda cek/contreng pada salah satu skor 1, 2, 3. Atau 4 menurut
penilaian/pengamatan anda.

Skor
Pase Aspek yang diamati
1 2 3 4
A. Pendahuluan
I 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mengorganisasi siswa kedalam
kelompok
II 2. Menyajikan materi pelajaran
3. Membagi LKS
4. Membimbing siswa bekerja dalam
kelompok
5. Mengarahkan siswa dalam
berdiskusi
C. Penutup
III 1. Mengadakan evaluasi
2. Memberi pujian pada kelompok
3. Pembelajaran sesuai scenario pada
RPP

Keteranga Skor Penilaian:


1 : Terlaksana tapi tidak sesuai
2 : Terlaksana tapi kurang tepat dan tidak sistematis
3 : Terlaksana dengan tepat tapi kurang sistematis
4 : Terlaksana dengan tepat dan sistematis
Kriteria keterlaksanaan :
0,00 - 1,69 : Tidak baik
1,70 - 2,59 : Kurang baik
2,60 - 3,50 : Cukup baik Kesambi, 24 Oktober 2019
3,51 - 4,00 : Baik
Pengamat,

Andriyati,S.Pd.I
FORMAT PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP (04)

Nama Sekolah : SD Negeri Sadagori I


Nama Guru : Wahid,S.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas/Semester : II/1
Siklus/Pertemuan : II/2

Petunjuk:
Berilah tanda cek/contreng pada salah satu skor 1, 2, 3. Atau 4 menurut
penilaian/pengamatan anda.

Skor
Pase Aspek yang diamati
1 2 3 4
A. Penaduluan
I 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mengorganisasi siswa kedalam
kelompok
II 2. Menyajikan materi pelajaran
3. Membagi LKS
4. Membimbing siswa bekerja dalam
kelompok
5. Mengarahkan siswa dalam berdiskusi
C. Penutup
III 1. Mengadakan evaluasi
2. Memberi pujian pada kelompok
3. Pembelajaran sesuai scenario pada
RPP

Keterangan Skor Penilaian:


1 : Terlaksana tapi tidak sesuai
2 : Terlaksana tapi kurang tepat dan tidak sistematis
3 : Terlaksana dengan tepat tapi kurang sistematis
4 : Terlaksana dengan tepat dan sistematis

Kriteria keterlaksanaan :
0,00 - 1,69 : Tidak baik
1,70 - 2,59 : Kurang baik
2,60 - 3,50 : Cukup baik Kesambi, 28 Oktober 2019
3,51 - 4,00 : Baik
Pengamat,

Andriyati,S.P.I
Lampiran 7

DAFTAR NILAI EVALUASI BELAJAR ( SIKLUS I )

Nama Sekolah : SD Negeri Sadagori I


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas/Semester : IV/Ganjil
Siklus : I (Satu)

Jenis Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Kelamin Murni
1 ALRIDWAN L 65 Tuntas
2 ALLAN RIZKA L 65 Tuntas
3 ANNISA PUTRI P 60 Tidak Tuntas
4 ARYA SYARAFI L 70 Tuntas
5 ARYA WAYS QORNI. A L 75 Tuntas
6 FAHREEZ IBRAHIM L 60 Tidak tuntas
7 FIDYAH LUSI NOVY .Y P 60 Tidak tuntas
8 GIO CHILA .F L 65 Tuntas
9 INTAN P 70 Tuntas
10 KEYLA ZAYYAN .H P 70 Tuntas
11 MOZZA RENITA .M P 50 Tidak tuntas
12 M.FATICHUL CHAQ L 60 Tidak tuntas
13 NABILA TRI AULIA P 60 Tidak tuntas
14 NADIA ANA TASYA P 60 Tidak tuntas
15 NANDA FADHILLA .KH P 80 Tuntas
16 NAZRULLAH NUR FATIH L 65 Tuntas
17 NIRA KHOERUNNISA P 60 Tidak tuntas
18 PUTRI FATIMAH P 70 Tuntas
AZZAHRA
19 RAMA PUTRA .M L 70 Tuntas
20 SALSAFA AURA AZZAHRA P 85 Tuntas
21 YOSUA RAY S L 70 Tuntas
22 ZEOVANKA AIDIL .A L 70 Tuntas
23 F.NURUL LATIFAH P 65 Tuntas
24 ZIDNI ZAHRI AL-FAISAL L 65 Tuntas
25 FARHAN L 80 Tuntas
Rata-rata 67

Persentase ketuntasan belajar siswa Siklus I

No Ketuntasa Jumlah Siswa Persentase (%)


