Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISA PANGAN

Nama : Royyan Abdulmatin Almaahi

NIM : B.1710794

1. Analisis Gula Total


Metode Anthrone dapat digunakan untuk mengukur kadar gula total untuk berbagai jenis
contoh bahan pangan(padat atau cair).

Prinsip: Yaitu melalui proses hidrolisa karbohidrat menggunakan asam kuat pekat (asam
sulfat) menghasilkan monosakarida. Monosakarida akan mengalami dehidrasi oleh asam
sulfat menjadi furfural atau hidroksi metil furfural.

2. Penetapan Kadar Sukrosa


Pentepan kadar gula pada sukrosa ini biasanya banyak menggunakan metode Lane
– Eynon.
Prinsip : Gula mereduksi Cupro (Cu2+) dalam suasana alkali. Setelah semua kuper
direduksi, gula akan mereduksi methylen blue menjadi methylen white.pada reaksi reduksi
pereaksi fehling oleh gula pereduksi.

3. Penetapan Total Kandungan Pati


metode yang biasa di gunakan yakni sama dengan penetapan kadar sukrosa
yaitu menggunakan metode Lane – Eynon.
Prinsip : Yaitu pati dihidrolisis dengan HCL menjadi glukosa, lalu dinetralkan dengan
NaOH. Jumlah gula diukur absorbansi pada λ 540 nm. Adapun mekanismenya adalah
komponen non pati akan hilang pada saat proses hidrolisis, kemudian ditambahkan
pereaksi Nelson somogyi akan menjadi gula pereduksi menghasilkan warna merah.
Selanjutnya ditambahkan Arsenomolibdat menghasilkan warna biru. Hasil yang diperoleh
kemudian diukur nilai absorbansi menggunakan spektrofotometer.

4. Penentapan Kandungan Amilosa dan Amilopektin


Biasanya dalam mementukan kandungan amilosa dan amilopektin,
menggunakan metode Spektrofotometri.
Prinsip : Spektrofotometri memiliki prinsip yang berdasarkan kepada cahaya dengan
panjang gelombang tertentu melalui suatu larutan yang mengandung kontaminan yang akan
di tentukan konsentrasinya.

5. Analisis Serat Kasar


Prinsip : sampel yang akan di uji, dihidrolisis dengan asam kuat dan basa kuat
encer. Sehingga karbohidrat, protein dan zat – zat lain terhidrolisis dan dapat
terlarut, kemudian di saring dan di cuci dengan air panas yang mengandung asam
dan alcohol, selanjutnya dikeringkan dan di timbang hingga mendapatkan berat
bobot konstan.

6. Analisis Serat Makanan (Penetapan ADF, NDF, Penetapan Lignin, Substansi


Pektat)
Berbagai metode telah di kembangkan untuk menganalisis serat makanan. Analisis
menggunakan metode ADF dan NDF didasarkan pada kemampuan
deterjen untuk melarutkan lemak, komponen nitrogen, gula dan beberapa jenis pati.
a. Penetapan ADF

Prinsip : dengan mengekstrak sampel dengan larutan ADF


( (setiltrimetil amoniumbromida dalam H2SO4) sehingga seluruh komponen selain
komponen ADF larut. Kemudia komponen tidak larut disaring, di keringkan, ditimbang
dan dikoreksi kandungan mineralnya.

b.Penetapan NDF

Prinsip : mengekstrak sampel dengan larutan NDF yang terdiri dari EDTA,
Na2B4O710H2O, lauril sulfat, Na2HPO4dan 2-etoksi-etanol. Sehingga seluruh
komponen selain komponen NDF dapat terlarut. Komponen yang tidak larut kemudian
di saring, dikeringkan, ditimbang dan di koreksi kandungan mineralnya.

c. Penetapan Lignin

Prinsip : dengan mengekstrak sampel dengan larutan NDF sehingga seluruh


komponen selain selulosa dan lignin dapat terlarut. Solulosa yang ada dalam residu
kemudian di hidrolisis dengan asam sulfat sehingga yang tertinggal di dalam residu
hanyalah lignin. Residu di keringkan, di timbang dan dikoreksi kandungan mineralnya.

d.Substansi Pektat

Prinsip : prinsip yang di gunakan adalah prinsip spektrofotometri. Penetapan


didasrkan atas reaksi O-hidroksi difenil dengan anhidrogalakturonat yang menghasilkan
warna yang dapat di ukur oleh panjang gelombang 520nm. Selain menggunakan metode
spektrofotometri dapat juga di gunakan menggunakan metode gravimetri,
dimana pectin yang telah diekstrak dari contoh disafonifikasi dengan alkali dan
diendapkan sebagai kalsium pektat dengan menambahkan kalsium klorida
dalam suasana asam. Endapan kalsium pektat dicuci sampai bebas klorida
kemudian dikeringkan dan dtimbang berat konstanya.

Anda mungkin juga menyukai