Disusun Oleh :
Nadia (20.01.032.039)
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat karunia dan hidayahnya ,
Saya dapat menyelesaikan tugas ETIKA PROFESI DAN BISNIS yang berjudul “In
The Heart of The Sea” dengan tepat waktu. Selain itu, Tugas ini bertujuan untuk
menambah wawasan lebih dalam lagi tentang film “In The Heart of The Sea” bagi
pembaca dan penulis.
Ucapan terima kasih juga tak luput saya hanturkan kepada Ibu Diah Intan
Syafitri, S.E.,M.Acc selaku dosen mata kuliah Etika profesi dan bisnis. Saya
menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari teman-teman.
NADIA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Untuk mengetahui jalan cerita dari film In the heart of the sea.
2. Untuk mengetahui kaitan film In The Heart of The Sea dengan etika profesi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tema / Judul
film “In the Heart of the Sea” atau Tenggelamnya Kapal Pemburu Paus
merupakan film drama petualangan yang disutradarai dan diproduksi oleh Ron
Howard. Ceritanya diadaptasi dari novel non-fiksi berjudul sama karangan
Nathaniel Philbrick yang mengisahkan tentang tenggelamnya kapal pemburu ikan
paus Essex pada 1820 silam.
Film yang dirilis pada 2015 ini dibintangi sejumlah aktor Hollywood
ternama. Chris Hemsworth, Benjamin Walker, Cillian Murphy, Tom Holland, Ben
Whishaw, dan Brendan Gleeson.
Cerita film In the Heart of the Sea bermula pada 1820, saat sebuah
perusahaan perburuan paus di Nantucket baru saja memperbaiki Kapal Essex. Kapal
ini disiapkan untuk berpartisipasi dalam misi perburuan dan perdagangan minyak
ikan paus yang bernilai tinggi. Tak lama kemudian, seorang remaja 14 tahun
bernama Thomas Nickerson (Tom Holland) nekat mendaftar sebagai anak kabin.
Thomas kemudian bergabung bersama Owen Chase (Chris Hemsworth), seorang
pemburu paus veteran.
Misi perburuan paus bersama Essex tersebut dipimpin oleh Kapten George
Pollard (Benjamin Walker), seorang pelaut yang iri pada kemampuan dan
popularitas Owen. Alhasil, bentrokan antara Owen dan George pun tak terhindarkan
. Hal itu pula yang mendorong George melawan nasihat Owen dan nekat
menghadapi badai. Pada akhirnya, Owen dan George setuju untuk
mengesampingkan ego masing-masing, daripada mempertaruhkan reputasi mereka
dan kembali ke pelabuhan tanpa membawa hasil.
Setalah Tiga bulan berselang, kru Kapal Essex masih berlayar tanpa hasil.
George menarik kesimpulan kalau Samudra Atlantik tak dihuni oleh paus. Karena
itu, ia mengarahkan Essex berlayar melewati Cape Horn ke Pasifik, berharap
mendapatkan hasil tangkapan. Saat singgah di Atacames, Ekuador, para awak kapal
bertemu dengan pemburu paus lain dari Spanyol.
kapten memberi tahu mereka kalau krunya menemukan tempat berburu yang
berlokasi 2.000 mil ke barat. Namun, sang kapten memperingatkan kalau di lokasi
tersebut ada seekor paus putih yang telah menghancurkan kapalnya hingga
menewaskan enam anak buahnya. Sayangnya, Owen dan George tak mengindahkan
peringatan itu dan memilih melanjutkan ekspedisi mereka ke lokasi yang dimaksud.
Sehingga hal yang mereka tak inginkan pun terjadi, mereka kehilangan
beberapa kru dan tidak mendapatkan hasil apapun, bahkan mereka memakan daging
teman sendiri untuk bertahan hidup. Dalam film ini, terlihat bahwa tindakan individu
dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam sebuah pekerjaan.
