Anda di halaman 1dari 6

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

SEJARAH:
Jurnal Internasional Pendidikan Sejarah,Jil. XIII, No. 2 (Desember 2012)

KARAKTER BANGSA MARITIM PADA PT


MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL:
PERSPEKTIF SEJARAH

Susanto Zuhdi1

ABSTRAK

Ciri khas bangsa maritim adalah kehebatannya dalam berlayar dan membangun peradaban
maritim. Kreatifitas dan inovatif melalui ketekunan merupakan karakter yang melekat dalam
perilaku bangsa maritim. Dari rekam jejaknya, masyarakat nusantara telah menunjukkan
kemampuannya sebagai bangsa maritim dalam membuka ruang-ruang kehidupan baru yang
bersifat global dan mengembangkan budaya maritim. Globalisasi dalam sejarah peradaban terjadi di
wilayah-wilayah yang dihubungkan oleh masyarakat Austronesia/Melayu/Indonesia melalui lautan.
Kemampuan eksplorasi terletak pada kepulauan ini. Banyak orang mengandalkan kehidupan
mereka di laut. Komponen karakter maritim bangsa nusantara ditunjukkan dengan keterbukaan,
toleran, dan adaptif dalam menerima dan menjawab tantangan global. Banyak metafora masyarakat
nusantara yang berhubungan dengan laut. Negara maritim yang kuat juga harus mampu
membangun negara maritim yang besar.

Kata kunci:maritim, nusantara, bangsa maritim, budaya maritim.

1Susanto Zuhdiadalah Guru Besar Kajian Sejarah FIB-UI. Untuk kepentingan akademis, penulis dapat

dihubungi di email: Susanto_zuhdi@yahoo.com .

