Anda di halaman 1dari 12

Pemanfaatan selada air sebagai obat insomnia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Telah kita ketahui bersama bahwa kesehatan adalah dambaan setiap orang. Oleh seluruh lapisan
masyarakat diseluruh dunia. Karena hanya dengan kondisi kesehatan tubuh dan jiwa yang baik maka
semua fasilitas hidup kita nikmat. Seperti kata pepatah, “kesehatan bukanlah segalanya tetapi tanpa
kesehatan segalanya tidaklah berarti”. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan,jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dengan melalui
pendidikan kesehatan yang memiliki pengertian sebagai proses membantu seseorang, dengan bertidak
secaa sendri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan
mengenai hl-hal yang mempengaruhi kesehata pribadi nya dan oarang lain. “Pendidikan kesehatan
adalah kminasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarelaterhadap
prilaku yang kondusif bagi kesehatan” (Larry). Setiap hari manusia disibukan dengan aktivitas-
aktivitasnya baik sekolah,bekerja dan lain-lain. Dengan aktivitas tersebut manusia memerlukan tenaga
untuk melalukan seluruh kegiatannya. Sebagaimana kita tahu bahwa sumber tenaga adalah karbohidrat
yang dapat diperoleh dari makanan kita sehari-hari seperti nasi,jagung,ubi dan lain-lain. Dengan
mecukupi asupan karbohidrat, manusia akan mampu melakukan aktivitasnya dengan baik. Selain
memenui asupan karbohidrat manusia juga memerlukan istirahat. Istirahat, misalnya tidur yang sangat
penting bagi manusia. Selain dapat memulihkan tenaga, pakar kecantikan juga menemukan riset bahwa
tidur yang cukup dapat membuat wajah senantiasa terlihat segar dan memperlambat regenerasi sel kulit
sehingga tidak tampak kusam. Tidur juga penting untuk menajamkan otak. Menurut jurnal learning and
memory,tidur membantu otak melakukan kondolisasi dan mengatur informasi sedemikian rupa sehingga
informasi kembali kedalam otak secara benar. Bahkan menurut penelitian, orang yang tidur selama 6,5
sampai 7,5 jam sehari akan memilki hidup yang lebih panjang dibanding orang yang tidur dibawah 6,5
jam sehari.

1.2 Rumusan Masalah

1. bagaimana cara pemanfaatan daun salada untuk mengobati penyakit insomnia?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui cara pemanfaatan untuk mengobati penyakit insomnia

1.4 Manfaat

1. Dinas kesehatan dapat menjadikan salada obat terbaru dalam ilmu kesehatan

2. bagi penderita insomnia diharapkan dapat memanfaatkan salada sebagai solusi alternatif untuk
mengurangi pemakaian obat-obatan kimia.
3. Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakan sebagai informasi
tentang pemanfaatan salada sebagai obat insomnia.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Selada (Lactuca Sativa)

2.1.1 Pengertian Selada (Lactuca Sativa)

Tanpa kita sadari, tanaman yang biasa kita temui ternyata memiliki berbagai macam manfaat, misalnya
selada (Lactuca Sativa). Selada (Lactuca Sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam didaerah
beriklim sedang maupun daerah tropika. Selama ini selada (Lactuca Sativa) nyaris lebih banyak menjadi
penghias makanan, padahal kaya akan zat gizi dan sangat baik bagi kesehatan.

Pada zaman Belanda dulu kita sudah mengenal istilah selada dari salade Perancis. Anak zaman sekarang
mengenalnya sebagai letus dari Lettuce Inggris. Keduanya sama, Lactuca Sativa, sejenis tanaman dari
keluarga bunga matahari Compositae. Carolus Linnaeus dari Swedia menyebutnya Lactuca karena sari
tanaman itu keputih-putihan seperti lactis (air susu). Linnaeus melempar istilah sativa di atas kepala-
kepala selada karena tanaman itu sudah lama dibudidayakan umat manusia. Sama lamanya dengan padi
kita (Oryza Sativa) yang dibudidayakan orang Hindu, kacang kapri (Pisum Sativum) orang Siam, dan lobak
(Raphanus Sativus) orang Cina.

