Anda di halaman 1dari 87

Laporan Praktikum Prestasi Mesin

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fan dapat digunakan untuk berbagai keperluan di antaranya untuk


keperluan rumah tangga, perkantoran, industri dan ruangan-ruangan yang
memerlukan sirkulasi udara. Fan mempunyai jenis yang beraneka ragam baik
ditinjau dari bentuk dan konstruksinya maupun besar kecilnya tekanan yang
dihasilkan

Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat


mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam dunia otomotif khususnya pada mesin motor bakar dikenal
berbagai macam sistem yang bekerja.

Sistem-sistem tersebut bekerja saling berkaitan antara satu sama lainnya,


sehingga apabila salah satu dari sistem tersebut mengalami kerusakan, maka
mesin mobil akan mengalami kerusakan.Mesin dapat digambarkan secara
sederhana sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa sistem pendukung
yang bekerja secara simultan dan terintegrasi.

Fan disebut atau dikenal juga dengan nama pakar udara exchanger
(pembuangan udara) dan penghembus. Fan banyak digunakan dalam
keperluan teknik. Alat ini juga banyak ditemui pada ventilasi pesawat
pendingin udara. Secara umum fan dapat dikatan fan menghasilkan tekanan
yang rendah.

Suatu mesin didalamnya terdapat beberapa sistem pendukung yang bekerja


sekaligus. Sitem–sistem tersebut antara lain : Sistem Kelistrikan, Sistem
Bahan Bakar, Sistem Pelumasan, dan Sistem Pendinginan.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

1.2 Tujuan Praktikum


Untuk memperlihatkan karakteristik dan performance fan jenis aksial.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar

Fan dan blower banyak digunakan di industri kimia. Fan biasanya digunakan
untuk memindahkan sejumlah volume udara atau gas melalui suatu saluran (duct).
Isu-isu yang berkaitan dengan kualitas udara di dalam ruangan dan pengendalian
pencemaran menyebabkan sebuah kebutuhan yang kontinyu terhadap fan dan
blower yang memiliki kualitas baik, efisien, dan murah. Pemilihan yang tepat
terhadap ukuran dan tipe fan dan blower merupakan hal yang sangat penting
dalam kaitannya dengan sistem energi yang efisien.

Fan mempunyai jenis yang beraneka ragam baik ditinjau dari bentuk
kontruksinya maupun dari besar kecilnya tekanan yang dihasilkan oleh fan
tersebut. Pada masa sekarang penggunaan fan banyak digunakan dalam
keperluan baik untuk keperluan rumah tangga maupun di kantor-kantor/industri.

Fan dapat digunakan untuk berbagai keperluan di antaranya untuk


keperluan rumah tangga, perkantoran, industri dan ruangan-ruangan yang
memerlukan sirkulasi udara. Fan mempunyai jenis yang beraneka ragam baik
ditinjau dari bentuk dan konstruksinya maupun besar kecilnya tekanan yang
dihasilkan.

Fan dapat diketahui tekanannya dan dapat digolongkan menjadi :

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Kipas udara berfungsi memasukan udara atmosfir, kenaikan tekanan udara



biasanya dibawah 100 mm H 2 O
Blower fungsinya memasukan udara atmosfir, biasanya kenaikan udara

biasanya besar dari 100 mm H 2 O

Sistem-sistem tersebut bekerja saling berkaitan antara satu dengan yang


lainnya, sehingga apabila salah satu dari sistem tersebut mengalami kerusakan,
maka mesin mobil akan mengalami kerusakan.Mesin dapat digambarkan secara
sederhana sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa sistem pendukung
yang bekerja secara simultan dan terintegrasi.

Suatu mesin didalamnya terdapat beberapa sistem pendukung yang bekerja


sekaligus. Sistem–sistem tersebut antara lain :

 1. Sistem Kelistrikan

2. Sistem Bahan Bakar


3. Sistem Pelumasan

4. Sistem Pendinginan

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Gambar: 2.1.Komponen sistem fan

2.1.1 Jenis-jenis fan

Terdapat dua jenis fan. Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar


untuk menggerakan aliran udara. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang
sumbu fan.

a ). Axial fan

Prinsip kerjanya yaitu aliran udara atau gas yang masuk dan keluar dari
fan sejajar dengan poros ,sudut empeler terbuat dari plat baja atau allumunium
tuang. Jumlahnya berkisar dari 4 sampai 12 buah. Impeller terbungkus dari dalam
rumah berbentuk silinder, kipas aksial dapat dibuat dengan atau tanpa arah.

Ditinjau dari bentuk aliran udara yang terjadi axial dibagi 2 jenis yaitu

 Tube Axial Fan


 Vane Axial Fan

Dari kedua bentuk aliran udara axial ini memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masingnya

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Gambar 2.2 jenis fan aksial


 Tube Axial Fan

Karakteristik dari tube axial fan adalah :

 Dirancang untuk volume discharge ( kapasitas )


 Untuk tekanan medium

 Aliran dalam collector berbentuk spiral

Kontruksi atau bagian utama terdiri dari :

 Propeller
 Cylinder collector ( hausteny )

 Pengerak ( Elektro Motor )

 Vane Axial Fan :

Karakteristik dari vane axial fan adalah :

 Dirancang untuk range kapasitas kecil sampai besar.


 Untuk tekanan discharge diatas 20

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

 Dipasang Gride Vane ( fixed vane atau adsfaus table guide fan )

 Aliran dalam collector lurus.

b ). Centryfugal Fan :

Prinsip kerja dari centrifugal adalah aliran udara/gas masuk sejajar dari
poros dan keluar tegak lurus poros atau sering disebut sebagai radial flow. Pada
centrifugal fan impeller yang berputar terdiri dari beberapa blade yang tersusun
sejajar pada suatu disc dan dipasang didalam casing yang berbentuk skrool.

Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler


berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian
diubah ke tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk
kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran udara kotor
atau lembab, dan handling bahan.

2.2 Hukum Fan

Hukum Fan berkaitan dengan variabel kinerja untuk setiap rangkaian fan
yang sama secara dinamis pada titik penilaian (rating) yang sama pada kurva
kinerja. Variabelvariabelnya adalah ukuran fan (D), laju putara (N), densitas
gas (ρ), laju alir volume (Q), tekanan (p), efisiensi total (Ntj), dan daya poros
(P).
 Hukum Fan 1 adalah efek perubahan ukuran, laju atau densitas pada aliran
volume, tekanan, dan level daya.
 Hukum Fan 2 adalah efek perubahan ukuran, tekanan, atau densitas pada
laju alir volume, kecepatan, dan daya.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

 Hukum Fan 3 adalah pengaruh perubahan ukuran, aliran volume atau


densitas pada kecepatan, tekanan, dan daya.

Hukum-hukum fan dapat diterapkan pada fan tertentu untuk menentukan


pengaruh perubahan kecepatan.l. Tetapi perlu diperhatian bahwa hukum-
hukum tersebut berlaku jika kondisi aliran adalah sama. Hukum-hukum fan
tersebut tidak melibatkan koreksi untuk aliran komprsibel.

Gambar 2.3 Jenis fan sentrifugal

2.3 Faktor kompresibilitas

 Ketika udara mengalir ke dalam fan, udara tersebut dikompresi dan


volume yang keluar akan menjadi lebih kecil daripada volume pada bagian
masukan. Hukum fan tidak memperhitungkan efek tersebut.
 Sebuah fan yang dipilih tanpa menggunakan kompresibilitas akan
mempunyai ukuran yang lebih besar daripada yang dibutuhkan, dan daya
fan akan dinyatakan.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

 Efek kompresibilitas adalah sangat kecil ketika kenaikan tekanan fan di


bawah 10”Wg, dan hal tersebut biasanya diabaikan pada ambang batas
(threshold).

Di tinjau dari bentuk dan arah lengkungan blade terhadap arah putaranya
centrifugal fan ada beberapa type yaitu:

 Radial Blade
 Forward Curved
 Back Ward Curved
 Air Foil

Beberapa jenis bilah yang digunakan dalam impeller fan sentrifugal


disajikan dalam Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Beberapa jenis bilah yang digunakan dalam impeller fan sentrifugal

 Radial Blade
Karakteristik dari tipe ini adalah :
 Dirancang untuk berbagai macam penggunaan, misalnya untuk
preumatik conureying sampai dengan exhaustiny proses baik untuk
udara atau gas
 Mempunyai tekanan tinggi pada putaran tinggi
 Blade memiliki tendensi self cleaning
 Tidak dapat atau kurang cocok untuk ventilasi.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Menurut kontruksi impellernya, radial blade ada 4 jenis yaitu :

 Open Type Impeller


 Closed Type on one Side
 Rim Type

 Back Plate TypeKarakteristik dari forward adalah :

 Mempunyai kapasitas volume yang besar


 Umumnya dipakai pada putaran rendah
 Memiliki kecendrungan semakin besar kapasitas maka tekanan discharge
semakin tinggi, sehingga tenaga pengerak yang diperlukan semakin besar.

 Back Ward Curved Type :


Karakteristik untuk back ward type adalah :
 Perubahan kapasitas akan mempengaruhi tekanan discharge yang
dihasilkan,begitu pula terhadap tenaga pengerak
 Operasinya lebih tenang
 Umumnya digunakan Centrifugal untuk coulling tower

 Turbollar untuk Centrifugal fan

Centrifugal yang dipasang langsung didalam dial dimana aliran udara yang
masuk dan keluar menjadi arah axial. Untuk merubah arah aliran dari radial ke
axial digunakan Converse Vanes.

Turboller centrifugal fan dirancang untuk menghasilkan perubahan kenaikan


tekanan discharge dengan range yang lebar terhadap kapasitas yang dihasilkan
Jenis-jenis fan berdasarkan bentuknya :

a. Kipas udara sirroca (sirrocapon)


Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Jenis ini banyak digunakan dalam penyegar udara, misalnya udara jenis
unit penghisapnya. Kipas ini digunakan untuk keperluan mekanik. Impeler dari
kipas sirroca ini dibuat dari banyak daun sudu-sudu dan melengkung searah
dengan impeler.

Gambar 2.5 Kipas udara sirroca (sirrocapon)

b. Kipas udara beban terbatas.


Fan jenis ini mempunyai fungsi yang sama dengan jenis sirroca yaitu
penyegar udara maupun untuk pengolahan udara. Bentuk kipas ini berlawanan
dengan kipas sirroca yaitu berbentuk s dan melengkung ke belakang pada bagian
ujungnya.