Owen Chase, sebagai seorang pemandu perahu dan pahlawan dalam cerita
ini, menunjukkan bahwa keserakahan dan keinginan untuk memdapatkan tangkapan
yang lebih banyak dapat membawa akibat yang buruk bagi dirinya sendiri dan orang
lain. Di sisi lain, Kapten Pollard menunjukkan bahwa kesetiaan terhadap aturan dan
tradisi juga dapat membawa akibat yang buruk bagi keselamatan dan keberhasilan
sebuah misi.
Menurut (Mentri kelautan dan pemeriksaan nomor 53 tahun 2016), salah satu
aspek etika profesi yang dimenampilkan ditampilkan dalam film ini adalah
mengenai perlakuan terhadap hewan laut, khususnya paus. Awak kapal Essex di
hadapkan pada situasi sulit dimana mereka harus memilih antara menangkap paus
untuk memenuhi kuota perikanan mereka atau merusak ekosistem laut yang
terancam kepunahan. Disisi lain mereka juga menyadari bahwa paus memiliki hak
hidup dan juga berkontribusi terhadap keseimbangan lingkungan.
In the heart of the sea” adalah film yang berdasarkan kisah nyata mengenai
kapal penangkap ikan berukuran besar bernama Essex yang tenggelam setelah
diserang oleh paus sperma pada tahun 1820. Film ini memperlihatkan banyak aspek
yang terkait dengan etika profesi, terutama dalam industri perikanan dan kapal
penangkap ikan.
film ini menggambarkan bagaimana para awak kapal Essex bekerja keras
dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka. Mereka memahami bahwa
tanggung jawab mereka tidak hanya untuk mencari ikan, tatapi juga untuk menjaga
kondisi kapal dan keselamatan awak kapal. Beberapa aspek etika profesi yang terkait
dengan industri perikanan dan kapal penangkap ikan yang dapat dilihat dalam film
ini antara lain:
Selain itu, film ini juga menunjukkan bagaimana industri perikanan dapat
mempengaruhi lingkungan dan kelangsungan hidup spesies laut. Para awak kapal
Essex mengalami kesulitan dalam mencari ikan semakin menipis akibat perburuan
yang berlebihan. Selain itu, etika profesi juga terlihat dalam hubungan antara kapten
kapal dan awak kapal. Kapten kapal Essex, George Pollard, mempertahankan
otoritasnya sebagai pemimpin, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan dan
kesejahteraan awak kapal.
PENEUTU
3.1 kesimpulan
Skrip yang ditulis Charles Leavitt, yang diadaptasi dari buku karangan
Nathanel Philbrick, memang kurang unsur urgensi. Bandingkan dengan film-film
yang menceritakan hal yang sama, ‘In The Heart of the Sea’ belum bisa membuat
penonton benar-benar ikut merasakan penderitaan dengan lebih ngepol. Tapi apa
yang kurang di skrip, diperbaiki Howard melalui penyutradaraannya.
Visual ‘In The Heart of the Sea’ adalah salah satu yang bisa membuat Anda
menahan napas. Gambar dari Anthony Dod Mantle benar-benar mempesona.
Gambarnya tidak hanya cantik namun juga dalam beberapa adegan bisa terlihat
begitu menyeramkan. Editing Dan Hanley dan Mike Hill juga sangat efektif. Dengan
durasi dua jam, film ini terasa lancar dan sangat playful. Howard mempunyai banyak
waktu untuk membangun latar dan karakter-karakternya sebelum menceburkan
semuanya ke dalam horor yang menegangkan.
Dengan CGI yang mumpuni, ‘In The Heart of the Sea’ adalah tontonan
tentang survival yang sangat menghibur dan penuh dengan momen-momen
menegangkan. Filmnya memang kurang unsur original seperti yang disajikan
Howard dalam ‘Rush’, tapi setidaknya Anda akan lupa begitu Anda menyaksikan
betapa sensasionalnya ketika paus putih tersebut menghancurkan Essex tanpa belas
kasih hanya dengan sekali “kepret”.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S. (2015). Review In the Heart of the Sea_ Pertarungan Pelaut-Paus Raksasa -
Entertainment Fimela. Fimela.Com.
