Anda di halaman 1dari 6

1.

Di bawah ini adalah organisasi yang pertama kali secara terang-terangan menyatakan diri sebagai
partai politik…

a. Partai Sarekat Islam Indonesia

b. Indische Partij

c. Perhimpunan Indonesia

d. Partai Nasional Indonesia

e. Partai Indonesia

Jawaban: B

Pembahasan : Organisasi pergerakan Indische Partij (IP) didirikan pada tanggal 25 Desember tahun 1912
dan dibubarkan pada tahun 1913 dengan kantor pusatnya dalah di Bandung. Indische Partij (IP)
mempunyai ideologi nasionalis dan terkenal dengan semboyannya yang berbunyi: “Indie voor Indiers”
(Indonesia untuk orang Indonesia). Indische Partij (IP) didirikan dan diketuai oleh Douwes Dekker atau
yang lebih dikenal dengan nama Setyabudi Danudirjo, dengan anggota pendiri adalah dr. Cipto
Mangunkusumo, serta Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara. Ketiga orang ini dikenal dengan
nama Tiga Serangkai.

Organisasi pergerakan Indische Partij (IP) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang menyatakan
diri secara terang – terangan sebagai partai politik. Hal itu dibuktikan dengan usaha dari organisasi ini
untuk didaftarkan status badan hukumnya pada pemerintah kolonialHindia - Belanda namun mendapat
penolakan pada tanggal 11 Maret 1913. Pendaftaran Indische Partij (IP) ditolak oleh pemerintah kolonial
Hindia – Belanda karena dianggap membangkitkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia sehingga
mengancam pemerintahan kolonial Hindia – Belanda.

2. Kepeloporan RM Tirto Adhi Suryo pada masa pergerakan abad ke-20 adalah…

A) Mendorong berdirinya partai-partai politik

B) Mendirikan penerbitan surat kabar Medan Prijaji

C) Mendirikan Budi Utomo di Jawa Barat

D) Mengadakan pembelajaran politik bagi kaum terpelajar

E) Mendorong berdirinya organisasi Budi Utomo

Jawaban: B
Pembahasan: Akhir abad ke-19 hingga abad 20, dinamika pers bumiputera di Hindia Belanda semakin
menggeliat. RM Tirto Adhi Suryo merupakan salah satu tokoh pers paling berpengaruh dan kritis
terhadap praktik kolonialisme Belanda di tanah jajahan. Tirto menjadi perintis surat kabar bumiputera
pertama, Medan Priyayi.

3. Isi tulisan Suwardi Suryaningrat, salah satu pemimpin Indische Partij, berjudul Als Ik Nederlander Was
adalah…

A) Setuju dengan sikap pemerintah kolonial Belanda untuk mengajak kaum bumiputera memperingati
100 tahun kemerdekaan Belanda.

B) Tidak setuju dengan kebijakan organisasi-organisasi politik dalam Volksraad.

C) Tidak setuju dengan kebijakan politik asimilasi pemerintahan Belanda.

D) Menganggap ironis tindakan pemerintah Belanda untuk mengajak kaum bumiputera sebagai bangsa
terjajah memperingati kemerdekaan negeri jajahannya.

E) Mengajak semua organisasi pada masa pergerakan untuk melawan pemerintah Belanda dengan
kekerasan.

Jawaban: D

Pembahasan: Tulisan Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara) berjudul Als Ik Nederlander Was tahun
1914 muncul karena pemerintah Hindia Belanda memaksa kaum bumiputera ikut merayakan peringatan
100 tahun kemerdekaan Belanda. Hal itu dianggap sebagai ironi karena Belanda mengajak kaum
bumiputera untuk merayakan kemerdekaan negeri jajahan.

4. Pada masa kabinet parlementer, kondisi politik dan pemerintahan negara RI memburuk karena…

(A) Banyak anggota kabinet yang belum berpengalaman.

(B) Terjadi persaingan yang tidak sehat antarpartai politik.

(C) Terlalu sedikit partai politik.

(D) Adanya Partai Komunis Indonesia.

(E) Tidak ada partai nasional yang berpengaruh.

Jawab: A

Penjelasan : Kabinet Parlementer juga sering disebut Demokrasi Liberal di Indonesia berlangsung dari
tahun 1950 sampai dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Demokrasi Liberal mengalami berbagai
permasalahan salah satunya adalah terlalu seringnya pergantian perdana menteri, yakni selama rentan
waktu tersebut terjadi pergantian sebanyak 7 perdana menteri. Hal ini dikarenakan persaingan yang
tidak sehat diparlemen. Partai oposisi yang semula bertugas untuk mengkontrol jalannya pemerintahan
berubah menjadi partai yang menjatuhkan kabinet.

