Bersahabat dengan
terumbu karang
berarti menyelamatkan
PENGETAHUAN DASAR
alam dan diri kita sendiri.
PESISIR DAN LAUT
10
UNTUK SMA KELAS
DAN SEDERAJAT
Daratan
Paparan
Benua
A yo kit a si a g a! Palung
Pengetahuan Dasar Pesisir dan Laut
Anugerah Nontji, Mohammad Kasim Moosa, Jakarta, COREMAP - LIPI, 2008
ISBN 978-979-1267-33-5
ii
Kata Pengantar
Indonesia, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau melebihi
17.000 dan garis pantai lebih dari 81.000 km. Posisinya di antara Benua Asia dan Australia,
serta Samudera Pasifik dan Hindia, dengan kompleksitas geologis dengan perbenturan
lempeng Eurasia, Filipina, Pasifik, dan lempeng Samudera Hindia-Australia, memberikan
anugerah kepada Indonesia untuk memiliki keanekaragaman hayati paling kaya di dunia.
Keanekaragaman hayati yang memberikan manfaat sangat besar bagi masyarakat, di
antaranya dipersembahkan oleh ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang.
Keanekaragaman hayati laut Indonesia dari segi sosial, ekonomi, dan ekologi tidak
hanya besar maknanya bagi penduduk Indonesia, namun juga berperan penting dalam
dimensi global. Indonesia adalah tempat ideal untuk pertumbuhan karang, dengan luas
total terumbu karang Indonesia mencapai 85.707 km2 atau sekitar 14% luas terumbu karang
dunia (Tomascik dkk, 1997). Keanekaragaman hayati terumbu karang Indonesia tercermin
dari 2.057 jenis ikan karang, 2.500 jenis moluska, 461 jenis karang batu, serta berbagai
jenis hewan dan tumbuhan laut lainnya yang mengisi kekayaan hayati laut. Kekayaan yang
melimpah dari ekosistem terumbu karang saja menyajikan potensi US$ 1.647 juta per tahun
(Burke dkk. 2002), dari sektor perikanan, pariwisata, bahan baku obat-obatan dan industri,
pertahanan pantai, hingga pendidikan dan penelitian.
Namun sejalan dengan waktu, degradasi kondisi laut terus berlanjut ke tingkat parah.
Hal ini ditunjukkan dengan kondisi terumbu karang yang paling baik di Indonesia belum
beranjak dari kisaran 6,69% (Suharsono, LIPI 2003). Upaya-upaya pelestarian terumbu
karang serta ekosistem laut lainnya, memerlukan usaha yang lebih keras, namun juga perlu
mendukung kesejahteraan masyarakat dengan pemanfaatnya secara lestari. Mata rantai
keserakahan dan kemiskinan menjadi perhatian utama dalam upaya pemulihan kondisi
karang serta pengelolaan sumber daya laut yang lestari. Kemiskinan terbesar berada pada
masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, di mana ironisnya sumber daya alam dan potensinya
seyogyanya berlimpah ruah. Tingkat pendidikan yang sangat rendah juga memperburuk
kondisi tersebut, di mana jumlah tertinggi penduduk pulau lokasi pilot COREMAP (Kepulauan
Riau, Taka Bonerate, Biak) yang meneruskan pendidikan hingga perguruan tinggi hampir
mencapai 0% (TNS/JHUCCP/COREMAP LIPI, 2001). Terbatasnya akses informasi ilmiah yang
mendukung pemberdayaan masyarakat, serta disorientasi pembangunan laut yang masih
bersifat kedaratan, menjadi beban tambahan masyarakat miskin pesisir.
Melalui pendidikan masyarakat; formal, non formal, maupun informal konsisten dan
berkelanjutan, didukung aspek penegakan hukum, pengelolaan partisipatif oleh masyarakat,
serta dukungan ilmiah dari segala pihak, maka pemutusan mata rantai yang menjadi penyebab
utama degradasi sumber daya laut, menjadi hal yang sangat mungkin untuk diwujudkan.
Kegiatan Pendidikan Kelautan yang diprakarsai oleh LIPI COREMAP sejak awal tahun
2000 meliputi rangkaian lokakarya guru dan praktisi pendidikan, Diknas, LSM lingkungan
laut, pihak swasta, dan pakar kelautan, yang kemudian dimantapkan dalam bentuk matriks
iii
Kurikulum Kelautan Berbasis Kompetensi pada tahun 2002 untuk tingkat Sekolah Dasar dan
Sederajat, dengan bimbingan tim pusat kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, serta
digubah menjadi Seri Buku “Pesisir dan Laut Kita” untuk kelas 1 hingga 6 SD, beserta panduan
guru.
Sejalan dengan tingginya kebutuhan materi pendidikan di jenjang SMP dan SMA, LIPI
juga memulai upaya penulisan buku melalui proses lokakarya guru serta diskusi dengan pakar
dan praktisi lingkungan laut, dan mempererat kerja sama dengan Departemen Pendidikan
Nasional, utamanya Pusat Kurikulum. Buku inilah yang kemudian diharapkan menjadi acuan
belajar siswa dan guru dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang
kelautan. Buku ini memuat pengayaan materi yang terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu
yang berkaitan dengan pengelolaan laut, baik dari ekologi, fisika, kimia, dan biologi, hingga
menyentuh aspek sosial budaya, serta ekonomi. Diharapkan buku ini dapat memberikan
panduan yang komprehensif bagi siswa dalam melihat berbagai sisi pengelolaan laut yang
harus terintegrasi satu sama lainnya. Selain memberikan pemahaman berbagai aspek
pengelolaan wilayah pesisir, buku ini juga membuka mata siswa dan guru untuk ikut serta
berupaya mengurangi risiko bencana yang kerap terjadi di wilayah pesisir.
Terlahirnya buku seri pengetahuan laut tingkat SMP dan SMA ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak. Karenanya, LIPI menyampaikan penghargaan dan terima kasih
terutama kepada tim penulis buku yang telah bekerja keras menuangkan pemikiran serta
pengetahuannya dalam sajian yang interaktif dan menarik, sehingga mudah digunakan
oleh siswa maupun guru. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Departemen
Pendidikan Nasional, Pusat Kurikulum yang senantiasa mendukung inisiatif ini, serta
mendukung sosialisasi pengetahuan kelautan dalam konteks kurikulum berbasis kompetensi
atau kurikulum tingkat satuan pendidikan. Terima kasih kami sampaikan kepada lembaga
pemerintah maupun non pemerintah, beserta guru-guru dan sekolah yang turut membantu
proses penyempurnaan buku ini.
Menjadi sebuah harapan besar, bahwa buku seri pengetahuan laut ini akan turut
memberikan kontribusi yang bermakna untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia
yang handal dalam mengelola lingkungan lautnya secara arif hingga generasi-generasi
berikutnya.
iv
Kata Sambutan
Indonesia merupakan salah satu negara bahari yang memiliki kekayaan dan
keanekaragaman hayati yang tinggi. Potensi tersebut antara lain sebanyak 14 % terumbu
karang dunia tersebar di wilayah Indonesia dan lebih dari 2.500 jenis ikan dan 500 jenis
karang hidup di dalamnya. Kekayaan dan keanekaragaman jenis biota laut tersebut belum
dimanfaatkan secara maksimal secara berkelanjutan dalam membangun Indonesia menjadi
salah satu negara bahari terbesar di dunia.
Pusat Kurikulum Balitbang Diknas bekerja sama dengan Bagian Pendidikan dan
Komunikasi Masyarakat yang bernaung dalam Program Pelestarian Terumbu Karang Nasional
(COREMAP-LIPI) telah berupaya untuk menyusun bahan ajar sehingga menghasilkan buku
serial “Pesisir dan Laut Kita” untuk jenjang SMP dan SMA. Upaya serupa telah dilakukan
untuk jenjang Sekolah Dasar dan bahan tersebut juga dipergunakan pada sekolah binaan
dan sekolah di wilayah lain. Harapannya buku tersebut juga dapat digunakan sebagai bahan
ajar untuk wilayah yang lebih luas lagi.
Buku ini disusun sebagai salah satu upaya mengimplementasikan hasil riset peneliti
kelautan yang diselaraskan dengan riset bidang sosial dan diperkaya dengan pengalaman
di lapangan. Buku ini disusun dengan memperhatikan perkembangan intelektual peserta
didik.
Penyajian buku meliputi informasi konsep sebagai gambaran keluasan dan
kedalaman materi yang dipandu dengan peta konsep dan tugas mandiri agar peserta
didik mengkonstruksi sendiri konsep dan menguasai keterampilan dasar, serta rubrik
untuk memperluas pemahaman mereka. Selain itu disajikan soal agar peserta didik dapat
merefleksikan tingkat pemahaman mereka terhadap materi dalam bab. Dengan demikian
peserta didik akan memiliki kompetensi dasar yang tidak hanya berupa pengetahuan yang
statis, tetapi dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga mendukung
upaya pelestarian sumber daya laut.
Buku serial “Pesisir dan Laut Kita” diharapkan dapat dijadikan bahan ajar untuk
diintegrasikan dalam mata-mata pelajaran yang terdapat dalam Standar Isi yang
dioperasionalkan dalam KTSP atau menjadi muatan lokal. Buku ini dapat dipergunakan
baik di wilayah yang memiliki karakteristik kelautan atau di wilayah lainnya sebagai buku
pengayaan. Bahan ajar ini tidak menutup kemungkinan akan lebih diperkaya sesuai dengan
kondisi serta kebutuhan wilayah setempat.
Dengan disusunnya buku ini diharapkan akan dapat mempersiapkan generasi muda
yang memiliki pengetahuan dan kompetensi dasar dalam bidang kelautan. Diharapkan
mereka juga memiliki sikap mental yang baik untuk mencintai dan melestarikan lingkungan
mereka yang pada akhirnya akan turut meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
Jakarta, Desember 2007
Kepala Pusat Kurikulum
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional
Daftar Isi
Kata Pengantar
LIPI iii
Depdiknas v
vi
B. Salinitas 30
1. Garam dan salinitas 30
2. Penentuan salinitas 31
3. Variasi salinitas 31
4. Salinitas permukaan di Indonesia 32
5. Dampak perubahan salinitas pada perikanan 33
C. Gas Terlarut dalam Laut 34
1. Oksigen 34
2. Karbon dioksida 35
D. Cahaya 35
1. Penetrasi cahaya ke dalam laut 35
2. Zonasi vertikal 35
3. Pengukuran cahaya 36
4. Warna air laut 36
E. Tekanan Hidrostatik 37
Daftar Pustaka 72
vii
Bab 1
Pengertian Tentang Laut
Karakteristik Laut
Laut Nusantara
TERDIRI DARI
Laut Banda
Laut Flores
Laut Sawu
Laut Maluku
Laut Arafura
Laut Sulawesi
Laut Jawa
Laut Cina Selatan
Selat Makassar
Selat Sunda
Perairan Pedalaman
Perairan Kepulauan
Perairan Teritorial
Zona Tambahan
Zona Ekonomi Eksklusif/ Landas Kontinen
A. Karakteristik Laut
B. Laut dan Samudera di Dunia
pakan bagian selatan dari Samudera Pasifik,
Samudera Atlantik, dan Samudera Hindia. Sa
mudera ini mengitari benua Antartika. Jarak
terdekat dari samudera ini dengan Amerika
Selatan adalah di Selat Drake yang lebarnya
hanya 1.000 km, terletak antara Amerika
Selatan dan ujung benua Antartika.
Di antara laut-laut yang ada di dunia,
Laut Tengah atau dikenal sebagai Laut Me
diteranea merupakan laut yang terbesar di
dunia. Laut ini membentang mulai dari Selat
Gibraltar (disebut juga Selat Jabal Tariq) di
sebelah barat ke arah timur sampai ke Teluk
Iskenderun di barat daya Turki. Panjang laut
ini 4.000 km, sedang lebar rata-ratanya ada
lah sekitar 900 km diukur dari Pantai Libia di
selatan dan Yugoslavia di utara; dan bagian
tersempit yaitu Selat Gibraltar yang terletak
antara Spanyol dan Maroko, lebarnya hanya
15 km. Luas Laut Tengah, termasuk Laut
Marmara, adalah 2.510.000 km2.
Beberapa laut lain yang terkenal adalah
Laut Merah yang membentang dari Suez
di Mesir sampai ke Selat Babel-Mandep de
ngan bentangan sepanjang 1.930 km. Laut Gambar 1-2 Orang bisa berenang di Laut Mati dengan
Merah merupakan laut terbuka dengan ka mudah karena kadar garam yang tinggi.
(Sumber: www.people.fas.harvard.edu)
dar garam yang sangat tinggi. Luas laut ini
sekitar 450.000 km2, dengan bagian terda
tam berbatasan dengan beberapa negara
lam 3.040 meter. Laut ini diberi nama Laut
di Eropa Timur dan Asia. Luas Laut Kaspi se
Merah dikarenakan pada musim-musim ter
kitar 386.400 km2 dengan bagian yang pa
tentu terjadi ledakan populasi alga biru ke
ling dalam mencapai 1.025 meter. Luas Laut
hijauan Trichodesmium erythraeum, yang
Hitam sekitar 422.000 dengan kedalaman
apabila akan mati berubah warna menjadi
maksimum 2.210 meter. Laut Mati merupa
merah kecokelatan.
kan perairan dengan kadar garam yang sa
Laut Kaspi, Laut Hitam, dan Laut Mati ngat tinggi, terletak antara Israel, Jordania,
merupakan badan air yang berada di darat dan Tepi Barat jalur Gaza, Palestina. Laut ini
an. Laut Kaspi dan Laut Hitam merupakan terletak 400 meter di bawah permukaan
badan air yang sangat luas. Laut Kaspi ter laut. Luas Laut Mati sekitar 1.020 km2 dengan
letak di wilayah Rusia, sedangkan Laut Hi bagian terdalam mencapai 400 meter.
C. Laut Nusantara
ZON
MALAYSIA LAUT A EKO
SELAT
ONE
SIA
LAUT
MALUKU
SSAR
ATA
MAKA
SELAT
LAUT JAWA
LAUT BANDA
PNG
LAUT
Garis batas Zona ZON
A EKON ARAFURA
Ekonomi Eksklusif OMI
EKSK LAUT
TIMOR
Indonesia LUSIF
INDO
NESIA
SAWU
LESTE
ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA PERAIRAN NUSANTARA GARIS BATAS PERAIRAN TERITORIAL INDONESIA
2. Laut Flores kup wilayah Australia Utara dan selatan Papua
Niugini. Laut ini pada umumnya dangkal de
Laut Flores di sebelah utara berbatasan ngan kedalaman rata-rata berkisar antara 50
dengan Sulawesi, sedang di sebelah selatan sampai 80 meter. Bagian yang terdalam men
berbatasan dengan Nusa Tenggara. Luas Laut capai 3.660 meter mendekati Pulau Aru.
Flores sekitar 240.000 km2 dengan bagian
yang paling dalam mencapai 5.140 meter. 6. Laut Sulawesi
3. Laut Sawu Laut Sulawesi berbatasan dengan Kepu
lauan Sulu dan Pulau Mindanao di Filipina di
Laut Sawu di bagian utaranya terdapat sebelah utara, di sebelah timur berbatasan
pulau-pulau Flores, Solor, Lomblen, Pantar, dengan pulau-pulau Sangir, di sebelah barat
dan Alor, sedangkan di bagian selatannya dengan Kalimantan, dan di sebelah selatan
terdapat pulau-pulau Sumba, Roti, Sawu, dengan Sulawesi. Laut ini membentang se
dan Timor. Luas Laut Sawu sekitar 105.000 panjang 675 km utara-selatan dan 837 km
km2, titik terdalam dari laut ini adalah 3.470 barat-timur, dengan luas permukaan air
m yang terletak di sebelah selatan Pulau mencapai 280.000 km2. Lebih dari separuh
Pantar. luasnya, laut ini mempunyai kedalaman me
4. Laut Maluku lebihi 4.000 meter dengan bagian yang pa
ling dalam mencapai 6.220 meter. Ke arah
Laut Maluku berbatasan dengan Sula selatan, Laut Sulawesi berhubungan dengan
wesi di sebelah barat, Halmahera di sebelah Selat Makassar.
timur, dan pulau-pulau Sula di sebelah sela
tan. Luas Laut Maluku sekitar 200.000 km2 7. Laut Jawa
dengan bagian terdalam berada dekat Pulau Laut Jawa berbatasan dengan Kaliman
Bacan, yaitu 4.810 meter. tan di sebelah utara, Pulau Jawa di sebelah
5. Laut Arafura selatan, di sebelah timur dengan ujung se
latan Selat Makassar, dan di sebelah barat de
Luas Laut Arafura sekitar 650.000 km2. ngan Selat Sunda serta Pulau Bangka dan Be
Laut ini membentang ke arah timur menca litung. Laut Jawa membentang dari barat ke
timur sepanjang
1.450 km dan dari
utara ke selatan
sepanjang 420 km.
Luas Laut Jawa se
kitar 1.790.000
km , dengan ke
2
dalaman rata-rata
46 meter.
8. Laut Cina Selatan rat. Lebar selat ini yang tersempit adalah 130
km dan yang terlebar mencapai 370 km.
Laut Cina terbagi menjadi dua, yaitu Laut
Cina Selatan dan Laut Cina Timur. Sebagian 10. Selat Sunda
dari Laut Cina Selatan yang terletak antara
Selat Sunda terletak antara Jawa dan Su
Kalimantan dan Semenanjung Malaya meru
matera, mempunyai lebar yang sangat ber
pakan wilayah perairan Indonesia. Di sebelah
variasi, lebar yang tersempit adalah 26 km,
barat, Laut Cina Selatan berbatasan dengan
sedangkan yang terlebar mencapai 110 km.
daratan Asia, di sebelah selatan dengan
Sumatera dan Kalimantan, dan di sebelah
timur dengan Kalimantan dan Filipina, se
dangkan batas utaranya adalah bagian utara
Taiwan dan Provinsi Fukien di Cina. Laut Cina
merupakan laut tepi dari Samudera Pasifik
yang sangat luas dengan perkiraan luasnya
mencapai 3.685.000 km2, dengan kedalaman
rata-rata 1.060 meter. Bagian yang terdalam
dari Laut Cina Selatan, yang disebut sebagai
Basin Laut Cina, adalah 5.016 meter.
9. Selat Makassar
Selat Makassar merupakan sebuah selat
yang sempit dan dalam dengan panjang se
kitar 800 km. Selat ini diapit oleh Sulawesi di Gambar 1-6 Selat Sunda dengan latar belakang Gunung
Krakatau.
sebelah timur dan Kalimantan di sebelah ba (Sumber: www.gso.uri.edu)
Wilayah perairan Indonesia, termasuk wilayah kedaulatan penuh negara, dan oleh
Zona Ekonomi Eksklusif, mempunyai status karena itu tidak memiliki beban hak dan
hukum yang berbeda-beda. Perairan Indo kewajiban apa pun dari masyarakat interna
nesia dibagi dalam dua bagian, yaitu perairan sional sebagaimana diatur dalam Konvensi
dengan status hukum kedaulatan penuh (ti Hukum Laut tahun 1982.
dak dibebani oleh hak dan kewajiban inter
nasional), yaitu perairan yang disebut de 2. Perairan Kepulauan
ngan Perairan Pedalaman dan yang kedua Perairan kepulauan merupakan bagian
adalah perairan dengan status hukum kedau dari Perairan Indonesia yang memiliki status
latan yang tunduk pada ketentuan Konvensi hukum sebagai wilayah kedaulatan negara
Hukum Laut Tahun 1982. yang tunduk pada ketentuan Konvensi Hu
kum Laut, dan oleh karena itu memiliki beban
1. Perairan Pedalaman hak dan kewajiban tertentu sebagaimana di
Perairan Pedalaman atau “internal wa atur dalam ketentuan Konvensi Hukum Laut.
ters” merupakan bagian dari Perairan Indo Perairan ini pada dasarnya terletak pada sisi
nesia yang memiliki status hukum sebagai dalam garis pangkal lurus kepulauan.
3. Perairan Teritorial Sedangkan semua pihak baik asing mau
pun subjek hukum Indonesia yang berada di
Perairan teritorial merupakan bagian da kawasan ini, baik dalam rangka menuju Per
ri Perairan Indonesia yang memiliki status airan Indonesia ataupun yang akan mening
hukum sebagai wilayah kedaulatan negara, galkan Perairan Indonesia, wajib untuk tun
akan tetapi tunduk pada ketentuan Konvensi duk pada peraturan-peraturan Bea Cukai,
Hukum Laut dan oleh karena itu memiliki be Fiskal, Imigrasi, dan Sanitair Indonesia. Le
ban hak dan kewajiban sebagaimana diatur bar Zona Tambahan tersebut adalah 12 mil
dalam ketentuan Konvensi Hukum Laut. dihitung dari batas terluar laut teritorial.
Perairan ini terletak di luar daratan dan Per
airan Pedalaman dan di luar Perairan Kepu Status hukum perairan zona tambahan
lauan yang dibatasi oleh garis-garis pangkal ini merupakan perairan yurisdiksi Indonesia
kepulauan. Perairan teritorial merupakan untuk menyelenggarakan peraturan Bea Cu
produk hukum kewilayahan yang paling kai, Fiskal, Imigrasi, dan Sanitair saja. Status
mendasar dan tertua. Perairan teritorial lahir hukum mengenai isinya, yaitu sumber daya
dari pertumbuhan hukum kewilayahan yang alam di Zona Tambahan Indonesia tersebut,
bersumber dari hak-hak atas sumber alam, merupakan sumber daya alam dengan status
hak atas keamanan negara, dan hak atas ko hukum sumber daya alam Zona Ekonomi
munikasi perhubungan. Eksklusif Indonesia, dan sumber daya alam
Landas Kontinen Indonesia. Karena perairan
Zona Tambahan ini kedudukannya sudah
berada di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia, atau di atas zona Landas Kontinen
Indonesia yang juga merupakan bagian dari
Laut Bebas maka hal-hal yang terkait dengan
persoalan hak dan kewajiban negara atas ke
dua wilayah tersebut dapat dilihat pada urai
an di bawah ini.
lebar Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia itu annya diatur secara khusus dalam Art. 76
adalah 200 mil dikurangi 12 mil laut terito mengenai pengertian landas kontinen. Ke
rial. dudukan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
terletak pada Laut Bebas, yang memiliki sta
Hak-hak atas sumber daya alam di Lan
tus hukum tersendiri. Oleh karena itu, pelak
das Kontinen bersumber dari ketentuan me
sanaan hak dan kewajiban atas Laut Bebas
ngenai sumber daya alam di Zona Ekonomi
harus disesuaikan dengan pelaksanaan hak
Eksklusif, khususnya Art. 56 Konvensi Hu
dan kewajiban negara atas Zona Ekonomi
kum Laut, akan tetapi kemudian pelaksana
Eksklusif Indonesia.
Ringkasan
Soal
2. Negara apa saja yang berbatasan dengan Laut Mediteranea?
a. Indonesia
b. Jepang
c. Afrika Selatan
d. Italia
e. Amerika Serikat
3. Laut Pedalaman adalah
a. Laut yang cukup dalam
b. Laut yang sangat dalam
c. Laut yang berada dalam yurisdiksi penuh sebuah negara
d. Laut dalam yang bebas dilayari oleh semua negara
e. Laut yang hanya bisa dilayari oleh kapal berukuran tertentu saja
4. Hampir 2,5 % air laut terdiri dari garam mineral. Jenis mineral terbesar yang ada
di laut adalah ...
a. Natrium b. Borium
c. Kalsium d. Kalium
e. Sulfat
5. Kita mengenal banyak samudera di dunia. Tiga samudera utama adalah ...
a. Samudera Atlantik, Pasifik, dan Antartika
b. Samudera Pasifik, Hindia, dan Antartika
c. Samudera Hindia, Atlantik, dan Pasifik
d. Samudera Hindia, Antartika, dan Atlantik
e. Samudera Antartika, Indonesia, dan Pasifik
10
Tugas
Glosari
• Alga adalah tumbuhan air, bisa sangat kecil (plantonik) atau menempel di dasar
(makro alga).
• Celah hidrotermal adalah retakan di kerak bumi bawah laut yang mengeluarkan
energi panas
• Gletser : sungai es.
• Palung : bagian laut yang sangat dalam.
• Paparan : bagian laut dangkal yang luas.
• Sanitair : yang berkenaan dengan kebersihan.
• Teritorial : batas wilayah.
11
Bab 2
Dasar Laut
12
Peta Konsep
Dasar laut
MEMBAHAS
Pengukuran Kedalaman
Paparan Sunda
Paparan Sahul
Laut dalam di Indonesia
13
A. Perbandingan Darat dan Laut
Perhatikan kurva di bawah ini dan cer Bagaimana dengan Indonesia? Negeri
mati pembahasannya. Kita, manusia sebagai kita dikenal sebagai negara kepulauan mem
makhluk yang hidup di darat sering merasa punyai luas total sebesar 5 juta km2 dengan
bahwa daratan adalah bagian yang terluas luas seluruh daratan 1,9 juta km2 (38% dari
dan terpenting di bumi. Tetapi cobalah te seluruh wilayah), sedangkan luas seluruh
ngok pada bola bumi (globe). Di sana akan laut adalah 3,1 juta km2 (62% dari seluruh
terlihat bahwa bumi ini merupakan planet wilayah). Data di atas tidak termasuk luas
yang didominasi oleh laut. Luas seluruh mu
perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indo
ka bumi adalah sekitar 510 juta km2, yang
nesia) -yang merupakan jalur selebar 200 mil
terdiri dari laut seluas 361 juta km2 atau se
di luar perairan teritorial Indonesia- dengan
kitar 71% dari luas muka bumi, sedangkan
daratan hanya seluas 148 juta km2 atau se luas 2,7 juta km2. Jadi kalau dihitung, luas
besar 29%. seluruh laut yang harus dikelola Indonesia
adalah 5,8 juta km2.
Puncak tertinggi di daratan sekitar
8.849 m yang terdapat di Gunung Himalaya,
sedangkan palung yang terdalam di laut se
dalam 10.830 m yang terdapat di Palung
Mindano di Samudera Pasifik dekat Filipina.
Apabila elevasi (ketinggian) seluruh daratan Daratan
Palung
14
B. Topografi Dasar Laut
Kedalaman (m)
4.000
rata-rata 3795 m
bagai bentuk topografi yang amat 4.000
A
D A
B B
A
A
C
BC B
15
punggung laut (rise), atau gunung api bawah Di setiap tepian benua (coastal margins)
laut (sea mount). Ada pula cekungan atau de yang merupakan peralihan antara daratan
pressi yang dalam seperti lubuk (basin) yang benua dan samudera sering ditandai de
dasarnya melebar, atau palung (trench) yang ngan adanya perubahan kedalaman yang
dalam dengan tepiannya yang terjal. Ada berangsur-angsur dari pantai ke arah laut,
pula bentuk-bentuk yang khusus seperti te dimulai dari paparan benua (continental
rumbu karang, yang hampir tersembul ke shelf) yang relatif sangat landai dan dangkal
permukaan laut, yang komponen utamanya (seringkali disebut pula sebagai landas kon
adalah karang batu. Selain itu di depan mua tinen). Kemudian diikuti dengan lereng be
ra sungai dapat terbentuk topografi yang nua (continental slope) yang lebih curam
khusus yang dikenal sebagai daerah estuari, dan selanjutnya menuju ke ampuan benua
yang sangat dipengaruhi oleh endapan dari (continental rise), atau palung laut dalam
sungai. (trench).
C. Pengukuran Kedalaman
16
Bunyi yang dipantulkan ini diterima Sekarang ini teknologi echosounder sudah
kembali oleh penerima (receiver) di lunas sangat maju hingga kedalaman laut dapat di
kapal. Apabila waktu yang diperlukan ram rekam secara berterusan (continuous) oleh
batan bunyi untuk bolak-balik diketahui, sebuah kapal yang sedang berlayar hingga
dan kecepatan rambat bunyi dalam air di profil dasar laut di sepanjang lintas layar lang
ketahui pula (rata-rata 1.500 m/detik), ma sung dapat diperoleh gambaran bentuknya.
ka kedalaman laut dapat dengan mudah Dengan kemajuan teknologi ini pula, maka
diketahui. Kecepatan rambat bunyi dalam peta-peta dasar laut (peta batimetri) di bumi
laut dipengaruhi oleh suhu dan salinitas. sudah dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Tidak ada negara di bumi ini yang mem dia, mencerminkan zona benturan dua lem
punyai gambaran topografi dasar laut yang peng di sepanjang busur ini. Kondisinya bisa
seunik seperti yang terdapat di perairan menjadi lebih kompleks karena tiap lempeng
Nusantara kita. Dalam kawasan terbatas ini dapat terpecah menjadi fragmen lempeng-
boleh dikatakan semua tipe topografi dasar lempeng yang lebih kecil dan saling berge
laut bisa ditemukan seperti paparan (shelf) sekan. Kejadian ini membuat struktur geo
yang dangkal, cekungan yang dalam dengan logi di tempat itu menjadi kompleks seperti
berbagai variasi bentuk (lubuk, palung), ber terlihat pada dasar perairan laut-dalam di
bagai bentuk elevasi berupa punggung (rise, bagian timur Indonesia.
ridge), gunung bawah laut (sea mount), te
Secara umum dapat disebutkan bahwa
rumbu karang, dan sebagainya.
dasar laut di Indonesia terdiri dari dua bagi
Kompleksnya topografi dasar laut di In an penting, yakni laut dangkal yang meru
donesia disebabkan karena di kawasan ini pakan paparan (shelf) dan laut-dalam. Ada
berbenturan atau bergesekan empat lem dua paparan yang terkenal di Indonesia,
peng litosfer, yakni lempeng Eurasia, Filipi yakni Paparan Sunda dan Paparan Sahul, ma
na, Pasifik, dan Samudera Hindia-Australia. sing-masing terdapat di bagian barat dan ba
Dalam geologi dikenal teori tektonika lem gian timur Indonesia. Di antara keduanya ter
peng (plate tectonics) yang menganggap dapat laut-dalam yang topografinya sangat
kerak bumi ini terdiri atas lempeng-lempeng kompleks.
yang kenyal dan lentur yang senantiasa ber
gerak relatif terhadap lempeng lainnya. Apa 1. Paparan Sunda
bila dua lempeng berbenturan maka salah
satunya akan tertekan menukik ke bawah
lempeng lainnya hingga di zona benturan
itu terbentuk palung-palung laut dalam.
Sebaliknya pada lempeng lawannya ter
jadi penonjolan ke atas di mana energi panas
berupa magma dilepas dan membentuk
gunung-gunung api. Rangkaian busur gu
nung api dari Sumatera, Jawa, sampai Nusa Gambar 2-6 Daerah Paparan Sunda di sebelah
Tenggara yang sejajar dengan palung laut- barat dan Paparan Sahul di sebelah timur
Indonesia.
dalam di sebelah luarnya, di Samudera Hin (Sumber: Anugerah Nontji)
17
Paparan Sunda merupakan paparan samaannya, yang berbeda dengan di kawas
dangkal (kurang dari 200 m) yang terluas di an Indonesia sebelah timurnya.
dunia yang menghubungkan Pulau-pulau Ja
Laut Jawa di paparan ini mempunyai
wa, Kalimantan, dan Sumatera, dengan da
dasar laut yang melandai dari dengan keda
ratan besar Asia.
laman sekitar 20 m dekat pantai Sumatera
Selatan sampai menjadi sekitar 60-80 m
yang menghadap ke Selat Makassar.
LEMPENG EURASIA LEMPENG FILIPINA
2. Paparan Sahul
Paparan Sahul, acapkali disebut pula se
Sulawesi LEMPENG PASIFIK bagai Paparan Arafura, merupakan perairan
Su
Kalimantan
dangkal di sebelah selatan Papua. Seperti
ma
tra
Irian Jaya
halnya dengan Paparan Sunda, kawasan ini
Jawa
pun di zaman dahulu kering berupa daratan
LEMPENG yang menyatukan daratan Pulau Papua de
SAMUDRA HINDIA - AUSTRALIA Australia
ngan Australia. Sangat menarik melihat po
Palung Laut Sesar Arah Gerakan
sisi Kepulauan Aru dan Kepulauan Kei di se
kitar perairan ini.
