BAB I
PENDAHULUAN
Fan disebut atau dikenal juga dengan nama pakar udara exchanger
(pembuangan udara) dan penghembus. Fan banyak digunakan dalam
keperluan teknik. Alat ini juga banyak ditemui pada ventilasi pesawat
pendingin udara. Secara umum fan dapat dikatan fan menghasilkan tekanan
yang rendah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fan dan blower banyak digunakan di industri kimia. Fan biasanya digunakan
untuk memindahkan sejumlah volume udara atau gas melalui suatu saluran (duct).
Isu-isu yang berkaitan dengan kualitas udara di dalam ruangan dan pengendalian
pencemaran menyebabkan sebuah kebutuhan yang kontinyu terhadap fan dan
blower yang memiliki kualitas baik, efisien, dan murah. Pemilihan yang tepat
terhadap ukuran dan tipe fan dan blower merupakan hal yang sangat penting
dalam kaitannya dengan sistem energi yang efisien.
Fan mempunyai jenis yang beraneka ragam baik ditinjau dari bentuk
kontruksinya maupun dari besar kecilnya tekanan yang dihasilkan oleh fan
tersebut. Pada masa sekarang penggunaan fan banyak digunakan dalam
keperluan baik untuk keperluan rumah tangga maupun di kantor-kantor/industri.
1. Sistem Kelistrikan
3. Sistem Pelumasan
4. Sistem Pendinginan
a ). Axial fan
Prinsip kerjanya yaitu aliran udara atau gas yang masuk dan keluar dari
fan sejajar dengan poros ,sudut empeler terbuat dari plat baja atau allumunium
tuang. Jumlahnya berkisar dari 4 sampai 12 buah. Impeller terbungkus dari dalam
rumah berbentuk silinder, kipas aksial dapat dibuat dengan atau tanpa arah.
Ditinjau dari bentuk aliran udara yang terjadi axial dibagi 2 jenis yaitu
Dari kedua bentuk aliran udara axial ini memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masingnya
Propeller
Cylinder collector ( hausteny )
Dipasang Gride Vane ( fixed vane atau adsfaus table guide fan )
b ). Centryfugal Fan :
Prinsip kerja dari centrifugal adalah aliran udara/gas masuk sejajar dari
poros dan keluar tegak lurus poros atau sering disebut sebagai radial flow. Pada
centrifugal fan impeller yang berputar terdiri dari beberapa blade yang tersusun
sejajar pada suatu disc dan dipasang didalam casing yang berbentuk skrool.
Hukum Fan berkaitan dengan variabel kinerja untuk setiap rangkaian fan
yang sama secara dinamis pada titik penilaian (rating) yang sama pada kurva
kinerja. Variabelvariabelnya adalah ukuran fan (D), laju putara (N), densitas
gas (ρ), laju alir volume (Q), tekanan (p), efisiensi total (Ntj), dan daya poros
(P).
Hukum Fan 1 adalah efek perubahan ukuran, laju atau densitas pada aliran
volume, tekanan, dan level daya.
Hukum Fan 2 adalah efek perubahan ukuran, tekanan, atau densitas pada
laju alir volume, kecepatan, dan daya.
Di tinjau dari bentuk dan arah lengkungan blade terhadap arah putaranya
centrifugal fan ada beberapa type yaitu:
Radial Blade
Forward Curved
Back Ward Curved
Air Foil
Gambar 2.4 Beberapa jenis bilah yang digunakan dalam impeller fan sentrifugal
Radial Blade
Karakteristik dari tipe ini adalah :
Dirancang untuk berbagai macam penggunaan, misalnya untuk
preumatik conureying sampai dengan exhaustiny proses baik untuk
udara atau gas
Mempunyai tekanan tinggi pada putaran tinggi
Blade memiliki tendensi self cleaning
Tidak dapat atau kurang cocok untuk ventilasi.
Centrifugal yang dipasang langsung didalam dial dimana aliran udara yang
masuk dan keluar menjadi arah axial. Untuk merubah arah aliran dari radial ke
axial digunakan Converse Vanes.
Jenis ini banyak digunakan dalam penyegar udara, misalnya udara jenis
unit penghisapnya. Kipas ini digunakan untuk keperluan mekanik. Impeler dari
kipas sirroca ini dibuat dari banyak daun sudu-sudu dan melengkung searah
dengan impeler.
d. Kipas aksial.
Aliran udara pada kipas ini terjadi dalam bentuk aksial. Sudu impeler
terbuat dari plat baja atau aluminium. Jumlah sudu berkisar 4 – 12 buah. Impeler
berbungkus dalam rumah berbentuk silinder. Sudu pengganjal motor
penggeraknya dapat terpasang langsung pada poros impeler atau dengan perantara
tali kipas.