Orang Persia (nenek moyang orang Iran sekarang) sudah sejak tahun 550 SM membudidayakan selada
(Lactuca Sativa), dan memperkenalkannya ke Eropa pada zaman Alexander Agung menyerbu Persia.
Orang Perancis menyebutnya Laitue, tetapi karena daun tanaman itu dimakan dengan salare (garam),
masakannya disebut salada. Pada tahun 1560, laitue untuk membuat salada ini diperkenalkan orang
Perancis ke Inggris. Dari sana dibawa ke berbagai penjuru dunia sebagai Lettuce dan salad.

Pada zaman kemudian tidak hanya garam yang dibubuhkan, melainkan mayonnaise (campuran kuning
telur yang dikocok dalam minyak zaitun sampai menjadi saus yang agak kental, lalu diberi sari jeruk
supaya enak). Tetapi namanya masih tetap ketinggalan zaman: salade, seolah-olah cuma dibumbui
salare. Sampai sekarang nama itu belum direformasi.

Kalau bumbunya berkembang dari garam menjadi mayonnaise, tanamannya sendiri berkembang dari
selada kuno yang daunnya tebal hijau, menjadi letus yang daunnya lebih tipis, dan bermacam-macam
warnanya. Di antaranya malah ada yang keriting.

Orang Belanda zaman voor de oorlog memakai selada (Lactuca Sativa) sebagai campuran sla yang
mayonesnya diberi sla olie (minyak kacang) karena minyak zaitun tidak ada di Indonesia. Tetapi kita di
Jakarta memakai daun selada sebagai gado-gado saja berbumbu pecel, yang diberi minyak jambu
monyet.
Belakangan masakan selada sudah tidak seperti dulu lagi yang hanya berupa selada (Lactuca Sativa), iris-
irisan buncis dan wortel ditambah kol, tetapi sudah ditambah berbagai macam bahan lain. Bahkan tanpa
selada (Lactuca Sativa) pun kini juga diminta disebut ‘selada’, kalau bumbunya berbau mayones dan
Thousand Island.

Dulu, selada dipakai sebagai pembuka santapan, atau pelengkap bistik (nama modernnya steik). Tetapi
belakangan, selada (Lactuca Sativa) naik tingkat menjadi makanan utama kalau ditambahkan karbohidrat
(kentang rebus, pasta, nasi risoto italia, atau nasi kuning indonesia) dan protein hewani (daging ayam,
sapi, ikan, atau udang). Yang bertahan sebagai pembuka hanya selada buah, seperti Tropical Paradise
Salad, berisi mentimun jepang, kacang cina, mangga probolinggo, nanas palembang, atau apel malang.
Varietas selada itu sendiri kini juga bertambah banyak sampai kita kagum. Tetapi supaya mudah dikenal,
lazimnya mereka dikelompokkan menjadi tiga. Salah satu head lettuce yang terkenal sebagai Iceberg
pernah merajai pasar-pasar swalayan kita sebagai selada modern yang terjangkau oleh masyarakat
metropolis Pulau Jawa. Daunnya yang hijau muda keputih-putihan membentuk kepala kompak seperti
kubis sampai dikira kubis. Di Inggris Amerika ia disebut cabbage lettuce, karena bentuknya seperti
blasteran antara selada dan kubis. Selada (Lactuca Sativa) jika dilihat sepintas bentuknya seperti lobak
yang berdaun kembang. Selada (Lactuca Sativa) merupakan tanaman paling populer di antara tanaman
salad lainnya. Pada tahun 1952, nilai komersial tanaman selada sebagai sayuran di Amerika Serikat,
hanya dapat dilampaui oleh kentang dan tomat. Tanaman ini diperkirakan telah mulai dijadikan usaha
sejak 2.500 tahun lalu. Tanaman selada (Lactuca Sativa) diduga berasal dari Asia Barat. Berawal dari
kawasan Asia Barat dan Amerika, tanaman ini kemudian meluas ke berbagai negara. Daerah penyebaran
selada (Lactuca Sativa) antara lain Karibia, Malaysia, Afrika Timur, Afrika Tengah, Afrika Barat, dan
Filipina. Selada (Lactuca Sativa) biasanya digunakan pada makanan Salad. Tetapi dari disisi lain daun
selada juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Selada (Lactuca Sativa) biasa dimanfaatkan sebagai obat
dalam penyakit insomnia.Selada (Lactuca Sativa), satu-satunya jenis lactuca yang didomestikasi,
merupakan tumbuhan asli lembah dari bagian timur Laut Tengah. Produksi selada dunia diperkirakan
sekitar 3 juta ton, yang ditanam pada lebih dari 300.000 ha lahan.