Pada bagian masuk dipasang 10 – 20 sudu pengarah sehingga udara masuk


akan berputar mengikuti putaran impeler. Konstruksi ini akan memberikan
efisiensi maksimum pada daya poros yang optimal.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

c. Kipas udara propeler.


Kipas ini merupakan kipas udara aksial yang paling sederhana
konstruksinya. Ukuran daun sudunya bermacam-macam jumlah sudunya 2 – 8
buah. Pada kipas ini biasanya dipasang gelombang stasioner yang melengkapi
propeler untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi.

d. Kipas aksial.
Aliran udara pada kipas ini terjadi dalam bentuk aksial. Sudu impeler
terbuat dari plat baja atau aluminium. Jumlah sudu berkisar 4 – 12 buah. Impeler
berbungkus dalam rumah berbentuk silinder. Sudu pengganjal motor
penggeraknya dapat terpasang langsung pada poros impeler atau dengan perantara
tali kipas.

Fan dapat digolongkan menjadi dua jenis :

1. Blower

Yakni memasukkan udara atmosfer,menaikan tekanan udara biasanya besar


dari 100 mmH2O

2. Kipas udara

Yakni memasukkan udara atmosfer,kenaikan tekanan udara biasanya


dibawah 100 mmH2O.

Instalasi Pengujian dengan menggunakan dengan menggunakan Fan untuk


menghasilkan diatas dengan tiga kecepatan antara lain:

- Kecepatan rendah
- Kecepatan Sedang
- Kecepatan tinggi.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Dalam saluran udara terdapat alat ukur berupa pengukuran


tekanan,tekanan yang diukur yaitu tekanan statik,tekanan dinamik dan tekanan
total alat-alat untuk mengukur tekanan digunakan manometer U dengan Fluida
minyak rem.

Adapun bentuk kipas udara dan blower, sebagai berikut :

1. Kipas udara Sirocco

Dimana jenis kipas ini paling banyak digunakan udara sirocco. Tersedia
dalam jenis hisap buang untuk keperluan fentilasi mechanical, impeler dari kipas
sirocco. Ini dibuat dari banyak sudut yang sempit dan melengkug. Keatas depan
searah dengan putaran impeler dari sudu tersebut. Dikelilingkan atau dilas pada
plat sisi dan diterapkan pada poros.

2. Kipas udara bahan total (limit load fan)

Kipas udara ini berukuran antara kipas udara sirocco dan kipas udara
turbo. Kipas udara sirocco banyak digunakan pada mesin penyegar udara dari
semua ukuran. Dimana-mana tekanan statiknya WP begitu tinggi. Dilihat dari
konstruksinya, bentuk kipas dari sudu udra ini berbeda-beda.

3. Kipas udara plat (plat fan/radial fan)

Kipas udara ini bekerja dengan sudu. Plat yang memberikan tekanan statik
yang tinggi dengan tingkat kebisingan rendah terutama konstruksinya
sederhana, kuat dan tahan terhadap udara.

4. Kipas udara turbo (turbo fan)


Kipas penyegar udara yang memerlukan kumparan tinggi, diperlukan
kipas udara yang dapat memerlukan tekanan statik dan tingkat kebisingan
rendah.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

5. Kipas udara air foil


Kipas ini adalah jenis kipas turbo dan digunakan untuk memberikan
tekanan statik yang tinggi pada volume aliran udara yang besar.

Impeler dari kipas udara ini lebih melintang dari pada impeler
kipas sirocco dengan sudu melengkung kedepan.

6. Kipas udara propeler

Kipas udara ini merupakan kipas udara aksial dengan konstruksi


yang paling sederhana. Ukuran dari sudunya bermacam-macam jumlah
sudunya antara 2 sampai 8 buah. Pada kipas udara propeler biasanya
dipasang selang sentimeter melingkari propeler untuk memperoleh
efisiensi yang tinggi.

7. Kipas udara aksial


Aliran udara pada kipas ini terjadi dalam arah aksial. Sudu impeler ini
terbuat dari plat baja/alumunium. Jumlah sudu berkisar antara 4 sampai 7
buah. Impeler terbungkus dalam rumah berbentuk silinder.

Gambar 2.6 Aksial Fan

Karakteristik Fan

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Aliran udara diperlukan untuk mengalirkan udara dengan kecepatan tertentu


yang merata keseluruhan bagian.

Komponen Fan

1. Fan motor.
Digunakan sebagai tenaga penggerak pada daun kipas digunakan untuk
menghisap udara dan dapat diatur dengan tiga tingkatan kecepatan udara.

2. Daun kipas.
Ditempatkan pada suatu tabung atau selongsong. Pada saat daun kipas
berputar udara dari dihisap oleh daun kipas melalui tekanan pipa paralon.
Pada pipa inilah diukur dengan tekanan statik dan dinamik dari udara yang
melewati saluran.

Kipas angin biasanya terdiri dari baling-baling atau pisau tetap ke sebuah
hub, biasanya disebut impeller. Mekanisme penggerak seperti motor atau drive
belt akan terhubung untuk menciptakan gerak rotasi impeller. Mekanisme gerak
bisa diatur sehingga alirannya bias sentrifugal maupun aksial.

Fan aksial meniup gas sepanjang sumbu rotasi, dan biasanya digunakan
sebagai pendingin kipas di rumah tangga, mobil, dan bahkan di
komputer. Struktur kipas yang lebih besar digunakan di mesin turbojet, mesin
pendingin udara industri, dan dalam terowongan angin, untuk memberikan aliran
volume gas yang besar.
Fan sentrifugal meniup gas radial keluar dari sumbu impeller. Mereka juga
dikenal sebagai Kipas kandang Squirrel, karena tampilannya mirip kandang yang
digunakan untuk latihan tupai. Gas tersedot dari rongga hingga ke tengah impeller

Kemudian didorong keluar oleh gaya sentrifugal yang bekerja pada gas
karena gerak rotasi. Fan sentrifugal adalah jenis yang paling umum digunakan
dalam perangkat HVAC modern.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

1. Fan Aliran Aksial


Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang sangat tinggi
dan tekanan rendah. Fan jenis disk (piringan) adalah sama dengan fan-fan rumah
tangga. Fan-fan tersebut umumnya untuk sirkulasi atau pembuangan yang bekerja
tanpa saluran.
Fan jenis propeler dengan bilah yang dirancang secara aerodinamik dapat
terdiri dari 2 tahap atau lebih. Pada tipe ini, udara masuk dalam arah aksial dan
meninggalkan juga dalam arah aksial. Fan ini biasanya mempunyai baling-baling
yang mengarahkan aliran masuk (inlet guide vane), yang diikuti dengan bilah
putar, dan bilah statis.

2. Fan Sentrifugal
 Operasi fan sentrifugal dapat dideskripsikan oleh diagram vektor
kecepatan.
 Tinggi diagram yang diindikasikan oleh vektor kecepatan radial relatif
(Vr) didasarkan pada volume udara yang mengalir melalui fan.
 Kecepatan udara (relatif terhadap bilah) yang ditunjukkan dengan Vb
adalah hamper tangensial terhadap bilah karena beberapa slip terjadi
akibat pengaruh-pengaruh lapisan batas.
 Komponen kecepatan ujung (tip speed) ωr adalah tegak lurus dengan
jari-jari roda dimana ω adalah kecepatan putar impeller dalam radial per
satuan waktu dan r adalah jari-jari impeller pada titik ujung bilah (blade
tip).
 Karena laju roda adalah sama untuk setiap kasus, vektor ωr adalah
konstan.
 Kecepatan absolut yang diindikasikan oleh Vs adalah resultan dari Vb
dan ωr.
 Vektor kecepatan tangensial relatif yang diindikasikan dengan Vt
diproyeksikan dari Vs dalam arah ωr.
 Jika volume menurun, vektor Vr menurun dan karena vektor Vb tidak
berubah untuk bilah tertentu, Vt meningkat terhadap bilah BI dan tetap
konstan dengan bilah R dan menurun dengan bilah FC.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

 Karena tekanan fan bergantunf pada hasil kali Vt dan ωr, karakteristik
tekanan naik akibat volume menurun untuk nbilah BI dan konstan
untuk bilah R serta menurun untuk bilah FC.
 Diagram vektor ini mengilustrasikan bahwa pada laju tertentu,
pemilihan fan terkecil akan menjadi fan bengkol maju. Sebaliknya
pemilihan terbesar adalah airfoil.

3. Kurva Kinerja Fan


 Perusahaan fan menjamin kinerja fan menurut kondisi udara
standar.

 Ketika memilih sebuah fan, hal yang terpenting adalah mengetahui


kondisi nyata dari udara umpan (temperatur, tekanan, densitas) dan
gunakan hukum fan untuk mengoreksi kinerja yang dipublikasikan
terhadap kondisi aktual.
 Kurva kinerja fan dikembangkan dari data yang diperoleh dari
pengujian yang dilakukan menurut standar tertentu (AMCA dan
ASHRAE).
 Prosedur yang paling umum untuk mengembangkan kurva kinerja
adalah menguji fan dari kondisi diam (shut-off) menjadi kondisi
yang hampir bebas pengiriman.
 Sebuah fan biasanya diuji dalam sebuah set-up yang hampir
mensimulasikan bagaimana fan akan dipasang di sistem
pemindahan udara.
 Fan propeler biasanya diuji dalam dinding wadah dan fan
sentrifugal diuji dengan saluran keluaran dengan ketentuan untuk
penghambatan aliran pada bagian pembuangan.
 Tekanan statik dan tekanan kecepatan yang mengukur stasiun
ditempatkan dalam hilir saluran dari pelurus aliran.
 Pada kondisi tidak beroperasi, saluran benar-benar kosong, dan
pada pengiriman bebas, keluaran saluran terbuka lebar. Data uji
dicatat dengan menjaga laju fan dan densitas udara konstan. Pada
kondisi tersebut, aliran dilepaskan untuk memperoleh data yang
cukup untuk merumuskan kurva kinerja yang berkaitan.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

 Untuk setiap titik uji, tekanan diukur dan laju alirnya ditentukan.
Tekanan terukur dikoreksi kembali terhadap kondisi masukan fan.
 Kurva kinerja fan dialurkan dengan laju aliran masuk (liter per detik
atau CFM pada bagian absis). Tekanan total, tekanan statik, daya
fan, dan efisiensi dialurkan pada sumbu ordinat.
 Adalah tidak praktis untuk menguji fan pada setiap kecepatan yang
mana fan dapat beroperasi atau pada setiap densitas umpan fan
mungkin temui.
 Dengan menggunakan persamaan-persamaan yang diacu sebagai
hukum fan, adalah mungkin untuk memprediksikan secara akurat
kinerja fan pada kecepatan dan densitas yang lain.
 Perusahaan biasanya mempublikasikan kurva kinerja fan pada
densitas 0,075 lb/ft3 dan temperatur umpan 70oF.
 Fan dapat digunakan untuk berbagai keperluan di antaranya untuk
keperluan rumah tangga, perkantoran, industri dan ruangan-ruangan
yang memerlukan sirkulasi udara. Fan mempunyai jenis yang
beraneka ragam baik ditinjau dari bentuk dan konstruksinya
maupun besar kecilnya tekanan yang dihasilkan.

