Anda di halaman 1dari 36

K3 GUDANG

KIMIA
Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) yang bekerja di Gudang Kimia
memiliki peran krusial dalam
PENDAH mengidentifikasi bahaya kimia di
lingkungan industri.
ULUAN Proses identifikasi bahaya ini melibatkan
berbagai alat-alat dan metode yang canggih,
serta pemahaman mendalam tentang sifat-
sifat kimia
Analisis Bahan Kimia: Petugas yang berwenang
melakukan analisis mendalam terhadap bahan kimia yang
digunakan dalam proses produksi. Mereka harus
memahami sifat-sifat fisik dan kimia dari bahan-bahan
tersebut, termasuk tingkat kebahayaan, reaktivitas, titik
nyala, dan toksisitas.

PROSEDUR (1)
ACUAN

GHS (Globally Harmonized System) of


Classification and Labelling of Chemicals
OSHA (Occupational Safety and Health
Administration)
NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazard
NIOSH Manual of Analytical Methods
SIFAT

Klorin : unsur kimia dg simbol Cl, NA 17


Kondisi standar (pada tekanan atmosfer dan suhu
kamar) berbentuk gas berwarna hijau-kekuningan
(Cl2)
Gas klorin memiliki kepadatan 2,5 kali dari
udara, sehingga cenderung melayang dekat
dengan permukaan tanah
Oksidator kuat shg sangat reaktif dengan
beberapa senyawa
Bila Cl berikatan dengan Natrium menjadi NaCl
alias garam dapur
Di dalam tubuh : H berikatan dengan Cl menjadi
HCl alias asam lambung
Unsur klorin Ca(ClO2) atau kaporit digunakan
untuk desinfektan air
NaClO atau natrium hipoklorit untuk pemutih
pakaian
Ketika didinginkan dan diberi tekanan,
senyawa ini menjadi cair sehingga
memudahkan transportasi dan
penyimpanan.
Cl2 merupakan gas beracun
Selain dari industri, seseorang bisa terpapar gas
klorin di rumah saat mencampur pemutih dengan
bahan pembersih lainnya yang mengandung asam
atau amonia.
Penggunaan gas klorin sebagai senjata perang
dilakukan di Perancis pada tahun 1915 oleh
Angkatan Darat Jerman.
Efek gas ini terbukti sangat menghancurkan karena
pasukan Perancis tidak dilengkapi dengan masker.
PROSEDUR (2)

Evaluasi Proses Produksi: Petugas memeriksa


secara detail proses-produksi kimia untuk
mengidentifikasi potensi bahaya. Ini termasuk
pemantauan langkah-langkah produksi,
penanganan, penyimpanan, dan transportasi
bahan kimia.
IDENTIFIKASI BAHAYA
KLORIN
Unsur klorin memiliki rumus kimia Cl2 dan
merupakan anggota dari kelompok unsur halogen.
Lemahnya ikatan antara dua atom membuat
molekul klorin sangat reaktif. Klorin merupakan
oksidator kuat dan memicu oksidasi dengan
menerima elektron dari senyawa lain.
Kondisi ini menyebabkan reaksi pembakaran
dengan senyawa organik lain, seperti amonia,
terpentin, dan gas alam
Non-flammable, irritant
BAHAYA BAGI TUBUH
MANUSIA
Gas klorin dioksida juga berbahaya bagi manusia
karena bertindak sebagai iritan mata dan paru-
paru.
Paparan kronis dapat menyebabkan emfisema
dan bronkitis.
Keluhan akan bervariasi mulai dari batuk, nyeri
dada, serta retensi air dalam paru-paru
BAHAYA BAGI
LINGKUNGAN
Klorin terurai ketika dicampur dengan air. Klorin mungkin
juga dilepaskan dari air kemudian masuk ke udara dalam
kondisi tertentu.
Hipoklorit terurai menjadi NaCL dan Oksigen
Karena sifatnya yang reaktif, klorin tidak akan lama tinggal
di tanah atau di dalam air. Tanaman dan hewan juga
diketahui tidak mengakumulasi klorin dalam tubuhnya.
Namun, studi laboratorium menunjukkan bahwa paparan
berulang klorin dari udara dapat mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh, darah, jantung, dan sistem pernapasan
hewan
PENGADAAN

