Anda di halaman 1dari 20

K3 (Kesehatan dan

Keselamatan Kerja)
LABORATORIUM
KELOMPOK 6/A3A
KIMIA

Program Studi Farmasi Klinis


Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Bali Internasional
Kelompok
01
Nyoman Vina Angelina Dewi (18021022)
6/A3A
02
Ni Kadek Nita Dwihati (18021023)

03
Ni Luh Nyoman Ari Mayoni (18021024)

04
Rahmadani Dwi Arisandy (18021025)
01
PENTINGNYA PENERAPAN K3 DI LAB
KIMIA

OVERVIE 02
POTENSI BAHAYA DI LABORATORIUM
KIMIA
W
MATERI 03
Peraturan Perundang-Undangan Terkait
dengan K3 Laboratorium

04
Penanggulangan Keadaan Darurat Di
Laboratorium Kimia
Pentingnya Penerapan Keselamatan Kerja dimaksudkan
penerapan untuk menjamin :

K3 di Lab • Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg


Kimia bekerja di laboratorium.
• Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan
laboratorium yang menyebabkan terganggu kesehatannya
akibat kegiatan di laboratorium.
• Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang
mudah terbakar dan beracun
• Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat
berbau ke udara, sehingga tidak berdampak negative
terhadap lingkungan.
POTENSI
BAHAYA DI
LABORATORIU
Laboratorium merupakan salah satu tempat berkembangnya ilmu
M KIMIA pengetahuan melalui berbagai penelitan dan percobaan, dalam
kegiatan penelitian/percobaan tentunya menggunakan bermacam-
macam jenis alat dan bahan kimia untuk menunjang kegitannya dan
beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti air, gas, listrik dan almari
asam tentunya alat, bahan kimia dan fasilitas laboratorium beserta
aktivitasnya sangat berpotensi dalam menimbulkan terjadinya suatu
kecelakaan
POTENSI SIMBOL-SIMBOL YANG
DIGUNAKAN DI LABORATORIUM KIMIA
BAHAYA DI
LABORATORIU
M KIMIA
POTENSI
Potensi bahaya yang terjadi di laboratorium
BAHAYA DI kimia diantaranya:

LABORATORIU
M KIMIA 1. Pengambilan reagen dari lemari asam potensi bahaya yang terjadi seperti keracunan, sesak
nafas, iritasi mata, iritasi kulit, dan luka bakar.
2. Pengisian buret potensi bahaya yang terjadi sepeti luka, iritasi mata,.
3. Penggunaan oven dan kompor potensi bahaya yang ada seperti terpapar panas, kebakaran,
4. Penggunaan gelas ukur yang sudah menggumpal mengakibatkan luka gores.
5. Pengambilan reakgen dari lemari/gudang penyimpanan bahan kimia potensi bahaya yang
terjadi ada pusing, mual, iritasi mata, dan sesak nafas
LANJUTAN…
..
Upaya penganggulangan potensi bahaya di laboratorium kimia antara lain dengan cara
administrasi pembuatan prosedur K3 manual, engeneering/rekayasa seperti pemasangan
alarm pada lemari asam, subtitusi dengan penggantian alat yang sudah pecah dengan alat
yang baru, mengganti bahan kimia yang berbahaya/berisiko dengan bahan kimia yang tidak
terlalu berbahaya namun dengan fungsi yang sama, pelabelan pada zat kimia,
penyimpanan zat kimia pada gudang penyimpanan, adanya lemari asam, adanya SOP
(Standar Operasional Prosedur) laboratorium/penggunaan alat, aturan penggunaan dan
penyimpanan bahan kimia (MSDS), penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat
praktikum
Orang yang tak berkepintingan dilarang masuk laboratorium, untuk
mencegah hal yang tidak diinginkan.

Peraturan Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi mengenai


Umum di bahaya bahan kimia, alat alat dan cara pemakaiannya.

Laboratorium Harus tau cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, respirator
dan alat keselamatan kerja yang lain.
Kimia
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja laboratorium

Setiap laboran / pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat


(P3K).
Peraturan Undang-Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1970 tentang
Perundang- Keselamatan Kerja

undangan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.


Terkait dengan
K3 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-51/Men/1999 Tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja.
Laboratorium
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-187/Men/1999 Tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai


Dampak Lingkungan.
Peraturan Surat Edaran Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat
Perundang- Pelindung Diri.

undangan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER.05/MEN/1996 tentang Sistem


Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Terkait dengan
K3 Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No 52 Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Laboratorium
Keputusan Menteri kesehatan Nomor 315/Menkes/SK/III/2003 tentang
komite kesehatan dan Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/IX/VIII/2001 tentang


Pedoman Teknis Analisis Dampak Lingkungan.
PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT DI
LABORATORIUM KIMIA
Percikan Bahan Kimia
Penanganan yang perlu dilakukan :
● Jangan panik.
● Mintalah bantuan rekan yang berada didekat.
● Lihat data MSDS.
● Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami
kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan).
● Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
● Bawa ketempat yang cukup oksigen.
● Hubungi paramedik secepatnya (Dokter, Rumah Sakit ).
PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT DI
LABORATORIUM KIMIA

Terpeleset

• Terjadi karena lantai licin dan sepatu ber hak serta bertali longgar.
Akibatnya: terjadi memar dan lecet.
● Penanganan dan pencegahan: Segera dipel kalau lantai basah/licin, memakai sepatu karet
dan berjalan/tidak lari di laboratorium. (Agus,dkk, 2019)
PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT DI
LABORATORIUM KIMIA

Terkena larutan asam

● Akibatnya: kulit bisa lecet / terkelupas


● Penanganan dan pencegahan: Segera dilap dengan kasa/kapas halus, dicuci dengan air
mengalir sebanyakbanyaknya, selanjutnya dicuci dengan 1% Na2CO3 kemudian cuci lagi
dengan air mengalir dan mengeringkan serta engolesi dengan salep levertran. (Agus,dkk,
2019)
PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT DI
LABORATORIUM KIMIA
● Tumpahan Bahan Kimia
○ Beritahukan kesemua orang yang ada di area tumpahan.

○ Hubungi nomor darurat yang sesuai yang seharusnya telah terpasang Beri bantuan korban, pindahkan
mereka dari paparan dan mandikan jika diperlukan.

○ Tergantung jenis dan sifat bahan kimia tersebut, mungkin perlu membuka jendela dan pintu untuk
memberikan sirkulasi udara yang cukup, menutup area yang terpapar untuk menyimpan tumpahan atau
mematikan sumber nyala api dan panas.

○ Jika sudah terlatih dan berwenang, gunakan material yang tepat untuk menyerap ata menampung
tumpahan. Contohnya, Anda bisa menggunakan perlengkapat untuk menertralkan tumpahan asam, Untuk
bahan kmia lainnya, Anda mungkin perlu menaburkan penyerap pada tumpahan, atau sekitar tumpahan
dengan tanggul.

○ Jangan berupaya membersihkan dalam situasi seperti Anda tidak tahu material apa yang tumpah. Anda
tidak memiliki cukup pelindung atau peralatan yang tepat untuk melakukan pekerjaan tersebut. Tumpahan
terlalu luas dan banyak. Tumpahan sangat beracun.
PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT DI
LABORATORIUM KIMIA

Terkena logam Natrium atau Kalium

Akibatnya: kulit bisa lecet /terkelupas


Penanganan dan pencegahan: logam yang nempel segera diambil, kemudian kulit dicuci
dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit selanjutnya dinetralkan dengan larutan 1%
asam asetat, dikeringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas
steril atau kapas yang telah dibasahi asam pikrat. (Agus,dkk, 2019)
PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT DI
LABORATORIUM KIMIA

Luka bakar akibat benda panas

Akibatnya: kulit bisa lecet/terkelupas


Penanganan dan pencegahan: diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran.
Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri
agak berkurang (Agus,dkk, 2019)
PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT DI
LABORATORIUM KIMIA

Kebakaran
Bahan kimia yang mudah terbakar yaitu bahan – bahan yang dapat memicu terjadinya kebakaran
Penanganan yang perlu dilakukan :
● Jangan panik.
● Ambil tabung gas CO2 apabila api masih mungkin dipadamkan.
● Beritahu teman anda.
● Hindari mengunakan lift.
● Hindari mengirup asap secara langsung.
● Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci).
● Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat.
● Hubungi pemadam kebakaran.
PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT DI
LABORATORIUM KIMIA
● Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketersediaan alat keselamatan kerja, termasuk kotak P3K dan
pemadam kebakaran. Nomor telepon penting seperti pemadam kebakaran dan petugas medis dengan
mudah dapat diakses, supaya saat terjadi kecelakaan yang cukup parah dapat ditangani dengan segera.

● Sosialisasi tentang cara penggunaan alat pemadam api dan tata tertib laboratorium harus dipahami
dengan baik oleh seluruh pengguna laboratorium. Dan perlunya memahami Standar Operasional
Procedure (SOP) laboratorium, fasilitas laboratorium, peralatan keselamatan dan keamanan kerja
Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium setidaknya memiliki dua pintu keluar
dengan jarak yang cukup jauh. Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan
dipisahkan dua bahan kimia yang dapat menimbulkan ledakan bila bereaksi.
THANK
S

Anda mungkin juga menyukai