1. Pengertian AC

Air Conditioner Merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan
kata lain, AC Berfungsi Sebagai Penyejuk Udara yang diinginkan ( sejuk atau dingin )

Dan nyaman bagi tubuh. Ac Lebih Banyak digunakan di wilayah yang beriklim tropis
dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi (panas).

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Gambar 2.7 Set-up uji fan

2.Komponen – Komponen Pada AC


Komponen AC dikelompokan menjadi 4 bagian, yaitu komponen utama,
komponen pendukung, kelistrikan, dan bahan pendingin (refrigeran)
Komponen Utama AC diantaranya :

A. Kompresor

Kompresor Adalah Sebuah alat yang berfungsi untuk menyalurkan gas refrigeran ke
seluruh sistem. Jika dianalogikan, cara kerja kompresor AC layaknya seperti jantung
di Tubuh Manusia. Kompresor Memiliki 2 Pipa,, Yaitu Pipa Hisap Dan Pipa tekan.
Dan Memiliki 2 daerah tekanan, yaitu tekanan rendah dan tekanan tinggi. Ada tiga
jenis kompresor, Yaitu : Kompresor Torak ( Reciproacting ) Kompresor Sentrifugal,
dan kompresor rotary.

B.Kondensor
Kondensor Berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur
refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair. Kondensor
Pada AC biasanya di simpan pada luar ruangan (outdoor).
Kondensor biasanya didinginkan Oleh Kipas (FAN), Fan ini berfungsi
menghembuskan panas yang di hasilkan kondensor pada saat pelepasan Kalor yang di
serap Oleh gak refrigeran. Agar Proses Pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa
kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

C.Pipa Kapiler
Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan tekanan
refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator. Fungsi utama pipa
kapiler ini sangat vital karena menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu
tekanan tinggi dan tekanan rendah.

refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan di ubah atau
diturunkan tekananya. Akibat dari penurunan tekanan refrigeran menyebabkan
penurunan suhu. Pada bagian inilah (pipa kapiler) refrigeran mencapai suhu terendah
(terdingin). Pipa kapiler terletak antara saringan (filter) dan Evaporator.

D. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigeran.
Akibatnya, Wujud cair refrigerant.

Setelah melewati pipa kepiler akan berubah wujud menjadi gak. Secara
sederhana, evaporator bisa di katakan sebagai alat penukar panas.

Udara panas di sekitar reuangan ber-AC diserap oleh evaporator dan masuk
melewati sirip-sirip pipa sehingga suhu udara yang keluar dari sirip-sirip menjadi
lebih rendah dari kondisi semua atau dingi. Sirkulasi udara ruangan ber-AC diatur
Oleh Blower indoor. Biasanya Evaporator ditempatkan pada dalam ruangan.

Komponen Pendukung AC Diantaranya :


1.Strainer Atau Saringan
Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigeran
di dalam sistem AC, Kotoran yang lolos dari saringan karena strainer rusak dapat
menyebabkan penyumbatan pipa kapiler. Akibatnya, sirkulasi refrigeran menjadi
terganggung. biasanya, kotoran yang menjadi penyumbat sistem pendingn, seperti karat
dan serpihan logam.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Gambar 2.8 Motor Listrik

Motor Listrik berfungsi untuk menggerakan kipas (outdoor) dan Blower


(indoor). Bentuk dan ukuran motor listrik indoor dan outdoor berbeda. Untuk
membantu memaksimalkan putaran, baik pada motor listrik indoor maupun
outdoor, dibutuhkan start kapasitor yang berfungsi menggerakan motor listrik
pertama kali sampai mencapai putaran penuh. Selanjutnya, fungsi start capasitor
akan digantikan oleh arus listrik PLN untuk memutar kedua motor listrik
tersebut.

2. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur
rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi
mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap
kompresor.
Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke kompresor, accumulator
mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigeran
berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian
dalam kompresor.

a. Minyak Pelumas Kompresor


Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC berguna untuk melumasi
bagian-bagian kompresor agar tidak cepat aus karena gesekan.
Selain itu, minyak pelumas berfungsi meredam panas di bagian-bagian
kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan refrigeran,

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

kemudian ikut bersirkulasi di dalam sistem pendingin melewati kondensor dan


evaporator.
Oleh sebab itu, oli kompresor harus memiliki persyaratan khusus, yaitu
bersifat melumasi, tahan terhadap temperatur kompresor yang tinggi, memiliki
titik beku yang renndah, dan tidak menimbulkan efek negatif pada sifat refrigeran
serta komponen AC yang dilewatinya.

4. Kipas ( Fan atau Blower )


Pada komponen AC, Blower terletak di bagian indoor yang berfungsi
menghembuskan udara dingin yang di hasilkan evaporator. Fan atau kipas
terletak pada bagian outdoor yang berfungsi mendinginkan refrigeran pada
kondensor serta untuk membantu pelepasan panas pada kondensor

Komponen Kelistrikan Pada AC :

1. Thermistor
Thermistor adalah alat pengatur temperatur. Dengan begitu,
thermistor mampu mengatur kerja kompresor secara otomatis
berdasarkan perubahan temperatur. Biasanya, termistor dipasang di
bagian evaporator. Thermistor dibuat dari bahan semikonduktro yang
dibuat dalam beberapa bentuk, seperti piringan, batangan, atau butiran,
tergantung dari pabrikan AC. Pada thermistor berbentuk butiran, memiliki
diameter (kira-kira 3-5 mm). Kemudian, beberapa butir thermistor tersebut
dibungkus dengan kapsul yang terbuat dari bahan gelas (kapsul kaca).

Selanjutnya, kapsul kaca dipasangi dua buah kaki terminal (pin).


Karena ukurannya sangat kecil, thermistor berbentuk butiran mampu
memberikan reaksi yang sangat cepat terhadap perubahan temperatur.
Thermistor dirancang agar memiliki tahanan yang nilainya semaking
mengecil ketika temperatur bertambah. Pada Unit AC, ada dua jenis
thermistor, yaitu thermistor temperatur ruangan dan thermistor pipa
evaporator.
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Thermistor temperatur ruangan berfungsi menerima respon


perubahan temperatur dan hembusan evaporator. Thermistor pipa
berfungsi menerima perubahan temperatur pada pipa evaporator.

2.PCB Kontrol
PCB Kontrol merupakan alat mengatur kerja keseluruhan Unit AC.
Jika di analogika, fungsi PCB kontrol menyerupai fungsi otak manusia. Di
dalam komponen PCB Kontrol terdiri dari bermacam-macam alat
elektronik, sperti thermistor,sensor,kapasitor,IC,trafo,fuse,saklar,relay ,
dan alat elektronik lainnya.

Fungsinya pun beragam, mulai dari mengontrol kecepatan blower


indoor, pergerakan swing, mengatur temperatur, lama
pengoperasian(timer), sampai menyalakan atau menonaktifkan AC.

2. Kapasitor
Kapasitor merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai
penyimpanan muatan listrik sementara. Dikatakan sementara, kapasitor
akan melepaskan semua muatan listrik yang terkandung secara tiba-tiba
dalam waktu yang sangat singkat. Besarnya muatan yang bisa ditampung
tergantung dari kapasitas kapasitor.

Satuan dari kapasitas kapasitor adalah Farad (F). Biasanya,


Kapasitor difungsikan sebagai penggerak kompresor pertama kali atau
starting kapasitor. Dengan bantuan starting kapasitor, hanya dibutuhkan
waktu sepersekian detik atau sangat singkat untuk membuat motor
kompresor berputar pada kecepatan penuh.

Lama atau singkatnya waktu yang dibutuhkan tergantung dari


jumlah muatan listrik yang tersimpan pada kapasitor. Setelah motor
kompresor mencapai putaran penuh, secara otomatis hubungan listrik
pada kapasitor akan dilepas, dan digantikan dengan hubungan langsung
dari PLN.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Kapasitor akan mengisi kembali muatan dan akan digunakan


kembali sewaktu-waktu pada saat menyalakn kompresor lagi. Pada unit
AC, biasanya terdapat dua starting kapasitor, yaitu sebagai penggerak
kompresor dan motor kipas (fan). pada kompresor AC bertenaga 0.5 – 2
PK memiliki start kapasitor berukuran 15-50 nF. Pada motor kipas (fan
indoor atau outdoor) memiliki start kapasitor berukuran 1-4 nF.

3.Overload Motor Protector (OMP)

Overload Motor Protector(OMP) merupakan alat pengaman motor


listrik kompresor (biasanya terdapat pada jenis kompresor hermetik).
Kerja OMP dikendalikan oleh sensor panas yang terbuat dari campuran
bahan logam dan bukan logam (bimetal). Batang bimetal inilah yang
membuka dan menutup arus listrik secara otomatis ke motor listrik.

Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi secara terus menerus atau
kondisi kompresor yang terlalu panas, bimetal akan membuka sehingga
arus listrik menuju kompresor akan putus. Begitu juga sebaliknya. Ketika
suhu kompresor turun, bimetal akan menutup, arus listik akan mengalir
menuju kompresor sehingga kompresor akan kembali bekerja.