https://www.fimela.com/entertainment/read/2383543/review-in-the-heart-of-the-sea-
pertarungan-pelaut-paus-raksasa%0A
Dhany wahyudi. (2019). Sinopsis dan Review Film In the Heart of the Sea (2015). Bacaterus.
https://bacaterus.com/review-in-the-heart-of-the-sea/%0A
Febriyan. (2015). Review Film In The Heart Of The Sea _ Blog Febriyan. Febriyanukito;
febriyanukito. https://www.febriyanlukito.com/review-film-in-the-heart-of-the-
sea/%0A
Iqbal, M. (2022). Sinopsis Film In the Heart of the Sea, Kisah Tenggelamnya Kapal Pemburu
Ikan Paus, Nonton Malam Ini - Tribunpekanbaru. Tribunn.Com.
https://pekanbaru.tribunnews.com/2022/05/11/sinopsis-film-in-the-heart-of-the-sea-
kisah-tenggelamnya-kapal-pemburu-ikan-paus-nonton-malam-ini%0A
Irham. (2015). Review Film_ In The Heart Of Sea • Jagat Review. Jagatreview; jagatreview.
https://www.jagatreview.com/2015/12/review-film-in-the-heart-of-sea/%0A
john tirayo. (2015, December 12). Review In The Heart Of The Sea: “Bukan Sekedar Kisah
Pelaut Vs Paus.” Hipwee.
Melita, Y. (2018). Etika Profesi Dan Implementasinya Di Indonesia. Undip.Ac.Id.
Wikipedia. (2023). In the Heart of the Sea (film) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas. Wikipedia; Wikipedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/In_the_Heart_of_the_Sea_(film)%0A
Boyle, M. O. (2004). “In the Heart of the Sea”: Fathoming the Exodus. Journal of Near
Eastern Studies, 63(1), 17.
Chase, O. (1989). Narratives of the Wreck of the Whale-ship Essex. Courier Dover
Publications.
Chase, O. (2016). Narrative of the Most Extraordinary and Distressing Shipwreck of the
Whale-Ship Essex. Cosimo, Inc.
Earle, S. A. (2009). The world is blue: How our fate and the ocean’s are one. National
Geographic Books.
Edwards, M. K. B. (2006a). In the Heart of the Sea: The Tragedy of the Whaleship Essex,
and: The Loss of the Ship Essex, Sunk by a Whale: First-Person Accounts.
Leviathan,8(2), 95–98.
Edwards, M. K. B. (2006b). In the Heart of the Sea: The Tragedy of the Whaleship Essex,
and: The Loss of the Ship Essex, Sunk by a Whale: First-Person Accounts.
Leviathan,8(2), 95–98.
Hadipuro, W. (2022). Manajemen Sumber Daya Alam Dari Perspektif Ideologis. SCU
Knowledge Media.
Heffernan, T. F. (1990). Stove by a whale: Owen Chase and the Essex. Wesleyan University
Press.
Nickerson, T., & Chase, O. (2000a). The Loss of the Ship Essex, Sunk by a Whale: First-
Person Accounts. Penguin.
Nickerson, T., & Chase, O. (2000b). The Loss of the Ship Essex, Sunk by a Whale: First-
Person Accounts. Penguin.
Philbrick, N. (2000a). In the heart of the sea: the epic true story that inspired Moby Dick.
Philbrick, N. (2000b). In the Heart of the Sea: The Tragedy of the Whaleship Essex. NEW
YORK TIMES BOOK REVIEW, 105(23), 8.
Philbrick, N. (2001). In the heart of the sea: The tragedy of the whaleship Essex. Penguin.
Pratama, Y., Adinda, K., & Angisty, M. (2022). CERMINAN RASA BERSALAH
KARAKTER UTAMA LEE CHANDLER DALAM NASKAH FILM “MANCHEST BY THE SEA.”
Diglosia: Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, Dan KesusastraanIndonesia, 6(2).
Urbina, I. (2019). The Outlaw Ocean: Journeys across the last untamed frontier. Vintage.
Whyte, D. (2002). Crossing the unknown sea. Riverhead Books.