217
SUSANTO ZUHDI,
Karakter Bangsa Maritim dalam Menghadapi Tantangan Global: Sebuah Perspektif Sejarah

Perkenalan pasangan pengantin, memiliki beberapa ekspresi


seperti “semoga bahtera hidup kalian berdua
Cerita rakyat di Sulawesi Utara menceritakan
sampai ke pulau idaman (Semoga wadah
tentang seorang pemuda miskin yang ingin
kehidupan Anda mencapai pulau impian Anda)”.
melamar seorang gadis. Ketika ditanya oleh
Ketika sebuah pernikahan dibangun, kita
orang tua gadis itu, apa yang ingin dia berikan
menjalani segala kesulitan dan kesusahan dalam
sebagai hadiah, pemuda itu menjawab: “Saya
hidup, lalu nasehat “berakitrakit ke hulu
masih muda, saya tidak punya apa-apa yang
berenang ke tepian(jangan menyerah untuk
berharga, tetapi saya punya “kolam ikan” yang
mencapai tujuan)”. Dan jika kita menghadapi
besar, dengan banyak ikan. itu tidak akan habis”.
masalah tersebut, ada ungkapan lain “angin
Kolam ikan dalam cerita ini mengacu pada
berputar ombak bersambung (sesuatu yang sulit
“Laut” (Lapian, “Perebutan Samudera”,Prisma,
diselesaikan)”. Pepatah ini relevan dengan
Nomor 11, November 1984).
permasalahan tersebut. Masyarakat Sangihe di
Mengapa para pemuda mempertaruhkan Sulawesi Utara mempunyai semboyan “somahe
nyawanya di laut? Tentu saja, laut memberikan lebih kei kehageyang artinya “Gelombang adalah
banyak kebebasan dibandingkan daratan. Bagi negara tantangan hidup”.
kita, laut mendominasi dua pertiga seluruh wilayah.
Hanya dengan beberapa pernyataan saja,
Lautan, kita anggap remeh, dengan segala potensinya
masyarakat Nusantara mempunyai karakter
yang tidak akan pernah habis. Umumnya laut
pandangan dunia yang berkaitan dengan laut.
mempunyai sumber daya alam seperti mineral dan gas
Dalam istilah antropologi, pandangan dunia
yang melimpah. Jika kita bandingkan, ikan lebih mudah
suatu masyarakat dibentuk oleh situasi atau
didapat dibandingkan bahan pangan dari lahan yang
lingkungan budayanya, terutama dari sistem
seharusnya diolah, baik di bidang pertanian maupun
kepercayaannya. Dalam konteks demikian,
perkebunan. Pada hakikatnya laut merupakan ruang
budaya menjadi struktur dan makna perilaku
terbuka kehidupan yang merupakan warisan bersama
individu atau kelompok dalam interaksi sosial.
dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, artinya laut
adalah sumber kehidupan bagi umat manusia, namun
Aspek geografis menjadi faktor yang
tentunya bagi mereka yang mempunyai kemampuan
mempengaruhi atau setidaknya dapat menentukan
dan keberanian.
kehidupan. Karena penetapan tersebut tidak
menghiraukan sifat geografis laut, maka kita harus
Kehidupan di Kepulauan ini tidak bisa
melakukan reorientasi cara pandang terhadap laut
dipisahkan dari laut. Berbagai idiom atau metafora
dengan memanfaatkannya untuk sebesar-besar
dalam aspek kehidupan banyak menggunakan
kemakmuran rakyat. Masalahnya, sumber daya
ungkapan dari laut. Hal ini tidak hanya digunakan
alam yang sangat besar ini justru diuntungkan oleh
dalam lagu klasik untuk menunjukkan bahwa nenek
nelayan asing, yakni illegal fishing. Apakah
moyang kita adalah seorang pelaut yang hebat,
alasannya (satu-satunya) karena kurangnya
tetapi juga ekspresi darijangan lupa daratan (secara
kemampuan (teknologi) sehingga pemanfaatan
harafiah, jangan lupa asal muasalnya)” memang
sumber daya laut sangat minim. Juga kendala
menandakan bahwa penduduk nusantara lekat
dalam menjaga kedaulatan dan sumber daya
dengan laut. Oleh karena itu, kita tidak hanya harus
tersebut, misalnya hilangnya pulau kita, baik secara
mengutamakan pantai, tapi juga laut, kini saatnya
alami maupun diambil oleh negara tetangga (kasus
berekspresi jangan lupa lautan(jangan lupakan laut)
Sipadan dan Ligitan).
Hal itu sangat lumrah dalam setiap nasehat untuk
Demikian pertanyaan yang dikutip dari
penulis terkenal Kenya, Ngugi Thiong 'O, “the
218
SEJARAH:
Jurnal Internasional Pendidikan Sejarah,Jil. XIII, No. 2 (Desember 2012)