1 Tuntas 17 68%
2 Tidak Tuntas 8 32%
DAFTAR NILAI EVALUASI BELAJAR ( SIKLUS II )

Nama Sekolah : SD Negeri Sadagori I


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas/Semester : II/Ganjil
Siklus : II (Dua)

Jenis Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Kelamin Murni
1 ALRIDWAN L 70 Tuntas
2 ALLAN RIZKA L 70 Tuntas
3 ANNISA PUTRI P 60 Tidak tuntas
4 ARYA SYARAFI L 70 Tuntas
5 ARYA WAYS QORNI. A L 90 Tuntas
6 FAHREEZ IBRAHIM L 70 Tuntas
7 FIDYAH LUSI NOVY .Y P 60 Tidak Tuntas
8 GIO CHILA .F L 75 Tuntas
9 INTAN P 80 Tuntas
10 KEYLA ZAYYAN .H P 85 Tuntas
11 MOZZA RENITA .M L 60 Tidak tuntas
12 M.FATICHUL CHAQ L 60 Tidak tuntas
13 NABILA TRI AULIA P 65 Tuntas
14 NADIA ANA TASYA P 75 Tuntas
15 NANDA FADHILLA .KH P 85 Tuntas
16 NAZRULLAH NUR FATIH L 70 Tuntas
17 NIRA KHOERUNNISA P 65 Tuntas
18 PUTRI FATIMAH P 80 Tuntas
AZZAHRA
19 RAMA PUTRA .M P 75 Tuntas
20 SALSAFA AURA AZZAHRA P 90 Tuntas
21 YOSUA RAY S L 75 Tuntas
22 ZEOVANKA AIDIL .A L 70 Tuntas
23 F.NURUL LATIFAH P 80 Tuntas
24 ZIDNI ZAHRI AL-FAISAL L 75 Tuntas
25 FARHAN L 85 Tuntas
Rata-rata 73,6

Persentase ketuntasan belajar siswa Siklus II

No Ketuntasa Jumlah Siswa Persentase (%)


1 Tuntas 17 68%
2 Tidak Tuntas 8 32%
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SDN SADAGORI 1


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : II / I
Materi Pokok : Al-Khaliq
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 1 x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


INDIKATOR PENCAPAIAN
NO. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. 1.5. Menerima adanya 1.5.1. Meyakini bahwa Allah swt adalah
Allah Swt. Maha dzat yang Maha Pencipta semua
Pencipta. makhluk
1.5.2. Meyakini bahwa Allah swt yang
mengatur alam ini.
1.5.3.Membiasakan bersyukur atas
pemberian Allah Swt. dengan benar.
1.5.4. Bersyukur atas makhluk ciptaan
Allah Swt. yang Maha Pencipta
dengan benar

2. 2.5. Menunjukkan 2.5.1 Membiasakan perilkau rendah hati,


perilaku rendah hati, damai, dan bersyukur sebagai
damai, dan bersyukur implementasi dari pemahaman
sebagai implementasi makna Asmaul Husna: Al Khaliq.
dari pemahaman
makna Asmaul
Husna: al-Khaliq
3. 3.5.Memahami makna 3.5.1. Menyebutkan arti al-Khāliq dengan
Asmaul Husna: al- benar
Khaliq.
4. 4.5 Melafalkan Asmaul 4.5.1. Mendemonstrasikan pelafalan al-
Husna: al-Khaliq. Khāliq dengan benar
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat:
1. Meyakini bahwa Allah swt adalah dzat yang Maha Pencipta semua makhluk
2. Meyakini bahwa Allah swt yang mengatur alam ini.
3. Membiasakan bersyukur atas pemberian Allah Swt. dengan benar.
4. Bersyukur atas makhluk ciptaan Allah Swt. yang Maha Pencipta
dengan benar.
5. Membiasakan perilkau rendah hati, damai, dan bersyukur sebagai
implementasi dari pemahaman makna Asmaul Husna: Al Khaliq.
6. Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar.
7. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar

D. Materi Pembelajaran
Hal 19 s/d 22

A. Al-Khāliq
Al-Khāliqartinya Allah Maha pencipta.
Ciptaan Allah Swt. disebut makhluk. Allah Swt. yang menciptakan alam semesta ini
beserta isinya.

E. Metode, Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Metode
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Metode : Tanya jawab, diskusi, demonstrasi, cooperatif Learning

2. Alat
 Laptop dan Infocus
 Powerpoint Materi Pembelajaran
 Gambar/foto
 Video
 Keras asturo
 Kartu
 Video

3. Sumber Belajar
 Buku Guru Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, Achmad
Hasim dan Otong Jaelani.Kemendikbud, Revisi 2017.
 Buku Siswa Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, Achmad
Hasim dan Otong Jaelani. Kemendikbud, Revisi 2017.
 Buku referensi lain yang relevan
 Lingkungan setempat

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan
20
menit
a. Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a
bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat;
b. Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah
pendek pilihan dengan lancar dan benar (nama surat sesuai
dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
c. Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran;
d. Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri
kepada peserta didik.
e. Guru mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan
dipelajari
f. Guru melakukan apersepsi.
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
h. Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menyimak, menanya, berdiskusi,
mengkomunikasikan, mengasosiasikan.
i. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok..

2. Kegiatan Inti 100


Mengamati menit
 Mencermati pelafalan dan menyimak arti Al-Khaliq secara
klasikal, kelompok maupun individual.
 Mengamati gambar contoh Al-Khaliq Allah secara klasikal atau
individual
Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang
Allah itu Al-Khaliq
 Mengajukan pertanyaan, misalnya siapakah yang yang
menciptakan alam semesta ini?
Eksperimen/Explore
 Mendiskusikan isi gambar tentang Allah Al-Khaliq baik secara
klasikal maupun kelompok.
Asosiasi
 Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentang Al-Khaliq
 Mengidentifikasi bukti penciptaan Allah itu Al-Khaliq
Komunikasi
 Menirukan pelafalan dan arti Asmaul Husna Al-Khaliq secara
klasikal, kelompok maupun individual.
 Menampilkan pelafalan Asmaul Husna Al-Khaliq secara
berulang kali baik secara individual atau berkelompok
 Menyampaikan hasil diskusi tentang Al-Khaliqnya Allah secara
kelompok
 Menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang Al-Khaliq nya
Allah secara individual atau kelompok
 Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi,
menyanggah)
 Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru

3. Penutup
a. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan 20
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang menit
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan
langkah selanjutnya;
b. Guru bersama siswa merangkum kegiatan pembelajaran.
c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas
baik cara individu maupun kelompok bagi peserta didik yang
menguasai materi;
d. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

G. Penilaian Hasil Belajar


1. Sikap spiritual (observasi)
a. Teknik Penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri
Kisi-kisi :
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
Meyakini bahwa Allah swt
Terlampir
1. adalah dzat yang Maha
Pencipta semua makhluk
Meyakini bahwa Allah swt Terlampir
2.
yang mengatur alam ini
Membiasakan bersyukur atas
pemberian Allah Swt. dengan Terlampir
3. benar.

Bersyukur atas makhluk ciptaan


Allah Swt. yang Maha Pencipta Terlampir
4. dengan benar

Instrumen: Terlampir

2. Sikap sosial (observasi)


a.Teknik Penilaian : Penilaian antar teman
b. Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen

1. Rendah hati Terlampir

2. Damai Terlampir
3. Bersyukur Terlampir

Instrumen: Terlampir

3. Pengetahuan (Tes)
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes tertulis
c. Kisi-kisi :

No. Indikator Butir Instrumen


Menyebutkan arti al-
1. Terlampir
Khāliq dengan benar
Instrumen: Terlampir

4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Kinerja
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian kinerja
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
Mendemonstrasikan Terlampir
1. pelafalan al-Khāliqdengan
benar
Instrumen: Terlampir

5. Tugas
Mengisi rubrik tugas individu tentang Asmaul Husna Al-Khaliq dan artinya
Instrumen: Terlampir
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)
Nama Siswa : ..........................................
Kelas / Semester : II / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian diri.
Penilai : Guru

PILIHAN JAWABAN
NO PERNYATAAN Sangat Ragu- Tidak SKOR
. Setuju
Setuju Ragu Setuju
1 Allah Swt. adalah Dzat yang
menciptakan semua mahluk,
baik yang ada di sekitar rumah
maupun di sekitar sekolah
2. Allah Swt. yang mengatur
alam semesta ini
3. Membiasakan bersyukur atas
pemberian Allah Swt. dengan
benar.

4. Bersyukur atas makhluk ciptaan


Allah Swt. yang Maha Pencipta
dengan benar

JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Skor yang diperoleh
Sangat Setuju = Skor 4
------------------------- X 100 =
Setuju = Skor 3
...
Ragu-Ragu = Skor 2
Tidak Setuju = Skor 1
Skor maksimal
CATATAN:
..............................................................................................................................................
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)
Nama Siswa yang dinilai : ..........................................
Kelas / Semester : II / Ganjil
Teknik Penilaian : Observasi .

