Anda di halaman 1dari 22

K3 DAN SISTEM

MANAJEMEN
MUTU
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3
Kondisi area kerja laboratorium terdiri dari sistem bagian bagian yang masing masing mempunyai
fungsi masing masing yaitu:
– Bangunan dan fasilitas didalamnya terdiri dari: Perabot labratorium yang merupakan temat
penyimpanan bahan bahan kimia, peralatan laboratorium yang terkait, instrument analisa,
peralatan gelas dan non gelas, peralatan mekanik perbaikan, peralatan optional alat, peralatan
spare part peralatan laboratorium dan lain lainnya.
– Sistem pengelolaan yang terdiri dari sistem manajemen dan adimintrasi laboratorium, bentuk
fisik berupa peralatan kantor, buku dan barang adminitrasi, komputer dan printer untuk sistem
adimitrasi, ruang adminitrasi dan sistem telekomnukasi dan informasi.
– Bahan bahan praktikum & analisis yang terdiri dari bahan kimia, bahan pangan, bahan
pembantu proses dan lain lainnya.
– Alat pelindung diri ketika proses praktikum berlangsung, alat pemadam kebakaran dengan
berbagai tipe.
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3
Pengenalan potensi bahaya dilakukan dengan pemeriksaan kondisi area kerja laboratorium sesuai
ketentuan K3
– Potensi Bahaya Dalam skala besar. Situasi dalam skala besar yang dimaksud adalah kondisi
darurat yang disebabkan karena bencana alam, kebakaran, sengatan listrik dan hilangnya
bahan dan peralatan laboratorium. Kondisi ini memicu terjadinya kerusakan sarana dan
prasarana laboratorium. Memicu untuk kondisi laboratorium useless. Untuk mengantisipasi hal
ini letak bahan kimia yang bersifat asam dan bersifat basa haruslah mempunyai jarak yang cukup
karena kedua bahan yang bersifat reaktif dan berlawanan sifat kimianya sehingga ketika
bencana terjadi tidak mudah untuk saling campur. Selain itu sistem kelistrikan di laboratorium
ketika ada bencana seperti gempa bumi skala besar dirancang agar sistem kelistrikan turn off
(mati) sendiri.
– Pelanggaran Keamanan. Pelanggaran kemananan yang terjadi dapat berupa hilangnya aset fisik
laboratorium ataupun aset data. Kehilangan ini bisa menyebabkan perusahaan/lembaga
CONTINUE TO THE mengalami perubahan dalam menjalankan standart operasi prosedur. Penyalahgunaan aset
NEXT PAGE labaratorium dapat menyebabkan kerugian besar bagi lembaga laboratorium, selain itu
pelanggaran juga dapat terjadi dengan eksperimentasi laboratorium menjadi tidak sah lagi.
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3

– Wadah bahan kimia dan lokasi penyimpanan harus diberi label yang jelas. Label
wadah harus mencantumkan nama bahan, tingkat bahaya, tanggal diterima dan
dipakai.
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3

– Simbol dan Tanda Bahaya

CONTINUE TO THE
NEXT PAGE
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3

– Simbol dan Tanda Bahaya

CONTINUE TO THE
NEXT PAGE
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3

– Simbol dan Tanda Bahaya

CONTINUE TO THE
NEXT PAGE
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3

– Simbol dan Tanda Bahaya

CONTINUE TO THE
NEXT PAGE
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3
– Simbol dan Tanda Bahaya

CONTINUE TO THE
NEXT PAGE
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3
– Simbol dan Tanda Bahaya
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3
Macam-macam sarung tangan:
1. Chemical Resistant Gloves : digunakan untuk menangani bahan-bahan kimia,
terbuat dari karet seperti butyl, latex, nitrile, vinyl, neoprene, atau PVC
2. Heat Resistant Gloves : untuk melindungi tangan dari panas atau suhu tinggi,
terbuat dari kulit untuk lapisan luar dan kain yang halus pada bagian dalam
atau terbuat dari asbes/silika
3. Impact Hand Gloves : melindungi dari energi tumbukan sepenuhnya jika
kejatuhan benda berat, bahan dilengkapi dengan shock absorber (peredam
kejut) untuk menyerap energi tumbukan
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3
Macam-macam sarung tangan:
4. Cut & Puncture Resistant Gloves : merupakan sarung tangan anti tusuk dan
potong ini sering digunakan oleh pekerja yang menggunakan mesin abrasi, terbuat
dari nitrile sehingga tahan terhadap abrasi yang diakibatkan oleh gesekan
5. Anti-Slip Hand Gloves : digunakan oleh pekerja pada benda basah atau berminyak,
dilengkapi dengan grip technology sehingga objek kerja yang berminyak maupun
basah dapat di genggam dengan kuat tanpa terpeleset dan teknologi microchannel
sehingga mampu menyerap cairan yang menempel pada benda
6. Lifting Hand Gloves :dapat meminimalisir potensi selip saat mengangkat sesuatu
dan melindungi tangan dari goresan benda tajam, terbuat dari kain yang berserat
dan lapisan karet pada bagian telapak tangan untuk menambah kekuatan
cengkeraman tangan saat mengangkat
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3
Jenis bahan yang mudah terbakar dan cara mengatasinya:
– Jenis A : Bahan yang terbakar meliputi bahan yang mengandung karbon, misalnya
kayu, kertas, plastik. Untuk mengatasinya gunakan alat pemadam kebakaran air,
serbuk kering atau selimut api, jangan menggunakan air jika ada resiko bahaya
listrik.
– Jenis B: Bahan yang mudah terbakar meliputi zat cair, misalnya minyak tanah,
bensin, alkohol. Untuk mengatasinya gunakan pemadam kebakaran jenis busa,
karbondioksida, serbuk kering, selimut api atau pasir. Jangan menggunakan busa jika
ada kemungkinan resiko bahaya listrik dan jangan sekali-kali menggunakan air.
– Jenis C: Bahan yang terbakar meliputi gas, misalnya Metana, Propana, Asetilen, dan
Butana.Untuk mengatasinya tutup zat yang dapat menimbulkan gas yang mudah
terbakar tersebut.
– Jenis D: Bahan yang mudah terbakar meliputi logam (metal) misalnya Natrium,
Kalium, dan Magnesium. Untuk mengatasinya, gunakan pasir atau selimut api.
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3
MSDS (Material Safety Data Sheet)
– MSDS adalah kumpulan informasi sangat penting mengenai bahan kimia. Dengan adanya informasi
semacam itu, maka hal tersebut akan menunjang keselamatan kerja dalam menggunakan bahan
kimia untuk berbagai keperluan
– Menurut The American National Standards Institute (ANSI), informasi yang ada di dalam MSDS
terbagi menjadi 16 bagian sebagai berikut:
1. Informasi CAS Number (nomor registrasi internasional);
2. Menunjukkan bahan berbahaya dan ambang batas berdasarkan Occupational Safety and
Health Administration (OSHA);
3. Pengaruh terhadap kesehatan;
4. Penanganan pertolongan pertama;
5. Penanganan pemadam kebakaran;
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3
MSDS (Material Safety Data Sheet)
6. Prosedur jika terjadi kecelakaan kerja;
7. Penyimpanan bahan kimia;
8. Menunjukkan PEL maksimum atau batas regulator paparan bahan kimia;
9. Sifat fisik dan sifat kimia bahan;
10. Informasi terkait reaktif dan stabilnya bahan kimia;
11. Informasi toksisitas;
12. Menunjukkan seberapa bahaya terhadap lingkungan (ekotoksisitas);
13. Saran pembuangan bahan kimia;
14. Informasi pendistribusian;
15. Informasi kode berbahaya; dan
16. Label peringatan, tanggal, dan pihak yang mengeluarkan MSDS tersebut
UK : Bekerja dengan Aman Sesuai
dengan Prosedur Kebijakan K3

MSDS (Material Safety Data Sheet)


– Manfaat/Kegunaan MSDS
1. Menunjang keselamatan kerja, karena MSDS memuat informasi lengkap
tentang bagaimana sebuah bahan kimia dapat digunakan
2. Memberi prosedur yang tepat
Prosedur tersebut secara lebih rinci berkaitan tentang bagaimana cara
menggunakan bahan kimia, bagaimana penanganan jika terjadi insiden,
bagaimana cara menyimpan, serta bagaimana prosedur cara membuang
setelah digunakan di laboratorium
Sistem Manajemen Mutu
– Good Laboratory Practices (GLP) adalah aturan-aturan, prosedur-prosedur, dan
praktek di laboratorium yang cukup untuk menjamin mutu dan intensitas data
analitik yang dikeluarkan oleh sebuah kegiatan pengujian di laboratorium.
– GLP merupakan prinsip-prinsip yang menyediakan kerangka kerja dalam
laboratorium yang direncanakan, dilakukan, dipantau, direkam, dilaporkan dan
diarsipkan. GLP khususnya ditujukan pada system kualitas control untuk
penelitian di laboratorium dan organisasi untuk memastikan keseragaman,
konsistensi, reliabilitas, reproduktibilitas, kualitas dan integritas
Sistem Manajemen Mutu
Prinsip-prinsip GLP:
– Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning and execution)
– Praktek pengambilan sampel yang baik (Good Sampling Practice)
– Praktek melakukan analisa yang baik (Good Analytical Practice)
– Praktek melakukan pengukuran yang baik (Good Measurement Practice)
– Praktek mendokumentasikan hasil pengujian/data yang baik (Good
Dokumentation Practice)
– Praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik (Good
Housekeeping Practice).
Sistem Manajemen Mutu
ISO 17025
– Laboratorium merupakan salah satu lembaga yang peranannya sangat menentukan dalam
penjaminan dan pengendalian mutu suatu produk. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu standar
internasional yang mencakup sistem mutu dan implementasi teknis yang baik, salah satunya
dengan menerapkan standar ISO 17025.
– ISO 17025 adalah standar utama yang digunakan oleh laboratorium pengujian dan kalibrasi,
merupakan suatu persyaratan yang ditetapkan untuk menjaga konsistensi laboratorium dalam
menghasilkan data yang diperlukan pelanggan. Standar ini awalnya merujuk pada Good
Laboratory Practice (GLP) yang bertujuan untuk selalu menerapkan kaidah-kaidah
berlaboratorium yang standar.
– Dua bagian/elemen utama dari ISO / IEC 17025 adalah Manajemen Persyaratan dan
Persyaratan Teknis. Persyaratan manajemen terkait dengan operasi dan keefektifan sistem
manajemen mutu dalam laboratorium dan memiliki persyaratan yang sama dengan ISO 9001.
Persyaratan teknis yaitu terkait dengan alamat kompetensi staf, metodologi pengujian,
peralatan dan kualitas dan pelaporan hasil pengujian dan kalibrasi.
Sistem Manajemen Mutu
Diagram hubungan antara definisi dan elemen-elemen sistem manajemen mutu :
Sistem Manajemen Mutu
Elemen Mutu ISO 17025
– Persyaratan Manajemen, meliputi: organisasi laboratorium; sistem mutu;
pengendalian dokumen; kaji ulang permintaan, tender, dan kontrak; subkontrak
pengujian; pembelian jasa dan perbekalan; pelayanan kepada pelanggan;
pengaduan; pengendalian pekerjaan pengujian yang tidak sesuai; tindakan
perbaikan; tindakan pencegahan; pengendalian rekaman; rekaman teknis;audit
internal; kaji ulang manajemen
– Persyaratan Teknis, meliputi: personel; kondisi akomodasi dan lingkungan,
metode pengujian dan validasi metode; peralatan; ketelusuran pengukuran
(kalibrasi); pengambilan sampel; penanganan sampel; jaminan mutu hasil
pengujian; pelaporan hasil
Sistem Manajemen Mutu
Perbedaan GLP dan ISO 17025
ISO 17025 GLP
Diterapkan di negara anggota ISO Diterapkan di negara anggota OECD
Standar yang sama untuk semua aktifitas ISO Regulasi yang berbeda di berbagai negara

Didesain untuk studi berulang Didesain untuk studi tunggal


Deskripsi sistem mutu di Pedoman Mutu ISO Deskripsi sistem mutu di Standard Operational
Procedure (SOP)
Pernyataan umum untuk tanggung jawab personil Tanggung jawab personil sangat spesifik

Tidak ada persyaratan khusus untuk penyimpanan Persyaratan spesifik untuk penyimpanan, retensi dan
catatan dan laporan pengarsipan
Tidak ada rencana studi diperlukan (metode yang Rencana studi diperlukan untuk setiap studi
terstandar digunakan)
SOP yang ditulis tanpa format tertentu SOP dengan persyaratan rinci untuk format dan isi

Metode Analisa harus diverifikasi melalui uji antar- Validasi melalui uji antar-laboratorium tidak
laboratorium diperlukan
Prosedur komplain yang didokumentasikan Jika ada masalah, hanya melalui hukum
Penyimpanan sampel uji dan data sampai klien Penyimpanan sampel uji sesuai dengan persyaratan
menerima hasil peraturan lokal negara

Anda mungkin juga menyukai