1. Blower
2. Kipas udara
- Kecepatan rendah
- Kecepatan Sedang
- Kecepatan tinggi.
Dimana jenis kipas ini paling banyak digunakan udara sirocco. Tersedia
dalam jenis hisap buang untuk keperluan fentilasi mechanical, impeler dari kipas
sirocco. Ini dibuat dari banyak sudut yang sempit dan melengkug. Keatas depan
searah dengan putaran impeler dari sudu tersebut. Dikelilingkan atau dilas pada
plat sisi dan diterapkan pada poros.
Kipas udara ini berukuran antara kipas udara sirocco dan kipas udara
turbo. Kipas udara sirocco banyak digunakan pada mesin penyegar udara dari
semua ukuran. Dimana-mana tekanan statiknya WP begitu tinggi. Dilihat dari
konstruksinya, bentuk kipas dari sudu udra ini berbeda-beda.
Kipas udara ini bekerja dengan sudu. Plat yang memberikan tekanan statik
yang tinggi dengan tingkat kebisingan rendah terutama konstruksinya
sederhana, kuat dan tahan terhadap udara.
Impeler dari kipas udara ini lebih melintang dari pada impeler
kipas sirocco dengan sudu melengkung kedepan.
Karakteristik Fan
Komponen Fan
1. Fan motor.
Digunakan sebagai tenaga penggerak pada daun kipas digunakan untuk
menghisap udara dan dapat diatur dengan tiga tingkatan kecepatan udara.
2. Daun kipas.
Ditempatkan pada suatu tabung atau selongsong. Pada saat daun kipas
berputar udara dari dihisap oleh daun kipas melalui tekanan pipa paralon.
Pada pipa inilah diukur dengan tekanan statik dan dinamik dari udara yang
melewati saluran.
Kipas angin biasanya terdiri dari baling-baling atau pisau tetap ke sebuah
hub, biasanya disebut impeller. Mekanisme penggerak seperti motor atau drive
belt akan terhubung untuk menciptakan gerak rotasi impeller. Mekanisme gerak
bisa diatur sehingga alirannya bias sentrifugal maupun aksial.
Fan aksial meniup gas sepanjang sumbu rotasi, dan biasanya digunakan
sebagai pendingin kipas di rumah tangga, mobil, dan bahkan di
komputer. Struktur kipas yang lebih besar digunakan di mesin turbojet, mesin
pendingin udara industri, dan dalam terowongan angin, untuk memberikan aliran
volume gas yang besar.
Fan sentrifugal meniup gas radial keluar dari sumbu impeller. Mereka juga
dikenal sebagai Kipas kandang Squirrel, karena tampilannya mirip kandang yang
digunakan untuk latihan tupai. Gas tersedot dari rongga hingga ke tengah impeller
Kemudian didorong keluar oleh gaya sentrifugal yang bekerja pada gas
karena gerak rotasi. Fan sentrifugal adalah jenis yang paling umum digunakan
dalam perangkat HVAC modern.
2. Fan Sentrifugal
Operasi fan sentrifugal dapat dideskripsikan oleh diagram vektor
kecepatan.
Tinggi diagram yang diindikasikan oleh vektor kecepatan radial relatif
(Vr) didasarkan pada volume udara yang mengalir melalui fan.
Kecepatan udara (relatif terhadap bilah) yang ditunjukkan dengan Vb
adalah hamper tangensial terhadap bilah karena beberapa slip terjadi
akibat pengaruh-pengaruh lapisan batas.
Komponen kecepatan ujung (tip speed) ωr adalah tegak lurus dengan
jari-jari roda dimana ω adalah kecepatan putar impeller dalam radial per
satuan waktu dan r adalah jari-jari impeller pada titik ujung bilah (blade
tip).
Karena laju roda adalah sama untuk setiap kasus, vektor ωr adalah
konstan.
Kecepatan absolut yang diindikasikan oleh Vs adalah resultan dari Vb
dan ωr.
Vektor kecepatan tangensial relatif yang diindikasikan dengan Vt
diproyeksikan dari Vs dalam arah ωr.
Jika volume menurun, vektor Vr menurun dan karena vektor Vb tidak
berubah untuk bilah tertentu, Vt meningkat terhadap bilah BI dan tetap
konstan dengan bilah R dan menurun dengan bilah FC.
Karena tekanan fan bergantunf pada hasil kali Vt dan ωr, karakteristik
tekanan naik akibat volume menurun untuk nbilah BI dan konstan
untuk bilah R serta menurun untuk bilah FC.