Setiap pembelian atau pengadaan bahan kimia


harus dicantumkan dengan jelas tentang
kelengkapan informasi bahan berupa labelling,
informasi dampak bahaya, informasi P3K, APD,
dan penaganan darurat. Informasi berupa MSDS
serta pada kemasan dilengkapi label identitas dan
symbol karakteristik B3
Spesifikasi mutu kemasan atau wadah harus jelas dengan
memperhatikan keamanan, ketahanan, efektifitas dan
efisiensi.
Setiap wadah Bahan Kimia harus dilengkapi dengan
tanda resiko bahaya serta tindakan pencegahan dan
penanggulangannya.
User atau pejabat yang mengajukan pembelian bahan
kimia atau pestisida berkewajiban melengkapi syarat-
syarat K3. Bila spesifikasi dan syarat K3 yang dimaksud
sudah cukup lengkap dan memenuhi standart K3, maka
pengajuan pembelian dapat diproses dan direalisasikan
pengadaannya
Gudang tempat penyimpanan bahan kimia
harus dibuat sedemikian rupa, hingga aman
dari pengaruh alam dan lingkungan
sekitarnya.
Memiliki sistem sirkulasi udara dan
PENYIMP ventilasi yang cukup baik
ANAN Suhu di dalam ruangan dapat terjaga
konstan dan aman setiap saat
Aman dari beberapa gangguan biologis
(burung, tikus, rayap, dll)
Aman dari potensi bencana
Pemisahan dan pengelompokan masing-masing bahan kimia untuk
menghindari adanya bahaya reaktivitas
Penyimpanan di tempat yang kering dan terlindung sinar matahari
Penyusunan agar tidak melebihi batas maksimum yang dianjurkan
manufaktur untuk menghindari roboh (ambruk), sehingga tidak
mengakibatkan kerusakan dan mudah pembongkaran serta kelihatan
rapi
Bahan kimia tidak langsung bersentuhan dengan lantai gudang
(menggunakan alas)
Program House Keeping harus dilaksanakan secara periodik dan
berkesinambungan yang meliputi: kebersihan, kerapihan dan
keselamatan
Pada setiap penyimpanan bahan kimia harus dilengkapi dengan
labeling (label isi, safety, resiko bahaya) dan MSDS atau Lembar
Data Keselamatan Bahan (LDKB).
Lorong agar tetap terjaga dan tidak terhalang oleh benda apapun
untuk melakukan inspeksi, jika perlu dibuatkan garis pembatas
lintasan alat angkat dan angkut
Khusus bahan dalam wadah silinder atau tabung gas bertekanan agar
ditempatkan pada tempat yang teduh, tidak lembab dan aman dari
sumber panas seperti (listrik, api, ruang terbuka)
PENANGANAN
Sarana K3 dan penanganan kondisi
darurat haruslah disiapkan sesuai dengan
identifikasi bahaya, dan digunakan
sebagaimana mestinya (peralatan safety
atau APD, spill kit seperti pasir atau
serbuk kayu atau adsorber, APAR, P3K,
sarana untuk cuci tangan dan eye wash)
Setiap anggota dilarang makan dan
minum ditempat penyimpanan bahan
kimia terutama yang beracun
Kondisi kerja, lingkungan sudah dinyatakan
aman
APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan
faktor resiko bahayanya 9 (HIRAC), APAR dan
P3K harus disiapkan dan digunakan sebagaimana
mestinya.
Metode kerja atau cara pelaksanaan kerja sudah
aman dan efektif
Kelengkapan administrasi sudah dipersiapkan
(perijinan angkut, perintah kerja, daftar pekerja)
Selama berlangsungnya kegiatan penggunaan B3,
hindari tindakan yang tidak aman
Bekerja sesuai dengan SOP dan MSDS masing-
masing bahan
Bila pekerjaan telah selesai, amankan dan
bersihkan alat-alat kerja, lingkungan kerja, wadah
sisa-sisa bahan agar segera dibersihkan sampai
betul-betul kondisi keseluruhan sudah aman
Lakukan tindakan P3K dengan segera, jika terjadi
kecelakaan hubungi tim P2K3 atau first aider
untuk penanganan pertolongan lebih lanjut
(rujukan ke Rumah Sakit)
Bahan tumpah : Petugas yang menemukan
tumpahan B3 memakai APD (masker,sarung
tangan,sepatu boots,dan pakaian pelindung)
Apabila tumpahan bahan kimia B3 dalam bentuk
cair maka dapat menggunakan bahan
inert/absorben untuk menyerap cairan. (misalnya
kain flanel kering atau pasir)
Apabila tumpahan bahan kimia B3 dalam bentuk
serbuk dapat menggunakan kain flannel basah
untuk mengikat tumpahan, ditaruh dalam wadah
atau tempat sampah yang ditentukan
Membungkus atau menutup wadah sampah
tumpahan dengan rapat.
Menyemprotkan air dan mengepel seluruh area
yang terkena
Membuang air untuk mengepel kesaluran
ke saluran pengolahan air limbah,jangan
membuang ke saluran umum
Membawa sampah dengan troli tertutup ke
tempat pengolahan atau tempat
penampungan sementara limbah B3 yang
ada dan mencatat berat ke buku catatan
yang ada di TPS,tanggal,berat,nama
pengirim dan disaksikan petugas penerima
di TPS
Bersihkan diri
Buat laporan kejadian tumpahan
Bila terjadi kebakaran :
pemadaman tergantung
jenis dan sifat bahan
kimia yang ada di
Gudang

