Abstrak
A. PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
dan digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Karena budaya Indonesia sangatlah
banyak, maka perlu adanya suatu bahasa yang dapat mengikat perbedaan yang ada.
Pentingnya peran bahasa Indonesia tidak serta-merta membuat masyarakat mau
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal, sudah jelas diketahui
bahwa bahasa Indonesia memiliki aturan dan kaidah yang telah ditetapkan dalam
penggunaannya. Hal ini tentu menguatkan anggapan bahwa bahasa Indonesia hanya
digunakan sebagai alat komunikasi semata. Jika bahasa Indonesia hanya dipandang
sebagai alat komunikasi, tidak heran banyak masyarakat yang menutup mata akan
kaidah dan aturan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak terkecuali
mereka yang berstatus sebagai mahasiswa (Rahayu 2015).
Ejaan adalah keseluruhan peraturan pelambangan bunyi ujaran, penggabungan
atau pemisahan kata, penulisan kata, penggunaan lambang bilangan, dan pemakaian
tanda baca. Pengertian kata ejaan berbeda dari mengeja. Mengeja adalah kegiatan
melafalkan huruf, suku kata atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan
yang jauh lebih luas dari sekadar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara
menuliskan bahasa dengan menuliskan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan
dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan
berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna (Karyati 2016).
Contoh 1
Contoh 2.
Pada contoh di atas, kesalahan penulisan yang dapat ditemukan yaitu pada
penulisan kata “Praktek”. Menurut KKBI, kata Praktek merupakan bentuk tidak
baku dari kata “Praktik” yang berarti (1) pelaksanaan secara nyata apa yang disebut
dalam teori, (2) pelaksanaan pekerjaan (tentang dokter, pengacara, dan sebagainya),
(3) perbuatan menerapkan teori (keyakinan dan sebagainya) ; pelaksanaan.
Kesalahan penulisan kata “Praktik” menjadi “Praktek” memang kerap terjadi, hal
Contoh 3
Contoh 4
D. SIMPULAN
Kesalahan-kesalahan pada SIAKAD UNS dapat diperbaiki dengan mengedit
ulang tulisan. Agar operator SIAKAD tidak mengulangi kesalahan yang sama, akan
lebih baik apabila diadakan sosialisasi atau kepelatihan penulisan yang baik oleh
pihak UNS. Penulisan Bahasa Indonesia masih sering ditemukan beberapa
kesalahan yang disebabkan karena ketidakpahaman penulis atau ketidaktelitiannya.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar harus dibiasakan dari diri
sendiri dan ditanamkan dari kecil sehingga akan terbiasa. Kesalahan penulisan
biasa terjadi karena pelafalan kata yang salah sehingga berpengaruh kepada tulisan.