Penempatan OMP pada kompresor hermetik ada dua macam,


yaitu external OMP (diletakan di luar body kompresor) dan internal
OMP(diletakan di dalam kompresor). Biasanya,External OMP digunakan
untuk mesin compresor AC yang tidak terlalu besar(0,5-1 PK), sedangkan
internal OMP banyak terdapat pada mesin kompresor AC yang besar(1,5-
2 PK )

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Tube-axial dan propeller fan,yang dapat dilihat dan lebih efisien dari pada
propeller fan dengan ciri housing fan yang berbentuk silinder dipasang tepat pada radius
ujung blade.

gambar 2.9 Motor Kompresor


Motor Kompresor berfungsi menggerakan mesin kompressor. Ketika
Motor bekerja, kompresor akan berfungsi sebagai sirkulator bahan pendingin
menuju ke seluruh bagian sistem pendingin.
Umumnya, motor kompresor dikemas menjadi satu unti dengan
kompresornya. Serupa dengan motor kipas, untuk start awal motor kompresor
juga menggunakan bantuan start kapasitor.

Perbedaan Fan Dan Blower

1. DefinisiBlower
Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan
atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu
ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu.Untuk keperluan gas, blower dipakai untuk mengeluarkan gas dari
ovenkokas, ini disebut denganexhauster.

Bila tekanan pada sisi hisap adalah diatas tekanan atmosfer seperti yang
kadang-kadang dipakai industri kimia dimana tinggi tekan yang cukup besar harus
tersedia untuk dapat mensirkulasikan gas.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

gas melalui berbagai proses blower ini dikenal dengan nama booster atau
circulator. Untuk blower-blower yang tidak diinginkan tinggi tekan ini didasarkan
pada pemanfaatan adibatis, sedangkan bila dilakukan pendinginan sering di guna
kan pemanfaatan dengan proses isoterma.

Sebuah kipas sentrifugal dengan rasio tekanan tinggi (output tekanan /


input tekanan) dikenal sebagai blower . Blower memberikan laju aliran volume
transfer yang tinggi dengan rasio tekanan yang relatif lebih besar. Rasio tekanan
dari kipas angin di bawah1,1 sedangkan blower memiliki rasio tekanan 1,1-1,2.

2. Definisi Fan

Kipas angin ( Fan ) adalah perangkat mekanis yang digunakan


untuk membuat aliran gas kontinu seperti udara.Dalam setiap sistem
pendingin, yang menggunakan gas sebagai penghantar, kipas angin
adalah unit wajib yang menciptakan aliran udara dalam sistem.

Sistem ini dapat dilihat dalam kipas angin sederhana yang


digunakan di rumah tangga atau kipas pendingin eksternal untuk
mesin pembakaran internal.

Ketika membutuhkan tekanan yang lebih tinggi diperlukan blower


yang digunakan sebagai pengganti kipas angin.Sebuah kipas
sentrifugal dengan rasio tekanan tinggi (output tekanan / input
tekanan) dikenal sebagai blower .

Blower memberikan laju aliran volume transfer yang tinggi dengan


rasio tekanan yang relatif lebih besar. Rasio tekanan dari kipas angin
di bawah1,1 sedangkan blower memiliki rasio tekanan 1,1-1,2.

3. Perbedaan Antara Fan Dan Blower

Fan menghasilkan aliran gas dengan sedikit tekanan dan volume


gas yang lebih besar, sementara blower menghasilkan rasio tekanan
yang relatif lebih tinggi denganvolume aliran gas yang lebih besar.

Model Skala Centrifugal Fan Secara teknis,


fan dan blower merupakan dua alat/mesin yang berbeda yang memiliki
fungsi yang sama yaitu memindahkan sejumlah udara atau gas pada tekanan
tertentu. Istilah fan digunakan untuk menyatakan mesin yang tekanannya
tidak melebihi 2 psig, sedangkan blower untuk menyatakan mesin dengan
tekanan discharge antara 2 – 10 psig.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Untuk mesin dengan tekanan discharge di atas 10 psig disebut sebagai


kompresor. Istilah blower juga digunakan untuk kompresor rotari (positive
displacement) kapasitas aliran rendah yang memiliki rasio kompresi tinggi.

Klasifikasi Fan
Fan dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) tipe yaitu: axial dan centrifugal. Axial
fan beroperasi seperti propeler, yang menghasilkan aliran udara disepanjang porosnya.

Axial fan dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: tube-axial fan, vane axial fan dan
propeller fan, yang dapat dilihat . Tube-axial fan lebih efisien dari pada propeller fan
dengan ciri housing fan yang berbentuk silinder dipasang teapt pada radius ujung
blade, dan diaplikasikan untuk sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan industri,
dengan tekanan rendah dan jumlah volume udara yang dialirkan besar.

Vane axial fan merupakan fan axial dengan efisiensi tinggi dengan ciri housing
fan yang berbentuk silinder dipasang tepat pada radius blade, dan diaplikasikan untuk
sistem sistem pemanas, ventilasi, dan air conditioning yang memerlukan aliran lurus
dan efisiensi tinggi.
Propeller fan merupakan desain dasar fan aksial yang diaplikasikan untuk
tekanan rendah dan volume udara yang dialirkan sangat besar volume. Fan jenis ini
biasa diaplikasikan untuk sistem ventilasi yang menembus tembok.

Forward curve fan memiliki kecepatan putar yang sangat rendah untuk
mengalirkan sejumlah udara serta bentuk lengkungan blade menghadap arah putaran,
sehingga kurang efisien dibandingkan tipe air foil dan backward inclined. Fan jenis ini
biasanya diaplikasikan untuk sistem pemanas bertekanan rendah, ventilasi, dan air
conditioning radial blade fan secara umum yang paling efisien diantara centrifugal fan
yang memiliki bentuk blade mengarah titik poros.

Fan jenis ini digunakan untuk pemindahan bahan dan industri yang
membutuhkan fan dengan tekanan di atas menengah. Radial tip fan lebih efisien

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

dibandingkan fan tipe radial blade yang di desain tahan terhadap keausan dan aliran
udara yang erosif.

Backward-inclined fan memiliki blade yang lurus dengan ketebalan tunggal. Fan
ini diaplikasikan pada sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan industri dimana
blade akan mengalami lingkungan yang korosif dan lingkungan yang erosif.

Air foil fan adalah tipe centrifugal fan yang dikembangkan untuk memperoleh
efisiensi tinggi. Fan ini diaplikasikan pada sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan
udara bersih industri dimana penghematan energi sangatlah penting.

Prinsip dan Desain Pengujian Model Skala Persyaratan dari suatu model yang
diskalakan harus memenuhi ketiga tujuan berikut ini:

a. Dapat mentranformasikan secara proporsional fitur pada kondisi asli yang


sulit untuk ditangani sehingga dapat dikelola, seperti:
-ukuran yang sangat besar,
-aliran yang sangat lambat,
-pelepasan energi yang sangat cepat, dan
- dimensi yang mikroskopis.
b. Memperpendek waktu eksperimen dengan menyederhanakan sejumlah
variabel.
c. Dapat memberikan pemahaman yang mendalam terhadap suatu fenomena.
Berbagai jenis model telah banyak digunakan dengan tujuan yang berbeda,
antara lain:
a. Model subjektif, model ini merupakan model konseptual yang dikembangkan
oleh filsuf atau sosiologis, untuk merefleksikan pandangannya terhadap struktur
kemanusiaan dan lingkungan sosial.

b. Model kualitatif, model ini merupakan model yang sesuai dengan spesifikasi,
contohnya:

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

i. Breadboard model, yang memiliki sedikit kemiripan, namun fisiknya dapat


membantu dalam memastikan suatu alat baru dapat berfungsi dengan baik
ii. Mock-up model, yang menampilkan bagian eksternal dari suatu konsep baru
namun kurang berfungsi dengan baik.
iii. Test bed, pilot plant, dan development model, yang merupakan perangkaian
awal elemen yang esensial dari mesin baru, dengan tujuan untuk mengetahui
adanya malfuction dan untuk mengarahkan pengembangan selanjutnya.
iv. Prototype, merupakan produk akhir dari tahap pengembangan, dapat
dilakukan penyesuaian final dan mengawali suatu seri dari produksi awal.

c. Model Analog, model ini dirancang untuk menampilkan hubungan kuantitatif


antar parameter yang dapat diatur, contoh sederhananya: model boneka dari
mobil, kapal, pesawat terbang, dan peta geografi.

d. Model Matematis, model ini berkembang dengan adanya komputer dan


analisis sistem yang diterapkan mulai ilmu pengetahuan hingga keilmuan yang
tidak dapat diukur secara kualitatif seperti, perilaku manusia, proses kejiwaan,
fungsi biologis, rencana tata kota, dan management.
e. Model Skala, merupakan suatu model eksperimen/pengujian untuk
menampilkan perilaku fisik dari suatu fenomena asli, atau suatu prototype.

Pengertian Dan Fungsi Poros


Poros merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap mesin yang
berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran. Poros adalah suatu bagian stasioner
yang berputar, biasanya berpenampang bulat, dimana terpasang elemenelemen seperti
roda gigi, pulley, roda gila (flywheel), engkol, sproket, dan elemen pemindah daya
lainnya. Poros bisa menerima lenturan, tarikan, tekan, atau puntiran, yang bekerja
sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.

Bila beban tersebut tergabung, kita bisa mengharapkan untuk mencari kekuatan
statis dan kekuatan lelah yang perlu untuk pertimbangan perencanaan, karena suatu

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

poros tunggal bisa diberi tegangan-tegangan statis, tegangan bolak-balik lengkap,


tegangan berulang, yang semuanya bekerja pada waktu yang sama.

Macam –Macam Poros Menurut pembebanannya poros diklasifikasikan


menjadi :
a) Poros transmisi
Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau
sproket rantai.
b) Poros spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas,
dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel. Syarat yang
harus yang dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk
serta ukurannya harus teliti.
c) Poros gandar
Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak
mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar,
disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika
digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga.

Diameter Poros Dalam perhitungan diameter poros ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yakni faktor koreksi yang dianjurkan ASME dan juga dipakai disini. Faktor
koreksi akibat terjadinya tumbukan yang dinyatakan dengan Kt, jika beban dikenakan
beban secara halus, maka dipilih sebesar 1,0.

Jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan, maka dipilih sebesar 1,0-1,5. Jika
beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan besar, maka dipilih sebesar 1,5-3,0.
Dalam hal ini harga Kt diambil sebesar 3 karena cangkang terhisap langsung kedalam
mesin fan sehingga mendapatkan beban kejut atau tumbukan yang besar secara tiba-
tiba.
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Meskipun dalam perkiraan sementara ditetapkan bahwa beban hanya terdiri


atas momen puntir saja, perlu ditinjau pula apakah ada kemungkinan pemakaian dengan
beban lentur. Dimana untuk perkiraan sementara ditetapkan bahwa beban hanya terjadi
karena momen puntir saja dengan harga diantara 1,2-2,3 (jika diperkirakan tidak akan
terjadi pembebanan lentur maka Cb diambil 1,0), dalam perencanaan diambil faktor
koreksinya sebesar 1,2. Maka rumus untuk merencanakan diameter poros.