Diagram vektor ini mengilustrasikan bahwa pada laju tertentu,
pemilihan fan terkecil akan menjadi fan bengkol maju. Sebaliknya
pemilihan terbesar adalah airfoil.
Untuk setiap titik uji, tekanan diukur dan laju alirnya ditentukan.
Tekanan terukur dikoreksi kembali terhadap kondisi masukan fan.
Kurva kinerja fan dialurkan dengan laju aliran masuk (liter per detik
atau CFM pada bagian absis). Tekanan total, tekanan statik, daya
fan, dan efisiensi dialurkan pada sumbu ordinat.
Adalah tidak praktis untuk menguji fan pada setiap kecepatan yang
mana fan dapat beroperasi atau pada setiap densitas umpan fan
mungkin temui.
Dengan menggunakan persamaan-persamaan yang diacu sebagai
hukum fan, adalah mungkin untuk memprediksikan secara akurat
kinerja fan pada kecepatan dan densitas yang lain.
Perusahaan biasanya mempublikasikan kurva kinerja fan pada
densitas 0,075 lb/ft3 dan temperatur umpan 70oF.
Fan dapat digunakan untuk berbagai keperluan di antaranya untuk
keperluan rumah tangga, perkantoran, industri dan ruangan-ruangan
yang memerlukan sirkulasi udara. Fan mempunyai jenis yang
beraneka ragam baik ditinjau dari bentuk dan konstruksinya
maupun besar kecilnya tekanan yang dihasilkan.
1. Pengertian AC
Air Conditioner Merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan
kata lain, AC Berfungsi Sebagai Penyejuk Udara yang diinginkan ( sejuk atau dingin )
Dan nyaman bagi tubuh. Ac Lebih Banyak digunakan di wilayah yang beriklim tropis
dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi (panas).
A. Kompresor
Kompresor Adalah Sebuah alat yang berfungsi untuk menyalurkan gas refrigeran ke
seluruh sistem. Jika dianalogikan, cara kerja kompresor AC layaknya seperti jantung
di Tubuh Manusia. Kompresor Memiliki 2 Pipa,, Yaitu Pipa Hisap Dan Pipa tekan.
Dan Memiliki 2 daerah tekanan, yaitu tekanan rendah dan tekanan tinggi. Ada tiga
jenis kompresor, Yaitu : Kompresor Torak ( Reciproacting ) Kompresor Sentrifugal,
dan kompresor rotary.
B.Kondensor
Kondensor Berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur
refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair. Kondensor
Pada AC biasanya di simpan pada luar ruangan (outdoor).
Kondensor biasanya didinginkan Oleh Kipas (FAN), Fan ini berfungsi
menghembuskan panas yang di hasilkan kondensor pada saat pelepasan Kalor yang di
serap Oleh gak refrigeran. Agar Proses Pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa
kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip.
C.Pipa Kapiler
Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan tekanan
refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator. Fungsi utama pipa
kapiler ini sangat vital karena menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu
tekanan tinggi dan tekanan rendah.
refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan di ubah atau
diturunkan tekananya. Akibat dari penurunan tekanan refrigeran menyebabkan
penurunan suhu. Pada bagian inilah (pipa kapiler) refrigeran mencapai suhu terendah
(terdingin). Pipa kapiler terletak antara saringan (filter) dan Evaporator.
D. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigeran.
Akibatnya, Wujud cair refrigerant.
Setelah melewati pipa kepiler akan berubah wujud menjadi gak. Secara
sederhana, evaporator bisa di katakan sebagai alat penukar panas.
Udara panas di sekitar reuangan ber-AC diserap oleh evaporator dan masuk
melewati sirip-sirip pipa sehingga suhu udara yang keluar dari sirip-sirip menjadi
lebih rendah dari kondisi semua atau dingi. Sirkulasi udara ruangan ber-AC diatur
Oleh Blower indoor. Biasanya Evaporator ditempatkan pada dalam ruangan.
2. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur
rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi
mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap
kompresor.
Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke kompresor, accumulator
mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigeran
berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian
dalam kompresor.
1. Thermistor
Thermistor adalah alat pengatur temperatur. Dengan begitu,
thermistor mampu mengatur kerja kompresor secara otomatis
berdasarkan perubahan temperatur. Biasanya, termistor dipasang di
bagian evaporator. Thermistor dibuat dari bahan semikonduktro yang
dibuat dalam beberapa bentuk, seperti piringan, batangan, atau butiran,
tergantung dari pabrikan AC. Pada thermistor berbentuk butiran, memiliki
diameter (kira-kira 3-5 mm). Kemudian, beberapa butir thermistor tersebut
dibungkus dengan kapsul yang terbuat dari bahan gelas (kapsul kaca).