NO PILIHAN JAWABAN
SKOR
. PERNYATAAN MK MB MT BT
1 Memperlihatkan adanya rendah
hati dalam kelompok
2 Memperlihatkan adanya sikap
damai dalam kelompok.
3 Memperlihatkan adanya sikap
bersyukur dalam kelompok.

JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Skor yang diperoleh
MK = Skor 4
------------------------- X 100 =
MB = Skor 3
...
MT = Skor 2
BT = Skor 1
Skormaksimal
CATATAN:
MK = Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
MB = Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MT = Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indicator tetapi belum konsisten).
BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tandatanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator).
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)
Kelas / Semester : II / Ganjil
Kompetensi Dasar : Mengenal makna Asmaul Husna: Al-Quddus, As-
Salam, Al-Khaliq

Indikator : Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar.

Teknik Penilaian : Lisan

Penilai : Guru
No. Indikator Instrumen
1. Menyebutkan arti al- Al-khaliq artinya ....
Khāliq dengan benar. Yang menciptakan alam semesta adalah ....

RUBRIK PENILAIAN
Kriteria
No. Kompetensi Amat Cukup Kurang
Baik
baik baik baik
1. Mengenal makna Asmaul Husna: Al-
Quddus, As-Salam, Al-Khaliq

JUMLAH SKOR
Amat baik = Skor 4 Skor yang diperoleh
Baik = Skor 3 ------------------ X 100 = -------
Cukup baik = Skor 2 --
Kurang baik = Skor 1
Skor maksimal
Catatan kriteria:
1.Amat baik : Apabila peserta didik dapat menjawab semua soal dengan benar.
2. Baik : Apabila peserta didik dapat menjawab salah satu soal dengan benar.
3.Cukup baik : Apabila peserta didik dapat menjawab semua soal, relevan, tetapi tidak
logis.
4.Kurang baik : Apabila peserta didik dapat menjawab semua soal, tetapi tidak relevan
dan tidak logis.
Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan)
Kelas / Semester : II / Ganjil
Kompetensi Dasar : 4.5. Melafalkan Asmaul Husna: Al-Quddus, As-Salam, Al-
Khaliq dan maknanya
Indikator : 4.5.1. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar

Teknik Penilaian : Proyek


Penilai : Guru
Instrumen
No. Indikator
1. Mendemonstrasika Lafalkan kata al-Khāliq!
n pelafalan al-
Khāliq dengan
benar

RUBRIK PENILAIAN
Kriteria
No. Kompetensi Amat Cukup Kurang Skor
Baik baik
baik baik
1. Melafalkan Asmaul Husna:
Al-Quddus, As-Salam, Al-
Khaliq dan maknanya
JUMLAH SKOR
NILAI AKHIR
KETERANGAN NILAI
Skor yang
Sangat baik = Skor 4
diperoleh
Baik = Skor 3
------------------ X
Cukup baik = Skor 2
100 = ---------
Kurang baik = Skor 1
Skor maksimal
Catatan kriteria:
1. Sangat baik : Apabila peserta didik dapat menunjukkan dengan baik dan benar.
2.Baik : Apabila peserta didik dapat menunjukkan, tapi tidak relevan.
3.Cukup lancar : Apabila peserta didik dapat menunjukkan relevan, tapi tidak logis.
4.kurang lancar : Apabila peserta didik dapat menunjukkan tapi tidak relevan dan tidak
logis

Tugas.
Pasangkan soal yang berada di sebelah kiri dan jawaban yang ada di sebelah kanan
berikut ini!
Buatlah garis penghubung di antaranya!
1. Al-Khāliq a. Memelihara lingkungan
2. Makhluk b. Ciptaan Allah di langit
3. Tugas manusia c. Allah Maha pencipta
4. Yang mengatur makhluk d. Allah Swt.
5. Matahari dan bulan e. Artinya Ciptaan Allah

H. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian,
apabila peserta didik mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimal.
b. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi pembelajaraan diberikan
pengembangan materi. Peserta didik melaksanakan pengayaan apabila
mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari ketuntasan minimal.

Kesambi, 30 Oktober 2019


Guru Pamong Guru Praktikan

WAHID, S.Pd.I ANDRIYATI, S.Pd. I


NIP. 19780901201 4061001 NIP.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing, Kepala SDN SADAGORI 1

Dra. Hj. NURUL AZMI, M,A TITI SUPRIYATI, M.Pd


NIP. NIP. 1960620198410 2 004
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN, PENGAYAANDAN REMEDIAL
Pendekatan Aspek Instrumen Jumlah
Penilaian
Kuantitatif dan Sikap Spiritual Rubrik 1
Kualitatif
Sikap Sosial Rubrik 1
Pengetahuan Essay 5
Keterampilan Lembar Penilaian Kinerja 1

Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar)
kan dijelaskan kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal
yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah
dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan,
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).

PROGRAM REMIDI
Sekolah : SD Negeri Sadagori I Kota Cirebon
Kelas/Semester : II/ 1
Mat Pelajaran : PAI & BP
UlanganHarian Ke : ........................
KD/Indikator :........................
KKM :........................

Indikator Bentuk
Nama Peserta Nilai Nilai Setelah
No yang Belum Tindakan
Didik Ulangan Remedial Ket.
Dikuasai Remedial
1
2
dst,

Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum
waktu yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa
pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

Kesambi,18 Oktober 2019

Mengetahui: Guru Praktikum


Kepala SD Negeri Sadagori I

TITI SUPARTI, M.Pd ANDRIYATI, S.Pd.I.


NIP.19640620 198410 2 004 NIP.
Lampiran 6

LEMBAR SOAL EVALUASI SIKLUS 1

Pasangkan soal yang berada di sebelah kiri dan jawaban yang ada di sebelah kanan
berikut ini!
Buatlah garis penghubung di antaranya!
1. Al-Khāliq a. Memelihara lingkungan
2. Makhluk b. Ciptaan Allah di langit
3. Tugas manusia c. Allah Maha pencipta
4. Yang mengatur makhluk d. Allah Swt.
5. Matahari dan bulan e. Ciptaan Allah

LEMBAR JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I

Kunci Jawaban:
1. Allah Maha pencipta
2. Ciptaan Allah
3. Memelihara lingkungan
4. Allah Swt.
5. Ciptaan Allah di langit.
LEMBAR SOAL EVALUASI SIKLUS II

A. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Allah menciptakan alam semesta untuk .......
2. Bukti adanya Allah adalah adanya .......
3. Al- khaliq artinya ........
4. Yang menciptakan alam semesta beserta isinya adalah .......
5. Yang diciptakan Allah Swt. Disebut .......

LEMBAR JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II

Kunci Jawaban

1. Manusia
2. Alam semesta
3. Allah Swt. Maha pencipta
4. Allah Swt.
5. Makhluk
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
SIKLUS 1

Nama Satuan Pendidikan : SD NEGERI SADAGORI 1


Kelas/Semester : II/I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Al-Khaliq
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit
Nama Siswa :

A. Kompetensi Inti (K I)

KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,


membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar
3.5 Memahami makna Asmaul Husna: al-Khaliq.
4.5 Melafalkan Asmaul Husna: al-Khaliq.

C. Indikator:
3.5.1 Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar
4.5.1. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar

D. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar.
2. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar

E. Materi Pembelajran
Al-Khāliq
Al-Khāliqartinya Allah Maha pencipta.
Ciptaan Allah Swt. disebut makhluk. Allah Swt. yang menciptakan alam semesta ini
beserta isinya.
A Beberapa Bukti Allah Swt. Yang
Mahapencipta

