TINJAUAN PUSTAKA
b. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode
yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola
salju, memainkan peranan, permainan simulasi.
2. Media Penyuluhan
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke
arah positif terhadap kesehatan.
Penyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan
yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat
mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya ke
perilaku yang positif.
Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan
penyuluhan kesehatan antara lain adalah :
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Media dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi
3 yakni :
a. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media
ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau
tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi
kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup
banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik,
mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan
mudah terlipat.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk
dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti
halnya media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih
mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka,
mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan
diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah
biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk
produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah,
perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.
c. Media Luar Ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun
elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar
lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik,
sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh
panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar.
Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat
canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan
berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya.
Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan
informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan
sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai
dengan pesan yang disampaikan.
2. Manfaat PHBS
Bagi rumah tangga
1) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Anggota keluarga giat bekerja.
4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi
gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah
pendapatan keluarga.
Bagi Masyarakat
1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-
3) masalah kesehatan.
4) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
5) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain
2.10 Sampah
1. Pengertian Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan
sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat
berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai
yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. Sampah
berasal dari beberapa tempat, yakni :
1) Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah
dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama.
Jenis sampah yang dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa
makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2) Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum
adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan
melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup
besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti
pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa
makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng-
kaleng serta sampah lainnya.
2. Jenis-jenis Sampah
Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam,
ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah
rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan,
sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan sebagainya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu
sebagai berikut :
1) Sampah organic, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati
yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah
ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah
tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus
(selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan
ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan
sampah organik seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
2) Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non
hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi :
sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah
kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar
anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara
keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng,
(Gelbert dkk, 1996).
3. Dampak Sampah
Menurut Gelbert dkk (1996) ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan
lingkungan yaitu:
a. Dampak terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan
sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang
dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah sebagai berikut :
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing
pita(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan
binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai
akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesien akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem
perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.
c. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut :
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya
pembiayaan (untuk mengobati kerumah sakit).
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang
tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk
pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak
efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan. Hal ini
mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
4. Pengelolaan sampah dengan konsep 3R
1) Reduce
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang
bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja
barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru,
aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan
kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan,
kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum
mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya. Contoh
kegiatan reduce sehari-hari:
a) Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
b) Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah
dalam jumlah besar.
c) Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat
tulis yang bisa diisi ulang kembali).
d) Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.
e) Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat
2) Reuse
Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya
memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling
dekat adalah memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara
anda, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai
masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
a) Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa
kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari
pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari
pada menggunakan kantong plastik.
b) Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus
dan ditulis kembali
c) Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
3) Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah
mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas
botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai
mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang
secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat
sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak
jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang
melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak
orang dibandingkan pemerintah. Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
a) Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah
terurai.
b) Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
c) Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
d) Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang
bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5926535/MAKALAH_PENYULUHAN_KESEHATAN_MASY
ARAKAT, diakses pada 18 Juni 2018 pukul 10:00
http://keperawatanlenisundari.blogspot.com/2016/05/makalah-penyuluhan-kesehatan.html ,
diakses pada 18 Juni 2018 pukul 10:15
http://promkes.depkes.go.id/wpcontent/uploads/pdf/buku_pedoman/bookletphbsrumahtangga
.pdf , diakses pada 20 Juni 2018 pukul 17.30
https://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-sampah.html, diakses
pada 20 Juni 2018 pukul 19.35