Panduan Triage REVISI
Panduan Triage REVISI
TRIAGE
DAFTAR ISI
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SUMEKAR SUMENEP
NOMOR : …. /SK-DIR/RSUSS.99/...../2019
TENTANG
b. Bahwa setiap pasien IGD wajib di Triage dan cepat dilakukan tindakan
pertolongan terhadap gawat darurat Serta mengidentifikasi secara sistematik
Ditetapkan di Sumenep
Pada tanggal …..
RUMAH SAKIT UMUM SUMEKAR
DIREKTUR
Kebijakan Umum
Semua pasien yang datang berobat dilakukan Triage terlebih dahulu untuk
menentukan pelayanan yang dibutuhkan : preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif dan
menetapkan pelayanan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan pasien dan kemampuan
Rumah Sakit.
Kebijakan Khusus
1. Triage dilakukan pada kontak pertama didalam Rumah Sakit .
2. Triage dapat dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologi.
3. Triage dilakukan sesuai dengan kondisi pasien.
4. Triage di IGD di lakukan oleh dokter jaga atau perawat,
Ditetapkan di : Sumenep
Pada tanggal :
RUMAH SAKIT UMUM SUMEKAR
DIREKTUR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian atau
kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula mengendalikan atau
meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses
pelayanan kesehatan berlangsung, sehingga terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien.
Oleh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama
dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk mencapai kondisi pelayanan yang
efektif, efisien dan aman bagi pasien itu diperlukan komitmen dan tanggung jawab yang
tinggi dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit sesuai dengan kompetensi
dan wewenangnya.
Triage adalah sebuah tindakan pengelompokan pasien berdasarkan berat
ringannya kasus, harapan hidup dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan
Triage dilakukan hanya dalam waktu 60 detik tanpa interverensi tindakan apapun.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Tercapainya mutu pelayanan yang baik disemua lini pelayanan dengan mencegah dan
meminimalisasi kejadian tidak diharapkan (KTD) dan kejadian nyaris cidera (KNC)
b. Tujuan Khusus :
1. Agar pasien dapat segera ditangani sesuai kasusnya
2. Sebagai acuan untuk melakukan seleksi pasien gawat darurat
BAB II
RUANG LINGKUP
B. Batasan Operasional
1. Instalasi Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada
pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan
berbagai multidisiplin.
2. Triage
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma /
penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.
3. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan
pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa.
5. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer dengan mencari perubahan – perubahan anatomi
yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan fungsi
vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
6. Pasien Gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan
terancam nyawanya atau anggota badannya
( akan menjadi cacat ) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
7. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
misalnya kanker stadium lanjut.
8. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
9. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya
10. Kecelakaan ( Accident )
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya mendadak,
tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempat kejadian :
a. Kecelakaan lalu lintas
b. Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
c. Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
d. Kecelakaan di sekolah
Kecelakaan di tempat – tempat umum lain seperti halnya : tempat rekreasi,
perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
3. Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar baik
karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.
BAB III
TATA LAKSANA
Sumber daya manusia sangat memegang peran penting untuk tercapainya kepuasan para
pasien di IGD. Dokter dan perawat yang bertugas di IGD dituntut untuk dapat melakukan triage
secepat dan setepat mungkin, agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pemilahan saat
triage.
Sedangkan prosedur yang harus dilakukan saat pasien datang antara lain sbb :
1. Pasien datang langsung dibawa ke ruang triase.
2. Dokter/perawat melakukan seleksi pasien secara cepat dan tepat, kemudian pasien diberi
label warna yang sesuai (pada korban massal).
3. Dalam keadaan tertentu langsung dilakukan resusitasi di tempat resusitasi.
4. Pasien ditempatkan di ruangan sesuai dengan kasusnya untuk mendapatkan tindakan
pemeriksaan dan pengobatan selanjutnya :
a. Luka-luka di ruang tindakan bedah
b. Tindakan resusitasi di ruang resusitas
c. Non bedah di Ruang tindakan non bedah.
BAB IV
DOKUMENTASI
Sumber daya manusia sangat memegang peran penting untuk tercapainya kepuasan para
pasien di IGD. Setiap pasien masuk gawat darurat dilakukan pemeriksaan dan terencana tindakan
Dokter dan paramedis yang bertugas di IGD dituntut untuk dapat melakukan triage
Ilmu teoritis dan pengalaman sangat penting bagi petugas IGD, agar tidak terjadi