Gambar 2-7 Batas-batas lempeng litosfer di Asia Tenggara
menunjukkan arah gerak tiap lempeng. Kepulauan Aru berada dalam Paparan
(Sumber: Anugerah Nontji) Sahul yang dulunya menyatu dengan Pu
lau Papua, oleh karenanya kondisi flora-
Penelitian geologi menunjukkan bahwa faunanya pun lebih dekat dengan Pulau Pa
seluruh paparan Sunda ini dulunya memang pua. Kepulauan Kei adalah tetangga dekat
merupakan daratan besar yang menyatu Kepulauan Aru, tetapi telah berada di luar
dengan benua Asia. Kira-kira 170.000 tahun paparan. Di antara keduanya terdapat pa
lalu muka laut berada kira-kira 200 m lebih
rendah daripada muka laut sekarang ini
hingga seluruh kawasan ini kering berupa
daratan. Bekas-bekas daratan di zaman da
hulu kala itu masih dapat ditelusuri di dasar
laut paparan ini dengan menggunakan pe Kalimantan
rum gema (echosounder).
Sumatra
Para ahli menemukan bahwa di paparan
ini dulu ada dua sistem sungai yang kini su
dah terbenam yang masing-masing disebut
Sungai Sunda Utara dan Sungai Sunda Se Samudra Hindia
latan. Sungai Sunda Utara mempunyai hulu Jawa
18
lung laut-dalam yang memisahkan kedua lius I (1929–1930) banyak sekali memper
nya. Meskipun Kepulauan Kei lebih dekat kaya pengetahuan kita tentang topografi da
ke Papua, namun kehidupan flora-faunanya sar laut di kawasan ini. Tabel 1 dan Gambar
berbeda jauh dibandingkan dengan keke 2-9. menampilkan beberapa data dan gam
rabatan Kepulauan Aru dengan Papua. Ke baran tentang laut-dalam di sini.
dalaman perairan Paparan Sahul ini berkisar
Di sebelah utara, dekat perbatasan de
30-90 m.
ngan Filipina terdapat Palung Mindanao, de
3. Laut-Dalam di Indonesia ngan kedalaman 10.830 m, yang merupakan
salah satu palung yang terdalam di dunia.
Laut-dalam di Indonesia terutama ter Di dekatnya terdapat Lubuk Sulawesi yang
dapat di Indonesia bagian timur dan bagian sangat luas dengan dasarnya yang kurang
tengah, di kawasan yang diapit oleh Papar lebih mendatar pada kedalaman 5.100 m.
an Sunda dan Paparan Sahul. Di sini terdapat Ke arah selatannya terdapat Lubuk Sulawesi
beragam bentuk topografi berupa lubuk yang memanjang di Selat Makassar dengan
(basin) dan palung (trench). Ekspedisi Snel kedalaman sekitar 2.300 m.
Tabel 1. Di sekitar Laut Maluku dan Laut Banda
Lubuk dan Palung di Perairan Indonesia terdapat beberapa lubuk dan palung yang
(lokasi lihat Gambar 2-8).
saling berhubungan. Lubuk yang paling
Basin Batas garis Kedalaman Luas luas adalah Lubuk Banda Selatan yang ke
atau kedalaman maksimum
Palung (m) (m) (km2) dalaman maksimumnya 5.400 m. Tak jauh
I Lubuk Sulu 4.000 5.350 46.000 di sebelah timurnya terdapat Palung Weber,
II Palung Mindanao 6.000 10.830 - dengan kedalaman maksimum 7.440 m,
III Palung Talaud 3.000 3.450 2.700
yang merupakan palung yang paling dalam
IV Palung Sangihe 3.000 3.850 10.000
V Lubuk Sulawesi 4.000 6.220 26.000 di Indonesia (bandingkan dengan gunung
VI Lubuk Morotai 3.000 3.890 1.500
120˚ 132˚
VII Palung Ternate 3.000 3.450 1.000
VIII Lubuk Bacan 3.000 4.810 6.800 LAUT
8˚ 8˚
CINA I
IX Lubuk Mangole 3.000 3.510 1.900 II
SAMUDRA
X Lubuk Gorontalo 3.000 4.180 14.000 IV PASIFIK
XI Palung Makassar 2.000 2.540 55.000
XII Lubuk Halmahera 1.000 2.039 15.000 4˚
III
4˚
19
Puncak Gunung Api + 288 m
m 0
2000
4000
6000
Gambar 2-10. Profil Pulau Gunung Api di Laut Banda. Tidak semua gunung api di Laut Banda
(Sumber: Anugerah Nontji)
tersembul ke atas permukaan. Beberapa gu
nung api berada di bawah permukaan laut.
Catatan: Bahkan belum semuanya sudah diketahui
Yang mencuat ke atas permukaan laut (tinggi 288
m) hanyalah bagian puncak dari gunung besar yang keberadaannya. Pada tahun 2003 misalnya
duduk di dasar Laut Banda pada kedalaman sekitar Ekspedisi Baruna Jaya VIII menemukan gu
4.000-5.000 m.
nung api baru di bawah permukaan laut di
bagian selatan Laut Banda, dekat Pulau We
tar, yang kemudian dinamai Gunung Baruna
tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya Wijaya, Komba. Gunung api ini puncaknya berada
Papua, yang tingginya 5.030 m). Nama We sekitar 180 m di bawah muka laut, sedang
ber untuk palung ini diambil dari nama Pro kan kakinya berada pada kedalaman lebih
fesor Max Weber yang memimpin Ekspedisi 1.000 m.
Siboga yang dilaksanakan di perairan ini
tahun 1899-1900. Di Samudera Hindia, di sebelah selatan
Jawa, terdapat Palung Jawa (Java Trench)
Seluruh massa air yang mengisi lubuk yang memanjang dan melengkung mulai dari
dan palung laut-dalam di perairan Indonesia sebelah timur Sumatera sampai ke sebelah
berasal dari massa air yang datangnya dari
Samudera Pasifik. Gambar 2-9 menunjukkan
jalur masuknya air laut ke dalam lubuk dan
palung tersebut.
Meskipun di Laut Banda terdapat banyak
lubuk laut-dalam, tetapi di sini juga terdapat
gugus pulau-pulau gunung api aktif, yang
merupakan bagian dari rangkaian Busur Gu
nung Api Banda. Pulau-pulau gunung api ini
tampaknya kecil saja, tetapi itu sebenarnya
hanya merupakan puncak dari gunung api
besar, yang kakinya terletak ribuan meter
di dasar Laut Banda. Pulau Gunung Api, mi
salnya, tingginya hanya sekitar 288 m, tetapi
itu hanyalah bagian puncak dari gunung api
besar yang duduk pada kedalaman lebih
4.000 m. Pulau ini tidak berpenghuni, tetapi Gambar 2-11. Kapal riset Baruna Jaya VIII sedang
merupakan tempat bersarang burung-bu melakukan survei dekat pulau gunung api Komba di Laut
Banda, tahun 2003.
rung laut. (Sumber: Anugerah Nontji)
20
Gambar 2-12. Pulau Komba.
(Sumber: Anugerah Nontji)
21
Ringkasan
• Luas laut di bumi ini lebih besar dari daratan. Luas laut adalah sekitar 71% dari
luas seluruh muka bumi. Elevasi (ketinggian) rata-rata daratan adalah 840 m,
sedangkan kedalaman rata-rata lautan adalah 3795 m.
• Laut juga merupakan faktor fisik yang dominan bagi Indonesia. Luas Laut
Nusantara sekitar 62% dari luas seluruh wilayah. Demikian pula kedalaman
laut maksimum di Indonesia (7400 m) jauh lebih besar dari ketinggian gunung
tertinggi (5030 m).
• Dasar laut mempunyai topografi yang sangat beragam, ada paparan yang dangkal,
lubuk dan palung yang dalam, gunung api bawah laut, dan sebagainya.
• Kedalaman laut dapat diukur dengan cermat dengan perum gema (echosounder)
dengan prinsip perambatan dan pemantulan bunyi dalam air.
• Topografi dasar laut Indonesia dapat dibagi menjadi dua yakni: 1) laut dangkal
berupa Paparan Sunda (di Indonesia bagian barat) dan Paparan Sahul (di Indonesia
bagian timur), dan 2) laut-laut dalam yang terletak di antara keduanya.
• Keanekaragaman bentuk topografi dasar laut Indonesia terkait dengan pertemuan
dan pergesekan tiga lempeng besar dunia, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng
Pasifik, dan Lempeng Samudera Hindia-Australia (Indo-Australia).
Soal
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Bagaimana cara menentukan kedalaman laut dengan cara modern?
a. Mengulurkan tali dengan pemberat ke dasar laut
b. Menurunkan jaring ke dasar laut
c. Menggunakan alat echosounder
d. Menyelam
e. Menggunakan biota laut sebagai indikator kedalaman
2. Jelaskan mengapa Indonesia sangat kaya akan variasi bentuk topografi dasar
lautnya?
a. Sangat kaya akan keanekaragaman jenis
b. Adanya paparan laut dangkal
c. Adanya penaikan massa air laut
d. Fitoplanktonnya sangat subur
e. Adanya perbenturan lempeng-lempeng tektonik
22
3. Jelaskan mengapa Laut Jawa itu dangkal?
a. Disebabkan hutan mangrovenya sudah habis ditebangi
b. Adanya endapan sedimentasi dari sungai-sungai di Jawa dan Kalimantan
c. Akibat dari reklamasi pantai
d. Akibat dari proses penenggelaman daratan
e. Dahulu kala merupakan daratan yang menyatu dengan daratan Asia
4. Di daerah manakah di Indonesia dapat dijumpai laut-laut dalam yang ribuan
meter dalamnya?
a. Paparan Sunda
b. Paparan Sahul
c. Perairan timur Indonesia
d. Perairan Sumatera Timur
e. Selat Madura
5. Bentuk topografi laut dalam ada dua macam, yaitu lubuk dan palung.Palung
yang terdapat di perbatasan dengan Filipina merupakan palung yang terdala di
dunia, yaitu palung ...
a. Talaud
b. Mindanau
c. Makassar
d. Weber
e. Timor
23
Tugas
1. Cobalah amati bentuk fisik pantai di dekat tempat tinggalmu. Bandingkan dengan
pantai di daerah lain. Dapatkah kamu menganalisis perbedaannya?
2. Ukurlah kedalaman laut dengan seutas tali (atau sebatang bambu) yang telah
diberi skala meter. Lakukan pengukuran dalam satu garis lurus (transek), mulai
dari bibir pantai (batas antara darat dan air laut) sampai ke tengah yang masih
memungkinkan. Lakukan beberapa transek. Bagamana bentuk profil dasar
lautnya? Diskusikan dengan kawanmu.
Glosari
Garis dasar: garis yang menghubungkan titik-titik terluar pada pulau-pulau
terluar, yang dijadikan dasar untuk menetapkan batas wilayah Nusantara.
Lereng benua (continental slope): bagian dasar laut yang berbatasan dengan
paparan benua (continental shelf). Pada wilayah lereng benua dasar laut akan
menurun dengan drastis. Kedalaman lereng benua mencapai 200 sampai 2.500
meter.
Lubuk (basin): bagian laut dalam yang dasarnya melebar.
Topografi: bentuk atau relief permukaan bumi atau dasar laut.
Palung (trench): bagian dasar laut dalam yang tepiannya terjal. Bagian ini
merupakan laut yang terdalam di dasar laut.
Paparan benua (continental shelf): bagian dasar laut yang terletak paling tepi
dan agak sempit yang mengelilingi benua. Paparan benua ini merupakan relief
dasar laut yang menurun perlahan-lahan mulai dari pantai ke arah tengah lautan.
Kedalaman umumnya kurang dari 200 meter.
Perum gema (echosounder): alat untuk mengukur kedalaman dengan prinsip
perambatan dan pemantulan bunyi.
Tektonika lempeng: teori bahwa kerak bumi itu terdiri dari lempeng-lempeng
lentur yang saling berbenturan dan bergesekan.
24
Catatan:
25
Bab 3
Sifat-Sifat Fisika dan Kimia
di Badan Laut
26
Peta Konsep
Sifat-sifat Fisika dan Kimia
di Badan Laut
TERDIRI DARI
Suhu
MENCAKUP
Pengukuran suhu
Variasi suhu di laut
Salinitas
MENCAKUP
Garam dan Salinitas
Penentuan Salinitas
Variasi salinitas
Salinitas permukaan di Indonesia
Dampak perubahan salinitas pada perikanan
Cahaya
MENCAKUP
Penetrasi cahaya ke dalam laut
Zonasi vertikal
Pengukuran cahaya
Warna air laut
Tekanan Hidrostatik
27
A. Suhu
28
air yang terperangkap karena air surut, bisa
dijumpai suhu yang panas di siang hari,
kadang-kadang mencapai 35o C atau lebih.
Air yang cukup panas bisa dijumpai di depan
pelimbahan industri atau pembangkit listrik
yang membuang bekas air pendinginnya ke
laut. Dalam kondisi seperti itu bisa terdapat
lidah air dengan suhu tinggi sampai 37o C
atau lebih.
Di perairan yang dalam di Indonesia,
umumnya dapat dijumpai sebaran vertikal
suhu seperti tercantum dalam Gambar 3-4.
Pada dasarnya dapat dibedakan tiga lapisan,
yakni lapisan hangat di bagian atas, lapisan
termoklin di tengah, dan lapisan dingin di
sebelah bawah.
Secara alami, air di lapisan permukaan
suhunya hangat karena mendapat radiasi
panas matahari pada siang hari. Karena di
Gambar 3-3 Sebaran suhu permukaan laut yang direkam
Suhu (ºC)
dari satelit.
10 20 30
Atas: tanggal 11 Juli 1995. Bawah: tanggal 16 September 0
1995. Pada bulan September terjadi penaikan air }A
(upwelling) di selatan Jawa-Bali yang menyebabkan suhu
air turun.
(Sumber: Hendiarti, 2003)
200
} B
400
C
luas dapat dipantau dari waktu ke waktu. In 600
formasi dari satelit ini bermanfaat untuk ke
pentingan perikanan dan lingkungan. 800
Kedalaman (m)
29
permukaan sering terjadi angin dan ombak, merupakan lapisan dengan lonjakan densitas
maka lapisan permukaan umumnya teraduk yang sangat menyolok. Perubahan densitas
secara merata hingga suhu di tempat itu ini dapat diperkuat lagi karena di lapisan ini
kurang lebih homogen sampai kedalaman pun salinitas sering meningkat dengan ta
sekitar 50-70 m. Oleh karena itu, lapisan jam pula. Karena adanya lonjakan densitas
atas itu sering pula disebut sebagai lapisan ini maka air di lapisan atas yang ringan tidak
homogen. Pada perairan dangkal, seluruh dapat bercampur dengan air di lapisan ba
kolom air dapat teraduk merata secara wahnya yang lebih berat.
sempurna hingga seluruhnya bersifat homo
Oleh karena itu lapisan ini sering pula
gen sampai ke dasarnya.
disebut lapisan pegat (discontinuity layer),
Suhu permukaan laut di Indonesia sebe karena mencegah percampuran antara lapis
narnya juga mengalami variasi yang disebab an atas dan lapisan bawah. Dalam hal terjadi
kan perubahan cuaca, meskipun perubahan penaikan air dari bawah (upwelling), lapisan
itu relatif kecil. Di Teluk Jakarta misalnya, termoklin yang merupakan lapisan pegat
pada Musim Pancaroba bulan April dan akan bergerak naik ke atas.
Oktober angin umumnya teduh, hingga
Di bawah lapisan termoklin, baru terda
pemanasan oleh matahari terjadi dengan
pat lapisan yang dingin dengan suhu yang
lebih kuat, dan karenanya suhu air permuka
berangsur-angsur turun menurut kedalam
an pada saat itu sedikit lebih tinggi daripada
an. Jadi pada kedalaman sekitar 1.000 m
di bulan-bulan lainnya.
suhu biasanya sekitar 5o C, dan pada ke
Di bawah lapisan homogen terdapat la dalaman 4.000 m suhu berkisar 1-2o C. Ber
pisan termoklin, di mana suhu menurun de beda dengan perairan di lapisan permuka
ngan cepat terhadap kedalaman. Karena su an, lapisan di bawah termoklin sudah tidak
hu yang turun menyebabkan densitas (berat terpengaruh oleh kondisi cuaca di permuka
jenis) meningkat, maka lapisan termoklin ini an.