pertanyaannya adalah: dari dasar apa kita Wilayahnya menjadi rentan terhadap ancaman
memandang dunia?” Dengan landasan asing sebagaimana disebutkan sebelumnya.
geokultural, masyarakat Indonesia sangat Kekuatan militer, TNI, yang diperkirakan
bergantung pada laut sebagai bagian terbesar berjumlah 350 ribu personel tidak cukup untuk
dari kondisi geografisnya. menjaga kedaulatan dan kesatuan wilayah
Tiga permasalahan yang menjadi sumber Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
konflik dan perang adalah energi, pangan, Oleh karena itu, perlu dibangun kekuatan
dan air. Umumnya, tantangan global masa cadangan dan pendukung kekuatan utama TNI,
depan negara-negara dunia terjadi di laut. yaitu mewujudkan Pertahanan Negara dari
Beralihnya kekuatan Amerika ke Pasifik bukan seluruh warga negara sebagaimana diatur
hanya karena kewalahannya situasi di dalam UUD 1945 Pasal 27 (3) “Setiap warga
Afghanistan dan penarikan kembali negara wajib ikut serta membela negaranya”.
tentaranya di Irak, namun juga munculnya Ancaman non-konvensional juga datang
kekuatan baru Tiongkok di kawasan ini. dalam bentuk hilangnya pulau-pulau kecil akibat
Belakangan ini, ketegangan baru muncul di pemanasan global. Tsunami akibat letusan
Laut Cina Timur akibat klaim pulau antara gunung berapi dan gempa bumi, juga
Jepang dan Korea Selatan. Laut Cina Selatan merupakan ancaman bagi kondisi geografis kita.
yang diklaim oleh Tiongkok membuat situasi Jika pulau-pulau kecil depan ditenggelamkan
semakin rumit, karena Tiongkok berhadapan maka akan berdampak pada perbatasan laut luar
dengan negara lain kita. Kami memiliki 10 perbatasan laut langsung:
yang juga mengklaim wilayah lautnya seperti India, Thailand, Malaysia, Singapura,
Vietnam, Malaysia, dan Filipina. Di dalam Vietnam, Filipina, Timor Timur, Australia,
wilayahnya terletak di kepulauan Spratley yang Papua Nugini, dan Palau. Sedangkan
memiliki cadangan gas yang luar biasa. Meski perbatasan darat hanya berbatasan dengan
Indonesia bukan negara pengklaim, namun limpahan tiga negara tetangga, Malaysia, Timor
ketegangan akan berdampak pada Pulau Natuna. Timur, dan Papua Nugini.
Sebagaimana kita ketahui, wilayah laut ini mempunyai Kita harus mampu mengatasi ancaman sebagai
potensi gas dan perikanan yang sangat besar. tantangan dan mengubahnya menjadi keunggulan
Setiap negara tidak boleh berkompromi kita. Dalam beberapa waktu berikutnya,
kedaulatan mereka dengan pihak manapun lalu lintas perdagangan laut akan memperoleh volume yang
lebih besar. siapapun dan siapapun. Boleh jadi Selat Malaka akan lebih ramai dan merupakan
dipertahankan dengan segala cara karena salah lalu lintas laut tersibuk ketiga di dunia. Pulau-
satu tugas krusial suatu negara adalah pulau kita memberikan peluang berlayar dengan
melindungi keselamatan negaranya. Ancaman dibukanya 3 ALKI: Selat Malaka, Selat Sunda,
terhadap kedaulatan suatu negara, seperti Selat Lombok, dan Selat Wetar. Namun yang jadi
Indonesia Kepulauan, sudah tidak lagi bersifat pertanyaan adalah seberapa kuat armada kapal
konvensional. Paradigma ancaman diubah kita menjaganya. Pelabuhan manakah yang siap
menjadi nonkonvensional atau modern seperti melayani kapal-kapal yang membutuhkan
illegal fishing, human trafficking, dan terorisme fasilitas dalam pelayarannya?
menjadi cyber-crime atau perang siber.
Negara Maritim – Negara Laut
Ancaman perang menjadi tidak menentu dan
tidak dapat diprediksi atau bersifat perang asimetris Bagi saya, hal itu tidaklah penting untuk diperdebatkan
karakter. Letak persilangan antara dua negara baik Indonesia yang berupa maritim maupun
lautan dan dua benua menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan. Baik maritim atau
219
SUSANTO ZUHDI,
Karakter Bangsa Maritim dalam Menghadapi Tantangan Global: Sebuah Perspektif Sejarah

