Dosen Pengampu:
Siti Uswatun Khasanah, MA.Hum
No Nama NPM
1 Eka Nuritriana 12020210
2 Hera Ardyanti 12020208
3 Nurul Khurotul Aini 201502862080100
2
KATA PENGANTAR
Segala pujian hanya milik Allah SWT, karena berkat karunia, rahmat dan nikmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam untuk Nabi Muhammad SAW,
atas perjuanganya kita semua bisa merasakan nikmat islam.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik
dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini selanjutnya, akan kami
terima dengan senang hati.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan khususnya kepada
ustadzah Siti Uswatun Khasanah, MA.Hum yang telah memberikan kesempatan ini. Semoga
kata-kata dalam kalimat yang kami susun menjadi sebuah paragraf informasi, yang dapat
bermanfaat untuk kami sebagai penyusun dan juga bagi para pembaca sekalian.
Kelompok 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Pranata sosial
b. Bangunan Sosial
c. Lembaga Sosial
Begitu luas pembicaraan lembaga sosial/kemasyarakatan ini, tulisan ini tidak akan
mampu membicarakan secara keseluruhan. Pada makalah ini, penulis hanya akan
memfokuskan diri pada fungsi lembaga sosial, tipe lembaga sosial, dll yang disarikan dari
buku-buku yang mumpuni maupun pendapat para tokoh yang berkompeten.
B. Perumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pranata sosial, adalah suatu istilah yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat yang
dimaksudkan sebagai suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada
aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks khusus dalam kehidupan
bermasyarakat. Istilah ini lebih menunjuk pada sistem penataan di dalamnya.1
b. Bangunan Sosial, sebagai terjemahan langsung istilah aslinya dari bahasa Jerman Die
Soziale Gebielde yang menuntuk pada bentuk dan susunannya, atau lebih menunjuk
pada wujud luarnya.
c. Lembaga Sosial, adalah suatu istilah yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi. Menurut mereka, lembaga sosial/ kemasyarakatan ialah semua
norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan dalam kehidupan
bermasyarakat. Misalnya lembaga pendidikan.
Dalam pembahasan ini terdapat istilah yang hampir sama, yakni Institusi dan
Asosiasi. Mayor Polak menegaskan, bahwa institusi (lembaga) merupakan sistem peraturan
dan melayani kepentingan umum, sedang asosiasi ialah kelompok yang berstuktur atau
organisasi sosial yang melayani kepentingan-kepentingan khusus (pribadi) dengan tujuan-
tujuan yang spesifik. Contoh : UNIAT dipandang sebagai sistem pendidikan yang melayani
kepentingan umum (Institusi). Kumpulan dosen UNIAT (Asosiasi)
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin ada enam ciri lembaga sosial 2,
yaitu:
a. Merupakan himpunan pola-pola pemikiran dan tingkah laku yang dicerminkan dalam
kegiatan kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Lembaga kemasyarakatan terdiri atas
adat istiadat, kelakuan, serta unsur lain yang secara langsung ataupun tidak tergabung
dalam satu unit yang fungsional.
1
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, (Jakarta: Penerbit Universitas, 1964), hlm. 113.
2
Gillin & Gillin, Cultural Sosiology, (New York: The Mac Millan Company, 1954)
5
b. Lembaga sosial mempunyai taraf kekekalan tertentu. Contoh: Lembaga
kemasyarakatan dalam hal ini Lembaga Pendidikan biasanya berumur lama karena
pada dasarnya masyarakat menganggapkanya sebagai norma yang berkisar pada
kebutuhan.
c. Lembaga memiliki satu atau lebih tujuan.
d. Lembaga memiliki sarana untuk mencapai tujuan. Misal sebuah bangunan, peralatan,
dll.
e. Lembaga memiliki lambang/simbol yang khas. Lambang tersebut iasanya
menggambarkan tujuan dan fungsi suatu lembaga.
f. Lembaga memiliki tradisi tertulis/tidak tertulis, yang merumuskan tujuan, tata tertib,
dll.
6
E. Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial
Suatu pola perilaku berdasarkan norma yang melembaga dengan didasari oleh nilai
dan sikap yang melembaga, akhirnya melahirkan ciri-ciri khusus lembaga tersebut. Ciri-ciri
dapat berupa ritual atau pakaian-pakaian khas. Semua hal tersebut mrupakan unsur-unsur
yang membentuk suatu lembaga sosial. Lembaga sosial mencangkup tiga unsur berikut:
1. Kode Perilaku
Setiap lembaga sosial memiliki nilai dan norma dasar yang mengatur perilaku
orang-orang yang berinteraksi sebagai pengikut lembaga tersebut.
2. Simbol Kebudayaan
Simbol merupakan tanda pengenal yang mewakilisebuah lembaga sosial.
3. Ideologi
Ideologi dapat berisi gagasan dalam bidang ekonomi, politik, filsafat atau agama.
3
Ibid.
7
2) Unsanctioned (tidak diterima). Contoh: mafia
d. Menurut penyebarannya, dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) General (menyeluruh). Contoh: Agama
2) Restricted (terbatas). Contoh: Agama Islam, Kristen, dll
e. Menurut fungsinya, dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Operative (menghimpun). Contoh: Koperasi
2) Regulative (mengandalikan). Contoh : Pengadilan
1. Lembaga Keluarga
Merupakan lembaga yang sifatnya universal, artinya seluruh masyarakat dunia
mengenal akan lembaga tersebut.keluarga merupakan bentuk masyarakat terkecil.
Keluarga disebut masyarakat dan bahkan lembaga karena dari keluarga juga lahir
suatu kebudayaan, memiliki norma-norma, nilai-nilai, dan tujuan-tujuan yang jelas.
2. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonimi adalah suatu lembaga yang mengurusi masalah kebutuhan
atau kesejahteraan materiil, yakni mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan
konsumsi.
3. Lembaga Politik
Lembaga politik pada pokoknya memusatkan perhatian pada sekelompok
masalah yang menyangkut perjuangan kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat
baik berupa memperoleh kekuasaan ataupun mempertahankan kekuasaan.
4. Lembaga Pendidikan
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti,
pikiran, dan jasmani anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
5. Lembaga Agama
Merupakan sistem norma yang khusus untuk mengatur hubungan antara manusia
dengan penciptanya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga sosial atau pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu
tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting. Jadi, lembaga social
adalah proses-proses yang tersusun untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.
Jenis-jenis lembaga sosial terdiri dari beberapa macam. yakni: (1) keluarga, (2) agama,
(3) pendidikan, (4) ekonomi, dan (5) politik. Masing-masing bentuk lembaga sosial
tersebut mengemban fungsi yang khas dalam kehidupan masyarakat.
9
B. Saran
Dari semua penjelasan dan uraian materi yang kami paparkan dimakalah ini
bukanlah penentu akhir atau pemaparan yang paling benar dari pembahasan saat ini.
Tapi, jadikan uraian makalah ini tempat atau alat ketidakpuasan kita dalam mencari
ilmu. Dan tempatkan rasa ketidakpuasan kita sesuai jalurnya. Jangan sampai dengan
ketidakpuasaan diri sendiri menuntut kesempurnaan dari orang lain. Karena sejatinya
tingkat kesempurnaan ilmu seseorang tetap pada takarannya masing-masing
C. Daftar Pustaka
10