Anda di halaman 1dari 13

Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan

untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Fan secara luas digunakan di
industri dan pengaplikasian komersial seperti ventilasi, material handling, boiler,
refrigerasi, dust collection, aplikasi pendingin dan lainnya. Pada industri, fan pada
umumnya digunakan untuk pasokan ventilasi atau udara pembakaran, untuk
mensirkulasi udara atau gas lainnya melewati alat dan untuk mengeluarkan udara atau
gas lainnya dari alat.
Klasifikasi Fan

Secara umum, fan dibagi menjadi 2 jenis yaitu :


a. Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk menggerakan aliran
udara.
b. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan.
A. Fan Sentrifugal

Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler


berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan
kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan
tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan
suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan
sentrifugal dikategorikan berdasarkan bentuk bladenya.

Gambar 23. Fan Sentrifugal

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Jenis-jenis dari fan sentrifugal, yaitu :

1) Fan radial dengan blade datar

Gambar 24. Fan radial dengan blade datar

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006


Keuntungan :
 Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai1400 mmWC) dan suhu
tinggi.
 Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk unit
penggunaan khusus
 Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah
getaran
 Sangat tahan lama
 Efisiensinya mencapai 75%
 Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk
handling padatan yang terbang (debu, serpih kayu, dan skrap
logam)

Kerugian :
 Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium

2) Fan yang melengkung ke depan dengan blade yang melengkung ke


depan

Gambar 25. Fan dengan blade melengkung

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006


Keuntungan :
 Dapat menggerakan volum udara yang besar terhadap tekanan yang
relative rendah.
 Ukurannya relatif kecil
 Tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya kecepatan)
dan sangat cocok untuk digunakan untuk pemanasan perumahan,
ventilasi, dan
 penyejuk udara (HVAC).

Kerugian :
 Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk
layanan kasar dan bertekanan tinggi.
 Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat.
 Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan
beban motor berlebih sebab kurva daya meningkat sejalan dengan
aliran udara.
 Efisiensi energinya relative rendah (55-65%)

3) Backward inclined fan, dengan blades yang miring jauh dari arah
perputaran (jenis blade : datar, lengkung dan airfoil)

Gambar 26. Backward inclined fan

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006


Keuntungan :
 Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan
bebannya tidak berlebih ke motor).
 Cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara tinggi
 Fan dengan blade datar lebih kuat, dengan blades lengkung lebih
efisien (melebihi 85%), dengan blades air-foil yang tipis adalah
yang paling efisien

Kerugian :
 Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan
mendukung terjadinya penumpukan debu)
 Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi
dan kurang stabil karena mengandalkan pada pengangkatan yang
dihasilkan oleh tiap blade.

B. Fan Axial

Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang sangat
tinggi dan tekanan rendah. Fan aksial menggerakan aliran udara
sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan seperti impeler pesawat terbang:
blades fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang menekan udara.
Fan ini terkenal di industri karena murah, bentuknya yang kompak dan
ringan.
Gambar 27. Fan Axial

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Jenis-jenis dari fan axial, yaitu :

1) Fan propeller

Gambar 28. Fan Propeller

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Keuntungan :
 Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan rendah
 Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab tekanan yang
dihasilkannya kecil)
 Murah sebab konstruksinya yang sederhana
 Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang
mengalir sendiri, dan sering digunakan pada ventilasi atap
 Dapat menghasilkan aliran dengan arah berlawanan, yang
membantu dalam penggunaan ventilasi

Kerugian :
 Efisiensi energinya relative rendah
 Agak berisik

2) Fan pipa aksial, pada dasarnya merupakan fan propeller yang


ditempatkan di bagian dalam silinder

Gambar 29. Fan Pipa Aksial

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006


Keuntungan :
 Tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik daripada
fan propeller
 Cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju aliran udara
yang tinggi, misalnya pemasangan saluran HVAC
 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu
(karena putaran massanya rendah) dan menghasilkan aliran pada
arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai penggunaan
ventilasi
 Menciptakan tekanan yang cukup untuk mengatasi kehilangan di
saluran dengan ruang yang relatif efisien, yang berguna untuk
pembuangan

Kerugian :
 Relatif mahal
 Kebisingan aliran udara sedang
 Efisiensi energinya relative rendah (65%)

3) Fan dengan baling-baling aksial

Gambar 30. Vane Axial Fan

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006


Keuntungan :
 Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai tinggi (sampai
500 mmWC), seperti induced draft untuk pembuangan boiler
 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu
(disebabkan putaran massanya yang rendah) dan menghasilkan
aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai
penggunaan ventilasi
 Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika dilengkapi
dengan fan airfoil dan jarak ruang yang kecil)

Kerugian :
Relatif mahal dibanding fan impeller
Pemasangan Fan
Pemasang dari fan dan perawatan mekanikalnya berperan penting untuk efisiensi
fan. Nilai khusus harus dipertahankan untuk efisiensi operasi impeller.
Jarak impeller :
- Axial overlap 5-10 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller
- Radial 1-2 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller
- Back plate 20-30 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller
- Labyrinth seal 0,5-1,5 mm
Posisi peredam inlet juga harus diperiksa secara berkala agar kondisi full-open
dan full-close dapat terpenuhi.
Perawatan

Fan dan blower pada umumnya memiliki karakteristik yang serupa, sehingga
perawatan keduanya pun akan sama.

