Anda di halaman 1dari 6

Orientasi Bawah Air

Bab I – Pendahuluan

Orientasi bawah laut merupakan kemampuan untuk menentukan arah saat berada
di bawah air menggunakan kompas bawah air. Kompas bawah ait dibutuhkan untuk
mengontrol arah dan posisi melalui cara perhitungan, perkiraan dan pengamatan dalam
suatu pola penyelaman. Terdapat 2 macam kompas bawah air tergantung dari bezel /
cincin putar dan lubber line / garis bidikan arah. Kompas langsung saat bezel diputar,
angka akan ikut berputar, garis bidikan dapat langsung dibaca searah luber line.
Sedangkan kompas tidak langsung saat bezel diputar, angka tidak ikut berputar, dan
sudut arah bidikan tidak dapat dibaca karena tidak searah dengan luber line.

Bentuk dan ciri kompas bawah air:

a. Berisi cairan untuk menahan tekanan air


b. Terdapat jarum magnetic kompas yang selalu mengarah ke utara dan selatan
c. Memiliki angka-angka derajat
d. Terdapat fosfor saat cahaya lemah
e. Terdapat lubber line berfungsi untuk mengunci bidikan yang dikehendaki
f. Terdaoat cincin putar dengan angka derajat untuk mengarahkan bidikan yang
dikehendaki

Bagian-bagian kompas bawah air:

a. Bagian atas, terdiri dari bagian yang dapat diputar terbuat dari bahan semacam
mika berwarna putih bening dan dilengkapi dengan tanda dua garis sejajar
berwarna putih yang diberi radium. Guna dua garis sejajar tersebut adalah untuk
menempatkan kelurusan dari jarum kompas. Jarum kompas yang terdapat pada
bagian dalam kompas ada dua warna yaitu hitam dan putih
b. Bagian body kompas dilengkapi dengan angka derajat yang ditempatkan pada
bagian atas body dilengkapi dengan arah panah. Guna body adalah melindungi
kompas dari benturan
c. Tali kompas terbuat dari karet yang dilengkapi dengan ring sebagai pengait bila
dipasang di papan kompas, dan dapat dikaitkan pada lengan penyelam apabila
tidak ada papan kompas.

Peralatan dan perlengkapan OBA:

a. Alat selam
b. Kompas bawah air
c. Papan kompas
d. Masker, fin, snorkel
e. Swim vest
f. Weight belt
g. Wet suit
h. Jam selam
i. Senter bawah air
j. Tali body dan tali pelampung
Bab II – Manfaat dan Kegunaan

Orientasi bawah air memiliki macam-macam manfaat. Dalam bidang tempur,


dapat menentukan objek sasaran dimana adalah sarana musuh. Dapat ditentukan dalam
berbagai situasi dan kondisi cuaca yang dianggap menguntungkan pihak kita. Selain itu
OBA dapat digunakan dalam pekerjaan penyelaman seperti pembuatan terowongan
bawah air, pembuatan peta hydrografi, maupun riset.

Di Indonesia memiliki suatu wadah khusus yaitu POSSI (Persatuan Olahraga


Selam Seluruh Indonesia) yang menangani olah raga selam. Dalam pelaksanaan OBA
sebagai olahraga ditekankan ketepatan waktu dan ketepatan sasaran. Untuk itu para
peselam OBA dalam latihannya lebih ditekankan pada ketahanan fisik dan mental,
penting sekali untuk mengenal mengenai jarak, kayuhan kaki dan waktu.

Dalam memperkirakan jarak, dapat menggunakan kayuhan kaki yang dihitung per
satuan kayuhan dan dilakukan dengan keadaan normal dan konstan. Banyak hal yang
dapat mempengaruhi kayuhan kaki seperti ukuran fin, tenaga, arah dan kuat arus, posisi
penyelam. Selain kayuhan kaki, perkiraan jarak dapat dilakukan dengan perhitungan
waktu dengan cara berenang normal dan konstan dan diukur waktunya.