Dalam perkembangan selanjutnya, pembudidayaan selada meluas ke negara-negara yang beriklim


sedang maupun panas. Beberapa negara telah mengembangkan dan menciptakan varietas unggulan,
seperti di Jepang, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Belanda.

Di Indonesia, selada (Lactuca Sativa) belum berkembang pesat sebagai sayuran komersial. Daerah yang
banyak ditanami selada (Lactuca Sativa) masih terbatas pada pusat-pusat produsen sayuran seperti
Cipanas (Cianjur) dan Lembang (Bandung).

Selada (Lactuca Sativa) termasuk famili Asteraceae dan genus Lactuca. Yang termasuk dalam famili ini
adalah selada daun. Selama ini banyak orang salah kaprah dan menganggap selada daun sama dengan
selada air, padahal selada air berasal dari famili yang berbeda. Selada daun memiliki daun berwarna
hijau segar, tepinya bergerigi atau berombak, dan lebih enak dimakan mentah. Varietas selada daun yang
ditanam di Indonesia umumnya berasal dari luar negeri. Bukit lukisan pada pemakaman Mesir kuno
menunjukkan bahwa selada (Lactuca Sativa) yang tidak membentuk “kepala” telah ditanam sejak 4500
SM. Awalnya, tanaman ini mungkin digunakan sebagai obat dan untuk minyak-bijinya yang dapat
dimakan. Beberapa ras lokal selada (Lactuca Sativa), diketahui digunakan untuk diambil minyak dan
bijinya. Selada liar memiliki daun dan batang yang berduri, tidak membentuk kepala dan daunnya berasa
pahit , serta mengandung banyak getah. Pemuliaan tanaman ini mungkin ditekankan untuk memperoleh
tanaman yang tidak berduri, lambat berbunga, berbiji besar dan tidak menyebar, tidak bergetah, dan
tidak pahit. Aspek lain meliputi tunas liar lebih sedikit, daun lebar dan besar, dan membentuk kepala.
Selada yang membentuk kepala adalah tanaman yang dibudidayakan agak lebih kini, yang pertama kali
dinamakan sebagai “selada kubis” pada tahun 1543.

2.1.2 Jenis-jenis Selada (Lactuca Sativa)

Berikut ini macam-macam selada (Lactuca Sativa)

Ada tiga kelompok budidaya selada :

1. Capitata, selada kepala renyah (Crisphead, Iceberg) dan kepala mentega (Butterhead)

a) Selada Kepala Renyah

Setelah perkembangan riset awal, selada (Lactuca Sativa) selanjutnya mulai tumbuh bertumpang tindih,
dan memerangkap daun yang baru terbentuk. Terus berkembangnya daun yang terperangkap meningkat
kepadatan kepala; kepala biasanya berbentuk hampir bulat. Kepala dapat menjadi sangat keras, dan
dengan makin besar, kepala ini dapat pecah. Daun selada (Lactuca Sativa) yang terlalu matang menjadi
berasa pahit. Daun-daun bagian dalam yang terlipat ketat menjadi kasar (Rugose), getas dan renyah.
Daun terluar biasanya berwarna hijau tua, makin kedalam warnanya makin muda. Ketika dipanen,
tanaman dilapangan biasanya berbobot antara 700 dan 1000 gram. Selada (Lactuca Sativa) produksi
rumah kaca umumnya jauh lebih kecil daya simpan dan keterangkutan yang baik adalah sifat penting
yang dimiliki selada kepala renyah.

b) Selada Kepala Mentega

Kultivar kepala mentega, kadang-kadang disebut selada kubis, lebih banyak ditanam. Kultivar ini lebih
disukai konsumen karena aroma dan daunnya yang lembut. Tanaman kultivar ini lebih kecil, agak lebih
gepeng dan menghasilkan kepala yang kurang padat ketimbang tipe kepala renyah. Daunnya lebar,
berlipat dan lembut, dengan tekstur berminyak lunak. Ada dua tipe utama utama kultivar ini yang
diproduksi, tipe hari-netral dengan kepala agak dan tipe hari-pendek, dan umumnya ditanam dalam
naungan pelindung. Kedua tipe ini mudah tergoras sehingga karakteristik keterangkutan dan daya
simpannya tidak baik. Kultiver tipe batavia memiliki sifat pertengahan antara tanaman kepala renyah dan
kepala mentega. Kultivar ini ditanam baik dilapangan maupun dalam bangunan pelindung.

