Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN LABORATORIUM

Oleh :
Mawaddah Zaqinah Diah
202202008

Program studi kimia


Institute sains teknologi dan Kesehatan ‘Aisyiyah Kendari
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelolaan bahan kimia yang aman dan efektif adalah suatu kebutuhan penting
dalam berbagai sektor industri dan lingkungan kerja. Bahan kimia digunakan dalam
berbagai aplikasi, seperti industri manufaktur, pertanian, kesehatan, dan penelitian
ilmiah. Namun, penggunaan bahan kimia ini juga membawa risiko yang harus dikelola
dengan baik untuk melindungi kesehatan manusia, lingkungan, dan keberlanjutan.

Pengelolaan bahan kimia melibatkan langkah-langkah untuk mengidentifikasi,


mengukur, mengendalikan, dan memantau risiko yang terkait dengan penggunaan
bahan kimia. Hal ini juga mencakup pemilihan, penyimpanan, penggunaan, dan
pembuangan yang tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan.

Pentingnya pengelolaan bahan kimia terletak pada potensi bahaya yang


mungkin ditimbulkan. Bahan kimia dapat bersifat korosif, toksik, mudah terbakar, dan
bahkan dapat menyebabkan ledakan jika tidak ditangani dengan benar. Selain itu,
penggunaan bahan kimia yang tidak terkendali dapat menyebabkan polusi air, udara,
dan tanah, serta dapat mencemari sumber daya alam.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengelolaan bahan kimia

Bahan kimia adalah zat atau substansi yang memiliki komposisi kimia dan dapat
berinteraksi dengan materi lain melalui reaksi kimia. Bahan kimia dapat ditemukan
dalam berbagai bentuk, termasuk padatan, cairan, dan gas. Mereka digunakan dalam
berbagai industri dan aplikasi, termasuk industri farmasi, petrokimia, kosmetik,
pertanian, dan manufaktur.

Bahan kimia dapat memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda, serta beragam tingkat
toksisitas dan bahaya potensial. Beberapa bahan kimia alami, seperti air dan garam,
memiliki tingkat bahaya yang rendah, sementara bahan kimia sintetis yang kompleks
dapat memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi.

B. Sifat fisik, toksisitas, dan bahaya potensial dari bahan kimia

Sifat fisik, toksisitas, dan bahaya potensial dari bahan kimia dapat bervariasi
tergantung pada jenis bahan kimia yang dimaksud. Berikut adalah beberapa sifat umum
yang perlu dipertimbangkan:

a. Sifat Fisik:

Fase: Bahan kimia dapat berupa padatan, cairan, atau gas.

Titik Leleh dan Titik Didih: Menunjukkan suhu di mana bahan kimia berubah menjadi
padatan atau gas.
Tekanan Uap: Menunjukkan kecenderungan bahan kimia untuk menguap pada suhu
tertentu.

Kelarutan: Kemampuan bahan kimia untuk larut dalam pelarut tertentu seperti air atau
pelarut organik.

Kepadatan: Massa bahan kimia dalam volume tertentu.

Keasaman atau Kebasaan: Tingkat keasaman atau kebasaan suatu bahan kimia yang
dapat mempengaruhi sifat reaktifnya.

Toksisitas:

Bahan kimia dapat memiliki efek toksik pada manusia dan lingkungan jika terpapar
dalam jumlah yang cukup.

Toksisitas dapat bervariasi tergantung pada dosis, rute paparan (seperti melalui inhalasi,
kontak kulit, atau ingesti), dan waktu paparan.

Bahan kimia dapat bersifat akut (efek segera setelah paparan singkat) atau kronis (efek
jangka panjang setelah paparan berulang).

Bahaya Potensial:

Sifat bahaya potensial mencakup sifat-sifat bahan kimia yang dapat menimbulkan risiko
terhadap kesehatan manusia atau lingkungan.

Korosif: Bahan kimia yang dapat merusak atau menghancurkan jaringan hidup atau
benda mati.

Mudah Terbakar: Bahan kimia yang dapat terbakar dengan mudah atau menyebabkan
atau memperbesar risiko kebakaran.

Reaktif: Bahan kimia yang dapat bereaksi dengan bahan lain secara berlebihan,
menyebabkan ledakan, pelepasan gas berbahaya, atau reaksi kimia yang tidak
diinginkan.

Bahan Kimia Beracun: Bahan kimia yang dapat menyebabkan efek berbahaya pada
organisme hidup ketika terpapar dalam jumlah yang cukup.