nusantara pada hakikatnya mempunyai arti yang Reorientasi Maritim


sama. Profesor Lapian, seorang sarjana yang
Di salah satu acara TV yang berhubungan
menjelaskan kedua etimologi tersebut
dengan pemandangan laut. Pembawa acara
menemukan bahwa tidak ada perbedaan
ekspedisi Kepulauan Seribu mengatakan “kita
penting antara kedua istilah tersebut.
tinggalkan saja pulau itu dan menuju ke Kota”.
Bagaimana mungkin dua istilah berbeda
Tidak ada yang salah dengan kalimat tersebut.
mempunyai arti yang sama?
Masalahnya terletak pada perspektif realitas.
Dalam pidatonya pada Pengukuhan
Inikah cerminan kuat kita bahwa pandangan
Adjunct Professor Universitas Indonesia
dunia kita berasal dari perspektif daratan?
tahun 1992 yang bertajuk “Sejarah
Dalam konteks demikian, secara sederhana
Nusantara adalah Sejarah Maritim”, Prof.
dapat dijelaskan bahwa “laut” adalah “pulau di
Lapian menjelaskan bahwa Nusantara
belakang” dan sebaliknya, “depan” adalah
berasal dari dua kata “nusa" cara "pulau(
daratan. Sesuatu yang “terbelakang”
pulau)” yang merujuk pada pulau “Jawa
umumnya diabaikan.
(Jawa)” dan “antara" cara "yang lainnya(
Tentu saja ini merupakan gambaran yang
yang lain)” atau pulau lain selain Jawa.
tidak seimbang melihat kenyataan bahwa
Penghubung antar pulau adalah laut. Kata
geografi Indonesia meliputi daratan dan
“bahari(maritim)” yang diadopsi dari
lautan, atau tanah dan air. Padahal, laut atau
bahasa Arab, yang mempunyai tiga arti: “
air mempunyai wilayah yang lebih luas
dahulu kala, baheula(masa lalu)"; “elok
dibandingkan daratan atau tanah, oleh karena
sekali (sangat anggun)”, yang
itu dinamakan “Tanah Air (yaitu tanah dan air,
mencerminkan momen kejayaan (seperti
Tanah Air)”. Kita bisa melihat bagaimana para
Sriwijaya dan Majapahit); dan yang
founding fathers merumuskan konsep nama
terakhir tentang “laut (laut)”. Jika disusun
bangsa. Dokumen politik dan budaya bangsa
kata-katanya, kalimatnya adalah
merupakan perjanjian yang dapat dibaca
“kehidupan anggun dan momen gemilang
sebagai himpunan gagasan, rumusan dan
di laut di masa lalu”.
konsep mengenai kemerdekaan bangsa
Pertanyaannya mengapa masa anggun dan
disebut Indonesia, yang dibahas dengan
gemilang itu hanya terjadi pada masa lampau.
penuh komitmen dan integritas tinggi dalam
Bagaimana dengan masa kini dan masa depan?
pertemuan “Badan Penyidikan Upaya
Hal inilah yang menjadi tantangan bagi
Persiapan Kemerdekaan ( BPUPKI)” pada
Indonesia, tentunya bukan untuk menghidupkan
tahun 1945.
kembali masa lalu, namun untuk menghadapi
Pandangan Muhammad Yamin dalam
tantangan masa depan melalui karakter maritim.
rapat BPUPKI dengan jelas menyatakan
Dalam kaitannya dengan sebutan, maritim untuk
bahwa kedaulatan wilayah harus dijaga
negara maritim dan bahari untuk masyarakat
dengan prinsip lingkup ke luar dan
maritim. Sebagaimana telah diuraikan di atas,
lingkup ke dalam. Jadi inilah cara pandang
makna bahari jelas menunjukkan gambaran
yang tepat mengenai kesatuan wilayah
sejarah dan tradisi sebagai sumber kebudayaan.
bangsa. Namun tantangan dan hambatan
Sedangkan kata maritim lebih cocok untuk
akan selalu datang dan berpotensi
negara karena sifatnya yang keras.
memecah belah kawasan. Kondisi
geografis Indonesia menjadikan
kepulauan ini rentan terhadap ancaman,

220
SEJARAH:
Jurnal Internasional Pendidikan Sejarah,Jil. XIII, No. 2 (Desember 2012)

sehingga harus didukung oleh sarana dan terbentang dari kepulauan Mikronesia di timur
prasarana transportasi yang efektif. hingga Madagaskar dan Afrika Selatan bahkan