2.PCB Kontrol
PCB Kontrol merupakan alat mengatur kerja keseluruhan Unit AC.
Jika di analogika, fungsi PCB kontrol menyerupai fungsi otak manusia. Di
dalam komponen PCB Kontrol terdiri dari bermacam-macam alat
elektronik, sperti thermistor,sensor,kapasitor,IC,trafo,fuse,saklar,relay ,
dan alat elektronik lainnya.
2. Kapasitor
Kapasitor merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai
penyimpanan muatan listrik sementara. Dikatakan sementara, kapasitor
akan melepaskan semua muatan listrik yang terkandung secara tiba-tiba
dalam waktu yang sangat singkat. Besarnya muatan yang bisa ditampung
tergantung dari kapasitas kapasitor.
Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi secara terus menerus atau
kondisi kompresor yang terlalu panas, bimetal akan membuka sehingga
arus listrik menuju kompresor akan putus. Begitu juga sebaliknya. Ketika
suhu kompresor turun, bimetal akan menutup, arus listik akan mengalir
menuju kompresor sehingga kompresor akan kembali bekerja.
Tube-axial dan propeller fan,yang dapat dilihat dan lebih efisien dari pada
propeller fan dengan ciri housing fan yang berbentuk silinder dipasang tepat pada radius
ujung blade.
1. DefinisiBlower
Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan
atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu
ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu.Untuk keperluan gas, blower dipakai untuk mengeluarkan gas dari
ovenkokas, ini disebut denganexhauster.
Bila tekanan pada sisi hisap adalah diatas tekanan atmosfer seperti yang
kadang-kadang dipakai industri kimia dimana tinggi tekan yang cukup besar harus
tersedia untuk dapat mensirkulasikan gas.
gas melalui berbagai proses blower ini dikenal dengan nama booster atau
circulator. Untuk blower-blower yang tidak diinginkan tinggi tekan ini didasarkan
pada pemanfaatan adibatis, sedangkan bila dilakukan pendinginan sering di guna
kan pemanfaatan dengan proses isoterma.
2. Definisi Fan
Klasifikasi Fan
Fan dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) tipe yaitu: axial dan centrifugal. Axial
fan beroperasi seperti propeler, yang menghasilkan aliran udara disepanjang porosnya.
Axial fan dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: tube-axial fan, vane axial fan dan
propeller fan, yang dapat dilihat . Tube-axial fan lebih efisien dari pada propeller fan
dengan ciri housing fan yang berbentuk silinder dipasang teapt pada radius ujung
blade, dan diaplikasikan untuk sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan industri,
dengan tekanan rendah dan jumlah volume udara yang dialirkan besar.
Vane axial fan merupakan fan axial dengan efisiensi tinggi dengan ciri housing
fan yang berbentuk silinder dipasang tepat pada radius blade, dan diaplikasikan untuk
sistem sistem pemanas, ventilasi, dan air conditioning yang memerlukan aliran lurus
dan efisiensi tinggi.
Propeller fan merupakan desain dasar fan aksial yang diaplikasikan untuk
tekanan rendah dan volume udara yang dialirkan sangat besar volume. Fan jenis ini
biasa diaplikasikan untuk sistem ventilasi yang menembus tembok.
Forward curve fan memiliki kecepatan putar yang sangat rendah untuk
mengalirkan sejumlah udara serta bentuk lengkungan blade menghadap arah putaran,
sehingga kurang efisien dibandingkan tipe air foil dan backward inclined. Fan jenis ini
biasanya diaplikasikan untuk sistem pemanas bertekanan rendah, ventilasi, dan air
conditioning radial blade fan secara umum yang paling efisien diantara centrifugal fan
yang memiliki bentuk blade mengarah titik poros.
Fan jenis ini digunakan untuk pemindahan bahan dan industri yang
membutuhkan fan dengan tekanan di atas menengah. Radial tip fan lebih efisien
dibandingkan fan tipe radial blade yang di desain tahan terhadap keausan dan aliran
udara yang erosif.
Backward-inclined fan memiliki blade yang lurus dengan ketebalan tunggal. Fan
ini diaplikasikan pada sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan industri dimana
blade akan mengalami lingkungan yang korosif dan lingkungan yang erosif.
Air foil fan adalah tipe centrifugal fan yang dikembangkan untuk memperoleh
efisiensi tinggi. Fan ini diaplikasikan pada sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan
udara bersih industri dimana penghematan energi sangatlah penting.