Kebesaran Allah dalam Keluarga


Allah menciptakan dunia ini dengan sifat harmoni alam yang selalu
terjaga. Lihatlah kehidupan anak-anak kecil di keramaian, anak-anak itu
mempunyai keluarga tempat mereka pulang dan berkumpul bersama. Ayah
dan ibu mereka menunggu dengan rasa cinta dan sayang. Mereka siap
membesarkan anak-anak hingga besar dan dewasa. Rasa cinta dan sayang
ayah ibu kepada anak adalah pemberian Allah Swt. Bayangkan seandainya
orangtua tidak diberikan rasa cinta dan kasih sayang. Pasti anak itu akan
terlantar, entah kemana. Semua itu bukti bahwa Allah tidak membiarkan
alam ini setelah diciptakan. Namunjuga selalu dijaga-Nya.
dari api neraka"
Dari ayat tersebut dapat dimaknai bahwa Allah menugasi orangtua untuk
menyayangi dan mendidik keluarga.
Dalam ayat lain Allah berpesan: "Dan hendaklah takut kepada Allah orang•
orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anakyang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka". (Q.S. an•
Nisd' /3: 9).
Melihat Kebesaran Allah dari Ciptaan-Nya.
Ajarilah anak merenungkan seekor sapi, indahnya matahari, dan luasnya
lautan.
Sapi diciptakan untuk menjadi salah satu hidangan lezat bagi manusia.
Makanannya berupa rumput-rumput halus menjadikan daging sapi lebih
sehat. Susunya berlimpah agar dikonsumsi untuk kesehatan anak, kaum
muda, dan orangtua. Dagingnya juga bisa dimasak dalam aneka macam
masakan yang lezat. Allah tidak kekurangan cara dalam memberi rezeki
kepada manusia.
Renungkan pula matahari yang seperti bola api, mengapa diciptakan
demikian? Ada berjuta manfaat matahari. Amati juga cara kerja matahari
ketika mengitari tatasurya. Andaikata dunia ini tanpa matahari, pasti
manusia kedinginan selamanya, gelap gulita, dan bahkan akan membeku.
Dengan adanya matahari, badan menjadi sehat. Dan yang paling penting,
jarak matahari dengan bumi tidak terlalu dekat juga tidak terlalu jauh.
Sehingga manusia tidak terbakar oleh matahari atau membeku.
Lautan yang sangat luas juga demikian. Allah menciptakan lautan yang
sangat luas. Semata-mata untuk kepentingan manusia. Di dalamnya,
terdapat sumber makanan yang sangat besar nilai gizinya. Semua itu
menunjukkan bahwa Allah Mahapencipta, dan sungguh luar biasa dalam
merencanakan kehidupan ini.
.
A. Langkah-Langkah Kegiatan:
a. Persiapan
1) Pembelajamn dimulai dengan cam guru mengucapkan salam dan
berdoa bersama
2) Memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
3) Menyapa peserta didik dengan mmah
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Pelaksanaan
1) Peserta didik mengamati gambar/ilustmsi tentang kebesaran ciptaan
Allah Swt. di dalam buku teks dan guru memberikan petunjuk secara
teknis proses observasi.
2) Peserta didik diberi kesempatan bertanya tentang hal yang telah
diamatinya, apabila mengalami kesulitan guru memberikan bimbingan
dan panduan (stimulus) agar peserta didik mencari tahu dengan cam
menanya.
3) Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa,
tetapi mengapa dan bagaimana.
4) Pertanyaan peserta didik diinventarisir guru.
5) Selanjutnya secara individu maupun berkelompok diadakan diskusi
untuk menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan.
6) Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan
diskusi difasilitasi oleh guru sehingga berjalan dengan baik.
7) Peserta didik mengemukakan isi gambar tersebut, baik secara
individu maupun hasil kerja kelompok.
8) Peserta didik atau kelompok lain menanggapi beberapa pendapatnya.
9) Salah satu peserta didik atau perwakilan kelompok diminta
menyimpulkan maksud isi gambar tersebut.
1 O)Peserta didik diberi penjelasan tambahan dan penguatan tentang
maksud gambar tersebut.
ll)Selanjutnya peserta didik menyimak penjelasan guru tentang
beberapa bukti ciptaan Allah Swt. sesuai konteks masalah yang telah
dikemukakan.
12)Dari hasil menyimak paparan tersebut, peserta didik diberikan kesempatan
untuk bertanya baik secara individu maupun secara berkelompok.

13)Peserta didik membuat rumusan yaitu mengaitkan makna ciptaan


Allah dengan persoalan kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual).
14)Menyampaikan hasil diskusi baik secara individu maupun perwakilan
kelompok dan menyampaikan kesimpulannya.
15)Peserta didik bemyanyi baris per baris lagu Allah Maha Pencipta.
16)Pada rubrik "Sikapku, guru meminta peserta didik bersama-sama
mengagumi ciptaan Allah dengan mengucapkan "Subh~nall~h
walhamdulillh wal~ilaha illallah wall~hu akbar"
l 7)Pada rubrik "Ayo Kerjakan"
a) Peserta didik secara bergiliran menyebutkan sebanyak-banyaknya
ciptaan Allah.
b) Lakukan secara bergantian dengan teman sebangku atau teman
lainnya.
l 8)Pada rubrik "Insya Allah Aku Bisa" guru membimbing peserta didik
untuk memberikan tanda (V) pada rubrik 'ya atau tidak.
Dalam
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF

I. Penilaian

Nama Siswa :
Kelas :

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!