Manfaat kompas bawah air:

a. Untuk meningkatkan efektifitas dan perencanaan


b. Menghindari terpisahnya dengan buddy selam
c. Mengurangi rasa bingung dan gelisah
d. Menghemat tenaga dan konsumsi udara
Bab III – Navigasi dan Reverensi Alami

Dalam melakukan OBA penting untuk melakukan pengamatan sebelum


penyelaman seperti angina, gelombang, arus dan pasang surut. Kondisi dasar laut /
sungai seperti kontur dasar, komposisi bawah air, bentuk formasi. Perhatikan tanda-
tanda permukaan sekitar perairan sebagai patokan. Sudut cahaya, matahari atau bulan
juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan orientasi. Informasi dari
masyarakat sekitar juga dapat membantu dalam melaksanakan OBA karena mereka
yang tingal di daerah situ biasanya lebih paham mengenai kebiasaan dan kondisi
perairan di sana.

Saat berada di dalam air, gunakan teknik cara turun yang benar dengan selalu
memperhatikan arah, pengamatan tanda-tanda sekitar area sesaat setelah turun.
Sebelum jalan pastikan arah sesuai dengan bidikan yang sudah ditentukan, periksa
tanda-tanda dan kedalaman.

Tanda-tanda alami selama penyelaman:

a. Pergerakan air, seperti macam, kuat dan arah arus


b. Komposisi dasar. Yaitu curam landainya dasar perairan. Dasar perairannya itu
sendiri yang berbeda seperti pasir, lumpur, kerikil dsb. Atau karang, bebatuan,
terumbu yang biasa pada lautan.
c. Kontur dasar. Dibagi kontur landai, kontur datar, kontur curam, kontur jurang dan
kontur lembah
d. Formasi terumbu dan tumbuhan laut
e. Benda-benda spesifik
f. Cahaya dan bayangan
g. Suara
Pada saat melaksanakan OBA penting untuk percaya pada kompas. Untuk itu
perlu dipahami dan dibiaskan bagaimana menggunakan kompas bawah air. Gunakan
papan kompas bila diperlukan untuk meningkatkan keakuratan. Saat berada di dalam air
selalu gunakan bantuan referensi alami dan sesuaikan dengan kondisi pergerakan air.
Atasi masalah yang timbul jika menemui rintangan saat penyelaman, tetap tenang. Bila
ada buddy selalu berdekatan dan saling membantu. Penting untuk mengetahui batasan
mitra kita. Gunakan perkiraan jarak yang mudah dan praktis, kecepatan renang yang
konstan dengan selalu mempertahankan arah kompas. Diskusikan rencana pola
penyelaman bersama-sama sebelum menyelam, bila dibutuhkan dapat digambar dahulu.
Jika menyimpang dari pola segera atur kembali posisi seperti semula.
Bab IV – Prosedur Pelaksanaan

1. Persiapan
Pastikan kelengkapan OBA sudah disiapkan dan dapat berfungsi dengan baik,
tidak lupa kesiapan dari penyelamnya itu sendiri baik secara fisik dan mental.
Ketahuilah sebelumnya medan penyelaman yang akan dijalani.

2. Menggunaan kompas bawah air


 Arahkan lubber line pada arah yang diinginkan
 Putar bezel sampai index mark tepat mengurung jarum kompas
 Berenang ke arah yang ditunjukan oleh sudut arah bidik dan jaga jarum
kompas selalu dalam index mark.

3. Menuju sasaran
Saat menuju sasaran pastikan kompas dalam posisi sejajar. Setel jam untuk
perhitungan jarak. Perhatikan selalu kompas, waktu, depth meter, serta
kayuhan.
Bila tidak mendapatkan sasaran, segera hentikan kayuhan dam tetap pada
posisi. Laksanakan pencarian dengan system melingkar dengan cepat dengan
1 orang sebagai poros. Bisa juga dengan cara melaksanakan gerakan maju
mundur atau ke samping dengan hitungan kayuhan

Anda mungkin juga menyukai