Klorin : No fire hazard


related to this product
Angkat angkut harus memperhatikan : beban
kerja, jenis pekerjaan, sifat pekerjaan, bobot
barang
Memperhatikan ergonomi

TRANSP Angkat angkut dengan alat harus


memperhatikan kompetensi petugas yang
ORTASI mengoperasikan alat.
Lihat transport information safety di MSDS
masing-masing bahan kimia
Pengangkutan perlu dilaksanakan dengan tertib dan
terkontrol agar tidak membahayakan manusia maupun
lingkungan. Ruang lingkup pengaturan pengangkutan B3
meliputi:
Setiap kendaraan pengangkut B3 harus memenuhi persyaratan umum
dan persyaratan khusus sesuai dengan jenis dan karakteristik B3 yang
diangkut
Pengemudi kendaraan pengangkut B3 wajib memenuhi persyaratan
umum dan persyaratan khusus sesuai regulasi yang berlaku. Sama
halnya dengan pengemudi, pembantu pengemudi ─yang bertugas
memberikan bantuan yang diperlukan kepada pengemudi agar
pengangkutan B3 dapat dilaksanakan sesuai kaidah K3 dan tidak
diizinkan mengemudi kendaraan─ juga wajib memenuhi persyaratan
sesuai regulasi.
Lintasan angkutan B3 di jalan ditentukan dengan
mempertimbangkan:
•Kelas jalan yang dilalui
•Tingkat bahaya muatan atau jenis bahan berbahaya yang diangkut
•Frekuensi pengangkutan
•Jenis kemasan
•Volume bahan berbahaya yang diangkut
•Kelestarian lingkungan, jika terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan
pengangkutan
Penentuan lintas angkutan B3 juga harus memperhatikan:
•Tidak melalui daerah padat penduduk, terowongan dan jalan yang
sempit (kecuali disertai pengawalan petugas yang berwenang)
•Tidak melalui tanjakan dan belokan yang membahayakan atau tidak
memungkinkan dilalui kendaraan pengangkut bahan berbahaya
•Titik rawan sepanjang lintasan, seperti daerah kemacetan lalu lintas,
tempat penyimpanan bahan berbahaya, depot bahan bakar, jalur
listrik tegangan tinggi dll
PENGEN
DALIAN
Di udara ambien, gas khlorin dapat
mengalami proses oksidasi dan
membebaskan oksigen seperti
terlihat dalam reaksi di bawah ini :

Cl2 + H2O HCl + HOCl

8 HOCl  6 HCl + 2HClO3 +


O3

Gas khlorin juga dapat mencemari


atmosfer. Kadar antara 3,0 – 6,0 ppm
gas khlorin terasa pedas dan
memerahkan mata. Bila terpapar
dengan kadar sebesar 14,0 – 21,0
ppm selama 30-60 menit dapat
menyebabkan penyakit paru-paru
(pulmonary oedema), emphysema
dan radang paru-paru.
Pengukuran kadar klorin di udara :
1. NIOSH NMAM 6011 Chlorine
2. OSHA SAM ID 101 Chlorine in Workplace
Atmosphere
NAB : 0,5 ppm (NIOSH)
1 ppm (OSHA)
150 μg/Nm3 (PP 41 Th. 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara
Metode : Spesific Ion Electrode
Peralatan : Impinger
Pengendalian lainnya : menggunakan APD yang
tepat seperti pelindung mata, pernafasan, dan
kulit
Analisa bahan kimia di Gudang harus
dilakukan terlebih dahulu

Identifikasi resiko/bahaya dari bahan


kimia tersebut

KESIMP
ULAN Penyimpanan, penanganan,
transportasi harus memiliki SOP dan
dilakukan oleh petugas yang sudah
dilatih
Evaluasi dilakukan dengan
pengendalian bahaya melalui
pengujian lingkungan kerja dan
kesehatan tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai