PENDAHULUAN
Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu faktor
yangpenting untuk meningkatkan derajat kesehatan oleh karena itu kualitas makanan
yang baik secara bakteriologis, kimiawi, maupun fisik harus selalu
dipertahankan.Kualitas makanan harus senantiasa terjamin setiap saat agar
masyarakat sebagai pemakan produk makanan tersebut dapat terhindar dari penyakit
atau gangguan kesehatan serta keracunan akibat makanan.
Higiene dan sanitasi makanan merupakan hal penting mengingat bahwa
makanan yangdisajikan kepada konsumen harus terjaga dan terjamin kualitasnya
demi keamanan pangan.Sanitasi dan hygiene yang diamati meliputi makanan,
penjamah makanan, peralatan dan ruangan pengolahan dan pendistribusian
makanan.(Aritonang, 2009)
Rumah makan merupakan salah satu tempat pegelolaan makanan (TPM)yang
menetap dengan segala peralatan dan perlengkapannya yang digunakanuntuk proses
membuat, menyimpan, menyajikan dan menjual makanan minumanbagi umum.
Selain itu dikatagorikan sebagai rumah makan bila luas ruangmakan minimal 25
meter persegi serta mempunyai kapasitas tempat dudukminimal 10 kursi.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan adalah pemantauansecara
terus menerus terhadap rumah makan atas perkembangantindakan/kegiatan
itemitempersyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak
lanjut dari pemeriksaan.2) Pemeriksaan merupakanusaha melihat dan menyaksikan
secara langsung ditempat serta menilai tentangkeadaan, tindakan/kegiatan yang
dilakukan, serta memberikan petunjuk/saransaranperbaikan.
Pengawasan sanitasi makanan merupakan usaha-usaha pengawasan yang
ditujukan kepada kebersihan dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan
1
penyakit serta suatu upaya meminimalkan risiko penyakit dengan cara melindungi
makanan dari racun, hewan maupun cara pengolahan yang tidak higienis.
Pengawasan dilakukan terhadap faktorfaktor
lingkungan dan manusia yang dapat mempengaruhi mutu makanan dan minuman.
Tujuan kegiatan pengawasan sanitasi makanan adalah menjamin keamanan
dan kemurnian makanan, menekan risiko penularan penyakit lewat makanan,
mengurangi kerusakan dan pemborosan makanan, serta melindungi konsumen dari
produk makanan yang tidak higienis.Memotivasi pengusaha untuk selalu memelihara
dan meningkatkan kondisi higiene dan sanitasi rumah makannya.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan merupakan
kegiatan yang penting karena makanan selain sebagai sumber energi untuk aktifitas
sehari-hari juga merupakan sumber potensial penularan penyakit. Keadaan sanitasi
makanan yang buruk, misalnya penanganan dan pengolahan makanan yang tidak
higienis akan menyebabkan makanan cepat membusuk dan berpenyakit. Banyak
penyakit yang dengan mudah ditularkan melalui makanan,antara lain diare dan
desentri. Penyakit yang ditularkan melalui makanan tersebut disebabkan oleh faktor
fisik, biologis dan sosial.Faktor fisik misalnya pemakaian air yang tidak memenuhi
syarat kesehatan, faktor biologis misalnya adanya vector penyebar penyakit seperti
lalat dan kecoa dan faktor sosial misalnya kurangnya pengetahuan dan kebiasaan
hidup yang tidak sehat.Selain menimbulkan penyakit, makanan juga dapat
menyebabkan keracunan yang bisa mengakibatkan kematian.
oleh karena itu, sebagai mahasiswa kesehatan lingkungan melakukan sanitasi
rumah makan untuk mengetahui kondisi sanitasi Rumah Makan Sederhana
Tanjungpinang dalam proses pembelajaran.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belkang yang diuraikan diatas yang menjadi rumusan masalah
dalam laporan ini adalah “bagaiamana kondisi sanitasi rumah makan Sederhana
Tanjungpinang ?”
1.3 Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Higiene
4
upayaperawatan kesehatan dini, termasuk ketepatan sikap tubuh. Upaya hygiene
mencakup perlunya perlindungan bagi pekerja yang terlibat dalam prosespengolahan
makanan agar terhindar dari sakit, baik yang disebabkan oleh penyakitpada
umumnya, penyakit akibat kecelakaan ataupun penyakit akibat prosedurkerja yang
tidak memadai (Fathonah, 2005 : 1).
5
Rumah Makan, dalam peraturan ini yangdimaksud dengan pengusaha Jasa Pangan
adalah : “Suatu usaha yangmenyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman yang
dikelola secarakomersial”. Sedangkan menurut peraturan Menteri Kesehatan RI
No.304/Menkes/Per/89 tentang persyaratan rumah makan maka yangdimaksud rumah
makan adalah satu jenis usaha jasa pangan yangbertempat di sebagian atau seluruh
bangunan yang permanen dilengkapidengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan,penyimpanan dan penjualan makanan dan minuman bagi umum ditempat
usahanya.
6
3) Ruangan harus ditata sesuai dengan fungsinya, sehingga
memudahkan arus tamu, arus karyawan, arus bahan makanan
dan makanan jadi serta barang-barang lainnya yang dapat
mencemari terhadap makanan.
c. Konstruksi
1) Lantai :
a) Lantai dibuat kedap air, rata, tidak licin dan mudah
dibersihkan.
b) Pertemuan lantai dengan dinding harus conus atau tidak
boleh membuat sudut mati
2) Dinding :
a) Permukaan dinding sebelah dalam harus rata, mudah
dibersihkan.
b) Konstruksi dinding tidak boleh dibuat rangkap.
c) Permukaan dinding yang terkena percikan air harus dibuat
kedap air atau dilapisi dengan bahan kedap air dan mudah
dibersihkan seperti porselen dan sejenisnya setinggi 2 (dua)
meter dari lantai
3) Ventilasi
a) Ventilasi alam harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Cukup menjamin peredaran udara dengan baik.
Dapat menghilangkan uap, gas, asap, bau dan debu
dalam ruangan.
b) Ventilasi buatan diperlukan bila ventilasi alam tidak dapat
memenuhi persyaratan.
4) Pencahayaan :
7
a). Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk
melakukan pekerjaan pengolahan makanan secara efektif
dan kegiatan pembersihan ruang.
b). Di setiap ruangan kerja seperti gudang, dapur, tempat cuci
peralatan dan tempat pencuci tangan, intensitas
pencahayaan sedikitnya 10 foot candle.
c). Pencahayaan/penerangan harus tidak menyilaukan dan
tersebar merata sehingga sedapat mungkin tidak
menimbulkan bayanganyang nyata.
5) Atap
Tidak bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang tikus dan
serangga lainnya.
6) Langit-langit :
a). Permukaan rata, berwarna terang serta mudah dibersihkan.
b). Tidak terdapat lubang-lubang.
c). Tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 2,4 meter.
7) Pintu
a). Pintu dibuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan.
b). Pintu dapat ditutup dengan baik dan membuka ke arah luar.
c). Setiap bagian bawah pintu setinggi 36 cm dilapisi logam.
d). Jarak antara pintu dan lantai tidak lebih dari 1 cm.
8
2 Air Limbah
a. Sistem pembuangan air limbah harus baik, saluran terbuat dari
bahan kedap air, tidak merupakan sumber pencemaran, misalnya
memakai saluran tertutup, septick tank dan riol.
b. Sistem perpipaan pada bangunan bertingkat harus memenuhi
persyaratan menurut Pedoman Plumbing Indonesia.
c. Saluran iar limbah dari dapur harus dilengkapi perangkap lemak
(grease trap).
3 Toilet
a. Letak tidak berhubungan langsung (terpisah) dengan dapur, ruang
persiapan makanan, ruang tamu dan gudang makanan.
b. Di dalam toilet harus tersedia jamban, peturasan dan bak air.
c. Toilet untuk wanita terpisah dengan toilet untuk pria.
d. Toilet untuk tenaga kerja terpisah dengan toilet untuk pengunjung.
e. Toilet dibersihkan dengan detergent dan alat pengering.
f. Tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok serta sabun.
g. Luas lantai cukup untuk memelihara kebersihan.
h. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dan
kelandaiannya/ kemiringannya cukup.
i. Ventilasi dan penerangan baik.
j. Air limbah dibuang ke septick tank, roil atau lubang peresapan
yang tidak mencemari air tanah.
k. Saluran pembuangan terbuat dari bahan kedap air.
l. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan bak
penampung dan saluran pembuangan.
m. Di dalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam
keadaan cukup.
n. Peturasan dilengkapi dengan air mengalir.
9
o. Jamban harus dibuat dengan type leher angsa dan dilengkapi
dengan air penggelontoran yang cukup serta sapu tangan kertas
(tissue).
p. Jumlah toilet untuk pengunjung pria dan wanita sebagai berikut :
Wanita Pria
Wanita Pria WC Bak WC Bak peturusan
cuci cuci
+ -20 1-251 1 1 1 2 2
21-40 26-50 2 2 2 3 3
41-70 51-100 3 3 3 5 5
71-100 - 4 4 - - -
- Setiap - - 1 2 1
penambahan
50-100
10
101-140 - 5 5 - - -
141-180 - 6 6 - - -
Setiap - 1 1 - - -
penambahan
40-100
4 Tempat Sampah
a. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat.
Mempunyai tutup dan memakai kantong plastik khusus untuk sisa-
sisa bahan makanan dan makanan jadi yang cepat membusuk.
b. Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk
sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan.
c. Tersedia pada setiap tempat/ruang yang memproduksi sampah.
d. Sampah sudah harus dibuang dalam waktu 24 jam dari rumah
makan dan restoran.
e. Disediakan tempat pengumpul sementara yang terlindung dari
seranga, tikus atau hewan lain dan terletak di tempat yang mudah
dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah.
5 Tempat Cuci Tangan
a. Jumlah tempat cuci tangan untuk tamu disesuaikan dengan
kapasitas tempat duduk sebagai berikut :
11
121-200 orang 3
Setiap penambahan 150 orang ditambah 1 buah pengering.
12
b. Air untuk keperluan pencucian dilengkapi dengan air panas dengan
suhu 40 °C – 80 °C dan air dingin yang bertekanan 15 psi (1,2
kg/cm2).
c. Tempat pencucian peralatan dihubungkan dengan saluran
pembuangan air limbah.
d. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari 3 (tiga) bilik/bak pencuci
yaitu untuk mengguyur, menyabun dan membilas.
7 Tempat Pencuci Bahan Makanan
a. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah
dibersihkan.
b. Bahan makanan dicuci dengan air mengalir atau air yang
mengandung larutan Kalium Permanganat 0,02%.
c. Tempat pencucian dihubungkan dengan saluran pembuangan air
limbah.
8 Fasilitas Penyimpanan Pakaian (Locker) Karyawan
a. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, mudah dibersihkan dan
tertutup rapat.
b. Jumlah locker disesuaikan dengan jumlah karyawan.
c. Locker ditempatkan di ruangan yang terpisah dengan dapur dan
gudang.
d. Locker untuk pria dan wanita dibuat terpisah.
9 Peralatan Pencegahan Masuknya Serangga dan Tikus
a. Tempat penyimpanan air bersih harus tertutup sehingga dapat
menahan masuknya tikus dan serangga termasuk juga nyamuk
aedes Aegypti serta Albopictos.
b. Setiap lubang pada bangunan harus dipasang alat yang dapat
mencegah masuknya serangga (kawat kassa berukuran 32 mata per
inchi) dan tikus (teralis dengan jarak 2 cm).
13
c. Setiap persilangan pipa dan dinding harus rapat sehingga tidak
dapat dimasuki serangga.
1. Dapur
a. Luas dapur sekurang-kurangnya 40% dari ruang makan atau 27% dari
luas bangunan.
14
1). Tempat pencucian peralatan
l. Ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus dan hewan lainnya.
2. Ruang Makan
15
b. Pintu yang berhubungan dengan halaman dibuat rangkap, pintu bagian
luar membuka ke arah luar.
16
c. Pencahayaan gudang minimal 4 foot candle pada bidang setinggi lutut.
17
E. PERSYARATAN PENGOLAHAN MAKANAN
1. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara
terlindung dari kontak langsung dengan tubuh.
2. Perlindungan kontak langsung dengan makanan jadi dilakukan dengan :
a. Sarung tangan plastik.
b. Penjepit makanan.
c. Sendok garpu dan sejenisnya.
18
F. PERSYARATAN TEMPAT PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN DAN
MAKANAN JADI
1. Penyimpanan Bahan Makanan
a. Tempat penyimpanan bahan makanan selalu terpelihara dan dalam
keadaan bersih.
b. Penempatannya terpisah dengan makanan jadi.
c. Penyimpanan bahan makanan diperlukan untuk setiap jenis bahan
makanan :
1). Dalam suhu yang sesuai.
2). Ketebalan bahan makanan padat tidak lebih dari 10 cm.
3). Kelembaban penyimpanan dalam ruang 80% - 90%.
d. Bila bahan makanan disimpan di gudang, cara penyimpanannya tidak
menempel pada lantai, dinding atau langit-langit dengan ketentuan
sebagai berikut :
1). Jarak makanan dengan lantai. 15 cm
2). Jarak makanan dengan dinding 5 cm
3). Jarak makanan dengan langit-langit 60 cm
e. Bahan makanan disimpan dalam aturan sejenis, disusun dalam rak-rak
sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan rusaknya bahan
makanan, bahan makanan yang masuknya lebih dahulu dikeluarkan
belakangan (FIFO = First In First Out).
b. Makanan cepat busuk disimpan dalam suhu panas 65,5oC atau lebih,
atau disimpan dalam suhu dingin 4oC atau kurang.
19
c. Makanan cepat busuk untuk penggunaan dalam waktu lama (lebih dari
6 jam) disimpan dalam suhu –5oC sampai –1oC.
H. PERSYARATAN PERALATAN
1. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh
mengeluarkan zat beracun yang melebihi ambang batas sehingga
membahayakan kesehatan antara lain :
20
a. Timah (Pb)
b. Arsenikum (As)
c. Tembaga (Cu)
d. Seng (Zn)
e. Cadmium (Cd)
f. Antimony (Sb)
3. Permukaan yang kontak langsung dengan makanan harus conus atau tidak
ada sudut mati, rata, halus dan mudah dibersihkan.
5. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan yang siap disajikan tidak
boleh mengandung angka kuman yang melebihi ambang batas dan tidak
boleh mengandung E. coli per cm2 permukaan alat.
21
a. Semua peralatan yang kontak dengan makanan harus disimpan dalam
keadaan kering dan bersih.
b. Cangkir, mangkok, gelas dan sejenisnya cara penyimpanannya harus
dibalik.
c. Rak-rak penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata dan tidak
aus/rusak.
d. Laci-laci penyimpanan peralatan terpelihara kebersihannya.
e. Ruang penyimpanan peralatan tidak lembab, terlindung dari sumber
pengotoran/kontaminasi dan binatang perusak.
22
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rumah Makan Sederhana Tanjungpinang jalan Hang Tuah Tepi Laut telah
berdiri selama 8 tahun. Rumah Makan Sederhana merupakan rumah makan yang
menyajikan masakan padang. Rumah Makan Sederhana memiliki karyawan sebanyak
25 orang. Luas bangunan Rumah Makan Sederhana ± 20 x 40 m2terletak pada pinggir
jalan . Rumah makan ini telah memiliki sertifikat halal dan surat izin usaha.
Memiliki bangunan yang kokoh permanen dan terdiri dari 2 (dua) lantai .Lantai
pertama bagian depan terdiri dari ruang makan untuk pengunjung, ruang tempat
meletakkan makanan siap saji, dan kasir, sedangkan lantai pertama bagian belakang
terdiri dari dapur untuk membuat minuman dan tempat mencuci piring. Lantai kedua
bagian depan digunakan juga sebagai ruang makan untuk pengunjung serta musholla
sebagai tempat ibadah.
23
3.3 Hasil dan Pembahasan
3.3.1 Hasil Inspeksi
24
E. Pengolahan Makanan
25. Proses Pengolahan 2,3,5,7,8,10 25
F. Tempat Penyimpanan Bahan Makanan
dan Makanan Jadi
26. Penyimpanan Bahan Makanan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 40
27. Penyimpanan Makanan 4,6,10 0
G. Penyajian Makanan
28. Cara Penyajian 2,3,4,5,6,7,8,10 25
H. Peralatan
29. Ketentuan Peralatan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 120
I. Tenaga Kerja
30. Pengetahuan/sertifikat Hygiene Sanitasi 0,2,4,6,8,10 40
makanan
31. Pakaian Kerja 0,2,3,4,5,6,7,8,10 20
32. Pemeriksaan Kesehatan 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 0
33. Personal Higiene 21
2,3,4,5,6,7,8,10
627,5
Dari tabel diatas telah didapatkan hasil inspeksi yang telah dijumlahkan dari
seluruh variable atau komponen inspeksi yaitu 627,5 , artinya angka tersebut tidak
cukup untuk memenuhi persyaratan rumah makan . Rumah makan yang memeuhi
syarat yaitu bila memiliki jumlah nilai antara >700.