Prinsip dan Desain Pengujian Model Skala Persyaratan dari suatu model yang
diskalakan harus memenuhi ketiga tujuan berikut ini:
b. Model kualitatif, model ini merupakan model yang sesuai dengan spesifikasi,
contohnya:
Bila beban tersebut tergabung, kita bisa mengharapkan untuk mencari kekuatan
statis dan kekuatan lelah yang perlu untuk pertimbangan perencanaan, karena suatu
Diameter Poros Dalam perhitungan diameter poros ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yakni faktor koreksi yang dianjurkan ASME dan juga dipakai disini. Faktor
koreksi akibat terjadinya tumbukan yang dinyatakan dengan Kt, jika beban dikenakan
beban secara halus, maka dipilih sebesar 1,0.
Jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan, maka dipilih sebesar 1,0-1,5. Jika
beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan besar, maka dipilih sebesar 1,5-3,0.
Dalam hal ini harga Kt diambil sebesar 3 karena cangkang terhisap langsung kedalam
mesin fan sehingga mendapatkan beban kejut atau tumbukan yang besar secara tiba-
tiba.
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Dalam ilmu statika struktur, kita mengenal berbagai jenis tumpuan, yakni : roller
(rol), pada tumpuan jenis terdapat 1 variabel (kita misalkan tumpuan itu adalah A, maka
variabelnya RAY arah sumbu y).
Kedua adalah pin (engsel), pada tumpuan jenis ini terdapat 2 variabel (kita
misalkan tumpuan itu sama yakni A, maka variabelnya RAY untuk sumbu y dan RAX
untuk sumbu x). Berikutnya overhang (jepitan), pada tumpuan ini terdapat 3 variabel
(dengan permisalan yang sama, maka variabelnya RAY arah sumbu y, RAX arah sumbu x
dan MA momen yang terjadi).
Dan terakhir adalah kabel (batang) dengan variabel T. Suatu benda yang
mendapat pembebanan, maka benda tersebut mendapat gaya yang diperoleh dari luar
yang disebut gaya luar yakni: gaya berat, gaya reaksi dan gaya yang diberikan (load)dan
terakhir adalah kabel yang mana kabel ini digunakan untuk mengalirkan energy
keseluruh unit dengan terperinci baik dari sisi dalam dan luar karna kabel kabel meliputi
selak seluk dari keseluruhan unit.
Sekam padi Sekam padi adalah kulit buah padi berupa lapisan keras yang
meliputi kariopsis, terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling
bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan
menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa
yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan
ternak, dan energi atau bahan bakar. Setelah proses penggilingan padi biasanya
diperoleh sekam sekitar 20--30% dari bobot gabah.
Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi secara terus menerus atau kondisi
kompresor yang terlalu panas, bimetal akan membuka sehingga arus listrik
menuju kompresor akan putus. Begitu juga sebaliknya. Ketika suhu kompresor
turun, bimetal akan menutup, arus listik akan mengalir menuju kompresor.
BAB III
METODOLOGI PENGUJIAN
Keterangan gambar :
1. Duchting
2. Pipa saluran
3. Tabung U
4. Amperemeter
5. Voltmeter
6. Pengaturan kecepatan motor
7. Scalar on-off
8. Katup gerbang
Konversi satuan :
Pv = 98,064 x (x cmH2o) Pa
Vd 4,03 Pd 1
Vs 4,03 Ps1
Pd 293
d 0
101,325 T
Ps 293
s 0
101,325 T
dimana :
m d = d . A . Vd
m s = s . A . Vs
Qd = A . Vd
Qs = A . Vs
Nd = Q . Pd
Ns = Q . Ps
dimana :
Pt = Pd . Ps
dimana :
V = tegangan (V)
Nk = daya kipas]
f. Efesiensi fan ( η )
Nk
x 100 %
Nm
Nd
d x 100 %
Nm
Ns
s x 100 %
Nm
BAB IV
ANALISA DATA
Putaran Bukaan V I Ps Pd
0 150 0.1 3 1
¼ 150 0.1 3 1
Konstan
2/4 150 0.1 4 2
¼
¾ 150 0.1 4 2
0 180 0.2 8 1
¼ 180 0.2 10 1
¾ 180 0.2 11 7
0 200 0.3 11 1
¼ 200 0.3 11 2
¾ 200 0.3 15 9
Pada putaran ¼
Pd = 98.064(….cmH2O) = Pa
Analisa Ps dan Pd
Vs = 4,03 Ps
Vd = 4,03 Pd
Ps 293 K
ρs = ρo 101,325 . T
Pd 293 K
ρd = ρo 101,325 . T
29,41Pa 293 K
ρs0 = 1,22kg/m3 . 0,34 kg/m3
101.325 300 K
29,41Pa 293 K
ρs1/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K 0,34 kg/m3
39,22 Pa 293 K
ρs2/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K 0,46 kg/m3
39,22 Pa 293 K
ρs3/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K 0,46 kg/m3
49,03Pa 293 K
ρs4/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K 0,57 kg/m3
9,8 Pa 293 K
ρd0 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K 0,11 kg/m3
9.8 Pa 293 K
ρd1/4 = 1,22kg/m3 . 0,11 kg/m3
101.325 300 K
19,61Pa 293 K
ρd2/4 = 1,22kg/m3 101,25 . 300 K 0.23 kg/m3
19,61Pa 293 K
ρd3/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K 0,23 kg/m3
29,41Pa 293 K
ρd4/4 = 1,22kg/m3 101,325 . 300 K 0,34 kg/m3
Q=A.V
Qs = A . Vs
Qd = A . Vd
Ns = Q . Ps
Nd = Q . Pd
Dimana Pt = Pd . Ps
Nk = Q . Pd . Ps
Ns = Qs . Ps
Nd = Qs . Ps
E. Daya motor
Nm = I . V
F. Efesiensi FAN
Ns
ηs = x100%
Nm
Nd
ηd = x100%
Nm
2,64
ηso = x100% 17,6%
15
2,64
ηs1/4 = x100% 17,6%
15
4,31
ηs2/4 = x100% 28,7%
15
4,31
ηs3/4 = x100% 28,7%
15
5,88
ηs4/4 = x100% 39,2%
15
0,49
ηdo = x100% 3,26%
15
0,49
ηd1/4 = x100% 3,26%
105
1,56
ηd2/4 = x100% 10,4%
15
1,56
ηd3/4 = x100% 10,4%
15
2,64
ηd4/4 = x100% 17,6%
15
A. Kecepatan (V)
Ps = 98.064(….cmH2O) = Pa
Pd = 98.064(….cmH2O) = Pa
Analisa Ps dan Pd
Vs = 4.03 Ps
Vd = 4.03 Pd
Ps 293 K
ρs = ρ o .
101.325 T
Pd 293 K
ρd = ρ o .
101.325 T
78,45 Pa 293 K
ρs0 = 1.22kg/m3 . 0,92 kg/m3
101.325 300 K
98,06 Pa 293 K
ρs1/4 = 1.22kg/m3 . 1.15 kg/m3
101.325 300 K
98,06 Pa 293 K
ρs2/4 = 1.22kg/m3 . 1.15 kg/m3
101.325 300 K
107,87 Pa 293 K
ρs3/4 = 1.22kg/m3 . 1.26 kg/m3
101.325 300 K
147,09 Pa 293 K
ρs4/4 = 1.22kg/m3 . 1,72 kg/m3
101.325 300 K
9,8 Pa 293 K
ρd0 = 1.22kg/m3 . 0,11 kg/m3
101.325 300 K
9.8 Pa 293 K
ρd1/4 = 1.22kg/m3 . 0.11 kg/m3
101.325 300 K
29,41Pa 293 K
ρd2/4 = 1.22kg/m3 . 0.34 kg/m3
101.325 300 K
68,64 Pa 293 K
ρd3/4 = 1.22kg/m3 . 0.8 kg/m3
101.325 300 K
137,28 Pa 293 K
ρd4/4 = 1.22kg/m3 . 1.61 kg/m3
101.325 300 K
Q=A.V
Qs = A . Vs
Qd = A . Vd
Ns = Q . Ps
Nd = Q . Pd
Dimana Pt = Pd . Ps
Nk = Q . Pd . Ps
E. Daya motor
Nm = I . V
= 0.2A . 180volt = 36 kw
F. Efesiensi FAN
Ns
ηs = x100%
Nm
Nd
ηd = x100%
Nm
12,552
ηso = x100% 34,86%
36
17,65
ηs1/4 = x100% 49,02%
36
17,65
ηs2/4 = x100% 49,02%
36
20,49
ηs3/4 = x100% 59,91%
36
32,35
ηs4/4 = x100% 89,86%
36
0,49
ηdo = x100% 1,36%
36
0,49
ηd1/4 = x100% 1,36%
36
2,64
ηd2/4 = x100% 7,33%
36
10,29
ηd3/4 = x100% 28,58%
36
28,82
ηd4/4 = x100% 80,05%
36
A. Kecepatan (V)
Ps = 98.064(….cmH2O) = Pa
Pd = 98.064(….cmH2O) = Pa
Analisa Ps dan Pd
Vs = 4.03 Ps
Vs = 4.03 Pd
Ps 293 K
ρs = ρ o .
101.325 T
Pd 293 K
ρd = ρ o .
