74
Tahun 2001 tentang Pengolahan Bahan B3
Tujuan Pengelolaan Limbah B3
• Mencegah (menghilangkan) atau mengurangi sifat bahaya dan
beracun B3 agar tidak membahayakan kesehatan manusia
• Mencegah terjadinya pencemaran serta kerusakan lingkungan
SK.725/AJ.302/DRJD/2004
Persyaratan umum kendaraan pengangkut bahan berbahaya
dan beracun (B3) yaitu harus memenuhi persyaratan teknis dan
laik jalan serta dilengkapi dengan :
a. Plakat yang dilekatkan pada sisi kiri, kanan, depan dan belakang
kendaraan dengan ukuran, bentuk dan contoh penempatan
sebagaimana dalam Lampiran I Keputusan ini;
b. Nama perusahaan yang dicantumkan pada sisi kiri, kanan dan
belakang kendaraan dengan ukuran sebagaimana dalam
Lampiran II Keputusan ini;
c. Jati diri pengemudi yang ditempatkan pada dashboard;
d. Kotak obat lengkap dengan isinya;
e. Alat pemantau unjuk kerja pengemudi, yang sekurang-kurangnya
dapat merekam kecepatan kendaraan dan perilaku pengemudi
dalam mengoperasikan kendaraannya;
f. Alat pemadam kebakaran;
g. Nomor telepon pusat pengendali operasi yang dapat dihubungi jika
terjadi keadaan darurat (emergency call), yang dicantumkan pada
sebelah kiri dan kanan kendaraan pengangkut.
Persyaratan Menurut Kep. Dirjen Perhubungan Darat No :
SK.725/AJ.302/DRJD/2004
Selain persyaratan teknis dan laik jalan sebagaimana dimaksud
ayat (2), kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun
(B3) harus dilengkapi perlengkapan keadaan darurat sebagai
berikut :
a. Alat komunikasi antara pengemudi dengan pusat pengendali
operasi dan/atau sebaliknya;
b. Lampu tanda bahaya berwarna kuning yang ditempatkan diatas
atap ruang kemudi;
c. Rambu portabel;
d. Kerucut pengaman;
e. Segitiga pengaman;
f. Dongkrak;
g. Pita pembatas;
h. Serbuk gergaji;
i. Sekop yang tidak menimbulkan api;
j. Lampu senter;
k. Warna kendaraan khusus;
l. Pedoman pengoperasian kendaraan yang baik untuk keadaan
normal dan darurat;
m. Ganjal roda yang cukup kuat dan diletakan pada tempat yang
mudah dijangkau oleh pembantu pengemudi.
Pengangkutan
Ketentuan:
Operator
Emergency Response System
SOP
Bongkar muat;
Route;
Jadwal.
MEKANISME PERJALANAN DAN ALIRAN DOKUMEN
LIMBAH B3
Surat keterangan dokumen pengangkutan tersebut pada
intinya berisi informasi tentang :
Nama yang tepat untuk bahan yang dikirim (shipping
name)
Kelas “ bahaya” dari bahan itu (hazard class)
Nomor Identifikasi (Identification number)
Kelompok kemasan (packing group)
Kuantitas (berat, volume dsb)
Format isian tersebut tercantum dalam Hazardous Material
yang terdiri 10 Kolom entry. Surat-surat dokumen ini
ditempatkan di kendaraan angkutan sedemikian rupa
sehingga cepat didapat dan tidak tercampur dengan surat-
surat lainnya.
Contoh : Methyl Cyanide
Kolom (1) : Simbol
Kolom (2) : Penjelasan tentang bahan berbahaya tsb, serta nama
standarnya = Methyl Cianida
Kolom (3) : Kelas bahaya, misal : 3
Kolom (4) : Nomor identifikasi yang sesuai : UN1648
Kolom (5) : Kelompok kemasan : II
Kolom (6) : Label : Flammable Liquid Poison
Kolom (7) : Kode penanganan khusus, T14
Kolom (8) : Otorisasi pengemasan, misalnya
(8a) : Exepttions : None
(8b) : Non bulk packaging : 202
(8c) : Bulk pacgaging : 243
Kolom (9) : Batasan kuantitas , misal
(9a) : Passerger air craft or rail car : 1 Liter
(9b) : Cargo air craft only : 60 L
Kolom (10) : Persyaratan penempatan
(10a) : Cargo vessel : 1,3
(10b) : Passerger : 1
(10c) : Other storage provisions : 40
Pengemasan (packaging) juga diatur dan perlu dicantumkan dalam surat
pengangkutan.
Alat pengemas dapat berupa : drum, baja, kotak kayu drum fiber, botol
gelas dan sebagainya. Pengemasan yang baik mempunyai kriteria :
Bahan terlarut selama pengangkutan tidak terlepas ke luar
Keefektifannya tidak berkurang
Tidak terdapat kemungkinan percampuran gas dan uap
TRAILER/TANGK
I TRACTOR HEAD
LIGHT TRUCK
Alat-alat Transportasi Darat
Untuk Mengangkut Limbah B3
Pemanfaatan
Pemanfaatan Limbah B3 dan Beracun
adalah Suatu kegiatan perolehan kembali
(recovery), penggunaan kembali (reuse),
atau daur Ulang (recycle) yg bertujuan untuk
mengubah limbah B3 menjadi produk yang
dapat digunakan dan harus aman bagi
lingkungan dan kesehatan manusia
Pemanfaatan
Terdiri dari 3 jenis:
Reuse
Recycle
Recovery
Prinsip-prinsip:
Amanbagi lingkungan dan kesehatan manusia;
Mempunyai standard mutu produk;
Mempunyai demand pasar.
Pemanfaatan
Pemanfaat sebagai kegiatan utama, izin dari
instansi teknis – rekomendasi dari KLH;
Pemanfaat bukan sebagai kegiatan utama,
izin dari KLH.
Pemanfaatan yang
terintegrasi dengan proses produksi;
hasil pemanfaatan kembali ke proses produksi;
belum masuk alat pengendali pencemaran.
tidak memerlukan izin.
Persyaratan Pemanfaatan Limbah B3
Pemanfaatan
Pada umumnya memerlukan uji coba
untuk membuktikan:
Produk aman;
Metode/ proses terhadap fluktuasi kualitas
input;
Kualitas produk;
Pemasaran.
Pengolahan
Pengolahan Limbah B3 adalah Proses untuk
mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3
utk menghilangkan / mengurangi sifat
berbahaya/sifat beracun.
Tingkat bahaya
Penimbunan
Penimbunan Limbah B3 adalah Suatu Kegiatan
menempatkan limbah B3 pada suatu Fasilitas
Penimbunan dgn maksud tidak membahayakan
kesehatan manusia dan lingkungan hidup
Persyaratan lokasi
Bebas banjir, bukan daerah genangan, jarak dengan
air permukaan
Permeabilitas tanah maks 10-7 cm/dt, litologi batuan
berbutir sangat halus
Sesuai dengan RTR (pemerintah daerah)
Secara geologis aman, stabil, tidak rawan bencana dan
diluar kawasan lindung
Tidak merupakan daerah resapan air terutama untuk
air minum, jika terdapat akuifer minimal terdapat jarak
4 meter
Penimbunan
Persyaratan limbah
Sebagai alternatif terakhir (final disposal)
Memenuhi baku mutu TCLP
Compressive strength 10 kg/ cm2
Kandungan senyawa organik
Persyaratan rancang bangun
Lapisan pelindung
Leachate collection dan treatment
Leak detection
Lapisan penutup
Gas collection dan vent (bagi yang organik tinggi)
Ground water well monitoring (base line data for ground
water quality standard)
Penimbunan
Type penimbunan:
Landfill kelas I (double synthetic liner)
Landfill kelas II (single synthetic liner)
Landfill kelas III (clay liner)
Deep well injection (Pembuangan Dasar
Laut dalam)
Penimbunan
Operasi landfill
Minimisasi leachete generation
Pengolahan leachate (baku mutu)
Cell system
Pemantauan kebocoran
Pemantauan air tanah
Pasca operasi (30 tahun after closure)
pernyataan dari corporate
Verification during erection dan
Commissioning
Terima Kasih