Dengan pertimbangan kondisi itu hingga Ghana di barat. Di antara masyarakat


kepulauan, kolonial Belanda maritim yang ada di Indonesia adalah Bugis-Buton-

pemerintah meluncurkan pengamanan Makassar (BBM), mereka telah terbukti


penjelajah dan
sebagai kebijakan atauPax Nerlandicayang dilakukan memiliki
dengan kemampuan diaspora.
membangun dan
Dengan demikian, aktivitas penjelajahan
mengoperasikan kapal KPM (Koninkelijke Paketvaart Maatcshappij). Pemerintah dan
penyebaran masyarakat
kolonial Hindia Belanda rupanya menyadari pentingnya nusantara
transportasi bagisudah
negara
terpampang sebelum CNN menyandang
berciri kepulauan. Oleh karena itu, KPM ingin menunjukkan bahwa “Empire adalah ikon “

masalah Transportasi”. melampaui batas negara”.

Literatur dan kajian telah dilakukan


baik oleh para sarjana asing maupun lokal
mengenai gambaran masyarakat Bugis-
Makassar yang menjelajah
Dalam dua dekade sebelumnya, pada tersebar. Mattulada, Edward
Deklarasi Pemuda tahun 1928, pernyataan- Pulinggomang, Pelrasa adalah ahlinya yang
pernyataan tersebut bersama dengan lagu terkenal. Jika akronim BBM harus diungkap
maka harus menjelaskan kepada orang Buton
Indonesia Raya menjadi pilar persatuan Indonesia
dari aspek geopolitik dan kebangsaan. Seperti (Masyarakat
kita Buton). Kemaritiman Buton yang
ketahui, ada bait yang dihapus. Mungkin terlaludikaji antara lain oleh Schoorl (1984), Southon
lama, apalagi saat dinyanyikan di upacara. Saat(1995),
ini Rusdiansyah (2009) dan Zuhdi (1999;
Indonesia Raya masih mempunyai syair yang 2010).
panjang. Buton bukanlah sebutan untuk satu
Bait ketiga “S'lamatlahrayatnya// suku tertentu, melainkan suatu wilayah
S'lamatlah putra//Pulaunya, lautnya Semua… yang terikat melalui penyatuan politik
(Selamatkan orang//Selamatkan anak laki- kerajaan Sultan Buton yang saat ini hampir
laki// Pulau, laut, Semuanya…)”“Majulah mencakup seluruh wilayah Provinsi Sulawesi
negerinya//Majulah Pandunya//Untuk Tenggara. Kerajaan Sultan yang disebut
Indonesia Raya// (Bangkit Bangsa//Bangkitlah Wolio, didirikan sekitar abad ke-14 dan
Pemimpin//Untuk Indonesia Raya//)”. berakhir pada tahun 1960. Wilayah ini
meliputi kepulauan Buton, Muna, Kabaena,
Semangat Wirausaha Wakatobi yang merupakan akronim dari
Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomea, Binongko
Bila kita membahas produktivitas
(sebelumnya bernama Tukang Kepulauan
(perekonomian) suatu bangsa, maka
Besi) dan beberapa pulau kecil lainnya.
semangat giat diwujudkan melalui
Umumnya masyarakat di wilayah ini
kemampuan, keberanian, dan ketekunan.
mempunyai orientasi dan penghidupan di
Struktur dan budaya masyarakat maritim
laut.
mendorong individu atau kelompok untuk
Secara struktural, baik sistem politik
mengeksplorasi laut dan diaspora.
sultan maupun masyarakatnya memberikan
Dalam sejarah bahari nusantara,
peluang penting bagi aktivitas kepulauan
terdapat beberapa suku bahari yang telah
Buton untuk terlibat dan hidup di laut. Kondisi
menjelajahi banyak wilayah. Dari segi
geografis sebagai landasan struktural terlihat
teritorial saat ini, daerah
sangat jelas. Sedangkan dari aspek budaya
221
SUSANTO ZUHDI,
Karakter Bangsa Maritim dalam Menghadapi Tantangan Global: Sebuah Perspektif Sejarah