B. Salinitas
30
nya. Petani tambak memproduksi garam kian akan mudah mendapatkan gambaran
dengan jalan memasukkan air laut ke dalam profil salinitas dan suhu di suatu perairan.
tambak-tambak, kemudian airnya diuapkan
dengan pemanasan sinar matahari, hingga 3. Variasi salinitas
akan diperoleh endapan garam. Di perairan samudera terbuka, salinitas
Banyaknya kandungan garam dalam umumnya berkisar antara 34-35 ‰. Di per
satu satuan air laut lazim disebut salinitas. airan pantai, karena terjadi pengenceran
Ambillah seliter air laut, kemudian panaskan dan pengaruh aliran sungai, salinitas bisa
atau uapkan hingga semua airnya habis turun rendah, misalnya sampai 20 ‰ atau
dan tinggal kristal putih saja. Itulah garam- lebih rendah. Sebaliknya di perairan dengan
garam dari air laut. Apabila total padatan penguapan yang sangat kuat, salinitas bisa
garam itu ditimbang dan beratnya misalnya meningkat tinggi. Di Laut Merah, Saudi Ara
30 g, maka salinitasnya adalah 30 g/liter. bia, karena suhu dan penguapan yang ting
Satuan g/liter adalah satuan salinitas yang gi, salinitas bisa sampai 40 ‰.
lazim digunakan dalam oseanografi, yang
Air Tawar
sering pula ditulis dengan satuan ‰ (baca:
permil). Penentuan salinitas seperti tersebut
Air Laut
di atas tentulah tidak praktis.
A
Ada berbagai cara dan istilah yang
digunakan untuk memberi nama air ber
Air Tawar
dasarkan salinitasnya. Salah satu misalnya: 0 5
10
disebut air tawar bila salinitasnya 0-0,5 ‰, 20
Air Laut
air payau 0,5-17 ‰, dan air laut bila lebih 30
dari 17 ‰. B
10
Dalam oseanografi, salinitas dapat diten 20 Air Laut 30
tukan dengan berbagai cara baik secara
kimia maupun secara fisika. Sekarang ini cara C
31
dangkan di bawahnya terdapat air laut yang batkan perairan menjadi homogen secara
lebih berat. vertikal. Karena berada di bawah kendali
pasang-surut maka salinitas di semua titik
Keadaan semacam ini bisa ditemukan di
dapat berubah dengan drastis, bergantung
depan muara sungai besar yang alirannya
pada kedudukan pasang-surut. Pada saat su
kuat sedangkan pengaruh pasang-surut ke
rut, salinitas didominasi oleh air tawar yang
cil. Lapisan air tawar di permukaan ini dapat
datang dari sungai, sedangkan pada saat
meluas sampai jauh ke lepas pantai.
pasang, masuknya air lautlah yang banyak
Kedua, adalah perairan dengan stratifi menentukan salinitas.
kasi sedang. Ini terjadi karena adanya gerak
Di perairan lepas pantai yang dalam,
pasang-surut yang menyebabkan terjadinya
angin dapat pula mengadakan pengadukan
pengadukan pada kolom air hingga terjadi
di lapisan atas sampai kedalaman 50-70 m
pecampuran air secara vertikal, tetapi tidak
atau lebih, bergantung pada kekuatan angin
sempurna. Di permukaan, air dengan salini
dan intensitas pengadukan. Seperti pada
tas lebih rendah cenderung mengalir keluar,
sebaran vertikal suhu yang menunjukkan
sedangkan air laut yang lebih berat merayap
termoklin, sebaran vertikal salinitas pun da
masuk dari bawah. Antara keduanya terjadi
pat terjadi pelonjakan di bawah lapisan ho
percampuran. Akibatnya garis isohalin (garis
mogen. Hal ini akan memperkuat terjadinya
yang menghubungkan salinitas yang sama)
lapisan pegat (discontinuity layer) yang
mempunyai arah yang condong ke luar.
menghambat bercampurnya air lapisan da
Keadaan semacam ini juga bisa dijumpai di
lam dengan lapisan permukaan. Gambar 3-
beberapa perairan di depan muara sungai-
7 menunjukkan profil suhu dan salinitas di
sungai Sumatera dan Kalimantan.
Laut Banda.
Ketiga, adalah perairan dengan peng
adukan vertikal yang kuat, yang disebabkan 4. Salinitas permukaan di
oleh gerak pasang-surut hingga mengaki Indonesia
T (suhu)oC Pada tahun 1950-1954 telah diadakan
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 survei salinitas di seluruh perairan Indonesia
dengan melibatkan kapal-kapal niaga KPM
100
(cikal bakal PELNI sekarang) dan perusaha
200 an pelayaran lainnya yang melayari perairan
300 S seantero Indonesia.
T
Kedalaman m
32
100o
100o
110o
110o
120o
120o
130o
130o
140o
140o
tak menentu, tetapi pada umumnya teduh
20o 20o
dan tenang.
20o 20o
FEBRUARI
20o 20o
salinitas sekitar 32-34 o/oo.
AGUSTUS
AGUSTUS
5. Dampak perubahan salinitas
pada perikanan
10o 10o
10o 10o
33
C. Gas Terlarut dalam Laut
0.5
dalam prosentase volume kurang lebih: ni
Kedalaman m
0.25 TELUK KAU
300
trogen 78,08%, oksigen 20,99%, dan kar 0.0
bondioksida 0,03%. 400
H 2S
3.0
HALMAHERA
1. Oksigen
500
600
Di antara gas-gas yang terlarut dalam Gambar 3-10 Sebaran vertikal oksigen (ml/l) dan Hidrogen
air, oksigen mempunyai peranan yang sa Sulfida (H2S) penampang dari Teluk Kau (Halmahera) ke
ngat penting karena sangat diperlukan oleh Samudera Pasifik di luarnya.
(Sumber: Anugerah Nontji)
semua makhluk hidup di dalam laut. Umum
nya gas oksigen banyak dijumpai di lapisan dia di selatan Jawa) yang dalamnya lebih
permukaan karena oksigen dari atmosfer 7.000 m dan di Palung Mindanao dekat Fili
dapat langsung terserap atau terdifusi ke da pina yang dalamnya lebih 10.000 m, masih
lam air. terdapat oksigen yang dapat menunjang ke
hidupan hewan-hewan laut di dasarnya.
Selain dari udara, sumber oksigen juga bi
sa berasal dari tumbuhan dalam laut, seperti Akan tetapi bila suatu lubuk bersifat
rumput laut dan fitoplankton. Fitoplankton tertutup dan sirkulasi tidak dapat terjadi de
adalah tumbuhan renik (mikroskopis) yang ngan baik maka pasokan oksigen ke dasar
hidupnya melayang dalam air. Untuk kehi nya akan terhambat dan menimbulkan kon
dupannya, seluruh tumbuhan melaksana disi yang namanya anoksik, atau kehabisan
kan fotosintesis, di mana bahan anorganik oksigen. Keadaan semacam ini terjadi di Te
diubah menjadi bahan organik dengan ada luk Kau, Halmahera (Maluku Utara).
nya energi cahaya matahari. Dalam proses Topografi dasar laut teluk ini berbentuk
fotosintesis itu, selain dihasilkan bahan or seperti mangkok, dengan kedalaman maksi
ganik juga dihasilkan gas oksigen. mum 500 m. Tetapi mulut teluknya sangat
Kadar oksigen di lapisan permukaan sempit dan dangkal, sekitar 50 m saja. Ka
laut berkisar sekitar 4-5 ml/l (mililiter per li rena pintu masuk yang sempit dan dangkal
ter), tetapi di lapisan-dalam kandungannya ini maka air dari Samudera Pasifik di luarnya
berkurang. Dengan adanya sirkulasi yang terhalang untuk memberikan ventilasi atau
terjadi di dalam laut maka seluruh laut, penyegaran air ke dasar lubuk. Akibatnya
sampai di bagian laut yang terdalam, masih oksigen di lubuk ini semakin dalam semakin
mengandung oksigen, meskipun kadarnya cepat menipis dan akhirnya pada kedalaman
rendah. Pada kedalaman sekitar 1.000 m mi 350-400 m oksigen telah habis. Dan sebagai
salnya, masih dapat dijumpai oksigen sekitar gantinya terdapat gas hidrogen sulfida (H2S)
2 ml/l. Namun ini sudah cukup untuk dapat yang beracun. Jadi di dasar lubuk ini tak
menunjang adanya kehidupan di dasar laut dijumpai adanya kehidupan hewan, meski
yang dalam. Di Palung Jawa (Samudera Hin pun kedalamannya hanya sekitar 500 m. Ke
34
hidupan fauna di Teluk Kau ini hanya terda terurai menghasilkan ion bikarbonat dan
pat di lapisan permukaan. selanjutnya menghasilkan ion karbonat.
D. Cahaya
Cahaya yang bersumber dari matahari uraikan menjadi susunan warna pelangi
mempunyai peranan yang sangat penting yang terdiri dari warna ungu/violet dengan
karena merupakan sumber energi yang me panjang gelombang 390-422 nm, biru 422-
nentukan berfungsinya seluruh ekosistem 492 nm, hijau 492-535 nm, kuning 535-586
di laut. Pertama, sinar matahari merupakan nm, jingga atau oranye 586-647 nm, dan
sumber radiasi panas yang menghangatkan merah 747-760 nm.
suhu di permukaan laut. Kedua, sinar mata
Cahaya matahari yang menembus laut
hari juga sangat dibutuhkan untuk proses fo
mengalami dua perubahan penting. Perta
tosintesis tumbuhan di laut.
ma, intensitasnya akan semakin berkurang
Proses fotosintesis di laut terutama ter secara eksponensial (deret ukur), dan kedua,
jadi pada fitoplankton, yakni tumbuhan renik lebar spektrumnya semakin sempit.
yang hidup melayang di laut. Energi cahaya
yang disadap oleh fitoplankton lewat foto 2. Zonasi vertikal
sintesis, merupakan pangkal yang mendu
kung keberadaan sebagian besar hewan laut
lewat jalur rantai makanan (food chain).
35
zona efufotik ini di samudera bisa sampai
sekitar 150 m, tetapi di perairan pantai hanya
beberapa puluh meter, bahkan di perairan
yang keruh bisa kurang dari 1 meter.
Jadi meskipun laut di bumi ini mempunyai
kedalaman sampai ribuan meter (rata-rata
sekitar 3.800 m), tetapi yang produktif dapat
menghasilkan bahan organik (lewat proses
fotosintesis) relatif sangat tipis, hanya seki
tar 100-150 m teratas saja. Di bawahnya me
rupakan ruang laut yang gelap gulita.
3. Pengukuran cahaya
Sekarang orang dapat mengukur inten
sitas cahaya dalam laut dengan alat canggih
yang disebut light meter. Tetapi intensitas
cahaya dalam laut dapat juga diperkirakan
30 cm dengan cara sangat sederhana, yakni de
ngan mengukur kecerahannya (transparen
Gambar 3-12 Pengukuran kecerahan air laut. cy) menggunakan cakram Secchi (Secchi
(Sumber: Anugerah Nontji)
disc). Cakram ini terdiri dari lempeng bundar
Catatan:
berwarna putih dengan diameter 30 cm, dan
Kecerahan air laut dapat diukur secara sederhana diberi pemberat agar mudah diturunkan ke
dengan cakram Secchi (Secchi disc) yang berupa laut, dan digantung pada seutas tali yang su
lempeng putih berdiameter 30 cm, yang diturunkan
ke dalam laut dan diamati dari atas hingga lempeng dah diberi skala dengan ukuran meter. Bila
itu tepat hilang dari penglihatan. Kedalaman pada cakram Secchi diturunkan ke dalam laut,
saat hilangnya lempeng dari penglihatan adalah
kedalaman Secchi.
dan diamati dari atas, maka pada kedalam
an tertentu cakram itu akan hilang dari pan
Karena intensitas cahaya yang menem dangan.
bus laut semakin dalam semakin berkurang, Kedalaman (m) pada saat cakram itu
maka secara vertikal, kondisi cahaya dalam tepat hilang dari pandangan disebut keda
laut dapat dibagi menjadi zona terang (zona laman Secchi, atau kecerahan. Di perairan
fotik) dan zona gelap (zona afotik). Zona samudera kedalaman Secchi bisa sampai
fotik sendiri terdiri dari zona eufotik dan 30-40 m, tetapi di perairan pantai yang ke
zona disfotik. Pada zona eufotik, kondisi ca ruh hanya beberapa meter saja, bahkan bisa
hayanya masih cukup kuat untuk berlang kurang dari satu meter. Dari banyak penga
sungnya proses fotosintesis. Pada zona laman dapat diperkirakan tebalnya zona eu
disfotik cahaya sudah sangat redup dan foto fotik di suatu perairan itu kurang lebih tiga
sintesis sudah tak dapat terjadi secara posi kali kedalaman Secchi.
tif.
Di bawahnya adalah zona afotik yang
4. Warna air laut
gelap gulita. Tebalnya zona eufotik diper Ketika cahaya matahari menembus ma
kirakan sampai pada kedalaman di mana suk ke dalam laut, kualitasnya juga akan ber
intensitas cahaya tinggal 1% dari intensitas ubah, karena spektrum warna pelangi yang
cahaya yang jatuh di permukaan. Tebalnya menyusunnya, diserap tidak seragam oleh
36
air, hingga warnanya pun bergeser menjadi
semakin hijau.
Pada saat-saat tertentu dapat dijumpai
ledakan populasi fitoplankton di laut hingga
menyebabkan laut berwarna sesuai pigmen
yang banyak dikandung oleh fitoplankton
tersebut. Laut Merah di Saudi Arabia misal
nya, mendapatkan namanya karena di per
airan ini sering dijumpai ledakan populasi
fitoplankton Trichodesmium erythraeum
Gambar 3-13 Perbedaan warna air laut karena perbedaan
yang mengandung pigmen merah. Di Teluk
spektrum warna cahaya matahari. Jakarta sering dijumpai ledakan populasi fito
(Sumber: Anugerah Nontji)
plankton Noctiluca scintillans yang menye
babkan air laut berwarna hijau pekat.
air laut. Warna ungu dan warna merah mi
salnya diserap pada lapisan tipis di permuka
an. Makin dalam makin banyak warna yang
terserap, hingga makin sempit lebar spek
trum yang dapat menembus, dan akhirnya
mengerucut pada warna biru.
Warna yang dapat kita indra adalah war
na yang dipantulkan yang diterima oleh ma
ta kita. Karena warna lain telah diserap dan
tinggal warna biru yang tersisa yang dapat
dipantulkan, maka kita melihat laut yang
bersih itu berwarna biru-laut. Makin dekat
Gambar 3-14 Perubahan warna laut menjadi hijau karena
ke pantai makin banyak plankton, partikel ledakan populasi fitoplankton Noctiluca scintillans.
lumpur, dan bahan terlarut lainnya dalam (Sumber: funscience.gistda.or.th)
E. Tekanan Hidrostatik
37
kurang lebih 1 atmosfer. Apabila seseorang arti mengalami tekanan hidrostatik sebesar
menyelam sampai sedalam 20 m maka ia 1.000 atmosfer, atau setara sekitar 1000
akan menerima tekanan sebesar kurang le kg/cm2 (bayangkan tekanan berat sekitar sa
bih 2 atmosfer yang menekan seluruh tubuh tu mobil kijang per cm2). Hewan yang hidup
nya. Itu sebabnya seorang penyelam tak di dasar laut-dalam itu antara lain berbagai
dapat menyelam sampai kedalaman yang jenis teripang, krustasea, cacing, dan lain
sangat dalam. nya. Hewan-hewan laut-dalam ini telah ber
Hewan yang hidup di dasar laut di Palung adaptasi hidup dalam tekanan yang sangat
Mindanao (sekitar perbatasan Indonesia-Fili tinggi itu. Justru jika dibawa ke permukaan
pina) yang dalamnya sekitar 10.000 m, ber mereka akan mati.
Ringkasan
Suhu
• Suhu air laut pada berbagai kedalaman dapat diukur dengan termometer yang
dibuat khusus untuk tujuan itu. Selain itu suhu permukaan laut dapat pula diindra
dengan satelit.
• Suhu di permukaan sampai lapisan tertentu umumnya hangat dan homogen.
Di bawahnya terdapat lapisan termoklin di mana suhu turun cepat terhadap ke
dalaman. Di bawah lapisan termoklin terdapat air bersuhu dingin.
• Suhu permukaan laut di Indonesia (yang terletak di daerah tropis) pada umum
nya mempunyai variasi yang relatif kecil. Variasi terutama disebabkan karena
pengaruh cuaca.
• Di lokasi terjadinya upwelling (penaikan air) suhu permukaan laut menjadi lebih
dingin pada saat upwelling terjadi.
Salinitas
• Salinitas adalah total kandungan garam dalam satu satuan air laut. Komponen
garam yang terbesar adalah garam natrium klorida (NaCl).