101.325 T
107,87 Pa 293 K
ρs0 = 1.22kg/m3 . 1.26 kg/m3
101.325 300 K
107,87 Pa 293 K
ρs1/4 = 1.22kg/m3 . 1.26 kg/m3
101.325 300 K
147,09 Pa 293 K
ρs3/4 = 1.22kg/m3 . 1,72 kg/m3
101.325 300 K
147,09 Pa 293 K
ρs4/4 = 1.22kg/m3 . 1,72 kg/m3
101.325 300 K
9.8 Pa 293 K
ρd0 = 1.22kg/m3 . 0.11 kg/m3
101.325 300 K
19,61Pa 293 K
ρd1/4 = 1.22kg/m3 . 0,23 kg/m3
101.325 300 K
29,41Pa 293 K
ρd2/4 = 1.22kg/m3 . 0,34 kg/m3
101.325 300 K
88,25 Pa 293 K
ρd3/4 = 1.22kg/m3 . 1,03 kg/m3
101.325 300 K
127,48 Pa 293 K
ρd4/4 = 1.22kg/m3 . 1,49 kg/m3
101.325 300 K
Qs = A . Vs
Qd = A . Vd
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Nd = Q . Pd
Dimana Pt = Pd . Ps
Nk = Q . Pd . Ps
Ns = Qs . Ps
Nd = Qs . Ps
E. Daya motor
Nm = I . V
= 0.3Amper . 200volt = 60 kw
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
F. Efesiensi FAN
Ns
ηs = x100%
Nm
Nd
ηd = x100%
Nm
20,49
ηso = x100% 34,15%
60
20,49
ηs1/4 = x100% 34,15%
60
22,35
ηs2/4 = x100% 37,25%
60
27,94
ηs3/4 = x100% 46,56%
60
27,94
ηs4/4 = x100% 46,56%
60
0.49
ηdo = x100% 0.8%
60
1,56
ηd1/4 = x100% 2,6%
60
2,64
ηd2/4 = x100% 2,6%
60
15
ηd3/4 = x100% 25%
60
25,49
ηd4/4 = x100% 42,48%
60
Nama :Widi Arsadinata
Npm : 1310017211005
Laporan Praktikum Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Bukaan Vs Vd ms md Qs Qd Ns Nd ɳs ɳd
Katup (m/s) (m/s) (kg/s) (kg/s) (m3/s) (m3/s) (W) (W) (%) (%)
0 21.85 12.61 0.03 0.006 0.09 0.05 2.64 0.49 2.64 3.26
¼ 21.85 12.61 0.03 0.006 0.09 0.05 2.64 0.49 2.64 3.26
2/4 25.23 17.84 0.05 0.01 0.11 0.08 4.31 1.56 28.7 10.4
¾ 25.23 17.84 0.05 0.01 0.11 0.08 4.31 1.56 28.7 10.4
4/4 28.21 21.85 0.07 0.03 0.12 0.09 5.88 2.64 39.2 17.6
b. Putaran 2/4
Ns ɳs
Bukaan Vs Vd ms md Qs Qd Nd ɳd
Katup (m/s) (m/s) (kg/s) (kg/s) (m3/s) (m3/s) (W) (%)
(W) (%)
0 35.69 12.61 0.14 6.32 0.16 0.05 12.552 0.49 34.86 1.36
¼ 39.9 12.61 0.2 6.32 0.18 0.05 17.65 0.49 49.02 1.36
2/4 39.9 21.85 0.2 0.03 0.18 0.09 17.65 2.64 49.02 7.33
¾ 41.85 33.38 0.24 0.12 0.19 0.15 20.49 10.29 59.91 28.58
4/4 48.87 47.21 0.38 0.34 0.22 0.21 32.35 28.82 89.86 80.05
c. Putaran ¾
Bukaan Vs Vd ms md Qs Qd Ns Nd ɳs ɳd
Katup (m/s) (m/s) (kg/s) (kg/s) (m3/s) (m3/s) (W) (W) (%) (%)
0 41.85 12.61 0.24 0.006 0.19 0.05 20.49 0.49 34.15 0.8
¼ 41.85 17.84 0.24 0.01 0.19 0.08 20.49 1.56 34.15 2.6
2/4 43.71 21.85 0.27 0.03 0.19 0.09 22.35 2.64 37.25 2.6
4/4 48.87 45.50 0.38 0.3 0.22 0.2 27.94 25.49 46.56 42.48
Nd ( watt ) Qd ( m3/s )
0.49 0.05
0.49 0.05
1.56 0.08
1.56 0.08
2.64 0.09
d ( % ) Qd ( m3/s )
3.26 0.05
3.26 0.05
10.4 0.08
10.4 0.08
17.6 0.09
Vd ( m/s ) Qd ( m3/s )
12.61 0.05
12.61 0.05
17.84 0.08
17.84 0.08
21.85 0.09
Md ( kg/s ) Qd ( m3/s )
0.006 0.05
0.006 0.05
0.01 0.08
0.01 0.08
0.03 0.09
Keterangan : Qd menun jukkan dedbit udara, sama seperti grafik sebelumnya tapi
grafik ini berbanding terhadap Md dimana terjadi peningkatan bertahap efisiensi
udaranya.
Ns ( watt ) Qs ( m3/s )
2.64 0.09
2.64 0.09
4.31 0.11
4.31 0.11
5.88 0.12
Keterangan : Ns merupakan daya kipas dimana Ns dan Qs terjadi kenaikan nilai yang
hampir sama terhadap efisiensi udara.
s ( %) Qs ( m3/s )
17.6 0.09
17.6 0.09
28.7 0.11
28.7 0.11
39.2 0.12
Vs ( m/s ) Qs ( m3/s )
21.85 0.09
21.85 0.09
25.23 0.11
25.23 0.11
28.21 0.12
Ms ( kg/s ) Qs ( m3/s )
0.03 0.09
0.03 0.09
0.05 0.11
0.05 0.11
0.07 0.12
Nd ( watt ) Qd ( m3/s )
0.49 0.05
0.49 0.05
2.64 0.09
10.29 0.15
28.82 0.21
d ( % ) Qd ( m3/s )
1.36 0.05
1.36 0.05
7.33 0.09
28.58 0.15
80.05 0.21
Vd ( m/s ) Qd ( m3/s )
12.61 0.05
12.61 0.05
21.85 0.09
33.38 0.15
47.21 0.21
Keterangan : Dimana menunjukkan efisiensi dari fan dan Qd debit udara kipas
disini juga terjadi peningkatan efisiensi.
Md ( kg/s ) Qd ( m3/s )
6.32 0.05
6.32 0.05
0.03 0.09
0.12 0.15
0.34 0.21
Ns ( watt ) Qs ( m3/s )
12.552 0.16
17.65 0.18
17.65 0.18
20.49 0.19
32.35 0.22
s ( % ) Qs ( m3/s )
34.86 0.16
49.02 0.18
49.02 0.18
59.91 0.19
89.86 0.22
Keterangan : Qs hasil analisa debit udara, sedang s merupakan efisiensi dari fan
dimana disini dijelaskan tentang debit udara harus sesuai dengan efisiensi fan.
Vs ( m/s ) Qs ( m3/s )
35.69 0.16
39.9 0.18
39.9 0.18
41.85 0.19
48.87 0.22
Keterangan : Qs hasil analisa debit udara sedang Vs merupakan hasil analisa dari
kecepatan udara yang masuk, dimana grafik terjadi peningkatan.
Ms ( kg/s ) Qs ( m3/s )
0.14 0.16
0.2 0.18
0.2 0.18
0.24 0.19
0.38 0.22
Bukaan katup ¾
Nd ( watt ) Qd ( m3 / s )
0.49 0.05
1.56 0.08
2.64 0.09
15 0.17
25.49 0.2
d (% ) Qd ( m3 / s )
0.8 0.05
2.6 0.08
2.6 0.09
2.5 0.17
42.48 0.2
Vd ( m/s ) Qd ( m3 / s )
12.61 0.05
17.84 0.08
21.85 0.09
37.85 0.17
45.5 0.2
Md ( kg/s ) Qd ( m3 / s )
0.006 0.05
0.01 0.08
0.03 0.09
0.17 0.17
0.3 0.2
Ns ( watt ) Qs ( m3 / s )
20.49 0.19
20.49 0.19
22.35 0.19
27.94 0.22
27.94 0.22
s ( % ) Qs ( m3 / s )
34.15 0.19
34.15 0.19
37.25 0.19
46.56 0.22
46.56 0.22
Vs ( m/s ) Qd ( m3 / s )
41.85 0.05
41.85 0.08
43.71 0.09
48.87 0.17
48.87 0.2
Ms ( kg/s ) Qd ( m3 / s )
0.24 0.05
0.24 0.08
0.27 0.09
0.38 0.17
0.38 0.2
4.5 Pembahasan
Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa perbedaan bukaan katup gerbang
pada saluran sistem akan menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan static dan
dinamik begitu juga hal yang memfariasikan putaran motor blower, Makin tinggi
putaran Fan maka makin besar pula tekanan statik dan dinamik yang dihasilkan.
Dengan memfariasikan putaran motor pada fan maka akan mempengaruhi dari
berbagai komponen – komponen dari sitem seperti tekanan ,temperatur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA