Oleh :
Mawaddah Zaqinah Diah
202202008
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan kimia adalah zat atau substansi yang memiliki komposisi kimia dan dapat
berinteraksi dengan materi lain melalui reaksi kimia. Bahan kimia dapat ditemukan
dalam berbagai bentuk, termasuk padatan, cairan, dan gas. Mereka digunakan dalam
berbagai industri dan aplikasi, termasuk industri farmasi, petrokimia, kosmetik,
pertanian, dan manufaktur.
Bahan kimia dapat memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda, serta beragam tingkat
toksisitas dan bahaya potensial. Beberapa bahan kimia alami, seperti air dan garam,
memiliki tingkat bahaya yang rendah, sementara bahan kimia sintetis yang kompleks
dapat memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi.
Sifat fisik, toksisitas, dan bahaya potensial dari bahan kimia dapat bervariasi
tergantung pada jenis bahan kimia yang dimaksud. Berikut adalah beberapa sifat umum
yang perlu dipertimbangkan:
a. Sifat Fisik:
Titik Leleh dan Titik Didih: Menunjukkan suhu di mana bahan kimia berubah menjadi
padatan atau gas.
Tekanan Uap: Menunjukkan kecenderungan bahan kimia untuk menguap pada suhu
tertentu.
Kelarutan: Kemampuan bahan kimia untuk larut dalam pelarut tertentu seperti air atau
pelarut organik.
Keasaman atau Kebasaan: Tingkat keasaman atau kebasaan suatu bahan kimia yang
dapat mempengaruhi sifat reaktifnya.
Toksisitas:
Bahan kimia dapat memiliki efek toksik pada manusia dan lingkungan jika terpapar
dalam jumlah yang cukup.
Toksisitas dapat bervariasi tergantung pada dosis, rute paparan (seperti melalui inhalasi,
kontak kulit, atau ingesti), dan waktu paparan.
Bahan kimia dapat bersifat akut (efek segera setelah paparan singkat) atau kronis (efek
jangka panjang setelah paparan berulang).
Bahaya Potensial:
Sifat bahaya potensial mencakup sifat-sifat bahan kimia yang dapat menimbulkan risiko
terhadap kesehatan manusia atau lingkungan.
Korosif: Bahan kimia yang dapat merusak atau menghancurkan jaringan hidup atau
benda mati.
Mudah Terbakar: Bahan kimia yang dapat terbakar dengan mudah atau menyebabkan
atau memperbesar risiko kebakaran.
Reaktif: Bahan kimia yang dapat bereaksi dengan bahan lain secara berlebihan,
menyebabkan ledakan, pelepasan gas berbahaya, atau reaksi kimia yang tidak
diinginkan.
Bahan Kimia Beracun: Bahan kimia yang dapat menyebabkan efek berbahaya pada
organisme hidup ketika terpapar dalam jumlah yang cukup.
Penting untuk memahami sifat-sifat ini untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko
yang terkait dengan penggunaan bahan kimia. Data keamanan bahan kimia, informasi
toksikologi, dan pedoman keselamatan yang relevan dapat membantu dalam penilaian
risiko dan pengelolaan yang tepat.
Buat inventaris lengkap dari semua bahan kimia yang digunakan di tempat kerja atau
laboratorium.
Identifikasi bahaya yang terkait dengan setiap bahan kimia dan pahami karakteristik
serta sifat fisiknya.
Peroleh lembar data keselamatan bahan (MSDS/SDS) yang disediakan oleh pemasok
atau produsen dan pahami informasi yang terkandung di dalamnya.
Penilaian Risiko:
Lakukan penilaian risiko untuk mengevaluasi potensi bahaya dan risiko yang mungkin
timbul dari penggunaan bahan kimia tersebut.
Pengendalian Eksposur:
Gunakan ventilasi yang memadai di area kerja untuk mengurangi penumpukan uap atau
gas berbahaya.
Gunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti kacamata pelindung, sarung
tangan tahan bahan kimia, jas laboratorium, dan masker pernapasan jika diperlukan.
Berikan pelatihan yang memadai kepada semua pekerja yang menggunakan atau
berinteraksi dengan bahan kimia.
Simpan bahan kimia sesuai dengan persyaratan penyimpanan yang tercantum dalam
MSDS/SDS.
Pastikan wadah penyimpanan yang digunakan sesuai dengan jenis bahan kimia yang
disimpan dan dilengkapi dengan label yang jelas dan mudah dibaca.
Ikuti prosedur kerja yang aman dan instruksi penggunaan bahan kimia.
Gunakan alat pengukur atau penimbang yang tepat untuk menghindari dosis yang
berlebihan atau ketidakseimbangan reaktan.
Kelola pembuangan limbah bahan kimia sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang
berlaku.
Pisahkan limbah bahan kimia berdasarkan sifat dan kompatibilitasnya, dan buang sesuai
dengan petunjuk dan peraturan yang berlaku.
Lakukan
Cara mengenali dan mengetahui sifat bahan kimia yaitu dengan memperhatikan label
kemasan yang terdapat pada produk yang berisikan beberapa informasi penting seperti
nama bahan kimia, nomo CAS (Chemical Abstracts Service), peringatan bahaya, simbol-
simbol, kode pengamanan, dan instruksi penggunaan. Berikut beberapa simbol atau
lambing yang terdapat pada label ptoduk bahan kimia :
Berikut adalah beberapa langkah dalam prosedur umum untuk bekerja dengan bahan
kimia di laboratorium:
Pastikan Anda memahami prosedur kerja yang tepat dan mengikuti instruksi yang
diberikan oleh supervisor atau ahli kimia.
Periksa keberadaan dan keadaan alat dan peralatan yang akan digunakan.
Pastikan alat-alat tersebut dalam kondisi baik, bersih, dan sesuai dengan penggunaan
yang diinginkan.
Jika ada kerusakan atau kekurangan, laporkan kepada supervisor atau teknisi.
Sediakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti kacamata pelindung, sarung
tangan tahan bahan kimia, jas laboratorium, dan masker pernapasan jika diperlukan.
Persiapkan sistem ventilasi yang memadai untuk menghindari akumulasi uap atau gas
berbahaya.
Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia saat menangani bahan kimia.
Jika terjadi tumpahan atau kebocoran, tanggap secara cepat dengan mengikuti prosedur
darurat yang telah ditentukan.
Gunakan alat pengukur atau penimbang yang tepat untuk mengukur dan mencampur
bahan kimia dengan akurasi.
Pastikan Anda memahami cara menggunakan alat pengukur dengan benar dan ikuti
instruksi yang diberikan.
Tambahkan reagen atau larutan ke dalam larutan yang diinginkan dengan hati-hati.
Pastikan Anda mengetahui reaksi yang mungkin terjadi dan tindakan pengaman yang
perlu diambil.
Setelah selesai bekerja, bersihkan alat-alat dan peralatan yang digunakan dengan benar.
Buang limbah bahan kimia sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
Pisahkan limbah sesuai dengan jenis dan karakteristiknya.
Laporkan setiap insiden atau kecelakaan yang terjadi selama bekerja dengan bahan
kimia kepada supervisor atau orang yang berwenang.
Selalu ingat untuk mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan oleh laboratorium dan
mengutamakan keselamatan pribadi serta keamanan lingkungan. Jika Anda tidak yakin
atau kurang berpengalaman, selalu konsultas
Berikut adalah beberapa langkah dalam prosedur umum untuk bekerja dengan alat
kimia di laboratorium:
Kenali alat kimia yang akan digunakan, termasuk fungsi, penggunaan yang benar, dan
batasan-batasan penggunaannya.
Pastikan Anda memahami prosedur kerja yang tepat dan mengikuti instruksi yang
diberikan oleh supervisor atau ahli kimia.
Periksa keberadaan dan keadaan alat dan peralatan yang akan digunakan.
Pastikan alat-alat tersebut dalam kondisi baik, bersih, dan sesuai dengan penggunaan
yang diinginkan.
Jika ada kerusakan atau kekurangan, laporkan kepada supervisor atau teknisi.
Persiapkan sistem ventilasi yang memadai untuk menghindari akumulasi uap atau gas
berbahaya.
Tangani alat kimia dengan hati-hati dan hindari kerusakan atau kebocoran.
Jika terjadi kerusakan atau kebocoran, tanggap secara cepat dengan mengikuti prosedur
darurat yang telah ditentukan.
Setelah selesai bekerja, bersihkan alat kimia dengan benar menggunakan solusi
pembersih yang sesuai.
Jika ada alat yang rusak atau perlu diperbaiki, laporkan kepada supervisor atau teknisi.
Laporkan setiap insiden, kecelakaan, atau kerusakan yang terjadi selama bekerja dengan
alat kimia kepada supervisor atau orang yang berwenang.
Selalu perhatikan petunjuk penggunaan yang diberikan oleh produsen alat kimia, ikuti
prosedur kerja yang ditetapkan oleh laboratorium, dan utamakan keselamatan pribadi
serta keamanan lingkungan. Jika Anda tidak yakin atau kurang berpengalaman, selalu
konsultasikan kepada supervisor atau ahli kimia yang berwenang.
Top of Form