Dalam ilmu statika struktur, kita mengenal berbagai jenis tumpuan, yakni : roller
(rol), pada tumpuan jenis terdapat 1 variabel (kita misalkan tumpuan itu adalah A, maka
variabelnya RAY arah sumbu y).

Kedua adalah pin (engsel), pada tumpuan jenis ini terdapat 2 variabel (kita
misalkan tumpuan itu sama yakni A, maka variabelnya RAY untuk sumbu y dan RAX
untuk sumbu x). Berikutnya overhang (jepitan), pada tumpuan ini terdapat 3 variabel
(dengan permisalan yang sama, maka variabelnya RAY arah sumbu y, RAX arah sumbu x
dan MA momen yang terjadi).

Dan terakhir adalah kabel (batang) dengan variabel T. Suatu benda yang
mendapat pembebanan, maka benda tersebut mendapat gaya yang diperoleh dari luar
yang disebut gaya luar yakni: gaya berat, gaya reaksi dan gaya yang diberikan (load)dan
terakhir adalah kabel yang mana kabel ini digunakan untuk mengalirkan energy
keseluruh unit dengan terperinci baik dari sisi dalam dan luar karna kabel kabel meliputi
selak seluk dari keseluruhan unit.

Sekam padi Sekam padi adalah kulit buah padi berupa lapisan keras yang
meliputi kariopsis, terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling
bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan
menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa
yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan
ternak, dan energi atau bahan bakar. Setelah proses penggilingan padi biasanya
diperoleh sekam sekitar 20--30% dari bobot gabah.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

. Biasanya, termistor dipasang di bagian evaporator. Thermistor dibuat


dari bahan semikonduktro yang dibuat dalam beberapa bentuk, seperti
piringan, batangan, atau butiran, tergantung dari pabrikan AC. Pada
thermistor berbentuk butiran, memiliki diameter (kira-kira 3-5 mm).
Kemudian, beberapa butir thermistor tersebut dibungkus dengan kapsul
yang terbuat dari bahan gelas (kapsul kaca).

Selanjutnya, kapsul kaca dipasangi dua buah kaki terminal (pin).


Karena ukurannya sangat kecil, thermistor berbentuk butiran mampu
memberikan reaksi yang sangat cepat terhadap perubahan temperatur.
Thermistor dirancang agar memiliki tahanan yang nilainya semaking
mengecil ketika temperatur bertambah. Pada Unit AC, ada dua jenis
thermistor, yaitu thermistor temperatur ruangan dan thermistor pipa
evaporator.

Thermistor temperatur ruangan berfungsi menerima respon perubahan


temperatur dan hembusan evaporator. Sistem ini dapat dilihat dalam kipas angin
sederhana yang digunakan di rumah tangga atau kipas pendingin eksternal untuk
mesin pembakaran internal.

Ketika membutuhkan tekanan yang lebih tinggi diperlukan blower yang


digunakan sebagai pengganti kipas angin.Sebuah kipas sentrifugal dengan rasio
tekanan tinggi (output tekanan / input tekanan) dikenal sebagai blower .

Kerja OMP dikendalikan oleh sensor panas yang terbuat dari


campuran bahan logam dan bukan logam (bimetal). Batang bimetal inilah
yang membuka dan menutup arus listrik secara otomatis ke motor listrik.

Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi secara terus menerus atau kondisi
kompresor yang terlalu panas, bimetal akan membuka sehingga arus listrik
menuju kompresor akan putus. Begitu juga sebaliknya. Ketika suhu kompresor
turun, bimetal akan menutup, arus listik akan mengalir menuju kompresor.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB III
METODOLOGI PENGUJIAN

3.1. Gambar Pengujian

Gambar 3.1. Gambar pengujian Fan

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Keterangan gambar :

1. Duchting
2. Pipa saluran
3. Tabung U
4. Amperemeter
5. Voltmeter
6. Pengaturan kecepatan motor
7. Scalar on-off
8. Katup gerbang

3.2 Alat-alat yang digunakan :

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

 Voltmeter untuk mengukur tegangan


 Amperemeter untuk mengukur arus

 Tabung U untuk mengukur tekanan

3.3 Parameter yang digunakan :

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Pengujian fan ini memerlukan beberapa rumus yang tujuaanya untuk


menetukan kecepatan udara ( Vu ),laju aliran massa ( m ),debit udara ( Qu ) dan
daya yang diperlukan oleh kipas uadara ( N ).

Rumus-rumus tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kecepatan aliran udara (Vu)


Vu  4,03 Pv ; m3 / s

Konversi satuan :

Pv = 98,064 x (x cmH2o) Pa

Analisa pada Pd dan Ps

Vd  4,03 Pd 1
Vs  4,03 Ps1

b. Laju aliran massa (m)


m =  .A.V ; kg/s

Pd 293
d  0
101,325 T
Ps 293
s  0
101,325 T

dimana :

 0 = 1,22 kg/m3 = massa jenis udara standar

A = 4,558.10-3 m2 = luas penampang saluran

m d =  d . A . Vd

m s =  s . A . Vs

c. Debit udara (Q)


Q = A . Vu
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Qd = A . Vd

Qs = A . Vs

d. Daya yang diperlukan kipas (Nk)


Nk = Q . Pt ; ( Kw )

Nd = Q . Pd

Ns = Q . Ps

dimana :

Pt = Pd . Ps

e. Daya motor (Nm)


Nm = I . V ; ( Kw )

dimana :

I = kuat arus (A)

V = tegangan (V)

Nk = daya kipas]

f. Efesiensi fan ( η )
Nk
 x 100 %
Nm
Nd
d  x 100 %
Nm
Ns
s  x 100 %
Nm

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

3.4 Prosedur Pengujian

Untuk melakukan prosedur pengujian perlu dilakukan langkah – langkah


berikut :

 Periksa perlengkapan yang terpasang pada alat uji.


 Operasikan fan dengan menghidupkan motor, sehingga udara mengalir
pada pipa saluran.

 Pengujiaan ini dilakukan pada berbagai tingkat putaran dengan mengatur


kecepatan motor.

 Sebelum melakukan pengujiaan, cairan yang terdapat di dalam manometer


U yang dalam keadaan diam, kemudian catat perubahan tekanan di dalam
manometer U yang tersedia pada panel board.

 Mengamati kecepatan putaran motor dengan cara menambah atau


mengurangi tegangan listrik.

 Mengatur bukaan katup sesuai dengan kebutuhan, bukaan katup terdiri


dari empat bukaan yaitu ; bukaan 1/4, bukaan ½, bukaan ¾, dan bukaan
penuh.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Tabel Data Pengujian

Putaran Bukaan V I Ps Pd

( rpm ) Katup (Volt) (Ampere) (mmH2O) (mmH2O)

0 150 0.1 3 1

¼ 150 0.1 3 1
Konstan
2/4 150 0.1 4 2
¼
¾ 150 0.1 4 2

4/4 150 0.1 5 3

0 180 0.2 8 1

¼ 180 0.2 10 1

2/4 2/4 180 0.2 10 3

¾ 180 0.2 11 7

4/4 180 0.2 15 14

0 200 0.3 11 1

¼ 200 0.3 11 2

¾ 2/4 200 0.3 12 3

¾ 200 0.3 15 9

4/4 200 0.3 15 13

4.2 Analisa data

Pada putaran ¼

A. Kecepatan Udara (Vu)


Ps = 98.064(….cmH2O) = Pa

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Pd = 98.064(….cmH2O) = Pa

Ps0 = 98,064 (0,3 cmH2O) = 29,41 Pa

Ps1/4 = 98,064 (0,3 cmH2O) = 29,41 Pa

Ps2/4 = 98,064 (0,4 cmH2O) = 39,22 Pa

Ps3/4 = 98,064 (0,4 cmH2O) = 39,22 Pa

Ps4/4 = 98,064 (0,5 cmH2O) = 49,03 Pa

Pd0 = 98,064 (0,1cmH2O) = 9,8 Pa

Pd1/4 = 98,064 (0,1cmH2O) = 9,8 Pa

Pd2/4 = 98,064 (0,2 cmH2O) = 19,61 Pa

Pd3/4 = 98,064 (0,2 cmH2O) = 19.61 Pa

Pd4/4 = 98,064 (0,3 cmH2O) = 29,41 Pa

Analisa Ps dan Pd

Vs = 4,03 Ps

Vd = 4,03 Pd

Vs0 = 4,03 29,41  21,85m / s

Vs1/4 = 4,03 29,41  21,85m / s

Vs2/4 = 4.03 39,22  25,23m / s

Vs3/4 = 4,03 39,22  25,23m / s

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Vs4/4 = 4,03 49,03  28,21m / s

Vd0 = 4,03 9,8  12,61m / s

Vd1/4 = 4,03 9,8  12,61m / s

Vd2/4 = 4,03 19,61  17,84m / s

Vd3/4 = 4,03 19,61  17,84m / s

Vd4/4 = 4,03 29,41  21,85m / s

B. Laju aliran massa


m =ρ.A.V

Ps 293 K
ρs = ρo 101,325 . T

Pd 293 K
ρd = ρo 101,325 . T

29,41Pa 293 K
ρs0 = 1,22kg/m3 .  0,34 kg/m3
101.325 300 K

29,41Pa 293 K
ρs1/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K  0,34 kg/m3

39,22 Pa 293 K
ρs2/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K  0,46 kg/m3

39,22 Pa 293 K
ρs3/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K  0,46 kg/m3

49,03Pa 293 K
ρs4/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K  0,57 kg/m3

9,8 Pa 293 K
ρd0 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K  0,11 kg/m3

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

9.8 Pa 293 K
ρd1/4 = 1,22kg/m3 .  0,11 kg/m3
101.325 300 K

19,61Pa 293 K
ρd2/4 = 1,22kg/m3 101,25 . 300 K  0.23 kg/m3

19,61Pa 293 K
ρd3/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K  0,23 kg/m3

29,41Pa 293 K
ρd4/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K  0,34 kg/m3