• Salinitas air laut dapat ditentukan baik secara fisika maupun secara kimia.
• Salinitas di perairan samudera berkisar 34-35 o/oo (g/kg), sedangkan di daerah
pantai lebih rendah, bergantung pada pengaruh aliran sungai dari daratan.
• Salinitas di lapisan dalam lebih tinggi dari pada di permukaan.
• Salinitas permukaan di Indonesia dipengaruhi oleh musim atau muson (monsoon).
Pada Musim Barat yang merupakan musim hujan, salinitas umumnya lebih
rendah dari pada di Musim Timur yang kemarau.
• Pola sebaran salinitas permukaan ditentukan pula oleh pola angin musim.
38
Gas terlarut
• Gas terlarut yang penting di dalam laut adalah oksigen dan karbon dioksida.
• Sumber oksigen yang terlarut adalah dari atmosfer. Selain itu dalam jumlah lebih
kecil oksigen dapat pula dihasilkan oleh tumbuhan air lewat proses fotosintesis.
• Keberadaan oksigen merupakan kunci keberadaan makhluk hidup dalam laut.
• Oksigen masih dapat dijumpai pada lapisan laut yang terdalam. Tetapi bila ven
tilasi terhalang (karena bentuk topografi dasar laut), maka oksigen di dasar dapat
berkurang sampai nihil (kondisi anoksik) hingga tak ada hewan yang bisa hidup
di situ.
• Kandungan karbon dioksida dalam laut dapat menentukan derajat keasaman
(pH) air laut.
Cahaya
• Cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat penting dalam laut.
Cahaya matahari yang menembus laut mengakibatkan intensitasnya semakin
berkurang secara eksponensial. Selain itu spektrumnya pun semakin menyempit
ke arah warna biru.
• Dilihat dari kondisi cahayanya, kedalaman laut dapat dibagi menjadi zona eufotik
(yang terang), disfotik (remang-remang), dan afotik (gelap gulita).
• Pengukuran kecerahan dalam laut dapat dilakukan dengan sederhana meng
gunakan cakram Secchi (Secchi disc).
• Perubahan warna air laut dapat disebabkan karena plankton, partikel lumpur
atau sedimen, atau bahan-bahan terlarut lainnya.
Tekanan hidrostatik
• Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan karena tekanan air yang
setara dengan tinggi kolom air di atasnya. Setiap turun 10 m ke dalam laut,
tekanan hidrostatik meningkat setara kurang lebih 1 atmosfer.
• Hewan yang hidup di dasar laut-dalam mengalami tekanan hidrostatik yang
sangat besar.
39
Soal
40
6. Apa kaitan musim hujan dengan sebaran salinitas di laut?
a. Musim hujan dapat meningkatkan salinitas air laut
b. Musim hujan dapat menurunkan salinitas air laut
c. Musim hujan tak ada kaitannya dengan salinitas
d. Musim hujan akan menyebabkan perubahan pasang surut
e. Musim hujan umumnya terjadi di Indonesia di pertengahan tahun
7. Dari manakah asal oksigen yang terdapat di dalam laut?
a. Dari udara
b. Dari hasil fotosintesis tumbuhan air
c. Dari bahan pencemar
d. Dari pantai yang berlumpur
e. Dari berbagai kegiatan perikanan
8. Apakah di dasar laut yang terdalam masih terdapat oksigen?
a. Di dasar laut yang terdalam tak mungkin ada oksigen
b. Di dasar laut yang terdalam masih terdapat oksigen
c. Oksigen tak diperlukan oleh hewan laut-dalam
d. Oksigen dihasilkan dari hasil pencemaran
e. Kadar oksigen dalam laut lebih tinggi dari di udara
9. Apa yang dimaksud dengan zona fotik?
a. Zona fotik adalah lapisan laut yang masih dapat ditembus oleh sinar surya
b. Zona fotik adalah lapisan yang gelap gulita
c. Zona terlarang untuk menangkap ikan
d. Zona yang dikelola untuk perikanan
e. Zona bebas untuk melakukan kegiatan apa pun di laut
10. Mengapa laut tampak berwarna biru?
a. Karena warna biru yang paling banyak dipantulkan oleh air laut
b. Karena dalam air banyak terkandung plankton
c. Karena terjadinya pencemaran
d. Karena sedimentasi
e. Karena erosi pantai
41
11. Apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatik?
a. Tekanan hidrostatik adalah tekanan udara di atas laut
b. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan oleh adanya kolom
air
c. Tekanan yang menyebabkan benda terapung
d. Tekanan yang mengakibatkan kenaikan permukaan laut
e. Tekanan yang ditimbulkan oleh pasang surut
Tugas
1. Ukurlah suhu udara dan suhu air laut secara berkala setiap jam selama sehari
penuh. Diskusikan hasil yang diperoleh. Bagaimana hasilnya bila pengukuran itu
dilakukan di kobakan air yang terisolir dari laut lepas.
2. Ambillah seliter air laut, kemudian panaskan hingga semua airnya menguap.
Timbanglah berat kristal yang tertinggal. Berapa salinitas air laut itu?
3. Buatlah lempengan bundar dari papan berdiamter 30 cm, di cat putih, dan diberi
pemberat di bawahnya. Turunkan ke dalam laut dengan tali yang telah diberi skala
meter. Amati dari permukaan. Pada kedalaman berapa lempeng itu menghilang
dari pandangan? Lakukan di perairan laut yang jernih dan yang keruh. Adakah
bedanya? Nilai yang diperoleh menunjukkan tingkat kecerahan air laut.
42
Glosari
Cakram Secchi = cakram putih yang digunakan untuk mengukur kecerahan air.
Perum gema (echosounder) = alat untuk mengukur kedalaman laut dengan
prinsip perambatan dan pemantulan bunyi dalam air.
Salinitas = kadar garam air laut.
Termoklin = lapisan di mana suhu turun cepat terhadap kedalaman.
Upwelling = proses penaikan air dari lapisan dalam ke permukaan, yang dapat
menyuburkan perairan permukaan.
Zona afotik = lapisan laut yang gelap gulita.
Zona fotik = lapisan laut yang masih mendapat sinar matahari.
Tekanan hidrosatik = tekanan air yang besarnya tergantung pada tinggi kolom
air.
43
Bab 4
Dinamika Laut
44
Peta Konsep
Dinamika laut
D I B E DA K A N ATA S
Arus
MENCAKUP
Pengukuran arus
Pola arus di samudera dunia
Pola arus permukaan di perairan Indonesia
Upwelling & downwelling
Arlindo (Arus Lintas Indonesia)
Sabuk penghantar Samudera Raya
Gelombang
MENCAKUP
Penyebab terjadinya gelombang
Model gelombang sederhana
Gelombang angin
Gelombang tsunami
Pasang Surut
MENCAKUP
Model pasang surut
Kisaran pasang surut
Pasang surut purnama dan perbani
Pola pasang surut
Arus pasang surut
Ramalan pasang surut
45
A. Arus Laut
46
an teknologi elektronika dan komputer mu
takhir. Sekarang bahkan ada sistem mooring
untuk mengukur arus yang dipasang pada
kedalaman tertentu dan dibiarkan di situ me
rekam data arus secara berterusan sampai
berbulan-bulan atau tahunan sesuai yang ARGO Mengirim data
diprogramkan (Gambar 4-2).
b. Metode Lagrangian Tenggelam hingga
kedalaman tertentu
Merupakan cara pengukuran arus laut
di mana alatnya mengalir mengikuti arus
laut yang membawanya.
Cara kedua (Lagrangian), dapat dilakukan
Naik ke
dengan cara sederhana. Misalnya dengan Hanyut permukaan
sambil
menggunakan botol hanyut (drift bottle) mengumpulkan
data
MOORING Catatan:
Pelampung Argo dilepas di laut, tenggelam sampai
kedalaman tetentu, dan mengikuti arus selama dua
PELAMPUNG BAWAH minggu, kemudian naik ke permukaan sambil me
PERMUKAAN ngumpulkan data, dan mengirim data lewat satelit.
Selanjutnya akan tenggelam lagi mengulangi siklus
seperti pada awal.
47
oleh daratan Benua Asia. Sementara itu di
katulistiwa terjadi arus balik katulistiwa
(Equatorial Counter Curent) yang mengalir
dari barat ke timur.
Di perairan samudera bagian selatan,
sekitar Benua Antartika, bertiup angin yang
terus-menerus dari barat ke timur tanpa ada
nya hambatan pulau hingga arus di sini te
rus-menerus mengalir ke timur mengitari
bumi.
Gambar 4-4 Sirkulasi di permukaan samudera dunia.
(Sumber: Anugerah Nontji)
b. Pola arus permukaan di perairan
Indonesia
Catatan:
Di belahan bumi utara terjadi pusaran besar (gyre) Pola arus permukaan di perairan Indone
yang memutar ke kanan (searah putaran jam), se sia sangat banyak ditentukan oleh angin mu
dangkan di belahan bumi selatan memutar ke kiri
(berlawanan dengan arah putaran jam). Di katulistiwa
sim (monsoon) yang berhembus di kawasan
terjadi Arus Balik Katulistiwa (Equatorial Counter ini. Angin Musim ini terdiri dari Musim Barat
Current) yang mengarah ke timur. Di sekitar benua (bulan Desember-Februari), Musim Pancaro
Antartika, arus mengalir ke timur mengelilingi bumi
tanpa adanya hambatan pulau.
ba atau Peralihan I (Maret-Mei), Musim Ti
mur (Juni-Agustus), dan Musim Peralihan II
(September-November). Dalam setahun ter
Gaya Coriolis adalah gaya yang ditim jadi dua kali pembalikan arah yang mantap,
bulkan akibat terjadinya perputaran bumi masing-masing Angin Musim Barat dan
yang menyebabkan lintasan benda yang ber Angin Musim Timur.
gerak dalam jarak jauh di bumi ini arahnya
akan melenceng atau membelok, yakni ke Dari pola arah angin musim tersebut
kanan di belahan bumi utara atau ke kiri di (Gambar 4-5) dapat terlihat bahwa Laut
belahan bumi selatan. (Seperti halnya bila Cina, Laut Jawa, Laut Flores, sampai ke Laut
kita menembakkan meriam jarak jauh, ma
ka pelurunya akan jatuh menyimpang dari
sasaran, yakni ke kanan di belahan bumi
utara, atau ke kiri di belahan bumi selatan).
Dari banyak data dan informasi menge
nai arus laut, kini kita telah mengetahui
bahwa sebagai akibat dari gaya Coriolis, di
samudera raya dunia, terutama di Samudera
Pasifik dan Samudera Atlantik, terdapat arus
yang membentuk pusaran besar (gyre),
yang berputar searah putaran jam di belah
an bumi utara.
Sebaliknya di samudera di belahan bu
mi selatan terjadi pusaran yang arahnya
berlawanan arah jarum jam (Gambar 4-4). Gambar 4-5 Pola arus laut permukaan di Indonesia dan
Pusaran besar ini tak terlihat jelas di Samu sekitarnya pada bulan Februari (Musim Barat). Gambar
Inset: Pola angin pada bulan yang sama.
dera Hindia karena bagian utaranya tertutup (Sumber: Anugerah Nontji)
48
Jadi di sebagian besar perairan di Indo
nesia, arusnya mengalami pembalikan arah
dua kali dalam setahun mengikuti musim.
Namun di selat-selat antar pulau, arus umum
nya mengalir ke arah tertentu. Arus di Selat
Makassar sepanjang tahun mengalir ke se
latan, sedangkan di Selat Malaka sepanjang
tahun mengalir ke barat-laut menuju Laut
Andaman. Sementara itu di selat-selat yang
terdapat sepanjang untaian pulau-pulau dari
Sumatera sampai ke NTT (Nusa Tenggara Ti
mur), arus umumnya sepanjang tahun me
ngalir ke luar menuju Samudera Hindia.
49
1. Jenis tetap (stationary type) yang terjadi mendorong keluar air permukaan Laut Ban
sepanjang tahun meskipun intensitasnya da ke arah barat menuju Laut Flores dengan
bisa berubah-ubah. Contoh yang sangat volume transpor yang lebih besar daripada
populer adalah upwelling yang terjadi di yang dapat diimbangi oleh air permukaan
perairan lepas pantai Peru (Amerika Sela sekitarnya, hingga air dari bawah pun ber
tan), yang merupakan perairan dengan gerak naik untuk mengisi kekosongan.
produksi perikanan tertinggi di dunia.
Air yang naik ini bersumber dari lapisan
2. Jenis berkala (periodic type) yang terjadi bawah, dari kedalaman sekitar 125-300 m,
hanya selama satu musim saja. Contoh yang menyusup dari Samudera Pasifik. Ke
jenis ini adalah upwelling yang terjadi di cepatan naiknya tampaknya kecil saja, diper
sepanjang pantai selatan Jawa-Bali pada kirakan sekitar 0,0006 cm/detik. Tetapi ini
Musim Timur. mempunyai arti yang besar, karena dengan
3. Jenis silih berganti (alternating type) itu volume air yang terangkat di perairan
yang terjadi secara bergantian antara ini bisa mencapai rata-rata 2 juta m3/detik.
upwelling dan downwelling. Dalam satu Air inilah yang antara lain ikut membangun
musim, terjadi upwelling tetapi pada Arus Musim Timur yang mengalir ke Laut
musim lainnya terjadi downwelling di Flores.
mana air di permukaan tenggelam ke
Pada saat upwelling, suhu air permukaan
lapisan lebih dalam. Contohnya dapat
laut dapat turun sebanyak 4-5o C lebih ren
dijumpai di Laut Banda.
dah dari saat tanpa upwelling. Pada saat
Terjadinya upwelling di Laut Banda te upwelling, suhu permukaan di Laut Banda
lah mendapat banyak perhatian dari para berkisar sekitar 24-25o C, padahal di luar
ilmuwan karena merupakan mekanisme sir musim upwelling suhu berkisar 29-30o C.
kulasi yang menghubungkan air dari Samu Upwelling di Laut Banda ini telah menye
dera Pasifik ke Samudera Hindia. Model up babkan pula naiknya kandungan hara yang
welling di Laut Banda ditampilkan dalam menyuburkan kehidupan plankton di per
Gambar 4-7. airan ini.
Upwelling terjadi pada Musim Timur. Pada Musim Barat, hal yang sebaliknya
Pada saat ini Arus Musim Timur yang kuat, terjadi. Pada saat ini terbentuk Arus Musim
Musim Barat Musim Timur
SAMUDRA PASIFIK SAMUDRA PASIFIK
Sulawesi Sulawesi
Tak Bergerak
Air Subtropis Bawah
125 - 300 m
Arus Musim Arus Musim
NTT Arus Timor Tenggelam NTT Arus Timor
Lemah Naik
SAMUDRA HIN Lemah
DIA SAMUDRA HIN
DIA
Aliran Air Banda
pada 1000 m
Tak Bergerak
Gambar 4-7 Model terjadinya downwelling (penenggelaman) dan upwelling (penaikan air)
di Laut Banda yang berkaitan dengan Arus Musim (Monsoon Current).
(Sumber: Anugerah Nontji)
50
Barat yang membawa masuk air dari Laut Ja Tirta Pasifik Utara
Samudra Pasifik
wa dan Laut Flores ke Laut Banda dengan 5˚N
Tirta Pasifik Selatan
Arus Musim
Pusaran Mindanao
sar
1.5 Papua
wesi
kas
menumpuk disini lalu tenggelam (down Sula
Ma
Seram
Sel.
welling) dan keluar ke Samudera Hindia pada 5˚S
L. Jawa
8
Jawa L. Flores
4. Arlindo 10˚S
Samu
10
dra Hin
dia 1.7
4.5 Tim
or 4.3
L. Timor
Sirkulasi yang terjadi di laut tidak ha Gambar 4-8 Arlindo (Arus Lintas Indonesia atau
nya berupa arus permukaan saja, tetapi ju Indonesia Through Flow).
(Sumber: Anugerah Nontji)
ga di lapisan bawahnya yang pola dan ke
kuatannya tidak selalu sama dengan yang Arlindo dipandang sangat strategis dalam
terjadi di permukaan. Oleh sebab itu volume kajian oseanografi dan meteorologi sejagat
total seluruh massa air yang mengalir dari karena merupakan satu-satunya jalur yang
suatu samudera ke samudera lainnya sering menghubungkan Samudera Pasifik dan
menjadi perhatian untuk memahami interak Samudera Hindia di lintang rendah.
si antara keduanya.
Pemahaman mengenai proses yang ter
Sejak tahun 1993 banyak perhatian du kait dengan Arlindo telah memungkinkan
nia dicurahkan untuk memahami aliran da untuk pemahaman interaksi atmosfer dan
ri Samudera Pasifik ke Samudera Hindia le lautan yang pada gilirannya telah membantu
wat perairan di selat-selat Indonesia, yang dalam peramalan terjadinya El Niño, yang di
dikenal dengan Arlindo (Arus Lintas Indo Indonesia direfleksikan dengan terjadinya
nesia, atau ITF = Indonesia Through Flow). musim kering yang berkepanjangan dan
menimbulkan bencana di
SABUK PENGHANTAR SAMUDRA RAYA daratan.
Kajian Arlindo menun
jukkan daya angkut Arlin
do yang mengalirkan air
dari Samudera Pasifik ke
Samudera Hindia adalah
gin
at
Samudera
juta m3/detik (Gambar 4-
Hang
Atlantik
Samudera
Samudera Pasifik 8). Transpor air yang ter
Hindia
Samudera
besar adalah lewat Selat
Hangat
Atlantik Makassar yang dapat meng
Samudera
Pasifik angkut sebanyak 8 juta
m3/detik. Massa air yang
terangkut ini sebagian ada
Dingin
yang berasal dari perairan
Pasifik Utara dan sebagian
Gambar 4-9 Sabuk Penghantar Samudera Raya (The
Great Ocean Conveyor Belt). lagi dari perairan Pasifik
(Sumber: Anugerah Nontji) Selatan.
51
B. Gelombang
Cobalah tengok laut di pantai. Tentu 1. Penyebab terjadinya
Anda akan melihat ada gelombang di per
gelombang
mukaannya. Tak pernah laut tenang sempur
na tanpa gelombang. Laut dalam keadaan Gelombang yang paling umum kita
tenang yang kadang kala terlihat licin bagai saksikan di laut terutama disebabkan oleh
kan kaca, tetap saja mempunyai gelom tiupan angin. Makin kuat hembusan angin
bang. Gelombang di laut dapat sangat kecil dan makin lama hembusannya makin be
dengan tinggi gelombang kurang dari 1 mm sar gelombang yang dapat ditimbulkan. Se
(disebut gelombang kapiler atau capillary lain karena angin, gelombang juga dapat
wave), sampai yang berukuran raksasa disebabkan karena terjadinya gempa di
hingga setinggi puluhan meter yang dapat dasar laut, letusan gunung api di laut atau
menimbulkan bencana. longsoran besar ke dalam laut, yang dapat
menimbulkan gelombang tsunami yang dah
syat dan menimbulkan malapetaka.
Pasang-surut yang kita kenal sebenarnya
juga merupakan fenomena gelombang de
ngan panjang gelombang yang sangat pan
jang, yang penyebab utamanya adalah gaya
tarik bulan dan matahari.
52
L akan bergerak dalam orbit yang secara ver
tikal membentuk lingkaran (Gambar 4-11).
H Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
satu lingkaran penuh sama dengan periode
gelombang, sedangkan diameter lingkaran
1/2 L nya sama dengan tinggi gelombang. Sema
kin jauh ke dalam laut, orbit lingkaran ini
semakin kecil. Umumnya pada kedalaman
lebih dari setengah panjang gelombang,
Gerakan air bisa diabaikan pengaruh gelombang sudah sangat kecil
hingga dapat diabaikan, atau dengan kata
Dasar Laut
lain dapat dianggap diam tak bergerak. Itu
Gambar 4-11 Model sederhana gelombang laut. lah sebabnya kapal selam dapat berlayar de
(Sumber: Anugerah Nontji)
ngan lebih mulus bila ia menyelam di bawah
Ukuran besar kecilnya gelombang permukaan.
umumnya ditentukan berdasarkan tinggi ge Apabila gelombang mendekati perairan
lombang. Tinggi gelombang ini bisa sangat yang dangkal maka akan terjadilah peruba
kecil, kurang dari 1 mm, tetapi bisa juga sam han yang nyata. Suatu gelombang dapat
pai puluhan meter. disebut mulai “menyentuh dasar” apabila
Antara panjang gelombang dan tinggi tiba pada kedalaman yang sama dengan se
gelombang tidak terdapat suatu hubungan tengah panjang gelombang atau ½ L (Gam
yang pasti. Akan tetapi gelombang yang bar 4-14). Gelombang dengan panjang 50
mempunyai panjang yang jauh akan mem m misalnya akan “menyentuh dasar” pada
punyai kemungkinan mencapai gelombang kedalaman 25 m. Karena telah “menyen
yang tinggi pula. tuh dasar” maka gerak molekul air yang
mulanya berupa orbit lingkaran termam
Apabila kita mengamati perambatan pat menjadi lonjong (ellips), dan semakin
gelombang di laut, seolah-olah tampak air gepeng. Kecepatan gelombang pun ter
laut itu bergerak maju beserta dengan gelom hambat hingga menjadi melambat. Puncak-
bangnya. Tetapi kenyataan yang sebenar puncak gelombang yang lain menyusul dan
nya tidaklah demikian. Pada perambatan
A
gelombang, yang bergerak maju adalah ben
Arah Arus
tuk gelombangnya saja, sedangkan partikel
airnya sendiri hampir tak bergerak maju.
Untuk membuktikannya cukup dengan 1 2 3 4 5 6
mengamati gerakan sepotong gabus yang
terapung di laut. Gabus itu akan bergerak B Arah Arus
naik turun mengikuti bentuk gelombang
yang melaluinya, tetapi ia sendiri hampir tak
beranjak dari tempat semula, kalau pun maju
hanya sedikit sekali. Gabus itu sebenarnya
bergerak mengikuti lintasan vertikal yang
Gambar 4-12 A: Urutan gerak gabus di permukaan yang
bentuknya merupakan orbit lingkaran. dilalui satu gelombang, yang merupakan gerak dalam orbit
lingkaran. B: Molekul air yang bergerak melingkar hanya
Secara teoritis memang setiap molekul maju sedikit saja searah arus.
air di permukaan yang dilalui gelombang (Sumber: Anugerah Nontji)
53
berjejal di belakangnya. Bagian belakang Spilling Breaker
gelombang berjalan lebih cepat daripada
bagian depannya lalu mengejar dan memak
sa bagian depan naik menjadi puncak yang
terus meninggi. Puncak ini cenderung con
dong ke depan serta membentuk lengkung
an, dan akhirnya terlalu condong sehingga
puncaknya roboh membentuk apa yang
Plunging Breaker
dikenal dengan ombak pecah (Gambar 4-
14).
Secara umum, gelombang atau ombak
yang pecah di pantai dapat dibagi menjadi
dua macam, yakni ombak hempasan (plung
ing breaker) dan ombak limpahan (spilling
breaker). Ombak hempasan kerap kali terlihat
di pantai yang dasar lautnya terjal. Ombak Gambar 4-14 Pecahnya ombak di pantai dapat berupa:
A. ombak hempasan (plunging breaker) atau B. ombak
semacam ini menggulung tinggi lalu jatuh limpahan (spilling breaker).
dengan hempasan hebat berjungkir-jungkir (Sumber: Ingmanson & Wallace, 1985)
dengan suara berdebum yang gemuruh. benar pecah. Ombak semacam inilah yang
Ombak limpahan biasanya terbentuk digemari para pemain selancar karena mem
di pantai dengan dasar laut yang melandai. beri kesempatan untuk meluncur dengan ja
Sewaktu gelombang menyerbu ke pantai, rak paling jauh.
pada bagian depannya terdapat sebaris buih
yang senantiasa berjatuhan. Ombak limpah 3. Gelombang angin
an ini selamanya berada dalam keadaan ham Umumnya gelombang yang dapat kita
pir pecah, tetapi tidak benar-benar pecah. amati di laut disebabkan oleh hembusan
Berkurangnya kedalaman air tidak secara angin, atau disebut juga gelombang angin
mendadak sehingga gelombang bergulung (wind wave). Ada tiga faktor yang menen
ke pantai sampai agak jauh sebelum benar- tukan besarnya gelombang angin, yakni (1)
kekuatan atau kecepatan angin, (2) lama
nya hembusan, dan (3) jangkauan atau
jarak tempuh angin (fetch). Yang dimaksud
dengan jangkauan angin adalah bentang air
terbuka yang dilalui angin.
Apabila kecepatan angin sangat lemah,
maka gelombang besar tidak akan terjadi,
berapa pun lamanya hembusan dan panjang
Gambar 4-13 Gerakan gelombang.
(Sumber: Anugerah Nontji) jangkauannya. Jika kecepatan angin cukup
kuat, tetapi lama hembusannya singkat ha
Catatan: nya beberapa menit, tidak akan terjadi ge
Apabila gelombang mendekati perairan dangkal lombang besar, berapa pun panjang jang
maka gerakan molekul air berubah dari orbit
lingkaran menjadi bentuk lonjong (ellips) dan kauannya. Demikian pula bila angin kuat
gepeng, sedangkan kecepatan pun berkurang. Pun berhembus untuk waktu yang panjang,
caknya meninggi dan akhirnya menggulung jatuh tetapi jarak jangkauannya sangat pendek,
membentuk ombak pecah di pantai.
tidak akan menghasilkan gelombang besar.
54
Jadi hanya bila ketiga faktor itu bergabung hubungannya dengan pasang-surut yang
bersama-sama baru dapat menghasilkan ditentukan oleh gaya tarik benda-benda as
gelombang angin yang besar di laut. tronomis, terutama bulan dan matahari. Tsu
nami berbeda pula dengan gelombang yang
Di samudera terbuka (open ocean) di
ditimbulkan oleh angin (gelombang angin)
mana lama hembusan dan jangkauan tidak
yang hanya menggerakkan air laut bagian
merupakan pembatas, maka kecepatan angin
teratas saja. Gelombang tsunami menim
sajalah yang menentukan tinggi gelombang.
bulkan gerak pada seluruh kolom air, dari
Kecepatan angin sebesar 10 knot (5,1 m/det.)
permukaan hingga ke dasar.
misalnya, dapat menghasilkan gelombang
setinggi kira-kira 1 m, sedangkan angin Ada tiga penyebab utama terjadinya
dengan kekuatan 30 knot (15,3 m/det.) bisa tsunami, yakni (1) gempa bawah laut, (2)
menghasilkan gelombang sekitar 6 m. Bila tanah longsor di dalam atau ke dalam laut,
kekuatan angin mencapai 40 knot (20,4/ dan (3) letusan gunung api di laut (Gambar
det.) maka gelombang setinggi 14 m akan 4-15).
dapat dihasilkan. Rekor gelombang tertinggi
Tidak semua gempa bawah laut dapat
yang pernah tercatat di samudera adalah
menimbulkan tsunami. Tsunami baru terjadi
yang diukur oleh kapal tanker Angkatan
jika sampai terjadi dislokasi vertikal pada
Laut Amerika, USS Ramapo, ketika dilanda
dasar laut yang biasanya disebabkan oleh
badai di Samudera Pasifik tahun 1933. Tinggi
gempa kuat yang sumbenya relatif dangkal.
gelombang yang diukur oleh para perwira
Bila terjadi patahan atau sesar (fault) di da
laut di kapal itu adalah setinggi 34 m (kurang
sar laut, massa batuan dalam jumlah yang
lebih setinggi gedung berlantai 11).
sangat besar amblas tiba-tiba dan sebagi
Sekali gelombang telah terbentuk oleh an lagi melenting ke atas yang secara kese
angin maka gelombang itu akan merambat luruhan akan menyebabkan pemukaan laut
terus sampai jauh, melampaui daerah angin mengalami osilasi naik-turun untuk mencari
yang menyebabkannya. Itulah sebabnya di keseimbangan baru dan karenanya timbul
pantai selatan Jawa misalnya sering dapat lah gelombang tsunami yang kemudian me
kita saksikan gelombang besar datang dan rambat ke segala arah dengan energi yang
terhempas ke pantai meskipun angin setem sangat besar.
pat saat itu tidak besar. Gelombang besar
yang datang itu bisa merupakan gelombang Gelombang tsunami merambat ke segala
kiriman yang berasal dari badai yang terjadi arah dengan kecepatan yang bergantung
jauh di bagian selatan Samudera Hindia. pada kedalaman laut. Makin dalam laut, ma
kin tinggi kecepatan rambatnya. Pada keda
4. Gelombang tsunami laman 5.000 m (kedalaman rata-rata di Sa
mudera Pasifik) kecepatan rambat tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang
sangat dahsyat mencapai 230 m/detik (=
yang aslinya bermakna “gelombang besar di
828 km/jam), pada kedalaman 4.000 m ke
pelabuhan”, tetapi kini telah menjadi istilah
cepatannya bisa mencapai 200 m/detik, dan
internasional untuk menyatakan gelombang
pada kedalaman 40 m kecepatannya 20 m/
besar luar biasa yang datang menyerang tiba-
detik.
tiba, menghempas pantai, dan menimbulkan
malapetaka yang hebat. Dalam berbagai Periode tsunami, yakni waktu yang di
literatur kadang kala tsunami disebut pula perlukan untuk tibanya dua puncak gelom
sebagai gelombang pasang, yang sebenar bang yang berurutan, bisa sangat lama. Bila
nya tidak tepat, karena sama sekali tak ada sumbernya jauh, periodenya bisa mencapai
55
lebih satu jam (bandingkan dengan periode
gelombang yang disebabkan oleh angin,
yang periodenya sekitar 10-20 detik).
Panjang gelombang, yakni jarak dari satu
puncak ke puncak berikutnya, sangat luar
biasa panjangnya, bisa mencapai 200 km.
Tinggi gelombangnya di tengah samudera
biasanya kecil saja, kadang-kadang hanya
seperempat hingga setengah meter, hingga
sering tak dapat dirasakan oleh kapal yang
A sedang berlayar di tengah laut.
Tetapi, bila gelombang ini mendekati
pantai yang semakin dangkal akan menda
patkan tahanan yang semakin besar dari da
sar laut dan sebagai kompensasi, energinya
yang besar dilampiaskan ke arah permukaan
dan menimbulkan gelombang yang maha
dahsyat di pantai yang bisa mencapai tinggi
puluhan meter. Konfigurasi dasar laut sa
ngat menentukan besarnya bencana yang
dapat ditimbulkan. Teluk yang berbentuk V
memberikan efek corong yang dapat menye
babkan gelombang tsunami sangat besar.
B
Penduduk di pantai dapat mengamati
pertanda akan datangnya tsunami dengan
mula-mula melihat laut menjadi cepat su
rut yang sangat jauh dari surut normal. Laut
menjadi kering tidak seperti biasanya. Ikan
banyak yang menggelepar di pantai, dan
terumbu karang mengering. Keajaiban ini
sering mengundang orang untuk turun ke
laut, terdorong rasa ingin tahu. Justru ini
adalah saat yang sangat berbahaya.
Keringnya laut sebenarnya menunjuk
kan bahwa lembah gelombang tsunami te
lah tiba, dan sebentar lagi disusul datangnya
puncak gelombang raksasa yang segera
menghancurkan segala sesuatu di pantai.
Pada saat demikian orang sudah sukar untuk
C menghindar.
56
Peristiwa runtuhnya atau longsornya
daratan di dalam atau ke dalam laut dapat pu
la menyebabkan tsunami. Terjadinya perge
seran massa batuan di dalam atau ke dalam
laut secara mendadak akan mengakibatkan
terjadinya perubahan pada permukaan laut
dan seluruh kolom air secara tiba-tiba hing
ga akan menimbulkan gelombang tsunami
yang kemudian akan merambat ke segala
penjuru.
Tsunami yang disebabkan karena le
tusan gunung api yang paling populer ada
Gambar 4-16 Kapal uap “Berouw” yang semula berlabuh lah letusan gunung api Krakatau di Selat
di Teluk Betung (Bandar Lampung), dilemparkan oleh Sunda, pada tanggal 27 Agustus 1883 yang
gelombang tsunami Krakatau (1883) dan terhempas di merenggut lebih 36.000 jiwa. Dua per tiga
lembah Sungai Kuripan, 2,8 km dari pantai.
(Sumber: Simkin & Fiske, 1983). bagian pulau, seluas 5x8 km2, diterbang
kan pada saat letusan itu. Tsunami yang
ristiwa tsunami yang dilaporkan terjadi di ditimbulkannya luar biasa besar dan mala
Indonesia. Tahun 1992, tsunami dengan ge petaka yang diakibatkan tak terkira hebatnya.
lombang sampai 20 m menghantam Pulau Sekitar 165 kota dan desa di pesisir pantai
Babi, di sebelah utara Maumere (Flores, Sumatera dan Jawa luluh lantak.
Nusa Tenggara Timur), dan telah menyapu Di Teluk Betung (Bandar Lampung), tsu
bersih seluruh penduduk pulau itu. Tsunami nami menerjang dengan gelombang seting
terbesar yang tercatat dalam sejarah adalah gi 20 m, sedangkan di Merak hampir setinggi
tsunami yang terjadi tanggal 26 Desember 40 m. Sebuah kapal yang berlabuh di Teluk
2004, yang sumbernya berada di Samudera Betung dilemparkan sejauh 3,3 km dari tem
Hindia, sebelah barat Aceh. patnya semula dan tersungkur di lembah su
Gelombang tsunami yang diakibatkan ngai sejauh 2,8 km dari pantai. Gelombang
nya memencar dengan kekuatan dahsyat, tsunami Krakatau merambat ke seluruh
menghantam pesisir delapan negara, yaitu dunia. Di Samudera Hindia gelombangnya
Indonesia, Malaysia, Thailand, Bangladesh, merambat dengan kecepatan sekitar 600
Burma, Maladewa, Sri Langka, dan India. km/jam. Gelombangnya dapat terekam sam
Diperkirakan lebih 200.000 orang yang pai ke English Channel dan Panama yang ma
meninggal, dengan korban terbesar pen sing-masing berjarak 19.872 dan 20.646 km
duduk Aceh dan Sumatra Utara. dari Krakatau.
57
C. Pasang Surut
Ketika para pelaut Yunani dan Romawi rata 381.160 km). Dalam mekanika alam
telah mampu berlayar keluar dari Laut Te semesta, jarak lebih menentukan daripada
ngah (Mediterania) melalui Selat Gibraltar massa. Oleh karenanya, bulan mempunyai
dan masuk ke Samudera Atlantik, mereka peranan yang lebih besar daripada matahari
keheranan menghadapi kenyataan bahwa dalam menentukan pasang-surut. Perhitung
di pantai Atlantik muka air laut tiap hari an matematis telah menunjukkan bahwa
bergerak naik-turun berirama, sesuatu yang gaya tarik bulan yang mempengaruhi pa
tidak mereka kenal di negeri asal mereka di sang-surut besarnya kurang lebih 2,2 kali
Laut Tengah. Mereka pun sukar untuk me lebih kuat daripada gaya tarik matahari. Ben
nafsirkan dan menjelaskan fenomena ini. da-benda astronomis lainnya pun sebenar
nya mempengaruhi pasang-surut, tetapi pe
Karena itu lahirlah berbagai legenda
ngaruh itu sangat kecil dan bisa diabaikan.
mengenai ini, salah satunya adalah bahwa
naik-turunnya muka laut itu disebabkan 1. Model pasang-surut
karena terdapat paus raksasa nun jauh di
samudera yang tak terjangkau, yang bila Pasang-surut sebenarnya merupakan
bernapas, irama napasnya akan menyebab peristiwa yang sangat kompleks. Oleh sebab
kan muka laut pun naik-turun mengikuti ira itu, untuk memahami dan menerangkan
ma napas sang makhluk raksasa tersebut. prinsip mekanisme terjadinya, orang menco
ba membuat model sederhana dengan ber
Fenomena naik-turunnya muka laut se bagai asumsi bahwa:
cara berirama setiap hari itu adalah pasang-
surut (acapkali disingkat sebagai pasut). (1) bumi berbentuk bulat penuh; (2) se
Namun penjelasan secara ilmiah mengenai luruh permukaan bumi tertutup merata oleh
pasang-surut ini baru dapat berkembang se laut; (3) bulan mempunyai orbit yang benar-
telah Newton mengajukan teorinya yang sa benar berupa lingkaran dan orbitnya tepat
ngat terkenal mengenai gravitasi (gaya tarik di atas katulistiwa.
bumi) tahun 1687, yakni bahwa semua ben Dengan asumsi ini bisa kita bayangkan
da yang ada di bumi akan ditarik oleh gaya bahwa bola bumi yang diselimuti merata
yang menuju pusat bumi. oleh samudera, karena adanya gaya tarik bu
Gravitasi tidak hanya dimiliki oleh bumi, lan yang kuat, maka bagian bumi yang ter
tetapi juga oleh benda-benda astronomis se dekat ke bulan akan tertarik membengkak
perti bulan dan matahari. Dengan demikian atau membenjol hingga perairan samudera
apa yang terjadi di bumi dipengaruhi oleh di situ akan naik dan menimbulkan pasang.
gaya tarik benda-benda astronomis seperti Pada saat yang sama, bagian bola bumi
bulan dan matahari. Gaya paling utama se di baliknya akan mengalami keadaan serupa
bagai pembangkit pasang-surut adalah gaya atau pasang pula. Sementara itu pada sisi
tarik bulan dan matahari. lainnya yang tegak lurus terhadap poros bu
Matahari mempunyai massa 27 juta kali mi-bulan, air samudera akan bergerak ke
lebih besar dari massa bulan, tetapi jaraknya samping hingga menyebabkan terjadinya
pun sangat jauh dari bumi (rata-rata 149,6 kondisi surut. Secara sederhana mekanis
juta km). Sedangkan bulan, sebagai satelit menya dapat ditunjukkan seperti dalam
kecil, jaraknya sangat dekat ke bumi (rata Gambar 4-17.
58
Surut
A
Sementara bulan mengitar bumi, bumi Jadi kenyataan yang dihadapi di lapang
pun bergerak dalam orbit mengitari mata an, banyak penyimpangan dari kondisi ideal
hari. Oleh karenanya, bulan memerlukan yang diasumsikan, dan karenanya pula
waktu untuk mengelilingi bumi sekali dalam dampaknya menimbulkan ciri-ciri pasang-
24 jam 51 menit. Dengan demikian tiap siklus surut yang berbeda-beda dari satu lokasi
pasang-surut pun akan bergeser mundur 51 ke lokasi lainnya. Adalah suatu paradoks
menit tiap hari. bahwa sumber penggerak pasang-surut
adalah benda-benda astronomis di luar
Dalam kenyataannya asumsi-asumsi
bumi (terutama bulan dan matahari), tetapi
yang dikemukakan di atas tidak pernah dite
penampilan pasang-surut itu sendiri sangat
mukan dalam alam sebenarnya. Misalnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lokal.
saja, laut tidak meliputi bumi ini secara me
rata, tetapi terputus-putus oleh adanya be 2. Kisaran pasang-surut
nua dan pulau-pulau. Topografi dasar laut
pun tidak rata mendatar, tetapi sangat ber Kisaran pasang-surut (tidal range) ada
variasi, dari palung yang sangat dalam, gu lah perbedaan tinggi air pada saat pasang
nung bawah laut, serta paparan yang luas maksimum dengan tinggi air pada surut
dan dangkal. Demikian pula ada selat yang minimum, rata-rata berkisar antara 1-3 m.
sempit dan panjang atau teluk berbentuk Tetapi dua lokasi pantai yang terpisah se
corong dengan dasar melandai dan sebagai jauh 50 km, kadang-kadang sudah dapat
nya. menimbulkan ciri pasang-surut yang sangat
berlainan. Apalagi jika kondisi lingkungan
Selain itu, bumi dan bulan pun tidak fisiknya sangat berbeda.
mempunyai orbit berupa lingkaran penuh,
tetapi berupa ellips yang lonjong. Bumi me Di Terusan Panama misalnya, pada pantai
ngitari matahari dengan orbit yang pada Atlantiknya kisaran pasang-surutnya adalah
suatu ketika jarak keduanya terpendek dan sekitar 0,5 m tetapi di pantai Pasifiknya,
di lain waktu terjauh, yang tentu saja menim hanya 40 km ke sebelah barat, kisaran pa
bulkan efek yang berbeda pada bumi. Keada sang-surutnya mencapai 4-5 m. Di Teluk
annya akan lebih kompleks lagi karena orbit Fundy (Canada) ditemukan kisaran pasang-
bulan dan matahari tidaklah tegak lurus di surut terbesar di dunia, bisa mencapai sekitar
atas katulistiwa. 20 m. Sebaliknya di Pulau Tahiti, di tengah
59
MATAHARI
A
B
BUMI
M
BULAN
TINGGI AIR
M
B
A
WAKTU
PASANG-SURUT PURNAMA
BULAN
MATAHARI
B
A M
TINGGI AIR
M A
BUMI B
WAKTU
PASANG-SURUT PERBANI
Samudera Pasifik, kisaran pasang-surutnya Gambar 4-18 Mekanisme terjadinya pasang-surut purna
ma (spring tide) dan pasang-surut perbani (neap tide).
kecil, tidak lebih dari 0,3 m, sedangkan di (Sumber: Anugerah Nontji)
Laut Tengah (Mediterranea) hanya berkisar
0,10-0,15 m. Itulah sebabnya orang-orang Catatan:
Pada pasang-surut purnama, pengaruh bulan
Romawi dan Yunani zaman dulu tidak pernah dan matahari saling memperkuat. Pada pasang-
memperhatikan masalah pasang-surut ini. surut perbani, pengaruh bulan dan matahari saling
meniadakan. B = Pengaruh bulan; M = Pengaruh
Di perairan Indonesia, beberapa contoh matahari; A = Tinggi muka air.
dapat diberikan misalnya Tanjung Priok (Ja
karta) kisaran pasang-surutnya hanya seki 3. Pasang-surut purnama dan
tar 1 m, Ambon sekitar 2 m, Bagan Siapi-
api sekitar 4 m, sedangkan yang tertinggi
perbani
di muara Sungai Digul dan Merauke (Papua Posisi kedudukan bulan dalam orbitnya
bagian selatan), kisaran pasang-surutnya cu dan posisi matahari selalu berubah relatif
kup tinggi, bisa mencapai 7-8 m. terhadap bumi. Apabila bulan dan matahari
berada kurang lebih pada satu garis lurus
Untuk keselamatan pelayaran, tiap na dengan bumi, seperti pada saat bulan mu
khoda kapal harus memperhatikan pola pa da atau bulan purnama, maka gaya tarik
sang-surut setempat agar kapalnya dapat keduanya akan saling memperkuat. Dalam
selamat masuk atau keluar dari pelabuhan, keadaan demikian akan terjadilah pasang-
atau melewati selat-selat yang dangkal. In surut purnama (spring tide) dengan pasang
formasi tentang pasang-surut juga akan me tinggi air yang luar biasa, melebihi tinggi pa
nentukan keberhasilan suatu operasi militer sang yang umum. Sebaliknya, surutnya pun
dalam pendaratan amfibi. Demikian pula sangat rendah, hingga lokasi-lokasi tertentu
data pasang-surut diperlukan dalam pem dengan pantai yang landai bisa menjadi ke
buatan tambak-tambak udang di pantai. ring sampai jauh ke laut.
60
Tetapi jika bulan dan matahari memben
tuk sudut siku-siku terhadap bumi maka ga D
ya tarik keduanya akan saling meniadakan.
C
Akibatnya, perbedaan tinggi air antara pa
sang dan surut hanya kecil saja, dan keadaan CAMPURAN, CONDONG
KE HARIAN GANDA
ini dikenal sebagai pasang-surut perbani HARIAN CAMPURAN, CONDONG
(neap tide). Proses terjadinya pasang-surut GANDA KE HARIAN TUNGGAL
CAMPURAN, CONDONG
KE HARIAN GANDA
Dilihat dari pola gerakan muka lautnya,
CAMPURAN, CONDONG
pasang-surut di Indonesia dapat dibagi men KE HARIAN GANDA
m
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 empat jenis pasang-surut yang terdapat di
6
5
A. HARIAN GANDA
Indonesia diberikan contohnya pada Gam
bar 4-19. Sedangkan sebaran geografis je
4
3
2
1
0 nis-jenis pasang-surut itu disajikan dalam
3
2
B. CAMPURAN, CONDONG KE HARIAN GANDA
Gambar 4-20.
Tinggi Air
1
0
C. CAMPURAN, CONDONG KE HARIAN TUNGGAL
5. Arus pasang-surut
3
2
1
Di perairan pantai, terutama di teluk-
0 D. HARIAN TUNGGAL teluk dan selat-selat yang sempit, gerakan
naik-turunnya muka air akan menimbulkan
3
2
1
0
terjadinya arus pasang-surut. Biasanya arah
nya kurang lebih bolak-balik, misalnya jika
Gambar 4-19 Contoh pola gerakan muka air pada empat
jenis pasang-surut selama waktu 16 hari.
muka air bergerak naik, arus mengalir masuk.
(Sumber: Anugerah Nontji) Sedangkan pada saat muka air bergerak
61
turun arus pun mengalir keluar. Di tempat- setahun lebih awal untuk sekitar 80 lokasi
tempat tertentu arus pasang-surut ini cukup di Indonesia dalam bentuk buku ramalan
kuat. Arus pasang-surut yang terkuat di pasang surut.
Indonesia tercatat di Selat Capalulu, antara
Dengan ramalan itu dapat diketahui kon
Pulau Taliabu dan Pulau Mangole (Kepulau
disi pasang-surut di suatu daerah pada tang
an Sula), yang kekuatannya bisa mencapai
gal dan jam tertentu, sehingga sangat mem
5 m/detik.
bantu bagi para nakhoda yang membawa
6. Ramalan pasang surut kapal. Bagi seorang yang akan melakukan
penelitian biologi laut, ramalan pasang-
Dengan memperhatikan faktor-faktor surut ini pun sangat penting karena dapat
lokal dan pengaruh gravitasi benda-benda membantu perencanaan sebaiknya kapan
astronomis, kini telah dapat dibuat ramalan turun ke laut. Demikian pula dalam operasi
pasang surut. Di Indonesia, Dinas Hidro- amfibi militer yang akan mendaratkan pasu
Oseanografi TNI Angkatan Laut mempunyai kan di pantai, ramalan pasang-surut ini sa
tugas untuk membuat ramalan pasang surut ngat menentukan.
62
LU
Frekuensi terjadinya siklon tropis ini di
40
sajikan dalam gambar 4-22. Kawasan yang
0.2
0.1 sangat sering dilanda badai tropis ini adalah
1.0 0.4
2.0 0.8 Filipina dan Bangladesh. Badai atau siklon
20 5.0 3.0
0.2 0.4
4.0 ini akan bergerak menempuh jalur tertentu
0.1 hingga akhirnya dapat terurai habis. Gambar
0
4-22 ini juga menunjukkan kecenderungan
jalur gerakan siklon tropis sebelum terurai
20 3 2
0.2 0.1
1.8
1.6 habis.
LS 0.4 0.8
0.6 0.6 0.4
Gambar 4-22
Atas: Frekuensi rata-rata siklon tropis per tahun di Pola angin yang sangat berperan di
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Posisi Indonesia
relatif aman dari serangan siklon tropis. Indonesia adalah Angin Musim, disebut ju
Bawah: Kecenderungan arah lintasan siklon tropis di ga muson (monsoon). Posisi Indonesia an
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. tara dua benua (Asia dan Australia) dan an
(Sumber: Anugerah Nontji)
tara dua samudera (Samudera Pasifik dan
an angin yang sangat kuat. Badai yang lebih Samudera Hindia) menempatkan Indonesia
dikenal dengan siklon tropis, sering me pada posisi yang sangat ideal untuk ber
ngamuk di samudera sekitar garis lintang kembangnya Angin Musim.
10o Utara dan juga sekitar 10o Selatan. Si
klon tropis ini umumnya mempunyai nama Angin Musim berhembus dengan sta
yang khusus, dan menimbulkan angin yang bil ke arah tertentu pada suatu periode se
sangat kuat disertai gelombang besar yang dangkan pada periode lainnya angin berhem
dapat menimbulkan bencana besar bila bus secara mantap pula dengan arah yang
melanda kawasan pantai. berlawanan. Angin Musim ini dipicu oleh
terjadinya pemanasan dan pendinginan di
Kecepatan angin yang disebabkan oleh
benua Asia dan Australia yang menyebabkan
badai ini bisa mencapai ratusan km/jam.
angin berhembus dari daerah bertekanan
Kelahiran, perkembangan, dan perjalanan
tinggi ke arah yang bertekanan rendah.
siklon tropis kini dapat dipantau dengan sa
telit, yang menampilkan pusaran awan yang Bulan-bulan Desember, Januari, dan Fe
senantiasa bergerak berputar dengan inti bruari adalah musim dingin di belahan bumi
yang bertekanan rendah. utara dan musim panas di belahan bumi
63
selatan. Pada saat itu terjadi pusat tekanan
tinggi di atas daratan Asia dan pusat tekanan
rendah di daratan Australia.
Keadaan ini menyebabkan angin ber
hembus dari Asia menuju Australia, yang di
Indonesia dikenal sebagai Angin Musim Ba
rat. Karena pengaruh putaran bumi (gaya
Coriolis), arah angin ini umumnya dibelok
kan ke kanan di belahan bumi utara dan
dibelokkan ke kiri di belahan bumi selatan.
Sebaliknya pada bulan-bulan Juli hingga
Agustus terjadi pusat tekanan tinggi di atas
daratan Australia dan tekanan rendah di atas
daratan Asia, hingga di Indonesia berhem Gambar 4-24 Perahu-perahu layar tradisional sejak dulu
memanfaatkan angin musim dalam pelayaran antar pulau.
buslah Angin Musim Timur. Sistem tekanan
itu ternyata begitu tetap hingga menyebab
kan angin musim berhembus dengan stabil Bulan Maret hingga April, dikenal seba
terutama di atas lautan. Jadi dua kali dalam gai musim peralihan atau pancaroba awal
setahun angin musim berganti arah. Gambar tahun. Pada masa ini kekuatan angin me
4-23 menunjukkan pola angin di Indonesia lemah dengan arah yang tak menentu. De
pada Musim Barat dan Musim Timur, rata- mikian pula terjadi dalam bulan Oktober dan
rata untuk 30 tahun. November, yang dikenal dengan musim per
alihan atau pancaroba akhir tahun. Karena
kekuatan angin umumnya lemah pada mu
20
15 15
15 10
15
Angin musim membawa pengaruh pula
72 m
10
pada curah hujan. Untuk kawasan Indonesia
15
bagian barat misalnya, pada umumnya Mu
sim Barat banyak membawa hujan sedang
JULI
kan Musim Timur sedikit membawa hujan
atau dikenal sebagai musim kemarau. Mu
Gambar 4-23
Atas: Pola umum arah angin dalam keadaan normal pada sim Barat yang membawa banyak hujan
bulan Januari (Musim Barat), rata-rata selama 30 tahun. menyebabkan sungai-sungai lebih banyak
Bawah: Pola umum arah angin dalam keadaan normal mengalirkan air tawar ke laut hingga menye
pada bulan Juli (Musim Timur), rata-rata selama 30 tahun.
(Sumber: BMG) babkan turunnya salinitas di laut.
64
3. Angin Laut dan Angin Darat permukaan yang berhembus dari laut ke
darat yang terjadi pada siang hari. Sebalik
Selain angin musim, di pesisir pantai nya angin darat adalah angin permukaan
dapat ditemukan pula angin laut dan angin yang berhembus dari darat ke arah laut dan
darat. Proses terjadinya sama dengan terja terjadi pada malam hari. Biasanya angin
dinya angin musim dalam skala yang lebih darat lebih lemah daripada angin laut.
kecil, yakni karena terjadinya perbedaan
pemanasan dan pendinginan antara daratan Ketinggian sel angin laut dapat menca
dan lautan. pai 3-4 km sedangkan jaraknya dari garis
pantai sering mencapai 20 km, baik ke arah
Pada siang hari, permukaan daratan daratan maupun ke arah laut, meskipun ja
menjadi lebih cepat panas. Akibatnya udara rak ini dapat pula melebar sampai 80 km
di atas permukaan daratan menjadi panas dari pantai. Angin laut mulai berhembus
dan memuai serta mudah menguap naik ke sekitar pukul 9-11 pagi, sedangkan angin
atas. Kekosongan udara di dekat permukaan darat mulai pukul 5 sore. Nelayan-nelayan
daratan akan diisi oleh udara dari laut yang pantai dengan perahu layar memanfaatkan
suhunya lebih rendah. Udara yang naik di sifat angin ini. Perahu-perahu layar mereka
atas daratan kemudian menuju ke laut. Se berangkat ke laut pada malam hari memanfa
lanjutnya udara yang naik ini akan turun lagi atkan angin darat, dan kembali besok siang
di laut hingga membentuk daur konveksi se nya dengan memanfaatkan angin laut.
perti terlihat dalam Gambar 4-25. Jadi yang
dimaksud dengan angin laut adalah angin Angin musim dapat mempengaruhi
angin laut dan angin darat. Di daerah-daerah
yang angin musimnya lemah, angin laut dan
angin daratlah yang memegang peranan
di daerah pantai. Di daerah-daerah yang
perbedaan angin musimnya jelas, angin laut
dan angin darat berbeda sepanjang tahun,
dibayangi oleh angin musim. Bentang darat
seperti adanya gunung di daerah pantai bisa
mempengaruhi kekuatan angin laut dan
angin darat.
Angin Laut Angin Darat
4. El Niño dan La Niña
Salah satu gangguan cuaca yang dapat
memberi dampak bencana kekeringan yang
berkepanjangan di Indonesia adalah El Niño.
Mulanya fenomena El Niño ini diduga meru
pakan fenomena yang hanya terjadi lokal di
perairan Pasifik di sekitar pantai Peru.
Perairan Peru terkenal dengan perikan
annya yang sangat produktif karena adanya
air naik (upwelling) yang menyuburkan per
Angin Darat airan ini. Pada saat-saat tertentu, yang di
kenal dengan El Niño, air hangat masuk ke
Gambar 4-25 Mekanisme terjadinya angin laut dan angin
darat.
perairan ini dan menyebabkan upwelling ter
(Sumber: Anugerah Nontji) henti, dan dampaknya luar biasa karena pro
65
KONDISI NORMAL
KONDISI EL NINO
Konveksi
Konveksi
Katulistiwa
Katulistiwa
Australia
Australia
Amerika Amerika
Selatan Selatan
Termoklin Termoklin
120º Bujur Timur 80º Bujur Barat 120º Bujur Timur 80º Bujur Barat
Ringkasan
Arus
Sirkulasi adalah gerakan aliran air laut, yang dapat berupa arus.
Arus laut dapat diukur dengan berbagai cara, baik dengan alat ukur yang
tetap (stasioner) maupun dengan alat ukur yang ikut menyertai aliran arus.
Pola arus utama di Indonesia sangat ditentukan oleh angin musim (monsoon),
yakni Musim Barat, Musim Timur, dan Musim-Peralihan di antara keduanya.
Upwelling adalah gerak naiknya air dari lapisan dalam ke permukaan, yang mem
bawa hara yang kaya ke permukaan hingga dapat menyuburkan perairan per
mukaan.
Arlindo (Arus Lintas Indonesia) adalah arus yang mengalirkan massa air dari
Samudera Pasifik ke Samudera Hindia melalui selat-selat di perairan Nusantara.
Seluruh dunia terkait dalam sistem sirkulasi yang dikenal dengan Sabuk Penghan
tar Samudera Raya (The Great Ocean Conveyor Belt) yang menghantarkan air
dingin dan air hangat dalam sistem sirkulasi global.
Gelombang
Gelombang selalu terjadi di laut, mulai dari gelombang yang sangat kecil (tinggi
< 1 mm) hingga gelombang besar yang tingginya puluhan meter.
66
Pembangkit gelombang yang paling utama adalah angin. Tingginya gelombang
bergantung pada kekuatan angin, lamanya angin berhembus, dan jangkauan
atau jarak tempuh angin.
Gelombang besar juga dapat disebabkan karena tsunami, yakni karena gempa di
dasar laut, longsoran di atau ke dalam laut, atau letusan gunung api di laut.
Pasang-surut
Pasang-surut (disingkat pasut) adalah gerak berirama permukaan laut yang
pembangkit utamanya adalah gaya tarik (gravitasi) bulan dan matahari.
Kondisi lokal sangat menentukan kisaran tinggi pasut. Ada pantai yang kisaran
tinggi pasutnya kecil (beberapa cm), tetapi ada juga yang sangat tinggi sampai
7-8 m.
Pasut purnama terjadi bila bulan, bumi, dan matahari terletak pada satu garis
lurus hingga gravitasi bulan dan matahari saling memperkuat, hingga pasangnya
sangat tinggi tetapi surutnya juga sangat rendah. Pasut perbani, terjadi bila bulan
dan matahari membentuk sudut tegak lurus terhadap bumi hingga pasang mau
pun surutnya kecil.
Pola irama pasut dapat dibagi menjadi pasut harian tunggal (sekali pasang dan
sekali surut dalam sehari), pasut harian ganda (dua kali pasang dan dua kali surut
dalam sehari), dan campuran keduanya.
Pasut dapat diramalkan terjadinya untuk berbagai daerah tertentu. Buku ramalan
pasang-surut diterbitkan tiap tahun oleh Jawatan Hidrografi TNI AL.
Cuaca
Kehidupan dan aktivitas manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca.
Kondisi cuaca banyak dipengaruhi oleh interaksi fisik antara laut dan atmosfer.
Angin bertiup dari tempat yang tekanan udaranya tinggi ke tempat yang tekanan
angin udaranya rendah.
Angin musim (muson) terjadi secara berkala di Indonesia. Angin Musim Barat
umumnya berhembus dari daratan Asia ke Australia, sebaliknya terjadi pada
Musim Timur, di mana angin berhembus dari Australia ke daratan Asia. Musim
Barat lebih banyak membawa hujan daripada Musim Timur.
Di antara kedua musim tersebut, Indonesia mengalami musim peralihan
atau musin pancaroba. Musim ini berlaangsung saat matahari terletak di
khatulistiwa.
Angin darat berhembus pada malam hari dari daratan ke arah laut. Sebaliknya
angin laut terjadi pada siang hari dari laut ke darat.
El Niño adalah kelainan cuaca yang dapat menyebabkan kekeringan yang ber
kepanjangan di Indonesia. La Niña adalah kebalikan dari El Niño yang menyebab
kan hujan berlebihan di Indonesia.
67
Soal
68
5. Apa yang dimaksud dengan pasang-surut purnama?
a. Pasang surut yang terjadi pada saat bumi, bulan, dan matahari berada dalam
satu garis lurus
b. Pasang surut yang terjadi di daerah sekitar muara
c. Perbedaan tinggi muka air pada saat pasang dan surut sangat kecil
d. Pasang yang terjadi hanya pada malam hari
e. Pasang disebabkan karena badai di samudera
6. Apa yang dimaksud dengan pola pasang-surut harian tunggal?
a. Pasang yang terjadi hanya sekali dalam sehari
b. Pasang yang terjadi dua kali dalam sehari
c. Pasang-surut yang tak beraturan
d. Pasang-surut yang perbedaan antara pasang dan surutnya sangat kecil
e. Pasang-surut dengan perbedaan antara pasang dan surutnya sangat besar
7. Mengapa nelayan tradisional (dengan perahu layar) biasanya mulai melaut pada
malam hari dan kembali ke darat keesokan paginya?
a. Karena pada malam hari terjadi angin darat yang menghembus dari darat ke
laut, sedangkan pada pagi hari bertiup angin laut dari laut ke darat
b. Karena pada malam hari suhu udara di darat lebih hangat daripada di laut
c. Agar lebih mudah memasarkan hasil tangkapan pada pagi hari
d. Agar tidak melelahkan di bawah terik matahari
e. Karena mengkap ikan lebih mudah pada malam hari
8. Apa itu El Niño?
a. El Niño adalah perubahan iklim yang disebabkan terjadinya anomali cuaca
di Samudera Pasifik yang mengakibatkan terjadinya musim kering yang
berkepanjangan di Indonesia
b. El Niño adalah musim hujan yang berkepanjangan yang menimbulkan
bencana alam di mana-mana
c. El Niño adalah badai yang menimpa sebagian besar wilayah Indonesia
d. El Niño adalah gelombang besar yang menimbulkan bencana di pantai
e. El Niño adalah terjadinya pemanasan permukaan laut yang diakibatkan oleh
emisi gas dari industri
69
Jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Jelaskan tiga sebab terjadinya tsunami.
2. Sikap apa yang harus kita lakukan menghadapi bencana, misalnya gempa,
tsunami, banjir, dan lain-lain.
3. Jelaskan bagaimana cara mengukur kecerahan air laut.
Tugas
1. Ukurlah suhu udara dan suhu air laut secara berkala, setiap jam selama sehari
penuh. Diskusikan hasil yang diperoleh. Bagaimana hasilnya bila pengukuran itu
dilakukan di kobakan air yang terisolir dari laut lepas.
2. Ambillah seliter air laut, kemudian panaskan hingga semua airnya menguap.
Timbanglah berat kristal yang tertinggal. Berapa salinitas air laut itu?
3. Buatlah lempengan bundar dari papan berdiamter 30 cm, di cat putih, dan diberi
pemberat di bawahnya. Turunkan ke dalam laut dengan tali yang telah diberi skala
meter. Amati dari permukaan. Pada kedalaman berapa lempeng itu menghilang
dari pandangan? Lakukan di perairan laut yang jernih dan yang keruh. Adakah
bedanya. Nilai yang diperoleh menunjukkan tingkat kecerahan air laut.
4. Ambillah sebuah botol kosong, dan isi dengan air sekitar sepertiganya kemudian
tutup yang erat. Lepaskan di laut. Amati ke mana hanyutnya. Dapatkah engkau
memperkirakan arah dan kekuatan arus setempat.
5. Pancangkan sebuah tonggak yang telah diberi skala di laut. Catatlah ketinggian
air setiap jam selama sehari penuh. Buatlah kurvanya. Kajilah berapa kali pasang
dan berapa kali surut dalam sehari di tempat itu. Berapakah kisaran tinggi pasang
surutnya? Termasuk dalam kategori manakah pasang-surut di tempat itu.
6. Amatilah berita-berita cuaca dari koran atau televisi. Adakah hubungan antara
kekuatan angin, hujan, dan tinggi gelombang di laut?
70
Glosari
71
Daftar Pustaka
Allen, W.E. & E. E. Cupp. 1935. Plankton diatoms of the Java Sea. Ann. du Jard. Bot. de Buit. 44: 1-
174.
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman hayati laut: Asset pembangunan berkelanjutan Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Delsman, H. C. 1939. Preliminary plankton investigation in the Java Sea. Treubia 17: 139-184.
Duxbury, A. B., A. C. Duxbury & K. A. Sverdrup. 2002. Fundamentals of Oceanography. 4th Edition.
New York: McGraw-Hill.
Hendiarti, N. 2003. Investigation of ocean color remote sensing in Indonesian waters using SeaWiFs.
Doctor Disertation, University of Rostock.
Hutabarat, S. & S. M Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
(UI-Press).
Ingmanson, D.E. & W. J. Wallace. 1973. Oceanograhy: an introduction. Third Edition. Belmont:
Wadsworth Publishing Company.
McConnaughey, B. H. 1978. Introduction to Marine Biology. Saint Louis: The C.V. Mosby Co.
Mojetta, A. 1995. The Barrier Reef: Guide to the World of Corals. Shrewsbury: Swan Hill Press.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Cetakan ke-3. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Nybakken, J. W. 1988. Biologi Laut: Suatu pendekatan ekologis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Russell-Hunter, W.D. 1970. Aquatic productivity: An Introduction to Some Basic Aspects of Biological
Oceanography and Limnology. London: The Macmillan Co. Collier-Macmillan Ltd..
Sverdrup, H.U., M. W. Johnson & R.H. Fleming. 1961. The oceans: Their physics, Chemistry, and General
Biology. Modern Asia Edition. Englewood: Prentice-Hall Inc. .
Webber, H.H. & H.V. Thurman. 1991. Marine Biology. New York: Harper Collins Publ. Inc.
Weihaupt, J. G. 1979. Exploration of The Oceans: an Introduction to Oceanography. New York:
Macmillan Publishing Co.
Weyl, P.K. 1970. Oceanography: an Introduction to The Marine Environment. New York: John Wiley &
Sons.
Wickstead, J. H. 1965. An Introduction to The Study of Tropical Plankton. London: Hutchinson Tropical
Monographs. Hutchinson and Co. Ltd.
Wyrtki, K. 1958. The Water Exchange Between The Pacific and Indian Oceans in Relation to
Upwelling Processes. Proc. 9th Pacif. Sci. Cong.16: 61-66.
Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of The Southeast Asian Waters. Naga Report, Vol 2, San
Diego: University of Caifornia, 195 hlm.
72