Anda di halaman 1dari 7

MLT (MASYARAKAT LEBIH TAHU)

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

DOSEN PEMBIMBING :

GUNAWAN IKHTIONO

NAMA KELOMPOK :

INTAN DWI WIJAYANTI

SITI SUKMAWATI

SYLVIA HARDI

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

TAHUN 1441 H / 2019 M


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia hakikatnya akan menjadi manusia ketika melakukan interaksi atau bersosialisasi
dengan orang lain. Ketika manusia berinteraksi dengan banyak manusia dinamakan
masyarakat. Ketika kita berinteraksi dengan sesama manusia maupun masyarakat terjadi
proses kemanusiaan yang bisa dipahami dengan baik dan benar sehingga timbul
kedamaian dihati setia individu. Hakikat kemanusian akan hilang ketika tidak melakukan
interaksi dengan sesama manusia. Dari masyarakat akan lahir nilai-nilai bermasyarakat
yang berkembang menjadi kebudayaan. Kebudayaan masyarakat didaerah tertentu akan
berbeda dengan kebudayaan masyarakat didaerah lain. Karena setiap kelompok
masyarakat memiliki aspek nilai yang berbeda. Dan kebudayaan juga di pengaruhi oleh
faktor bahasa, keadaan geografis dan kepercayaan.
BAB II

PEMBAHASAAN

A.
Kesadaran Sosial
Kesadaran sosial dapat digambarkan sebagai kondisi dimana individu memiliki kemampuan lebih dalam
berempati, sehingga individu tersebut kemudian mampu mengangkap sinyal-sinyal sosial yang tersirat,
yang mengisyaratkan sesuatu yang dibutuhkan orang lain. Dengan kesadaran sosial individu lebih
mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap apa yang sedang dirasakan orang lain dan
lebih mampu untuk mendengarkan serta menerima pendapat orang lain.

Kesadaran sosial dapat pula menumbuhkan suatu ketertiban di masyarakat serta menjadikan kehidupan
menjadi lebih harmonis dan selaras, dengan berdasarkan pada nilai sosial dan norma sebagai pedoman
di masyarakat.

Sheldon (1996) menjelaskan bahwa setiap individu di dalam masyarakat memiliki kebiasaan atau
perilaku tertentu dalam memperhatikan informasi yang didapatkan dari lingkungan sosialnya. Dalam hal
ini terdapat perspektif yang mengidentifikasikan suatu aspek kognitif yang dimiliki individu yang satu
berbeda dengan individu lainnya, serta dapat mempengaruhi kesadaran sosial mereka dalam berinteraksi
sosial dalam suatu lingkungan masyarakat (Emmons,1989).

Selain dari aspek kognitif, Franzoi, Davis, dan Markweise (1990) menambahkan adanya pemahaman
bahwa kesadaran sosial dapat dipengaruhi oleh tujuan dan motif. Tujuan dan motif tersebut
merefleksikan beragam informasi sosial yang dibutuhkan oleh individu dalam masyarakat, dalam
berbagai alur yang berlainan.

Contohnya, orang yang seringkali memposisikan dirinya sebagai orang lain demi mengerti apa yang
dirasakan oleh orang lain akan memiliki kecenderungan melakukan hal tersebut karena kebutuhan yang
tinggi akan keakraban atau keintiman. Dalam contoh ini terlihat aspek empati yang begitu kentara.

Kemudian juga dijelaskan, berdasarkan hal-hal yang mempengaruhi kesadaran sosial dalam masyarakat,
Sheldon (1996) mengatakan bahwa kesadaran terhadap lingkungan sosial dapat membantu seseorang
untuk mengakses informasi sosial yang dibutuhkan dalam membangun pertengahan antara diri sendiri
dan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat sehari- hari dalam lingkungan sosial.

http://dosensosiologi.com/kesadaran-sosial/
Contoh Kesadaran Sosial
Kesadaran sosial dapat dicontohkan dalam beberapa kasus yang ditemui pada kehidupan sehari- hari,
sebagai berikut:

1. Membantu tetangga yang terkena musibah


Dalam kehidupan bermasyarakat sehari- hari, tentunya tidak lepas dari keberadaan tetangga sekitar
pada lingkungan sosial. Sikap saling membantu sudah sepatutnya ditumbuhkan dalam sesama tetangga,
mengingat interaksi yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari- hari.

Suatu ketika, ada tetangga yang kesusahan dikarenakan ditimpa musibah, misalnya saja rumahnya
terbakar, selaku tetangga terdekat menunjukkan rasa empati atas musibah yang menimpa tetangganya
tersebut dengan menawarkan tempat tinggal sementara dan juga memberikan bantuan berupa pakaian
layak pakai serta bahan sembako.

2. Menyumbangkan sejumlah dana ke panti asuhan


Dalam kehidupan sehari- hari, tidak semua orang dapat hidup beruntung dengan tinggal bersama
orangtua secara utuh. Seperti halnya yang terjadi pada anak- anak yang harus bernasib tinggal di panti
asuhan, dikarenakan sudah tidak ada orang tua yang merawat atau orang tua yang sudah meninggal.

Kesadaran sosial dapat ditumbuhkan salah satunya dengan kepeduliaan kita terhadap anak yatim piatu
yang tinggal di panti asuhan. Dengan dorongan rasa empati kemudian merujuk pada tindakan
kemanusiaan dengan menyumbangkan sejumlah dana dan kebutuhan pokok untuk panti asuhan. Hal ini
dapat dilakukan secara perseorangan maupun sekumpulan orang.

3. Menggalang dana kemanusiaan untuk korban bencana


alam
Dalam kehidupan sehari- hari, terjadinya bencana alam tidak dapat dihindarkan. Mengingat adanya
interaksi yang kuat antara manusia dengan keseimbangan alam. Di Indonesia seringkali terjadi bencana
seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir bandang, dan lain- lain.

Terjadinya bencana alam tentunya mengakibatkan tidak sedikit korban jiwa. Kerusakan secara materiil
maupun infrastruktur yang dialami korban bencana alam tak jarang menimbulkan rasa kepeduliaan yang
tinggi oleh masyarakat lain.

Adanya inisatif serta empati terhadap nasib maupun kondisi korban bencana alam yang seringkali
memprihatinkan, mendorong masyarakat untuk menyumbangkan sejumlah dana terhadap korban
bencana alam tersebut.

Dari inisiatif serta empati kemudian mendorong tindakan penggalangan dana di masyarakat umum demi
terkumpulnya dana. Aksi maupun tindakan penggalangan dana dapat dilakukan dengan berkeliling di
sekitaran lampu merah yang melibatkan kepeduliaan masyarakat umum.

4. Membuang sampah pada tempatnya


Dari beberapa contoh di atas sudah disebutkan beberapa contoh kesadaran sosial dalam lingkup yang
besar atau luas. Kemudian contoh yang berikutnya adalah contoh menumbuhkan kesadaran sosial dari
hal- hal kecil atau sederhana.

Sampah pada masa sekarang ini merupakan salah satu masalah yang kompleks dalam kehidupan
sehari- hari. Banyaknya sampah yang tercecer maupun berserakan serta tidak pada tempatnya
menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.

Tumbuhnya kesadaran sosial untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan rapi, yang terbebas dari
sampah, nampaknya perlu ditumbuhkan dalam diri setiap individu. Dengan membuang sampah pada
tempat yang telah disediakan dapat menjadi kebiasaan yang baik yang perlu dibiasakan dalam
kehidupan sehari- hari.

Nah, itulah tadi serangkain artikel yang sudah kami publikasikan kepada segenap pembaca terkait
dengan pengertian kesadaran sosial menurut para ahli, bentuk, dan contohnya di masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Semoga bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan mendalam.
Trimakasih,
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-
Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah ADKL dan Pengendalian Vektor. Selain untuk
melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing, pembuatan makalah ini bertujuan
untuk memaparkan tentang Kepedulian Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup. Dalam
pembuatan makalah ini penulis mengalami banyak kesulitan terutama disebabkan oleh
kekurangan ilmu pengetahuan dan. Namun, berkat bimbingan dari beberapa pihak akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan, walaupun masih banyak kekurangan. Karena itu,
sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari, sebagai seorang mahasiswa
yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif agar
makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang. Padang, 16
Desember 2010 Penulisan.

Anda mungkin juga menyukai