0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
149 tayangan2 halaman
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dua faktor, pupuk kandang dan kapur, terhadap ketersediaan fosfor pada tanah. Terdapat empat taraf pupuk kandang dan empat taraf kapur yang diuji. Hasil analisis menunjukkan interaksi antara kedua faktor yang berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan fosfor. Kombinasi 10 ton/ha pupuk kandang dan 1 x Al-dd kapur memberikan pengaruh terbaik.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dua faktor, pupuk kandang dan kapur, terhadap ketersediaan fosfor pada tanah. Terdapat empat taraf pupuk kandang dan empat taraf kapur yang diuji. Hasil analisis menunjukkan interaksi antara kedua faktor yang berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan fosfor. Kombinasi 10 ton/ha pupuk kandang dan 1 x Al-dd kapur memberikan pengaruh terbaik.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dua faktor, pupuk kandang dan kapur, terhadap ketersediaan fosfor pada tanah. Terdapat empat taraf pupuk kandang dan empat taraf kapur yang diuji. Hasil analisis menunjukkan interaksi antara kedua faktor yang berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan fosfor. Kombinasi 10 ton/ha pupuk kandang dan 1 x Al-dd kapur memberikan pengaruh terbaik.
Seorang peneliti bermaksud melakukan percobaan factorial tentang pengaruh pupuk
kendang dan pengapuran terhadap ketersediaan P (fosfor) menurut metode ekstraksi Bray II ditanamh masam Podsolik Merah Kuning bekas padang alang-alang yang ditanami kedelai. Setelah mempelajari hasil-hasil penelitian sebelumnya terlihat bahwa takaran pupuk kandang dan kapur karbonat untuk berbagai tanaman, umumnya optimum pada takaran 10 ton dan setara 1 x Al-dd. Atas dasar penelusuran ini, beliau mengajukan hipotesis: 1. Pupuk kandang akan berpengaruh positif nyata terhadap ketersediaan P (H1 umum) dan akan optimum pada takaran 10 ton/ha (H1 khusus). 2. Kapur akan berpengaruh positif nyata terhadap ketersediaan P (H1 umum) dan akan optimum pada takaran setara 1 x Al-dd (H1 khusus). 3. Pupuk kandang dan kapur akan berinteraksi secara nyata (H1 umum) dalam meningkatkan ketersediaan P dan akan optimum pada kombinasi perlakuan 10 ton/ha dan setara 1 x Al-dd (H1 khusus). Atas dasar hasil penelusuran tersebut, beliau merancang kombinasi perlakuan: 1. Faktor pupuk kandang (A): A0 = tanpa pupuk kandang A1 = 5 ton/ha pupuk kandang A2 = 10 ton/ha pupuk kandang A3 = 15 ton/ha pupuk kandang 2. Faktor kapur (B): B0 = tanpa kapur B1 = 0,5 x Al-dd B2 = 1 x Al-dd B3 = 1,5 x Al-dd Setelah percobaan berlangsung. Dilakukan pengambilan sampel tanah secara komposit dari masing-masing petak percobaan untuk diuji di laboratorium kimia dan kesuburan tanah. Hasil analisis ketersediaan P (ppm P) adalah sebagai berikut: Kombinasi Perlakuan Kelompok TAB ỹAB Pupuk Kapur I II III A0 B0 2,1 3,1 3,3 8,5 2,83 B1 2,3 2,9 3,7 8,9 2,97 B2 2,5 3,0 3,8 9,3 3,10 B3 2,0 1,5 1,7 5,2 1,73 A1 B0 3,1 3,2 3,4 9,7 3,23 B1 3,3 3,9 3,8 11,0 3,67 B2 3,7 3,8 3,6 11,1 3,70 B3 3,5 3,2 3,3 10,0 3,33 A2 B0 4,0 4,5 4,1 12,6 4,20 B1 4,7 5,1 5,2 15,0 5,00 B2 7,5 8,1 7,6 23,2 7,73 B3 7,6 7,9 7,9 23,4 7,80 A3 B0 4,2 4,1 4,2 12,5 4,17 B1 4,5 4,7 4,5 13,7 4,57 B2 6,2 6,3 6,0 18,5 6,17 B3 6,0 6,0 6,1 18,1 6,03 TK 67,2 71,3 72,2 210,7 4,39
Tentukan: 1. Nilai F hitung 2. Hitung nilai KK, kemudian lakukan uji beda yang sesuai dan jelaskan hasilnya 3. Tuliskan kesimpulan dan rekomendasi yang diperoleh dari percobaan tersebut.