2. Longifolia, selada cos (Romaine)

Kultiver cos juga disebut Romaine, memiliki daun memanjang, kasar, dan bertekstur renyah, dengan
tulang daun tengah lebar dan jelas. Daun panjangnya agak sempit cenderung tumbuh tegak dan secara
longgar bertumpang tindih datu sama lain, serta tidak membentuk kepala. Sifat pascapanenya sama
dengan tipe kepala renyah.
3. Crispa, selada daun longgar

Kultivar daun longgar sangat beragam ukuran, sembir, warna, dan tekstur daunnya. Setiap kultivar
memiliki daun yang berkembang dan kelompok proset yang ketat. Sebagian memiliki daun lembut dan
renyah, sebagian berdaun halus, sementara yang lainnya diantara keduanya. Penanganan pascapanen
selada jenis ini harus lebih hati-hati karena kelembutan daunnya, umur simpannya agak pendek,
walaupun lebih baik daripada tipe kepala mentega, bahkan dengan pendinginan dan penanganan yang
baik sekalipun.

2.2 Insomnia

2.2.1 Pengertian Insomnia

Mungkin kita sering mendengar istilah Insomnia atau biasa disebut dengan penyakit sulit tidur. Tetapi
kita tidak mengetahui apa arti dari insomnia itu sendiri. Sebelum kita mengetahui arti dari insomnia
sebaiknya kita mengetahui pengertian tidur yaitu merupakan suatu kondisi istirahat alami yang dilakukan
oleh manusia dan hewan-hewan semasa hidupnya yang sangat penting bagi kesehatan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) “Insomnia adalah keadaan tidak dapat tidur Karena
gangguan jiwa”. Sedangakan Pengertian Insomnia secara umum adalah gejala kelainan dalam tidur
berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk
tidur. Dan pengertian lainnya adalah gangguan tidur yang memiliki gejala lesu sepanjang hari karena
kekurangan waktu tidur, umumnya penderita insomnia ini akan sulit tidur jika terbangun di malam hari.
Sehingga penulis menyimpulkan bahwa insomnia merupakan keadaan sulit untuk tidur yang diakibat
oleh beberapa faktor didalam kehidupan.

Kegunaan atau fungsi tidur yang cukup diantaranya sebagai berikut:

1. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.

2. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.

3. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktifitas seharian.

4. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.

5. Menambah konsentrasi dan kemanpuan fisik.

Fase / tahapan tidur seseorang, antara lain sebagai berikut:

1. Awal

2. Non rapid eyes movement (non-rem)

3. Rapud Eyes Movement (rem)


4. Dream sleep

Berikut ini jenis- jenis gangguan tidur atau insomnia, yaitu:

1. insomnia transient yang bersifat sementara.

2. Insomnia jangka pendek yang dapat berlangsung selama beberapa minggu.

3. Insomnia kronis yang dapat diderita selama lebih dari tiga minggu.

Menurut Nation Institute of Health (1995) Insomnia atau gangguan sulit tidur dibagi menjadi tiga yaitu,
insomnia sementara (intermittent)

terjadi bila gejala muncul dalam beberapa malam saja. Insomnia jangka pendek (transient) bila gejala
muncul secara mendadak tidak sampai berhari-hari, kemudian insomnia kronis (chronic) gejala susah
tidur yang parah dan biasanya disebabkan oleh adanya ganguan kejiwaan. penyebab insomnia
intermittent dan transient antara lain stres, kebisingan, udara yang terlalu dingin atau terlalu panas, tidur
tidak ditempat biasanya, berubahnya jadwal tidur, dan efek samping dari obat obatan. Sedangkan
insomnia yang kronik disebabkan oleh beberapa faktor terutama secara fisik dan mental disorder.

2.2.2 Penyebab Penyakit Insomnia

Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis.
Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif
menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk
memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.

Berikut ini terdapat gambar orang yang berpotensi mengalami komplikasi pada insomnia. Banyak
penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua
obat sedative (obat penenang)

memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak
dapat tidur tanpa obat tersebut.

Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti
kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan. Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia
muda maupun usia lanjut, dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti
kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan. Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan
otaknya tidak lelah. Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga
berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua
stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir
bahwa mereka tidak cukup tidur. Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut.
Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur
kembali. Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini
hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi. Orang yang pola tidurnya terganggu dapat
mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada
saatnya tidur.

Secara lebih rinci soresso (tanpa tahun) berbagai penyebab munculnya ganguan tidur terbagi menjadi
enam yaitu:

a. Fram akologis, pemakaiaan obat-obatan.

b. Medis , misalnya sakit kepala, kesulitan bernafas.

c. Genetik, memiliki darah keturunan dari penderita insomnia yang parah.

d. Konsumsi tembakau atau alkohol.

e. Psikiatris, misalnya ganguan emosi, kecemasan, shcizoprenia, somatoform.

f. Ganguan psikologis, setelah mengalami pengalaman tromatis, ditinggal orang yang dicintai dan
frustasi kesulitan mencoba untuk tidur.

Penyebab insomnia menurut naturalmedication.com yaitu penyebab paling umum dari tidur adalah
karena ketegangan mental yang disebabkan oleh kecemasan, kekhawatiran, menahan amarah, dan
marah bahkan karena kepahitan. Perasaan tertindas terhadap kebencian, kemarahan dan kepahitan juga
dapat menyebabkan insomnia. Makan terlalu banyak seperti makan berlebihan pada wakttu malam,
minum teh atau kopi dan bahkan merokok yang berlebihan, dan kelaparan saat tidur adalah penyebab
lainnya. Selain itu seringkali mengkhawatirkan tentang waktu tidur yang sudah cukup sehingga membuat
orang terjaga.

Selain itu penyebab penyakit insomnia pada manusia yang lainnya adalah sebagai berikut:

1. Faktor fisik seperti karena sedang sakit pilek, asma, sinus, dan lain-lain.

2. Faktor lingkungan yaitu seperti adanya aroma tidak sedap, polusi suara yang bising, asap,
lingkungan sosial yang sedang tidak aman.

3. Faktor gaya hidup tidak sehat seperti akibat rokok, minuman keras, obat kuat, dan lain-lain.

4. Faktor psikologis yaitu stress yang terus-menerus.

5. Faktor prikiatris akibat rasa depresi yang dialami oleh seseorang.

Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:

a. Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).

b. Bekerja pada malam hari.

c. Sering berubah-ubah jam kerja.


d. Penggunaan alkohol yang berlebihan.

e. Efek samping obat (kadang-kadang).

f. Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Al)

Makanan yang harus dihindari menurut naturalmedication.com antara lain:

1. Kopi

2. Teh

3. Makanan pedas

4. Cola Cola

5. Coklat

6. Obat perangsang

7. Alkohol

8. Aditif

9. Pengawet

10. Makanan non-organik yang mengandung pestisida

11. Makanan kaleng

12. Gula dan makanan tinggi gula dan karbohidrat halus. Yang dapat

meningkatkan kadar gula darah dan dapat menyebabkan ledakan energi yang

mengganggu tidur.

13. Makanan yang mungkin menyebabkan gas, mulas, atau gangguan pencernaan,

seperti makanan berlemak atau pedas, makanan yang beraroma bawang putih,

buncis, ketimun, dan kacang tanah.

14. Makanan seperti daging yang tinggi protein dapat menghambat tidur dengan

menghalangi sintesis serotonin, membuat kita merasa lebih waspada.

15. Monosodium glutamat (MSG), yang sering ditemukan dalam makanan Cina

yang menyebabkan reaksi stimulan pada beberapa orang.


16. Hindari rokok dan tembakau. Meskipun merokok mungkin tampaknya

memiliki efek menenangkan, nikotin sebenarnya neurostimulant dan dapat

menyebabkan masalah tidur.

Gejala dari penyakit insomnia yaitu penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di
malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Dan gejala yang paling sering terjadi adalah
kesulitan untuk mengatur jam tidur.

