BAB I
PENDAHULUAN
A. Latara Belakang
terutama untuk ibu hamil dan anak balita. Keaktifan keluarga dalam setiap
posyandu tentu akan berpengaruh pada status gizi anak balitanya karena
masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil (Wahit Iqbal, 2014).
kematian bayi dan balita erat hubungannya dengan status gizi bayi dan
balita.
tepat untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada balita.
meningkatkan berat badan balita sehingga mencapai status gizi yang lebih
pada anak usia 12-23 bulan turun menjadi 83,6%, dan pada usia 24-35
tinggi. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2010 jumlahnya
mencapai 17,9%, diperoleh bahwa tingkat prevalensi gizi buruk yang berada
Kesehatan pada tahun 2010 tercatat 43.616 anak balita mengalami gizi
buruk (Tjetjep Syarif H dan Abas basuni J, Bul. Peneliti Kesehatan, Vol. 40.
Menurut data kunjungan balita pada bulan Maret 2012 provinsi Jawa
2013)
Beberapa dampak yang dialami balita, bila ibu balita tidak aktif dalam
vitamin A untuk kesehatan mata balita dan ibu balita tidak mendapatkan
gizi balita dapat timbul jika tenaga kesehatan dan ibumemiliki keyakinan
balita. Menurut Depkes RI, 2013, penting bagi ibu untuk aktif berkunjung ke
terjadi masalah gizi seperti gizi kurang maka ibu dapat melakukan
monitoring gizi, dan intervensi gizi melalui usaha - usaha Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu).
Probolinggo”
B. Rumusan masalah
4
Kabupaten Probolinggo?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Probolinggo.
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Probolinggo.
Probolinggo.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Keperawatan
pelayanan kesehatan.
b. Bagi Responden
posyandu.