Maka laju aliran masa :

ms0 = 0,34kg/m3 . 4,558x10-3 . 21,85m/s = 0.03 kg/s

ms1/4 = 0,34kg/m3 . 4,558x10-3 . 21,85m/s = 0.03 kg/s

ms2/4 = 0,46kg/m3 . 4.558x10-3 . 21,85m/s = 0,05 kg/s

ms3/4 = 0,46kg/m3 . 4.558x10-3 . 25,23m/s = 0.05 kg/s

ms4/4 = 0,57kg/m3 . 4.558x10-3 . 28,21m/s = 0.07 kg/s

md0 = 0.11kg/m3 . 4.558x10-3 . 12.61m/s = 0.006 kg/s

md1/4 = 0.11kg/m3 . 4.558x10-3 . 12.61m/s = 0.006 kg/s

md2/4 = 0,23kg/m3 . 4.558x10-3 . 17,84m/s = 0.01 kg/s

md3/4 = 0.23kg/m3 . 4.558x10-3 . 17,84m/s = 0.01 kg/s

md4/4 = 0,34kg/m3 . 4.558x10-3 . 21,85m/s = 0.03 kg/s

C. Debit udara (Q)

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Q=A.V

Q = 4.558x10-3 . 150volt = 0.68

Qs = A . Vs

Qd = A . Vd

Qs0 = 4.558x10-3 . 21,85 = 0.09 m3/s

Qs1/4 = 4.558x10-3 . 21,85 = 0.09 m3/s

Qs2/4 = 4.558x10-3 . 25,23 = 0.11 m3/s

Qs3/4 = 4.558x10-3 . 25,23 = 0.11 m3/s

Qs4/4 = 4.558x10-3 . 28,21 = 0.12 m3/s

Qd0 = 4.558x10-3 . 12,61 = 0.05 m3/s

Qd1/4 = 4.558x10-3 . 12,61 = 0.05 m3/s

Qd2/4 = 4.558x10-3 . 17,84 = 0.08 m3/s

Qd3/4 = 4.558x10-3 . 17,84 = 0.08 m3/s

Qd4/4 = 4.558x10-3 . 21,85 = 0.09 m3/s

D. Daya yang diperlukan kipas


Nk = Q . Pt

Ns = Q . Ps

Nd = Q . Pd

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Dimana Pt = Pd . Ps

Nk = Q . Pd . Ps

Nko = 0.18m/s . 9.80Pa . 29,41Pa = 51,87 kw

Nk1/4 = 0.18m/s . 9.81Pa . 29,41Pa = 51,87 kw

Nk2/4 = 0.18m/s . 19.61Pa . 39,22Pa = 138,43 kw

Nk3/4 = 0.18m/s . 49.03Pa . 39,22Pa = 138,43 kw

Nk4/4 = 0.18m/s . 98.06Pa . 166,7049,03Pa = 259,55kw

Ns = Qs . Ps

Nd = Qs . Ps

Ns0 = 0.09m3/s . 29,41Pa = 2,64 kw

Ns1/4 = 0.09m3/s . 29,41Pa = 2,64 kw

Ns2/4 = 0.11m3/s . 39,22Pa = 4,31 kw

Ns3/4 = 0.11m3/s . 39,22Pa = 4,31 kw

Ns4/4 = 0,12m3/s . 49,03Pa = 5,88 kw

Nd0 = 0.05m3/s . 9.8Pa = 0.49 kw

Nd1/4 = 0.05m3/s . 9.8Pa = 0.49 kw

Nd2/4 = 0.08m3/s . 19,61Pa = 1,56 kw

Nd3/4 = 0.08m3/s . 19,61Pa = 1,56 kw

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Nd4/4 = 0.09m3/s . 29,41Pa = 2,64 kw

E. Daya motor
Nm = I . V

= 0.1A . 150volt = 15kw

F. Efesiensi FAN
Ns
ηs = x100%
Nm

Nd
ηd = x100%
Nm

2,64
ηso = x100%  17,6%
15

2,64
ηs1/4 = x100%  17,6%
15

4,31
ηs2/4 = x100%  28,7%
15

4,31
ηs3/4 = x100%  28,7%
15

5,88
ηs4/4 = x100%  39,2%
15

0,49
ηdo = x100%  3,26%
15

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

0,49
ηd1/4 = x100%  3,26%
105

1,56
ηd2/4 = x100%  10,4%
15

1,56
ηd3/4 = x100%  10,4%
15

2,64
ηd4/4 = x100%  17,6%
15

Pada putaran 2/4

A. Kecepatan (V)
Ps = 98.064(….cmH2O) = Pa

Pd = 98.064(….cmH2O) = Pa

Ps0 = 98.064 (0,8cmH2O) = 78,45 Pa

Ps1/4 = 98.064 (1cmH2O) = 98,06 Pa

Ps2/4 = 98.064 (1cmH2O) = 98,06 Pa

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Ps3/4 = 98.064 (1.1cmH2O) = 107,87 Pa