Berikut ini gejala umum dari insomnia diantaranya:

a. Sulit tidur.

b. Setelah bangun tidur pada malam hari akan kesulitan untuk tidur kembali.

c. Bangun terlalu pagi-pagi.

d. Mengalami kelemahan pada saat bangun tidur

e. Lelah sepanjang hari.

f. Kehilangan konsentrasi

g. Kelelahan

h. Suasana hati sering bervariasi

i. Kesulitan berfokus pada pekerjaan

j. Nyeri otot

Pemanfaatan Selada (Lactuca Sativa) sebagai Obat Insomnia

1. Zat yang Terkandung dari Selada (lactuca sativa)

Selada (Lactuca Sativa) bermanfaat dalam pengobatan insomnia karena mengandung zat yang
merangsang tidur, yang disebut ‘lectucarium'. Zat ini merupakan jenis alkoloid, dan komponen utamanya
adalah lactucerin, lactucin, dan lactucicacid. Didalam zat tersebut ada efek penghilang rasa sakit kepala
pada daun selada, dan apabila dikomsumsi dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan kantuk. Jus
dari tanaman ini telah disamakan dengan kegunaan obat penenang dari opium yang tidak disertai
kegembiraan yang menyertainya. Sehingga untuk mengatasi penyakit insomnia tersebut maka
pemanfaatan daun selada (Lactuca Sativa) sangat dibutuhkan. Selain itu dengan mengonsumsi daun
selada (Lactuca Sativa) adapun langkah-langkah yang harus diikuti untuk mengatasi insomnia atau
penyakit sulit tidur, yaitu sebagai berikut:

1. menjalani pola hidup sehat misalnya tidak merokok, tidak begadang, tidak memakai narkoba, tidak
meminum alkohol, dll
2. Memiliki jadwal tidur yang cukup normal.

3. Memilih lingkungan yang tenang, sehat dan nyaman untuk tidur.

4. Berolah raga secara rutin dan tratur.

5. Makan secara teratur, sehat dan cukup agar selama tidur tidak lapar.

6. Hindari minuman yang terlalu banyak mengandung kafein seperti kopi, coklat, teh, dsb.

Berikut ini kandungan yang bermanfaat dari daun selada (Lactuca Sativa) :

1. Mineral

2. Vitamin

3. Antioksidan

4. Potassiu

5. ZatBesi

6. Folat

7. Karoten

8. Vitamin C

9. Vitamin E

Daun selada mengandung bioflavonoid, mirip vitamin C, yaitu mempertahankan fisik agar tetap awet
muda. Selain itu, bioflavonoid berfungsi membantu mempertahankan kekuatan pembuluh darah agar
tidak mudah pecah.

Selada (Lactuca Sativa) kaya akan kandungan vitamin A, C, E, betakaroten, seng, asam folat, magnesium,
kalsium, zat besi, mangan, fosfor, dan natrium. Namun, dalam beberapa kasus, selada air dapat
mengganggu orang yang mempunyai masalah pencernaan berat atau tukak lambung.

Seperti jenis sayur-sayuran lainnya, selada juga mengandung komponen gizi yang cukup baik, terutama
vitamin A dan vitamin K. Kandungan gizi tiap jenis selada (Lactuca Sativa) berbeda-beda. Kandungan
vitamin A paling banyak terdapat pada selada yang berwarna merah.

Sementara kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada selada jenis Roman Lettuce. Kombinasi vitamin
C dan betakaroten pada selada sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung karena dapat mencegah
oksidasi kolesterol.

Selada (Lactuca Sativa) juga kaya akan vitamin K, paling banyak terdapat pada selada berdaun merah.
Selain membantu proses pembekuan darah, vitamin K berpotensi mencegah penyakit serius seperti
penyakit jantung dan stroke karena efeknya mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh faktor-faktor
seperti timbunan plak kalsium.

Manfaat selada (Lactuca Sativa) bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut:

1. Membantu meringankan insomnia (sulit tidur) karena ketegangan syaraf.

2. Membantu menurunkan resiko gangguan jantung dan terjadinya stroke.

3. Mengurangi resiko terjadinya kanker.

4. Mengurangi resiko terkena katarak.

5. Membantu mengurangi resiko spina bifida (salah satu jenis gangguan kelainan pada tulang
belakang).

6. Membantu kerja pencernaan dan kesehatan organ hati.

7. Mengurangi gangguan anemia.

2. Cara Memilih Selada (Lactuca Sativa)

Tips memiliki selada (Lactuca Sativa) yang baik :

1. Pilihlah selada (Lactuca Sativa) yang masih berwarna hijau dan segar, dan dalam penanganannya,
sebaiknya daun selada (Lactuca Sativa) jangan sampai tersobek agar kandungan didalamnya tidak cepat
menguap keluar / hilang.