Pasangkan soal yang berada di sebelah kiri dan jawaban yang ada di sebelah kanan berikut ini!
Buatlah garis penghubung di antaranya!
1. Al-Khāliq a. Memelihara lingkungan
2. Makhluk b. Ciptaan Allah di langit
3. Tugas manusia c. Allah Maha pencipta
4. Yang mengatur makhluk d. Allah Swt.
5. Matahari dan bulan e. Artinya Ciptaan Allah

Guru melakukan penilaian peserta didik dalam kegiatan individu menjawab


pertanyaan pada kolom “ayo berlatih”.
Penskoran
Benar dan lengkap = 100
Benar dengan 1 jawaban = 10
Tidak menjawab/salah = 0

Kunci jawaban:
1. Allah Maha pencipta
2. Ciptaan Allah
3. Memelihara lingkungan
4. Allah Swt.
5. Ciptaan Allah di langit.

Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.

II. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi
peserta didik yang sudah menguasai materi, diminta
mengerjakan materi pengayaan yang sudah disiapkan
berupa gambar yang menceritakan Allah Mahapencipta.
Misalkan guru meminta mengamati gambar di
samping selanjutnya
memberikan komentar.

III. Remedial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai KKM), guru
menjelaskan kembali materi kebesaran Allah yang Maha menciptakan alam ini (lihat di
rubrik pengembangan materi).
Selanjutnya melakukan penilaian kembali (lihat poin 6) dalam kegiatan mengamati
gambar yang sejenis. Pelaksanaan remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu
yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK SIKLUS 2

Nama Satuan Pendidikan : SD NEGERI SADAGORI 1


Kelas/Semester : II/I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Al-Khaliq
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit
Nama Siswa :

B. Kompetensi Inti (K I)

KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar
3.5 Memahami makna Asmaul Husna: al-Khaliq.
4.5 Melafalkan Asmaul Husna: al-Khaliq.

C. Indikator:
3.5.2 Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar
4.5.1. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar

D. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu:
1. Menyebutkan arti al-Khāliq dengan benar.
2. Mendemonstrasikan pelafalan al-Khāliq dengan benar

E. Materi Pembelajran
Al-Khāliq
Al-Khāliqartinya Allah Maha pencipta.
Ciptaan Allah Swt. disebut makhluk. Allah Swt. yang menciptakan alam semesta ini beserta
isinya.

A Beberapa Bukti Allah Swt. Yang Mahapencipta


Kebesaran Allah dalam Keluarga
Allah menciptakan dunia ini dengan sifat harmoni alam yang selalu terjaga. Lihatlah
kehidupan anak-anak kecil di keramaian, anak-anak itu mempunyai keluarga tempat
mereka pulang dan berkumpul bersama. Ayah dan ibu mereka menunggu dengan rasa
cinta dan sayang. Mereka siap membesarkan anak-anak hingga besar dan dewasa. Rasa
cinta dan sayang ayah ibu kepada anak adalah pemberian Allah Swt. Bayangkan
seandainya orangtua tidak diberikan rasa cinta dan kasih sayang. Pasti anak itu akan
terlantar, entah kemana. Semua itu bukti bahwa Allah tidak membiarkan
alam ini setelah diciptakan. Namunjuga selalu dijaga-Nya.
dari
Dalamapi neraka"
Dari ayat tersebut dapat dimaknai bahwa Allah menugasi orangtua untuk menyayangi
dan mendidik keluarga.
Dalam ayat lain Allah berpesan: "Dan hendaklah takut kepada Allah orang• orang yang
seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anakyang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka". (Q.S. an• Nisd' /3: 9).

Melihat Kebesaran Allah dari Ciptaan-Nya.


Ajarilah anak merenungkan seekor sapi, indahnya matahari, dan luasnya lautan.
Sapi diciptakan untuk menjadi salah satu hidangan lezat bagi manusia. Makanannya
berupa rumput-rumput halus menjadikan daging sapi lebih sehat. Susunya berlimpah
agar dikonsumsi untuk kesehatan anak, kaum muda, dan orangtua. Dagingnya juga
bisa dimasak dalam aneka macam masakan yang lezat. Allah tidak kekurangan cara
dalam memberi rezeki kepada manusia.
Renungkan pula matahari yang seperti bola api, mengapa diciptakan
demikian? Ada berjuta manfaat matahari. Amati juga cara kerja matahari ketika
mengitari tatasurya. Andaikata dunia ini tanpa matahari, pasti manusia kedinginan
selamanya, gelap gulita, dan bahkan akan membeku. Dengan adanya matahari, badan
menjadi sehat. Dan yang paling penting, jarak matahari dengan bumi tidak terlalu dekat
juga tidak terlalu jauh. Sehingga manusia tidak terbakar oleh matahari atau membeku.
Lautan yang sangat luas juga demikian. Allah menciptakan lautan yang
sangat luas. Semata-mata untuk kepentingan manusia. Di dalamnya, terdapat sumber
makanan yang sangat besar nilai gizinya. Semua itu menunjukkan bahwa Allah
Mahapencipta, dan sungguh luar biasa dalam merencanakan kehidupan ini.

B. Langkah-Langkah Kegiatan:
a. Persiapan
1) Pembelajamn dimulai dengan cam guru mengucapkan salam dan berdoa
bersama
2) Memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
3) Menyapa peserta didik dengan mmah
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Pelaksanaan
1) Peserta didik mengamati gambar/ilustmsi tentang kebesaran ciptaan Allah Swt.
di dalam buku teks dan guru memberikan petunjuk secara teknis proses observasi.
2) Peserta didik diberi kesempatan bertanya tentang hal yang telah diamatinya, apabila
mengalami kesulitan guru memberikan bimbingan dan panduan (stimulus) agar
peserta didik mencari tahu dengan cam menanya.
3) Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa, tetapi mengapa
dan bagaimana.
4) Pertanyaan peserta didik diinventarisir guru.
5) Selanjutnya secara individu maupun berkelompok diadakan diskusi untuk
menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan.
6) Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan diskusi
difasilitasi oleh guru sehingga berjalan dengan baik.
7) Peserta didik mengemukakan isi gambar tersebut, baik secara
individu maupun hasil kerja kelompok.
8) Peserta didik atau kelompok lain menanggapi beberapa pendapatnya.
9) Salah satu peserta didik atau perwakilan kelompok diminta menyimpulkan maksud
isi gambar tersebut.
1 O)Peserta didik diberi penjelasan tambahan dan penguatan tentang
maksud gambar tersebut.
ll)Selanjutnya peserta didik menyimak penjelasan guru tentang beberapa bukti
ciptaan Allah Swt. sesuai konteks masalah yang telah dikemukakan.
12)Dari hasil menyimak paparan tersebut, peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya baik secara individu maupun secara berkelompok.
13)Peserta didik membuat rumusan yaitu mengaitkan makna ciptaan
Allah dengan persoalan kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual).
14)Menyampaikan hasil diskusi baik secara individu maupun perwakilan kelompok
dan menyampaikan kesimpulannya.
15)Peserta didik bemyanyi baris per baris lagu Allah Maha Pencipta.
16)Pada rubrik "Sikapku, guru meminta peserta didik bersama-sama mengagumi
ciptaan Allah dengan mengucapkan "Subh~nall~h walhamdulillh wal~ilaha illallah
wall~hu akbar"
l 7)Pada rubrik "Ayo Kerjakan"
a) Peserta didik secara bergiliran menyebutkan sebanyak-banyaknya ciptaan Allah.
b) Lakukan secara bergantian dengan teman sebangku atau teman
lainnya.
l 8)Pada rubrik "Insya Allah Aku Bisa" guru membimbing peserta didik untuk
memberikan tanda (V) pada rubrik 'ya atau tidak.
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF

I. Penilaian

Nama Siswa :
Kelas :

A. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Allah menciptakan alam semesta untuk .......
2. Bukti adanya Allah adalah adanya .......
3. Al- khaliq artinya ........
4. Yang menciptakan alam semesta beserta isinya adalah .......
5. Yang diciptakan Allah Swt. Disebut .......

Guru melakukan penilaian peserta didik dalam kegiatan individu menjawab


pertanyaan pada kolom “ayo berlatih”.

Penskoran
Benar dan lengkap = 4
Menjawab benar kurang lengkap = 3
Menjawab benar kurang tepat = 2
Menjawab tetapi salah = 1

Kunci jawaban:
1. Manusia
2. Alam semesta
3. Allah Swt. Maha pencipta
4. Allah Swt.
5. Makhluk

Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.

II. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi, diminta
mengerjakan materi pengayaan yang sudah disiapkan berupa gambar yang menceritakan Allah
Mahapencipta.Misalkan guru meminta mengamati gambar di samping selanjutnya
memberikan komentar.
III. Remedial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai KKM), guru menjelaskan
kembali materi kebesaran Allah yang Maha menciptakan alam ini (lihat di rubrik
pengembangan materi).
Selanjutnya melakukan penilaian kembali (lihat poin 6) dalam kegiatan mengamati gambar
yang sejenis. Pelaksanaan remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan,
misalnya 30 menit setelah jam pulang.
Lampiran 8

Foto-Foto Kegiatan Belajar Mengajar Siklus 1


Foto-Foto Kegiatan Belajar Mengajar Siklus 2

Anda mungkin juga menyukai