1) Masalah yang sering timbul pada fan / blower


a. Kinerja yang buruk
- Kesalahan perhitungan desain sistem atau prosedur pengujian
- Kesalahan RPM blower
- Roda blower berputar di arah yang salah
- Kesalahan jarak roda ke inlet cone
- Kebocoran udara pada inlet atau discharge, filter tersumbat.
- Efek sistem karena kesalahan hubungan inlet atau discharge
b. Kebisingan yang berlebihan
- Fan beroperasi dekat stall karena sedain sistem atau pemasangan yang
salah
- Getaran yang berasal dari tempat lain dalam sistem
- Resonansi sistem atau getaran
- Kesalahan lokasi atau orientasi dari intake dan discharge fan
- Tidak memadai atau kesalah desain dari struktur pendukung
- Suara tedekat memantul
- Aksesoris atau komponen longgar
- Bantalan yang digunakan sudah lama (usang).
c. Kegagalan Komponen
- Abrasi atau korosi pada komponen bagian dalam fan
- Getaran karena impeller tidak seimbang
- Kurangnya pelumasan bantal
d. Getaran
- Kelonggaran pemasangan padan bantara, baut atau kopling
- Keausan berlebih pada belt kopling atau bantalan
- Poros bengkok
- Struktur pendukung atau pemasangan yang tidak memadai.

2) Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan ini rutin untuk mempertahankan tingkat kinerja. Kegiatan
pemeliharaan meliputi :
- Pemeriksaan periodik semua komponen sistem
- Pelumasan bantalan dan penggantian
- Pengencangan belt dan penggantian
- Perbaikan atau penggantian motor
- Pembersihan fan

Konsekuensi yang paling mahal dari perawatan yang tidak benar adalah
downtime. Untuk meminimalisasi downtime, perawatan system dasar harus
diterapkan secara teratur. Berikut adalah daftar perawatan dasar, yaitu :
a) Kondisi Motor
b) Sabuk (Belts)
Belt biasanya bagian perawatan paling intensive pada fan. Belt
cenderung kehilangan tegangan, mengurangi efisiensi transimisi.
c) Bantalan (Bearings)
Bantalan harus dipantau secara berkala. Menentukan kondisi bantalan
dapat dengan mendengarkan suara yang mengindikasi pemakaian
berlebih, mengukur temperature operasi bantalan atau dengan
menggunakan teknik perawatan prediksi seperti analisi getaran atau
analisis minyak.
Pelumasan bantalan harus sesuai dengan petunjuk manufaktur fan.
Sebagai contoh untuk fan kecepatan tinggi, interval waktu pelumasan
dapat dilakukan minggu atau lebih sering.
- Untuk bantalan yang dilumasi minyak, periksa kualitas minya jika
perlu diganti.
- Pastikan bantalan cukup terlindungi dari kontaminan
- Untuk fan axial, bantalan anti friksi banyak digunakan karena
kebutuhan bantalan dorong untuk menangani beban dorong aksial.
d) System Cleaning
Fan dan komponen system rentan terkontaminasi sehingga harus
dibersihkan secara berkala.
e) Kebocoran (Leaks)
Periksa kebocoran saluran yang data menyebabkan kehilangan
energy dan performa system yang buruk.

3) Bagian-bagian ini berisi opsi penting untuk efisiensi energy pada fan
- Gunakan kerucut saluran masuk udara yang halus dan bulat untuk saluran
masuk udara fan
- Hindarkan distribusi aliran yang buruk pada saluran masuk fan
- Minimalkan rintangan fan pada saluran masuk dan kelaur
- Bersihkan screens, filter dan blades fan secara teratur
- Minimalkan kecepatan fan
- Gunakan slip rendah atau belts datar untuk transmisi tenaga
- Periksa tekanan belt secara teratur
- Hilangkan variable pitch pulleys
- Gunakan variable speed drive untuk beban fan dengan variabel besar
- Gunakan motor yang efisien energinya untuk operasi sinambung atau
yang mendekati sinambung
- Hilangkan kebocoran dalam saluran kerja
- Minimalkan bengkokan dalam saluran kerja
- Matikan fan dan blower jika tidak digunakan
- Turunkan kecepatan fan dengan modifikasi diameter pully bila motornya
kebesaran
- Gunakan inlet guide vanes sebagai pengganti pengendali damper
- Ubah impeller dari plastik yang dilapisi logam/ kaca (GRP) dengan
impeller FRP berlubang yang lebih efisien energinya dengan desain
aerofoil
- Coba operasikan fan dekat titik operasi terbaiknya (BEP)
- Kurangi kehilangan transmisi dengan menggunakan belt datar yang
energinya efisien atau cogged raw-edged V-belts sebagai pengganti sistim
V-belt konvensional
- Minimalkan resistansi dan penurunan tekanan sistim dengan memperbaiki
sistim salurannya
- Pastikan penyambungan antara sistim penggerak dan yang digerakkan
sudah benar
- Pastikan kualitas pasokan daya yang cukup ke penggerak motor
- Periksa secara teratur kecenderungan getaran untuk memperkirakan
kegagalan lebih awal seperti kerusakan bearing, ketidaksesuaian
sambungan, ketidakseimbangan, kelonggaran fondasi, dll.

Anda mungkin juga menyukai