Ps4/4 = 98.064 (1.5cmH2O) = 147.09 Pa

Pd0 = 98.064 (0,1cmH2O) = 9,8 Pa

Pd1/4 = 98.064 (0.1cmH2O) = 9.8 Pa

Pd2/4 = 98.064 (0.3cmH2O) = 29,41 Pa

Pd3/4 = 98.064 (0.7cmH2O) = 68,64 Pa

Pd4/4 = 98.064 (0,7cmH2O) = 68,64 Pa

Analisa Ps dan Pd

Vs = 4.03 Ps

Vd = 4.03 Pd

Vs0 = 4.03 78,45  35,69m / s

Vs1/4 = 4.03 98,06  39,9m / s

Vs2/4 = 4.03 98,06  39,9m / s

Vs3/4 = 4.03 107,87  41,85m / s

Vs4/4 = 4.03 147,09  48,87 m / s

Vd0 = 4.03 9,8  12,6m / s

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Vd1/4 = 4.03 9.8  12.6m / s

Vd2/4 = 4.03 29,41  21,85m / s

Vd3/4 = 4.03 68,64  33,38m / s

Vd4/4 = 4.03 137,28  47,21m / s

B. Laju aliran masa


m =ρ.A.V

Ps 293 K
ρs = ρ o .
101.325 T

Pd 293 K
ρd = ρ o .
101.325 T

78,45 Pa 293 K
ρs0 = 1.22kg/m3 .  0,92 kg/m3
101.325 300 K

98,06 Pa 293 K
ρs1/4 = 1.22kg/m3 .  1.15 kg/m3
101.325 300 K

98,06 Pa 293 K
ρs2/4 = 1.22kg/m3 .  1.15 kg/m3
101.325 300 K

107,87 Pa 293 K
ρs3/4 = 1.22kg/m3 .  1.26 kg/m3
101.325 300 K

147,09 Pa 293 K
ρs4/4 = 1.22kg/m3 .  1,72 kg/m3
101.325 300 K

9,8 Pa 293 K
ρd0 = 1.22kg/m3 .  0,11 kg/m3
101.325 300 K

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

9.8 Pa 293 K
ρd1/4 = 1.22kg/m3 .  0.11 kg/m3
101.325 300 K

29,41Pa 293 K
ρd2/4 = 1.22kg/m3 .  0.34 kg/m3
101.325 300 K

68,64 Pa 293 K
ρd3/4 = 1.22kg/m3 .  0.8 kg/m3
101.325 300 K

137,28 Pa 293 K
ρd4/4 = 1.22kg/m3 .  1.61 kg/m3
101.325 300 K

Maka laju aliran masa

ms0 = 0,92kg/m3 . 4.558x10-3 . 35,69 m/s = 0.14 kg/s

ms1/4 = 1.15kg/m3 . 4.558x10-3 . 39,9m/s = 0.2 kg/s

ms2/4 = 1.15kg/m3 . 4.558x10-3 . 39,9m/s = 0.2 kg/s

ms3/4 = 1.26kg/m3 . 4.558x10-3 . 41,85m/s = 0.24 kg/s

ms4/4 = 1.72kg/m3 . 4.558x10-3 . 48,87m/s = 0.38 kg/s

md0 = 0,11 kg/m3 . 4.558x10-3 . 12,61m/s = 6,32 kg/s

md1/4 = 0.11kg/m3 . 4.558x10-3 . 12.61m/s = 6,32 kg/s

md2/4 = 0.8kg/m3 . 4.558x10-3 . 21,85m/s = 0.03 kg/s

md3/4 = 0.8kg/m3 . 4.558x10-3 . 33.38m/s = 0.12 kg/s

md4/4 = 1.61kg/m3 . 4.558x10-3 . 47,21m/s = 0.34 kg/s

C. Debit udara (Q)

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Q=A.V

Q = 4.558x10-3 . 180volt = 0,85 volt

Qs = A . Vs

Qd = A . Vd

Qs0 = 4.558x10-3 . 35,69 = 0.16 m3/s

Qs1/4 = 4.558x10-3 . 39,9 = 0.18 m3/s

Qs2/4 = 4.558x10-3 . 39,9 = 0.18 m3/s

Qs3/4 = 4.558x10-3 . 41,85 = 0.19 m3/s

Qs4/4 = 4.558x10-3 . 48,87 = 0.22 m3/s

Qd0 = 4.558x10-3 . 12,61 = 0,05 m3/s

Qd1/4 = 4.558x10-3 . 12.61 = 0.05 m3/s

Qd2/4 = 4.558x10-3 . 21,85 = 0.09 m3/s

Qd3/4 = 4.558x10-3 . 33,38 = 0.15 m3/s

Qd4/4 = 4.558x10-3 . 47,21 = 0.21 m3/s

D. Daya yang diperlukan kipas


Nk = Q . Pt

Ns = Q . Ps

Nd = Q . Pd

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Dimana Pt = Pd . Ps

Nk = Q . Pd . Ps

Nko = 0,18 m/s . 9,8Pa . 74,85Pa = 138,38 kw

Nk1/4 = 0,18 m/s . 9,8Pa . 74,85Pa = 138,38 kw

Nk2/4 = 0,18 m/s .29,41Pa . 98,06Pa = 172,97 kw

Nk3/4 = 0,18 m/s. 68,64a . 107,87Pa = 190,28kw

Nk4/4 = 0,18 m/s. 137,28Pa . 147,09Pa = 256,46kw

Ns0 = 0,16m3/s . P78,45a = 12,552 kw

Ns1/4 = 0.18m3/s . 98.06Pa = 17,65 kw

Ns2/4 = 0.18m3/s . 98.06Pa = 17,65 kw

Ns3/4 = 0.19m3/s . 107,87Pa = 20,49 kw

Ns4/4 = 0.22m3/s . 147.09Pa = 32,35 kw

Nd0 = 0,05m3/s . 9,8 Pa = 0,49 kw

Nd1/4 = 0,05m3/s . 9,8 Pa = 0,49 kw

Nd2/4 = 0.09m3/s . 29,41Pa = 2,64 kw

Nd3/4 = 0.15m3/s . 68,64Pa = 10,29 kw

Nd4/4 = 0.21m3/s . 137,28Pa = 28,82 kw

E. Daya motor

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Nm = I . V

= 0.2A . 180volt = 36 kw

F. Efesiensi FAN
Ns
ηs = x100%
Nm

Nd
ηd = x100%
Nm

12,552
ηso = x100%  34,86%
36

17,65
ηs1/4 = x100%  49,02%
36

17,65
ηs2/4 = x100%  49,02%
36

20,49
ηs3/4 = x100%  59,91%
36

32,35
ηs4/4 = x100%  89,86%
36

0,49
ηdo = x100%  1,36%
36

0,49
ηd1/4 = x100%  1,36%
36

2,64
ηd2/4 = x100%  7,33%
36

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

10,29
ηd3/4 = x100%  28,58%
36

28,82
ηd4/4 = x100%  80,05%
36

Pada putaran 3/4

A. Kecepatan (V)
Ps = 98.064(….cmH2O) = Pa

Pd = 98.064(….cmH2O) = Pa

Ps0 = 98.064 (1.1cmH2O) = 107,87Pa

Ps1/4 = 98.064 (1.1cmH2O) = 107,87Pa

Ps2/4 = 98.064 (1.2cmH2O) = 117,67Pa

Ps3/4 = 98.064 (1.5cmH2O) = 147,09Pa

Ps4/4 = 98.064 (1.5cmH2O) = 147,09 Pa

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Pd0 = 98.064 (0.1cmH2O) = 9.8 Pa

Pd1/4 = 98.064 (0.2cmH2O) = 19.61 Pa

Pd2/4 = 98.064 (0.3cmH2O) = 29,41 Pa

Pd3/4 = 98.064 (0,9cmH2O) = 88,25 Pa

Pd4/4 = 98.064 (1,3cmH2O) = 127,48 Pa

Analisa Ps dan Pd

Vs = 4.03 Ps

Vs = 4.03 Pd

Vs0 = 4.03 107,87  41,85m / s

Vs1/4 = 4.03 107,87  41,85m / s

Vs2/4 = 4.03 117 ,67  43,71m / s

Vs3/4 = 4.03 147,09  48,87m / s

Vs4/4 = 4.03 147,09  48,87m / s

Vd0 = 4.03 9.8  12.61m / s

Vd1/4 = 4.03 19,61  17,84m / s

Vd2/4 = 4.03 29,41  21,85m / s

Vd3/4 = 4.03 88,25  37,85m / s

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Vd4/4 = 4.03 127,48  45,50m / s

B. Laju aliran masa


m =ρ.A.V

Ps 293 K
ρs = ρ o .
101.325 T

Pd 293 K
ρd = ρ o .
101.325 T

107,87 Pa 293 K
ρs0 = 1.22kg/m3 .  1.26 kg/m3
101.325 300 K

107,87 Pa 293 K
ρs1/4 = 1.22kg/m3 .  1.26 kg/m3
101.325 300 K

117 ,67 Pa 293 K


ρs2/4 = 1.22kg/m3 .  1.38 kg/m3
101.325 300 K

147,09 Pa 293 K
ρs3/4 = 1.22kg/m3 .  1,72 kg/m3
101.325 300 K

147,09 Pa 293 K
ρs4/4 = 1.22kg/m3 .  1,72 kg/m3
101.325 300 K

9.8 Pa 293 K
ρd0 = 1.22kg/m3 .  0.11 kg/m3
101.325 300 K

19,61Pa 293 K
ρd1/4 = 1.22kg/m3 .  0,23 kg/m3
101.325 300 K

29,41Pa 293 K
ρd2/4 = 1.22kg/m3 .  0,34 kg/m3
101.325 300 K

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

88,25 Pa 293 K
ρd3/4 = 1.22kg/m3 .  1,03 kg/m3
101.325 300 K

127,48 Pa 293 K
ρd4/4 = 1.22kg/m3 .  1,49 kg/m3
101.325 300 K

Maka laju aliran masa

ms0 = 1,26 kg/m3 . 4.558x10-3 . 41,85m/s = 0,24 kg/s

ms1/4 = 1,26 kg/m3 . 4.558x10-3 . 41,85m/s = 0,24 kg/s

ms2/4 = 1,38 kg/m3. 4.558x10-3 . 43,7m/s = 43,7 kg/s

ms3/4 = 1,72 kg/m3 . 4.558x10-3 . 48,87m/s = 0,38 kg/s

ms4/4 = 1,72 kg/m3 . 4.558x10-3 . 48,87m/s = 0,38 kg/s

md0 = 0,11kg/m3 . 4.558x10-3 . 12,61m/s = 0,006 kg/s

md1/4 = 0,23kg/m3 . 4.558x10-3 . 17,84m/s = 0.01 kg/s

md2/4 = 0,34kg/m3 . 4.558x10-3 . 21,85m/s = 0.03 kg/s

md3/4 = 1,03kg/m3 . 4.558x10-3 . 37,85m/s = 0.17 kg/s

md4/4 = 1,49kg/m3 . 4.558x10-3 . 45,50m/s = 0.3 kg/s

C. Debit udara (Q)


Q=A.V

Q = 4.558x10-3 . 200volt . = 0,91 m/s

Qs = A . Vs

Qd = A . Vd
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Qs0 = 4.558x10-3 . 41,85 = 0.19 m3/s

Qs1/4 = 4.558x10-3 . 41,85 = 0.19 m3/s

Qs2/4 = 4.558x10-3 . 43,7 = 0.19 m3/s

Qs3/4 = 4.558x10-3 . 48,87 = 0.22 m3/s

Qs4/4 = 4.558x10-3 . 48,87 = 0.22 m3/s

Qd0 = 4.558x10-3 . 12,61 = 0.05 m3/s

Qd1/4 = 4.558x10-3 . 17,84= 0.08 m3/s

Qd2/4 = 4.558x10-3 . 28,21 = 0.09 m3/s

Qd3/4 = 4.558x10-3 . 37,85 = 0.17 m3/s

Qd4/4 = 4.558x10-3 . 45,50 = 0.2 m3/s

D. Daya yang diperlukan kipas


Ns = Q . Ps

Nd = Q . Pd

Dimana Pt = Pd . Ps

Nk = Q . Pd . Ps

Nko = 0,18 m/s . 9,8Pa . 107,87Pa = 190,28 kw

Nk1/4 = 0,18 m/s. 19,61Pa . 107,87Pa = 380,75 kw

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Nk2/4 = 0,18 m/s.29,41Pa . 117,67Pa = 622,92 kw

Nk3/4 = 0,18 m/s. 88,25Pa . 147,09Pa = 2336,52 kw

Nk4/4 = 0,18 m/s. 127,48Pa . 147,09Pa = 3375,15kw

Ns = Qs . Ps

Nd = Qs . Ps

Ns0 = 0.19m3/s . 107,87 = 20,49 kw

Ns1/4 = 0.19m3/s . 107,87 = 20,49 kw

Ns2/4 = 0.19m3/s . 117,67 = 22,35 kw

Ns3/4 = 0.22m3/s . 147,09 = 27,94 kw

Ns4/4 = 0.22m3/s 147,09 = 27,94 kw

Nd0 = 0.05m3/s . 9.8 = 0,49 kw

Nd1/4 = 0.08m3/s . 19,61 = 1,56 kw

Nd2/4 = 0.09m3/s . 29,41 = 2,64 kw

Nd3/4 = 0.17m3/s . 88,25 = 15 kw

Nd4/4 = 0.2m3/s . 127,48= 25,49 kw

E. Daya motor
Nm = I . V

= 0.3Amper . 200volt = 60 kw
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

F. Efesiensi FAN
Ns
ηs = x100%
Nm

Nd
ηd = x100%
Nm

20,49
ηso = x100%  34,15%
60

20,49
ηs1/4 = x100%  34,15%
60

22,35
ηs2/4 = x100%  37,25%
60

27,94
ηs3/4 = x100%  46,56%
60

27,94
ηs4/4 = x100%  46,56%
60

0.49
ηdo = x100%  0.8%
60

1,56
ηd1/4 = x100%  2,6%
60

2,64
ηd2/4 = x100%  2,6%
60

15
ηd3/4 = x100%  25%
60

25,49
ηd4/4 = x100%  42,48%
60
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

4.3 Tabel Hasil Pengolahan Data


a. Putaran 1/4

Bukaan Vs Vd ms md Qs Qd Ns Nd ɳs ɳd
Katup (m/s) (m/s) (kg/s) (kg/s) (m3/s) (m3/s) (W) (W) (%) (%)

0 21.85 12.61 0.03 0.006 0.09 0.05 2.64 0.49 2.64 3.26

¼ 21.85 12.61 0.03 0.006 0.09 0.05 2.64 0.49 2.64 3.26

2/4 25.23 17.84 0.05 0.01 0.11 0.08 4.31 1.56 28.7 10.4

¾ 25.23 17.84 0.05 0.01 0.11 0.08 4.31 1.56 28.7 10.4

4/4 28.21 21.85 0.07 0.03 0.12 0.09 5.88 2.64 39.2 17.6

b. Putaran 2/4

Ns ɳs
Bukaan Vs Vd ms md Qs Qd Nd ɳd
Katup (m/s) (m/s) (kg/s) (kg/s) (m3/s) (m3/s) (W) (%)
(W) (%)

0 35.69 12.61 0.14 6.32 0.16 0.05 12.552 0.49 34.86 1.36

¼ 39.9 12.61 0.2 6.32 0.18 0.05 17.65 0.49 49.02 1.36

2/4 39.9 21.85 0.2 0.03 0.18 0.09 17.65 2.64 49.02 7.33

¾ 41.85 33.38 0.24 0.12 0.19 0.15 20.49 10.29 59.91 28.58

4/4 48.87 47.21 0.38 0.34 0.22 0.21 32.35 28.82 89.86 80.05

c. Putaran ¾

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Bukaan Vs Vd ms md Qs Qd Ns Nd ɳs ɳd
Katup (m/s) (m/s) (kg/s) (kg/s) (m3/s) (m3/s) (W) (W) (%) (%)