3.3.2 Pembahasan
1. Lokasi
25
Lokasi rumah makan sederhana menurut Kepmenkes
No.1098/Menkes/SK/VII/2003 terletak pada lokasi yang berada pada daerah arah
angin dari pencemaran antara lain oleh debu, asap, bau dan cemarannya dikarenakan
lokasi pembangunan berada daerah tepi laut. Berada pada jarak 50 m dari sumber
pencemar seperti debu dan asap di karenakan lokasi rumah makan sederhana terletak
dipinggir jalan raya.
2. Bangunan
Dinding rumah makan sederhana memiliki dinding yang halus atau rata ,
berwarna terang, dan mudah dibersihkan. Atap pada rumah makan tidak bocor, dan
tidak menjadi sarang vektor . Rumah makan sederhana memiliki langit-langit yang
bersih,rata, dan tinggi > 2,4 m. Sedangkan pada pintu rumah makan rapat sehingga
vektor seperti serangga dan tikus tidak dapat masuk serta terbuat dari bahan yang kuat
dan mudah dibersihkan, akan tetapi arah terbuka pintu pada posisi kedalam.
Ventilasi pada ruang makan telah menjamin peredaran udara dengan baik
karena memiliki ventilasi alami dan ventilasi buatan yang telah memadai serta dapat
menghilangkan uap,bau dan debu dalam ruangan. Sehingga konsumen merasa
nyaman bila berada pada ruang makan tersebut.
26
Rumah makan sederhana memiliki pembagian ruang seperti dapur , ruang
makan, toilet, ruang karyawan, ruang administrasi, dan gudang peralatan . Rumah
makan sederhana tidak memiliki gudang bahan makanan.Setiap ruangan terdapat
dinding pembatas disetiap ruang dengan pintu sebagai penghubung ruang-ruangan
tersebut.
3. Fasilitas Sanitasi
Air limbah yang dihasilkan pada rumah makan sederhana memiliki saluran
yang dari bahan kedap air,saluran tertutup yang dilengkapi dengan pengolahan air
limbah tersebut. Sehingga tidak menjadi sumber pencemar bagi lingkungan sekitar.
Toilet pada rumah makan berjumlah 5 wc yang dibuat secara terpisah antara
pria dan wanita yang secara keseluruhan memiliki 1 septitanck , type jamban yang
digunakan seacara umum yaitu type leher angsa. Setiap toilet tersedia cermin, tempat
sampah serta sabun yang selalu dijaga kebersihannya agar pengunjung merasa
nyaman.
Tempat sampah dibuat dari bahan yang kedap air, tertutup , serta mudah
diangkat dengan memiliki 1 tong sampah untuk pengunjung, dan 3 tong sampah dari
sampah dapur dan sisa makanan yang tidak dikonsumsi kembali. Sampah yang terisi
penuh akan diangkut 1 kali setiap harinya.
Tempat cuci tangan berjumlah 2 yang berfungsi secara baik telah sesuai
dengan kapasitas tempat duduk yaitu 61-120 orang , dilengkapi dengan sabun dan
tisu sebagai alat pengering dan tersedia air yang mengalir , bak penampungan yang
27
permukaannya halus serta mudah dibersihkan. Tempat cuci tangan tersebut
dilempatkan ditempatbyang sesuia sehingga mudah dicapai oleh tamu.
Ruang makan pada rumah makan ini sangat bersih dari segi peralatan tempat
makan dan dari segi ruangan, serta tidak berhubungan dengan jamban/Wcdan
peturusan. Rumah makan sederhana tidak memiliki gudang bahan makanan
dikarenakan setiap bahan yang digunakan setiap harinya tidak memiliki sisa untuk
disimpan.
28
5. Persyaratan bahan makan dan makanan jadi
6. Pengolahan Makanan
8. penyajian makanan
29
membawa dan menyajikan makanan tidak tertutup karena makanan dibawa dengan
menggunakan tangan.
9. Peralatan
30
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
1. Rumah makan dikatakan memenuhi syarat apabila hasil perhitungan >700. Dari
hasil perhitungan inspeksi sanitasi rumah makan didapatkan hasil 627,5 yang
artinya rumah makan sederhana tidak memenuhi persyaratan.
4.2 saran
31
republik Indonesia Nomor 1098/menkes/sk/vii/2003 Tentang Persyaratan hygiene
sanitasi rumah makan dan restoran .
DAFTAR PUSTAKA
Permenkes RI No. 304 Tahun 1989 Tentang : Persyaratan Kesehatan Rumah Makan
Dan Restoran, jakarta : Departemen Kesehatan R.I
32
33