menggunakan tradisi lisan dan lokal dalam Pada titik itulah dapat dirumuskan
mengungkap adat bahari Buton, seperti kebijakan yang tepat untuk membangun
“kabanti” (syair nyanyian). Kerajaan Buton bangsa yang mencapai kejayaan di lautan
mempunyai filosofi dasar yaitu perahu “barata”. dengan konsep orientasi NKRI.
Salah satu mata pelajaran kabanti, ada kabanti
yang disebut “Kanturuna Mohelana” (Pedoman REFERENSI
Layar). Di kepulauan Wakatobi terdapat “kabanci”
Lapian, AB (1992).Sejarah Nusantara
dengan variasi karakter lokal yang merupakan
Sejarah Bahari.Pidato Pengukuhan Guru
gambaran kemaritiman lokal. Bahkan jika kita
Besar Tidak Tetap Fakultas Sastra
menganalisis lebih jauh,
Universitas Indonesia.
yang menemukan inti atau asal usul tangguh Liebner, H. (2005).Perahu-Perahu Pelaut atau
dikenal dengan sebutan orang Buton berasal dari Tradisional
pulau ini dari kepulauan ini.
nusantara: Suatu
Tinjauan Seajrah Perkapalan dan
Pelayaran.Dalam Sedyawati, E. (2005).
Kesimpulan
Eksplorasi Sumber Daya Maritim.
Tanda tanya bagi bangsa ini terletak pada Departemen Kelautan dan Perikanan
bagaimana menjelaskan kesenjangan besar RI.
antara potensi kelautan dengan rendahnya Niemeyer, DIA (2004).Lautan Sejarah:
pendapatan dari sektor kelautan. Yang lebih A History of The Sea saat wawancara dengan
nyata adalah fenomena kemiskinan yang hampir Andrian B Lapian,dalam Iltinerario, jilid xxviii,
merata pada masyarakat pesisir dan kepulauan no. 1, Leiden, Grafari, 7-15.
yang bergantung pada sumber daya laut. Reid, A. (1993).Asia Tenggara di
Bagaimana strategi budaya dapat menjelaskan Zaman Dagang 1450-1680. Pers
dan memberi arah agar Indonesia unggul di universitas Yale
bidang laut baik keamanan maupun Southon, M. (1995).Pusar The
kesejahteraan. Apakah himpunan metodologis Makna dan Nilai Perahu dalam
dapat dijelaskan dengan baik hanya dengan Perekonomian Perdagangan Maritim
pendekatan struktural dan kultural? Pendekatan di Desa Buton.Publikasi Departemen
struktural dalam bingkai teori struktur (Giddens) Antropologi ANU: Canberra
yang menunjukkan interaksi struktural dan
keagenan, diharapkan dapat menjawab Sekolah, P. (2003).Masyarakat, Sejarah,
pertanyaan di atas. Namun kerangka struktural dan Budaya Buton.Jakarta: Penerbit
dan kulturalnya masih perlu dianalisis lebih Djambatan
lanjut. Rusdiansyah, T. (2009).Kekuasaan,
Pendekatan struktural dan kultural Sejarah, dan Tindakan: Sebuah kajian
saja belum cukup menjelaskan fenomena Tentang Lanskap Budaya.Jakarta:
dan permasalahan kelautan Rajagrafindo.
Indonesia. Pendekatan struktural ditunjukkan Wafren, JF (2001).Iranum dan lembaga
Globalisasi
yang lebih kuat, seperti terlihat pada peran BBM. Balangingi,
Budaya maritim harusPerampokan
dikembangkan mengingat kemunduran maritimMaritim dan
nasional. Lahirnya
Untuk Etnisitas
itu perlu .
dilakukan
pemetaan kembali potensi nilai budaya dengan Singapura: Singapore University Press
perspektif sosio-historis.
Zuhdi, S. (2010).Sejarah Buton yang
terabaikan: Labu Tali Labu Wana.
Jakarta: Penerbit Rajagrafindo
222

Anda mungkin juga menyukai