0 41.85 12.61 0.24 0.006 0.19 0.05 20.49 0.49 34.15 0.8

¼ 41.85 17.84 0.24 0.01 0.19 0.08 20.49 1.56 34.15 2.6

2/4 43.71 21.85 0.27 0.03 0.19 0.09 22.35 2.64 37.25 2.6

¾ 48.87 37.85 0.38 0.17 0.22 0.17 27.94 15 46.56 25

4/4 48.87 45.50 0.38 0.3 0.22 0.2 27.94 25.49 46.56 42.48

4.4 Grafik Pengolahan Data


Bukaan katup ¼

Nd ( watt ) Qd ( m3/s )
0.49 0.05
0.49 0.05
1.56 0.08
1.56 0.08
2.64 0.09

Keterangan : Perbandingan Nd vs Qd dimana Qd merupakan bagian debit udara


dan Nd merupakan daya yang diperlukan kipas dimana disini terjadinya
peningkatan.
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

d ( % ) Qd ( m3/s )
3.26 0.05
3.26 0.05
10.4 0.08
10.4 0.08
17.6 0.09

Keterangan : d vs Qd maksudnya d merupakan efisiensi fan dan Qd debit udara


kipas disini terjadi peningkatan efisiensi

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Vd ( m/s ) Qd ( m3/s )
12.61 0.05
12.61 0.05
17.84 0.08
17.84 0.08
21.85 0.09

Keterangan : Vd vs Qd maksudnya Vd merupakan kecepatan aliran udara dan Qd


merupakan debit udara, disini terjadi peningkatan nilai Vd dan Qd.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Md ( kg/s ) Qd ( m3/s )
0.006 0.05
0.006 0.05
0.01 0.08
0.01 0.08
0.03 0.09

Keterangan : Qd menun jukkan dedbit udara, sama seperti grafik sebelumnya tapi
grafik ini berbanding terhadap Md dimana terjadi peningkatan bertahap efisiensi
udaranya.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Ns ( watt ) Qs ( m3/s )
2.64 0.09
2.64 0.09
4.31 0.11
4.31 0.11
5.88 0.12

Keterangan : Ns merupakan daya kipas dimana Ns dan Qs terjadi kenaikan nilai yang
hampir sama terhadap efisiensi udara.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

s ( %) Qs ( m3/s )
17.6 0.09
17.6 0.09
28.7 0.11
28.7 0.11
39.2 0.12

Keterangan : Di grafik Qs Vs s dimana Qs merupakan debit udara dan Vs


merupakan hasil analisa dari kecepatan yang masuk, dan disini terjadi kenaikan
harga s dan Qs.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Vs ( m/s ) Qs ( m3/s )
21.85 0.09
21.85 0.09
25.23 0.11
25.23 0.11
28.21 0.12

Keterangan : Vs vs Qs dimana Qs merupakan debit udara dan Vs merupakan hasil analisa


dari kecepatan udara yang masuk, dimana terdapat kenaikan harg Vs.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Ms ( kg/s ) Qs ( m3/s )
0.03 0.09
0.03 0.09
0.05 0.11
0.05 0.11
0.07 0.12

Keterangan : Qs merupakan debit/hasil analisa debit udara berbanding Ms yang


merupakan laju aliran massa disini juga terjadi peningkatan tekanan udara.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Bukaan katup 2/4

Nd ( watt ) Qd ( m3/s )
0.49 0.05
0.49 0.05
2.64 0.09
10.29 0.15
28.82 0.21

Keterangan : Perbandingan Qd Vs Nd dimana Qd merupakan bagian debit udara


dan Nd merupakan daya yang diperlukan kipas dimana terjadi kenaikan.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

d ( % ) Qd ( m3/s )
1.36 0.05
1.36 0.05
7.33 0.09
28.58 0.15
80.05 0.21

Keterangan : Qd merupakan debit udara,menunjukkan sama seperti grafik


sebelumnya dimana terjadi penurunan dan peningkatan nilai tekanan.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Vd ( m/s ) Qd ( m3/s )
12.61 0.05
12.61 0.05
21.85 0.09
33.38 0.15
47.21 0.21

Keterangan : Dimana menunjukkan efisiensi dari fan dan Qd debit udara kipas
disini juga terjadi peningkatan efisiensi.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Md ( kg/s ) Qd ( m3/s )
6.32 0.05
6.32 0.05
0.03 0.09
0.12 0.15
0.34 0.21

Keterangan : Diaman di grafik Qs Vs Md dimana Qs debit udara sedang Ms


merupakan efisiensi dari fan, dimana disini dijelaskan tentang debit udara harus
sesuai dengan efisiensi fan.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Ns ( watt ) Qs ( m3/s )
12.552 0.16
17.65 0.18
17.65 0.18
20.49 0.19
32.35 0.22

Keterangan : Dimana di grafik Ns Vs Qs disini terjadi peningkatan nilai keduanya.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

s ( % ) Qs ( m3/s )
34.86 0.16
49.02 0.18
49.02 0.18
59.91 0.19
89.86 0.22

Keterangan : Qs hasil analisa debit udara, sedang s merupakan efisiensi dari fan
dimana disini dijelaskan tentang debit udara harus sesuai dengan efisiensi fan.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Vs ( m/s ) Qs ( m3/s )
35.69 0.16
39.9 0.18
39.9 0.18
41.85 0.19
48.87 0.22

Keterangan : Qs hasil analisa debit udara sedang Vs merupakan hasil analisa dari
kecepatan udara yang masuk, dimana grafik terjadi peningkatan.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Ms ( kg/s ) Qs ( m3/s )
0.14 0.16
0.2 0.18
0.2 0.18
0.24 0.19
0.38 0.22

Keterangan : Qs merupakan hasil analisa debit udara berbanding Ms laju aliran


massa disini juga terjadi peningkatan tekanan udara.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Bukaan katup ¾

Nd ( watt ) Qd ( m3 / s )
0.49 0.05
1.56 0.08
2.64 0.09
15 0.17
25.49 0.2

Keterangan : perbandingan nilai Nd Vs Qd dimana Qd merupakan bagian debit


udara dan Nd merupakan daya yang diperlukan kipas dimana disini terjadi
peningkatan nilai.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

d (% ) Qd ( m3 / s )
0.8 0.05
2.6 0.08
2.6 0.09
2.5 0.17
42.48 0.2

Keterangan : d Vs Qd maksudnya d merupakan efisiensi fan dan Qd debit udara


kipas, disini terjadi peningkatan efisiensi.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Vd ( m/s ) Qd ( m3 / s )
12.61 0.05
17.84 0.08
21.85 0.09
37.85 0.17
45.5 0.2

Keterangan : Vd Vs Qd maksudnya Vd merupakan kecepatan aliran udara dan Qd


merupakan debit udara disini terjadi peningkatan nilai keduanya.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Md ( kg/s ) Qd ( m3 / s )
0.006 0.05
0.01 0.08
0.03 0.09
0.17 0.17
0.3 0.2

Keterangan : Qd menunjukkan debit udara, sama seperti grafik sebelumnya tapi


grafik ini terjadi peningkatan dan berbanding terhadap efisiensi udaranya.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Ns ( watt ) Qs ( m3 / s )
20.49 0.19
20.49 0.19
22.35 0.19
27.94 0.22
27.94 0.22

Keterangan : Terjadinya peningkatan yang drastis terhadap nilai Qs dan sedikit


peningkatan terhadap daya kipas.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

s ( % ) Qs ( m3 / s )
34.15 0.19
34.15 0.19
37.25 0.19
46.56 0.22
46.56 0.22

Keterangan : Grafik diatas menjelaskan bahwa terjadi peningkatan nilai efisiensi


kipas.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Vs ( m/s ) Qd ( m3 / s )
41.85 0.05
41.85 0.08
43.71 0.09
48.87 0.17
48.87 0.2

Keterangan : Grafik diatas menjelaskan bahwa terjadinya peningkatan nilai


kapasitas aliran dan kecepatan aliran.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Ms ( kg/s ) Qd ( m3 / s )
0.24 0.05
0.24 0.08
0.27 0.09
0.38 0.17
0.38 0.2

Keterangan : Grafik diatas menjelaskan bahwa disini terjadi peningkatan laju


aliran massa disini juga terjadi peningkatan debit udara.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

4.5 Pembahasan

Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa perbedaan bukaan katup gerbang
pada saluran sistem akan menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan static dan
dinamik begitu juga hal yang memfariasikan putaran motor blower, Makin tinggi
putaran Fan maka makin besar pula tekanan statik dan dinamik yang dihasilkan.
Dengan memfariasikan putaran motor pada fan maka akan mempengaruhi dari
berbagai komponen – komponen dari sitem seperti tekanan ,temperatur.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Fan dapat dimanfaatkan untuk barbagai kepeluan baik untuk keperluan


rumah tangga maupun di kantor-kantor sebagai alat vensirkulasian udara. Fan
mempunyai jenis yang beraneka ragam baik ditinjau dari bentuk kontruksinya
maupun dari besar kecilnya tekanan yang dihasilkan oleh fan tersebut.

Ditinjau dari tekanan fan dapat digolongkan menjadi :

 Kipas udara berfungsi yaitu memasukan udara atmosfir,kenaikan tekanan


udara biasanya dibawah 100 mm H 2 O
 Blower fungsinya yaitu memasukan udara atmosfir,biasanya kenaikan
udara biasanya besar dari 100 mm H 2 O

Karakteristik dari forward adalah :

 Mempunyai kapasitas volume yang besar


 Umumnya dipakai pada putaran rendah

 Memiliki kecendrungan semakin besar kapasitas maka tekanan discharge


semakin tinggi, sehingga tenaga pengerak yang diperlukan semakin besar.

5.2. Saran

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

 Dalam melakukan Praktikum,diharapkan pada praktikan agar dalam


pengambilan data benar - benar teliti.
 Alat-alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan yang sudah ditetapkan
dan juga pemasangan nya.
 Dalam melakukan praktikum,hendaknya menuruti dan mengikuti aturan
yang ada dalam penuntun praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Penuntun Praktikum Prestasi Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas


Teknologi Industri, Universitas Bung hatta, Padang, 2014.

WI. Berls F. Stocker, Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, edisi ke dua


Erlangga, 1994.

Nama :Widi Arsadinata


Npm : 1310017211005

Anda mungkin juga menyukai