PSYCHOLOGY AND
PROFESSIONAL ETHICS
DISUSUN OLEH :
Achmad Amri
Informatika Komputer 18.01
180442140008
LP3I Jakarta Timur
Jl. Duren Sawit Raya (Dermaga) No. 5 Rt. 5 Rw. 10, Klender kec.
Duren Sawit, Jakarta Timur 13910
ANALISIS ETIKA DALAM FILM
Disini terjadi pertentangan dengan etika sopan santun dimana Melville yang
merupakan penulis novel mendatangi rumah Hendrickson pada jam orang-orang
seharusnya istirahat. Meskipun Melville yang sudah membuat janji berusaha
menepati janjinya, tapi ia tetap harus menghargai hak orang lain untuk
beristirahat. Seharusnya Melville datang pada saat dimana orang tersebut
beraktifitas atau sesuai waktu yang disepakati. Namun, tindakan Melville dapat
dibenarkan dengan Etika Deantologi dimana kedatangan Melville tersebut
dianggap baik karena kewajibannya sebagai penulis novel.
“Ada adegan dimana Owen Chase dan Mr. Mason serta pemimpin perusahaan
berdiskusi tentang perburuan parus berikutnya. Namun, Mr. Mason yang
sebelumnya menjanjikan posisi kapten atas perburuan kali ini ingkar dan
menunjuk anak dari seorang penyumbang besar perusahaan yaitu George
Pollard untuk menjadi kapten pada perburuan tersebut. Lalu Owen Chase
marah dan berdebat dengan mereka, tetapi Owen tetap menerima perburuan itu
karena kali ini dia membuat perjanjian tertulis degan Mr. Mason akan janjinya
menjadikan Owen kapten.”
Mr. Mason melanggar Norma Moral dikarenakan Janji adalah hutang yang
harus ditepati. Namun, Mr. Mason malah mengingkari janjinya, tindakan Owen
Chase tidak lah salah. Bukankah wajar apabila seseorang marah akibat janjinya
tidak dipenuhi. Dan lagi tindakan Mr. Mason ini merupakan tindakan
Nepotisme yang mana mementingkan hubungan pribadi dengan perusahaan
untuk mencapai posisi.
“Setelah kapal ESSEX berlayar, kapal dihadapkan dengan badai. Pada saat
Owen selesai mempersiapkan kapal menghadapi badai, George Pollar
memerintahkan untuk membuka layar dan melaju menantang badai dengan
dalih mereka sudah tertinggal 2 hari. Ditengah terjangan badai banyak yang
terjadi. Dan kemudian George Pollard menyalahkan Owen Chase karena
kurang sigap dalam menghadapi badai. Kemudian, mereka berdebat dan
Pollard menyangkut-pautkan nama keluarga dalam masalah tersebut.”
“Setelah kapal melewati badai, tak lama kemudian para kru melihat paus.
Dengan sigap Owen dan beberapa kru lain memburu paus tersebut. Setelah
bergelut dengan paus tersebut, akhirnya mereka mendapatkan burannya dan
berhasil mengumpulkan 47 Barrel minyak paus.”
Tindakan Owen dan para pemburu paus lainnya dibenarkan oleh Etika
Teleologi yang mana tujuan mereka adalah untuk menjaga kelangsungan bisnis
perusahaan tapi dengan cara yang salah yaitu memburu paus secara besar
besaran.
Tindakan Owen dan George tidaklah melanggar Norma Hukum dan malah
mencerminkan Norma Moral dimana mereka menghargai nyawa rekan yang
dagingnya mereka makan untuk bertahan hidup dengan memberikan kisah
sebenarnya. Dan agar mereka diingat oleh orang orang.
“Pada akhir cerita Melville yang sudah mendapatkan cerita dari Hendrickson
secara utuh akan membuat sebuah karya fiksi berdasarkan cerita yang dia
dapat.”