Penting untuk memahami sifat-sifat ini untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko
yang terkait dengan penggunaan bahan kimia. Data keamanan bahan kimia, informasi
toksikologi, dan pedoman keselamatan yang relevan dapat membantu dalam penilaian
risiko dan pengelolaan yang tepat.

Prinsip pengolaan bahan kimia

Pengelolaan bahan kimia yang aman melibatkan serangkaian langkah untuk


mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko yang terkait dengan
penggunaan bahan kimia. Berikut adalah beberapa prinsip pengelolaan bahan kimia
yang aman:
Inventarisasi dan Identifikasi Bahan Kimia:

Buat inventaris lengkap dari semua bahan kimia yang digunakan di tempat kerja atau
laboratorium.

Identifikasi bahaya yang terkait dengan setiap bahan kimia dan pahami karakteristik
serta sifat fisiknya.

Peroleh lembar data keselamatan bahan (MSDS/SDS) yang disediakan oleh pemasok
atau produsen dan pahami informasi yang terkandung di dalamnya.

Penilaian Risiko:

Lakukan penilaian risiko untuk mengevaluasi potensi bahaya dan risiko yang mungkin
timbul dari penggunaan bahan kimia tersebut.

Pertimbangkan kemungkinan paparan, tingkat toksisitas, frekuensi penggunaan, dan


potensi bahaya lainnya untuk mengidentifikasi tindakan pengendalian yang diperlukan.

Pengendalian Eksposur:

Terapkan langkah-langkah pengendalian yang sesuai untuk mengurangi atau


menghilangkan paparan terhadap bahan kimia berbahaya.

Gunakan ventilasi yang memadai di area kerja untuk mengurangi penumpukan uap atau
gas berbahaya.

Gunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti kacamata pelindung, sarung
tangan tahan bahan kimia, jas laboratorium, dan masker pernapasan jika diperlukan.

Pelatihan dan Pendidikan:

Berikan pelatihan yang memadai kepada semua pekerja yang menggunakan atau
berinteraksi dengan bahan kimia.

Pahamkan pekerja tentang bahaya potensial, langkah-langkah keselamatan, dan


tindakan darurat yang harus diambil jika terjadi kecelakaan atau insiden terkait bahan
kimia.

Penyimpanan yang Tepat:

Simpan bahan kimia sesuai dengan persyaratan penyimpanan yang tercantum dalam
MSDS/SDS.

Pastikan wadah penyimpanan yang digunakan sesuai dengan jenis bahan kimia yang
disimpan dan dilengkapi dengan label yang jelas dan mudah dibaca.

Pemakaian yang Aman:

Ikuti prosedur kerja yang aman dan instruksi penggunaan bahan kimia.
Gunakan alat pengukur atau penimbang yang tepat untuk menghindari dosis yang
berlebihan atau ketidakseimbangan reaktan.

Hindari kontak langsung dengan kulit, mata, atau membran mukosa.

Penanganan Limbah Bahan Kimia:

Kelola pembuangan limbah bahan kimia sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang
berlaku.

Pisahkan limbah bahan kimia berdasarkan sifat dan kompatibilitasnya, dan buang sesuai
dengan petunjuk dan peraturan yang berlaku.

Pemantauan dan Evaluasi:

Lakukan

Cara mengenali dan mengetahui sifat ari suatu bahan kimia

Cara mengenali dan mengetahui sifat bahan kimia yaitu dengan memperhatikan label
kemasan yang terdapat pada produk yang berisikan beberapa informasi penting seperti
nama bahan kimia, nomo CAS (Chemical Abstracts Service), peringatan bahaya, simbol-
simbol, kode pengamanan, dan instruksi penggunaan. Berikut beberapa simbol atau
lambing yang terdapat pada label ptoduk bahan kimia :

Prosedur kerja bahan kimia di laboratorium

Berikut adalah beberapa langkah dalam prosedur umum untuk bekerja dengan bahan
kimia di laboratorium:

Persiapan sebelum bekerja:


Kenali bahan kimia yang akan digunakan, termasuk sifat fisik, toksisitas, bahaya
potensial, dan langkah-langkah keselamatan yang diperlukan.

Pastikan Anda memahami prosedur kerja yang tepat dan mengikuti instruksi yang
diberikan oleh supervisor atau ahli kimia.

Persiapan alat dan peralatan:

Periksa keberadaan dan keadaan alat dan peralatan yang akan digunakan.

Pastikan alat-alat tersebut dalam kondisi baik, bersih, dan sesuai dengan penggunaan
yang diinginkan.

Jika ada kerusakan atau kekurangan, laporkan kepada supervisor atau teknisi.

Persiapan tempat kerja:

Pastikan area kerja bersih dan bebas dari hambatan.

Sediakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti kacamata pelindung, sarung
tangan tahan bahan kimia, jas laboratorium, dan masker pernapasan jika diperlukan.

Persiapkan sistem ventilasi yang memadai untuk menghindari akumulasi uap atau gas
berbahaya.

Penanganan bahan kimia:

Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia saat menangani bahan kimia.

Hindari kontak langsung dengan kulit, mata, atau membran mukosa.

Jika terjadi tumpahan atau kebocoran, tanggap secara cepat dengan mengikuti prosedur
darurat yang telah ditentukan.

Penggunaan alat pengukur:

Gunakan alat pengukur atau penimbang yang tepat untuk mengukur dan mencampur
bahan kimia dengan akurasi.

Pastikan Anda memahami cara menggunakan alat pengukur dengan benar dan ikuti
instruksi yang diberikan.

Penggunaan reagen dan larutan:

Tambahkan reagen atau larutan ke dalam larutan yang diinginkan dengan hati-hati.

Pastikan Anda mengetahui reaksi yang mungkin terjadi dan tindakan pengaman yang
perlu diambil.

Pembersihan dan pembuangan limbah:

Setelah selesai bekerja, bersihkan alat-alat dan peralatan yang digunakan dengan benar.

Buang limbah bahan kimia sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
Pisahkan limbah sesuai dengan jenis dan karakteristiknya.

Pelaporan dan dokumentasi:

Laporkan setiap insiden atau kecelakaan yang terjadi selama bekerja dengan bahan
kimia kepada supervisor atau orang yang berwenang.

Dokumentasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan bahan kimia,


termasuk inventaris bahan, penggunaan, dan pemusnahan limbah.

Selalu ingat untuk mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan oleh laboratorium dan
mengutamakan keselamatan pribadi serta keamanan lingkungan. Jika Anda tidak yakin
atau kurang berpengalaman, selalu konsultas

Prosedur kerja dengan menggunakan alat kimia di laboratorium

Berikut adalah beberapa langkah dalam prosedur umum untuk bekerja dengan alat
kimia di laboratorium:

Persiapan sebelum bekerja:

Kenali alat kimia yang akan digunakan, termasuk fungsi, penggunaan yang benar, dan
batasan-batasan penggunaannya.

Pastikan Anda memahami prosedur kerja yang tepat dan mengikuti instruksi yang
diberikan oleh supervisor atau ahli kimia.

Persiapan alat dan peralatan:

Periksa keberadaan dan keadaan alat dan peralatan yang akan digunakan.

Pastikan alat-alat tersebut dalam kondisi baik, bersih, dan sesuai dengan penggunaan
yang diinginkan.

Jika ada kerusakan atau kekurangan, laporkan kepada supervisor atau teknisi.

Persiapan tempat kerja:

Pastikan area kerja bersih, terorganisir, dan bebas dari hambatan.

Sediakan perlindungan yang sesuai, seperti penggunaan sarung tangan, kacamata


pelindung, dan jas laboratorium jika diperlukan.

Persiapkan sistem ventilasi yang memadai untuk menghindari akumulasi uap atau gas
berbahaya.

Penggunaan alat kimia:

Perhatikan petunjuk penggunaan yang disediakan oleh produsen alat kimia.

Gunakan alat kimia sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaannya.


Pastikan Anda memahami cara menggunakan alat kimia dengan benar dan ikuti instruksi
yang diberikan.

Penanganan alat kimia:

Tangani alat kimia dengan hati-hati dan hindari kerusakan atau kebocoran.

Jika terjadi kerusakan atau kebocoran, tanggap secara cepat dengan mengikuti prosedur
darurat yang telah ditentukan.

Pembersihan dan pemeliharaan:

Setelah selesai bekerja, bersihkan alat kimia dengan benar menggunakan solusi
pembersih yang sesuai.

Jika ada alat yang rusak atau perlu diperbaiki, laporkan kepada supervisor atau teknisi.

Pelaporan dan dokumentasi:

Laporkan setiap insiden, kecelakaan, atau kerusakan yang terjadi selama bekerja dengan
alat kimia kepada supervisor atau orang yang berwenang.

Dokumentasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan alat kimia,


termasuk inventaris alat, penggunaan, dan pemeliharaan.

Selalu perhatikan petunjuk penggunaan yang diberikan oleh produsen alat kimia, ikuti
prosedur kerja yang ditetapkan oleh laboratorium, dan utamakan keselamatan pribadi
serta keamanan lingkungan. Jika Anda tidak yakin atau kurang berpengalaman, selalu
konsultasikan kepada supervisor atau ahli kimia yang berwenang.

Top of Form

Anda mungkin juga menyukai