5) Di antara partai-partai politik yang ikut ambil bagian dalam pemilihan umum tahun 1955 terdapat
empat partai politik yang memperoleh suara terbanyak, yaitu …

(A) PNI, NU, Masyumi, dan PKI.

(B) Masyumi, PERTI, PSII, dan Partindo.

(C) PNI, Murba, Parkindo, dan Masyumi.

(D) Murba, PKI, NU, dan PNI.

(E) NU. PSII, Parkindo, dan PERTI.

Jawab : A

Penjelasan : Pemilu pertama kali di Indonesia berlangsung pada tahun 1955. Pemilu ini berlangsung pada
masa kabinet Burhanudin Harahap. Pemilu berlangsung dua tahap yakni pada tanggal 29 September
1955 memilih anggota DPR, dan tanggal 15 Desember 1955 memilih anggota konstituante. Pemilu
tersebut merupakan pemilu paling demokratis. Hasil Pemilu menghasilkan empat partai besar yakni PNI,
Masyumi, NU dan PKI.

6. Pada masa kepemimpinan Presiden Abdurachman Wahid dilakukan beberapa reformasi dalam tubuh
Tentara Nasional Indonesia, KECUALI ….

(A) menghapuskan dwi fungsi ABRI

(B) memisahkan fungsi pertahanan dan keamanan dalam TNI

(C) menyerahkan fungsi pertahanan kepada ABRI

(D) menyerahkan fungsi keamanan pada Kepolisian

(E) mengintegrasikan Kepolisian ke dalam TNI


Jawaban : E

Penjelasan : Berbagai kebijakan dilakukan oleh Abdurahman Wachid atau yang terkenal dengan nama
Gus Dur. Salah satunya adalah reformasi terhadap militer. Hal ini sesuai dengan tuntutan reformasi yang
menginginkan adanya penghapusan dwifungsi ABRI. Semasa Orde Baru, ABRI memiliki peran ganda
dalam bidang Sosial-Politik dan Pertahanan – Keamanan. Pasca Orde Baru lengseng, ABRI kemudian
ditempatkan sebagai fungsi pertahanan. Selain itu ABRI juga dipisah antara Polri dan TNI.

7. Pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II didukung oleh tiga partai besar pemenang pemilu 1955,
yaitu…

(A) NU, Muhammadiyah, dan PKI

(B) PNI, Masyumi, dan Muhammadiyah

(C) PNI, Masyumi, dan NU

(D) PNI, Parkindo, dan Masyumi

(E) Masyumi, Gerindo, dan PKI

Jawaban: C

Pembahasan: Pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II didukung oleh tiga partai besar pemenang
pemilu 1955 yaitu PNI, Masyumi, dan NU

8. Kegagalan pelaksanaan Pola Pembangunan Berencana Tahap I (1961–1969) pada masa Demokrasi
Terpimpin disebabkan oleh…

(A) terjadinya krisis kepemimpinan

(B) terjadinya krisis pangan

(C) dilaksanakannya proyek-proyek mercusuar

(D) tidak tersedianya sumber daya manusia

(E) terjadinya kenaikan harga bahan pokok

Jawaban: C
Pembahasan: Salah satu kegagalan pola pembangunan berencana bertahap I (1961-1969) pada masa
Demokrasi Terpimpin adalah pelaksanaan politik Mercusuar antara lain:

• pembangunan Monas

• pembangunan Stadion Senayan Jakarta

• pembangunan Jembatan Semanggi

9. Faktor utama penolakan pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie pada Sidang Umum MPR tahun
1999 adalah masalah…

(A) korupsi

(B) Timor Timur

(C) pemilu

(D) Dwi Fungsi ABRI

(E) ekonomi

Jawaban: B

Pembahasan: Masalah lepasnya Timor-Timur dari negara R.I menjadi alasan penolakan pidato
pertanggung jawaban Presiden Habibie pada Sidang Umum MPR tahun 1999. Selain masalah tersebut
juga terdapat beberapa alasan lainnya, seperti tragedi Trisakti, pertikaian antar kelompok karena adanya
ISU SARA, masalah pelanggaran HAM dan status hukum Soeharto yang belum jelas.

10. Tujuan dilakukannya fusi partai politik oleh pemerintahan Orde Baru tahun 1973 adalah kecuali…

(a) menyederhanakan sistem kepartaian

(b) mengurangi konflik ideologis

(c) menghindari kelemahan sistem multipartai

(d) membuat partai-partai lebih kuat dan mandiri

(e) Memperkuat kekuasaan pemerintah


Jawaban: D

Pembahasan:Tujuan Fusi Partai Politik di masa Orde Baru:

a. Mengurangi konflik ideologis

b. Menyederhanakan sistem kepartaian

c. Menghindari kelemahan sistem banyak partai (multi partai)

d. Memperkuat kekuasaan presiden dalam pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai