Transportasi Fluida
Transportasi Fluida
PENDAHULUAN
Fan adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan aliran pada fluida gas seperti
udara. Fan memiliki fungsi yang berbeda dengan kompresor sekalipun media kerjanya sama,
dimana fan menghasilkan aliran fluida dengan debit aliran yang besar pada tekanan rendah,
sedangkan kompresor menghasilkan debit aliran yang rendah namun tekanan kerja yang
tinggi. Dengan fungsi yang berbeda dari kompresor tersebut, fan banyak diaplikasikan seperti
untuk kenyamanan ruangan (kipas meja/dinding), sistem pendingin pada kendaraan atau
sistem permesinan, ventilasi, penyedot debu, sistem pengering (dikombinasikan
dengan heater), membuang gas-gas berbahaya, dan juga supply udara untuk proses
pembakaran (seperti pada boiler).
Fan adalah piranti yang menyebabkan aliran suatu fluida gas dengan cara menciptakan
sebuah beda tekan melalui pertukaran momentum dari bilah fan ke partikel-
partikel fluida gas. Impeller fan mengubah energi mekanik ratisional menjadi energi kintetik
dan statik dalam fluida gas. Pembagian energi mekanik menjadi energi kinetik danstatik yang
diciptakan dan efisien energi bergantung pada jenis bilah fan yang dirancang. Fluida yang
dipindahkan oleh fan seringkali adalah udara dan atau asap-asap yang berbau,sedangkan
blower dapat memindahkan campuran partikulat dan udara.
Fan biasanya digunakan untuk tekanan rendah. Tekanan yang dihasilkan biasanya
kurang dari 0.5 lb/in2 (3.45 kPa). Sebaliknya, blower digunakan pada tekanan yang relatif
lebih tinggi, namun biasanya lebih rendah dari 1.5 lb/in2 (10.32 kPa). Secara umum, fandan
blower dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yaitu aliran sentrifugal dan aliran aksial.
Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan untuk ventilasi danuntuk proses industri
yang memerlukan aliran udara. Fan secara luas digunakan diindustri dan pengaplikasian
komersial seperti ventilasi, material handling, boiler, refrigerasi, dust collection, aplikasi
pendingin dan lainnya. Pada industri, fan padaumumnya digunakan untuk pasokan ventilasi
atau udara pembakaran, untukmensirkulasi udara atau gas lainnya melewati alat dan untuk
mengeluarkan udara ataugas lainnya dari alat.
BAB II
PEMBAHASAN
Kerugian:
Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium
2. FAN YANG MELENGKUNG KEDEPAN DENGAN BLADE YANG
MELENGKUNG KEDEPAN
Keuntungan:
Dapat menggerakan volum udara yang besar terhadap tekanan yang relative rendah.
Ukurannya relatif kecil
Tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya kecepatan) dan sangat cocok untuk
digunakan untuk pemanasan perumahan, ventilasi, dan penyejuk udara (HVAC).
Kerugian:
Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk layanan kasar dan
bertekanan tinggi.
Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat.
Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan beban motor berlebih sebab
kurva daya meningkat sejalan dengan aliran udara.
Efisiensi energinya relative rendah (55-65%)
Keuntungan:
Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis(asalkan bebannya tidak berlebih ke
motor)
Cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara tinggi
Fan dengan blade datar lebih kuat, dengan blades lengkung lebih efisien (melebihi 85%),
dengan blades air-foil yang tipis adalah yang paling efisien
Kerugian :
Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan mendukung terjadinya
penumpukan debu)
Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi dan kurang stabil karena
mengandalkan pada pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap blade
2.2 HUKUM FAN
Hukum Fan berkaitan dengan variabel kinerja untuk setiap rangkaian fan yang sama
secara dinamis pada titik penilaian (rating) yang sama pada kurva kinerja. Variabel-
variabelnya adalah ukuran fan (D), laju putara (N), densitas gas (P), laju alir volume (Q),
tekanan (p), efisiensi total (Ntj), dan daya poros (P).
Hukum Fan 1
“efek perubahan ukuran, laju atau densitas pada aliran volume, tekanan, dan level daya.”
Hukum Fan 2
“efek perubahan ukuran, tekanan, atau densitas pada laju alir volume, kecepatan, dan daya.”
Hukum Fan 3
“pengaruh perubahan ukuran, aliran volume atau densitas pada kecepatan, tekanan, dan daya.”
Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva fan. Kurva fan merupakan
kurva kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi yang spesifik. Kurva fan
merupakan penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait. Biasanya
sebuah kurva akan dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk-
volum fan, tekanan statis sistim, kecepatan fan, dan tenaga yang diperlukan untuk
menggerakan fan.
Perusahaan fan menjamin kinerja fan menurut kondisi udara standar. Ketika memilih
sebuah fan, hal yang terpenting adalah mengetahui kondisi nyata dari udara umpan
(temperatur, tekanan, densitas) dan gunakan hukum fan untuk mengoreksi kinerja yang
dipublikasikan terhadap kondisi aktual. Kurva kinerja fan dikembangkan dari data yang
diperoleh dari pengujian yang dilakukan menurut standar tertentu (AMCA dan ASHRAE).
Prosedur yang paling umum untuk mengembangkan kurva kinerja adalah menguji fan
dari kondisi diam (shut-off) menjadi kondisi yang hampir bebas pengiriman. Sebuah fan
biasanya diuji dalam sebuah set-up yang hampir mensimulasikan bagaimana fan akan
dipasang di sistem pemindahan udara. Fan propeler biasanya diuji dalam dinding wadah dan
fan sentrifugal diuji dengan saluran keluaran dengan ketentuan untuk penghambatan aliran
pada bagian pembuangan. Tekanan statik dan tekanan kecepatan yang mengukur stasiun
ditempatkan dalam hilir saluran dari pelurus aliran. Pada kondisi tidak beroperasi, saluran
benar-benar kosong, dan pada pengiriman bebas, keluaran saluran terbuka lebar. Data uji
dicatat dengan menjaga laju fan dan densitas udara konstan. Pada kondisi tersebut, aliran
dilepaskan untuk memperoleh data yang cukup untuk merumuskan kurva kinerja yang
berkaitan.
Untuk setiap titik uji, tekanan diukur dan laju alirnya ditentukan. Tekanan terukur
dikoreksi kembali terhadap kondisi masukan fan (lihat Gambar 4). Kurva kinerja fan
dialurkan dengan laju aliran masuk (liter per detik atau CFM pada bagian absis). Tekanan
total, tekanan statik, daya fan, dan efisiensi dialurkan pada sumbu ordinat.
Dengan menggunakan persamaan-persamaan yang diacu sebagai hukum fan, adalah
mungkin untuk memprediksikan secara akurat kinerja fan pada kecepatan dan densitas yang
lain. Perusahaan biasanya mempublikasikan kurva kinerja fan pada densitas 0,075 lb/ft3 dan
temperatur umpan 70oF.
1. FAN PROPELLER
Keuntungan :
Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan rendah
Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab tekanan yang dihasilkannya kecil)
Murah sebab konstruksinya yang sederhana
Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang mengalir sendiri dan sering
digunakan pada ventilasi atap
Dapat menghasilkan aliran dangan arah berlawanan, yang membantu dalam penggunaan
ventilasi
Kerugian:
Efisiensi energinya relative rendah
Agak berisik
Kerugian:
Relatif mahal
Kebisingan aliran udara sedang
Efisiensi energinya relative rendah (65%)
Keuntungan :
Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai tinggi (sampai 500 mmWC), seperti
induced draft untuk pembuangan boiler
Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (disebabkan putaran
massanya yang rendah) dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna
dalam berbagai penggunaan ventilasi
Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika dilengkapi dengan fan airfoil dan jarak
ruang yang kecil)
Kerugian :
Relatif mahal dibanding fan impeller