2. Sebelum dimakan, cucilah selada dengan air bersih yang mengalir agar bakteri dan residu pestisida
yang masih menempel ikut terbuang bersamaan dengan aliran air.

Tidak ada dalam kamus persayuran bahwa selada harus direbus dan dimakan matang, supaya tidak
membuat sakit perut. Lezatnya justru kalau ia dimakan segar dalam keadaan mentah. Jika hendak
mengonsumsi sayuran mentah seperti selada, sebaiknya cuci berulang kali hingga bersih. Air yang
dipakai untuk mencuci harus bebas dari mikroba patogen atau mikroba penyebab kebusukan makanan.
Selain itu, pencucian juga dapat dilakukan dengan desinfektan seperti klorin.

Menurut Codex Alimentarius Comission (2000), konsentrasi klorin yang aman digunakan untuk
desinfeksi berkisar antara 50-200 ppm (mg/kg), dengan waktu kontak 1-2 menit. Di Amerika Serikat,
maksimum 200 ppm klorin yang diizinkan untuk sanitasi buah dan sayuran. Bila digunakan untuk
pencucian buah dan sayuran segar, batas maksimum penggunaan klorin adalah 5 ppm. Setelah dicuci
dengan klorin, sayuran harus dicuci dengan air bersih kembali.

Selain itu, proses pemblansiran juga dapat menjadi pilihan. Blansir adalah suatu cara perlakuan panas
pada bahan dengan cara pencelupan ke dalam air panas atau pemberian uap panas pada suhu sekitar
82-93°C. Waktu blansir bervariasi antara 1-11 menit. Selain itu, bagian-bagian selada yang tidak
dinginkan, seperti akar maupun daun yang sudah mulai membusuk, sebaiknya dibuang.

Selada (Lactuca Sativa) baik dikonsumsi secara langsung yaitu dengan cara mencucinya terlebih dahulu
sebelum dimakan. Selain itu cara memakan mentah daun selada dapat pula disajikan sebagai salad atau
lalapan bersama tambahan sayuran lain.

Benih selada juga berguna dalam insomnia yaitu dengan cara merebus satu sendok makan biji selada
(Lactuca Sativa) dengan setengah liter air, setelah itu tunggu beberapa saat sampai airnya tersisa hingga
sepertiga dari setengah liter air tadi, lalu air rebusan tadi disaring dan diminum selagi hangat.

3. Cara penyimpanan selada (Lactuca Sativa)

Sebelum diolah atau dikonsumsi, selada (Lactuca Sativa) sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin.
Sebelum disimpan, selada (Lactuca Sativa) harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah
pertumbuhan mikroba. Lebih baik lagi jika selada dibungkus dengan plastik untuk mencegah
kontaminasi.

Penyimpanan selada (Lactuca Sativa) sebaiknya tidak terlalu dekat dengan buah-buahan yang dapat
memproduksi etilen seperti apel, pisang, dan buah pir, agar tidak mudah busuk. Lama penyimpanan
selada tergantung jenisnya. Selada Roman Lettuce dapat bertahan selama 5-7 hari, sedangkan selada
Butterhead hanya 2-3 hari.

Untuk menghindari bahaya yang tidak diinginkan, sayuran segar seperti selada (Lactuca Sativa) sebaiknya
tidak dikonsumsi dalam keadaan mentah, terutama bila disajikan untuk anak-anak atau orang tua. Proses
pemasakan juga dapat membunuh mikroba yang bersifat patogen.

Penyajian usai pemasakan juga tidak boleh luput dari perhatian. Sebaiknya makanan yang telah melalui
proses pemasakan langsung dikonsumsi. Sebagian besar kasus food borne disease (penyakit yang berasal
dari makanan) di Indonesia diakibatkan oleh penanganan sesudah pemasakan yang tidak sempurna,
seperti penyimpanan yang terlalu lama.

Anda mungkin juga menyukai