Anda di halaman 1dari 16

KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA

(K3) KIMIA
BAHAN KIMIA
Bahan kimia adalah bagian utama dari kehidupan kita sehari-hari di rumah dan di tempat kerja.
Contohnya seperti racun, zat korosif, pelarut dan banyak zat lainnya. Selama kita mengambil tindakan
pencegahan yang tepat, bahan kimia ini dapat ditangani dengan aman. Bahan kimia di tempat kerja
seperti bahan kimia laboratorium, bahan bakar, cat, bahan kimia kantor mesin fotokopi, cairan koreksi,
pelumas dan korosif.
Kita terkena bahan kimia dengan melalui beberapa cara diantaranya.
1. Inhalasi (Pernafasan)
Bernafasas dalam debu, kabut dan uap - Contoh: Bekerja dengan beton di rumah tanpa respirator
2. Tertelan
Makan makanan yang terkontaminasi - Contoh: Makan siang di area kerja di mana ada kontaminan
udara
3. Penyerapan
Kontak kulit dengan bahan kimia - Contoh: dermatitis kontak atau iritasi mata
4. Injeksi (Suntikan)
Memasukkan zat ke dalam tubuh melalui jarum atau perangkat tekanan tinggi - Contoh: jam suntik
TUJUAN ADANYA K3 KIMIA

 MEMELIHARA KESEHATAN DAN KESELAMATAN LINGKUNGAN


KERJA DARI BAHAYA KIMIA MISALNYA BAHAN KIMIA YANG DAPAT
MENIMBULKAN LEDAKAN, KERACUNAN, KEBAKARAN, PENYAKIT AKIBAT KERJA
DAN LAIN SEBAGAINYA .

 PENERAPAN K3 KIMIA DI DALAM PROSES PRODUKSI DINILAI SANGAT PENTING


KARENA MERUPAKAN SALAH SATU INDIKATOR KEBERHASILAN PERUSAHAAN
DALAM MEMBERIKAN PRODUK YANG BERKUALITAS KEPADA
KONSUMEN SELAIN SEBAGAI UPAYA PROAKTIF UNTUK MENCEGAH TERJADINYA
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN
Anda dapat melindungi diri terhadap bahaya kimia melalui:
• Membaca label kontainer, lembar data keamanan bahan (MSDS) dan instruksi kerja sebelum Anda
menangani bahan kimia;
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang seperti kacamata kimia, respirator, sarung tangan
keselamatan, apron, sepatu baja berkuku, kacamata keselamatan dengan perisai sisi, dll. Pastikan APD
dalam kondisi baik dan Anda sudah dilatih dalam penggunaannya ;
• Memeriksa semua APD sebelum Anda menggunakannya. Mencari cacat dalam peralatan seperti retak,
bagian yang hilang, robekan, dll Pastikan respirator Anda memiliki cartridge kimia yang tepat untuk bahaya
bahan kimia tertentu. Mengubah cartridge bila diperlukan;
• Mengetahui lokasi pancuran keselamatan dan stasiun obat cuci mata dan bagaimana menggunakannya;
• Cuci tangan sebelum makan, terutama setelah menangani bahan kimia;
• Meninggalkan pakaian Anda yang terkontaminasi di tempat kerja. Jika Anda mengenakan pakaian kerja
yang terkontaminasi ke dalam rumah, Anda dapat menimbulkan potensi bahaya k3 kimia bagi keluarga
Anda.
Untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan
menanggulangi akibat dari penggunaan bahan kimia yang tidak
terkendali maka diterbitkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor : Kep.187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia
berbahaya di tempat kerja.
KEP.187/MEN/1999

Dalam peraturan ini disebutkan bahwa perusahaan yang


menggunakan, menyimpan, memakai, memproduksi dan mengangkut
bahan kimia berbahaya di tempat kerja wajib mengendalikan bahan
kimia berbahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja (pasal 2).
Pengendalian bahan kimia dilakukan dengan 2 cara menurut peraturan
ini, yaitu dengan menyediakan LDKB (lembar data keselamatan
bahan) atau yang lebih dikenal dengan MSDS (material safety data
sheet), dan penunjukkan petugas K3 kimia atau ahli K3 kimia.
Yang kita bahas kali ini adalah terkait personil yang akan ditunjuk
menjadi PIC penanggung jawab pengendalian bahan kimia. Keputusan
menteri ini, mempersyaratkan perusahaan sebagai yang disebutkan
sebelumnya, harus memiliki petugas K3 kimia dan atau ahli K3 kimia.
UNTUK MENGETAHUI PERUSAHAAN
APAKAH CUKUP MEMILIKI PETUGAS K3
KIMIA ATAU AHLI K3 KIMIA?

keputusan menteri ini telah menjelaskan dengan membagi


perusahaan menjadi 2 kategori, yakni kategori perusahaan
yang mempunyai potensi bahaya besar dan yang
mempunyai potensi bahaya menengah. Pembagian ini
berdasarkan nilai ambang kuantitas (NAK) yang dimiliki
oleh perusahaan.
UNTUK MENGETAHUI APAKAH
PERUSAHAAN TELAH MELAMPAUI
NAK ATAU BELUM?
maka harus dilakukan pendataan bahan kimia apa saja yang digunakan /
disimpan / diangkut / diproduksi , kemudian sifat bahan kimianya apakah
beracun / mudah terbakar / oksidator / mudah meladak dan kuantitas
bahan-bahan tersebut. Keputusan menteri ini membagi NAK menjadi 2
jenis, yang spesifik yaitu untuk bahan beracun dan sangat beracun.
LAMPIRAN III SK INI DAN YANG
SECARA UMUM TERTERA DALAM
PASAL 14
• bahan kimia kriteria beracun : 10 ton.
• bahan kimia kriteria sangat beracun : 5 ton.
• bahan kimia kriteria reaktif : 50 ton.
• bahan kimia kriteria mudah meledak : 10 ton.
• bahan kimia kriteria oksidator : 10 ton.
• bahan kimia kriteria cairan mudah terbakar : 200 ton.
• bahan kimia kriteria cairan sangat mudah terbakar : 100 ton.
• bahan kimia kriteria gas mudah terbakar : 50 ton.
Setelah memiliki data nama-nama bahan kimia, jenisnya dan
Untuk potensimaka
kuantitasnya, bahaya besar
dapat perusahaan
diketahui apakanwajibbahan
menunjuk
kimiasekurang-kurang
yang akan 1
ahli K3 kimiatelah
dikendalikan dan 5melampau
orang petugas
NAK K3atau
kimia, jika system
belum?, kerjanya shift atau 2
jika melampaui
orang petugas K3 kimia jika system kerjanya non shift. Sedangkan yang
NAK, maka bahaya
berpotensi perusahaan digolongkan
menengah, menjadi
perusahaan wajib perusahaan yang 1 petugas
memiliki minimal
berpotensi
K3 kimia,bahaya besar,kerjanya
jika system dan jikanon
samashiftatau
dandibawah
minimalNAK, makaK3 kimia,
3 petugas
jika system
berarti potensikerjanya shift. sedang.
bahayanya
Untuk mendapatkan kompetensi sebagai petugas K3 kimia atau ahli K3
kimia, personil yang ditunjuk wajib mengikuti pelatihan yang biasanya
diselenggarakan oleh perusahaan jasa K3 (PJK3) dengan kurikulum
sebagaimana terlampir dalam lampiran IV keputusan menteri ini.
Selanjutnya peserta yang dinyatakan lulus dan kompeten akan diajukan
kepada kementerian tenaga kerja untuk mendapat surat keterangan
penunjukkan (SKP) untuk bertugas di tempat kerja yang mengusulkannya.
Selanjutnya Ahli K3 kimia dan atau petugas K3 kimia menyusun dokumen
pengendalian bahan kimia, yang sekurang-kurangnya meliputi :
• identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko.
• kegiatan tehnis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan bahan kimia serta
pengoperasian dan pemeliharaan instalasi.
• kegiatan pembinaan tenaga kerja di tempat kerja.
• prosedur kerja aman
DASAR HUKUM
• Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
• Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Kep.187/Men/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia.
• Per.04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(PJK3).Setelah selesai mengikuti training ahli k3 umum dan lulus ujian, peserta akan
mampu melaksanakan pembinaan operasional K3 di perusahaan dan mampu
melaksanakan tugas serta tanggung jawab sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DALAM
K3 KIMIA

• Jas lab
• Sepatu keselamatan
• Pelindung muka
• Masker gas
• Kaos tangan
• Pelindung telinga
PERALATAN LABORATIUM DALAM K3
KIMIA
• Pembasuh mata . berfungsi membasuh mata yang terkena cairan kimia.
• Fire blankit . Cairan kimia yang tumpah bisa saja menghasilkan api. Untuk memadamkannya, Anda
bisa menggunakan selimut api.
• Safety shower. untuk membersihkan badan Anda dari larutan kimia sehingga badan Anda terhindar
dari cedera parah.
• Spill neutralizers. digunakan untuk menetralkan cairan kimia tumpah tersebut. Perlengkapan
keselematan laboratorium ini dilengkapi material asam dan basa. Sebagai contoh, bila cairan yang
tumpah itu asam, gunakan material basa untuk menetralkannya.
• First aid kits . berguna bila terjadi kecelakaan ringan, misalnya tangan tergores oleh suatu benda
tajam. Kotak ini biasanya berisi obat luka, gunting, perban, dan alkohol.
• Alat pemadam api
• Pintu keluar darurat
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai