Anda di halaman 1dari 6

No.

Dokumen : SOP-B3-001

Tanggal diterbitkan : 1-Sep-2013

Prosedur pengelolaan limbah B3 No. Revisi : 00

Halaman : Hal 1-2

Bahwa semua bahan kimia berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan insiden
dan cidera sementara maupun tetap pada manusia saat penyimpanan, penggunaan dan
pembuangan perlu diawasi, mudah diidentifikasi dan dikelola dengan baik.

1. Penggolongan Bahan Kimia


Secara umum bahan kimia berbahaya diklarifikasikan menjadi beberapa golongan,
diantaranya:

 Bahan kimia beracun (Toxic)

Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau
menyebabkan kematian apabila terserap kedalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau
kontak lewat kulit,

 Bahan kimia korosif (Corrosives)

Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak
dengan jaringan tubuh atau bahan lain.

 Bahan mudah terbakar

Yaitu bahan kimia yang sangat mudah bereaksi dengan zat oksigen dan menimbulkan bahaya
kebakaran.

 Bahan Peledak

Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia
dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi
sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya,
 Bahan kimia oksidator (Oxidation Agents)

Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan
oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya.

 Bahan kimia reaktif terhadap air (Water sensitive substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan
gas yang mudah terbakar.

 Bahan kimia reaktif terhadap asam (Acid sensitive subtances)

Adalah bahan-bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam yang menghasilkan
panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun atau korosif

 Gas bertekanan (Compresed gases)

Adalah gas yang disirnpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan maupun gas cair atau gas
yang dilarutkan dalanm pelarut tekanan.

 Bahan radioaktif (Radioactive subtance)

Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinai-sinar radioaktif lebih
besar dan 0.002 microcunie / gram.

2. Semua bahan kimia harus dilengkapi dengan label ataupun catalog yang ditempatkan pada
kontainer atau wadahnya yang berfungsi untuk mempermudah identifikasi bahaya dan
memberikan informasi tentang cara penyimpanan, penanganan dan transportasinya.

3. Dalam penerimaan bahan kimia fungsi yang bertugs menerima barang agar memeriksa
kelengkapan label pada bahan tersebut (ada / terpasang pada kontainer atau wadalmya) serta
kelengkapan MSDS dari bahan kimia tersebut,
4. Sifat Bahan Kimia

 Sebelum suatu bahan kimia dipakai untuk pertarna kalinya, komposisi dan sifat bahan
kimia tersebut harus diketahui dan dievaluasi unruk menentukan potensi bahaya
terhadap manusia (pekerja).
 Data lengkap tentang sifat fisik bahan dan bahaya kebakaran yang mungkin timbul,
harus diketahui oleh pekerja yang terkait yaitu tentang penyimpanan, penanganan dan
pengangkutan bahan kimia berbahaya tersebut, serta tantang jenis peralatan pelindung
yang sesuai yang harus dipakai serta sarana pertolongan pertama yang diperlukan

5. Penanganan Bahan Kimia


 Penanganan yang baik dan terkoordinasi harus dilakukan mulai dan perencanaan,
pembelian dan juga pemakaian sampai dengan pembuangan.
 Setiap orang yang bekerja dengan pekerjaan penyimpanan, pengangkutan atau penyaluran
bahan-bahan kimia berbahaya dan orang yang melakukan pengoperasian dan perbaikan
peralatan yang berisi bahan kimia berbahaya harus memahami tentang bahaya yang
terkandung didalamnya serta cara pertolongan pertama bila terjadi insiden.
 Pengawasan yang ketat terhadap penanganan / penggunaan bahan kimia berbahaya dan
beracun harus diterapkan dengan sistem ijin kerja (permit system) yang benlaku dan
pthak pemberi kerja (owner).
 Bejana atau bak penampung yang berisi bahan kimia berbahaya yang tidak tertutup, harus
dilengkapi dengan pagar pengaman atau alat lain untuk mencegah agar orang tidak jatuh
kedalamnya atau terkena percikan bahan tersebut. Jembatan penghubung yang
menyeberangi bejana atau bak penampung harus memiliki pegangan (hand - rail. dan
tapakan yang sekiranya kuat dan aman.
 Setiap bahan kimia harus didaftar, dicatat dalam bentuk daftar (list) termasuk lokasi
penggunaannya sehingga mempermudah efektifitas pengendaliannya.
 Jalur pipa berisi bahan kimia berbahaya dan korosi harus diproteksi sehingga bila ada
kebocoran tidak mengenai orang yang lewat.
 Tanda peringatan harus dipasang untuk memberitahu pekerja bahwa unit atau daerah itu
mengandung bahan kimia berbahaya. Dianjurkan untuk menggunakan tanda-tanda
standar warna yang sudah ditentukan.
6. Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya

 Bahan kimia harus disimpan secara terpisah dengan bahan lainnya dan hanya orang
atau pekerja yang diberi wewenang yang dibenarkan / diberi masuk ke gudang tempat
penyimpanan bahan kimia, tempat bahan kimia harus diberi label yang menyatakan
dengan jelas tentang isi, instruksi pabrik serta persyaratan penyimpanan bahan kimia
berbahaya didalamnya.
 Bahan kimia yang dapat atau mudah bereaksi tidak boleh disimpan saling berdekatan.
 Rak-rak kaca tidak boleh dipakai sebagai tempat penyimpanan bahan kimia
herbahaya.

7. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

 Fasilitas lapangan : shower dan eyewash harus dipasang didekat peralatan yang berisi
bahan kimia berbahaya dan berpotensi mengalami kebocoram Pekerja disekitarnya
harus memahami tata cara penggunannya
 Perawatan jika terkena bahan kimia, baik pada mata ataupun tubuh make segera
dicuci / dibilas bagian tubub yang terkena bahan kimia dengan menggunakan air
bersih lalu kemudian menghubungi bagian kesehatan untuk mendapatkan perawatan
selanjutnya.

8. Senyawa Timah Hitam


Lead anti knock compound adalah cairan yang mengandung senyawa timah hiram
(TEL-Tetra Ethyl Lead / TML-Tetra Methyl Lead) yang sangat beracun.

Senyawa ini dapat masuk ketubuh melalui 3 (tiga) cara, yaitu:

 Terhirup melalui hidung dan mulut


 Tertelan melalui mulut
 Terserap melalui pori-pori kulit

Senyawa ini jika masuk kedalarn tubuh maka akan dapat mempengaruhi susunan
syaraf pusat dan kemungkinan dapat menyebabkan kematian. TML lebih mudah menguap
jika dibandingkan dengan TEL dan mempunyai titik nyala api dibawah 73°F (23°C),
sehingga bahaya kebakaran akibat TML jauh lebih besar dari pada TEL yang mempunyai
titik nyala api 130°F (35°C).

 Pembersihan tanki yang mengandung senyawa timah hitam.

Pembersihan tanki yang mengandung senyawa timah hitam harus sesuai dengan tata
cara yang dianjurkan oleh OCTEL atau ETHYL Companies.

 Membuka saluran pipa yang mengandung senyawa timah hitam.

Sebelum saluran pipa dan peralatan dibuka, bagian dalam harus diperiksa dan
kemungikinan adanya endapan kotoran atau kerak. Endapan kotoran atau kerak ini harus
disingkirkan, kemudian dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku. Disebabkan TEL /
TML ini sangat beracun, rnaka perhatian yang tinggi harus diberikan saat pekerjaan
berlangsung. Gunakanlah pakaian pelindung atau APD dan apabila ada keragu-raguan,
bicarakanlah kepada pengawas pekerjaan.

 Tanda Peringatan.

Tanki atau bejana yang pernah diisi oleh produk yang mengandung senyawa timah
hitam dan belum dinyatakan bebas timah hitam, harus diberi tanda peringatan dengan kata-
kata sebagai berikut “TANKI / BEJANA INI BERISI PRODUK YANG MENGANDUNG
SENYAWA TIMAH HITAM”.

 Buku Panduan.

Buku panduan khusus tentang tindakan-tindakan pengamanan serta bahaya-bahaya


dan limbah beracun / limbah berbahaya seperti Tetra Ethyl Lead (TEL) dan juga Tetra
Methyl Lead (TML) yang dikeluarkan oleh OCTEL dan ETHYL COMPANIES agar
metnpunyai dan dipahami oleh setiap pekerja yang mengelola zat / limbah berbahaya.

9. Keadaan Darurat (Emergency)


Penanggulangan keadaan darurat bahan kimia berbahaya / senyawa timah hitam.
harus sesuai dengan prosedur / pedoman dan manufactur & SOP dan juga sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan pemenintah yang ada, agar dalam penanganan dan
penanggulangannya dapat dilaksanakan dengan benar dan terkoordinasi dengan baik
sehingga tidak menimbulkan bahaya atau dampak negatif bagi pekerja / manusia dan juga
lingkungan sekitar.

10. Pengangkutan
Metode pengangkutan yang digunakan harus memenuhi persaratan kelayakan dan
manufactur. MSDS dan peraruran tentang pengangkutan limbah beracun limbah berbahaya
dan pemerintah dan juga perlu korrdinasi serta menjalin kerja sama dengan pihak pernenintah
setempat untuk masalah pengangkutan, agar keamanan. keselamatan dan dampak
pencemaran tenhadap lingkungan dapat dicegah atau diminimalisir.

11. Penampungan Sementara


Apabila diperlukan penampungan sementara untuk menampung limbah berbahaya
dan beracun, maka persyaratan bagi lokasi dan tempat penampungan sementara ini harus
rnempunyai izin dan pemenintah dan juga mendapatkan persetujuan dan pihak terkait agar
nantinya lokasi untuk tempat penampungan sementara ini tidak mengganggu lingkungan
disekatarnya.

Management,

PT. Elektrindo Utama Indonesia

Rudi Winarto, ST

Direktur

Anda mungkin juga menyukai